• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Operasionalisasi Dana Bos Di Smp Negeri 2 Jepon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Operasionalisasi Dana Bos Di Smp Negeri 2 Jepon."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Penelitian

Pembiayaan pendidikan merupakan fakt or yang t idak dapat dihindarkan keberadaannya dalam menyediakan komponen-kom ponen input pendidikan. Proses pembelajaran yang bermut u t erjadi jika pengkoordinasian dan penyerasian sert a pemaduan input sekolah dilakukan secara harm onis dan t erpadu sehingga mampu mencipt akan sit uasi pembelajaran yang menyenangkan, mampu mendorong m ot ivasi dan minat belajar, sert a memberdayakan pesert a didik.

Persoalan dana merupakan persoalan yang paling krusial dalam perbaikan dan pembangunan sist em pendidikan di Indonesia dana juga merupakan salah sat u syarat at au unsur yang sangat menent ukan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Selam a ini sering dikeluhkan

(2)

Karena pendidikan merupakan suat u proses, maka input yang bermut u akan membuat proses belajar mengajar yang bermut u dan pada gilirannya akan membuat hasil belajar lebih baik. Biaya pendidikan merupakan salah sat u komponen masukan yang sangat pent ing dalam penyelenggaraan pendidikan. Biaya pendidikan diperlukan unt uk memfasilit asi pelaksanaan kebijakan dan program sekolah, t erlaksananya akt ivit as sekolah (int ra dan ekst ra) dan dapat mengembangkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang bermut u.

M enurut Yamin (2009: 108-109), set iap negara dalam hal penyelenggaraan pendidikan nasional mempunyai sist em yang berbeda-beda. Perbedaan it u sangat kuat dipengaruhi oleh sist em sosial budaya yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat nasional suat u negara. Sist em sosial berfungsi sebagai landasan ekologis bagi penyelenggaraan sist em pendidikan nasional dan sist em budaya menjadi landasan idiil penyelenggaraan sist em pendidikan nasional.

(3)

Sesuai dengan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional, maka pendanaan pendidikan menjadi t anggung jaw ab bersama ant ara Pemerint ah, Pemerint ah Daerah dan masyarakat . Secara khusus disebut kan bahw a Pemerint ah dan Pemerint ah Daerah bert anggung jaw ab menyediakan anggaran pendidikan. Dalam Pasal 29 Ayat 4 Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 2010 t ent ang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan t ert era bahw a pemerint ah kabupat en / kot a mengalokasikan anggaran pendidikan agar sist em pendidikan nasional di kabupat en / kot a yang bersangkut an dapat dilaksanakan secara efekt if, efisien dan akunt abel sesuai dengan kebijakan daerah bidang pendidikan.

Salah sat u program pembiayaan pendidikan adalah Bant uan Operasional Sekolah (BOS) yang menyediakan bant uan bagi sekolah dengan t ujuan membebaskan biaya pendidikan bagi sisw a t idak mampu dan meringankan beban sisw a yang lain dalam rangka mendukung

(4)

M elalui program BOS ini, pemerint ah pusat memberikan dana ke sekolah-sekolah set ingkat SD dan SM P yang bersedia memenuhi ket ent uan yang t elah dit et apkan dalam persyarat an pesert a program, mencakup SD/ M I/ SDLB/ salafiyah set ingkat SD dan SM P/ M TS/ SM PLB/ salafiyah set ingkat SM P baik negeri maupun sw ast a. Program BOS ini dilaksanakan pada Juli 2005 bersamaan dengan aw al t ahun ajaran 2005/ 2006. Jumlah dana BOS yang diberikan ke sekolah dihit ung berdasarkan jumlah murid di masing-masing sekolah.

Dalam rangka meningkat kan mut u pendidikan melalui proses pembelajaran, pemerint ah pusat maupun daerah t erus meningkat kan biaya pendidikan. Alokasi dana BOS unt uk Kabupat en Blora pada t ahun 2011 sebesar 50.938.167.000 bagi sebanyak 115.012 sisw a. Unt uk Kabupat en Blora, penyaluran periode Januari-M aret 2011 sebesar 11.953.024.500 sedangkan periode April-Juni sebesar 11.953.325.000 (Anonim , 2011: 6-8). Namun fakt a yang berhasil diungkap oleh BPK pada

(5)

belum/ t idak dapat dimanfaat kan, dan 5) t erjadi indikasi korupsi sebesar 2,41 milliar rupiah dana safeguarding (Anonim, 2009).

