ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan mengenai perencanaan keuangan keluarga yang dilakukan oleh masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai (BCP), Jatinangor merupakan salah satu tugas akhir untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha ini didahului dengan pra-survey kepada beberapa masyarakat di Komplek Bumi Cipacing Permai (BCP), bahwa masyarakat telah melakukan perencanaan keuangan, tetapi tidak secara detail sesuai dengan prosedur perencanaan keuangan keluarga. Masyarakat hanya melakukan perincian sumber pendapatan setelah itu membuat daftar pengeluaran. Masalahnya, pengeluaran keuangan masyarakat pada tiap bulannya terkadang banyak pengeluaran diluar dugaan yang diperkirakan. Sehingga ketika terjadi hal yang tidak terduga dan membutuhkan pengeluaran dana yang tidak diperkirakan. Oleh sebab itu perlu pengelolaan yang baik, sehingga dapat mengoptimalkan pengalokasiannya. Dengan melakukan perencanaan keuangan keluarga agar dapat menjadi keluarga yang sejahtera. Penelitian ini menggunakan metode Causal-Explanatory dengan pendekatan kuantitatif atau data dikumpulkan melalui teknik kuesioner yang disebarkan kepada 230 responden dari warga Komplek BCP, jatinangor. Data dianalisis dengan menggunakan Uji validitas dan Reliabilitas, Uji Normalitas dan Uji Regresi Sederhana. Penelitian ini menguji pengaruh tingkat kesadaran masyarakat dalam perencanaan keuangan keluarga terhadap kesejahteraan. Hasil analisis menunjukkan bahwa data yang digunakan di dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik. Dan dari hasil analisis regresi sederhana diperoleh bahwa variabel berpengaruh terhadap kesejahteraan.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Pembahasan ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Tingkat Kesadaran Masyarakat ... 8
2.1.2 Perencanaan Keuangan ... 8
2.1.3 Perencanaan Keuangan Keluarga... 15
2.1.3.1 Pengertian Perencanaan Keuangan Keluarga ... 15
2.1.3.2 Aspek Perencanaan Keuangan Keluarga ... 17
x Universitas Kristen Maranatha
2.3 Keramgka Pemikiran ... 35
2.4 Penelitian Terdahulu ... 36
2.5 Pengembangan Hipotesis ... 51
2.6 Model Penelitian ... 52
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 53
3.2 Populasi, Sampel, san Teknik Pengambilan Sampel ... 53
3.3 Devinisi Operasional Variabel ... 56
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 60
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 60
3.5.1 Uji Validitas ... 61
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 61
3.6 Uji Asumsi Klasik ... 62
3.6.1 Uji Normalitas ... 62
3.7 Uji Regresi Sederhana ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 64
4.1.1 Gambaran Umum Keluarga di Komplek BCP ... 64
4.1.2 Pemahaman Masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai Tentang Investasi... ... 69
4.1.3 Pemahaman Masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai Tentang Perencanaan Keuangan ... 70
4.1.4 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai.... 71
4.1.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 75
4.1.5.1 Hasil Uji Validitas ... 75
4.1.5.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 81
4.1.6 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 83
4.1.3.1 Hasil Uji Normalitas ... 83
4.2 Pembahasan ... 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 90
5.2 Saran ... 91
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 94
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera Menurut BKKBN ... 20
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 36
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 56
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga ... 64
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... 65
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Sistem Pembayaran Gaji ... 66
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 66
Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Anggota Keluarga yang Bekerja ... 67
Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Jumlah Anak yang Masih Sekolah ... 68
Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Pola Makan/Hari ... 69
Tabel 4.8 Hasil Pernyataan Tentang Pola Investasi ... 70
Tabel 4.9 Hasil Pernyataan Tentang Perencanaan Keuangan ... 71
Tabel 4.10 Hasil Pernyataan Indikator Kebutuhan Dasar ... 72
Tabel 4.11 Hasil Pernyataan Indikator Kebutuhan Psikologi ... 73
Tabel 4.12 Hasil Pernyataan Indikator Kebutuhan Pengembangan ... 73
Tabel 4.13 Hasil Pernyataan Indikator Kebutuhan Aktualisasi Diri ... 74
Tabel 4.14 Validitas Pola Konsumsi ... 76
Tabel 4.15 Validitas Pola Investasi ... 77
Tabel 4.16 Validitas Pola Proteksi ... 77
Tabel 4.17 Validitas Perencanaan Hari Tua ... 78
Tabel 4.18 Validitas Perencanaan Distribusi Kekayaan ... 78
Tabel 4.19 Validitas Kebutuhan Dasar ... 79
Tabel 4.20 Validitas Kebutuhan Psikologis ... 79
Tabel 4.21 Validitas Kebutuhan Pengembangan ... 80
Tabel 4.22 Validitas Kebutuhan Aktualisasi Diri ... 80
Tabel 4.23 Reliabilitas Perencanaan Keuangan Keluarga ... 81
Tabel 4.24 Reliabilitas Kesejahteraan ... 82
xiv Universitas Kristen Maranatha
TABEL
LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A Daftar Nama Kepala Rumah Tangga ... 96
LAMPIRAN B Kuesioner ... 122
LAMPIRAN C INPUT ... 125
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hidup sejahtera merupakan impian dari setiap manusia di dunia ini.
