• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN TENAGA KERJA ASING DAN PROGRAM ALIH PENGETAHUAN DI SEKTOR PERBANKAN

1. Apa latar belakang penerbitan Peraturan Bank Indonesia (PBI) ini?

Semakin terbukanya kesempatan bagi pihak asing untuk melakukan investasi di sektor perbankan nasional, membawa konsekuensi terhadap meningkatnya pemanfaatan tenaga kerja asing oleh bank. Pemanfaatan tenaga kerja asing tersebut juga dalam rangka untuk memenuhi kekurangan tenaga ahli di bidang-bidang tertentu yang terus berkembang di sektor perbankan. Pada akhirnya pemanfaatan tenaga kerja asing oleh perbankan harus dapat meningkatkan kemampuan Tenaga Kerja Indonesia melalui alih pengetahuan (transfer of knowledge).

2. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dalam pengaturan PBI ini?

a. Memperjelas bidang-bidang tugas tertentu dan jabatan-jabatan tertentu yang diperkenankan untuk diisi oleh Tenaga Kerja Asing di sektor perbankan.

b. Memperjelas persyaratan yang harus dimiliki oleh Tenaga Kerja Asing untuk mengisi jabatan-jabatan tertentu.

c. Memperjelas tata cara program alih pengetahuan dari Tenaga Kerja Asing

terutama kepada pegawai Bank, pelajar/mahasiswa, dan/atau masyarakat umum. 3. Bidang-bidang tugas tertentu apa saja yang diperkenankan untuk diisi oleh

Tenaga Kerja Asing?

(2)

4. Jabatan-jabatan tertentu apa saja yang diperkenankan untuk diisi oleh Tenaga Kerja Asing?

Terdapat 3 (tiga) jenis jabatan yang diperkenankan, yaitu:

a. Komisaris dan/atau Direksi, atau jabatan lain yang dapat dipersamakan dengan itu,

b. Pejabat Eksekutif; dan/atau c. Tenaga Ahli/Konsultan.

5. Apakah seluruh Bank dapat memanfaatkan Tenaga Kerja Asing untuk 3 (tiga) jenis jabatan sebagaimana dimaksud dalam angka 4?

Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing pada jabatan-jabatan tersebut disesuaikan dengan

sifat kepemilikan pihak asing terhadap Bank, yang dalam hal ini dibedakan dalam 4 (empat) golongan sebagai berikut:

a. Bank yang 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih sahamnya dimiliki oleh

warga negara asing dan atau badan hukum asing.

Bank golongan ini dapat memanfaatkan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif, dan/atau Tenaga Ahli/Konsultan.

b. Bank yang kurang dari 25% (dua puluh lima perseratus) sahamnya dimiliki oleh

warga negara asing dan/atau badan hukum asing.

Bank golongan ini hanya dapat menggunakan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Tenaga Ahli/Konsultan. Pengecualian bagi Bank yang di mana warga negara asing dan/atau badan hukum asing dimaksud merupakan Pemegang Saham Pengendali Bank, atau terdapat unsur Pengendalian dari warga negara asing dan/atau badan hukum asing terhadap Bank, dapat menggunakan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Komisaris, Direksi, dan/atau Tenaga Ahli/Konsultan. c. Kantor Cabang Bank Asing.

Bank golongan ini hanya dapat menggunakan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Pimpinan Kantor Cabang dan/atau Tenaga Ahli/Konsultan. (namun masih dapat diberikan pengecualian untuk jabatan selain jabatan yang diatur

(3)

d. Kantor Perwakilan Bank Asing.

Bank golongan ini hanya dapat menggunakan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Pemimpin Kantor Perwakilan dan/atau Tenaga Ahli/Konsultan. (namun masih terbuka pengecualian untuk jabatan selain jabatan yang diatur tersebut

dengan memperoleh persetujuan BI terlebih dahulu).

6. Apakah Tenaga Kerja Asing diperkenankan untuk mengisi bidang-bidang tugas dan jabatan-jabatan selain yang tertera pada angka 3 dan 4?

Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing untuk bidang tugas selain pada angka 3 dan jabatan selain pada angka 4 hanya dapat dipertimbangkan untuk kasus-kasus tertentu dengan persetujuan Bank Indonesia.

7. Persyaratan apa yang harus dimiliki oleh Tenaga Kerja Asing agar dapat dimanfaatkan oleh Bank?

a. memiliki pengalaman dan keahlian sesuai bidang tugas yang akan ditempati;

dan

b. tidak merangkap jabatan pada Bank, perusahaan, atau lembaga lain.

8. Adakah jabatan tertentu yang dilarang untuk diisi oleh Tenaga Kerja Asing? Bank dilarang memanfaatkan Tenaga Kerja Asing pada bidang tugas Personalia dan Kepatuhan.

9. Bagaimana tata cara pemanfaatan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Komisaris dan Direksi?

1. Permohonan persetujuan pemanfaatan Tenaga Kerja Asing sebagai Komisaris

dan Direksi dilakukan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai kepengurusan Bank, antara lain Fit and Proper Test dan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

2. Permohonan pemanfaatan Tenaga Kerja Asing sebagai Komisaris dan Direksi diajukan kepada Bank Indonesia sebelum Bank menyampaikan permohonan izin menggunakan Tenaga Kerja Asing kepada instansi yang menangani bidang ketenagakerjaan.

