• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Se-Kota Pontianak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Se-Kota Pontianak."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK SE-KOTA PONTIANAK

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Pendidikan dalam Bidang Bimbingan dan Konseling

oleh

(2)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

Halaman Pengesahan Disertasi

HESTY NURRAHMI

MODEL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK SE-KOTA PONTIANAK Disetujui dan disahkan oleh panitia disertasi:

Promotor

Prof. Dr. Ahman, M.Pd NIP. 19590104 198503 1 002

Ko-Promotor

Prof. Dr. Uman Suherman. AS., M.Pd NIP. 19620623 198610 1 001

Anggota

Prof. Dr. Achmad Juntika Nurihsan, M.Pd NIP. 19660601 199103 1 005

Mengetahui,

(3)

Dr. Nandang Rusmana., M.Pd NIP.196005011986031004

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi dengan judul: “Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling Di SMK se-Kota Pontianak” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya sanggup menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dari karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2015 Yang membuat pernyataan,

(4)

Motto dan Persembahan

"Sesungguhnya Allah Swt suka apabila seseorang itu membuat sesuatu perkara ia melakukan dengan penuh ketekunan (memperbaiki dan mempertingkatkannya)." (HR. Albaihaqi)

Kupersembahkan karya ini kepada: Ayahku, Murni M. Saleh (alm) dan Ibuku, Ida Haryati. Suamiku Dedy

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dihaturkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya akhirnya peneliti dapat menyelesaikan disertasi ini.

Disertasi ini merupakan laporan penelitian akhir dalam rangka penyelesaian studi pada jenjang Strata Tiga Pendidikan (S3), Program Studi Bimbingan dan Konseling, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyelenggarakan Bimbingan dan Konseling. Dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling, disertasi ini difokuskan dalam menjawab lima pertanyaan penelitian, yaitu Bagaimana profil kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling, Kegiatan apa saja yang dapat meningkatkan kompetensi professional guru bimbingan dan konseling, Apa saja kegiatan guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling di SMK Pontianak, Bagaimana model pelatihan untuk meningatkan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan konseling, Bagaimana efektivitas pelatihan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling.

(6)

analisis data dalam bentuk temuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan penelitian; Bab V dengan Judul Simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Simpulan berisi uraian yang berdasarkan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Implikasi dan rekomendasi ditulis setelah simpulan ditujukan kepada guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, pengurus MGBK-SMK dan pemerintah.

Akhirnya, dengan menyadari segala kekurangan dan kelemahan yang peneliti miliki, disertasi ini diajukan kepada para penguji dan pembaca semua. Masukan dan saran yang konstruktif peneliti harapkan demi perbaikan penelitian ini dan penelitian yang akan datang. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti.

Bandung, Januari 2015

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti sadar akan kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri peneliti, sangat terasa kekuatan dan pertolongan Allah Swt. Puji syukur dan do‟a dengan kerendahan hati peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt agar kita semua senantiasa memperoleh taufiq dan hidayah-Nya.

Selama proses penyelesaian disertasi ini, peneliti telah menerima banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ahman, M.Pd, selaku promotor, dengan kesibukan sebagai Dekan FIP namun selalu siap sedia menerima peneliti ketika akan bimbingan disertasi.

2. Prof. Dr. Uman Suherman. AS., M.Pd., sebagai Ko-Promotor dengan berbagai kesibukan yang dimiliki namun, masih bersedia untuk menerima peneliti ketika akan bimbingan disertasi.

3. Prof. Dr. Achmad Juntika Nurihsan, M.Pd., sebagai Anggota Promotor sekaligus dosen Pembimbing Akademik, yang memberikan bimbingan sekaligus tausiah.

4. Dr. Nandang Rukmana, M.Pd., selaku ketua program Studi Bimbingan dan Konseling, yang selalu memacu tiap angkatan untuk segera selesai tepat waktu.

5. Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia beserta seluruh staf yang telah memberikan kemudahan selama penulis menempuh pendidikan di sini.

6. Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia sekaligus dosen pada program doktor program studi bimbingan dan konseling.

(8)

telah diberikan dan yang telah kami terima dicatat sebagai pahala yang tiada hentinya dari Allah SWT. Amin ya robbal a‟lamien..