Karena manusia tidak mungkin menolak untuk hidup sejahtera dan lebih memilih
hidup kekurangan. Dalam kehidupan manusia modern, uang menjadi salah satu
faktor utama dalam menyejahterakan kehidupan seseorang. Banyak diantara kita
merasa sudah melakukan perencanaan keuangan namun fakta menunjukan pada
saat dana tersebut dibutuhkan ternyata tidak mencukupi. Warsono (2010)
menyatakan Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini sebanyak 231 juta orang,
sebagian besar masih menghadapi kendala dalam kesejahteraan hidup. Hal ini
dapat dilihat dari indikasi pendapatan per kapita masyarakat yang baru mencapai
sebesar US$2600. Dengan pendapatan per kapita sebesar itu, perlu pengelolaan
yang baik, sehingga dapat mengoptimalkan pengalokasiannya. Di samping itu
penggunaan sumber pembelanjaan, pengelolaan risiko, dan penyiapan dana
pensiun yang tepat perlu dipikirkan lebih mendalam.
Menurut Taufik Hidayat (2010) dalam buku yang berjudul “Financial
Planning Mengelola dan Merencanakan Keuangan Pribadi dan Keluarga”.
Perencanaan keuangan atau Financial Planning adalah proses merencanakan
keuangan untuk mencapai tujuan keuangan. Satu alasan pasti mengapa kita harus
melakukan financial planning adalah karena kita harus menjalani kehidupan yang
2 Universitas Kristen Maranatha Menurut Rodhyah (2012), uang menjadi sangat penting karena merupakan
salah satu alat bayar, alat memupuk kekayaan, maupun alat untuk berjaga-jaga.
Begitu pentingnya uang dalam peradaban manusia modern, sehingga uang bisa
menjadikan orang menjadi bahagia dan juga bisa menjadi sumber malapetaka,
sehingga banyak terjadi keluarga menjadi bercerai-berai dan muncul masalah
keluarga karena uang. Ketika pemakaian atau pemanfaatan uang sering kali tidak
terkontrol yang mengakibatkan antara pendapatan dan pengeluaran uang tidak
seimbang akhirnya terjadi konsep “tutup lubang-buka lubang”. Kondisi ini akan
berpengaruh terhadap kehidupan keluarga, dan ujung-ujungnya keluarga menjadi
tidak sejahtera. Setiap orang berupaya untuk mencapai dambaannya yaitu
memiliki keluarga yang sejahtera. Keluarga dikatakan sejahtera ketika keluarga
dapat menikmati hidup yang wajar, tercukupi kebutuhan materiil maupun spiritual
dan semua anggota keluarga mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk
berkembang.
Pentingnya uang dalam kehidupan manusia khususnya keluarga adalah
tidak hanya banyaknya jumlah uang yang dimiliki, tetapi juga bagaimana
memanfaatkan uang yang diperoleh untuk mencapai kesejahteraan keluarga.
Menurut Warsono (2010), dalam rangka mencapai kemerdekaan keuangan,
pengetahuan dan implementasi atas praktik keuangan yang sehat, idealnya perlu
dipunyai dan dilakukan oleh setiap orang. Sejauhmana pengetahuan dan
implementasi seseorang atau masyarakat dalam mengelola keuangan ini sering
dikenal sebagai literasi (kemelekan) keuangan (financial literacy). Tingkat literasi
sumberdaya keuangan, menentukan sumber pembelanjaan, mengelola risiko jiwa
dan aset yang dimilikinya, dan mempersiapkan keamanan sumberdaya keuangan
di masa mendatang apabila sudah tidak bekerja (pensiun).
