• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET YANG MELAKUKAN IMAGERI DAN YANG MELAKUKAN ATRIBUSI PADA UKM FUTSAL PUTRA ISOLA UPI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET YANG MELAKUKAN IMAGERI DAN YANG MELAKUKAN ATRIBUSI PADA UKM FUTSAL PUTRA ISOLA UPI BANDUNG."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

IMAGERI DAN YANG MELAKUKAN ATRIBUSI PADA UKM FUTSAL PUTRA ISOLA UPI BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi

sebagian dari syarat mendapatkan gelar Sarjana Sains

Oleh: Nugraha

0901562

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PUTRA ISOLA UPI BANDUNG

Oleh Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Nugraha 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta di lindungi undang-undang

(3)

NUGRAHA

PERBANDINGAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET YANG MELAKUKAN IMAGERI DAN YANG MELAKUKAN ATRIBUSI PADA UKM

FUTSALPUTRA ISOLA UPI BANDUNG Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. H. Badruzaman, M.Pd. NIP. 195911041986011001

Pembimbing II

Sandey Tantra Paramitha, S.Si., M.Pd NIP. 198204182009121004

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kesehatan Dan Rekreasi FPOK UPI

(4)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PERBANDINGAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET YANG MELAKUKAN IMAGERI DAN YANG MELAKUKAN ATRIBUSI PADA UKM FUTSAL

PUTRA ISOLA UPI BANDUNG

NUGRAHA 0901562

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menelaah mengenai perbandingan kepercayaan diri atlet yang melakukan imageri dan yang melakukan atribusi pada UKM Futsal Putra Isola UPI Bandung. Sampel di ambil sebanyak 20 orang atlet futsal dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket imageri dan angket atribusi perhitungan statistic menggunakan SPSS 16 dengan sub menu Independent Sample T-test. Dari hasil pengolahan data dan analisis data diperoleh hasil kepercayaan diri atlet yang menggunakan imageri dengan skor rata-rata 25,95 masuk dalam (kriteria kepercayaan diri tinggi sekali) lebih besar dibandingkan rata-rata penilaian angket atribusi yaitu 21(kriteria kepercayaan diri sedang). Bedasarkan hasil analisis data diperoleh nilai (p) < 0,05. Bedasarkan hasil tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kepercayaan diri atlet futsal yang menggunakan imageri dengan yang menggunakan atribusi.

(5)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

COMPARARISON OF SELF-CONFIDENCE BETWEEN

ATHLETES WHO PEFORM IMAGERY AND ATHLETES

WHO PEFORM ATTRIBUTION IN MEN FUTSAL CLUB

ISOLA UPI BANDUNG

By:

NUGRAHA

0901562

This study is aimed to examine the comparison confidencein athletes who peform imagery and athletes who peform attribution in men futsal club Isola UPI

Bandung. Using purposive sampling, 20 athletes are examined as the sample of study.the data obtained through imagery an attribution questionnaire and

processed using SPSS 16 sub menu Independent Sample t-test. The result of the study showed that athletes who peformed imagery with average number 25,95 (very confidence) areagreater than athletes who peformed attribution that is 21 (quite confidence). Based on data analysis, it can be concluded (p) <0,05 which means there is significant confidence differences between athletes who peform imagery and those who peform attribution.

(6)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Pembatasan masalah ………. 5

