BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan rekomendasi. Pada bab ini dibagi
menjadi tiga sub bab yaitu: (1) simpulan; (2) implikasi; (3) rekomendasi.
5.1Simpulan
5.1.1 Simpulan Umum
Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang diuraikan pada bahasan
sebelumnya bahwa ciri dari masyarakat madani Hikmatul Iman Indonesia antara lain:
terhimpunnya Hikmatul Iman secara mandiri berdasarkan dari dana pribadi yang
swadaya dan kegiatannya inisiatif sendiri tidak ketergantungan kepada pemerintah,
tidak terintervensi pihak luar dan tidak memihak pada politik tertentu (independen),
kemampuan berswadaya dengan memberdayakan anggota untuk memiliki keahlian
tertentu, menolong masyarakat dengan keterampilan yang dimilikinya, dan memiliki
aturan sendiri dalam organisasi dan tidak bertentangannya dengan nilai hukum dan
norma masyarakat.
Peranan Hikmatul Iman Indonesia dalam Konteks PKn untuk mewujudkan
masyarakat madani dilakukan melalui Pendidikan Kewarganegaraan nonformal
dalam hal ini citizenship education yaitu sebagai pemberdayaan masyarakat dalam
hal pembangunan nasional sesuai dengan misi dan tujuan dari Hikmatul Iman
Indonesia. Pemberdayaan ini terwujud melalui kegiatan-kegiatan Hikmatul Iman
Indonesia meliputi: Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman (LSBD HI), Hikmatul
Iman Teknologi (HIT), Manajemen Terafi Hikmatul Iman Indonesia (MTHI
Indonesia), Pendidikan Optimasi Anak (Prodigy).
5.1.2 Simpulan Khusus
Berdasarkan data hasil penelitian yang didapatkan melalui berbagai teknik
(observasi, wawancara, dan dokumentasi) maka dapat dirumuskan kesimpulan secara
1. Wujud masyarakat madani yang dimiliki oleh Hikmatul Iman Indonesia dalam
konteks PKn merupakan usaha pemberdayaan dari Pendidikan Kewarganegaan
nonformal (citizenship education) dari organisasi ini sebagai masyarakat madani
dengan ciri terhimpunnya Hikmatul Iman Indonesia secara mandiri berdasarkan
dari dana pribadi yang swadaya dan kegiatannya inisiatif sendiri tidak
ketergantungan kepada pemerintah, tidak terintervensi pihak luar dan tidak
memihak pada politik tertentu (independen), kemampuan berswadaya dengan
memberdayakan anggota untuk memiliki keahlian tertentu, menolong masyarakat
dengan keterampilan yang dimilikinya, dan memiliki aturan sendiri dalam
organisasi dan tidak bertentangannya dengan nilai hukum dan norma masyarakat.
2. Bentuk kegiatan dari Hikmatul Iman Indonesia dalam konteks PKn untuk
mewujudkan masyarakat madani melalui pemberdayaan masyarakat dari:
Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman (LSBD HI), Hikmatul Iman Teknologi
(HIT), Manajemen Terafi Hikmatul Iman Indonesia (MTHI Indonesia),
Pendidikan Optimasi Anak (Prodigy).
3. Kendala-kendalah yang dihadapi Hikmatul Iman Indonesia berupa dari faktor
ekternal pemerintah berupa perizinan serta birokrasi, pengakuan/perhatian dan
dukungan pemerintah, sponsor/dana, dan dari masyarakat yaitu kurangnya
partisipasi dalam kegiatan Hikmatul Iman Indonesia. Internal muncul dari dalam
diri anggota mulai kesibukan, kemalasan, dan motovasi. Solusi yang dilakukan
Hikmatul Iman Indonesia dalam faktor ekternal kerjasama dengan pemerintah
penanaman saham, melakukan pendekatan tertentu kepada pemerintah, sosialisasi
kepada masyarakat, dan memberikan pelatihan dan produk gratis kepada
masyarakat. Faktor internal memaksimalkan melatih dan mendidik anggota, selalu
membuat metode baru sesuai perkembangan sosial budaya. Mendidik nilai-nilai Keislaman sebagai wujud syi’ar Islam.
