• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan keuangan bdki 07

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "laporan keuangan bdki 07"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

AKTIVA Catatan 2007 2006 (Disajikan Kembali,

lihat Catatan 39)

Rp Rp

Kas 2.a, 2.c, 2.s, 3 260.273.078.512 286.591.039.661

Giro pada Bank Indonesia 2.a, 2.s, 4 1.024.794.241.415 949.015.317.356

Giro pada Bank Lain

Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 128.608.448 pada 31 Desember 2007

(2006: Rp 135.524.854) 2.a, 2.d, 2.i, 2.s, 5 12.547.830.290 13.416.960.590

Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 750.000.000 pada 31 Desember 2007

(2006: Rp 180.060.000) 2.e, 2.i, 2.s, 6 1.829.103.810.912 911.209.890.137

Efek-efek

Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 7.879.093.487 pada 31 Desember 2007

(2006: Rp 7.484.753.233) 2.f, 2.i, 2.s, 7 3.504.876.296.963 5.101.127.766.373

Kredit yang Diberikan

Pihak Ketiga 2.h, 2.i, 8 4.747.486.022.645 3.520.751.023.882

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 2.b, 31 9.004.087.888 5.524.414.010

Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 233.802.959.474 pada 31 Desember 2007 (2006: Rp 162.516.236.243)

Penyertaan Saham

Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 9.266.000 pada 31 Desember 2007

(2006: Rp 9.266.000) 2.i, 2.j, 9 917.334.000 917.334.000

Aktiva Tetap

Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 101.536.011.040 pada 31 Desember 2007

(2006: Rp 85.858.806.704) 2.k, 10 173.612.962.867 175.267.217.861

Aktiva Pajak Tangguhan 2.t, 19.d 15.354.491.300 12.833.966.202

Uang Muka Pajak 2.t, 19.a 26.300.252.978 26.365.402.094

Pendapatan yang Masih Harus Diterima 11 123.822.242.448 117.126.545.018

Biaya Dibayar Dimuka 2.l 12.290.252.815 4.550.383.255

Aktiva Lain-lain 2.m, 12 97.856.251.716 62.195.892.280

(7)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2007 2006

(Disajikan Kembali, lihat Catatan 39)

Rp Rp

Kewajiban

Kewajiban Segera 13 948.267.622.592 798.482.048.151

Simpanan Nasabah

Pihak Ketiga 2.n, 14 7.258.145.093.595 7.033.817.942.172

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 2.b, 31 17.811.765.353 5.897.646.221

Simpanan dari Bank Lain 2.o, 15 2.105.822.807.186 1.913.962.633.416

Surat Berharga yang Diterbitkan 2.p, 16 503.064.861.328 501.441.435.544

Pinjaman yang Diterima 17 66.446.172.504 67.460.199.654

Hutang Pajak 2.t, 19.b 49.488.332.765 21.103.406.601

Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 2.i, 32 2.409.022.893 6.299.153.778

Kewajiban Manfaat Imbalan Kerja 2.u, 2.x, 29 219.287.638 219.287.638

Beban yang Masih Harus Dibayar dan

Kewajiban Lain-lain 18 139.255.725.839 114.365.274.621

Jumlah Kewajiban 11.090.930.691.692 10.463.049.027.796

Ekuitas

Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal Dasar - 1.500.000 (2006: 1.000.000) saham Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh - 200.000 saham Seri A dan 400.325 saham Seri B (2006 : 200.000 Saham Seri A dan

353.917 Saham Seri B) 20 600.325.000.000 553.917.000.000

Modal Disetor Lainnya

Uang Muka Setoran Modal 21 866.832 46.409.718.489

Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang

Tersedia untuk Dijual 2.f -- 851.625.281

Saldo Laba yang Telah Ditentukan Pengunaannya 22

Cadangan Umum 70.563.376.656 44.062.525.000

Cadangan Khusus 4.028.256.154 8.028.256.154

Saldo Laba yang Belum Ditentukan Pengunaannya 72.390.965.416 70.574.999.999

Jumlah Ekuitas 747.308.465.058 723.844.124.923

(8)

Catatan 2007 2006

Bunga 2.q, 23 1.208.316.377.278 1.170.309.372.309

Provisi dan Komisi 2.r 27.865.977.596 24.625.371.403

Jumlah Pendapatan Bunga 1.236.182.354.874 1.194.934.743.712

Beban Bunga

Bunga 2.q, 24 564.313.016.622 674.465.933.274

Provisi dan Komisi 2.r 11.090.000 133.940.693

Jumlah Beban Bunga 564.324.106.622 674.599.873.967

Pendapatan Bunga - Bersih 671.858.248.252 520.334.869.745

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit 8.719.193.245 9.580.083.313

Kerugian Transaksi Mata Uang Asing - Bersih 2.s (346.319.825) (378.758.874)

Keuntungan (Kerugian) Penilaian Efek yang Diperdagangkan

yang Belum Direalisasi - Bersih 2.f (86.180.610.197) 23.596.961.408

Keuntungan Penjualan Efek - Bersih 36.133.791.567 9.875.968.756

Lain-lain - Bersih 25 57.582.088.459 49.504.584.755

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 15.908.143.249 92.178.839.358

Beban Penyisihan Kerugian atas Aktiva Produktif 2.i 60.278.153.817 78.535.694.915

Beban (Pemulihan) Estimasi Kerugian Komitmen

dan Kontinjensi 2.i (3.318.332.401) 4.041.392.638

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Umum dan Administrasi 26 90.354.986.846 85.835.266.920

Tenaga Kerja 2.u, 27 292.755.663.090 229.418.741.170

Promosi 21.816.283.196 20.334.882.153

Lain-lain 67.113.254.061 48.977.809.117

JumJumlah Beban Operasional Lainnya 472.040.187.193 384.566.699.360

LABA OPERASIONAL 158.766.382.892 145.369.922.190

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH 28 (8.267.906.674) (23.404.980.164)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 150.498.476.218 121.964.942.026

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

Kini 2.t, 19.c (80.628.035.900) (56.505.618.704)

Tangguhan 2.t, 19.d 2.520.525.098 5.133.176.677

(78.107.510.802) (51.372.442.027)

LABA BERSIH 72.390.965.416 70.592.499.999

(9)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

Catatan Modal Saham Tambahan Selisih Penilaian Saldo Laba yang Jumlah Ekuitas

Ditempatkan dan Modal Disetor Nilai Wajar Efek yang Belum Ditentukan

Disetor Penuh Tersedia untuk Dijual Cadangan Umum Cadangan Khusus Penggunaannya

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2005 (Disajikan Kembali) 513.644.000.000 40.273.866.833 278.125.105 -- 16.778.256.154 105.483.133.709 676.457.381.801

Pembagian Laba

Dividen 22 -- -- -- -- -- (39.070.000.000) (39.070.000.000)

Cadangan Umum 22 -- -- -- 38.000.000.000 -- (56.702.000.000) (18.702.000.000)

-- -- -- 6.062.525.000 -- (6.062.525.000)

--Cadangan Khusus 22 -- -- -- -- (8.750.000.000) (1.250.000.000) (10.000.000.000)

Dana Kesejahteraan 21 -- -- -- -- -- (2.416.108.709) (2.416.108.709)