F. Struktur Organisasi Skripsi……….... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS ... 7

A. Karakteristk Olahraga Futsal ... 7

B. Pelatihan Keterampilan Mental……….... 9

C. Imageri.………. 13

D. Atribusi………. 19

E. Kepercayaan diri……….. 26

F. Kerangka Pemikiran………. 30

(7)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 33

A. Metode penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Desain Penelitian ... 34

D. Instrumen Penelitian ... 37

E. Uji Coba Instrumen ... 41

F. Prosedur Pengolahan Data ... 45

G. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket ... 47

H. Pengolahan Data………... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 51

B. Diskusi Temuan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(8)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Salah satu tujuan pembinaan olahraga di Indonesia adalah untuk meningkatkan prestasi, tidaklah mudah untuk mencapai prestasi yang maksimal diperlukan usaha dan latihan yang keras dan dengan disiplin yang tinggi. Sebagai cabang olahraga perorangan yang terukur, performa atlet akan terlihat nyata dari hasil catatan waktu, terutama dalam olahraga Futsal. Futsal adalah gerakan yang dilakukan didalam ruangan dengan menggerakan bagian tubuh tertentu yang bertujuan untuk berolahraga dan rekreasi.

Olahraga Futsal sangat diminati oleh sebagian besar orang karena bermanfaat bagi kebugaran tubuh, rekreasi dan sebagainya. Olahraga ini merupakan olahraga variasi baru. Untuk mampu mencapai prestasi yang maksimal, Perkembangan mental atlet tidak kurang pentingnya dari perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet, apabila mentalnya tidak dapat berkembang, prestasi yang tinggi tidak akan dapat dicapai. Latihan-latihan mental adalah latihan-latihan yang lebih menekankan pada perkembangan kedewasaan atlet, serta perkembangan emosional, misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah, sportivitas, percaya diri, kejujuran, dan sebagainya. Psikologi atlet merupakan salah satu aspek yang menunjang kesuksesan atlet seperti kepercayaan diri dan motivasi yang tinggi.

(9)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

improved performance on sport skills”. bahwa self talk dapat meningkatkan performa atlet. Cara lain pemantapan psikologi atlet selain dengan imageri adalah dengan atribut, yaitu adalah kualitas dasar stimulus yang dipersepsi seseorang, karakteristik sesuatu yang membedakannya dengan yang lain dan kecenderungan khusus seseorang yang membedakan dengan orang lain Reber (Satiadarma, 2000 hlm. 49) Teori atribusi (attribution theory) merupakan salah satu bentuk pandangan umum dalam psikologi social yang berkaitan dengan persepsi, dan perilaku atribusi (the act of attribution) adalah bagaimana seseorang melakukan atribut tertentu pada dirinya, pada orang lain, atau pada situasi tertentu. Jika seseorang menganggap bahawa suatu tugas yang harus dikerjakan adalah sulit , maka ia menempatkan atribut sulit pada tugas tersebut. Jika seorang atlet futsal harus melakukan tendangan dengan situasi dihadang dua lawan yang sulit maka ia akan memberikan atribut sulit,tidak terlalu sulit, mudah dan sebagainya pada gerakanmatau taktik yang akan dilakukan.

Selanjutnya dalam percakapan sehari-hari, atribusi lebih kurang sama halnya dengan alasan yang dikemukakan seorang atlet, pengurus, pelatih, atau komentator olahraga, atas kemenangan dan kekalahan seseorang. Namun sejumlah orang tidak menyadari bahwa alasan-alasan tersebut memiliki dampak khusus bagi penampilan dan prestasi atlet di masa yang akan datang. Penempatan atribut yang keliru pada suatu keadaan akan menimbulkan persepsi seseorang terhadap keadaan tersebut.

Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri dan memiliki harapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. (dalam Komarudin,2013, hlm. 69) menyatakan bahwa “atlet yang memiliki kepercayaan diri selalu berfikir positif untuk menampilkan sesuatu yang terbaik dan memungkinkan timbul keyakinan pada dirinya bahwa dirinya mampu melakukannya, sehingga penampilanya tetap baik”.

(10)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menampilkan sesuatu yang terbaik dan memungkinkan timbul keyakinan pada dirinya bahwa dirinya mampu melakukannya sehingga penampilannya tetap baik. Jadi atlet yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi akan dapat memotivasi dirinya untuk berhasil dalam tingkatan keinginan yang tinggi dan lebih tinggi lagi.