8. Prof. Dr. M. Asrori, M.Pd., Dr. Tina Hayati Dahlan, M.Pd., Dr. Nurhudaya, M.Pd, Dr. Fatchiah, Prof. Udin S. Sa‟ud, Ph.D., yang telah bersedia meluangkan waktu dan fikirannya untuk memberikan validasi instrumen dan model penelitian yang peneliti susun.

9. Dr. Hamka Siregar, M.Ag., selaku Rektor IAIN Pontianak, yang telah memberikan izin belajar/tugas belajar serta memfasilitasi berbagai bantuan yang selama ini kami terima. Semoga akan selalu menjadi barakah dan manfaat.

10.Ketua Jurusan BKI dan Dekan FUAD beserta dosen-dosen IAIN Pontianak yang selalu memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan disertasi ini.

11.Dedy Risnanto, S.Pd., selaku Ketua beserta segenap pengurus MGBK-SMK Se Kota Pontianak yang telah bersedia untuk bekerjasama dengan peneliti dalam kegiatan penelitian disertasi ini.

12.Bapak dan Ibu Kepala Sekolah beserta Guru Bimbingan dan Konseling SMK Se Kota Pontianak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah bersedia untuk menjadi sumber informasi dan membantu dalam penelitian disertasi ini.

13.Teman-teman seperjuangan, mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2010/2011, Bu Euis (UPI) ketua kelas kami, Pak Aip (UNJ), Pak Muhtasor (Lampung), Bu Fatchiah (Paramadina), Bu Medina (UIN Bandung), Bu Rizkini (UHAMKA), Bu Wirda (UNJ), Bu Happy (UNJ), Bu Nani UIN Bandung), Bu Lilik (STAIN Salatiga), Bu Riana (Magelang), Pak Sigit (UNY), Pak Puad (Tasik), Pak Andri (STKIP-Muhammadiyah Bandung), Pak Maftuh (Bandung) dan Bu Yuli (UIN Bandung).

14.Semua pihak yang telah berpartisipasi selama penulis menempuh pendidikan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

(9)

kakak serta adik-adik yang telah mengizinkan dan mendo‟akan peneliti selama menempuh pendidikan di kota Bandung.

Semoga segenap bantuan materi dan moril yang penulis terima menjadi amal yang berbuah pahala. Amin. Ya robbal „alamien. Akhirnya hanya kepada Allah Swt.semua akan kembali. Semoga kita semua dapat melewati hari-hari yang akan datang dengan segenap kebaikan, seraya memohon hidayah, kekuatan, petunjuk dan pertolongan dari Allah Swt.

Bandung, Januari 2015

(10)

ABSTRAK

Hesty Nurrahmi, NIM: 1005082, Judul: “Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling di SMK Se-Kota Pontianak”.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil Uji Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling (BK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang rata-rata di bawah standar (Data LPMP 2012), dan hasil observasi awal peneliti menunjukkan bahwa mereka belum profesional dalam menyelenggarakan BK. Penelitian ini bertujuan menghasilkan model pelatihan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru BK. Model penelitian R & D, dengan one-group Pretest-posttest design. Alat pengumpul data: observasi, wawancara, inventory dan dokumentasi. Pelatihan dilanjutkan dengan pendampingan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) sebagian besar guru BK memiliki kompetensi profesional; (2) sebagian besar guru BK telah melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi profesional, namun masih belum ada yang melanjutkan pendidikan (S2 BK) dan belum ada yang melakukan penelitian dalam BK; (3) sebagian besar guru BK telah menyelenggarakan kegiatan BK mulai dari merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan sebagian kecil menguasai penggunaan alat tes/instrumen dalam BK; (4) pelatihan berbasis kompetensi dengan bentuk pendampingan disusun berdasarkan kebutuhan peserta, telah divalidasi oleh pakar ahli dan telah diimplementasikan; (5) pelatihan berbasis kompetensi telah teruji secara signifikan dan telah menghasilkan produk pelatihan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru BK. Peneliti merekomendasikan: (1) guru BK, melatih kegiatan penelitian dan publikasi BK; (2) kepala sekolah, memperhatikan kegiatan menyelenggarakan BK, terutama pada sarana dan prasarana program; (3) pengurus MGBK-SMK, menjadwalkan pertemuan rutin, melatih praktek konseling (individu maupun kelompok) baik mengundang ahli atau sharing sesama guru BK; (4) peneliti selanjutnya, mengembangkan pelatihan berdasarkan test/uji kompetensi guru BK dan memperbanyak kunjungan dalam pendampingan; (5) pemerintah, memberikan kebijakan waktu yang kondusif bagi guru BK untuk mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan. Memfasilitasi penyelenggaraan model pelatihan yang dihasilkan dalam penelitian ini sebagai salah satu model yang yang dapat meningkatkan kompetensi guru bimbingan dan konseling.