4. Dampak positif dari kegiatan Hikmatul Iman Indonesia dari berlatih LSBD bisa
memproteksi diri dari kejahatan, tubuh menjadi lebih sehat, dapat menolong orang
pelatihan pangan, dengan open dialog bertambah pengetahuan tentang keagamaan,
wawasan tentang pengetahuan mengenai sejarah peradaban, teknologi, dan
pengetahuan tentang kesehatan. Sedangkan dari HIT memberdayakan anggota
dalam kegiatan riset, produksi produk-produk: obat-obatan, produksi teknologi
kesahatan, dan teknologi energi. Anggota dapat berwirausaha dengan menjual
produk-produk produksi dari HIT yang membantu dalam sektor perekonomian
anggota. Dampak positif dari MTHI untuk mewadahi para anggota Hikmatul Iman
dalam pelatihan, latihan, dan praktek untuk pengobatan trafis, anggota terbantu
dalam kegiatan ekonomi dalam penjualan produk penunjang trafis. Dari
pendidikan optimasi anak (Prodigy) anak bisa mengembangkan bakat yang
dimilikinya, keberanian, enterprenership, dan mengenal Tuhannya (ketauhidan).
Selain itu orang tua dibekali pendidikan tentang seorang profiler.
5.2Implikasi
Peranan Hikmatul Iman Indonesia dalam konteks PKn untuk mewujudkan
masyarakat madani ini sebagai sumbangan terhadap materi Pendidikan
Kewarganegaraan khususnya mengenai materi masyarakat madani atau civil society.
Selain itu untuk mengenalkan Hikmatul Iman Indonesia kepada para akademisi
mengenai kegiatan-kegiatannya selama ini untuk mewujudkan masyarakat madani.
Masyarakat madani yang dilakukan oleh organisasi Hikmatul Iman Indonesia
merupakan dari Pendidikan Kewarganegaraan non formal kepada masyarakat berupa
pemberdayaan masyarakat dengan ciri kemandirian, torelansi, keswadayaan, kerelaan
menolong satu sama lain, dan menjunjung tinggi norma dan etika yang disepakatinya
secara bersama-sama.
Peranan yang dilakukan oleh Hikmatul Iman Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat madani ini dapat dilakukan dalam pendidikan formal di sekolah melalui
Pendidikan Kewarganegaraan untuk menumbuhkan kemandirian dalam diri siswa,
memiliki sikap toleransi menyikapi perbedaan pendapat, membangun keswadayaan
dalam diri siswa untuk senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh, menumbuhkan
menumbuhkan keimanan dan ketakwaanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa guna
membangun ketaatan dan kepatuhan dalam hukum. Peranan Hikmatul Iman
Indonesia dalam konteks PKn ini untuk mewujudkan masyarakat madani ini tidak
akan terwujud apabila tidak disinergikan dengan Pendidikan Kewarganegaan di
sekolah.
5.3Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan yang telah didapatkan, peneliti mencoba untuk
mengajukan beberapa rekomendasi kepada pihak berhubungan dengan peranan
Hikmatul Iman Indonesia dalam konteks PKn untuk mewujudkan masyarakat
madani. Adapun rekomendasinya adalah:
1. Kepada Hikmatul Iman Indonesia untuk terus mempubikasikan kepada masyarakat
mengenai visi dan tujuan yang diembannya melaui kegiatan-kegiatannya untuk
mewujudkan masyarakat madani. Menjalin komukasi yang baik secara kontinyu
kepada pemerintah melalui pendekatan-pendekatan sosial budaya untuk membuka
jalan kerjasama antara pemerintah dengan Himatul Iman Indonesia. Hikmatul
Iman Indonesia untuk selalu memberikan metode dan materi-materi baru kepada
masyarakat untuk dapat berpartisipasi dengan Hikmatul Iman Indonesia. Untuk
anggota Hikamtul Iman Indonesia untuk tidak menyerah dalam mengapikasikan
ilmu-ilmu yang di dapat dari Hikmatul Iman Indonesia dalam kehidupanya.
2. Masyarakat kota Bandung khususnya agar peduli, memperhatikan, mendukung,
dan berpatisipasi dalam program-program kegiatan yang dilaksakan oleh Hikmatul
Iman Indonesia.
3. Kepada Pemerintah Daerah maupun Pusat diharapkan dapat menjalin kerjasama
dengan Hikmatul Iman Indonesia guna mempermudah dalam perizinan dan hak
paten dari produk-produk teknologi penunjang kemaslahatan masyarakat. Serta
Pemerintah mendukung dan mensuport baik itu dana maupun fasilitas untuk
4. Bagi peneliti selanjutnya agar bisa lebih spesifik dalam meneliti Hikmatul Iman
Indonesia dari salah satu bidang kegiatannya dan memberikan sumbangan
teori-teori baru dalam kajian Pendidikan Kewarganegaraan.
5.4Teori
Berdasarkan teori yang telah dikembangkan oleh peneliti, maka penelitian ini
bisa dijadikan sebagai landasan pembentuk masyarakat yang religius hal tersebut
dapat diupayakan dengan teori yang dikembangkan oleh Hikmatul Iman Indonesia
dalam mewujudkan masyarakat madani dalam persepektif pendidikan
kewarganegaraan sebagai berikut:
1. Nilai keislaman sebagai dasar dalam Hikmatul Iman Indonesia merupakan
unsur kekuatan dalam membangun masyarakat madani sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.