Dengan demikian pemikiran yang negatif akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap diri atlet itu sendiri, dan sebaliknya. Oleh karena itu, atlet tersebut harus dapat mengarahkan pemikirannya secara positif untuk mencapai prestasi yang diinginkannya. Latihan imageri yang diberikan seperti Self talk (berbicara pada diri sendiri) dalam keadaan tertekan, cemas, marah seringkali tidak terkendali dan tidak masuk akal karena atlet pasti tidak sadar dengan apa yang telah diungkapkan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi self talk negatif menurut (dalam Komarudin,2013, hlm.133): Langkah pertama, jadikan diri sendiri lebih sadar dalam berbicara positif atau negatif, kedua hentikan pikiran-pikiran negatif. Akhirnya atlet tersebut akan dapat mengubah self talk negatif menjadi self talk positif karena sadar atas dengan apa yang diungkapkannya.

(11)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Begitu juga dalam olahraga Futsal yang merupakan olahraga perorangan dimana tolak ukur keberhasilannya dapat dilihat dari hasil tercepat yang dapat ditempuh oleh pefutsal atau best time, maka setiap peFutsal harus mampu mengendalikan kemampuan mentalnya terutama dalam hal motivasi dan kepercayan diri, karena kedua hal tersebut sangat berperan penting bagi para pemain Futsal terutama pada saat pertandingan, dan menentukan tingkat keberhasilan.

Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan, bahwa self talk mampu mempengaruhi motivasi dan kepercayaan diri, hal ini dapat ditentukan hanya melalui bukti empiris yang didukung oleh penelitian yang tepat dan terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahasnya dalam penelitian dengan judul “ Perbandingan kepercayaan diri atlet yang melakukan imageri dan yang melakukan atribusi pada UKM futsal putra UPI Bandung.”

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan rumusan masalah penelitian ini adalah terdapatkah perbandingan yang signifikan antara kepercayaan diri atlet yang melakukan latihan imageri dan yang melakukan atribusi pada UKM Futsal putra UPI bandung?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pegangan peneliti dalam melakukan proses penelitian, sehingga dapat berjalan dengan jalur dalam masalah yang sudah ditentukan. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010, hlm. 9) menyatakan bahwa:

(12)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1.Secara teoritis

a) Dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti tentang metode penelitian khususnya pada bidang psikologi olahraga.

b) Informasi dan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya FPOK dalam kaitannya dengan penerapan metode imageri dan atribusi terhadap kepercayaan diri pada atlet.

2. Secara praktis

a) Dapat digunakan sebagai bahan atau referensi pada penggunaan imageri dan atribusi dalam perbandingan dengan kepercayaan diri atlet.

b) Sebagai acuan dan variasi dalam meningkatkan psikologi atlet terutama dalam hal motivasi dan kepercayaan diri atlet.

E.Pembatasan Masalah

Dengan adanya batasan penelitian ini diharapkan permasalahan yang akan diteliti tidak meluas. Pembatasan penelitian yang penulis tetapkan adalah :

1. Batasan Konseptual

(13)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Subjek penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah atlet futsal UKM UPI Bandung yang di pilih secara Purposive Sampling.

5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Imageri dan atribusi 6. Variabel terikat (yang di bandingkan) dalam penelitian ini adalah

kepercayaan diri.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Pembatasan masalah F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS A. Karakteristk Olahraga Futsal

B. Pelatihan Keterampilan Mental

C. Mengembangkan keterampilan Imageri D. Self Talk

E. Efektifitas Self Talk Dalam Olahraga F. Kategori Self Talk

G. Atribusi

H. Kepercayaan diri I. Kerangka Pemikiran J. Hipotesis Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode penelitian

B. Populasi dan Sampel C. Desain Penelitian D. Instrumen Penelitian E. Uji Coba Instrumen F. Prosedur Pengolahan Data

(14)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data

B. Diskusi Temuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(15)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, menurut (Sugiono, 2012, hlm. 177) yang menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu bentuk penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena yang dapat berupa suatu bentuk aktifitas karakteristik perubahan hubungan kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari objek yang akan di teliti karena melalui objek yang di teliti tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian, Menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 80) ’’populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk di pelajari, sehingga dapat di tarik kesimpulannya”. Maka dari penjelasan para ahli tersebut, penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah atlet-atlet UKM Futsal Putra UPI Bandung yang berjumlah 20 orang.