(11)

ABSTRACT

Hesty Nurrahmi, NIM: 1005082, title: “Competence-Based Training Model to Improve Guidance and Counseling Teachers Professional Competence at

SMK Pontianak’s City

A study based on the low average result of the Vocational School Counseling Teacher‟s Competence Test (LPMP, 2012), preliminary study showed that Guidance and Counseling teachers were still not professional in performing counseling. This study aims design training model to improve guidance and counseling teachers‟ competence. This Research and Development study used one-group pretest posttest design with observation, interview, inventory, and documentation as the source of data. The training is followed by assistance. The result of the study showed: (1) most of the teachers are professionally competent in conducting counseling; (2) most of counseling teachers have involved in the activities which can improve their professional competence, but some have not pursued further study (S2), and no one has conducted research on counseling; (3) most of the teachers conducted counseling from designing, implementing, and evaluating but only a few are skilled in utilizing counseling test/instrument; (4) competence-based training in form of assistance was designed based on the trainers‟ needs and has been validated by experts and has been implemented; (5) competence-based training was significantly tested and produced training in improving guidance and counseling teacher‟s professional competence in counseling. It is recommended that: (1) Guidance and counseling teachers train in research and publication on counseling; (2) principals pay more attention to guidance and counseling activities, especially on the program‟s resources; (3) committee of MGBK-SMK schedule routine meeting, training the practice of individual or group counseling by inviting expert or sharing among teachers; (4) next researchers develop training based on the Counseling Teacher‟s Competence Test and improving visitation during assistance; (5) government provide conducive time policy for the teachers to follow seminars and trainings.

(12)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Sistematika Penulisan ... 1

A. Model Pelatihan Berbasis Kompetensi ………... B. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru ….. C. Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling ... D. Menyelenggarakan Bimbingan dan Konseling Komprehensif ... E. Penelitian-penelitian Terdahulu yang Relevan ... 9 22 28 49 69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 75

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ... B. Lokasi dan Subyek Penelitian ... C. Definisi Operasional ... D. Prosedur Penelitian ... E. Teknik Pengumpulan Data ...

(13)

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 89

A. Hasil Penelitian ... 1. Profil Kompetensi Profesional Guru bimbingan dan

Konseling ... 2. Kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi

profesional ... 3. Kegiatan guru bimbingan dan konseling dalam

menyelenggarakan bimbingan dan konseling ... 4. Model pelatihan untuk meningkatkan kompetensi

profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling... 5. Pelatihan berbasis kompetensi yang efektif untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling ... B. Pembahasan Hasil Penelitian ...

1. Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan konseling ... 2. Efektivitas model pelatihan dalam meningkatkan

kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling...

89

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 149

A. Kesimpulan ... B. Implikasi dan Rekomendasi ...

(14)

DAFTAR TABEL

Data Subyek Penelitian ... Teknik Pengumpulan Data ………. Pedoman Memberikan Intrepetasi Koefisien Korelasi ……… Kriteria Profil Kompetensi Konselor ………..

77 81 85 86 4.1 Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ... 89 4.2 Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling pada

Kompetensi Menguasai Konsep dan Praksis Asesmen untuk memahami Kondisi, Kebutuhan dan Masalah Konseli ... 90 4.3 Profil Subkompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

pada Kompetensi Menguasai Konsep dan Praksis Asesmen untuk memahami Kondisi, Kebutuhan dan Masalah Konseli ... 91 4.4 Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling pada

Kompetensi Menguasai Kerangka Teoritik dan Praksis Bimbingan dan Konseling ... 94 4.5 Profil Subkompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

pada Kompetensi Menguasai Kerangka Teoritik dan Praksis Bimbingan dan Konseling ... 95 4.6 Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling pada

Kompetensi Merancan Program Bimbingan dan Konseling ... ... 96 4.7 Profil Subkompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

pada Kompetensi Merancang Program Bimbingan dan Konseling ... 97 4.8 Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling pada

Kompetensi Mengimplementasi Program Bimbingan dan Konseling Komperehensif ... 98 4.9 Profil Subkompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

(15)

