• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra PU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra PU"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk dapat melaksanakan kewajiban kita sebagai Aparatur Negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Shalawat dan salam kita mohonkan kepada Allah SWT agar disampaikan kepada nabi kita, Muhammad SAW.

Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa Pimpinan SKPD menyiapkan Rancangan Renstra SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada Rancangan Awal RPJMD dan menetapkan Renstra SKPD setelah disesuaikan dengan RPJMD. Oleh karena itu, setiap SKPD berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) yang merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Kepala Daerah yang dituangkan dalam RPJMD dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan daerah secara menyeluruh.

Rancangan rencana strategis Dinas Pekerjaan Umum (Renstra Dinas PU) Kota Payakumbuh ini menguraikan tentang visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan dalam rangka peningkatan pelayanan bidang ke-PU-an untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah yang telah ditetapkan.

Terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada Tim Penyusun Renstra Dinas PU Tahun 2013 yang telah mencurahkan segenap waktu dan fikirannya demi tersusunnya Rancangan Renstra Dinas PU 2013-2017 ini.

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PAYAKUMBUH,

(2)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 ii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat

Penjenjangan ... 22

Tabel 2.2 Kondisi Inventaris Kantor Tahun 2012 ... 24

Tabel 2.3 Kondisi Jenis Jalan Tahun 2012 ... 25

Tabel 2.4 Kondisi Jenis Jembatan Tahun 2012 ... 26

Tabel 2.5 Kondisi Sarana Prasarana Pengairan Tahun 2012 ... 27

Tabel 2.6 Kondisi Jaringan Drainase Tahun 2012 ... 28

Tabel 2.7 Kondisi Jalan Lingkungan/Perdesaan ... 29

Tabel 2.8 Kondisi Cakupan Pelayanan Air Bersih Tahun 2012 ... 30

Tabel 2.9 Kondisi Cakupan Pelayanan Air Limbah Tahun 2012 ... 30

Tabel 2.10 Profil Kinerja Bidang PU dan Perumahan Tahun 2012 ... 31

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Alur Perencanaan dan Keterkaitan dengan Dokumen Perencanaan

lainnya ... 13

Gambar 2 Bagan Keterkaitan Renstra Dinas PU dengan Dokumen Perencanaan Daerah ... 14

Gambar 3 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh (Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008) ... 17

Gambar 4 Persentase Pegawai Dinas PU Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat Penjenjangan yang Telah Diikuti ... 23

Gambar 5 Kondisi Jenis Jalan Tahun 2012 ... 25

Gambar 6 Kondisi Jenis Jembatan Tahun 2012 ... 26

Gambar 7 Kondisi Sarana dan Prasarana Irigasi Tahun 2012 ... 27

Gambar 8 Kondisi Jaringan Drainase Tahun 2012 ... 28

Gambar 9 Kondisi Jalan Lingkungan/Perdesaan Tahun 2012 ... 29

Gambar 10 Prinsip Triple Track Strategy ... 37

(4)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR TABEL...ii

DAFTAR GAMBAR ...iii

B BAABBII PPEENNDDAAHHUULLUUAANN...2

1.1. Latar Belakang...2

1.2. Landasan Hukum...5

1.3. Maksud dan Tujuan...11

1.4. Hubungan Renstra SKPD dengan dokumen Perencanaan Lainnya...12

1.5. Sistematika Penulisan ...14

B BAABBIIIIGGAAMMBBAARRAANNPPEELLAAYYAANNAANNDDIINNAASSPPEEKKEERRJJAAAANNUUMMUUM ...16M 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum ...16

2.2. Sumber Daya Dinas Pekerjaan Umum ...21

2.3. Kinerja Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan...31

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum ...32

B BAABBIIIIIIIISSUU--IISSUUSSTTRRAATTEEGGIISSBBEERRDDAASSAARRKKAANNTTUUGGAASSDDAANNFFUUNNGGSSII ...34

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ...34

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program KDH Terpilih...34

3.3. Telahaan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Renstra SKPD Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2014 ...36

3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...44

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis...47

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ...49

4.1. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum...49

4.2. Tujuan dan Sasaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh ...51

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum...52

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN ...55

5.1. Program dan Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum ...55

5.2. Indikator Kinerja Dinas PU Kota Payakumbuh ...57

BAB VI P E N U T U P ...58

(5)

B

BA

AB

B

I

I

PE

P

EN

ND

DA

AH

HU

UL

LU

UA

AN

N

1.1. Latar Belakang

Sebagai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 17 tahun 2004 tentang Pengelolaan keuangan Negara, maka Pemerintah Daerah wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).

Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut maka Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013 2017 sebagai penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih. Berkaitan dengan hal tersebut maka Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh menyusun Renstra sebagai upaya penjabaran RPMJD dalam ruang lingkup Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum sebagai salah satu Institusi Teknis dalam melaksanakan pembangunan daerah di Kota Payakumbuh.

Paradigma Perencanaan Pembangunan dewasa ini menghendaki agar pendekatan perencanaan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis,bottom-updantop down process. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis , terpadu, transparan, dan akuntabel; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; juga kepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya.

(6)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 3

menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientas pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis mengandung Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran (Strategi) yang meliputi Kebijakan, Program dan Kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mengandung nilai yang urgen dan strategis karena sangat bermanfaat dan diperlukan untuk beberapa alasan, yaitu :

a. Diperlukan untuk mengantisipasi dampak globalisasi

Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era globalisasi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan penyediaan pelayanan dasar (basic service)yang lebih prima bagi masyarakat, perlunya pengembangan sektor unggulan (core competences)daerah, semakin menipisnya sumber daya, serta semakin beragamnya tuntutan pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang mendorong Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan perubahan mendasar. Dengan tersedianya sumber daya yang strategis, Dinas Pekerjaan Umum dapat menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan hanya reaktif terhadap perubahan yang terjadi.

b. Diperlukan untuk pengelolaan keberhasilan

(7)

c. Berorientasi pada masa depan

Sumber Daya yang Strategis memungkinkan Dinas Pekerjaan Umum untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang. Sumber Daya yang strategis memerlukan sarana dan prasarana pengumpulan informasi secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis teknis atas berbagai alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang.

d. Adaptif

Fleksibilitas merupakan kriteria yang sangat penting dalam mengimplementasikan kegiatan teknis walaupun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan jangka menengah. Penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul dapat dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Capaian terhadap indikator kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi fokus utama dalam pekerjaan teknis.

e. Pelayanan Prima (Service Excelence)

Dalam era globalisasi ini, pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) merupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Disamping itu, dalam era keterbukaan masyarakat menuntut instansi pemerintah dan aparat untuk memberikan pelayanan yang prima. Kepuasan pelanggan dan stakeholder merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap organisasi untuk tetap dapat diterima. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan stakeholder.

f. Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good governance) dan Pemerintah yang bersih (clean goverment)

(8)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 5

tujuan organisasi. Selain itu, aparat harus memiliki etika moral yang baik, misalnya dengan menghindari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum utama yang mengatur tentang sistem, mekanisme, proses dan prosedur tentang penyusunan Renstra SKPD khususnya dan perencanaan pada umumnya, yaitu:

A. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional

Sesuai dengan UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN), maka definisi dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan

tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan

dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur

penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Perencanaan pembangunan

nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap

perubahan.