2. Sampel Penelitian

(16)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut di sebut penelitian sampel, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti, di namakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisirkan penelitian sampel. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, mengenai hal ini (Sugiono, 2012, hlm, 85),

menyatakan bahwa “purposive sampling” merupakan teknik penentuan sampel

dengan berbagai pertimbangan tertentu”. Artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan pengambilan subjek atau sampel penelitian ini adalah sampel tersebut menguasai keterampilan dalam cabang olahraga Futsal, serta sampel tersebut aktif sebaai anggota UKM Futsal Putra UPI. Berdasarkan penjelasan tersebut dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 20 (dua puluh) orang atlet putra UKM Futsal Putra UPI.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian berfungsi untuk mempermudah langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian dan juga dapat dijadikan sebagai suatu pegangan agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian yang dibuat harus sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung di dalamnya. Dalam suatu penelitian perlu terdapat suatu desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis penelitian untuk diuji kebenarannya. Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian pada Gambar 3.1.

Y

x

1

(17)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Desain Penelitian Paradigma Ganda dengan dua Dependen (Sugiyono, 2012, hlm. 70)

Keterangan:

X1: yang melakukan imageri X2: yang melakukan atribusi

Y : hasil perbandingan kepercayaan diri

Adapun langkah-langkah yang disusun adalah sebagai berikut: a) Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

b) Uji coba alat ukur.

c) Mengumpulkan data dan pelaksanaan tes. d) Mengolah data.

e) Menganalisis data. f) Menetapkan kesimpulan.

Adapun desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas : imageri (X1), atribusi (X2)

2. Variabel terikat (terpengaruh) : Kepercayaan diri (Y1)

Desain penelitian merupakan proses yang dilakukan dalam merencanaan proses penelitian, dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya pengumpulan dan analisa data. Dalam desain penelitian terdapat beberapa proses yang tercakup didalamnya, yaitu sebagai berikut:

a) Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.

b) Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya.

(18)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d) Membangun penyelidikan atau percobaan.

e) Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-veriabel. f) Memilih prosedur serta teknik sampling yang digunakan.

g) Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.

h) Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data.

i) Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi secara inferensi statistik.

j) Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi, serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran dan kerja penelitian yang akan datang. Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu, pada Gambar 3.2.

populasi

sampel

metode penelitian

Instrumen penelitian

Pengolahan dan analisis data

kesimpulan

Angket tentang Atribusi Angket tentang

(19)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2.

langkah-langkah penelitian (sumber : Arikunto, 2002, hlm.125)

D. Instrumen Penelitian

Untuk pengumpul data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul datanya. Sehubungan angket atau kuesioner dijelaskan oleh Arikunto

(2002:124) yang menyatakan bahwa “kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yang dijabarkan melalui variabel, komponen dan indikator butir pertanyaan yang dibuat merupakan gambaran mengenai perbandingan Imageri dan Atribusi terhadap kepercayaan diri bertanding atlet UKM Futsal Putra UPI Bandung. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

(20)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Melakukan Spesifikasi Data

Dilakukan untuk menjabarkan luang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti membuat pertanyaan pada sampel penelitian dan hasil jawaban pertanyaan tersebut digambarkan dalam kisi-kisi angket dalam Tabel 3.1 dan tabel 3.2.

Tabel 3.1.