4.10 Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling pada Kompetensi Menilai Proses dan Hasil Kegiatan Bimbingan dan Konseling ... 100 4.11 Profil Subkompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

pada Kompetensi Menilai Proses dan Hasil Kegiatan Bimbingan dan Konseling ... 101 4.12 Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling pada

Kompetensi Memiliki Kesadaran dan Komitmen terhadap Etika Profesional ... ... 103 4.13 Profil Subkompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

pada Kompetensi Memiliki Kesadaran dan Komitmen terhadap Etika Profesional ... ... 103 4.14 Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling pada

Kompetensi Menguasai Konsep dan Praksis Penelitian dalam Bimbingan dan Konseling ... 106 4.15 Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling pada

Kompetensi Menguasai Konsep dan Praksis Penelitian dalam Bimbingan dan Konseling... ... 106 4.16 Uji Normalitas Data Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan

Konseling ... 121 4.17 Hasil Uji Homogenitas Varians Data Pretest dan Posttest

Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ... 122 4.18 Hasil Uji Berpasangan Pre-post Test Data Kompetensi Profesional

Guru Bimbingan dan Konseling ... 122 4.19 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Kompetensi Menguasai Konsep dan Praksis penilaian untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli ………... 123 4.20 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

(16)

Praksis Bimbingan dan Konseling ... 126 4.22 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Sub Kompetensi Menguasai kerangka Teoritik dan Praksis Bimbingan dan Konseling ... 127 4.23 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Kompetensi Merancang Program Bimbingan dan Konseling ... 128 4.24 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Sub Kompetensi Merancang Program Bimbingan dan Konseling ... 129 4.25 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Kompetensi Mengimplementasi Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif ... 130 4.26 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Sub Kompetensi Mengimplementasi Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif ... 131 4.27 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Kompetensi Menilai Proses dan Hasil Kegiatan Bimbingan dan Konseling ... 132 4.28 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Sub Kompetensi Menilai Proses dan Hasil Kegiatan Bimbingan dan Konseling ... 133 4.29 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Kompetensi Memiliki Kesadaran dan Komitmen terhadap Etika Profesional ... 134 4.30 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

Konselor pada Sub Kompetensi Memiliki Kesadaran dan Komitmen terhadap Etika Profesional ... 135 4.31 Hasil Uji t Berpasangan Pre-Post test Data Kompetensi Profesional

(17)
(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Kisi-kisi Kompetensi Professional Guru Bimbingan dan Konseling .... 158

2 Lembar Uji Keterbacaan Guru Bimbingan dan Konseling ... 176

3 Daftar Hadir Pelatihan ... 180

4 SK Promotor ... 182

5 Surat Izin Penelitian ... 184

6 Surat Keterangan Penelitian ... 185

7 8 9 10 Transkip Hasil Wawancara ... Instrumen Test ... Hasil Pre and Post Materi Pelatihan ... Lembar Validasi ... 189 193 202 208 11 Hasil Uji Validitas Data Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ... 211 12 Hasil Uji Reliabilitas Data Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ... 219 13 Data Pretest Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling. 229 14 Data Post-test Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ... 234 15 Hasil Rekapitulasi Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ... 241 16 Hasil Rekapitulasi Tiap Sub Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ...

Hasil Uji Berpasangan Pada Semua Kompetensi ... Hasil Pendampingan ... Gambar saat Pelatihan dan Pendampingan ...

(19)

DAFTAR GAMBAR

(20)

Hesty Nurrahmi, 2015

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Sistematika Penulisan ... 1

A. Model Pelatihan Berbasis Kompetensi ………... B. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru ….. C. Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling ... D. Menyelenggarakan Bimbingan dan Konseling Komprehensif ... E. Penelitian-penelitian Terdahulu yang Relevan ... 9 22 28 49 69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 75

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ... B. Lokasi dan Subyek Penelitian ... C. Definisi Operasional ... D. Prosedur Penelitian ... E. Teknik Pengumpulan Data ...

(21)

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 89

A. Hasil Penelitian ... 1. Profil Kompetensi Profesional Guru bimbingan dan

Konseling ... 2. Kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi

profesional ... 3. Kegiatan guru bimbingan dan konseling dalam

menyelenggarakan bimbingan dan konseling ... 4. Model pelatihan untuk meningkatkan kompetensi

profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling... 5. Pelatihan berbasis kompetensi yang efektif untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling ... B. Pembahasan Hasil Penelitian ...

1. Profil Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan konseling ... 2. Efektivitas model pelatihan dalam meningkatkan

kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling...

