Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
OPTIMASI SISTEM INTERKONEKSI 500 KV JAWA-BALI
DENGAN ALIRAN DAYA OPTIMAL METODE MINOPF
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
Oleh
GUGUN SUPRIATNA DWI JATNIKA
0801379
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
“
OPTIMASI SISTEM INTERKONEKSI 500 KV JAWA-BALI
DENGAN ALIRAN DAYA OPTIMAL METODE MINOPF
”
Oleh :
Gugun Supriatna Dwi Jatnika NIM. 0801379
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I,
Drs. Yadi Mulyadi, M.T. NIP. 19630727 199302 1 001
Dosen Pembimbing II,
Wasimudin Surya S., S.T., M.T. NIP. 19700808 199702 1 001
Mengetahui,
Ketua TPS
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,
Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si. NIP. 19721113 199903 1 001
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI,
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
OPTIMASI SISTEM INTERKONEKSI 500
KV JAWA-BALI DENGAN ALIRAN DAYA
OPTIMAL METODE MINOPF
Oleh
Gugun Supriatna Dwi Jatnika
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Gugun Supriatna Dwi Jatnika 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Abstrak
Penelitian ini berisi kajian tentang aliran daya optimal arus bolak-balik (AC). Analisis aliran daya optimal adalah perhitungan untuk meminimalkan suatu fungsi tujuan, dalam hal ini adalah biaya pembangkitan suatu pembangkit tenaga listrik atau rugi-rugi pada saluran transmisi, dengan mengatur pembangkitan daya aktif dan daya reaktif setiap pembangkit yang terinterkoneksi dengan memperhatikan syarat batas tertentu. MINOPF merupakan salah satu metode pada MatPower Toolbox (MPT) yang menyelesaikan permasalahan aliran daya optimal arus bolak-balik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil optimasi pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali, kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil optimasi yang dilakukan oleh P.T. PLN (Persero) dan metode algoritma genetika. Hasil optimasi data pembebanan tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB dan tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB menggunakan metode tersebut menunjukkan rugi-rugi dan biaya pembangkitan lebih kecil daripada metode lainnya, sehingga aliran daya optimal metode ini merupakan metode optimasi yang paling optimal.
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
Abstract
This research is about alternating current (AC) optimal power flow. Optimal power flow analysis is about consideration to minimize an objective function which in this case cost of generating a power station or losses on transmission line, to set an active power and reactive power generation of power stations which interconnected and considering as a boundary conditions. MINOPF is one of MatPower Toolbox (MPT) methods which solve AC optimal power flow problem. The purpose of a research is optimization result on Jawa-Bali 500 kV interconnection system, then the result compared with optimization result by P.T. PLN (Persero) and genetic algorithm method. Optimization result from load data on March 17th 2009 at 01.30 PM and May 7th 2013 at 10.00 AM using its method shows less losses and generating cost than that of another methods, from the conclusion shown above, the optimal power flow MINOPF method is the most optimal optimization method.
DAFTAR ISI
2.3.1 Aliran Daya Optimal pada MatPower Toolbox (MPT) ... 20
2.3.2 Persamaan Algoritma Newton pada MatPower Toolbox (MPT). 22 2.4 Aliran Daya Optimal Metode MINOPF ... 24
2.5 Penelitian tentang Aliran Daya Optimal ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Parameter Saluran ... 28
3.2 Sistem Standar IEEE 30 Bus ... 28
3.3 Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali ... 31
3.3.1 Data Pembebanan Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB .... 32
3.3.2 Data Pembebanan Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB ... 35
vi Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Hasil Pengujian Sistem Standar IEEE 30 Bus dengan Aliran daya Optimal Metode MINOPF ... 41
4.2 Hasil Optimasi Data Pembebanan Tanggal 17 Maret 20 Pukul 13.30 WIB oleh P.T. PLN (Persero), Metode Algoritma Genetika, dan Metode MINOPF ... 42
4.3 Hasil Optimasi Metode MINOPF dan Realisasi Pembangkitan oleh P.T. PLN (Persero) pada Data Pembebanan Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB ... 43
4.4 Analisis Perbandingan Hasil Optimasi Data Pembebanan Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB ... 44
4.5 Analisis Perbandingan Hasil Optimasi Metode MINOPF dan Realisasi Pembangkitan oleh P.T. PLN (Persero) pada Data Pembebanan Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB ... 55
4.6 Pembahasan Metode MINOPF ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam upaya pembangkitan tenaga listrik diperlukan suatu perencanaan yang baik. Kebutuhan beban dewasa ini sangat bervariasi dan meningkat, sehingga pusat-pusat pembangkit listrik dituntut membangkitkan daya listrik untuk memenuhi kebutuhan beban tersebut. Daya listrik yang telah dibangkitkan didistribusikan melalui jaringan transmisi sebab jarak antara pusat pembangkit dengan pusat beban satu sama lain saling berjauhan. Selain bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan beban, tujuan ekonomis berupa minimalisasi biaya pembangkitan listrik dan kerugian teknis merupakan faktor yang harus
diperhatikan.