2. Kegiatan Hikmatul Iman Indonesia dapat membangun warga negara untuk
memiliki kapasitas kewarganegaraanya berdasarkan kedaulatan terhadap
negara agar dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
3. Kegiatan-kegiatan Hikmatul Iman Indonesia memiliki potensi untuk dijadikan
ekstrakulikuler untuk meningkatkan kualitas kewarganegaraan dalam
menumbuhkan nilai-nilai dan keterampilan sosial masyarakat madani dalam
PKn.
4. Kegiatan Hikmatul Iman Indonesia memiliki potensi dan efektifitas sebagai
kegiatan ekstrakulikuler dalam memperkuat nilai-nilai masyarakat madani
Daftar Buku
Al Muchtar, Suwarma. (2004). Pendidikan dan Masalah Sosial Budaya. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.
Azra, Azyumardi. (2000). Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta: Tim ICCE UIN.
Bakry, Noor Ms. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Liberty. Brown, B.F. (1977). Education for Responsible Citizenship: The Report of the
National Task Force on Citizenship Education. New York: McGraw-Hil. Budimansyah. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Budimansyah dan Suryadi. (2008). PKn dan Masyarakat Multikulturan. Bandung: PSPKn SPS Universitas Pendidikan Indonesia.
Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan. Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Culla, Adi Suryadi. (2002). Masyarakat Madani. Pemikiran, Teori, dan Relevansinya dengan Cita-Cita Reformasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Denzin, N.K. and Lincoln, Y.S. (2000). `Introduction: The discipline and practice of qualitative research' in Denzin, N.K. and Lincoln, Y. S. (eds) Handbook of Qualitative Research, 2nd edn. London: Sage Publications.
Ghony, M. D. dan Almanshur, F. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Indrayana, Denny. (2007). “Indonesia dibawah Soeharto: Order Otoliter Baru". Amandemen UUD 1945: antara mitos dan pembongkaran. Bandung: Mizan Pustaka.
Irman Gusman, Ir. (2013). “Mewujudkan Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur dalam Perspektif Demokrasi dan Kepemimpinan”. Materi kegiatan orasi Ilmiah Universitas Esa Unggul: Jakarta.
Hadi, S. (1994). Sekitar Hipotensis Penelitian. Pelatihan Metodologi Penelitian. Sosial Dasar. Yogyakarta: Biro Pengolahan Data Fakultas Psikologi UGM. Hikam, Muhammad AS. (1999). Politik Kewargaan Landasan Demokratisasi di
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kalidjernih, K. F. (2010). Kamus Studi Kewarganegaraan: Perspektif Sosiologikal dan Politikal. Bandung: Widya Aksara Press.
Karni, Asrori S. (1999). Civil Society dan Ummah: Sintesa Diskursif “Rumah“ Demokrasi. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Kartasasmita, Ginandjar. (1996). Pembangunan Untuk Rakyat. Jakarta: Cides. Kusumastuti, Ari Maria Suhardiadi. (2003). Hukum Yayasan di Indonesia.
Jakarta: Abadi.
Meyer, Thomas. (2003). Cara Mudah Memahami Demokrasi. Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung (FES).
Moeliono (1993). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nasution (2007). Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Panitia Setifikasi Guru dalam Jabatan Rayon 110 UPI. (2012). Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan SMA/SMK. UPI: Bandung.
Raharjo, Handri. (2009). Hukum Perusahaan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia. Rahayu, Minto. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan Menghidupi
Jati Diri Bangsa. Jakarta: Grasindo, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Rosyada, Dede dkk. (2003). Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat
Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.
Sapriya dan Sundawa. (2010). Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn UPI Press.
Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suharto. (2009). Membedah Konflik Yayasan Menuju Konstruksi Hukum Bermatabat. Yogyakarta: Cakrawala Media.
Somantri, Muhammad Numan. (1976). Metode Pengajaran Civics. Jakarta: Erlangga.
Somantri, Muhammad Numan.(2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Remaja Rosda Karya: Bandung.
Sumantri, E.(2008). An Outline of Citizenship and Moral Education in Major Countries of Souteast Asia. Bandung: Bintang Warli Artika.
Syamsuddin, M. Din. (2002). Etika Agama: dalam Membangun Masyarakat Madani. Jakarta: Logos.
Suriakusumah, dkk. (1999). PKn dan Kemasyarakatan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tilaar, H.A.R. (2002). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ubaedillah, A dan Rozak, Abdul. (2013). Pendidikan Kewarga(negara)an (Civic Education) Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.
Wahab dan Sapriya. (2011). Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Winataputra. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Pendidikan Untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa (Gagasan, Instrumentasi, dan Praksis). Bandung: Widya Aksara Press.