Kisi-kisi angket kepercayaan diri atlet yang melakukan Imageri dan yang melakukan atribusi

Variabel Sub Variabel Indikator

(21)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Imagery

Vealey (1986) Emosi Pengendalian diri

Kepercayaan

Kisi-kisi angket kepercayaan diri atlet yang melakukan atribusi Variabel Sub Variabel Indikator

(22)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Penyusunan Angket

Indikator-indikator yang dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi tersebut selanjutnya dijadikan sebagai bahan penyusunan butir-butir pertanyaan dalam angket.Butir-butir pertanyaan tersebut dibuat dalam bentuk pertanyaan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Peneliti menetapkan alternatif jawaban dalam angket menurut Surakhmad (1989) dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Sangat Setuju

Perlu dujelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban tersebut, maka pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1989, hlm.184) sebagai berikut:

Rumusan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya, Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif, Sifat pernyataan harus netral dan objektif, Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain, Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.

3. Uji Coba Angket

(23)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpulan data dalam penelitian ini.

Uji coba angket ini diberikan pada atlet futsal UKM lain (sepak bola) yang berjumlah 20 (dua puluh) orang. peneliti memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.Untuk meminimalisir kesalahan dalam penelitian khususnya pengambilan data atau pengumpulan data maka perlu diperhatikan beberapa langkah sebagai berikut:

Dalam analisis dan pengolahan data ada kemungkinan kesalahan-kesalahan yang terjadi seperti:

a) Pengisian angket yang tidak benar, misalnya karena kondisi objek penelitian atau sampel tidak mengisi dengan benar atau sungguh-sungguh. b) Adanya kesalahan dalam memasukan data-data kedalam proses analisis

data yang tidak disengaja atau disadari oleh peneliti.

c) Serta adanya kesalahan atau bisa yang lain yang mungkin terjadi selama penelitian ini.

4. Pengujian Validitas dan Reabilitas Angket

Untuk memperoleh kesahihan dan keajegan dari tiap butir soal, perlu dilakukannya uji coba angket. Dari uji coba tersebut diharapkan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Sebelum instrumen digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 20 (dua puluh) orang atlet UKM lain (sepakbola), yang tidak diikutkan dalam penelitian yang sebenarnya

E. Uji Coba Instrumen

(24)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengolahan data yang harus diperhatikan adalah metode mengenai pengadaan instrumen. Menurut Arikunto (2002, hlm. 166) mengenai metode pengadaan instrumen yaitu sebagai berikut.

Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menetukan variabel, kategorisasi variabel, Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala, Penyutingan yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang diperlukan, Uji coba angket, Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran, Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada yang diperoleh.

Sesuai dengan pernyataan di atas maka angket yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada responden untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Karena apabila kita melakukan sebuah penelitian dan menggunakan alat ukur atau instrumen yang tidak relevan, maka hasil dari penelitian yang dilakukan juga tidak relevan. Oleh karena itu instrumen dalam sebuah penelitian harus relevan untuk mencapai penelitian yangbaik.Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012, hlm. 173) bahwa: Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

Selanjutnya Penulis menguji cobakan angket Imagery dan hubungannya terhadap motivasi dan kepercayaan diri yang memiliki karakteristik yang sama pada sampel angket, yaitu atlet Futsal sebanyak 14 (empat belas) orang yang sering terlibat dalam berbagai kejuaraan Futsal.

(25)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah pelaksanaan uji coba angket, selanjutnya penulis menentukan tingkat validitas dan reliabilitas terhadap setiap butir pernyataan dari responden. Menurut Arikunto (2002, hlm. 168): “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu Instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrument yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah”. Mengenai validitas ini pula Arikunto (2002, hlm. 145) mengemukakan bahwa:

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam mencari validitas adalah sebagai berikut:

a) Memberikan skor pada masing-masing pernyataan.

b) Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan.

c) Merangking skor responden dari skor yang tertinggi sampai yang terendah. d) Menetapkan 50% responden kelompok atas (kelompok yang memperoleh

skor tinggi).

e) Menetapkan 50% responden kelompok bawah (kelompok yang memperoleh skor rendah).