Hal buruk yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang dapat
diatasi dengan cara melakukan perencanaan keuangan, maka di perlukan suatu
perencanaan keuangan sejak dini. Perencanaan dibuat untuk mengantisipasi
hampir semua kemungkinan yang terjadi. Perencanaan diperlukan agar
masyarakat dapat mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh dan mencakup
seluruh siklus kehidupan, dari sekarang hingga akhir nanti. Tanpa perencanaan
yang benar dan matang, bisa terjadi kekacauan dalam keuangan. Hal ini juga
membutuhkan disiplin dan kontrol yang tepat.
Perencanaan keuangan keluarga tidak hanya diperuntukkan bagi mereka
yang berpendapatan besar, setiap orang baik kaya atau miskin perlu untuk
membuat perencanaan hidupnya guna mewujudkan tujuan hidupnya, namun yang
berbeda hanyalah dalam pengalokasian pengelolahan uang. Wibawa (2003),
menyatakan diperlukan perencanaan keuangan karena semua orang pada dasarnya
memiliki ketidakpastian yaitu ketakutan akan masa depan kehidupan finansial,
karena pada hakekatnya hidup adalah ketidakpastian dan tidak ada seorangpun
yang mampu untuk mencegah kecelakaan, penderitaan dan kesukaran serta
mengejar keberuntungan dan nasib baik. Dengan perencanaan keuangan akan
memberikan pilihan untuk menghadapi masa depan.
4 Universitas Kristen Maranatha mereka akan perencanaan keuangan ini. Banyak dari masyarakat kita juga masih
berfikiran secara tradisional dengan meletakkan seluruh pendapatannya dibawah
bantal dan apabila terdapat keperluan baru dana tersebut dikeluarkan dan dengan
sikap seperti ini masyarakat tersebut tidak dapat memilah-milah mana
pengeluaran yang harus diprioritaskan, untuk tujuan jangka panjangnya, dan
bagaiman untuk keadaan-keadaan darurat, mereka kurang memikirkannya
(Rahmawati D. P., 2010). Sebelum melakukan perencanaan keuangan, masyarakat
perlu memahami mengenai instrumen keuangan terlebih dahulu. Pada saat ini,
banyak produk-produk yang ditawarkan oleh lembaga-lembaga keuangan, untuk
perencaan keuangan yang baik untuk tujuan jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Semua itu ditujukan agar masyarakat mudah dalam mengelola keuangan
dan membantu dalam perencanaan keuangan yang diinginkannya. Selain itu, pada
saat sekarang ini banyak masyarakat yang belum benar-benar mengerti bahwa
penempatan dana di bank dan lembaga keuangan pada instrumen Keuangan atau
pada sektor selain keuangan yang tepat sudah merupakan perencanaan keuangan
berupa investasi.
Alasan mengambil Komplek Bumi Cipacing Permai (BCP) di Jatinangor
dalam penelitian ini adalah karena masyarakatnya memiliki pendapatan yang
beragam, juga pengetahuan masyarakat di wilayah komplek mengenai
perencanaan keuangan mungkin sudah lebih baik. Hal ini dilihat ketika peneliti
melakukan pra-survey kepada beberapa masyarakat di Komplek Bumi Cipacing
Permai (BCP), bahwa sebagian besar masyarakat telah melakukan perencanaan
keluarga. Masyarakat hanya melakukan perincian sumber pendapatan setelah itu
membuat daftar pengeluaran. Masalahnya, pengeluaran keuangan masyarakat
pada tiap bulannya terkadang banyak pengeluaran diluar dugaan yang
diperkirakan. Sehingga ketika terjadi hal yang tidak terduga dan membutuhkan
pengeluaran dana yang tidak diperkirakan. Kebanyakan dari masyarakat menjadi
bingung karena keuangan untuk hal tersebut tidak tersedia, sedangkan keuangan
mereka telah digunakan dan dialokasikan untuk keperluan-keperluan lainnya
sehingga tidak ada lagi dana untuk hal yang tidak terduga.
Dari penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian
mengenai “Pengaruh Tingkat Kesadaran Masyarakat Tentang Perencanaan
Keuangan Keluarga Terhadap Kesejahteraan (Studi pada Masyarakat Komplek
Bumi Cipacing Permai, Jatinangor)”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, pokok yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana pemahaman masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai tentang
investasi?
2. Bagaimana pemahaman masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai tentang
perencanaan keuangan ?
3. Bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat Komplek Bumi Cipacing
Permai?