Sistem perencanaan pembangunan nasional menghasilkan dokumen-dokumen rencana di

tingkat daerah sebagai berikut:

1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

3) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

4) Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

5) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

Di antara dokumen rencana tersebut, dokumen rencana yang wajib disusun oleh setiap SKPD

adalah Renstra SKPD dan Renja SKPD. Dengan demikian Dinas Pekerjaan Umum wajib menyusun

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Renja Dinas Pekerjaan Umum. Dalam penyusunan dokumen

rencana ini, UU Nomor 25 Tahun 2004 mengamanatkan lima pendekatan dalam seluruh

(9)

1) politik

2) teknokratik

3) partisipatif

4) atas-bawah(top-down)

5) bawah-atas(bottom-up)

Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Presiden/Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan

program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Presiden/Kepala Daerah. Oleh

karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang

ditawarkan Presiden/Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan

jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan

menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara

fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan

dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan.

Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.

Sedangkanpendekatan atas-bawahdanbawah-atasdalam perencanaan dilaksanakan menurut

jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui

musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,

dan desa.

Mengacu pada UU ini, maka penyusunan Renstra dan Renja Dinas Pekerjaan Umum juga harus

menerapkan lima pendekatan perencanaan tersebut.

B. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(10)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 7

akuntabilitas, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dalam pengelolaan keuangan dan pemeriksanaan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.

C. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

UU nomor 32 tahun 2004 mengemukakan tentang muatan pokok Renstra SKPD yang meliputi Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD dan berpedoman pada RPJMD. Undang-Undang ini menekankan sifat indikatif (Fleksibel) dari program dan kegiatan pembangunan dan Renstra SKPD.

D. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah

UU nomor 33 tahun 2004 seperti halnya UU nomor 17 tahun 2003 tidak mengatur secara langsung Renstra SKPD, namun mengatur tentang peranan dan kedudukan RKPD, Renja SKPD, RKA SKPD, dan APBD yang merupakan penjabaran RPJMD dan Renstra SKPD. Undang-Undang ini menekankan tentang perlunya penyusunan Renja SKPD dan RKA SKPD berbasis penganggaran kinerja. Ini menunjukkan tentang perlunya Renstra SKPD juga menggambarkan target capaian Kinerja Pembangunan Daerah sehingga mudah untuk ditransformasi ke dalam rencana tahunan (RKPD).

E. PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

Berdasarkan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka

urusan dan kewenangan wajib bidang pekerjaan umum kabupaten/kota berdasarkan sub bidang

adalah sebagai berikut :

1) Sumber daya air

2) Bina marga (jalan, jembatan, trotoar)

3) Perkotaan dan perdesaan

4) Air minum

(11)

6) Persampahan

7) Drainase

8) Permukiman

9) Bangunan gedung dan lingkungan

10) Jasa konstruksi

F. PP Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Peraturan Pemerintah (PP) ini menjamin hak warga untuk memperoleh jenis dan mutu minimal

pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah, menjamin hak masyarakat untuk

memperoleh informasi tentang rencana pencapaian target tahunan SPM serta realisasinya, dan

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mereview dan mengevaluasi sejauh mana

pelayanan dasar yang telah diberikan oleh pemerintah daerah. Pelayanan Dasar adalah jenis

pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.

Dalam RPJM Nasional 2010-2014 disebutkan bahwa hak dasar warga mencakup hal-hal sbb :

1) Memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanuasiaan.

2) Memperoleh perlindungan hokum.

3) Memperoleh rasa aman.

4) Memperoleh akses atas kebutuhan hidup (sandang, pangan, papan) yang terjangkau.

5) Memperoleh akses atas kebutuhan pendidikan.

6) Memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan.

7) Memperoleh kedilan.

8) Berpartisipasi dalam politik dan perubahan.

9) Berinovasi.

10) Memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannnya.

Dengan demikian, pengembangan sektor pekerjaan umum harus dapat menjamin setiap warga

memperoleh akses atas kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas kota dan membantu

(12)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 9

G. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 mengemukakan tentang penyusunan Renstra SKPD perlu berpedoman pada RPJMD dan menekankan tentang RPJMD sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan APBD, RKPD, Renja SKPD, dan RKA SKPD sebagai penerjemahan RPJMD. H. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dalam pembangunan sektor pekerjaan umum dan penataan ruang, terdapat hal-hal yang perlu

dipertimbangkan mengacu pada Permen PU No 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yaitu:

1) Sumber daya air

a. Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari 100% pada 2014

b. Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada system irigasi yang sudah ada 70% pada 2014

2) Jalan

a. Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/ kota 100% pada 2014

b. Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan 100% pada 2014

c. Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat 60% pada 2014

d. Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman 60% pada 2014

(13)

3) Air minum

Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari sangat buruk 40%, buruk 50%, sedang 70%, baik 80%, sangat baik 100% pada 2014.

4) Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi Lingkungan dan Persampahan) a. Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai 60% pada 2014 b. Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota 5% pada 2014 c. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan 20% pada 2014 d. Tersedianya system penanganan sampah di perkotaan 70% pada 2014

e. Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (> 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun 50% pada 2014 5) Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan 10% pada 2014 6) Penataan Bangunan dan Lingkungan

a. Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota 100% pada 2014 b. Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di kabupaten/kota 100%

pada 2014 7) Jasa konstruksi

a. Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap 100% pada 2014

(14)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 11

I. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Menteri dalam Negeri No. 13 tahun 2006 yang merupakan penjabaran peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 telah mengatur secara rinci mekanisme, proses, dan prosedur penyusunan penganggaran tahunan daerah, termasuk di dalamnya RKPD, KUA, PPAS, RKA SKPD, RAPBD, dan APBD.

Mengingat RPJMD dan Renstra SKPD dijadikan dasar bagi penyusunan Renja SKPD dan RAPBD, maka dokumen Renstra SKPD perlu sedemikian rupa sehingga mudah diterjemahkan kedalam rencana dan penganggaran tahunan daerah yang diatur dalam Permendagri nomor 13 tahun 2006 tersebut. Untuk itu, renstra SKPD perlu menggunakan kerangka fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan pemerintah daerah dalam menganalisis isu strategis, merumuskan strategi, kebijakan, dan menetapkan prioritas programnya, setiap program perlu mempunyai tolok ukur dan target kinerja capaian program yang jelas.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Adapun maksud penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh adalah sebagai dokumen perencanaan program strategis Dinas Pekerjaan Umum untuk lima tahun kedepan yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh tahun 2013 2017.