Pemanfaat an dan pengelolaan dana BOS harus disesuaikan dengan pet unjuk t eknis yang t elah dit ent ukan. Sekolah t idak dibenarkan unt uk mengalokasikan bagi kebut uhan-kebut uhan selain yang t ercant um dalam pet unjuk t eknis yang ada. SM P Negeri 2 Jepon mendapat alokasi dana pendidikan yang digunakan unt uk operasional kegiat an pendidikan. Dengan jumlah Guru Tidak Tet ap dan Pegaw ai Tidak Tet ap yang mencapai 18 orang menjadi permasalahan t ersendiri. Beban gaji (honorarium dan insent if ) yang harus dipenuhi mencapai 25% dari t ot al pembiayaan dengan menggunakan dana BOS, sedangkan di sisi yang lain kegiat an pendidikan juga membut uhkan pembiayaan.

Pengelolaan dana BOS dalam membiayai seluruh komponen maupun akt ivit as pendidikan menjadi t ant angan bagi sekolah dan pemerint ah. Pada sisi yang lain, dana BOS t idak hanya meringankan

beban pesert a didik dan keluarganya, t erut ama dari keluarga miskin, dari kew ajiban membayar dana operasional maupun pungut an-pungut an lain, akan t et api sekolah harus t et ap berkomit men t erhadap peningkat an mut u pendidikan.

(6)

BOS, maka t im manajemen dana BOS harus benar-benar mampu melaksanakan t ugas dan t anggung jaw abnya. Tim manajemen dana BOS harus mampu mengalokasikan dan mempert anggungjaw abkan dana BOS t ersebut .

B. Fokus Penelitian

Sesuai dengan uraian dalam lat ar belakang masalah di at as, maka fokus dalam penelit ian ini adalah “ Bagaimanakah operasionalisasi dana BOS di SM P Negeri 2 Jepon?” Penelit i mem bagi fokus penelit ian t ersebut menjadi t iga subfokus sebagai berikut :

1. Bagaimana karakt erist ik t im manajemen dana BOS di SM P Negeri 2 Jepon?

2. Bagaimana karakt erist ik alokasi dana BOS di SM P Negeri 2 Jepon? 3. Bagaimana karakt erist ik pert anggungjaw aban penggunaan dana

BOS di SM P Negeri 2 Jepon?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelit ian ini adalah mendeskripsikan alokasi dana BOS di di SM P Negeri 2 Jepon. Sesuai dengan fokus penelit ian di at as, maka secara khusus, t ujuan penelit ian ini adalah

(7)

2. M endeskripsikan karakt erist ik alokasi dana BOS di SM P Negeri 2 Jepon.

3. M endeskripsikan karakt erist ik pert anggungjawaban penggunaan dana BOS di SM P Negeri 2 Jepon.

D. M anfaat Penelitian

Hasil dari penelit ian ini diharapkan dapat memberikan manfaat t eorit is maupun manfaat prakt is.

1. M anfaat Teorit is

Hasil dari penelit ian ini dapat memberikan gambaran konkrit dalam membent uk t im manajemen dana BOS, mengalokasikan dan mempert anggungjaw abkan dana BOS.

2. M anfaat Prakt is

a. Kepala Sekolah dapat merencanakan, mengalokasikan dan mempert anggungjaw abkan operasionalisasi dana BOS.

b. Bagi Tenaga Pendidik dapat mengembangkan kegiat an pendidikan dari operasionalisasi dana BOS.

c. Bagi Komit e Sekolah dapat t urut sert a merekomendasikan operasionalisasi dana BOS.

(8)

E. Daftar Istilah

1. Dana BOS adalah bant uan keuangan yang diberikan oleh pemerint ah kepada sekolah set ingkat SD dan SM P secara periodik unt uk membiayai program dan kebijakan pendidikan.

2. Tim manajemen dana BOS adalah sekelompok orang yang t erdiri dari kepala sekolah, guru dan perw akilan masyarakat yang mengelola dana BOS.

3. Alokasi adalah penggunaan dana BOS yang t elah dit erima sesuai dengan pembiayaan kegiat an yang dibolehkan dalam pet unjuk t eknis.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Praktek Umum : Keadaan Umum Perikanan Di Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Nama :

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Project-Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas

™ Sistem operasi yang ditulis dengan bahasa tingkat tinggi akan mudah dipindahkan ke perangkat keras lain, tapi bisa mengurangi kecepatan dan membutuhkan penyimpanan yang

Secara khusus penelitian ini akan menganalisis bagaimana citra politik dari Basuki Tjahaja Purnama sebagai tokoh politik dan Gubernur DKI Jakarta dalam tayangan Indonesia

 Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan belanja negara yang bertujuan untuk mempengaruhi

Although the existence of powers separa- tion theory or trias politika always made referen- ce to fundamental in discussing about the power of the State, but in

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi tidak sesuai dengan realitas perilaku seksual dan resiko seksual yang dihadapi remaja

The result of the research showed that the implementation of Acrostic poem in teaching English vocabulary is successful to improve the mastery of English vocabulary of the