6 Universitas Kristen Maranatha
1.3
Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah:
1. Untuk menggambarkan apakah masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai
paham mengenai investasi.
2. Untuk menggambarkan apakah masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai
paham mengenai perencanaan keuangan.
3. Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Komplek Bumi Cipacing
Permai.
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh tingkat kesadaran masyarakat
tentang perencanaan keuangan keluarga terhadap kesejahteraan.
1.4
Kegunaan Penelitian
Setelah mengetahui tujuan dari penelitian seperti yang sudah diuraikan,
maka diharapkan penelitian ini akan berguna bagi :
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan : Hasil penelitian ini dapat memberi
sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan,
terutama pada penerapan perencanaan keuangan keluarga untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Bagi Peneliti : Untuk memenuhi tugas akhir akademik. Juga untuk
memperdalam pengetahuan penulis khususnya dalam perencanaan keuangan
keluarga. Dan juga sebagai sarana untuk mengintegrasi pengetahuan dan
masyarakat telah banyak mengetahui mengenai perencanaan keuangan untuk
kesejahteraan di masa yang akan datang.
3. Bagi Masyarakat : Sebagai sumber informasi dan referensi mengenai pentingnya perencanaan keuangan keluarga untuk meningkatkan
90 Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada Bab IV, dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai baru 44,86% yang
memahami investasi.
2. Masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai sudah 50,06% yang telah
memahami perencanaan keuangan
3. Masyarakat Komplek Bumi Cipacing Permai sudah 68,35% yang telah
tergolong sebagai Keluarga Sejahtera III dan sisanya merasa belum
terpenuhi kebutuhan pada indiktor kebutuhan aktualisasi diri.
4. Sebagian besar responden bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebesar
(30,44%); sebagian besar responden memiliki jumlah keluarga sebanyak
4 anggota (61,74%); sebagian besar responden memiliki sistem
pembayaran gaji bulanan (81,30%); sebagian besar responden yang
memiliki pendidikan terakhir SLTA/SMA (50,00%) dan tidak kalah
besarnya dengan kepala keluarga yang memiliki pendidikan terakhir
Perguruan tinggi/akademik (48,70%); sebagian besar responden memiliki
jumlah keluarga keluarga yang bekerja sebanyak 1 anggota (52,17%);
sebagian besar responden memiliki 2 orang anak yang masih bersekolah
(38,26%); dan sebagian besar responden memiliki pola makan 3 kali
5. Mayoritas kepala keluarga memiliki pekerjaan yaitu 217 sampel warga
dari 230 sampel, hanya 13 keluarga yang mengandalkan gaji pensiunan
dan tidak ada kepala keluarga yang tidak bekerja. Sistem pembayaran
gaji sebagian besar kepala keluarga bulanan. Mayoritas sebuah keluarga
di Komplek BCP terdiri dari 4 anggota keluarga. Pendidikan terakhir
mayoritas kepala keluarga adalah SLTA/SMA dan Perguruan
tinggi/akademik yaitu 98,7. Dan keluarga yang memiliki anak yang
masih sekolah sebesar 76,09% dan 23,91% keluarga yang tidak memiliki
anak yang masih sekolah dikarenakan anak belum usia sekolah atau
sudah lulus sekolah. Mayoritas keluarga sudah memiliki pola makan 3
kali sehari.
6. Berdasarkan hasil pengujian secara regresi sederhana terdapat pengaruh
tingkat kesadaran masyarakat dalam perencanaan keuangan keluarga
terhadap kesejahteraan. Hubungan kedua variabel tersebut cukup erat dan
searah.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran diharapkan dapat
bermanfaat dan menjadi pertimbangan bagi pembaca, yaitu:
1. Berdasarkan hasil penelitian perencanaan keuangan keluarga
mempengaruhi kesejahteraan suatu keluarga. Oleh sebab itu masyarakat
harus melakukan perencanaan keuangan yang baik untuk hidup yang
92 Universitas Kristen Maranatha yang bersifat konsumtif tetapi merencanakan juga untuk berinvestasi agar
lebih sejahtera di hari tua.
2. Dari hasil jawaban kuesioner yang di sebar ke masyarakat di Komplek
BCP masih banyak masyarakat masih belum mengenal dan belum paham
betul dengan investasi jangka panjang. Maka diperlukannya publikasi
dan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pentingnya investasi dalam
perencanaan keuangan.