1.3.2. Tujuan

Secara Umum tujuan penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh adalah : a. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Tahunan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh. b. Sebagai Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum untuk mencapai tujuan dan sasaran

(15)

c. Sebagai instrumen dalam mengukur kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai institusi/lembaga teknis dalam mendukung pembangunan daerah.

1.4. Hubungan Renstra SKPD dengan dokumen Perencanaan Lainnya

Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mempunyai hubungan dengan beberapa dokumen perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh merupakan dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun, dimana periode Renstra ini merupakan segmen awal dari periode RPJPD tersebut. RPJPD Kota Payakumbuh merupakan pedoman dalam penyusunan RPJMD Kota Payakumbuh, sementara RPJMD tersebut menjadi Pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum saat ini.

b. Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh sebagai dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun, merupakan pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh. Rancangan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh berpedoman pada RPJMD Kota Payakumbuh. Selanjutnya Renstra Dinas Pekerjaan Umum ini ditetapkan setelah disesuaikan dengan RPJMD Kota Payakumbuh.

c. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh merupakan dokumen Perencanaan Kota Payakumbuh untuk periode 1 (satu) tahun dan Penjabaran dari RPJMD Kota Payakumbuh. RKPD Kota Payakumbuh menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) dan berpedoman pada Renstra SKPD ini. Selanjutnya RKPD Kota Payakumbuh menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD Kota Payakumbuh.

(16)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 13

Selanjutnya hubungan tersebut dapat digambarkan dalam skema di bawah ini : Gambar 1 : Bagan Alur Perencanaan dan Keterkaitan dengan

(17)

Gambar 2 : Bagan Keterkaitan Renstra Dinas PU dengan Dokumen Perencanaan Daerah

1.5. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Dokumen Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh meliputi enam bab pembahasan dan satu bab penutup, sebagai berikut :

a. Bab I Pendahuluan, menjelaskan mengenai latar lelakang pentingnya penyusunan dokumen perencanaan strategis Dinas Pekerjaan Umum, landasan hukum yang memayunginya, maksud dan tujuan penyusunan dokumen, hubungan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dengan dokumen perencanaan lainnya, dan sistematika penulisan.

b. Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh, menjelaskan tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum berikut sumber daya, kondisi kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum.

Dijabarkan

Dipedomani Dipedomani

RPJPD Kota Payakumbuh

2005-2025

RPJMD Kota Payakumbuh

2013-2017

RKPD Kota Payakumbuh

APBD Kota Payakumbuh

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh

2013-2017

Renja Dinas PU Kota Payakumbuh

Dipedomani

(18)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 15

c. Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, membahas identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pekerjaan Umum, telaahan visi, misi dan program KDH terpilih, telahaan Renstra KL dan Renstra dinas teknis terkait di Provinsi Sumatera Barat, serta telahaan RTRW dan KLHS dan penentuan isu-isu strategis.

d. Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan; membahas visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pekerjaan Umum, dan Strategi dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum.

e. Bab V Rencana Program Dan Kegiatan; menguraikan program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan selama lima tahun kedepan.

(19)

B

BA

AB

B

II

I

I

GA

G

AM

MB

BA

AR

RA

AN

N

PE

P

EL

LA

AY

YA

AN

NA

AN

N

DI

D

IN

NA

AS

S

PE

P

EK

K

ER

E

RJ

JA

AA

AN

N

UM

U

M

UM

U

M

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum

Berdasarkan Undang-Undang sektor ke-PU-an yang terdiri atas Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman, dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, penyelenggaraan bidang pekerjaan umum dan permukiman telah dimandatkan secara tegas oleh ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut dan peraturan pelaksanaannya yang menjadi turunan dari Undang-Undang di atas.

Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum dan dinas-dinas lainnya di Kota Payakumbuh telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Payakumbuh, yang ditegaskan lagi dengan Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh.

2.1.1. Struktur Organisasi

(20)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 17

Gambar 3 : Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh (Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008)

(21)

2.1.2. Tugas dan Fungsi

Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai unsur pelaksana Otonomi Daerah mempunyai Tugas Pokok Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan tugas perbantuan urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum dan perumahan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pekerjaan umum dan perumahan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum dan perumahan; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh berpedoman pada Keputusan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas perbantuan bidang Pekerjaan umum dan Perumahan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum mempunyai Fungsi :

1) Pengkoordinasian penyusunan program dan pedoman kerja di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan;

2) Pengkoordinasian dan pengawasan tugas kesekretariatan Dinas; 3) Pelaksanaan kebijakan pembinaan jasa konstruksi;

4) Pengkoordinasian penanganan Daerah Aliran Sungai, Jalan dan Jembatan pada wilayah perbatasan;

(22)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 19

b. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan tugas-tugas dan penyusunan produk hukum daerah yang terkait dengan Pekerjaan Umum, menyelenggarakan administrasi umum, surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan serta mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Sekretaris mempunyai fungsi :

1) Pengkoordinasian tugas-tugas kedinasan dengan bidang kendali program, pengairan, bina marga dan cipta karya;

2) Penyelenggaraan tugas ketatausahaan dinas meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi umum dan perlengkapan;

3) Pengkoordinasian penyusunan program kerja dinas;

4) Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, penyusunan evaluasi kinerja dan pelaporan tugas-tugas dinas.

c. Bidang Kendali Program

Bidang Kendali Program mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang Pengairan, Bina Marga dan Cipta Karya, melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dinas.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Kendali Program mempunyai fungsi : 1) Penyelenggaraan penyusunan program kerja dinas;

2) Penyelenggara penyusunan perencanaan teknis bidang Pengairan, Bina Marga Cipta Karya 3) Pelaksana pengendalian dan evaluasi program kerja;

4) Penyusunan laporan pelaksanaan program kerja dan evaluasi kinerja satuan kerja. d. Bidang Pengairan

(23)

kelembagaan sumber daya air, melaksanakan pengawasan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai serta memberikan rekomendasi perizinan pengusahaan sumber daya air. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Pengairan mempunyai fungsi :

1) Penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air;

2) Pelaksana pembangunan, peningkatan, exploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi; 3) Pelaksana pengawasan pengelolaan sumber daya air;

4) Pemberi rekomendasi pengusahaan sumber daya air wilayah sungai dan air tanah. e. Bidang Cipta Karya

Bidang Cipta Karya mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembangunan, mengkoordinasikan kerjasama swasta, masyarakat daam pembangunan kawasan siap bangun/lingkungan siap bangun (Kasiba/Lisiba), memberikan pertimbangan penyusunan kebijakan dan strategi penanggulangan dan pelaksanaan pengawasan permukiman kumuh, menyelenggarakan pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan gedung milik pemerintah daerah, dan menyelenggarakan pembangunan dan pemeliharaan trotoar/ jalur pedestrian dan drainase.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi :

1) Penyelenggara pembangunan, evaluasi penyelenggaraan pembangunan kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun;

2) Pemberi pertimbangan penyusunan Strategi Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun;

3) Pemberi pertimbangan penanggulangan dan pengawasan serta pengendalian perkmukiman kumuh;

(24)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 21

f. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, menyelenggarakan sistem informasi jaringan jalan dan jembatan, melakukan penyusunan pedoman operasioanal penyelenggaraan jalan kota, memberikan rekomendasi dispensasi pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang milik jalan serta melaksanakan inventarisasi dan penilaian kondisi jaringan jalan dan jembatan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :

1) Penyelanggara pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; 2) Penyelenggara sistem informasi jaringan jalan dan jembatan;

3) Penyusun pedoman operasioanal penyelenggaraan jalan dan jembatan; 4) Pelaksana inventarisasi dan penilaian kondisi jaringan jalan dan jembatan.

