• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana di SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014 T1 162010020 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana di SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014 T1 162010020 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Lembaga pendidikan merupakan salah satu wadah bagi sumber daya

manusia untuk menggali dan mengembangkan kemampuan, baik dalam bidang

akademik maupun non akademik. Keberhasilan lembaga pendidikan melalui

proses belajar mengajar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu

diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana pendidikan memadai yang

disertai dengan pemanfaatan dan pengelolaan dengan baik. Pengelolaan terhadap

sarana prasarana harus dilaksanakan dengn baik agar dapat menghasilkan

manfaatnya bagi peserta didik demi kelangsungan proses pembelajaran yang

nyaman di sekolah

Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat

banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang

menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu

masalah yang dihadapi sekolah adalah hal yang berkaitan dengan sarana prasarana

.Masalah-masalah sarana prasarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain

berhubungan dengan jumlah sarana yang belum memadai. Hal ini dapat dilihat

misalnya sarana yang dimiliki belum mencukupi dari jumlah peserta didik.

Sehingga hal tersebut memicu adanya kegiatan penggunaan sarana yang tidak

sesuai dengan fungsi normal. Disebutkan (Depdiknas, 2004) dalam (Sutrisno,

(2)

2 variasi antar daerah dan satuan pendidikan mengenai pengeluaran biaya

pendidikan.

Menurut Daryanto (2013: 113) yang menjelaskan bahwa pengelolaan

sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena

keberadaannya sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di

Sekolah. Oleh karena itu, manajemen sarana dan prasana pendidikan sangat

penting agar sarana prasarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik. Barnawi

(2012: 48) menyebutkan bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan diartikan

sebagai segenap proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-komponen

yang secara langusng maupun tidak langsung menunjang proses pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Dalam konteks pendidikan,

manajemen sarana dan prasarana menurut Suryosubroto (2004: 115) meliputi :

penentuan kebutuhan sebagai langkah awal sebelum melaksanakan pengadaan,

dilanjutkan dengan proses pengadaan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan, sistem pemakaian agar memberikan manfaat yang baik bagi proses

pendidikan, pencatatan dan pengurusan sebagai bentyk pertanggung jawaban

sekolah dalam sarana prasarana, pertanggung jawaban yang dilaksanakan dengan

langkah pembuatan laporan inventarisasi. Dalam pengadaan sarana pendidikan

juga sering terjadi masalah, salah satunya yaitu dalam hal ada suatu kebutuhan

sarana pendidikan, tetapi pihak atasan tidak memberikan sarana tersebut

(Engkoswara dalam Sutrisno, 2010: 3). Hal ini yang menuntut pihak sekolah

untuk mengupayakan pengadaan dengan cara membeli sendiri, padahal dana tidak

(3)

3 SMPN 2 adalah salah satu sekolah Negeri yang terletak di Desa Candirejo,

Kec.Tuntang, Kab.Semarang. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, salah

satunya adalah sarana prasarana. Kelengkapan sarana prasarana dapat membantu

kelancaran dalam proses belajar mengajar di SMPN 2 Tuntang. Kelengkapan

sarana prasarana dapat membantu kelancaran prose pembelajaran jika

pengelolaannya dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ada.

Namun saat ini SMPN 2 Tuntang belum dapat memenuhi kelengkapan sarana

prasarana sebagai penunjang kegiatan belajar di Sekolah. Hal tersebut ditunjukkan

dari pemanfaatan salah satu sarana yang tidak sesuai dengan fungsi normal, yakni

penggunaan LAB IPA dan ruang multimedia sebagai ruang belajar sehari-hari.

Selain itu, hal lain yang ditemukan adalah dalam pengelolaan sarana prasarana

khususnya pada bagian pencatatan, SMPN 2 Tuntang tidak memanfaatkan alat

administrasi yang dmiliki.

Berdasarkan pengamatan pendahuluan yang dilakukan di SMPN 2

Tuntang, ditemukan kenyataan sebagai berikut :

- Sekolah memiliki 20 rombongan belajar, namun kelas yang ada hanya

sejumlah 18.