f) Mencari skor rata-rata dari setiap butir penyataan, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

g)

h) Keterangan:

i) X = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan kelompok bawah j) Σ X = Jumlah skor

(26)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

l) Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan baik untuk kelompok atas maupun untuk kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

r) Mencari simpangan baku gabungan untuk setiap butir pernyataan antara kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

u) Sgab = Simpangan baku gabungan

v) n1 = Banyaknya responden kelompok atas w) n2 = Banyaknya responden kelompok bawah x) S1 = Simpangan baku kelompok atas

y) S2 = Simpangan baku kelompok bawah

(27)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hh) n2 = Banyaknya responden kelompok bawah

ii) Penentuan nilai t tabel dalam taraf signifikansi  0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kesahihan = n1+n2-2

jj) Menetukan kriteria yaitu t hitung lebih besar dari pada t tabel maka valid.

2. Uji Reabilitas Angket

Setelah menghitung validitas dari setiap butir pernyataan, maka selanjutnya menentukan reliabilitas, yang langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Membagi soal yang valid menjadi dua bagian yaitu soal yang bernomor ganjil dan soal yang bernomor genap.

b. Skor dari butir-butir soal yang bernomor ganjil dikelompokan menjadi variabel X dan skor dari butir-butir soal genap dijadikan variabel Y.

c. Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal yang bernomor ganjil dengan butir-butir soal yang bernomor genap, dengan menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment.

b)

c) Keterangan:

d) rxy = koefisien kolerasi yang dicari

e) XY = jumlah perkalian skor X dan skor Y

f) ∑X = Jumlah skor X

g) ∑Y = Jumlah skor Y

h) n = jumlah banyaknya soal

a. Mencari reliabilitas koefisien seluruh perangkat item tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown.

i.

(28)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu j) rii = koefisien yang dicari

k) 2.rxy = dua kali koefisien korelasi

l) 1+rxy = satu tambah koefisien korelasi

a. Menentukan r-tabel dengan pendekatan Product Moment sehingga diketahui kriteria penentuan kesimpulan hitung lebih besar dari r-tabel, hal ini menunjukan instrumen penelitian ini dapat dipercaya atau reliabel.

F. Prosedur Pengolahan Data

Setelah uji coba angket dilakukan maka langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data.Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan rumus-rumus statistik dari Nurhasan (2007). Sesuai dengan rumusan masalah, hipotesis dan jumlah variabel yang akan diteliti, maka teknik pengolahan data yang akan digunakan adalah teknik korelasi dengan skor berpasangan dan korelasi ganda. Sesuai pendapat Nurhasan (2007, hlm. 50) bahwa korelasi adalah

“hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya”. Sebelum teknik pengolahan data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data yang dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal ataupun tidak normal. Uji normalitas ini dengan menggunakan uji Liliefors. Dengan pengambilan keputusan sebagai berikut :

1) Nilai signifikansi atau nilai probalilitas < 0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

(29)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji homogenitas data yang dilakukan bertujuan untuk menguji apakah data tersebut memiliki varians yang sama atau tidak (homogen atau tidak homogen). Uji homogenitas ini juga bertujuan untuk menentukan uji selanjutnya, dengan menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Apabila data berdistribusi normal dan homogen, maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik. Begitu pun sebaliknya, apabila data berdistribusi tidak normal dan tidak homogen, maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan statistik non parametrik. Uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene Statistic dengan pengambilan keputusan :

1) Nilai signifikansi atau nilai probalilitas < 0,05, maka data mempunyai varians tidak sama (tidak homogen).

2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data mempunyai varians sama (homogen).

3. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini, menggunakan uji korelasi bivariate atau product moment pearson. Dasar pengambilan keputusannya yaitu :

1) Jika nilai Sig. atau probabilitas > 0,05, maka dinyatakan tidak ada hubungan.

2) Jika nilai Sig. atau probabilitas < 0,05, maka dinyatakan ada hubungan.