Winataputra, dan Budimansyah. (2012) Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar, dan Kultur Kelas. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI Bandung.
Daftar Jurnal
Effendi, Tadjuddin Noer. (2003). Globalisasi dan Kemiskinan. Jurnal Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitan Gajah Mada, 7(2), pp. 141-160.
Handriani, Eka. (2011). Analisis Faktor Daya Saing di Kabupaten Semarang. Jurnal Dinamika Manajemen Unnes, 2 (1), pp. 17-25.
Hiryanto, M.Si. (2008). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Nonformal. Jurnal Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Bantul DIY, 3(8), pp. 1-11.
Hudayana, Bambang. (2003). Civil Society: Anatomi Perkembangan Perkumpulan Warganegara di Era Otonomi. Jurnal Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada, 6(3), pp. 359-837.
Kuswandi, Aos. (2008). Manajemen Organisasi Birokrasi. Jurnal Madani IPI, 11(12), pp: 16-22.
Maftuh, Bunyamin & Sapriya. (2005). Jurnal Civicus: Pembelajaran PKn melalui Pemetaan Konsep. Bandung: Jurusan PKn. FPIPS. UPI.
Mas’udi, Wawan. (1999). Masyarakat Madani: Visi Etis Islam Tentang Civil Society. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada, 3(2), pp. 164-187.
Prihantin, Djuni S. (1997). Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu Kebijakan. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada, 1(1), pp. 73-97.
Pujowinarto, Triyanto. (2010). “Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education) Sebagai Wahana Pendidikan Karakter Sadar Hukum Atas Hak Kekayaan Intelektual”. Jurnal Acta Civicus Pendidikan Kewarganegaraan, 3(2), pp. 27-40.
Rusnaini. (2010). “Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pendidikan Karakter dalam Rangka Menumbuhkan Warga Negara Yang Cerdas dan Baik”. Jurnal Acta Civicus Pendidikan Kewarganegaraan, 3(2), pp. 59-80. Soetomo. (1998). Menempatkan Masyarakat Pada Posisi Sentral dalam Proses
Pembangunan. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada, 2(1), pp. 63-77.
Wiyono, Subelo. (2013). Implementasi Nilai-Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Sebagai Basis Pendidikan Anti Korupsi. Jurnal Prosiding Seminar Nasional 2013 Universitas Pendidikan Indonesia, 8(3), pp. 211-222.
Yuniar, Fitriani. (2010). “Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Project Citizen Terhadap Peningkatan Civic Knowledge Siswa Sekolah Dasar Pada Konsep Menghargai Keputusan Bersama”. Jurnal Acta Civicus Pendidikan Kewarganegaraan, 3(2), pp. 41-58.
Tesis
Situs Internet
Berita Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (2014). Atasi Limbah Pabrik & Elekterikfikasi, Melalui Dua Alat Ini. Tersedia di http://jabarprov.go.id/index.php/news/9896/2014/10/14/Atasi-Limbah-Pabrik-Elektrikfikasi-Melalui-Dua-Alat-Ini. Diakses tanggal 3 Mei 2015. Cholisin. (2011). Pemberdayaan Masyarakat. Tulisan di sampaikan pada Gladi
Manajemen Pemerintahan Desa bagi Kepala Bagian/Kepala Urusan Hasil Pengisian Tahun 2011 di Lingkungan Kabupaten Sleman. Tersedia di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PEMBERDAYAAN%20MASY ARAKAT.pdf. Diakses tanggal 3 Mei 2015.
Kumara, Prast. (2004). Biographic Dicky Zaenal Arifin (Guru Besar hikmatul
Iman Indonesia). Tersedia di
http://kumara-indonesia.blogspot.com/2011/04/biographic-dicky-zaenal-arifin-guru.html. Diakses tanggal 28 Maret 2015.
Prodimaar. (2011). Lembaga Seni Bela Diri Hikamtul Iman Indonesia. Tersedia di http://zeromind165.blogspot.com/2011/05/lembaga-seni-bela-diri-hikmatul-iman.html. Diakses tanggal 28 Maret 2015.
School, Prodigy. (2008). Sambutan Pembina dan Penggagas. Tersedia di https://prodigyschool.wordpress.com/background/. Diakses 3 April 2015. Wikipedia. (2014). Penggalangan Dana. Tersedia di
http://id.wikipedia.org/wiki/Penggalangan_dana. Diakses 3 April 2015.
Perundang-undangan
Permendagri Republik Indonesia No. 7 Tahun 2007.
Permendiknas No. 6 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Depdiknas: Jakarta. Permendiknas No. 10 Tahun 2007 tentang BNSP. Depdiknas: Jakarta. Tap MPR No. I MPR Tahun 2003