5) Pemberi rekomendasi dispensasi dan pertimbangan pemanfaatan ruang milik jalan, ruang manfaat jalan dan ruang pengawasan jalan;

2.2. Sumber Daya Dinas Pekerjaan Umum

Secara kelembagaan, eksistensi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mengalami penguatan karena secara eksplisit mengemban amanat dari peraturan perundang-undangan yang ada. Oleh karenanya, amanat tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional dan efektif. Untuk memenuhi harapan tersebut, perlu diidentifikasi kemampuan sumber daya Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh saat ini.

2.2.1. Kondisi Sumber Saya Manusia

(25)

Tabel 2.1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat Penjenjangan

NO URAIAN JUMLAH PERSENTS.

1 Tingkat Pendidikan

a. SD 17 14,91

b. SLTP 14 12,28

c. SLTA 51 44,74

d. D-3 10 8,77

e. S-1 19 16,67

f. S-2 3 2,63

2 Golongan

a. THL 17 14,91

b. I 14 12,28

c. II 42 36,84

d. III 37 32,46

e. IV 4 3,51

3 Diklat Penjenjangan

a. Pim IV 20 20,62

b. Pim III 9 9,28

c. Pim II 1 1,03

(26)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 23

Gambar 4 : Persentase Pegawai Dinas PU Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat Penjenjangan yang Telah Diikuti

Tingkat Pendidikan Golongan

Diklat Penjenjangan

Data tersebut menunjukkan bahwa kualifikasi tingkat pendidikan pegawai di Dinas Pekerjaan Umum didominasi oleh pegawai yang berpendidikan dasar sampai menengah (SD s.d. SLTA) sebanyak 71,93%, sementara pegawai dengan pendidikan tinggi (diploma, sarjana dan pasca-sarjana) hanya sebesar 28,07%. Hal ini menunjukan bahwa kualitas sumber daya manusia pada Dinas Pekerjaan Umum belum cukup untuk mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi. Idealnya minimal sepertiga (30%) dari jumlah pegawai adalah berpendidikan tinggi. Hal ini terkait dengan tingkat pemahaman dan penguasaan teknis pegawai terutama yang menduduki jabatan struktural.

(27)

pekerjaan lapangan dan membutuhkan tenaga teknis/operasional. Terakhir dari data pegawai yang menduduki jabatan Eselon II, Eselon III dan Eselon IV sebanyak 19 orang, masih ada 4 orang (21%) yang belum mengikuti Diklat Struktural Penjenjangan.

2.2.2. Kondisi Sarana dan Prasarana Perkantoran

Kondisi sarana dan prasarana yang ada di Dinas Pekerjaan Umum sampai dengan kondisi tahun 2012 secara garis besar dapat diuraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.2 : Kondisi Inventaris Kantor Tahun 2012

No Jenis Sarana Prasarana Kondisi Jumlah

B RR RB

1 Peralatan Kantor

a. Meja & Kursi 195 32 10 237

b. Komputer 10 4 6 20

c. Printer 15 3 12 30

2 Bangunan 3 3

3 Kendaraan Bermotor

a. Sepeda Motor 23 1 24

b. Minibus 1 1

c. Pick-up 4 1 5

d. Truck (DT) 1 1

e. Truck Telescipit 1 1

f. Truck Tanki Tinja 1 1

g. Roller 2 1 3

h. Baby Roller 1 1

Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012

(28)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 25

dengan luas 175 m2 digunakan sebagai ruangan Bidang Pengairan dan bangunan seluas 242 m2 digunakan sebagai ruangan Bidang Cipta Karya. Terakhir untuk kendaraan berupa kendaraan dinas, mobil operasional, alat angkutan dan kendaraan roda dua sebagian besar masih cukup baik. Sehingga dari data tersebut dapat diketahui bahwa peralatan yang menunjang operasional kegiatan terutama alat berat untuk mencapai target capaian perlu dilakukan perbaikan/pemeliharaan guna mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan ke depan.

2.2.3. Kondisi Sarana dan Prasarana Kewilayahan A. Bidang Kebinamargaan

Kondisi sarana dan prasarana bidang kebinamargaan Kota Payakumbuh yang meliputi jalan dan jembatan ditinjau dari kondisinya sampai dengan tahun 2012 secara garis besar dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.3 Kondisi Jenis Jalan Tahun 2012

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak

(m) (m)

1. Jalan Aspal 226,610 123,158 71,399 32,053

2. Jalan Kerikil 2,769 - 0,047 2,722

3. Jalan Tanah 5,082 - - 5,082

4. Jalan Beton 2,124 1,175 0,503 0,446

Jumlah 236,585 124,333 71,949 40,303

Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012

(29)

Dari tabel dan gambar di atas, dapat dilihat bahwa prasarana jalan yang ada di Kota Payakumbuh pada tahun 2012 merupakan jalan dengan permukaan aspal dengan panjang 226,610 km, dimana 123,158 km dalam kondisi baik (54,35%), sementara untuk jalan dengan jenis permukaan Kerikil dengan panjang 2,769 km dengan kondisi sedang sepanjang 47 meter (1,7%) dan sisanya dalam kondisi rusak (98,3%).

Sementara untuk kondisi sarana/prasarana jembatan dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 2.4 Kondisi Jenis Jembatan Tahun 2012

No Jenis Sarana Prasarana

Jumlah Baik Sedang Rusak

(unit) (m) (unit)

1. Jembatan Beton 61 396,4 27 33 1

2. Jembatan Baja 34 540,1 24 7 3

3. Jembatan Kayu 1 41 - - 1

Jumlah 96 977,5 51 40 5

Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012

Gambar 6 : Kondisi Jenis Jembatan Tahun 2012

(30)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 27

B. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air

Untuk sarana dan prasarana di bidang pengelolaan sumber daya air, sampai dengan akhir tahun 2012 telah terlaksana kegiatan pembangunan pengelolaan sumber daya air dengan hasil sebagai mana tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 2.5 Kondisi Sarana Prasarana Pengairan Tahun 2012

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak

(m) (m)

1. Jaringan Irigasi Primer 50,303 33,700 14,603 2,000

2. Jaringan Irigasi Sekunder 55,772 37,300 16,172 2,300

3. Jaringan Irigasi Tersier 45,100 23,000 8,600 13,500

Jumlah 151,175 94,000 39,375 17,800

Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012

Gambar 7 : Kondisi Sarana dan Prasarana Irigasi Tahun 2012

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Panjang Jaringan Primer sampai pada akhir tahun 2012 adalah 50.303 m, sementara untuk Jaringan Sekunder telah dicapai sepanjang 55.772 m, dan untuk Jaringan Tersier sepanjang 45.100 m.