Inti dari bidang tenaga listrik Independent System Operator (ISO) yang ekonomis, efisien, dan handal adalah permasalahan Alternating Current Optimal
Power Flow (ACOPF). Masalah ini merupakan masalah kompleks dari ekonomi,
tenaga listrik, dan komputasi. Pada aspek ekonomi, keseimbangan pasar yang efisien membutuhkan beberapa faktor dalam penetapan harga secara nonlinier. Dari aspek tenaga listrik, aliran daya arus bolak-balik (AC) membutuhkan faktor-faktor nonlinier. Di bidang komputasi, optimasi merupakan hal rumit mencakup variabel biner dan fungsi kontinyu yang membuat permasalahan sulit dipecahkan. Sistem tenaga listrik harus mampu menekan kerugian dari generator atau bagian transmisi. (Cain et al, 2012 : 4)
2
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
|
perhitungan analisis aliran daya optimal adalah berupa batas minimum dan maksimum untuk pembangkitan daya aktif pada pembangkit. (Baskoro, 2009 : v)
MINOPF merupakan salah satu MatPower Toolbox (MPT) pada perangkat lunak MATLAB. Pada tahun 2005, Ray Daniel Zimmerman memperkenalkan
MatPower Toolbox (MPT) sebagai paket program yang terintegrasi dengan MATLAB untuk penyelesaian aliran daya optimal dan analisis aliran daya
lainnya. Metode ini adalah metode penyelesaian minimalisasi fungsi pembangkitan daya aktif dan reaktif terhadap besar dan sudut tegangan. (Nrartha dan Muljono, 2006 : 14-15)
Aliran daya optimal metode MINOPF merupakan salah satu alternatif upaya yang digunakan dalam penyelesaian masalah aliran daya optimal dengan waktu singkat dan ekonomis. Hasil dari penelitian ini dibandingkan dengan hasil optimasi yang dilakukan oleh P.T. PLN (Persero) dan metode algoritma genetika. Perbandingan ini dilakukan agar aliran daya optimal metode MINOPF dapat teruji sehingga menjadi salah satu metode yang dapat diimplementasikan pada permasalahan aliran daya optimal di masa mendatang.
1.2 Perumusan Masalah
Fokus penelitian pada Skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan aliran daya optimal metode MINOPF pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali?
2. Bagaimana analisis perbandingan hasil optimasi metode MINOPF dengan hasil optimasi yang dilakukan P.T. PLN (Persero) dan metode algoritma
genetika pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali?
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada Skripsi ini :
3
dari Bidang Operasi Sistem, Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa-Bali, P.T. PLN (Persero).
2. Data pembanding yang digunakan untuk pembebanan tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB adalah hasil aliran daya optimal oleh P.T. PLN (Persero)
dan metode algoritma genetika oleh Buyung Baskoro tahun 2009, sedangkan untuk pembebanan tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB menggunakan data
realisasi pembangkitan oleh P.T. PLN (Persero).
3. Penelitian ini hanya memperhitungkan sistem pembangkitan dan pembebanan pada sisi 500 kV (tidak memperhitungkan sisi sub sistem 150 kV), serta tidak memperhitungkan masalah Unit Commitment.