Penggunaan Cadangan Khusus 22 40.273.000.000 6.135.851.656 -- -- -- -- 46.408.851.656

Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual 2.f, 22 -- -- 573.500.176 -- -- -- 573.500.176

Laba Bersih (Disajikan Kembali) -- -- -- -- -- 70.592.499.999 70.592.499.999

SALDO PER 31 DESEMBER 2006 (Disajikan Kembali) 553.917.000.000 46.409.718.489 851.625.281 44.062.525.000 8.028.256.154 70.574.999.999 723.844.124.923

Pembagian Laba

Dividen 22 -- -- -- -- -- (42.075.000.000) (42.075.000.000)

Cadangan Umum 22 -- -- -- 26.500.000.000 -- (26.500.000.000)

--Cadangan Khusus 22 -- -- -- -- (4.000.000.000) (1.000.000.000) (5.000.000.000)

Dana Kesejahteraan 22 -- -- -- -- -- (1.000.000.000) (1.000.000.000)

Uang Muka Setoran Modal 20, 21 46.408.000.000 (46.408.851.657) 851.657 -- --

--Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual 2.f, 22 -- -- (851.625.281) -- -- -- (851.625.281)

Laba Bersih -- -- -- -- -- 72.390.965.416 72.390.965.416

SALDO PER 31 DESEMBER 2007 600.325.000.000 866.832 -- 70.563.376.657 4.028.256.154 72.390.965.416 747.308.465.058

(10)

2007 2006

Rp Rp

ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Bunga 1.207.610.795.310 1.167.799.498.063

Penerimaan Provisi dan Komisi 27.865.977.596 24.625.371.403

Penerimaan Kredit Hapus Buku 705.581.968 2.509.874.246

Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih 4.493.622.689 (5.169.086.224)

Beban Bunga, Provisi dan Komisi (564.324.106.622) (674.599.873.967)

Beban Operasional Lainnya-Bersih (541.617.937.378) (380.968.763.155)

Pendapatan Operasional Lainnya 102.435.073.271 92.557.598.232

Pendapatan Non Operasional Lainnya 4.367.563.280 3.234.491.510

Beban Non Operasional Lainnya (17.129.092.643) (21.495.385.450)

Laba Sebelum Perubahan Aktiva dan Kewajiban Operasional 224.407.477.470 208.493.724.658

Perubahan Aktiva dan Kewajiban Operasional Penurunan (Kenaikan) pada:

Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia (918.463.860.775) 921.158.359.088

Efek-efek 1.595.857.129.156 (1.990.391.051.456)

Kredit Yang Diberikan (1.301.501.395.872) (948.674.051.802)

Pendapatan yang Masih Harus Diterima (6.695.697.430) (12.630.391.927)

Aktiva Lain-lain (32.792.570.384) (60.404.166.785)

Surat Berharga yang Diterbitkan 1.623.425.784 (3.351.574.216)

Kewajiban Lainnya 164.507.515.251 1.625.901.326.623

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 112.968.868.197 548.274.155.898

ARUS KAS DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan Aktiva Tetap (16.257.063.039) (36.725.058.589)

Penjualan Aktiva Tetap 962.138.196

--Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (15.294.924.843) (36.725.058.589)

ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN

Pinjaman yang Diterima -- 8.923.005.135

Pembayaran Pinjaman (1.014.027.150)

--Uang Muka Setoran Modal -- 46.408.851.656

Penggunaan Cadangan Khusus -- (8.750.000.000)

Pembagian Laba:

Pembayaran Dividen (42.075.000.000) (39.070.000.000)

Pembayaran Tantiem -- (18.702.000.000)

Pembayaran Khusus (5.000.000.000) (1.250.000.000)

Dana Kesejahteraan (1.000.000.000) (2.416.108.709)

(11)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

2007 2006

Rp Rp

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 48.584.916.204 496.692.845.391

KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN 1.249.158.842.461 752.465.997.070

KAS DAN SETARA KAS - AKHIR TAHUN 1.297.743.758.665 1.249.158.842.461

Kas dan Setara Kas Terdiri dari:

Kas 260.273.078.512 286.591.039.661

Giro pada Bank Indonesia 1.024.794.241.415 949.015.317.356

Giro pada Bank Lain 12.676.438.738 13.552.485.444

(12)

1. Umum

1.a. Pendirian Bank

PT Bank DKI (Bank) semula merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta berbentuk Perusahaan Daerah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan terakhir dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993 yang merubah modal dasar dari sebesar Rp 50.000.000.000 menjadi sebesar Rp 300.000.000.000 sampai dengan tanggal 5 Mei 1999 dan sejak tanggal 6 Mei 1999 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan modal dasar sebesar Rp 700.000.000.000.

Perubahan bentuk dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas telah disetujui oleh Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta dengan Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Pebruari 1999 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No. 4 tanggal 6 Mei 1999 serta telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th.99 tanggal 7 Mei 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 3283 tanggal 4 Juni 1999.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 101 tanggal 28 September 2007 mengenai penambahan modal dasar menjadi Rp 1.500.000.000.000 dan peningkatan modal disetor dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan No.C-04111.HT.01.04-Th.2007 tertanggal 22 Nopember 2007.

Ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan aktivitas umum perbankan. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR tanggal 30 November 1992, Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas sebagai bank devisa.

Bank memulai aktivitas perbankan syariah dengan diterimanya surat Bank Indonesia No.6/39/DpbS tanggal 13 Januari 2004 mengenai prinsip pembukaan kantor cabang syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah tersebut pada bulan Maret 2004.

Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Ir. H. Djuanda III/ 7-9, Jakarta. Bank memiliki kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan ATM (Automatic Teller Machine/ Anjungan Tunai Mandiri) sebagai berikut:

2007 2006

Kantor Cabang 11 11

Kantor Cabang Syariah 1 1

Kantor Cabang Pembantu 30 27

Kantor Kas Syariah 5 4

Kantor Kas Konvensional 68 61

Payment Point 2 1

(13)

1.b. Penawaran Umum Obligasi Bank

Untuk pendanaan, Bank telah menerbitkan Obligasi III dengan tingkat bunga tahun pertama sebesar 15% dan mengambang untuk tahun berikutnya dengan jangka waktu mulai dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2004. Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Surabaya dan telah jatuh tempo pada tanggal 18 Juni 2004. Kemudian mulai tahun 2004, Bank menerbitkan kembali Obligasi IV dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dicatat pada Bursa Efek Surabaya.

Pada tahun 2008, Bank menerbitkan Obligasi V dan Obligasi Subordinasi I tahun 2008 Bank DKI (lihat Catatan 38).