89

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 149

A. Kesimpulan ... B. Implikasi dan Rekomendasi ...

(22)

75

Hesty Nurrahmi, 2015

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Tujuan penelitian ini, yaitu menghasilkan model pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling. Berdasarkan tujuan tersebut, model penelitian yang dapat dipergunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research & development), disingkat dengan R & D (Borg & Gall, 2003: 625; Sugiono, 2006:409).

Penelitian dan pengembangan adalah proses penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan memvasilidasi produk pendidikan (Borg & Gall, 2003).

Borg & Gall (2003) mengemukakan langkah-langkah dalam penelitian pengembangan, meliputi: (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pengembangan model hipotetik, (4) penelaahan model hipotetik, (5) revisi, (6) uji coba terbatas, (7) revisi hasil uji coba, (8) pengujian lapangan lebih luas (9) revisi model akhir, (10) diseminasi dan sosialisasi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods research, dimana peneliti melakukan analisis data yang diperoleh baik secara kuantitatif maupun kualitatif secara bersamaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Creswell (2008, hlm. 552) yang menyatakan bahwa “ a mixed methods research design is a procedure for collecting, analyzing, and mixing both quantitative and

qualitative research and methods in a single study to understand a research

problem”.

Tipe mixed method yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatori mixed methods designs. Dimana peneliti mengumpulkan data

(23)

76

Uji efektifitas produk penelitian ini dilakukan melalui penelitian eksperimen, dengan desain pre-experimental design. Dikatakan demikian karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh (Sugiono, 2010:109) dengan disain one-group Pretest-posttest design, desain ini dipandang sesuai untuk menguji program pelatihan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Pre test Intervensi Post test

O

X

O

Gambar : 3.1

One Group Pre-Test Post test Design Keterangan :

O1 : tes awal kelompok eksperimen

X : Perlakuan (treatment, intervensi, pelatihan) O2 : Tes akhir kelompok eksperimen

Desain ini dipilih peneliti berdasarkan dua alasan: alasan pertama karena jumlah guru bimbingan dan konseling SMK se Kota Pontianak kurang dari 15 orang jika harus di bagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Alasan ini sesuai dengan pendapat Gall et.al dan Cresswell yang menyatakan bahwa jumlah minimum sampel pada setiap kelompok pada penelitian eksperimen adalah 15 (Gall et.al:2007; Cresweel: 2007). Alasan kedua peneliti yaitu, peneliti berharap materi dan manfaat pelatihan ini dapat dirasakan oleh semua guru bimbingan dan konseling SMK se- Kota Pontianak.

B.Lokasi dan Subjek Penelitian

(24)

77

Hesty Nurrahmi, 2015

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

Subjek penelitian adalah guru bimbingan dan konseling SMK se- Kota Pontianak yang berjumlah 33 orang yang berasal dari 20 SMK (Negeri dan Swasta). Berikut data guru bimbingan dan konseling :

Tabel 3.1

Data Guru bimbingan dan konseling SMK di Pontianak

No Nama SMK Jumlah Guru

1 SMK N1 3 orang

2 SMK N 2 3 orang

3 SMK N 3 3 orang

4 SMK N 4 3 orang

5 SMK N 5 2 orang

6 SMK N 6 1 orang

7 SMK N 7 2 orang

8 SMK N 8 3 orang

9 SMK N 9 1 orang

10 SMK PGRI 1 orang

11 SMK LKIA 1Orang

12 SMK BTI 1 orang

13 SMK Mandiri 1 orang

14 SMK Koperasi 1 orang

15 SMTI 2 orang

16 SMK Al-Madani 1 orang

17 SMK Putra Khatulistiwa 1 orang

18 SMK Muhamadiyah 1 orang

19 SMK Budi Utomo 1 orang

20 SMK Santa Maria 1 orang

(25)

78

Penelitian yang berkenaan dengan model pelatihan berbasis kompetensi untuk meningkatkan kompetensi professional, perlu diuraikan secara rinci variabel penelitian sebagai fokus pembahasan.

1. Model pelatihan berbasis kompetensi adalah suatu pendekatan pendidikan dan pelatihan serta penilaian yang diarahkan oleh outcomes yang spesifik. Pendekatan ini membantu guru bimbingan dan konseling untuk menguasai keterampilan, pengetahuan dan sikap sehingga mereka mampu menunjukkan hasil kerjanya pada standar di tempat kerja pada kondisi tertentu. Model pelatihan berbasis kompetensi menurut Dugan (1984) merupakan system yang berisi : 1) hasil kompetensi; 2) memiliki kurikulum sebagai panduan; 3) memiliki metode; 4) terdapat penilaian pada kompetensi; 5) terdapat rekaman kompetensi ketika peserta berhasil mendemontrasikan kompetensinya.