4. Batasan optimasi tidak berfokus pada biaya pembangkitan, melainkan pengaturan pembangkitan daya nyata (PG) dan daya reaktif (QG) untuk kestabilan sistem dalam pemenuhan kebutuhan beban.
5. Perangkat keras yang digunakan yaitu Laptop Intel® Core™ 2 Duo Processor 1.66 GHz, RAM 512 MB DDR2. Perangkat lunak pendukung untuk merancang program digunakan MATLAB ver. R2009a dari The MathWorks, Inc dengan MatPower Toolbox (MPT) versi 4.1.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan Skripsi ini adalah :
1. Mengetahui hasil optimasi sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan menggunakan metode MINOPF.
4
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
|
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari Skripsi ini yaitu:
1. Menambah pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan penulis dalam mengaplikasikan teori kelistrikan khususnya studi aliran daya optimal.
2. Memberikan referensi bagi perusahaan listrik dalam upaya pembangkitan tenaga listrik secara ekonomis dan efisien sehingga dapat mengurangi
kerugian finansial akibat produksi daya listrik yang kurang akurat.
3. Dengan studi aliran daya optimal ini, diharapkan perusahaan listrik dapat memenuhi kebutuhan beban yang bervariasi dengan efektif dan efisien. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada bidang kelistrikan yang
berbasis komputasi terutama dalam studi aliran daya optimal.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam membaca dan memahami Skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang studi aliran daya, jenis-jenis bus, persamaan aliran daya, metode Newton-Raphson, aliran daya optimal, MatPower Toolbox (MPT) versi 4.1, aliran daya optimal metode MINOPF, dan penelitian tentang aliran daya optimal.
BAB III METODE PENELITIAN
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan hasil aliran daya optimal Sistem Standar IEEE 30 bus dan Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali metode MINOPF.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
28 Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Parameter Saluran
Sistem Standar IEEE 30 Bus digunakan nilai MVA base sebesar 100 MVA dan nilai kV base sebesar 100 kV, sedangkan untuk sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali digunakan nilai MVA base sebesar 1000 MVA dan nilai kV
base sebesar 500 kV sehingga memiliki parameter yang sama dengan metode
pembanding. Parameter bus lain yang ditentukan nilainya adalah Z base. Berikut adalah persamaan untuk menentuka Z base pada sistem :
= (3.1)
Nilai impedansi saluran atau Z pada sistem dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Untuk mempermudah perhitungan nilai Z diubah dalam bentuk per unit (p.u) seperti persamaan berikut.
= (3.2)
3.2 Sistem Standar IEEE 30 Bus
Untuk menguji aliran daya optimal dengan metode MINOPF, maka
dilakukan pengujian awal pada Sistem Standar IEEE 30 bus. Sumber data Sistem Standar IEEE 30 Bus berasal dari jurnal Optimal Load Flow with Steady State
Security dan Transaction Analysis in Deregulated Power Systems Using Game
Theory. (Alsac dan Stott, 1974 : 750) (Ferrero et al, 1997 : 1342)
29
Berikut merupakan data saluran yang terdapat pada Sistem Standar IEEE 30 bus, yang terdiri dari impedansi saluran (R dan X) dan suseptansi (B). (Appendix : 124-125)
Tabel 3.1. Data Saluran Sistem Standar IEEE 30 Bus
30
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
32 23 24 0,132 0,27 0
Berikut adalah data pembangkitan dan pembebanan bus pada Sistem Standar IEEE 30 bus yang terdiri dari data tegangan bus, pembangkitan yang dilakukan, dan permintaan beban (demand). (Appendix : 126-127)
Tabel 3.2. Data Pembangkitan dan Pembebanan Bus
pada Sistem Standar IEEE 30 Bus
No. Bus
Tegangan Bus Pembangkitan Beban
31
Berikut adalah karakteristik generator yang terpasang pada Sistem Standar IEEE 30 bus. (Appendix : 127)
Tabel 3.3. Karakteristik Generator pada Sistem Standar IEEE 30 Bus
Unit PG min
Data-data di atas merupakan data yang akan digunakan dalam aliran daya
optimal metode MINOPF dengan parameter saluran yang sudah ditentukan. Dalam tampilan MatPower Toolbox (MPT) seluruh masukan data tersebut terintegrasi dalam m-file dengan nama ‘case30’.