C. Bidang Keciptakaryaan

(31)

1. Kondisi saluran pembuang/drainase. 2. Jalan lngkungan permukiman/perdesaan. 3. Cakupan pelayanan air bersih dan air limbah.

Kondisi saluran pembuang/drainase yang telah dibangun sampai dengan akhir tahun 2012 seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.6 Kondisi Jaringan Drainase Tahun 2012

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak

(m) (m)

1. Drainase Pasangan Batu 39.889 27.923 5.185 6.781

Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012

Gambar 8 : Kondisi Jaringan Drainase Tahun 2012

(32)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 29

Tabel 2.7 Kondisi Jalan Lingkungan/Perdesaan

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak

(m) (m)

1. Aspal Kulit 40.475,0 24.285,0 4.048,0 12.142,0

2. Beton 7.238,0 1.422,0 1.217,0 4.599,0

3. Kerikil 1.477,5 - 568 909,5

4. Hot Mix 200,0 200,0 -

-Jumlah 49.390,5 25.907,0 5.833 17.650,5

Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012

Gambar 9 : Kondisi Jalan Lingkungan/Perdesaan Tahun 2012

(33)

Tabel 2.8 Kondisi Cakupan Pelayanan Air Bersih Tahun 2012

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak

(m) (m)

1. Brouncaptering 2 unit 2 unit -

-2. Pipa Ø 300 16.427 16.427 -

-3. Pipa Ø 250 2.671 2.671 -

-4. Pipa Ø 200 6.868 6.868 -

-5. Pipa Ø 150 28.577 28.577 -

-6. Pipa Ø 100 48.246 48.246 -

-7. Pipa Ø 90 47.586 47.586 -

-8. Pipa Ø 75 8.888 8.888 -

-9. Pipa Ø 63 103.959 103.959 -

-10. Pipa Ø 50 60 60 -

-11. Pipa Ø 40 22.527 22.527 -

-12. Pipa Ø 30 9.470 9.470 -

-Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012

Cakupan pelayanan air bersih untuk wilayah kota payakumbuh telah mencapai 96,15% atau telah melayani sebanyak 115.429 jiwa. Dilihat dari data yang ada, hal ini berarti bahwa belum semua masyarakat perkotaan terlayani kebutuhan air bersihnya sebesar 4.622 jiwa atau 3,85%, hal ini merupakan target penambahan jangkauan pelayanan di tahun 2013-2015 agar pada tahun 2015 sesuai dengan target MDG s seluruh masyrakat sudah memiliki akses terhadap layanan air bersih.

Sementara untuk cakupan pelayanan air limbah sampai dengan akhir tahun 2012 kondisi layanannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.9 Kondisi Cakupan Pelayanan Air Limbah Tahun 2012

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Baik Sedang Rusak

(unit) (unit)

1. MCK Plus Plus 16 10 2 4

2. Septictank Komunal 49 48 - 1

3. Septictank Terpusat 18.463 18.463

Sumber : Dinas PU Kota Payakumbuh, 2012

(34)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 31

masyarakat terlayani kebutuhan pengelolaan air limbahnya. Hal ini merupakan proritas program pembangunan yang harus segera dituntaskan, sesuai dengan target MDG s sektor air bersih dan sanitasi yang sudah harus tuntas pada tahun 2015.

2.3. Kinerja Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan

Pencapaian kinerja bidang pekerjaan umum dan perumahan sampai dengan tahun 2012 ditinjau dari target MDG s, SPM dan RPJM Daerah, secara umum dapat digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 2.10 Profil Kinerja Bidang PU dan Perumahan Tahun 2012

No Aspek Indikator Kinerja Target CapaianSaat Ini MDG s SPM Daerah

1 Aksesibilitas Proporsi panjang jalan dalam kondisi

baik

60% 58,37%

Panjang jalan dilalui roda 4 100% 236,585

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/jam)

60% 138,1

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)

25% 17,49

2 Perumahan Persentase rumah tinggal bersanitasi 78,15%

Rasio rumah layak huni 0,19

Rasio permukiman layak huni 0,25

Rumah layak huni 24.870

3 Sanitasi Rumah tangga pengguna air bersih 60% 70% 24.193

Rumah tangga bersanitasi 60% 60% 22.150

Drainase dalam kondisi baik/aliran air tidak tersumbat

60% 50% 39.889

4 Sumber daya air Pembangunan turap di wilayah jalan

penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota

2.150

Luas irigasi kabupaten keadaan baik 70% 70%

Rasio jaringan irigasi 70% 29,12

Sumber : Hasil Kompilasi, Dinas PU, 2012

(35)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum 2.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum

Tantangan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman ke depan erat terkait dengan pembangunan berkelanjutan yang menjadi bagian dari 3 (tiga) pilar pembangunan (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Tantangan pembangunan berkelanjutan di Kota Payakumbuh ialah bagaimana pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan dilakukan tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan (menjaga kawasan dan lingkungan hunian agar tetap aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan).

Mencermati kondisi sumber daya dan tingkat kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagaimana diuraikan diatas dan dengan memperhatikan potensi dan tantangan yang dihadapi ke depan, maka tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum selam 5 (lima) tahun kedepan dapat digambarkan seperti di bawah ini :

a. Kualitas Sumber Daya Manusia

(36)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 33

b. Kualitas Sarana dan Prasarana Pembangunan Daerah

Dari sisi kualitas Sarana dan Prasarana pembangunan daerah pada tahun 2017 diharapkan semakin meingkat. Hal ini ditandai dengan tersedianya fasilitas di bidang sarana dan prasarana pembangunan yang berkualitas, terpadu, terkoordinasi, dan partisipatif. Sarana dan Prasarana tersebut mencakup pembangunan fisik yang berjangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek, baik berupa Jalan, Jembatan, Irigasi maupun Perumahan dan Permukiman serta pembangunan fisik lainnya. Disamping itu diharapkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh juga telah memiliki database dan masterplan pekerjaan fisik diberbagai sektor/bidang pembangunan. Dengan adanyadatabasedanmasterplantersebut maka hasil pembangunan fisik dapat diidentifikasi sejauh mana pekerjaan fisik tersebut dilaksanakan, umur dari pekerjaan fisik, besar biaya yang dianggarkan serta seberapa besar manfaat pembangunan fisik tersebut bagi masyarakat. Pada tahun 2017 tersebut, juga diharapkan telah tersedia sarana dan alat penunjang setiap pekerjaan teknis yang layak dan modern.