(26)

79

Hesty Nurrahmi, 2015

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

Penyusunan kisi-kisi kompetensi professional guru bimbingan dan konseling dapat dilihat pada lampiran 1 (halaman 158).

D.Prosedur Penelitian

Penelitian untuk mengembangkan model pelatihan dalam meningkatkan kompetensi guru bimbingan dan konseling, dapat dilakukan melalui prosedur sebagai berikut

1. Tahap pertama studi pendahuluan

a. Melakukan kajian teoritis melalui buku teks, jurnal, laporan penelitian dan artikel yang relevan melalui internet mengenai konsep-konsep pelatihan, kompetensi guru pembimbing, program bimbingan dan konseling komprehensif.

b. Melakukan observasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMK Pontianak, melakukan wawancara awal kepada kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling SMK se Kota Pontianak, kemudian melakukan assessment terhadap kebutuhan materi pelatihan. Asessment yang disampaikan kepada peserta pelatihan, sudah melalui konsultasi dan divalidasi tiga orang pakar bimbingan dan konseling yaitu: Prof. Syamsu Yusuf LN.M.Pd, Prof. M. Asrori. M.Pd, dan Dr. Nurhudaya, M Pd.

2. Tahap kedua, pengembangan model dan program operasional

a. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, disusun Pengembangan Model dan Program Hipotetik tentang Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling.

b. Melakukan validasi Model. Terkait dengan isi dan sistematika Model Pelatihan, peneliti meminta pertimbangan dari ahli bimbingan dan konseling, yaitu Prof. Udin S. Sa’ud.Ph.D, Dr. Nurhudaya, Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi,M.Pd.

(27)

80

a. Melakukan pelatihan kepada guru bimbingan dan konseling pada waktu dan tempat yang telah disepakati.

b. Dimulai dengan pretest kemudian pemberian perlakuan (pemberian materi dan praktek dalam bentuk pelatihan) dan diakhiri dengan posttest. c. Melakukan analisis data untuk mengetahui efektivitas pelatihan yang

telah diselenggarakan, dengan cara membandingkan skor pretest dan posttest.

d. Melakukan validitas empirik

4. Tahap Keempat, Penyusunan Bentuk akhir

Hasil analisis data dan observasi, menjadi bahan untuk menyusun bentuk akhir Model Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Guru bimbingan dan konseling.

5. Tahap Kelima, Desiminasi dan sosialisasi

Pada tahap ini dilakukan penyebaran hasil penelitian, melalui artikel pada jurnal ilmiah, dan pengesahan model pelatihan kepada MGBK SMK dan pengurus ABKIN Daerah.

(28)

81

Hesty Nurrahmi, 2015

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

E.Teknik Pengumpulan data

Pada tahap penyusunan program pelatihan, yang meliputi kajian pustaka, studi pendahuluan, pengamatan di lapangan, menggunakan metode kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan observasi.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengungkap data tentang permasalahan yang dihadapi guru bimbingan dan konseling, kebutuhan materi pelatihan, dan pretest-posttest. Untuk pengumpulan data tersebut menggunakan teknik inventory dan dokumentasi. Angket inventory digunakan untuk mengungkap data tentang permasalahan yang di hadapi guru bimbingan dan konseling dan kebutuhan materi pelatihan.

Tabel : 3.2

Teknik Pengumpulan Data Pertanyaan penelitian Teknik pengumpulan

data

Kisi-kisi Instrumen

1. Profil kompetensi professional guru BK

Inventory 1. Konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah

2. Teoritik dan praktik bimbingan dan konseling

3. Merancang program bimbingan dan konseling

4. Implementasi program bimbingan dan Desiminasi dan Sosialisasi

(29)

82

konseling yang komprehensif 5. Menilai proses dan hasil kegiatan

bimbingan dan konseling

6. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika professional

7. Konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling

2. Kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi professional guru BK

Wawancara 1. Kegiatan pengembangan diri: mengikuti pendidikan lanjutan atau profesi BK; mengikuti seminar, pelatihan dan lokakarya BK, aktif dalam organisasi BK, mencari dan belajar informasi baru terkait BK; dll. 2. Publikasi Ilmiah: melakukan

penelitian BK; membuat artikel BK; mengirim tulisan jurnal BK; menjadi pembicara atau presenter di forum nasional dan internasional, dll. 3. Kegiatan guru BK

dalam

(30)