1.c. Dewan Komisaris dan Direksi

Anggota Dewan Komisaris Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2007, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 19 Desember 2007, sebagaimana dinyatakan dalam aktanotaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 78 tanggal 19 Desember 2007adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama : Suryo Danisworo

Komisaris*) : Idris Kadir

Komisaris*) : Joni Mulyanto

*) Merangkapsebagai komisaris independen

Susunan Dewan Komisaris Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2006, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 23 Agustus 2006, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 25 tanggal 23 Agustus 2006 adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama : Suryo Danisworo

Komisaris : Hasan Soeftendy

Komisaris*) : Idris Kadir

Komisaris*) : Joni Mulyanto

*) Merangkapsebagai komisaris independen

Anggota Dewan Direksi Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 30 Januari 2006, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Ny. Aulia Taufani, SH, No. 153 tanggal 30 Januari 2006 adalah sebagai berikut:

Direksi:

Direktur Utama : Winny E. Hassan

Direktur Kepatuhan : Aris Anwari

Direktur Pemasaran : Muhamad Irfandi

Direktur Keuangan : Mamad Sachroni

Direktur Operasional : Ilhamsyah Joenoes

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 108 Tahun 2006 tanggal 25 September 2006 susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, adalah sebagai berikut:

Komite Audit:

Ketua : Idris Kadir

Anggota : E. Mokhamad Ikhsan

Anggota : Syaiful Arief

(14)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

2.a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.VIII.G.7 tentang ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan dan pedoman akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Untuk unit usaha Syariah yang beroperasi dalam bidang perbankan dengan prinsip syariah, laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang dinyatakan dalam PSAK No. 59 tentang ”Akuntansi Perbankan Syariah” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual dan biaya historis, kecuali untuk surat berharga tertentu yang dinilai berdasarkan nilai pasar, aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah dan investasi saham tertentu yang dicatat dengan metode biaya(cost method).

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dimodifikasi (modified direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasi yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia serta giro pada bank lain.

2.b. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.

Berdasarkan PSAK No. 7, transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lainnya tidak perlu diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan.

2.c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas dalam laporan arus kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak ada batas pencairannya.

2.d. Giro pada Bank Lain

(15)

2.e. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia

Penempatan pada bank lain merupakan penempatan dalam bentukcall moneydan deposito. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo masing-masing penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian.

Penempatan pada Bank Indonesia merupakan penempatan dalam bentuk BI Intervensi dan dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan.

2.f. Efek-efek

Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, wesel jangka menengah [Medium Term Notes(MTN)] obligasi (termasuk Obligasi Pemerintah) dan reksadana yang diperdagangkan di pasar uang dan obligasi yang tercatat pada bursa efek.

Sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek-efek dinyatakan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut:

1. Efek yang diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan;

2. Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek disajikan sebagai komponen dalam ekuitas; dan

3. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, dimana Bank bermaksud dan mempunyai kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo, dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto.

Efek yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut:

1. Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun yang sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan tidak dihapus;

2. Untuk efek yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat tersebut;

3. Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas; dan

4. Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan dalam komponen terpisah dari ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur efek sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga.

Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku.

(16)

Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan berdasarkan selisih antar nilai jual dan nilai tercatat.

Obligasi sendiri yang dibeli disajikan sebagai pengurang utang obligasi. Pendapatan bunga yang dihasilkan dari obligasi sendiri yang dibeli Bank disajikan sebagai pengurang atas biaya bunga utang obligasi.

2.g. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan yaitu harga beli ditambah selisih antara harga beli dan harga jual kembali, dan penyisihan kerugian. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali tersebut diamortisasi sebagai pendapatan selama periode sejak efek dibeli hingga dijual kembali.

2.h. Kredit yang Diberikan

Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.

Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pendanaan syariah yang terdiri dari tagihan syariah dan pendanaan musyarakah.

Tagihan syariah merupakan hasil dari transaksi jual beli berdasarkan perjanjian murabahah dan istishna. Pembiayaan murabahah dan istishna adalah akad jual beli antara nasabah dan Bank yang mana membiayai kebutuhan investasi dan modal kerja nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Pembiayaan murabahah dan istishna dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangkan dengan pendapatan margin yang ditangguhkan dan saldo penyisihan kerugian.

Mudharabah adalah kontrak kerjasama usaha antara pemilik dana(shahibul maal)dan manajer pendanaan (mudharib)berdasarkan rasio pendapatan atau keuntungan dan kerugian yang ditentukan sebelumnya.

Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi di antara para pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil atau kerugian sesuai dengan kesepakatan atau secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah direstrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi.

(17)

2.i. Penyisihan Kerugian atas Aktiva Produktif dan Aktiva Non Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.

Aktiva non produktif terdiri dari aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dansuspense account.

Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit,standby letter of creditdan fasilitas kredit yang belum ditarik.

Penyisihan kerugian atas aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi ditentukan berdasarkan penelaahan Manajemen terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif serta komitmen dan kontinjensi pada akhir periode atau akhir tahun dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 masing-masing tentang penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum dan perubahannya. Pengklasifikasian aktiva produktif antara lain didasarkan pada evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja debitur dan kemampuan membayar.

Persentase penyisihan kerugian atas aktiva produktif serta komitmen dan kontinjensi dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai Lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.

PBI tersebut mengklasifikasikan aktiva produktif menjadi 5 (lima) kategori dengan persentase minimum penyisihan kerugian sebagai berikut:

Klasifikasi Persentase Minimum Penyisihan Kerugian

Lancar 1%

Dalam Perhatian Khusus 5%

Kurang Lancar 15%

Diragukan 50%

Macet 100%

Aktiva produktif dengan kolektibilitas Lancar dan Dalam Perhatian Khusus, sesuai dengan PBI, digolongkan sebagai aktiva produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aktiva produktif dengan kolektibitas Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet digolongkan sebagai aktiva produktifnon performing.

(18)

Penyisihan khusus terhadap aktiva produktif dengan kolektibilitas Dalam Perhatian Khusus dan non performing dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang dan kecukupan jaminan.

Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan, menurut pertimbangan Manajemen, estimasi kemampuan membayar debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga pinjaman yang belum terbayar.

Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum diidentifikasi namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portofolio pinjaman. Dalam menentukan tingkat penyisihan umum, Manajemen mengacu pada PBI.

Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca.

Penyisihan kerugian atas aktiva non produktif ditentukan berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang mengklasifikasikan aktiva non produktif menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut:

Klasifikasi Batas Waktu

Lancar Sampai dengan 1 tahun

Kurang Lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun

Macet Lebih dari 5 tahun

PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya dan diterapkan oleh Bank secara prospektif. Penyisihan kerugian atas aktiva non produktif berdasarkan klasifikasi di atas mulai berlaku sejak tanggal 20 Januari 2006.

2.j. Penyertaan Saham

Penyertaan saham merupakan penanaman dana dalam bentuk saham untuk tujuan jangka panjang pada perusahaan tidak terdaftar di bursa efek, terutama yang bergerak di dalam industri jasa keuangan.

Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20% yang harga pasarnya tidak tersedia dicatat dengan metode biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai investasi.

Penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan kerugian.

2.k. Aktiva Tetap

(19)

Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang "Akuntansi Tanah", perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jumlah biaya yang material sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan jangka waktu yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan menambah nilai aktiva dikapitalisasi. Nilai buku aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang "Penurunan Nilai Aktiva", Bank menelaah nilai tercatat aktiva tetapnya terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aktiva tetap ke nilai wajar apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tetap tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Selisih lebih antara nilai tercatat aktiva tetap dengan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

2.l. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).

2.m. Aktiva Lain-lain

Aktiva lain-lain terdiri dari uang muka beban, ijarah, beban ditangguhkan, persediaan, aktiva properti terbengkalai dan lain-lain.

Pembiayaan ijarah adalah akad sewa menyewa antara Bank dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan dengan opsiperpindahan hak milik objek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa.