c. Penerapan Transpransi dan Akuntabilitas Hasil Pembangunan Infrastruktur Daerah

(37)

B

BA

AB

B

II

I

II

I

IS

I

SU

U-

-I

IS

SU

U

ST

S

T

RA

R

AT

T

EG

E

GI

IS

S

BE

B

ER

RD

DA

AS

SA

AR

RK

KA

AN

N

TU

T

UG

GA

AS

S

DA

D

AN

N

FU

F

UN

NG

G

SI

S

I

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mengalami beberapa permasalahan bagi perwujudan program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh yaitu sebagai berikut :

a. Kemampuan staf dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan teknis belum merata. b. Jumlah personil belum seimbang dengan beban tugas.

c. Masih kurangnya data yang dibutuhkan untuk perencanaan teknis. d. Jumlah sarana dan prasarana penunjang kerja belum optimal.

e. Rendahnya kemampuan fiskal daerah dan minimnya anggaran Dinas Pekerjaan Umum dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.

f. Masih kurangnya koordinasi antar bidang.

g. Belum adanya sistem dan prosedur kerja yang memadai.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program KDH Terpilih

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dirumuskan sebagai berikut :

Terwujudnya Kota Payakumbuh Menjadi Kota yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan yang Berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

Untuk mewujudkan visi tersebut disusunlah Misi yang kemudian dijadikan pedoman dalam penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah, sebagai berikut :

a. Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat. b. Menciptakan iklim perekonomian yang bergairah bagi setiap pelaku ekonomi serta rasa

aman dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktifitas usaha.

(38)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 35

d. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakat.

e. Mewujudkan pemerataan dan kualitas pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi secara ilmu dan moral.

f. Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

g. Melakukan revitalisasi nagari dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat adat lokal dalam membangun masyarakat dan kota Payakumbuh.

h. Mengembangkan sarana dan prasarana olah raga, infrastruktur penunjang kegiatan seni dan budaya.

i. Memaksimalkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Program pembangunan prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang telah disampaikan kepada masyarakat sebagai janji politik dalam Pemilukada yang lalu antara lain : a. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pendidikan tinggi di Payakumbuh.

b. Pembangunan bandar udara.

c. Pembangunan kawasanIslamic centredan Masjid Agung Kota Payakumbuh. d. Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan yang modern dan berkualitas. e. Pembangunan kawasan pusat kebudayaan asli Luhak Limo Puluah di Payakumbuh.

f. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui; peningkatan insentif dan tunjangan kepada penggiat dakwah, guru TPA/TPSA, imam masjid/garin dan perangkat Rt/RW se Kota Payakumbuh, pemberian pinjaman bergulir bagi UKM, pembentukan bank pupuk dan bank peternak bagi petani dan peternak.

g. PenetapanCity BrandingKota Payakumbuh sebagai kota kuliner.

h. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi kota seperti; pembangunan pasar satelit, gedung olah raga/sport hall/stadion, terminal agribisnis dan terminal penumpang tipe A(p).

(39)

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab (bersama SKPD terkait lainnya), untuk mewujudkan misi ke-8 yaitu mengembangkan sarana dan prasarana olah raga, infrastruktur penunjang kegiatan seni dan budaya, dan misi ke-9 yaitu memaksimalkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Faktor utama yang dapat menjadi penghambat di dalam pencapaian visi, misi dan program pembangunan prioritas adalah faktor rendahnya kemampuan fiskal daerah dan minimnya anggaran Dinas Pekerjaan Umum dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur, namun demikian dengan strategi pelibatan seluruh stakeholder pembangunan yaitu pemerintah (pusat, pemprov dan pemkot), pihak swasta dan masyarakat, faktor penghambat tersebut dapat diatasi.

3.3. Telahaan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Renstra SKPD Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2014

3.3.1. Renstra Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010-2014

(40)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 37

Gambar 10 Prinsip Triple Track Strategy

Sejalan dengan prinsip tersebut, maka peran pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman dalam pembangunan nasional pada dasarnya sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan. Dukungan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dilaksanakan melalui upaya-upaya terutama: (i) program-program pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesempatan kerja; (ii) program-program pembangunan infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah, dukungan terhadap kawasan perbatasan dan kawasan terpencil serta terisolir; dan (iii) program-program pembangunan infrastruktur PU dan permukiman yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat.

(41)

Gambar 11 Peran Infrastruktur PU dan Permukiman dalam Pembangunan Nasional

Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014 Visi:

Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025 .

Misi:

1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

(42)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 39

4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan.

5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang.

6. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penerapan IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman.

7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsipgood governance. 8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan Kementerian

Pekerjaan Umum dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional. Berdasarkan agenda, prioritas pembangunan dan arah kebijakan umum Pembangunan Nasional, maka arah kebijakan umum pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan RTRW dan pembangunan berkelanjutan di kawasan strategis, tertinggal, perbatasan, daerah terisolir untuk mengurangi kesenjangan wilayah, daerah rawan bencana, serta meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman dan cakupan pelayanan dasar bidang pekerjaan umum dan permukiman untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dan inklusif.

2. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan RTRW dan pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan keandalan sistem di kawasan pusat produksi dan ketahanan pangan guna mendukung daya saing dan mendorong industri konstruksi untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkualitas.

(43)

prinsip-prinsip perbaikan tata kelola pemerintahan, serta mendukung reformasi birokrasi dan mewujudkangood governance.

Isu-isu strategis yang tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pembangunan infrastruktur dapat membantu mengatasi besarnya kesenjangan antar-kawasan nusantara: antara Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia, antara Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, antara kota Jakarta dan kota-kota lainnya.

2. Fenomena yang terkait adalah urbanisasi yang cukup tinggi dengan laju 4,4% per tahun akibat tingginya mobilitas penduduk. Tingkat urbanisasi yang relatif tinggi ini belum disertai oleh kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk oleh urbanisasi tersebut maupun backlog yang telah ada sebelumnya.

3. Ketersediaan infrastruktur yang belum merata ke semua golongan masyarakat, terutama masyarakat miskin.

Strategi pengembangan dari Rencana Strategis Kementerian PU adalah sebagai berikut: 1. Strategi pengembangan wilayah dan dukungan terhadap lintas sektor.

2. Strategi pembangunan berwawasan lingkungan dan antisipasi terhadap perubahan iklim (Climate Change).

3. Strategi peningkatan TURBINWAS (pengaturan, pembinaan, dan pengawasan).

4. Reformasi birokrasi, pengembangan sumber daya manusia, dan pengarusutamaan jender. 5. Strategi pembiayaan.

(44)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 41 Umum No 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang.