83

Hesty Nurrahmi, 2015

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

5. Efektitivitas

1. Menguraikan hasil pre and post test 2. Menguraikan kelebihan dan

kelemahan model/ program operasional

F. Pengolahan dan Analisis Data

Terdapat dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data mengenai profil kompetensi profesional konselor, uji efektivitas model pelatihan berbentuk kuantitatif, sedangkan data tentang kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi professional, kegiatan guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling di SMK Pontianak dan bentuk model pelatihan untuk peningkatan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan konseling berbentuk kualitatif. Untuk pengolahan data kuantitatif digunakan analisis statistik, sedangkan untuk menganalisis data kualitatif digunakan analisis nonstatistik.

a. Uji Validitas Item dan Uji Reliabilitas Instrumen

Uji validitas butir pernyataan dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi item-total product moment. Dalam penghitungan validitas butir pernyataan digunakan bantuan program Ms Excel 2007. Langkah-langkah pengujian validitas adalah sebagai berikut.

Pertama, menghitung koefisien korelasi product moment (r) hitung (rxy),

dengan menggunakan rumus seperti berikut:

 



r (Arikunto, 2002:72)

Keterangan:

(31)

84

X = Item soal yang dicari validitasnya Y = Skor total yang diperoleh sampel

Kedua, Proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan didasarkan

pada uji hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika r hitung positif, dan r hitung ≥ 0,3, maka item pernyataan valid 2) Jika r hitung negatif, dan r hitung < 0,3, maka item pernyataan tidak

valid

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2007: 188-189) menyatakan bahwa Item yang dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Pada instrumen kompetensi profesional konselor dari 199 pernyataan diperoleh 197 pernyataan yang valid dan 2 pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 170 dan 183. Bagi item pernyataan yang valid hal ini berarti bahwa item pernyataan tersebut dapat mengukur kompetensi profesional konselor dan sebaliknya, bagi item pernyataan yang tidak valid berarti bahwa item tersebut tidak dapat mengukur kompetensi profesional konselor. Untuk lebih lengkap tentang hasil uji validitas, dapat dilihat

pada lampiran 11 (halaman 210).

Setelah diuji validitas setiap item, selanjutnya instrumen tersebut diuji tingkat reliabilitasnya. Realibilitas berhubungan dengan masalah ketetapan atau konsistensi instrumen. Reliabilitas berarti bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen telah teruji ketetapannya. Instrumen yang dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Dalam pengujian reliabilitas instrumen digunakan rumus Cronbach’s Alpha ( ), dan dalam proses pengujian reliabilitas digunakan bantuan perangkat lunak MS Excel 2007 . Pengujian reliabilitas melalui tahapan sebagai berikut:

(32)

85

Hesty Nurrahmi, 2015

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru 2

 Jumlah varians skor tiap-tiap item

2

t

 = Varians total n = banyaknya soal

Kedua, mencari varians semua item menggunakan rumus berikut.

 

Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono (1999 : 149) yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

Proses pengujian reliabilitas dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak MS Excel 2007. Hasil pengujian didapatkan :

(33)

86

Varian Total (t ) = 16884,05

Reliabilitas = 0,99 (Sangat Kuat)

Hasil pengujian didapatkan bahwa nilai reliabilitas instrumen kompetensi profesional konselor adalah 0,99. Dengan merujuk pada pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono (1999:149), dapat ditarik kesimpulan bahwa reliabilitas instrumen kompetensi profesional konselor berada pada kategori sangat kuat.

b. Analisis Profil Kompetensi Profesional Konselor

Profil kompetensi profesional konselor diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut, baik secara keseluruhan maupun pada setiap kompetensi dan sub kompetensi:

1) Menentukan Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi 2) Menentukan Skor terendah ideal =jumlah soal x skor terendah

3) Mencari rentang skor ideal = skor maksimal ideal – skor minimal ideal 4) Mencari rentang interval skor = rentang skor/5

(sudjana 1996, hlm. 47)

Kriteria Profil Kompetensi Konselor dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4

Kriteria Profil Kompetensi Konselor

Kriteria Rata-Rata Penafsiran

Sangat Menguasai 4.50 - 5.00 895-995

Menguasai 3.50 - 4.49 696-894

Kuang Menguasai 2.50 - 3.49 497-695

Tidak Menguasai 1.50 - 2.49 298-496

Sangat Tidak Menguasai 1.00 - 1.49 199-297

(34)

87

Hesty Nurrahmi, 2015

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

Uji hipotesis pada sampel pretes dan posttes dilakukan menggunakan uji-t berpasangan. Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan uji ini adalah data dari kedua sempel berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji kenormalan kolmogorov-smirnov akan dilakukan pada kedua sampel untuk melihat kenormalan data.