- Pemanfaatan ruang multimedia dan LAB IPA sebagai tempat untuk

kegiatan belajar mengajar sehar-hari.

- Buku atau alat admnistrasi yang tidak terisi/tertulis catatan tentang sarana

parasarana yang diadakan.

Berdasarkan beberapa uraian tersebut, maka penulis menentukan judul

(4)

4 1.2 Fokus Penelitian

Seuai dengan kenyataan yang terjadi di SMPN 2 Tuntang, menunjukkan

bahwa jumlah ruang kelas yang belum memenuhi jumlah siswa. Hal ini termasuk

kategori yang berkaitan dengan pengadaan ruang kelas, sehingga mengharuskan

pihak sekolah untuk menggunakan Lab IPA sebagai ruang untuk belajar mengajar

harian. Selain itu, masalah manajemen sarana yang ditemukan adalah dalam

proses pencatatan/pengurusan. Pencatatan sangat penting di laksanakan untuk

mengetahui kekayaan sarana yang ada disekolah, akan tetapi SMP Negeri 2

Tuntang tidak memanfaatkan alat administrasi tersbut dengan baik.

Berdasarkan beberapa hal yang telah disampaikan, maka penulis

penelitian ini hendak menjawab beberapa pertanyaan tentang manajemen sarana

prasarana, antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimana penentuan kebutuhan sarana prasarana di SMPN 2

Tuntang?

2. Bagaimana proses pengadaan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang?

3. Bagaimana penggunaan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang?

4. Bagaimana pengurusan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang?

5. Bagaimana pertanggung jawaban sarana prasarana di SMPN 2

Tuntang?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen sarana

prasarana di SMP Negeri 2 Tuntang. Beberapa kegiatan yang ingin diketahui

(5)

5 1. Penentuan kebutuhan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.

2. Proses pengadaan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.

3. Penggunaan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.

4. Pengurusan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.

5. Pertanggung jawaban sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.

1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Signifikansi Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu mendukung salah satu teori dalam

Daryanto (2013: 117) yang menyebutkan tujuan dari manajemen sarana

prasarana, sebagai berikut :

“Mengupayakan pengadaan sarana prasarana sekolah melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki sarana prasarana yang baik.”

1.4.2 Signifikansi Praktis

a. Umum

Penelitian ini dapat memberikan kegunaan bagi sekolah-sekolah dan

masyarakat yang ingin mengkaji permasalahan tentang manajemen sarana

prasarana.

a. Khusus

- Bagi SMPN 2 Tuntang

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi SMPN

2 Tuntang mengenai kelengkapan sarana prasarana dan

memberikan gambaran tentang pengelolaannya.

(6)

6 Manfaat yang diharapkan setelah peneltian ini selesai adalaha agar

hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat positif dalam

memecahkan permasalahan di bindang sarpras di Sekolah Negeri

maupun Swasta baik di Kabupaten Semarang maupun di daerah

Referensi

Dokumen terkait

Jika masih membutuhkan penambahan referensi maka anda dapat melakukan permintaan penambahan data tempat lahir dengan mengklik link tombol HelpDesk SSCASN 2019 pada menu Lokasi

yang terkait China dalam bahasa Arab untuk meningkatkan pertukaran

[r]

“Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan- tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.. Sebagian kalangan

Selain itu juga dapat membantu mengurangi jumlah penumpukan sampah yang ada di TPA khususnya sampah plastik, dengan mengolahnya menjadi bahan bakan alternatif.. BAB III

Empat studi kasus sebagai contoh materi ajar yang mengeksploitasi peran analogi yang akan dibahas dalam artikel ini antara lain: (1) analogi antara gaya gravitasi dengan

Computer (internet on line)/Bahasa dan multi media (1 siswa 1 unit computer).

tinggi dan tidak rapuh, aroma yang dihasilkan juga lebih baik, tetapi warnanya.