2.n. Simpanan Nasabah

Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.

Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:

a. Giro wadiah merupakan titipan dana pihak ketiga yang setiap saat tersedia untuk dikembalikan dan diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank;

b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah merupakan dana pihak ketiga yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disepakati sebelumnya; dan

(20)

2.o. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro,interbank call moneyyang jatuh tempo, menurut perjanjian, tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.

Simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari deposito berjangka mudharabah.

2.p. Surat Berharga yang Diterbitkan

Obligasi berupaFixed Rate Notes(FRN) yang diterbitkan oleh Bank dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan beban penerbitan ditangguhkan. Beban penerbitan ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka waktu obligasi dengan metode garis lurus(straight line method). Obligasi sendiri yang dibeli kembali disajikan sebagai pengurang hutang obligasi dan dicatat sebesar nilai nominal. Selisih antara harga beli dan nilai buku dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan. Pendapatan bunga yang dihasilkan dari obligasi sendiri yang dibeli kembali oleh Bank disajikan sebagai pengurang atas biaya bunga obligasi.

2.q. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan dasar akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasi sebagainon performing. Pencatatan beban bunga atas pinjaman likuiditas dari Bank Indonesia dilakukan secaracash basis, yaitu pencatatan dilakukan oleh Bank setelah menerima nota debet dari Bank Indonesia.

Pada saat kredit diklasifikasikan sebagainon performing loan, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar hanya diakui sebagai pendapatan pada saat telah diterima secara tunai.

Penerimaan tunai atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Diragukan atau Macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan.

Bunga dari non performing loan yang dikapitalisasi pada saat restrukturisasi hutang ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan pada saat penerimaan. Piutang bunga atas non performing loan yang belum diterima, diungkapkan sebagai tagihan kontinjensi dalam catatan laporan keuangan.

Kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya diklasifikasikan sebagainon performingbila pokok kredit atau bunga telah jatuh tempo selama atau lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, atau aktiva-aktiva yang diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar, Diragukan atau Macet sesuai dengan PBI, atau bila menurut pendapat Manajemen, penerimaan bunga dan/atau pokok diragukan.

(21)

Pendapatan dan beban bunga termasuk pendapatan dan beban syariah. Pendapatan syariah terdiri dari bagi hasil (atas pendapatan atau laba rugi) murabahah dan istishna, mudharabah serta musyarakah. Pendapatan dari transaksi murabahah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai.

Beban syariah merupakan beban bagi hasil tabungan mudharabah serta bonus giro wadiah, yang diakui pada saat timbulnya kewajiban untuk melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati.

2.r. Pendapatan Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi yang signifikan dan berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau untuk suatu jangka waktu tertentu ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama jangka waktu yang bersangkutan. Saldo provisi dan komisi yang belum diamortisasi sehubungan dengan kredit yang telah diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau tidak untuk suatu jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat transaksi terjadi.

2.s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 WIB. Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kurs yang digunakan adalah:

2007 2006

Dolar Amerika Serikat 9,393.00 9,830.00

Yen 83.84 83.83

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan fiskal setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

(22)

2.u. Program Pensiun dan Imbalan Kerja

Program Dana Pensiun

Bank menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya.

Program pensiun didanai oleh kontribusi Bank dan karyawan masing-masing sebesar 39% dan 5% dari jumlah penghasilan dasar pensiun setiap bulan. Kontribusi yang diberikan Bank dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Program Imbalan Kerja

Bank membukukan kewajiban atas program imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004) ”Imbalan Kerja”, kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metodeProjected Unit Credit.Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut.

Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian) aktuarial dan biaya jasa lalu(non vested).

Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi dari 10% dari nilai sekarang. Kewajiban manfaat pasti diamortisasi dengan metode garis lurus (straight line method) selama sisa masa kerja. Tetapi keuntungan (kerugian) aktuarial dari kewajiban karyawan yang masih aktif bekerja setelah usia masa pensiun akan diakui langsung diakui karena kewajiban sudah terjadi.

Pencadangan dibentuk jika berdasarkan perbandingan imbalan yang akan diterima oleh karyawan pada umur pensiun yang normal dari imbalan yang sesuai ketetapan menurut Undang-undang setelah dikurangi akumulasi dari iuran karyawan dan hasil-hasil investasi yang terkait, ternyata masih kurang. Jika bagian dana pemberi kerja dari imbalan Program Pensiun adalah kurang dari imbalan yang diharuskan oleh Undang-undang, Bank akan menutupi kekurangan dana tersebut.

2.v. Laba Per Saham Dasar

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

2.w. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha Bank adalah Bank dan unit syariah. Lokasi Bank hanya berada di DKI Jakarta, sehingga tidak ada penyajian informasi segmen untuk segmen geografis.

2.x. Penggunaan Estimasi

(23)

3. Kas

2007 2006

Rp Rp

Rupiah 259.517.549.465 286.028.695.105

Mata Uang Asing

Dolar Amerika Serikat 706.156.347 510.857.229

Euro 25.708.548 19.960.931

Dolar Australia 12.274.773 11.530.876

Yen Jepang 5.449.600

--Dolar Singapura 5.304.715 15.491.216

Poundsterling 562.819 2.906.671

Dolar Hongkong 72.245 1.597.633

755.529.047 562.344.556

Jumlah 260.273.078.512 286.591.039.661

Akun dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesinAutomatic Teller Machine (ATM)pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 5.612.900.000 dan Rp 9.492.450.000.

4. Giro pada Bank Indonesia

2007 2006

Rp Rp

Rupiah 1.021.976.341.415 947.889.942.356

Mata Uang Asing

Dolar Amerika Serikat 2.817.900.000 1.125.375.000

Jumlah 1.024.794.241.415 949.015.317.356

Pada tanggal 8 September 2005, berlaku efektif Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005, yang mewajibkan Bank untuk memenuhi tambahan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dengan persentase tertentu berdasarkan besaranLoan Deposit Ratio(LDR) Bank. Ketentuan ini merupakan tambahan atas PBI No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 mengenai GWM.

(24)

Persentase Giro Wajib Minimum pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah:

2007 2006

% %

Rupiah 12,17 10,13

Mata Uang Asing 12,44 4,49

Dengan demikian Bank telah memenuhi GWM yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

5. Giro pada Bank Lain

2007 2006

Rp Rp

Rupiah 2.440.836.934 2.294.865.413

Mata Uang Asing

Dolar Amerika Serikat 4.818.723.312 4.167.846.479

Euro 3.608.509.019 1.502.758.295

Yen 993.634.287 4.629.171.779

Dolar Australia 425.325.741 425.288.905

Dolar Singapura 389.409.445 532.554.573

Sub Jumlah 10.235.601.804 11.257.620.031

Jumlah 12.676.438.738 13.552.485.444

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (128.608.448) (135.524.854)

Bersih 12.547.830.290 13.416.960.590

Kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 digolongkan lancar dan tidak terdapat giro pada bank lain yang merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Tidak terdapat giro pada bank lain yang diblokir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut :

2007 2006

(%) (%)

Rupiah 3,08 2,38

(25)

Perubahan dalam penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 135.524.854 111.212.119