3.3.2. RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015.

Visi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Sumbar Tahun 2010-2015 adalah "Terwujudnya masyarakat Sumatera Barat madani yang adil, sejahtera dan bermartabat"

Misi :

a. Mewujudkan tata kehidupan yang harmonis, beradat dan berbudaya berdasarkan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

b. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan professional. c. Mewujudkan SDM yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi.

d. Mewujudkan ekonomi masyarakat yang tangguh, produktif, berbasis kerakyatan, berdaya saing regional dan global.

e. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Prioritas pembangunan dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2010-2015 adalah:

a. Pengamalan agama dan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dalam kehidupan masyarakat.

b. Pelaksanaan Reformasi birokrasi dalam Pemerintahan. c. Peningkatan pemerataaan dan kualitas pendidikan. d. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

e. Pengembangan pertanian berbasis kawasan dan komoditi unggulan.

f. Pengembangan industri olahan, perdagangan, UKM dan Koperasi dan iklim investasi. g. Pengembangan kawasan wisata alam dan budaya.

h. Percepatan penurunan tingkat kemiiskinan, pengangguran dan Daerah Tertinggal. i. Pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi kerakyatan.

(45)

Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai dinas teknis berkewajiban untuk mendukung tercapainya Misi ke-5 RPJMD Provinsi Sumatera Barat yaitu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan prioritas pembangunan infrastruktur

penunjang ekonomi kerakyatan dan penanggulangan bencana alam dan pelestarian lingkungan

hidup. Hal tersebut menjadi faktor pendorong perwujudan visi misi dan program pembangunan prioritas Pemerintah Kota Payakumbuh terutama bidang pekerjaan umum, karena sejalan dengan arah kebijakan pembangunan Kota Payakumbuh.

3.3.3. Renstra Dinas Prasjaltarkim dan Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat A. Renstra Dinas Prasjaltarkim Prov. Sumbar Tahun 2010-2014

Visi Dinas Prasjaltarkim Prov. Sumatera Barat tahun 2010-2014 yakni Mewujudkan Prasarana Jalan Handal Guna Memacu Daya Saing Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Skala Besar dan Mewujudkan Penataan Ruang Yang Berkualitas Guna Pengembangan Wilayah Untuk Permukiman Yang Berkelanjutan, Serasi dan Layak Huni Baik di Perkotaan Maupun Pendesaan . Dibidang prasarana jalan, program Prasjaltarkim Prov. Sumbar sejalan dengan program pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Sumatera Barat 2005-2025. Bahkan pada 5 (lima) poin agenda dan 10 (sepuluh) poin prioritas pembangunan Sumatera Barat, 3 (tiga) poin prioritas merupakan program/kegiatan Dinas Prasjaltarkim yakni prioritas pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi rakyat yakni dengan melaksanakan; (i) pemeliharaan dan peningkatan kapasitas jalan dan pengembangan jaringan jalan baru, (ii) pengembangan perumahan rakyat dan penataan bangunan dan lingkungan, serta (iii) pembangunan infrastruktur permukiman.

(46)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 43

a. Program pembangunan jalan dan jembatan tahun 2012-2013 meliputi; pembangunan jalan evakuasi Alai By Pass, jalan Nipah-Teluk Bayur, jalan lingkar timur Kota Padang (tahun jamak II), dan pembangunan jalan Simpang Duku Ketaping (BIM)-Pariaman.

b. Program pengembangan jaringan jalan baru tahun 2012-2013 meliputi; pengembangan jalan Sicicin-Malalak, dan pengembangan jalan Malalak Balingka Ngarai Bukittinggi.

c. Program perbaikan drainase dan trotoar tahun 2012-2013 meliputi; perbaikan drainase dan trotoar di jalan Prof. DR. Hamka, dan Jl. Adinegoro Kota Padang, serta perbaikan drainase dan trotoar Muara Kalaban-Batas Jambi Kab. Sijunjung-Dharmasraya dan beberapa daerah lainnya.

d. Program pemeliharaan/rehabilitasi jalan dan jembatan tahun 2012-2013 meliputi; preservasi dan peningkatan kapasitas jalan dan jembatan Nasional Bukittinggi dan sekitarnya, pemeliharaan berkala jalan batas Kota Padang Panjang-Sicincin dan Bukit Surungan-Bukit Kandung.

Pelaksanaan keempat program prioritas Dinas Prasjaltarkim Prov. Sumbar tersebut menjadi faktor pendorong bagi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh karena telah membuka peluang bagi akses ke pusat kegiatan nasional di Kota Padang maupun akses antar pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal di antar/intra kabupaten/kota di Sumatera Barat. Hal ini akan berdampak pada semakin lancarnya aktivitas perekonomian yang akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan visi Dinas Prasjaltarkim yaitu meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan dan ekonomi skala besar.

B. Program Prioritas Pembangunan Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2010-2014

Pembangunan sektor sumber daya air dilakukan untuk menunjang sektor pertanian, karena banyaknya lahan-lahan potensial di Pulau Jawa yang telah beralih fungsi, di lain pihak Propinsi Sumatera Barat sendiri memiliki banyak sumber air potensial untuk dikembangkan.

Program prioritas Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2014 meliputi;

(47)

c. Penanganan Pasca Gempa.

d. Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai.

e. Pengembangan, Pengelolaan & Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya. f. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku.

g. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.

Pembangunan bidang Sumber Daya Air Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat, sejalan dengan program prioritas pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh yaitu sama-sama ditujukan untuk kemaslahatan masyarakat banyak, terutama masyarakat petani yang langsung berhubungan dengan penggunaan air untuk pertanian karena dangan tersedianya air yang cukup akan meningkatkan pendapatan para petani itu sendiri. Kesamaan tersebut menjadi faktor pendorong sekaligus tantangan dan peluang bagi Pemerintah Kota Payakumbuh untuk lebih mensinergikan pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air.

3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.4.1. Arah Pengembangan Ruang Kota menurut RTRW Kota Payakumbuh 2010-2030 A. Struktur Ruang

(48)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 45

Selain itu pengembangan infrastruktur yang meliputi; pengembangan jaringan jalan,

pengembangan fasilitas umum dan sosial, pengembangan sarana transportasi;

pengembangan prasarana sumber daya air, irigasi dan drainase; pengembangan prasarana energi dan telekomunikasi serta pengembangan prasarana persampahan, limbah B3 dan pemadam kebakaran merupakan prioritas pembangunan dalam 5 (lima) tahun pertama RTRW (2010-2015).

B. Pola Ruang

Pengembangan pemanfaatan ruang kota di dalam RTRW Kota Payakumbuh telah diarahkan pola pemanfaatan ruangnya kedalam dua kategori yaitu pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung merupakan kawasan yang didalamnya tidak diperbolehkan melakukan kegiatan budidaya apapun, kecuali pembangunan prasarana vital dengan luas areal maksimum 2% dari luas kawasan lindung. Di dalam kawasan non hutan yang berfungsi lindung diperbolehkan kegiatan budidaya secara terbatas dengan tetap memelihara fungsi lindung kawasan yang bersangkutan serta wajib melaksanakan upaya perlindungan terhadap lingkungan hidup.

