• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

PEMBENTUKAN DESA ASANA, DESA KALATIRI, DESA LAMBARA HARAPAN KECAMATAN BURAU, DESA RINJANI, DESA TARENGGE TIMUR, DESA MADANI KECAMATAN WOTU, DESA RANTE MARIO KECAMATAN TOMONI,

DESA SINDU AGUNG, DESA WONOREJO TIMUR KECAMATAN MANGKUTANA, DESA SUMBER MAKMUR KECAMATAN KALAENA,

DESA WATANGPANUA ,DESA WANASARI KECAMATAN ANGKONA DAN DESA MATOMPI KECAMATAN TOWUTI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dalam percepatan pelayanan kepada masyarakat, dan semakin meningkatnya volume kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan, serta guna mempercepat pemerataan pembangunan sebagai upaya menyerap aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, maka perlu dilaksanakan Pembentukan Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa Asana, Desa Kalatiri, Desa Lambara Harapan Kecamatan Burau, Desa Rinjani, Desa Tarengge Timur, Desa Madani Kecamatan Wotu, Desa Rante Mario Kecamatan Tomoni, Desa Sindu Agung, Desa Wonorejo Timur Kecamatan Mangkutana, Desa Sumber Makmur Kecamatan Kalaena, Desa Watangpanua ,Desa Wanasari Kecamatan Angkona Dan Desa Matompi Kecamatan Towuti;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4270);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(2)

2

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 18 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2006 Nomor 18);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR dan

BUPATI LUWU TIMUR MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DESA ASANA, DESA KALATIRI, DESA LAMBARA HARAPAN KECAMATAN BURAU, DESA RINJANI, DESA TARENGGE TIMUR, DESA MADANI KECAMATAN WOTU, DESA RANTE MARIO KECAMATAN TOMONI, DESA SINDU AGUNG, DESA WONOREJO TIMUR KECAMATAN MANGKUTANA, DESA SUMBER MAKMUR KECAMATAN KALAENA, DESA WATANGPANUA ,DESA WANASARI KECAMATAN ANGKONA DAN DESA MATOMPI KECAMATAN TOWUTI.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Luwu Timur.

2. Pemerintah Daerah, adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Luwu Timur.

4. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas

(3)

3

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimkasud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Luwu Timur, yang selanjutnya disingkat DPRD, adalah Lembaga Perwakilan rRakyat dDaerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

6. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal–usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

8. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal–usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10. Pembentukan Desa adalah tindakan mengadakan Desa baru, dapat berupa penggabungan beberapa Desa, atau bagian Desa yang bersandingan, atau pembentukan dari satu Desa menjadi dua Desa atau lebih, atau pembentukan Desa di luar Desa yang telah ada.

11. Penggabungan Desa adalah penyatuan dua Desa atau lebih menjadi Desa baru.

12. Penghapusan Desa adalah tindakan meniadakan Desa yang ada akibat tidak memenuhi syarat dan atau digabung dengan Desa terdekat.

13. Penataan Desa adalah tindakan menata 1 (satu) Wilayah Desa sehingga mengakibatkan terbaginya Wilayah Desa dalam beberapa Dusun.

BAB II

PEMBENTUKAN DESA Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk masing-masing Desa Asana, Desa Kalatiri, Desa Lambara Harapan, Desa Rinjani, Desa Tarengge Timur, Desa Madani, Desa Rante Mario, Desa Sindu Agung, Desa Wonorejo Timur, Desa Sumber Makmur, Desa Watangpanua ,Desa Wanasari Dan Desa Matompi.

(4)

4

Pasal 3

Rincian dan letak Desa yang dibentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah :

1. Desa Asana adalah merupakan bagian dari Desa Lewonu yang dimekarkan di Kecamatan Burau.

2. Desa Kalatiri adalah merupakan bagian dari Desa Mabonta yang dimekarkan di Kecamatan Burau.

3. Desa Lambara Harapan adalah merupakan bagian dari Desa Laro yang dimekarkan di Kecamatan Burau.

4. Desa Rinjani adalah merupakan bagian dari Desa Karambua yang dimekarkan di Kecamatan Wotu.

5. Desa Tarengge Timur adalah merupakan bagian dari Desa Tarengge yang dimekarkan di Kecamatan Wotu.

6. Desa Madani adalah merupakan bagian dari Desa Maramba yang dimekarkan di Kecamatan Wotu.

7. Desa Rante Mario adalah merupakan bagian dari Desa Kalpataru yang dimekarkan di Kecamatan Tomoni.

8. Desa Sindu Agung adalah merupakan bagian dari Desa Margolembo yang dimekarkan di Kecamatan Mangkutana.

9. Desa Wonorejo Timur adalah merupakan bagian dari Desa Wonorejo yang dimekarkan di Kecamatan Mangkutana.

10. Desa Sumber Makmur adalah merupakan bagian dari Desa Sumber Agung yang dimekarkan di Kecamatan Kalaena.

11. Desa Watangpanua adalah merupakan bagian dari Desa Maliwowo yang dimekarkan di Kecamatan Angkona.

12. Desa Wanasari adalah merupakan bagian dari Desa Balirejo yang dimekarkan di Kecamatan Angkona.

13. Desa Matompi adalah merupakan penggabungan dari sebagian wilayah Desa Pekaloa dan Desa Wawondula yang dimekarkan di Kecamatan Towuti.

BAB III

JUMLAH DUSUN SERTA LUAS DAN BATAS WILAYAH DESA INDUK SETELAH PEMBENTUKAN DESA

Pasal 4

Dengan terbentuknya masing-masing desa sebagaimana disebutkan pada pasal 2, maka Luas wilayah Desa, Desa Karambua, Desa Pekaloa, Desa Maliwowo, Desa Margolembo, Desa Tarengge, Desa Kalpataru, Desa Maramba, Desa Lewonu, Desa Mabonta, Desa Wonorejo, Desa Sumber Agung, Desa Laro dan Desa Balirejo sama dengan luas wilayah sebelum pemekaran, dikurangi dengan luas wilayah desa hasil pemekaran dengan perincian sebagai berikut :

(5)

5

1. Wilayah Desa Karambua meliputi Dusun Karambua 1 Barat, Dusun Karambua 1 Timur dan dusun Buapol, dengan luas wilayah 4,53 Km2 yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Manunggal.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bahari.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kanawatu, dan Desa Rinjani.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tarengge, dan Desa Rinjani.

2. Wilayah Desa Pekaloa meliputi; Dusun Kampung Baru dan Dusun Bisaka, dengan luas wilayah 115 Km2, yang berbatasan dengan : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Nikkel, dan Desa Magani.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mahalona/Danau Towuti.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Timampu, dan Desa Matompi.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Matompi.

3. Wilayah Desa Wawondula meliputi Dusun Wawondula, Dusun Wawomeusa, Dusun Kiku, Dusun Kompas dengan luas wilayah sama dengan luas wilayah Desa Wawondula sebelum pemekaran dikurangi dengan sebagian wilayah Dusun Kompas, yang berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Asuli.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Matompi.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Langkea Raya, Desa Lioka.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lioka.

4. Wilayah Desa Maliwowo meliputi Dusun Ujung Batu, Dusun Bubu dan Dusun Batu Harapan, dengan luas wilayah 15,5 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Argomulyo, dan Desa Lamaeto.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Watangpanua.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Bone.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kalaena.

5. Wilayah Desa Margolembo meliputi Dusun Margo Suko, Dusun Margasari, Dusun Kencana, Dusun Rindo-rindo dan Dusun Malela, dengan luas wilayah 133,7 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kasintuwu, dan Desa Sindu Agung.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pertasi Kencana.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Panca Karsa.

(6)

6

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Seko Kabupaten Luwu Utara.

6. Wilayah Desa Tarengge meliputi Dusun Lawani Dusun Tarengge dan Dusun Segitiga Emas, dengan luas wilayah 9,14 Km2 yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tadulako, dan Desa Bayondo.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tarengge Timur, dan Desa Bangun Karya.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bowalipu, dan Desa Lampenai.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cendana Hijau.

7. Wilayah Desa Kalpataru meliputi Dusun Surya Sakti dan Dusun Rante Mario, dengan luas wilayah 15 Km2 yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Balaikembang . b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mandiri.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sumber Alam,dan Desa Lewonu.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Rante Mario.

8. Wilayah Desa Maramba meliputi Dusun Pulembang I dan Dusun Wonogiri I, dengan luas wilayah 3,06 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tarengge, dan Desa Kanawatu.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karambua, dan Desa Kanawatu.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lampenai, dan Desa Karambua.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Madani.

9. Wilayah Desa Lewonu meliputi Dusun Manangalu dan Dusun Liku Lambara, dengan luas wilayah 5 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Asana.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pepuro Barat,dan Desa Laro.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lanosi,dan Desa Laro.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lanosi

10. Wilayah Desa Mabonta meliputi Dusun Mabonta, Dusun Lemo, dan Dusun Sendang, Dusun Ujung Sidrap dengan luas wilayah 10,39 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kalatiri, Desa Lambarese, dan Desa Benteng.

(7)

7

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Balo-Balo Kecamatan Wotu.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Bone.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Burau Kecamatan Burau.

11. Wilayah Desa Wonorejo meliputi Dusun Sido Makmur, Dusun Sido Tepung, Dusun Sendang Rejo, dan Dusun Sendang Sari dengan luas wilayah 5,1 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Panca Karsa.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Maleku dan Desa Wonorejo Timur.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Maleku.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara.

12. Wilayah Desa Sumber Agung meliputi Dusun Darma Harapan, Dusun Rinjani, Dusun Bali Darma, dan Dusun Darma Bakti, Dusun Kampung Baru dengan luas wilayah 8,47 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kalaena Kiri.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mantadulu.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sumber Makmur.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pertasi Kencana.

13. Wilayah Desa Laro meliputi Dusun Marannu dan Dusun Landuri dengan luas wilayah 5 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cendana Hijau.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lera, Desa Cendana Hijau.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Balo-Balo.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lewonu, Desa Lanosi, dan Desa Bone Pute.

14. Wilayah Desa Balirejo meliputi Dusun Kenanga, Dusun Jempiring, dan Dusun Melati, dengan luas wilayah 5 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sumber Agung.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tawakua.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Solo.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wonosari.

BAB IV

JUMLAH DUSUN SERTA LUAS DAN BATAS WILAYAH DESA HASIL PEMBENTUKAN DESA

Pasal 5

1. Wilayah Desa Asana meliputi Dusun Saele, Dusun Sanggona dan Dusun Lembokodi, dengan jumlah penduduk 1.071 jiwa dan luas wilayah 7,38 Km2 yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kalpataru, Desa Ujung Baru, dan Desa Sumber Alam.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pepuro Barat.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lewonu.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lanosi, dan Desa Bone Pute

(8)

8

2. Wilayah Desa Kalatiri meliputi Dusun Kalatiri dan Dusun Waetuo, dengan jumlah penduduk 1.364 jiwa dan luas wilayah 8,39 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jalajja.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mabonta.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mabonta dan Desa Burau.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Burau dan Desa Jalajja.

3. Wilayah Desa Lambara Harapan meliputi Dusun Lambara Harapan, dan Dusun Lestari jumlah penduduk 1.345 jiwa dan luas wilayah 5 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Laro.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lera.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lera.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Laro.

4. Wilayah Desa Rinjani meliputi Dusun Karambua 2 dan Dusun Sumali, jumlah penduduk 1.310 jiwa dan luas wilayah 6 Km2, yang berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Karambua, Desa Kanawatu, dan Desa Maramba.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bahari.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bahari.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kanawatu, Desa Maramba Desa Lampenai.

5. Wilayah Desa Tarengge Timur meliputi Dusun Muktisari, Dusun Roda dan Dusun Rante Tiku, jumlah penduduk 1.239 jiwa dan luas wilayah 8,25 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bangun Karya, Desa Manunggal.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karambua, Desa Maramba, dan Desa Kanawatu.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kanawatu, Desa Maramba, Desa Lampenai.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tarengge.

6. Wilayah Desa Madani meliputi Dusun Wonogiri II dan Dusun Pulembang II, jumlah penduduk 1.208 jiwa dan luas wilayah 2,66 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tarengge, dan Desa Maramba.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Maramba.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lampenai.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tarengge dan Desa Lampenai.

7. Wilayah Desa Rante Mario meliputi Dusun Marampa, Dusun Tengko Situru, dan Dusun Mandiri, jumlah penduduk 1.383 jiwa dan luas wilayah 11,07 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Balaikembang.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kalpataru.

(9)

9

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lewonu.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ujung Baru.

8. Wilayah Desa Sindu Agung meliputi Dusun Sindu Binangun, Dusun Kalaena, dan Dusun Sindu Martani, jumlah penduduk 1.596 jiwa dan luas wilayah 8,12 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Teromu.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pertasi Kencana.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Margolembo, dan Desa Panca Karsa.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Margolembo.

9. Wilayah Desa Wonorejo Timur meliputi Dusun Sido Rejo, Dusun Sido Makmur, Dusun Sido Tepung, dan Dusun Mulyo, jumlah penduduk 1.760 jiwa dan luas wilayah 3.1 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wonorejo.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Maleku.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Maleku.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Trans Sulawesi-Sulawesi Tengah.

10. Wilayah Desa Sumber Makmur meliputi Dusun Wonodadi, Dusun Sumberejo, dan Dusun Wonomulyo, jumlah penduduk 1.675 jiwa dan luas wilayah 5,85 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mantadulu.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bali Rejo.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Argomulyo.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sumber Agung.

11. Wilayah Desa Watangpanua meliputi Dusun Watangpanua, Dusun Latiba dan Dusun Ujung Baru 1, jumlah penduduk 3.877 jiwa dan luas wilayah 14 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lamaeto.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tampinna.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Bone.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Maliwowo.

12. Wilayah Desa Wanasari meliputi Dusun Mawar, Dusun Kamboja dan Dusun Anggrek, jumlah penduduk 1.406 jiwa dan luas wilayah 10,75 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sumber Agung.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Balirejo.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Solo.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Argomulyo.

13. Wilayah Desa Matompi meliputi; Dusun Lantewe, dan Dusun Belira, jumlah penduduk 1.011 jiwa dan luas wilayah 19,6 Km2, yang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sorowako dan Desa Asuli.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pekaloa, Desa Timampu.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Timampu.

(10)

10

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wawondula,Desa Langkea Raya.

Pasal 6

Batas Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 dituangkan dalam Peta yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 7

Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 8

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur.

Ditetapkan di Malili

pada tanggal 31 Desember 2011 BUPATI LUWU TIMUR,

ANDI HATTA. M

Diundangkan di Malili

pada tanggal 31 Desember 2011

Plt.SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR,

BAHRI SULI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN 2011 NOMOR 42

(11)

11

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 42 TAHUN 2011

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA ASANA, DESA KALATIRI, DESA LAMBARA HARAPAN KECAMATAN BURAU, DESA RINJANI, DESA TARENGGE

TIMUR, DESA MADANI KECAMATAN WOTU, DESA RANTE MARIO KECAMATAN TOMONI, DESA SINDU AGUNG, DESA WONOREJO TIMUR

KECAMATAN MANGKUTANA, DESA SUMBER MAKMUR KECAMATAN KALAENA, DESA WATANGPANUA ,DESA WANASARI KECAMATAN

ANGKONA DAN DESA MATOMPI KECAMATAN TOWUTI I. PENJELASAN UMUM

Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemerintah Daerah diberi kewenangan yang seluas-luasnya disertai pemberian hak dan kewajiban untuk menyelenggarakan dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pemerintahan Daerah pada dasarnya diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pembentukan desa baru merupakan bagian integral dari suatu upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat pelayanan masyarakat. Secara substantif, tujuan pembentukan desa adalah meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelayanan pada masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna seiring dengan dinamika perkembangan dan keberhasilan pembangunan. Tujuan tersebut, juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang semangatnya antara lain adalah memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah untuk mengelolah daerahnya demi kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan keadaan tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan Pembentukan beberapa desa dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur. Dengan demikian Peraturan Daerah ini merupakan landasan hukum dalam pelaksanaan Pembentukan Desa Asana, Desa Kalatiri, Desa Lambara Harapan Kecamatan Burau, Desa Rinjani, Desa Tarengge Timur, Desa Madani Kecamatan Wotu, Desa Rante Mario Kecamatan Tomoni, Desa Sindu Agung, Desa Wonorejo Timur Kecamatan Mangkutana, Desa Sumber Makmur Kecamatan Kalaena, Desa Watangpanua ,Desa Wonosari Kecamatan Angkona Dan Desa Matompi Kecamatan Towuti.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 8 Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN 2011 NOMOR 62

Referensi

Dokumen terkait

Kader-kader kesehatan di Kelurahan Bandarharjo masih melaksanakan kelas ibu hamil di beberapa RW.Tindakan ini memang dapat mendekatkan lokasi kelas ibu hamil dengan

“Saya rasa kinerja yang dilakukan oleh aparatur pemerintah desa Lagego dalam pelayanan publik dalam hal ini pengurusan surat-surat sudah cukup tanggap karena

Kaya kita setiap hari ada cipkon atau cipta kondisi, setiap hari ada lensa olahraga terus ada bintang tamu nah itu dibikinnya pas lagi rapkor atau rapat koordinasi sama kaya

Æ Menciptakan Peraturan Kelas. Peraturan kelas ini dirancang untuk memberikan batasan dan kenyamanan bagi mahasiswa, yang berkaitan dengan pencapaian misi. Peraturan ini

Permasalahan informasi interoperabilitas dengan adanya keragaman merupakan sebuah hal yang perlu diperhatikan dalam bidang jasa penyedia informasi seperti portal

4 (a) 1 Inference : The brightness of the bulb depend on the speed of blade rotation// The brightness of the bulb depend on the speed of magnet (b) 1 Hypothesis : If the

Standar isi dan standar kompetensi lulusan tersebut menjadi acuan daerah/sekolah dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada masing-masing jenjang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah seseorang yang karena pendidikan dan/atau keahliannya diangkat oleh Kementerian, kementerian lain, LPNK terkait, dan/atau