Untuk penelitian mendatang, beberapa saran yang perlu
dipertimbangkan oleh para peneliti di masa yang akan datang :
1. Untuk peneliti berikutnya yang melakukan penelitian mengenai
perencanaan keuangan keluarga, diharapkan dapat meneliti lebih
mendalam bukan hanya dilihat dari satu sisi.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat membahas variabel tersebut secara
lebih detail dan mendalam.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan sampel dari beberapa tempat yang berbeda agar sampel lebih banyak dan bervariasi. Sehingga
dapat mengetahui apakah ada pengaruh tingkat kesadaran masyarakat
dalam perencanaan keuangan keluarga terhadap kesejahteraan walaupun
sampel berada dari berbagai macam kondisi ekonomi masyarakat.
5.3
Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Sampel yang di teliti masih terbatas, sehingga data hanya
2. Variabel yang di teliti hanya terdiri dari 2 variabel yaitu perencanaan
keuangan keluarga dan kesejahteraan. Sebenarnya masih banyak faktor
94 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Aulia (2009). Perencanaan Keuangan Keluarga (Menciptakan Surplus Anggaran dalam Keuangan Keluarga Anda). Yogyakarta: Cakrawala.
Budisantoso, I & Gunanto (2010). Cara Gampang Mengelola Keuangan Pribadi dan Keluarga. Hal: 11. Jakarta: PT Gramedia.
Bungkaes, H. R., Posumah, J. H., & Kiyai, B. (2013). Hubungan Efektivitas Pengelolaan Program Raskin dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Mamahan Kecapatan Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud. Journal “Acta Diurna”.
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Direktorat Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak
Bappenas (2010). Laporan Akhir: Evaluasi Pelayanan Keluarga
Berencana Bagi Masyarakat Miskin (Keluarga Prasejahtera/ KPS dan Keluarga Sejahtera-I/ KS-I.
Hidayat, Taufik (2010). Financial Planning Mengelola & Merencanakan Keuangan Pribadi dan Keluarga. Jakarta Selatan: Mediakita.
Irawan, Agustiana (2012). Peranan Perencanaan Keuangan Keluarga untuk Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga dan Mengurangi Risiko Kekurangan Uang Tunai. Skripsi. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.
Iskandar, dkk (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga. Sumatra Utara: Universitas Sumatra Utara.
Jogiyanto (2004). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman – Pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Joko, Agus (2012). Pola Konsumsi, Investasi, dan Proteksi Perencanaan Keuangan Keluarga (Studi pada Masyarakat Kabupaten Sidoarjo). Media Mahardika Vol.10, No.2:44-66.
Khurniatun, Sri (2009). Cerdas & Cerdik Mengelola Uang. Jakarta: Trans Media Rodhiyah (2012). Manajemen Keuangan Keluarga Guna Menuju Keluarga Sejahtera. Semarang.
Pratiwi, Rahmawati D. (2010). Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam Perencanaan Keuangan Keluarga Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada masyarakat kelurahan Cempaka Putih Ciputat. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Rahman, arif (2011). Investasi Cerdas. Jakarta: Gagas Media.
S, Henky L. & Ida (2010). Pencegahan Perilaku Compulsive Buying Pengguna Kartu Kredit dengan Perencanaan Keuangan Pribadi. Bandung: Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.
Senduk, Safir (2009). Mengelola Keuangan Keluarga. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Sugiharto, Eko (2007). Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Desa Benua Baru Ilir Berdasarkan Indikator Badan Pusat Statistik (The Welfare Level of Fisherman Society of Benua Baru Ilir Village Based on Badan Pusat Statistik Indicator. EPP.Vol.4.No.2.:32-36. Samarinda: FPIK Unmul.
Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis.Yogyakarta: ANDI.
Sunjoyo. Setiawan,R. Carolina,V. Magdalena,N. Kurniawan,A. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Edisi Pertama, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Tim Pustaka Phoenix (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru. Jakarta: PT Media Pustaka Phoenix.
Untung, Budi (2011). Buku Cerdas Investasi.Yogyakarta: ANDI.
Wibawa, H.K. (2003). Perencanaan Keuangan Keluarga. Jakarta: Salemba Empat.
Warsono (2010). Prinsip-prinsip dan Praktik Keuangan Pribadi. Volume 13 no 2. Yohnson (2004). Peran Universitas di Surabaya dalam Meningkatkan Jumlah Keluarga Mapan di Surabaya (Seri Penelitian Keuangan Keluarga). Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol.6,No.1:54-71. Surabaya: Universitas Kristen Petra.