3.3 Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali
32
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF 3.3.1 Data Pembebanan Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB
Sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB terdiri dari 23 bus dengan 28 saluran dan 8 unit pembangkit. Unit pembangkit yang terpasang antara lain pembangkit Suralaya, pembangkit
Muara Tawar, pembangkit Cirata, pembangkit Saguling, pembangkit Tanjung Jati, pembangkit Gresik, pembangkit Paiton, dan pembangkit Grati. Unit
Pembangkit Cirata dan Saguling merupakan pembangkit listrik tenaga air, sisanya adalah pembangkit listrik tenaga uap. Data-data ini diambil dari tugas akhir Buyung Baskoro tahun 2009 yang bersumber dari P.T. PLN (Persero). Tujuannya untuk membandingkan hasil optimasi oleh P.T. PLN (Persero), metode algoritma genetika, dan metode MINOPF.
Tabel 3.4. Jenis-jenis Bus pada Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali
Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB
Jenis Bus Nama Bus Jumlah Bus
Slack Bus Suralaya 1
Bus Beban
Cilegon, Kembangan, Gandul, Cibinong, Cawang, Bekasi, Cibatu, Bandung Selatan, Mandirancan, Ungaran, Surabaya Barat, Depok, Tasikmalaya,
Pedan, dan Kediri.
15
Bus Generator
Muara Tawar, Cirata, Saguling, Tanjung Jati, Gresik,
Paiton, dan Grati 7
33
Berikut merupakan data saluran yang terdapat pada Sistem Standar IEEE 30 bus, yang terdiri dari impedansi saluran (R dan X) dan suseptansi (B).
Tabel 3.5. Data Saluran Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali
Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB
No. Dari
21 15 16 0,037539629 0,360662304 0,017261339
22 16 17 0,00139468 0,0133994 0
34
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
Data saluran sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tersebut akan dimasukkan pada aliran daya optimal metode MINOPF menjadi enam bilangan di belakang koma (x10-6), contohnya R pada saluran ke-1 adalah 0,000626496 maka akan diubah menjadi 0,000627.
Berikut merupakan data pembangkitan dan pembebanan bus pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30
WIB, yang terdiri dari nama bus, jenis bus, tegangan bus, pembangkitan, dan permintaan beban (demand).
Tabel 3.6. Data Pembangkitan dan Pembebanan Bus pada Sistem Interkoneksi
500 kV Jawa-Bali Tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB
No.
Bus Nama Bus Jenis Bus
Tegangan Bus Pembangkitan Beban
35
21 Kediri Beban 1 0 0 0 343 197
22 Paiton Generator 1 0 2806 0 803 260
23 Grati Generator 1 0 0 0 125 184
Berikut ini adalah karakteristik generator yang terpasang pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB, di mana terdapat fungsi biaya pembangkitan yang akan dioptimasi.
Tabel 3.7. Karakteristik Generator pada Sistem Interkoneksi
500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 Pukul 13.30 WIB
Demikian adalah masukan data pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB yang akan digunakan untuk dioptimasi. Dalam tampilan MatPower Toolbox (MPT) seluruh masukan data tersebut terintegrasi dalam m-file dengan nama ‘case23asli’.
3.3.2 Data Pembebanan Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB
Sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB terdiri dari 26 bus dengan 31 saluran dan 9 unit pembangkit. Unit pembangkit yang terpasang antara lain pembangkit New Suralaya,
36
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
pembangkit Grati, dan pembangkit Paiton. Unit Pembangkit Cirata dan Saguling merupakan pembangkit listrik tenaga air, sisanya adalah pembangkit listrik tenaga uap. Data-data ini diperoleh dari bidang Operasi Sistem P.T. PLN (Persero) P3B (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban)
Jawa-Bali.
Tabel 3.8. Jenis-jenis Bus pada Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali
Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB
Jenis Bus Nama Bus Jumlah Bus
Slack Bus Suralaya 1
Bus Beban
New Suralaya, Cilegon, Kembangan, Gandul, Balaraja, Cibinong, Cawang, Bekasi, Depok, Cibatu,
Tasikmalaya, Bandung Selatan, Mandirancan, Ungaran, Pedan, Ngimbang, Surabaya Barat, dan
Kediri.
18
Bus Generator
Muara Tawar, Cirata, Saguling, Tanjung Jati, Gresik,
Grati, dan Paiton. 7
Jumlah 26
Berikut merupakan data saluran yang terdapat pada sistem interkoneksi
500 kV Jawa-Bali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB, yang terdiri dari impedansi saluran (R dan X) dan suseptansi (B).
Tabel 3.9. Data Saluran Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali
Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB
No. dari
bus
ke-
bus Nama Saluran R X B
1 2 1 SLAYA-SRLRU 0,0001465 0,0014075 0,011367673
2 2 3 SLAYA-CLBRU 0,000626492 0,00700876 0,002282857
3 2 6 SRLAYA-BRAJA 0,00367768 0,0353332 0,000452832
37
5 5 4 GNDUL-KMBGN 0,00151304 0,01692688 0,000945242
6 5 6 GNDUL-BRAJA 0,002980224 0,02862284 0,000558994
7 7 14 CIBNG-SGLNG 0,00411132 0,0459952 0,000347862
8 9 7 BKASI-CIBNG 0,00444188 0,0426754 0,000374923
9 9 8 BKASI-CWANG 0,001973648 0,01896184 0,0008438
10 10 5 DEPOK-GNDUL 0,00034708 0,00333468 0,004798062
11 10 7 DEPOK-CIBNG 0,0009124 0,00876592 0,001825251
12 11 7 MTWAR - CBNGN 0,0062116 0,059678 0,000268105
13 11 8 MTWAR - CWANG 0,0056256 0,054048 0,000296033
14 12 11 CBATU-MTWAR 0,002822052 0,02711288 0,000590125
15 12 13 CBATU-CRATA 0,002739888 0,02618276 0,000611089
16 14 13 SGLNG-CRATA 0,001474728 0,01416846 0,001129269
17 14 16 SGLNG-BDSLN 0,0019578 0,021902396 0,000730514
18 15 10 TSKBR-DEPOK 0,01405616 0,15724804 0,00010175
19 17 16 MDRCN-BDSLN 0,00699098 0,06716588 0,000238216
20 17 19 MDRCN-UNGRN 0,013478 0,12949 0,000123562
21 19 18 UNGRN-TJATI 0,00676708 0,07570368 0,00021135
22 19 20 UNGAR-PEDAN 0,00903612 0,0868146 0,000184301
23 19 21 UNGRN-NBANG 0,023479616 0,2255806 7,09281E-05
24 20 15 PEDAN-TSKBR 0,015311 0,17128624 9,34109E-05
25 21 22 NBANG-SBBRT 0,005974972 0,0574046 0,000278723
26 22 19 SBBRT - UNGRN 0,02979224 0,2862292 5,58993E-05
27 22 24 SBBRT-GRATI 0,00398636 0,0445966 0,000358772
28 23 22 GRBRU-SBBRT 0,00140056 0,01345572 0,001189085
29 25 20 KDIRI-PEDAN 0,0102911 0,115127976 0,000138976
30 26 24 PITON-GRATI 0,004217728 0,04718476 0,000339093
31 26 25 PITON-KDIRI 0,0102911 0,115127976 0,000138976
38
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
Berikut merupakan data pembangkitan dan pembebanan bus pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB, yang terdiri dari nama bus, jenis bus, tegangan bus, pembangkitan, dan permintaan beban (demand). Data yang dioptimasi dengan metode MINOPF
merupakan data sebelum realisasi pembangkitan oleh P.T. PLN (Persero).
Tabel 3.10. Data Pembangkitan dan Pembebanan Bus pada Sistem Interkoneksi
500 kV Jawa-Bali Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB
No
Bus Nama Bus Jenis Bus
Tegangan Pembangkitan Beban
39
Berikut ini adalah karakteristik generator yang terpasang pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB, di mana terdapat fungsi biaya pembangkitan yang akan dioptimasi.
Tabel 3.11. Karakteristik Generator pada Sistem Interkoneksi
500 kV Jawa-Bali Tanggal 7 Mei 2013 Pukul 10.00 WIB
Demikian adalah masukan data pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB yang akan digunakan untuk dioptimasi. Dalam tampilan MatPower Toolbox (MPT) seluruh masukan data tersebut terintegrasi dalam m-file dengan nama ‘case7Mei2013’.
24 Grati generator 1 0 325 44 430 205
25 Kediri beban 1 0 0 0 605 197
40
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF 3.4 Diagram Alir Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
Berikut adalah diagram alir aliran daya optimal metode MINOPF :
Start
Penentuan Algoritma Newton Aliran Daya Optimal
Metode MINOPF
Analisis Hasil Optimasi Hasil Optimasi
Stop
Menjalankan Program : run_opf Data Pembebanan, Data Saluran, Data Generator, dan
Fungsi Biaya Pembangkit
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berikut adalah beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan mengenai optimasi sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali :
1. Telah dilakukan optimasi pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali
dengan aliran daya optimal metode MINOPF yang menghasilkan rugi-rugi (losses) dan biaya pembangkitan kecil.
2. Berdasarkan analisis hasil optimasi data pembebanan sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB, aliran daya optimal metode MINOPF merupakan metode yang paling optimal apabila dibandingkan dengan hasil optimasi yang dilakukan oleh P.T. PLN (Persero) dan metode algoritma genetika. Sedangkan hasil optimasi metode MINOPF pada data pembebanan tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB menyatakan rugi-rugi daya lebih kecil dibandingkan dengan realisasi pembangkitan yang dilakukan oleh P.T. PLN (Persero).
5.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian mengenai studi aliran daya optimal, ada pun saran yang dapat disampaikan yaitu sebagai berikut :
66
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penelitian ini hanya menjalankan program secara default, sehingga disarankan untuk melakukan pengaturan ulang agar mendapatkan hasil optimasi yang lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan penelitian.
3. Melakukan optimasi dengan memperhitungkan karakteristik generator
berdasarkan jenis bahan bakar pembangkit dan penjadwalan unit pembangkit sesuai dengan data di lapangan agar mendapatkan biaya secara
real.
DAFTAR PUSTAKA
Alsac, O. dan Stott, B. (1974). "Optimal Load Flow with Steady State Security".
IEEE Transactions on Power Apparatus and Systems. Vol. PAS 93, No. 3,
745-751.
Baskoro, B. (2009). “Analisis Aliran Daya Optimal Menggunakan Algoritma Genetika pada Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa Bali”. Tugas Akhir pada
Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Surabaya. [Online]. Tersedia : http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100009036620/8400/analisis-sistem-interkoneksi-500-kv-jawa-bali [18 Desember 2012]
Cain et al. (2012). History of Optimal Power Flow and Formulations. [Online]. Tersedia: http://www.ferc.gov/industries/electric/indus-act/market-planning/opf-papers/acopf-1-history-formulation-testing.pdf [28 Februari 2013]
Dharamjit dan Tanti, D.K. (2012). “Load Flow Analysis on IEEE 30 Bus
System”. International Journal of Scientific and Research Publication.
Vol. 2, 1-6.
Ferrero et al. (1997). "Transaction Analysis in Deregulated Power Systems Using Game Theory". IEEE Transactions on Power Systems. Vol. 12, No. 3, 1340-1347.
Nrartha, I.M.A. dan Muljono, A.B. (2006). “Optimasi Operasi Sistem Kelistrikan
Lombok dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF”. Jurnal Teknologi Elektro. Vol 5, (1), 14-18.
Sawai W.S.Y.M. (2008). Teori Aliran Daya. [Online]. Tersedia:
Package. [Online]. Tersedia: http://www.pserc.cornell.edu/matpower/ [1
Desember 2012]
68 Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF
Zimmerman et al. (2011). “MatPower: Steady-state Operations, Planning, and Analysis Tool for Power System Research and Education”. IEEE Transactions On Power Systems. Vol 26, 12-19.
Zimmerman et al. (2009). “MatPower’s Extensible Optimal Power Flow Architecture”. IEEE Power and Energy Society General Meeting. 1-7.