4. Uji Regresi

Uji regresi dilakukan terutama untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut ada dua variabel terikat dan satu variabel bebas. Dalam penelitian ini, menggunakan uji regresi berganda karena terdapat satu veriabel terikat dan dua variabel bebas. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

(30)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Jika nilai Sig. atau probabilitas < 0,05, maka korelasi dinyatakan sangat nyata.

5. Uji Hipotesis Hipotesis 1 :

Terdapat hubungan yang signifikan antara Imagery dengan Kepercayaan diri atlet UKM Futsal UPI.

H0 : Tidak terdapat perbandingan kepercayaan diri yang signifikan antara Imageri dengan atribusi atlet UKM futsal UPI.

H1 : Terdapat perbandingan yang signifikan antara Imageri dengan atribusi atlet UKM futsal UPI.

Jika probabilitas (nilai Sig.) > 0,05, maka H0 diterima. Jika probabilitas (nilai Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.

Hipotesis 2 :

Terdapat hubungan yang signifikan antara Imagery dengan motivasi atlet UKM futsal UPI

H0 : Tidak terdapat perbandingan kepercayaan diri yang signifikan antara Imageri dengan atribusi atlet UKM futsal UPI

H1 : Terdapat perbandingan kepercayaan diri yang signifikan antara Imageri dengan atribusi atlet UKM futsal UPI.

Jika probabilitas (nilai Sig.) > 0,05, maka H0 diterima. Jika probabilitas (nilai Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak

G. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket 1. Uji Validitas Angket

Tabel 3.4 Hasil validitas Angket

(31)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Butir Soal Corrected Item-Total

(32)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

s29 .505 Valid

s30 .229 Valid

Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan nilai Corrected Item-Total Correlation hasil dari analisis Reability Scale. Menurut, Nisfiannor Muhammad (2009: 229), bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200”. Terlihat pada tabel diatas ada beberapa soal angket yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,200, dikatakan soal angket tersebut Valid, ataupun sebaliknya. Ternyata terdapat 22 butir pernyataan yang valid dan pernyataan yang tidak valid meliputi nomor 2,5,6,7,15,16,17,25 Dengan rata-rata nilai validitas adalah 0,404, Dari hasil validitas instrumen tersebut didapatkan nilai reliabilitas intrumen sebagai berikut:

2. Uji Reliabilitas Angket

Tabel 3.5

Hasil Reliabilitas Angket Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.849 22

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach Alpha > 0,600. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,600 maka dinyatakan reliabel.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen imageri dan atribusi ini memiliki tingkat reliabilitas yang signifikan karena nilai Cronbach Alpha = 0,849 > 0,600.

(33)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for windows. Program ini digunakan karena memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi. Selain itu sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Selanjutnya, data yang dianalisis pada penelitian ini adalah data hasil pengisian angket kepercayaandiri. Dari kedua hasil tersebut akan dilihat perbandingannya. Namun sebelum itu ada beberpa uji yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Analisis yang pertama adalah uji normalitas dan homogenitas. Uji ini dilakukan untuk menentukan sifat distribusi data. Analisis untuk uji normalitas ini menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Z. Uji statistik ini biasa digunakan untuk menentukan normalitas suatu kumpulan data. Sedangkan untuk uji homogenitas menggunakan One Way Anova dengan mengaktifkan Homogenity of Veriance Test. Analisis selanjutnya adalah menentukan perbedaan signifikansi untuk masing-masing data. Perbandingan dilakulan terhadap satu data dengan data yang lainnya. Uji statistik yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada sifat normalitas data. Bila data yang dianalisis bersifat normal, maka uji statistik yang digunakan adalah independent sample t test. Tingkat

kepercayaan analisis data pada penelitian ini adalah 95%, sehingga nilai α untuk

(34)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbandingan yang signifikan antara kepercayaan diri atlet yang melakukan imageri dan yang melakukan atribusi dengan nilai signifikansi 0,006 (< 0,05, Ho ditolak) dengan rata-rata penilaian angket imageri 25,95 (kriteria kepercayaan diri tinggi sekali) lebih besar dibandingkan rata-rata penilaian angket atribusi yaitu 21 (kriteria kepercayaan diri sedang).

B. SARAN

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh selanjutnya peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur tambahan bagi pelaku olahraga futsal khususnya yang berkaitan dengan imageri dan atribusi :

1. Peneliti berharap seorang atlet mampu melakukan imageri positif baik diluar ketika sedang berlatih maupun dalam pertandingan.

2. Peneliti berharap kepada pelatih futsal untuk memberikan bentuk latihan mental, supaya menghasilkan para atlet yang memiliki mental yang kuat pada saat bertanding.

3. Peneliti berharap kepada olahragawan, konselor olahraga dan pelatih menjadikan hasil penelitian ini sebagai indikator untuk membuat desain program latihan yang dapat membantu menanggulangi, mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan tingkat kepercayaan diri atlet.

(35)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalam posel tanggal 17 Februari 2014.Zourbanos N. memberikan angket Automatic Kuesioner Self Talk For Sport (ASTQS).

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan (1995) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Hidayat Yusup, (2008).Psikologi Olahraga .Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

http://edukasi.kompasiana.com (diakses 3 Januari 2015)

Husdarta, (2011).Psikologi Olahraga. Bandung :Alfabeta.

Ibrahim Rusli, Komarudin, (2008). PsikologiOlahraga. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

IbrahinRusli, Komarudin (2013). Modul Psikologi Kepelatihan, Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

Komarudin (2013), Psikologi Olahraga Latihan Mental dalam Olahraga Kompetitif, Bandung :Rosda

Monty P.Satiadarma (2000), Dasar-dasar Psikologi Olahraga, pustaka sinar harapan

Nurhasan, Hasanudi Cholil, Nidaul Hidayah ( 2008). Statistika.Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan, Hasanudin Cholil (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan.Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

(36)

Nugraha, 2014

Perbandingan Kepercayaan Diri Atlet Yang Melakukan Imageri Dan Yang Melakukan Atribusi Pada Ukm Futsal Putra Isola Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sucipto., et al. (1999). Sepakbola. Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 1999/2000

Sugiyono ( 2010 ). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono ( 2012 ).Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suherman, A., Damayanti, I danRahayu N.I., (2012).Penulisan Karya Ilmiah untuk Mahasiswa Ilmu Keolahragaan.Bandung : FPOK-UPI.

Surakhmad, W. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Penerbit Tarsito. Tenang, John D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung: PT. Mizan Bunaya Kreativa.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2012).Pedoman Penulisan Karya ilmiah. Bandung :UPI.

Utomo Guntur (2009) dalam situs www.psikologiolahraga.wordpress.com [8 Agustus 2013]

Gambar

Tabel 3.1. kepercayaan diri atlet yang melakukan Imageri dan
Tabel 3.2. kepercayaan diri atlet yang melakukan atribusi
Tabel 3.3. Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Tabel 3.5 Hasil Reliabilitas Angket

Referensi

Dokumen terkait

5.7 Tabel Distribusi Frekuensi Antara Hasil Audiogram Derajat Gangguan Pendengaran Dengan Kelompok Usia Pada Telinga Kanan

Tersedianya informasi yang mudah di Tersedianya informasi yang mudah di akses oleh masyarakat.. akses

PENGARUH OLAH RAGA ARUNG JERAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

hidup yang baik atau kesehatan fisik yang baik dibandingkan 68% pada lansia. yang tidak

PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN GLOBAL TEKNOLOGI INFORMASI.

Surat penunjukkan sebagai penanggung jawab teknis dari pemilik toko obat2. Fotokopi NPWP Pemilik

Peranan Wanita Katolik sangat krusial pada setiap titik interaksi dan komunikasi !...

Tidak Menerangkan Tingtur, Ekstrak, Infus (definisi, cara ekstraksi dan berbagai contoh tingtur, ekstrak serta infus).