Penyisihan Dalam Tahun Berjalan 516.699.578 1.947.185.986

Penyesuaian (523.615.984) (1.922.873.251)

Saldo Akhir Tahun 128.608.448 135.524.854

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia

Tingkat Bunga

Jenis Penempatan Jangka Waktu Rata-rata per Tahun Jumlah

(%) Rp

Rupiah

Call Money - Bank Indonesia 5 hari 3,00 1.754.853.810.912

Call Money 5 hari 6,53 75.000.000.000

Sub Jumlah 1.829.853.810.912

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (750.000.000)

Jumlah 1.829.103.810.912

2007

Tingkat Bunga

Jenis Penempatan Jangka Waktu Rata-rata per Tahun Jumlah

(%) Rp

Rupiah

Call Money - Bank Indonesia 4 hari 8,07 879.883.950.137

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 7 hari 3,83 13.500.000.000

Sub Jumlah 893.383.950.137

Mata Uang Asing Call Money

Dolar Amerika Serikat 7 hari 4,84 18.006.000.000

Sub Jumlah 18.006.000.000

Jumlah 911.389.950.137

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (180.060.000)

Jumlah 911.209.890.137

(26)

Jumlah tercatat penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:

Jenis Penempatan < = 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah

Call Money- Bank Indonesia 1.754.853.810.912 -- -- -- 1.754.853.810.912

Call Money 75.000.000.000 -- -- -- 75.000.000.000

Jumlah 1.829.853.810.912 -- -- -- 1.829.853.810.912

2007

Jenis Penempatan < = 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah

Call Money- Bank Indonesia 879.883.950.137 -- -- -- 879.883.950.137

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 13.500.000.000 -- -- -- 13.500.000.000

Sub Jumlah 893.383.950.137 -- -- -- 893.383.950.137

Mata Uang Asing

Call Money

Dolar Amerika Serikat 18.006.000.000 -- -- -- 18.006.000.000

Sub Jumlah 18.006.000.000 -- -- -- 18.006.000.000

Jumlah 911.389.950.137 -- -- -- 911.389.950.137

2006

Perubahan dalam penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 180.060.000 170.125.156

Penyisihan Dalam Tahun Berjalan 4.774.492.750 7.485.812.564

Pemulihan Dalam Tahun Berjalan (4.204.552.750) (7.475.877.720)

Saldo Akhir Tahun 750.000.000 180.060.000

Kolektibilitas penempatan pada bank lain adalah Lancar per 31 Desember 2007 dan 2006. Penyisihan kerugian terdiri dari cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk seluruh penempatan pada bank lain.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.

(27)

7. Efek-efek

2007 2006 2007 2006

(%) (%) Rp Rp

Rupiah

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Sertifikat Bank Indonesia 8,08 11,73 400.000.000.000 2.735.696.000.000

Diskonto yang Belum Diamortisasi (181.874.548) (11.476.023.651)

Nilai Bersih 399.818.125.452 2.724.219.976.349

Wesel Jangka Menengah

(Medium Term Notes) 11,21 12,88 5.000.000.000 10.000.000.000

Diskonto yang Belum Diamortisasi (96.322.785) (228.000.000)

Nilai Bersih 4.903.677.215 9.772.000.000

Obligasi Lainnya 12,59 13,19 1.664.880.260.968 2.109.399.260.968

Diskonto yang Belum Diamortisasi (19.784.178.435) (21.396.954.760)

Nilai Bersih 1.645.096.082.533 2.088.002.306.208

Jumlah Efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2.049.817.885.200 4.821.994.282.557

Diperdagangkan

Obligasi Lainnya 10,34 12,26 1.415.892.000.000 228.420.000.000

Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum Direalisasi (21.537.865.700) 7.613.720.000

Nilai Wajar 1.394.354.134.300 236.033.720.000

Jumlah Efek Diperdagangkan 1.394.354.134.300 236.033.720.000

Jumlah Efek-efek Rupiah 3.444.172.019.500 5.058.028.002.557

Dolar Amerika Serikat

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Obligasi Lainnya 8,32 8,94 14.089.500.000 31.510.500.000

Diskonto yang Belum Diamortisasi (79.459.050) (148.288.251)

Nilai Bersih 14.010.040.950 31.362.211.749

Jumlah Efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 14.010.040.950 31.362.211.749

Tersedia untuk Dijual

Obligasi Lainnya 7,50 7,25 -- 8.928.333.619

Kenaikan Nilai yang Belum Direalisasi -- 851.625.281

Nilai Wajar -- 9.779.958.900

Jumlah Efek yang Tersedia untuk Dijual -- 9.779.958.900

Diperdagangkan

Obligasi Lainnya 7,10 8,47 56.358.000.000 9.003.000.000

Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum Direalisasi (1.784.670.000) 439.346.400

Nilai Wajar 54.573.330.000 9.442.346.400

Jumlah Efek yang Diperdagangkan 54.573.330.000 9.442.346.400

Jumlah Efek-efek Dolar Amerika Serikat 68.583.370.950 50.584.517.049

Jumlah Efek-efek 3.512.755.390.450 5.108.612.519.606

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (7.879.093.487) (7.484.753.233)

Jumlah Efek-efek - Bersih 3.504.876.296.963 5.101.127.766.373

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun

(28)

Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi adalah sebagai berikut:

Nama Penerbit 2007 2006 2007 2006

Rp Rp

Rupiah Obligasi

Pemerintah BB+ **) BB+ **) 2.278.366.820.976 1.619.058.462.527

Badan Usaha Milik Negara

PT Bank Tabungan Negara Tbk idA+ *) idA *) 109.623.903.261 109.670.702.129

PT Bank Negara Indonesia Tbk idA+ *) idA *) 59.804.478.521 59.749.027.596

PT Perusahaan Listrik Negara idA+ *) idA *) 45.179.636.454 44.769.013.122

PT Jasa Marga idA+ *) idA+ *) 37.758.803.276 37.597.501.352

PT Bank Ekspor Indonesia idA- *) idA- *) 37.882.435.887 63.481.589.038

Perum Pegadaian idAA *) idAA *) 33.405.313.828 12.213.581.035

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk idAA *) idAA- *) 25.000.000.000 25.000.000.000

PT Indosat Tbk idAA+ *) idAA+ *) 20.156.000.000 53.532.112.920

PT Perkebunan Nusantara idA *) idA+ *) 7.032.252.007 7.058.353.965

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk - idAAA *) -- 19.225.940.722

PT Pembangunan Perumahan - idBBB- *) -- 12.046.912.707

PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk - idA+ *) -- 7.000.000.000

Perusahaan Lainnya

PT Indofood Sukses Makmur Tbk idAA+ *) idAA+ *) 130.007.686.131 5.025.891.248

PT Bank Jawa Barat idA *) idA *) 61.983.766.435 80.727.448.356

PT Bentoel International Investama Tbk idA *) - 45.000.000.000

--PT Bank Jawa Timur idA- *) idA- *) 44.302.955.714 42.984.711.339

PT Bank Nusa Tenggara Barat - - 29.943.722.744 29.736.235.886

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk idA+ *) - 19.990.000.000

--PT Bank Sulawesi Utara idBBB *) idBBB *) 14.900.181.758 14.857.964.309

PT Medco idAA- *) idAA- *) 14.130.723.595 13.563.128.090

PT Astra Sedaya idAA- *) idAA- *) 13.000.000.000 9.862.732.096

PT Bank Sumatera Selatan idBBB+ *) idBBB *) 6.956.667.616 6.874.717.772

PT Bank Lampung idBBB *) idBBB *) 5.000.000.000 5.000.000.000

PT Bank Permata - idA- *) -- 25.000.000.000

PT Bank Nagari - idBBB *) -- 20.000.000.000

Jumlah Obligasi 3.039.425.348.203 2.324.036.026.209

Efek Lainnya

Bank Indonesia 399.818.125.452 2.724.219.976.348

Jumlah Efek Lainnya 399.818.125.452 2.724.219.976.348

Wesel Jangka Menengah Badan Usaha Milik Negara

PT Pembangunan Perumahan - idBBB- *) -- 5.000.000.000

Perusahaan Lainnya

PT Sosro Indonesia idA+ *) idA+ *) 4.928.545.845 4.772.000.000

Jumlah Wesel Jangka Menengah 4.928.545.845 9.772.000.000

Jumlah Efek-efek Rupiah 3.444.172.019.500 5.058.028.002.557

(29)

Nama Penerbit 2007 2006 2007 2006

Rp Rp

Dolar Amerika Serikat Obligasi

Republik Indonesia BB- **) BB- **) 45.123.972.000 19.222.305.300

Badan Usaha Milik Negara

PT Bank Mandiri Tbk BB **) BB **) 9.389.956.386 26.946.624.862

PT Bank Negara Indonesia Tbk B- **) B- **) 14.069.442.564 4.415.586.887

Jumlah Obligasi 68.583.370.950 50.584.517.049

Jumlah Efek-efek Dolar Amerika Serikat 68.583.370.950 50.584.517.049

Jumlah Efek-efek 3.512.755.390.450 5.108.612.519.606

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (7.879.093.487) (7.484.753.233)

Jumlah Efek-efek - Bersih 3.504.876.296.963 5.101.127.766.373

*) Pefindo

**) Standard and Poor (S&P)

Peringkat Jumlah

Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 tidak terdapat efek-efek yang merupakan efek-efek pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 35 hari 14-28 hari

Wesel Jangka Menengah 2 tahun 2-3 tahun

Obligasi 2-30 tahun 1-15 tahun

Dolar Amerika Serikat

Obligasi 5-29 tahun 5-10 tahun

Selama tahun 2007, efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo berupa obligasi lainnya telah jatuh tempo sebesar Rp 104.000.000.000.

Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah adalah sebagai berikut:

Pihak 2007 2006

Rp Rp

Efek Pemerintah 3.122.611.140.612 4.850.207.690.510

Efek Bukan Pemerintah 390.144.249.838 258.404.829.096

(30)

Nilai wajar dari efek-efek tersedia untuk dijual dan biaya perolehan setelah amortisasi diskonto atau premium dari efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Jenis Efek < = 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Diperdagangkan Nilai Wajar

Rupiah -- -- 13.000.000.000 301.870.000.000 1.079.484.134.300 1.394.354.134.300

Dolar Amerika Serikat -- -- -- -- 54.573.330.000 54.573.330.000

Sub Jumlah -- -- 13.000.000.000 301.870.000.000 1.134.057.464.300 1.448.927.464.300

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Biaya Perolehan setelah Amortisasi

Rupiah 399.818.125.452 -- 344.486.583.163 865.937.091.139 439.576.085.446 2.049.817.885.200

Dolar Amerika Serikat -- -- 9.389.956.386 -- 4.620.084.564 14.010.040.950

Sub Jumlah 399.818.125.452 -- 353.876.539.549 865.937.091.139 444.196.170.010 2.063.827.926.150

Jumlah 399.818.125.452 -- 366.876.539.549 1.167.807.091.139 1.578.253.634.310 3.512.755.390.450 2007

Jenis Efek < = 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Diperdagangkan Nilai Wajar

Rupiah -- -- -- 46.315.000.000 189.718.720.000 236.033.720.000

Dolar Amerika Serikat -- -- -- -- 9.442.346.400 9.442.346.400

Sub Jumlah -- -- -- 46.315.000.000 199.161.066.400 245.476.066.400

Tersedia untuk Dijual Nilai Wajar

Dolar Amerika Serikat -- -- -- -- 9.779.958.900 9.779.958.900

Sub Jumlah -- -- -- -- 9.779.958.900 9.779.958.900

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Biaya Perolehan setelah Amortisasi

Rupiah 2.724.219.976.348 5.000.000.000 491.708.389.900 1.108.990.760.396 492.075.155.912 4.821.994.282.556

Dolar Amerika Serikat -- -- -- 8.990.926.322 22.371.285.428 31.362.211.750

Sub Jumlah 2.724.219.976.348 5.000.000.000 491.708.389.900 1.117.981.686.718 514.446.441.340 4.853.356.494.306

Jumlah 2.724.219.976.348 5.000.000.000 491.708.389.900 1.164.296.686.718 723.387.466.640 5.108.612.519.606 2006

Kolektibilitas efek-efek adalah Lancar pada tahun 2007 dan 2006. Penyisihan kerugian merupakan cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk efek-efek di luar Sertifikat Bank Indonesia.

Perubahan dalam penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 7.484.753.233 6.169.565.562

Penyisihan Dalam Tahun Berjalan 3.406.358.097 2.690.801.423

Pemulihan Dalam Tahun Berjalan (3.012.017.843) (1.375.613.752)

(31)

8. Kredit yang Diberikan

a. Berdasarkan Jenis Kredit

Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Modal Kerja 472.668.063.526 20.577.422.743 3.238.155.085 5.075.106.600 53.586.234.334 555.144.982.288 Konsumsi 3.480.533.884.993 146.309.212.333 10.033.684.777 12.880.087.919 100.628.031.513 3.750.384.901.535 Investasi 124.660.129.350 18.602.724.323 2.191.687.140 1.993.125.970 14.301.627.856 161.749.294.639 Pembiayaan Syariah 278.292.100.869 837.521.680 288.277.927 209.256.970 1.610.041.653 281.237.199.099 Pinjaman Direksi dan

Karyawan 240.260.845.141 324.450.084 -- 145.197.228 1.046.199.993 241.776.692.446

Sub Jumlah 4.596.415.023.879 186.651.331.163 15.751.804.929 20.302.774.687 171.172.135.349 4.990.293.070.007

Dikurangi:Penyisihan Kerugian (40.784.099.484) (9.332.566.558) (2.362.770.739) (10.151.387.344) (171.172.135.349) (233.802.959.474) Jumlah 4.555.630.924.395 177.318.764.605 13.389.034.190 10.151.387.344 -- 4.756.490.110.533

2007

Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Modal Kerja 355.617.315.105 12.421.166.048 5.792.078.954 5.496.788.915 41.207.152.667 420.534.501.689 Konsumsi 2.654.484.336.649 151.344.214.457 15.885.893.260 17.534.388.719 60.553.571.737 2.899.802.404.822 Investasi 90.436.158.793 14.031.848.277 2.399.404.980 11.174.027.484 5.716.971.384 123.758.410.918 Pembiayaan Syariah 73.194.555.835 1.756.994.815 364.194.481 319.930.584 424.138.922 76.059.814.637 Pinjaman Direksi dan

Karyawan 167.670.114.957 14.123.750 -- -- 952.303.362 168.636.542.069

Sub Jumlah 3.341.402.481.339 179.568.347.347 24.441.571.675 34.525.135.702 108.854.138.072 3.688.791.674.135

Dikurangi:Penyisihan Kerugian (23.754.877.202) (8.978.417.367) (3.666.235.751) (17.262.567.851) (108.854.138.072) (162.516.236.243) Jumlah 3.317.647.604.137 170.589.929.980 20.775.335.924 17.262.567.851 -- 3.526.275.437.892

2006

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi

Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Perdagangan Umum dan

Administrasi 203.965.178.529 14.172.505.831 3.960.001.752 5.524.878.043 33.068.757.794 260.691.321.949

Industri 4.935.593.095 15.091.844 45.833.338 -- 281.166.600 5.277.684.877

Jasa Bisnis 104.273.382.875 1.438.181.436 161.916.598 551.450.851 21.612.624.159 128.037.555.919 Konstruksi 203.568.892.944 11.237.510.473 1.301.308 352.516.883 6.313.305.130 221.473.526.738

Transportasi 12.167.996.499 -- -- -- 7.847.422 12.175.843.921

Jasa Pelayanan Sosial 18.545.412.863 7.075.594 -- -- 421.965.887 18.974.454.344

Lain-lain 4.048.958.567.074 159.780.965.985 11.582.751.933 13.873.928.910 109.466.468.357 4.343.662.682.259 Sub Jumlah 4.596.415.023.879 186.651.331.163 15.751.804.929 20.302.774.687 171.172.135.349 4.990.293.070.007

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (40.784.099.484) (9.332.566.558) (2.362.770.739) (10.151.387.344) (171.172.135.349) (233.802.959.474) Jumlah 4.555.630.924.395 177.318.764.605 13.389.034.190 10.151.387.344 -- 4.756.490.110.533

(32)

Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Perdagangan Umum dan

Administrasi 213.342.704.505 16.106.095.256 5.220.532.643 11.228.571.708 20.473.984.245 266.371.888.357

Industri 6.357.091.737 7.008.388 -- -- 603.081.684 6.967.181.809

Jasa Bisnis 47.792.343.257 706.395.117 560.069.246 3.666.746.153 9.336.839.441 62.062.393.214 Konstruksi 127.245.456.032 3.733.802.085 1.821.679.466 1.897.891.836 15.018.658.157 149.717.487.576

Transportasi 16.450.229.873 33.003.162 85.600.000 126.000.001 296.315.562 16.991.148.598

Jasa Pelayanan Sosial 14.234.598.064 -- -- 150.000.000 398.358.478 14.782.956.542

Lain-lain 2.915.980.057.871 158.982.043.339 16.753.690.320 17.455.926.004 62.726.900.505 3.171.898.618.039 Sub Jumlah 3.341.402.481.339 179.568.347.347 24.441.571.675 34.525.135.702 108.854.138.072 3.688.791.674.135

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (23.754.877.202) (8.978.417.367) (3.666.235.751) (17.262.567.851) (108.854.138.072) (162.516.236.243) Jumlah 3.317.647.604.137 170.589.929.980 20.775.335.924 17.262.567.851 -- 3.526.275.437.892

2006

Berdasarkan klasifikasi kredit yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Jumlah Penyisihan

Klasifikasi Kredit Jumlah Kredit Kerugian

yang Diberikan

(%) Rp Rp

Lancar 92 4.596.415.023.879 (40.784.099.484)

Dalam Perhatian Khusus 3 186.651.331.163 (9.332.566.558)

Kurang Lancar 1 15.751.804.929 (2.362.770.739)

Diragukan 1 20.302.774.687 (10.151.387.344)

Klasifikasi Kredit Jumlah Kredit Kerugian

yang Diberikan

(%) Rp Rp

Lancar 91 3.341.402.481.339 (23.754.877.202)

Dalam Perhatian Khusus 5 179.568.347.347 (8.978.417.367)

Kurang Lancar 1 24.441.571.675 (3.666.235.751)

Diragukan 1 34.525.135.702 (17.262.567.851)

Macet 3 108.854.138.072 (108.854.138.072)

Jumlah 100 3.688.791.674.135 (162.516.236.243)

2006

(33)

c. Berdasarkan Jangka Waktu Kredit

Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rp Rp

<= 1 Tahun 462.079.825.321 300.555.261.389

> 1 - 2 Tahun 303.115.133.633 294.860.483.015

> 2 - 3 Tahun 1.289.813.394.395 1.292.492.808.275

> 3 Tahun 2.935.284.716.658 1.800.883.121.456

Sub Jumlah 4.990.293.070.007 3.688.791.674.135

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (233.802.959.474) (162.516.236.243)

Jumlah 4.756.490.110.533 3.526.275.437.892

d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rp Rp

<= 1 Tahun 729.042.760.207 589.481.965.219

> 1 - 2 Tahun 658.037.378.454 651.135.695.160

> 2 - 3 Tahun 1.029.155.100.752 949.701.664.078

> 3 Tahun 2.574.057.830.594 1.498.472.349.678

Sub Jumlah 4.990.293.070.007 3.688.791.674.135

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (233.802.959.474) (162.516.236.243)

Jumlah 4.756.490.110.533 3.526.275.437.892

e. Berdasarkan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Rincian kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Nama Pihak 2007 2006

Rp Rp

BPR Darbeni 192.978.693 194.799.314

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejaban Eksekutif Bank 8.811.109.195 5.329.614.696

9.004.087.888 5.524.414.010

Pihak Ketiga Bersih 4.747.486.022.645 3.520.751.023.882

(34)

f. Kredit yang direstrukturisasi

2007 2006

Rp Rp

Perpanjangan jangka waktu kredit 9.297.733.759 19.505.646.759

Fasilitas Kredit Tambahan -- 2.800.000.000

Jumlah 9.297.733.759 22.305.646.759

Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

a. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah 15,59% dan 14,24% pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, sedangkan dalam mata uang asing adalah 24,43% dan nihil pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.

b. Kredit dengan jaminan, dijamin dengan simpanan, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau dengan surat kuasa untuk menjual atau mengikat dengan hak tanggungan atau dengan jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank.

c. Pinjaman tetap terdiri dari kredit untuk modal kerja, investasi dan konsumsi. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari kredit jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.

d. Pinjaman Direksi dan karyawan Bank, secara substansial merupakan kredit dengan tingkat bunga sampai dengan 5% per tahun untuk memperoleh kendaraan, rumah tinggal dan keperluan pribadi lainnya, dengan jangka waktu jatuh tempo berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 15 (lima belas) tahun. Kredit ini dibayar melalui pemotongan gaji setiap bulannya.

e. Kredit kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank sebelum penyisihan kerugian masing-masing sebesar Rp 9.095.038.271 dan Rp 5.580.216.172 pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 setelah penyisihan kerugian pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 9.004.087.888 dan Rp 5.524.414.010).

f. Kredit yang telah direstrukturisasi sebesar Rp 9.297.733.759 dan Rp 22.305.646.759 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dan kredit dalam proses restrukturisasi masing-masing sebesar nihil dan Rp 801.444.458 pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Kredit direstrukturisasi dengan cara penyerahan aktiva dan/atau perubahan persyaratan kredit.

g. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

(35)

i. Perubahan dalam penyisihan kerugian kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 162.516.236.243 147.040.565.427

Penyisihan (Pemulihan) Dalam Tahun Berjalan 188.007.414.072 214.479.657.270

Penerimaan Kembali Kredit yang Dihapuskan Dalam

Tahun Berjalan 24.387.042.358 3.948.303.871

Penghapusan Dalam Tahun Berjalan (28.399.429.241) (62.770.731.398)

Penyesuaian (112.708.303.958) (140.181.558.927)

Saldo Akhir Tahun 233.802.959.474 162.516.236.243

Pada tanggal 31 Desember 2007, Bank mulai memperhitungkan agunan sebagai pengurang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005. Atas perlakuan ini terdapat pemulihan atas PPAP sebesar Rp 51.629.158.700.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

j. Perubahan dalam kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:

2007 2006

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 286.340.963.196 256.703.734.779

Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku (28.705.715.324) (31.213.063.317)

Penambahan Dalam Tahun Berjalan 28.399.429.241 60.850.291.734

Penyesuaian 1.480.027.354

--Saldo Akhir Tahun 287.514.704.467 286.340.963.196

9. Penyertaan Saham

Jenis Persentase Nilai

Usaha Pemilikan Nominal

(%) Rp

Pihak Ketiga

Metode Biaya Perolehan

PT Asuransi Bangun Askrida Asuransi Kerugian dan Umum 3,55% 926.600.000

Dikurangi: Penyisihan Kerugian (9.266.000)

Bersih 917.334.000

2007 dan 2006

(36)

Kolektibilitas penyertaan saham adalah Lancar pada tahun 2007 dan 2006. Penyisihan kerugian terdiri dari cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk penyertaan saham.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penyertaan saham.

10. Aktiva Tetap

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan :

Tanah 104.197.714.131 977.400.000 -- -- 105.175.114.131

Gedung 28.326.534.259 2.390.543.466 -- -- 30.717.077.725

Kendaraan 16.876.387.994 996.209.054 2.237.588.726 -- 15.635.008.322

Inventaris dan Peralatan 111.725.388.181 11.892.910.519 -- -- 123.618.298.700

261.126.024.565 16.257.063.039 2.237.588.726 -- 275.145.498.878

Akumulasi Penyusutan :

Gedung 7.848.215.746 1.762.285.558 -- -- 9.610.501.304

Kendaraan 10.330.019.966 1.259.932.644 1.275.450.530 -- 10.314.502.080

Inventaris dan Peralatan 67.680.570.992 13.926.961.635 -- -- 81.607.532.627

85.858.806.704 16.949.179.837 1.275.450.530 -- 101.532.536.011

Nilai Buku 175.267.217.861 173.612.962.867

2007

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan :

Tanah 106.499.734.481 -- -- (2.302.020.350) 104.197.714.131

Gedung 19.356.066.068 8.970.486.928 -- (18.737) 28.326.534.259

Kendaraan 13.043.487.994 3.832.900.000 -- -- 16.876.387.994

Inventaris dan Peralatan 87.803.716.520 23.921.671.661 -- -- 111.725.388.181

226.703.005.063 36.725.058.589 -- (2.302.039.087) 261.126.024.565

Akumulasi Penyusutan :

Gedung 4.158.535.961 3.689.698.519 -- (18.734) 7.848.215.746

Kendaraan 9.044.356.923 1.285.663.043 -- -- 10.330.019.966

Inventaris dan Peralatan 44.524.721.081 23.155.849.911 -- -- 67.680.570.992

57.727.613.965 28.131.211.473 -- (18.734) 85.858.806.704

Nilai Buku 168.975.391.098 175.267.217.861

2006

(37)

Aktiva tetap per 31 Desember 2007 telah diasuransikan pada PT Sarana Lindung Upaya, PT Asuransi Astra Buana dan PT Asuransi Bangun Askrida dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 62.192.768.506, Rp 3.798.000.000 dan Rp 105.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian.

Pada tahun 2007 Bank menjual 7 (tujuh) unit kendaraan dengan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku masing-masing sebesar Rp 1.826.660.000, Rp 1.275.450.530 dan Rp 551.209.470 kepada Direksi Bank dengan harga jual sebesar Rp 526.141.000. Atas penjualan kendaraan tersebut, Bank mencatat kerugian sebesar Rp 25.068.470.

Berdasarkan penelaahan aktiva tetap secara individual pada akhir tahun, Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 sesuai dengan PSAK No. 48.

11. Pendapatan yang Masih Harus Diterima

2007 2006

Rp Rp

Bunga Efek-efek 72.543.581.427 63.333.259.332

Bunga Kredit 51.278.661.021 53.785.633.136

Bunga Penempatan pada Bank Lain -- 7.652.550

Jumlah 123.822.242.448 117.126.545.018

Ijarah Muttahyyah Bittamlik 1.355.702.051 78.044.989

Aktiva Properti Terbengkalai 1.151.010.178 2.302.020.353

Lain-Lain 3.814.760.302 1.614.173.665

Jumlah 97.856.251.716 62.195.892.280

Berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Edaran No. 7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005, Bank diwajibkan untuk melakukan identifikasi dan penetapan terhadap properti terbengkalai yang dimiliki. Bank telah mulai melakukan identifikasi dan penetapan properti terbengkalai yang dimilikinya. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, saldo properti terbengkalai yang telah direklas dari akun aktiva tetap ke akun aktiva lain-lain yang terdiri dari hak guna bangunan dan bangunan dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp 1.151.010.178 dan Rp 2.302.020.353 setelah dikurangi penyisihan penghapusan aktiva non produktif masing-masing sebesar Rp 1.151.010.178 dan nihil (lihat Catatan 10).

Gambar

Tabel berikut menyajikan rasio aktiva produktif sebelum dikurangi penyisihan kerugian terhadap jumlah aktiva:

Referensi

Dokumen terkait

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Program Studi D3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

Su- dargo menyatakan “ Selama rakyat Indonesia yang bersatu sebagai bangsa Indonesia masih ada dan selama bumi, air serta ruang angkasa Indonesia iu masih ada

Karya Tulis ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya, sehingga dapat diajukan dalam ujian sidang Karya Tulis Ilmiah pada Program Studi D3 analis

Serta telah diatur pertanggungjawaban terhadap tindak pidana lalu lintas dan angkutan jalan yang dilakukan oleh korporasi dengan memungkinkan korporasi dan/atau

KI ini dikembangkan menjadi Kompetensi Dasar, sedangkan dalam proses pembelajaran menggunakan KI 3 dan KI 4, akan tetapi KI 1 dan KI 2 harus ditetapkan motto kurikulum

Dalam pemeriksaan permohonan uji materiil terdebut, Maruarar Siahaan, Mantan Hakim Konstitusi yang kebetulan dihadirkan untuk memberikan keterangan sebagai ahli,

riyadhah. Beliau orang yang benar-benar menjaga adab. Adab kepada Allah, Rasulullah, dan hamba manusia dalam bentuk praktik syariah secara total. Kritik Hasyim