Uji hipotesis yang digunakan pada uji kenormalan kolmogorov-Smirnov adalah Ho : data berdistribusi normal

H1 : data berdistribusi tidak normal

Untuk mengetahui uji normalitas data pretest dan posttest pada penelitian ini digunakan untuk uji statistik kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikansi (sig) ≥ 0.05 Ho diterima b) Jika nilai signifikansi (sig) < 0.05 Ho ditolak

2) Uji Perbedaan dua rata-rata

Pengujian efektivitas model pelatihan dalam peningkatan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling dilakukan dengan uji t berpasangan (paired sample t test) dengan tahapan sebagai berikut:

a) Hipotesis Ho : µ2 = µ1

Tidak terdapat perbedaan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling sebelum dan sesudah diterapkan model pelatihan

Ho : µ2>µ1

Kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling lebih baik setelah diterapkan pelatihan

Dimana

(35)

88

µ2: Rata-rata data Posttest kompetensi profesional guru BK

b) Dasar pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai

probabilitas yang diperoleh dengan α = 0,05.

Jika pengambilan keputusannya berdasarkan nilai t hitung maka

kriterianya adalah Ho diterima jika – t 1–½ α< t hitung < t 1–½ α, dimana t 1–½ α

didapat dari daftar tabel t dengan dk = (n1 + n2– 1) dan peluang 1- ½ α. Untuk

harga-harga t lainnya Ho ditolak.

Jika pengambilan keputusannya berdasarkan angka probabilitas (nilai p), maka kriterianya adalah:

(1) Jika nilai p < 0,05, maka Ho ditolak (2) Jika nilai p > 0,05, maka Ho diterima c) Mencari t hitung

Tahapan mencari t hitung adalah sebagai berikut:

1) Menghitung selisih (d), yaitu data pretest – data posttest. 2) Menghitung total d, lalu mencari mean d.

3) Menghitung d – (d rata-rata), kemudian mengkuadratkan selisih tersebut, dan

menghitung total kuadrat selisih tersebut. 4) Mencari Sd2, dengan rumus:

Sd2 =

x [total (d – d rata-rata)

2

] 5) Mencari t hitung dengan rumus:

t

hitung

=

̅ √ ⁄ Keterangan:

̅ : rata-rata d Sd : Standar deviasi

(36)

89

Hesty Nurrahmi, 2015

Model Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

Gambar

Gambar saat Pelatihan dan Pendampingan ..........................................
Gambar : 3.1
Tabel 3.1
Gambar 3.1 Prosedur  Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kadar oksigen berfluktuasi tergantung pada proses pencampuran, pergerakan massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah yang masuk ke dalam badan

Hasil uji korelasi Spearman Rank didapat nilai p sebesar 0.191 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara supervisi kepala ruangan dengan

Pada bulan ramadhan seperti ini merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan iman dan takwa bagi umat muslim

Analisa Kerusakan Perkerasan Jalan Dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) (Studi Kasus: Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru Sta. 11+150 s/d 12+150) sistem penilaian kondisi

Semakin banyak jenis yang terancam dalam satu kawasan yang simpatrik maka kawasan tersebut akan menjadi tujuan prioritas dilaksanakan kegiatan eksplorasi, sehingga lebih

penelitian Aulung daya larvasida Daun Sirih ( Piper betle L ) Terhadap Mortalitas larva Ae- des aegypti yang dilakukan mendapatkan hasil rata-raa presentase mortalitas

Sejak pembentukan Komisaris Tinggi yang berkuasa di seluruh daerah Surakarta (Kasunanan dan Mangkunegaran) pada hakikatnya sudah bukan lagi Sri Sunan dan

Dari Hasil percobaan yang telah dilakukan, telah berhasil memonitoring suhu dan kelembaban pada ruangan secara otimatis menggunakan sensor DHT11 dan mengirimkan ke