(49)

umum; kawasan perindustrian dan pergudangan, kawasan pariwisata, kawasan pertanian dan peternakan, kawasan pendidikan.

3.4.2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis A. Pengelolaan Lahan Perkotaan.

Status kepemilikan lahan, secara umum di Propinsi Sumatera Barat seperti halnya di Kota Payakumbuh penguasaan dan kepemilikan lahan sebagian besar berupa Tanah Ulayat, yang sangat signifikanterhadap pembebasan lahan (prosedural yang panjang) dalam pembangunan sarana dan prasarana perkotaan.

B. Pengelolaan Lingkungan Hidup.

1) Keseimbangan lingkungan dalam kegiatan pemanfaatan lahan

2) Kelestarian lingkungan, berkaitan dengan budidaya peternakan ayam ras yang berada pada pusat-pusat permukiman penduduk.

C. Pembangunan Prasarana Sarana Perkotaan.

1) Kondisi ketersediaan prasarana dan sarana (kuantitas, kualitas, fungsional).

2) Kekurangan ( gap ) antara kebutuhan dan ketersediaan prasarana dan sarana perkotaan, sehingga dibutuhkan upaya optimasi dalam pembangunan prasarana dan sarana perkotaan, yang menimbulkan ketimpangan pembangunan antar kawasan.

3) Pembangunan jalan lingkar utara yang akan dijadikan sebagai sentra pertumbuhan perdagangan dan industri Kota Payakumbuh dan peningkatan fungsi jalan lingkar selatan. D. Pembangunan sektor dan kawasan strategis.

(50)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 47

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

3.5.1. Metode Penentuan Isu-Isu Strategis

Pengertian isu kritikal/strategis adalah kebijakan fundamental atau perhatian program yang

menentukan situasi yang sangat penting, dan pilihan-pilihan yang dihadapi organisasi pada

waktu sekarang dan di masa depan. Isu-isu kritikal/strategis menceminkan persoalan-persoalan

yang berkepanjangan dalam organisasi, komunitas yang dilayani atau kegiatan-kegiatan

sekarang yang diantisipasi mempunyai dampak yang sangat nyata pada organisasi dan/atau

komunitas yang dilayani (Martinelli 1999).

Secara singkat, isu strategis adalah persoalan-persoalan yang memiliki dampak signifikan

terhadap masalah ke-PU-an yang mungkin untuk diselesaikan dalam kurun waktu perencanaan.

Situasi dan kondisi lingkungan eksternal dan internal SKPD Dinas PU dapat menjadi isu yang

penting untuk diperhatikan dan menjadi isu yang kritis/strategis.

Dalam perumusan isu strategis, perlu memperhatikan antara lain:

a. Milenium Development Goals (MDG s), khususnya tujuan dan target air bersih dan sanitasi

b. Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

c. Penyerahan urusan pemerintah bidang PU dan penataan ruang menjadi urusan daerah.

d. Visi misi kepala daerah terpilih

e. Rencana strategis Kementerian PU yang masih berlaku

f. RPJP Daerah dan RPJM Daerah yang masih berlaku

g. Pencapaian kinerja Renstra SKPD Dinas PU terdahulu.

(51)

3.5.2. Isu-Isu Strategis Bidang Pekerjaan Umum

Berdasarkan hasil rumusan faktor-faktor yang mendukung (peluang dan potensi) maupun yang menghambat (kelemahan dan tantangan), maka dirumuskanlah isu-isu strategis bidang pekerjaan umum yaitu :

a. Pelayanan infrastruktur dasar berupa kondisi ketersediaan prasarana dan sarana (kuantitas, kualitas, fungsional) sebagai amanat PP Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan

Minimal (SPM)dan Permen PU Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

b. Kesepakatan MDGs untuk memenuhi sasaran mutu pelayanan infrastruktur terutama penyediaan air bersih dan sanitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

c. Peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja aparatur ke-PU-an melalui reformasi birokrasi yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas birokrasi serta mewujudkan disiplin dan etos kerja yang prima.

(52)

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 49

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum 4.1.1. Visi Dinas Pekerjaan Umum

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi . Visi dapat pula diartikan sebagai cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai institusi teknis yang melaksanakan pembangunan daerah di bidang ke-PU-an dituntut untuk meningkatkan kinerja organisasi agar tujuan-tujuan pembangunan dapat dirumuskan dan dicapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan pembangunan sarana, prasarana dan infrastruktur sangat ditentukan oleh kinerja Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan implementasi teknis dan sebagai faktor kunci dari pencapaian tujuan-tujuan pembangunan fisik kewilayahan.

Salah satu langkah adalah perumusan visi organisasi agar setiap anggota di dalam organisasi tersebut dapat memahami arah dan tujuan organisasi yang ingin dicapai bersama. Disamping itu pernyataan visi dapat menciptakan kesadaran kolektif diantara seluruh anggota organisasi tentang pentingnya pencapaian kondisi ideal yang diinginkan dan dirumuskan secara bersama. Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan organisasi sesuai dengan tuntutan paradigma baru pembangunan, maka Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh menyatakan visi adalah sebagai berikut :

Terwujudnya Prasarana dan Sarana ke-PU-an yang handal dan berhasil guna

serta berwawasan lingkungan menuju Kota Payakumbuh yang Maju Tahun 2017.

Penjelasan makna visi tersebut diatas sebagai berikut :

Gambar

Gambar 2  : Bagan Keterkaitan Renstra Dinas PU dengan Dokumen Perencanaan Daerah
Gambar 3 : Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh (Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 48 Tahun 2008)
Tabel 2.1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat Penjenjangan
Gambar 4 : Persentase Pegawai Dinas PU Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan dan Diklat Penjenjangan yang Telah Diikuti
+7

Referensi

Dokumen terkait

NILAI VOLUME 1 Dinas Pendidikan Kota Binjai Rehabilitasi ruang kelas rusak berat.. beserta prabotnya SD Negeri

For many individuals who are pressed for time, speed reading has become a necessity. However, it’s not just the reading part that is important. Equally essential is for the reader

(Delapan puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU) 2017. Sesuai dengan ketentuan dalam

Husin II Komplek Puri Akcaya III Blok E/7 Kota Pontianak Pengawasan Semenisasi jalan padat karya desa kelarik barat Pembangunan Jalan dan Jembatan Pedesaan... 19670108 200701 1

Extracting important details mean that you locate in your reading main and most significant ideas.. There is usually one important detail associated with every

RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2013 DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA BINJAI.. Perkiraan

(Delapan puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU) 2017. Sesuai dengan ketentuan dalam

Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan.