• Tidak ada hasil yang ditemukan

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah target pasar produk makanan siap saji (ricebowl) sejenis Dapur Nusantara melalui media sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah target pasar produk makanan siap saji (ricebowl) sejenis Dapur Nusantara melalui media sosial"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

18 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu e-service quality terhadap variabel dependen yaitu repurchase intention melalui variabel mediasi yaitu customer satisfaction pada target pasar produk makanan siap saji (ricebowl) sejenis Dapur Nusantara.

Sugiyono (2018) menyebutkan bahwa penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dan bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sugiyono (2018) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau menggambarkan objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang umum. Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2018)

(2)

19 3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2018) adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek maupun subjek yang memiliki kualitas dan ciri khas tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah target pasar produk makanan siap saji (ricebowl) sejenis Dapur Nusantara melalui media sosial.

3.2.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2018) adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik serta ciri khas yang dimiliki oleh populasi. Sampel terbagi menjadi dua jenis yaitu sampel probabilitas dan sampel non probabilitas. Pada penelitian ini metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Melalui metode ini, sampel yang dipilih dan menjadi kriteria sebagai responden adalah target pasar Dapur Nusantara yang pernah membeli atau mengonsumsi produk makanan siap saji (ricebowl) dengan pemesanan melalui media sosial. Penentuan banyaknya sampel akan menggunakan rule of thumb seperti yang dikemukakan oleh Hair et al. (2010). Rule of thumb digunakan karena ukuran populasi belum diketahui secara pasti. Hair et al. (2010) menyebutkan apabila ukuran sampel terlalu besar maka akan menjadi sulit untuk mendapatkan ukuran goodness of fit yang baik. Pada penelitian ini jumlah indikator sebanyak 15 buah dikali dengan 10.

(3)

20 Melalui perhitungan berdasarkan rumus tersebut, didapat jumlah sampel dari penelitian ini yaitu sebesar 150 orang.

3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari sumbernya tanpa melalui perantara. Sugiyono (2018) menyebutkan bahwa data primer merupakan sebuah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti di lapangan. Data primer diambil dari hasil kuesioner yang diisi oleh responden yang didukung dengan skala Likert, dalam penelitian ini data primer yang akan digunakan adalah kuesioner secara langsung kepada responden dengan kriteria yang sesuai. Sugiyono (2018) menyatakan bahwa skala Likert digunakan dengan tujuan mengukur pendapat, sikap, serta cara pandang seseorang mengenai fenomena sosial yang ada, dengan ketentuan sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju

3 = Cukup Setuju 4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga variabel yaitu variabel independen, variabel dependen, serta variabel mediasi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah e-service quality. Variabel dependen dalam

(4)

21 penelitian ini adalah repurchase intention. Variabel mediasi dalam penelitian ini adalah customer satisfaction.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Sumber

E-Service Quality (X1)

Sejauh mana sebuah situs online platform mampu memfasilitasi belanja, pembelian, dan belanja yang efisien dan pengiriman yang efektif/ sebuah bentuk kualitas layanan yang dikembangkan secara luas melalui media internet yang dapat

menghubungkan antara penjual dan pembeli agar kegiatan belanja menjadi efektif dan efisien (Hahn et al., 2017)

1. Mudah 2. Cepat 3. Sesuai 4. Berfungsi baik 5. Rasa aman 6. Mengatasi masalah 7. Memberi

kompensasi 8. Layanan telepon 9. Layanan pengaduan online

(Parasuraman et al., 2005;

Santika dan Pramudana, 2018)

Customer Satisfaction (M)

Performa dari penjual yang mencari kebutuhan, keinginan, dan ekspektasi dari konsumen (Lovelock dan Wirtz, 2011; dalam Giovanni dan Widjaja, 2018)

1. Kepuasan secara keseluruhan 2. Konfirmasi harapan 3. Perbandingan dengan ideal

Tjiptono 2011, dalam (Firmansyah dan

Prihandono, 2018)

Repurchase Intention (Y)

Sebuah proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sesudah melakukan pembelian produk yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut (Anoraga, 2000; dalam Devi dan Sugiharto, 2017)

1. Melakukan pembelian kembali 2. Mengunjungi aplikasi di masa depan

3.

Merekomendasikan aplikasi kepada orang sekitar

(Kim et al., 2012;

Jovianggi, 2020)

Sumber: Data diolah (2021)

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, prosedur pengambilan data dilakukan dengan pembagian kuesioner. Langkah awal peneliti adalah dengan memilah respon dengan berpedoman pada kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah mendapatkan responden yang dikehendaki, langkah selanjutnya adalah dengan meminta persetujuan dari responden yang akan diteliti dengan menanyakan secara langsung lewat chat.

(5)

22 Setelah responden menyetujui, langkah selanjutnya adalah memberikan kuesioner kepada responden yang berkaitan dengan perilaku pembelian produk makanan siap saji (ricebowl) sejenis Dapur Nusantara untuk mengetahui apakah responden mempertimbangkan e-service quality serta customer satisfaction dalam melakukan repurchase intention dengan terlebih dahulu menjelaskan bagaimana prosedur untuk pengisiannya.

3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Partial Least Square (PLS)

Structural Equation Modeling (SEM) adalah model penelitian hubungan pengaruh antar variabel dan dapat menganalisa hubungan antara konstruk laten dan indikatornya, konstruk laten yang satu dengan yang lainnya, serta dapat mengetahui kesalahan pengukuran tersebut secara langsung. Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggunakan SmartPLS. Partial Least Square (PLS) merupakan analisis persamaan struktural berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran sekaligus model struktural (Walewangko, 2020).

Partial Lease Sqaure (PLS) menurut Walewangko (2020) adalah sebuah metode yang sangat kuat karena tidak berdasarkan banyak pendapat, sampel tidak harus banyak, data yang diperoleh tidak harus berdistribusi normal multivariat, cara kerja dari metode ini bertitik tumpu

(6)

23 pada data dengan perkiraan terbatas, serta spesifikasi model tidak berpengaruh pada patokan.

3.6.1.1 Model Pengukuran atau Outer Model

Terdapat tiga kriteria yang digunakan untuk pengukuran outer model yaitu convergent validity, discriminant validity, serta composite validity. Skor dikatakan tinggi jika berkorelasi dengan nilai > 0,7. Chin (1998, dalam Jansen, 2020), validitas konvergen dapat diketahui dengan menggunakan average variance extracted di mana sebuah penelitian dikatakan memenuhi uji validitas konvergen jika memiliki skor > 0,5. Indikator hitungan yang dapat digunakan untuk menguji instrumen ini adalah cronbach’s alpha dan composite reliability di mana jika cronbach’s alpha memiliki nilai > 0,6 dan composite reliability memiliki nilai > 0,7 maka variabel bisa dikatakan reliabel (Hamzah, 2020). Outer model memiliki uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji validitas merupakan uji instrumen data yang bertujuan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur sebuah persoalan yang ingin diukur (Iriadi dan Saksono, 2018). Item dapat dikatakan valid jika memiliki korelasi yang signifikan terhadap skor totalnya sehingga hal ini menunjukkan adanya dukungan terhadap item tersebut dalam mengungkap suatu item yang ingin diungkap. Terdapat dua jenis validitas, yaitu:

(7)

24 a. Validitas Konvergen

Validitas yang memiliki aturan bahwa pengukur suatu konstruk harus memiliki korelasi yang tinggi dan dinilai berdasarkan loading factor indikator yang mengukur konstruk tersebut. Rule of thumb dalam validitas konvergen untuk outer loading > 0,7; communality > 0,5; dan average variance extracted > 0,5 (Jansen., 2020).

b. Validitas Diskriminan

Validitas yang memiliki aturan bahwa pengukur dari sebuah konstruk tidak berkorelasi tinggi dan dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan kontruknya sehingga pengukuran menggunakan average variance extracted bertujuan untuk membandingkan setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk dengan konstruk yang lainnya (Widyartono dan Tyra, 2017).

1. Uji reliabilitas menurut Priyanto (2014, dalam Jansen, 2020) dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang umumnya menggunakan kuesioner. Pengujian yang dilakukan adalah dengan menggunakan cronbach’s alpha, di mana jika nilai cronbach’s alpha lebih dari atau sama dengan 0,7 maka pernyataan yang dihasilkan dari kuesioner dapat dikatakan reliabel.

(8)

25 3.6.1.2 Model Struktural atau Inner Model

Uji inner model yang menggunakan PLS akan menggunakan R-Square tiap variabel yang laten dependen. Perbedaan nilai R- Square memiliki fungsi untuk menilai pengaruh variabel laten independen terhadap sebuah variabel laten dependen, apakah memiliki variabel yang substantis atau tidak. Model penelitian yang baik memiliki nilai R-Square yang semakin tinggi serta t- values > 1,96 untuk hipotesis dua tail (Ginting et al., 2020).

3.6.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien jalur yang melihat adanya perbandingan antara nilai t-statistics dengan nilai t- tabel dengan tingkat signifikansi 1,96 (Ramashar dan Hasan, 2018).

Apabila nilai t-statistics lebih kecil dari nilai t-tabel maka dianggap tidak signifikan, sebaliknya apabila nilai t-statistics lebih besar dari t-tabel maka dianggap signifikan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disumpulkan mengenai bentuk konflik sosial oleh Coser yang dialami oleh

Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang menunjukkan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut baik

TULISKAN “K" DI KOLOM 1 PADA KALENDER BULAN TERAKHIR UNTUK KEHAMILAN YANG BERAKHIR DENGAN KEGUGURAN, "A" UNTUK KEHAMILAN YANG BERAKHIR DENGAN DIGUGURKAN,

Dengan menggunakan sistem secara terkomputerisasi akan membantu dalam pengolahan data maupun pencatatan persediaan barang, dan membuat laporan lebih cepat dan tepat,

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2015..

Untuk membuat objek pada WebGL, yang pertama kali dilakukan adalah dengan menentukan vertex dari objek dan disimpan pada sebuah array. Lalu dengan menggunakan

Hasil observasi awal yang dilakukan, diperoleh beberapa jenis obat yang berinteraksi antara lain captopril dengan antasida (minor), amlodipin dengan simvastatin