(4)

1. Permohonan persetujuan pemanfaatan Tenaga Kerja Asing sebagai Pejabat

Eksekutif diajukan oleh Bank kepada Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengawasan Bank terkait bagi Bank yang berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, atau Kantor Bank Indonesia setempat bagi Bank yang berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek, disertai dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:

a. 1 (satu) buah pas foto 1 (satu) bulan terakhir ukuran 4x6; b. fotocopy paspor;

c. riwayat hidup;

d. fotocopy surat keterangan pengalaman kerja dari perusahaan sebelumnya

dan sertifikat keahlian/profesi/pendidikan/pelatihan;

e. fotocopy konsep kontrak kerja atau surat penugasan dari Bank; dan f. contoh tanda tangan dan paraf.

2. Permohonan pemanfaatan Tenaga Kerja Asing sebagai Pejabat Eksekutif

diajukan kepada Bank Indonesia sebelum Bank menyampaikan permohonan izin menggunakan Tenaga Kerja Asing kepada instansi yang menangani bidang ketenagakerjaan.

3. Persetujuan atau penolakan atas pengajuan calon Pejabat Eksekutif diberikan

paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak dokumen permohonan diterima secara lengkap.

4. Pengangkatan Pejabat Eksekutif wajib dilaporkan oleh Bank kepada Bank

Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah tanggal pengangkatan efektif, dilampiri dengan:

a. fotocopy kontrak kerja;

b. fotocopy Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang; dan

c. fotocopy surat izin mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

(5)

Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing sebagai Tenaga Ahli/Konsultan wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengawasan Bank terkait bagi Bank yang berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, atau Kantor Bank Indonesia setempat bagi Bank yang berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek, paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah pengangkatan, disertai dengan:

a. 1 (satu) buah pas foto 1 (satu) bulan terakhir ukuran 4x6; b. fotocopy paspor;

c. riwayat hidup;

d. fotocopy kontrak kerja;

e. contoh tanda tangan dan paraf;

f. fotocopy bukti/keterangan tentang Kualifikasi Keahlian;

g. fotocopy Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Tetap

(KITAP) yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang; dan

h. fotocopy surat izin mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang dikeluarkan oleh

instansi yang berwenang.

12. Berapa lama jangka waktu pemanfaatan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Komisaris dan Direksi?

Jangka waktu pemanfaatan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Komisaris dan Direksi tidak dibatasi.

13. Berapa lama jangka waktu pemanfaatan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Pejabat Eksekutif dan Tenaga Ahli/Konsultan?

Jangka waktu pemanfaatan Tenaga Kerja Asing untuk jabatan Pejabat Eksekutif dan Tenaga Ahli/Konsultan paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali paling lama 1 (satu) tahun.

14. Bagaimana tindak lanjut atas pelaksanaan pemanfaatan Tenaga Kerja Asing? Bank wajib menyampaikan laporan realisasi pemanfaatan Tenaga Kerja Asing kepada Bank Indonesia 1 (satu) kali dalam setahun. Laporan realisasi pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dicantumkan dalam Laporan Realisasi Rencana Bisnis Bank setiap akhir tahun.

(6)

Kewajiban alih pengetahuan dalam pemanfaatan Tenaga Kerja Asing berlaku bagi Bank yang memanfaatkan Tenaga Kerja Asing sebagai Pejabat Eksekutif dan/atau Tenaga Ahli/Konsultan. Kewajiban alih pengetahuan dilakukan melalui:

a. penunjukan 2 (dua) orang tenaga pendamping untuk 1 (satu) orang Tenaga Kerja Asing;

b. pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga pendamping sebagaimana dimaksud di atas sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh Tenaga Kerja Asing; dan

c. pelaksanaan pelatihan atau pengajaran oleh Tenaga Kerja Asing dalam jangka waktu tertentu terutama kepada pegawai Bank, pelajar/mahasiswa, dan/atau

masyarakat umum.

16. Bagi Bank yang belum memenuhi ketentuan PBI ini, kapan batas waktu pemenuhannya?

Referensi

Dokumen terkait

Seperti halnya kewenangan DPR yang selalu lemah dalam menjalankan kewenangan pembuatan undang-undang, bahkan terdapat kecenderungan tidak mencerminkan bahwa

Adapun metode yang digunakan dalam penyelesaian skripsi ini adalah dengan berbantuan Analisa ekonomi teknik untuk menentukan tarif per kWh kelayakan pembangunan

Sebelum memasukkan perintah transparent proxy pada squid, maka kita harus melakukan perintah iptable agar dapat meredirect port yang ada pada komputer client. Maksudnya jika

All rights reserved Kata kunci: Kerentanan, Anopheles barbirostris, permethrin puriala Article History: Received: 11 Maret 2017 Revised: 7 April 2017 Accepted: 29 Mei 2017

Pada akhirnya situs buku komputer ini digunakan sebagai petunjuk bagi penggunanya untuk mencari informasi mengenai

Validitas teoretik untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan teori dan aturan yang

lupa juga, apersepsi diberikan kepada siswa sebelum langkah pembelajaran dimulai dengan mengaitkan materi sebelumya dengan materi peran anggota keluarga.

Untuk menguji apakah ada pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia