• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN. Penilaian dan Pemberian Anugerah Pangripta Nusantara PENILAIAN KABUPATEN/KOTA. Kementerian PPN/BAPPENAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN. Penilaian dan Pemberian Anugerah Pangripta Nusantara PENILAIAN KABUPATEN/KOTA. Kementerian PPN/BAPPENAS"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

Penilaian dan Pemberian

2014

Anugerah Pangripta Nusantara

PENILAIAN KABUPATEN/KOTA

(2)
(3)
(4)

PEDOMAN

Penilaian dan Pemberian Anugerah Pangripta Nusantara

Tahun 2014

PENILAIAN KABUPATEN/

KOTA

(5)

eningkatan mutu rencana pembangunan menjadi tugas dan kewajiban seluruh pemangku kepentingan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mempunyai peran dalam peningkatan mutu rencana pembangunan. Dalam hal ini, salah satu langkah yang dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas untuk meningkatkan mutu rencana pembangunan adalah memberikan penghargaan Pangripta Nusantara kepada daerah yang telah berhasil menyusun dokumen rencana pembangunan secara baik.

Pemberian penghargaan yang sudah dimulai pada tahun 2011 untuk menilai dokumen perencanaan RPJMD, dilanjutkan pada tahun 2012 untuk menilai dokumen perencanaan RKPD 2012 tingkat provinsi. Kemudian di tahun 2013, penilaian dan penghargaan tidak saja diberikan kepada provinsi namun juga diberikan kepada Kabupaten/Kota berprestasi dalam perencanaan pembangunan daerahnya. Di tahun 2014 ini, penilaian dan penghargaan juga akan dilakukan untuk tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.

Buku Pedoman ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penilaian dan pemberian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014 untuk lingkup Kabupaten/Kota sehingga penilaian dapat dilakukan secara, transparan, kredibel, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Semoga buku pedoman ini dapat memberikan manfaat dalam melaksanakan penilaian perencanaan pembangungan dalam lingkup Kabupaten/Kota. Terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam seluruh rangkaian penilaian dan pemberian Anugerah Pangripta Nusantara tahun 2014.

P

PENGANTAR

Jakarta, Januari 2014

Deputi Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah BAPPENAS i

(6)

ii

P E N G A N T A R ... i

D A F T A R IS I... ii

1 . P E N D A H U L U A N ... 1

1 .1 . L a ta r B e la k a n g ... 1

1 .2 . T u ju a n d a n S a sa ra n ... 1

1 .2 .1 . T u ju a n ... 1

1 .2 .2 . S a sa ra n ... 2

2 . P E N E R IM A P E N G H A R G A A N ... 2

3 . M E K A N IS M E P E N IL A IA N ... 2

4 . K R IT E R IA P E N IL A IA N ... 5

5 . M E T O D E P E N IL A IA N ... 9 6 . O R G A N IS A S I P EL A K S A N A ... 1 4 6 .1 . S u su n a n T im P e n ye le n g g a ra P ro v in si... 1 4 6 .2 .T u g a s T im P e n y e le n g g a ra P ro v in si... 1 4 7 . P E N G H A R G A A N ... 1 6 8 . M E K A N IS M E P E N E R IM A A N P E N G H A R G A A N ... 1 7

DAFTAR ISI

(7)

Lam piran 1 Param eter, Indikator, Dan Skala Penilaian Dokum en RKPD Kabupaten/Kota 2014

Lam piran 2 Penilaian Verifikasi Proses Penyusunan Dokum en RKPD Kabupaten/Kota 2014

Lam piran 3 Penilaian Presentasi dan W aw ancara

Lam piran 4 Anugerah Penghargaan Pangripta Nusantara Tahun 2011- 2013

Lam piran 5 Jadw al Penyelenggaraan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014

iii

LAMPIRAN

(8)

1 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan adalah rangkaian proses kegiatan dalam menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan, yang ditujukan untuk mencapai tujuan pembangunan. Perencanaan yang baik menjadi salah satu penentu keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, setiap daerah mempunyai isu, karakteristik dan kapasitas yang berbeda dalam penyusunan dokumen rencana pembangunan. Salah satu langkah untuk meningkatkan mutu rencana pembangunan adalah memberikan penghargaan kepada daerah yang telah berhasil menyusun dokumen rencana pembangunan secara baik.

Penilaian penghargaan ini diharapkan dapat memberikan dorongan semangat bagi masing-masing daerah untuk meningkatkan mutu dokumen rencana pembangunan. Selain itu, pemberian penghargaan ini juga dapat memperkuat kerjasama dan kemitraan dalam mewujudkan perencanaan pembangunan yang lebih bermutu.

1.2. Tujuan dan Sasaran

1.2.1. Tujuan

Pemberian Anugerah Perencanaan Pangripta Nusantara kepada Kabupaten/Kota bertujuan mendorong setiap daerah untuk menyiapkan dokumen rencana pembangunan secara lebih baik, konsisten, komprehensif, terukur dan dapat dilaksanakan; serta sekaligus menciptakan insentif bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan perencanaan yang lebih baik dan bermutu.

3 1

(9)

2

1.2.2 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari Pedoman Anugerah Perencanaan Pangripta Nusantara adalah:

1. Tersusunnya mekanisme dan kriteria penilaian dokumen rencana pembangunan;

2. Terlaksananya penilaian dokumen rencana pembangunan;

3. Terpilihnya dokumen rencana pembangunan yang terbaik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2. PENERIMA PENGHARGAAN

Penghargaan diberikan kepada Pemerintah Daerah yang berprestasi dalam perencanaan pembangunan daerahnya.

Pada Tahun 2014 yang akan menerima penghargaan adalah:

1. Pemerintah Daerah Provinsi dengan penilaian terhadap dokumen RKPD Tahun 2014 Provinsi.

2. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan penilaian terhadap dokumen RKPD Tahun 2014 Kabupaten/Kota.

3. MEKANISME PENILAIAN

Penghargaan untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten/Kota terbaik dilakukan melalui rangkaian kegiatan sebagai berikut:

(1) Penetapan Dokumen Rencana Pembangunan yang dinilai

Dokumen rencana pembangunan yang dinilai adalah dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten/Kota yang berlaku secara sah baik dalam bentuk Peraturan Bupati/Walikota maupun Peraturan Daerah. Pemerintah Kabupaten/Kota menyampaikan RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 kepada Pemerintah Provinsi.

(10)

3 (2) Penilaian tahap I

Penilaian tahap I dilaksanakan terhadap dokumen RKPD Kabupaten/Kota oleh Tim Penilai Provinsi. Penilaian dilakukan berdasarkan empat (4) parameter dan enam belas (16) indikator yang telah ditetapkan. Proses penilaian tahap I menghasilkan 3 Kabupaten/Kota terbaik di setiap provinsi. Penilaian terhadap dokumen perencanaan pada tahap I ini memiliki bobot nilai 30% dari seluruh penilaian.

(3) Penilaian tahap II

Penilaian tahap II dilaksanakan melalui wawancara terhadap 3 Kabupaten/Kota terbaik oleh Tim Penilai Provinsi. Penilaian dilakukan berdasarkan lima (5) parameter dan sepuluh (10) indikator yang telah ditetapkan. Penilaian wawancara pada tahap II ini memiliki bobot nilai 40%

dari seluruh penilaian. Hasil penilaian tahap II akan menghasilkan 1 Kabupaten/Kota terbaik di setiap provinsi.

(4) Penilaian tahap III

Pada penilaian tahap III, Tim Penilai Provinsi mengajukan 1 Kabupaten/Kota terbaik pada masing-masing provinsi kepada Tim Penilai Pusat, dengan melampirkan hasil penilaian Tahap I dan Tahap II terhadap 3 (tiga) Kabupaten/Kota terbaik pada lingkup provinsinya.

Tim Penilai Pusat akan melakukan penilaian terhadap 32 Kabupaten/Kota terbaik dari masing-masing provinsi (tidak termasuk Provinsi DKI Jakarta) dalam bentuk presentasi dan wawancara di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan bobot nilai 30%.

(11)

4

Penjelasan parameter, kriteria dan skala penilaian dokumen RKPD Kabupaten/Kota terlampir.

Seluruh proses penilaian dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengumpulan RKPD Kab/Kota di lingkup

Provinsi

Shortlist

3 Kab/Kota nominasi di tiap provinsi

Penilaian Tahap I RKPD

Kab/Kota 2014 oleh Tim Penilai Provinsi

(Bobot 30%)

Penilaian Tahap II Verifikasi Proses P enyusunan Dokumen RKPD Kab/Kota nominasi oleh Tim Penilai

Provinsi (Bobot 40%) Pedoman Penilaian

RKPD Kab/Kota

Penilaian Tahap III Presentasi dan Wawancara 33 Kab/Kota terbaik setiap provinsi di pusat (Bobot 30%)

Penetapan Pemenang Kabupaten/Kota

(12)

4. KRITERIA PENILAIAN

Kriteria penilaian untuk RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 menggunakan empat (4) parameter dan enam belas (16) indikator sebagai berikut:

(1) Keterkaitan

Penilaian didasarkan pada keterkaitan dokumen RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan dokumen RPJMD Kabupaten/Kota dan RKPD Provinsi Tahun 2014 dengan menggunakan indikator, yaitu: (a) tersedianya penjelasan tentang strategi dan arah kebijakan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang terkait dengan visi dan misi, strategi dan arah kebijakan dalam RPJMD Kabupaten/Kota;

(b) tersedianya penjelasan tentang tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, dan prioritas dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang terkait dengan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, dan prioritas dalam RKPD Provinsi 2014.

(2) Konsistensi

Penilaian didasarkan pada konsistensi dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 terutama konsistensi antara hasil evaluasi dengan isu strategis, isu strategis dengan prioritas, dan prioritas dengan penganggaran. Indikator yang digunakan untuk menilai konsistensi RKPD Kabupaten/Kota 2014 adalah: (a) terwujudnya konsistensi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2013 dengan rumusan isu strategis tahun 2014; (b) terwujudnya konsistensi isu strategis dengan prioritas pembangunan; (c) terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan pagu anggaran SKPD; dan (d) terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan program/kegiatan SKPD.

5

(13)

6

(3) Kelengkapan dan Kedalaman

Penilaian didasarkan pada kelengkapan dan kedalaman dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 dalam menyajikan kerangka ekonomi daerah; kerangka kebijakan keuangan daerah; analisa, arah kebijakan dan prioritas pengembangan wilayah; strategi dan arah kebijakan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah (pro-growth); strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan (pro-poor); strategi dan arah kebijakan pengurangan pengangguran (pro-job); strategi dan arah kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan (pro-environment);

serta strategi dan arah kebijakan percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDG’s). Indikator yang digunakan untuk menilai kelengkapan dan kedalaman dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 adalah: (a) tersedianya penjelasan tentang kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan tahun 2014; (b) tersedianya penjelasan tentang kerangka kebijakan keuangan daerah 2014; (c) tersedianya penjelasan tentang analisa, arah kebijakan pembangunan wilayah, dan prioritas wilayah 2014; (d) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas percepatan pertumbuhan ekonomi (Pro-Growth) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya; (e) tersedianya penjelasan strategi, arah kebijakan dan prioritas pengurangan kemiskinan (Pro-Poor) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya; (f) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas pengurangan pengangguran (Pro-Job) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya; (g) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas pembangunan berwawasan lingkungan (Pro-Environment) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya; dan (h) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDG’s).

(14)

7 (4) Keterukuran

Penilaian didasarkan pada keterukuran tujuan dan sasaran RKPD 2014 yang dilengkapi dengan indikator kinerja, dan prakiraan maju anggaran tahun berikutnya. Indikator yang digunakan untuk menilai keterukuran dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 adalah: (a) tersedianya penjelasan tentang rumusan tujuan dan sasaran pembangunan daerah, program dan kegiatan, dan pagu anggaran SKPD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang disertai dengan indikator kinerja yang terukur; dan (b) tersedianya penjelasan tentang prakiraan maju anggaran tahun berikutnya.

Berdasarkan hasil penilaian dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 kemudian dilakukan verifikasi proses penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan menggunakan 5 (lima) parameter dan 10 (sepuluh) indikator.

(1) Proses Perencanaan Dari Bawah

Penilaian Proses Perencanaan Dari Bawah (bottom-up) didasarkan pada optimalisasi forum Musrenbang dan keterlibatan masyarakat dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) usulan dari Musrenbang Desa/Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase usulan Musrenbang Desa/Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan yang menjadi kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014; (2) partisipasi masyarakat dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase keterlibatan masyarakat dalam Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota 2014 .

(15)

8

(2) Proses Perencanaan Dari Atas

Penilaian Proses Perencanaan Dari Atas (top-down) didasarkan pada sinkronisasi dan sinergitas kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penentuan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) Sinkronisasi Prioritas Kabupaten/Kota dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dan Prioritas Provinsi dalam RKPD Provinsi 2014 dengan indikator tingkat kesesuaian tujuan dan sasaran, isu strategis dan prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dan RKPD Provinsi 2014; (2) Sinergitas program dan kegiatan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang mendukung RKPD Provinsi 2014.

(3) Proses Perencanaan Teknokratik

Penilaian Proses Perencanaan Teknokratik didasarkan pada kapasitas Bappeda dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 berbasis kinerja. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) ketersediaan dan kelengkapan sumber data dan informasi dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang dilengkapi dengan indikator kinerja; (2) kapasitas Perencana Daerah dalam Penyiapan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator tingkat kapasitas perencana Bappeda Kabupaten/Kota dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014.

(4) Proses Perencanaan Politik

Penilaian Proses Perencanaan Politik didasarkan pada optimalisasi peran DPRD Kabupaten/Kota dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) Pertimbangan dan Pendapat DPRD Kabupaten/Kota dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase kesesuaian prioritas program

(16)

9 dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan usulan DPRD

Kabupaten/Kota; (2) konsultasi Publik dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase kesesuaian prioritas program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan usulan masyarakat sipil (LSM, Perguruan Tinggi, dan pelaku usaha).

(5) Inovasi

Penilaian Proses Perencanaan yang memasukkan unsur inovasi dari pimpinan daerah tanpa melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penilaian ini menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) Inovasi pada proses perencanaan melalui pendekatan non- konventional; dan (2) Inovasi pada kebijakan dan program pembangunan.

5. METODE PENILAIAN

Penilaian RKPD Kabupaten/Kota dilakukan dengan metode pembobotan dengan menggunakan empat (4) parameter dan enam belas (16) indikator sebagai berikut:

(1) Keterkaitan (Bobot 10%)

Penilaian didasarkan pada keterkaitan dokumen RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan dokumen RPJMD Kabupaten/Kota dan RKPD Provinsi Tahun 2014 dengan menggunakan dua indikator, yaitu: (a) tersedianya penjelasan tentang strategi dan arah kebijakan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang terkait dengan visi dan misi, strategi dan arah kebijakan dalam RPJMD Kabupaten/Kota (bobot 5%); (b) tersedianya penjelasan tentang tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, dan prioritas dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang terkait dengan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, dan prioritas dalam RKPD Provinsi 2014 (bobot 5%).

(17)

10

(2) Konsistensi (Bobot 30%)

Penilaian didasarkan pada konsistensi dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 terutama konsistensi antara hasil evaluasi dengan isu strategis, isu strategis dengan prioritas, dan prioritas dengan penganggaran. Indikator yang digunakan untuk menilai konsistensi RKPD Kabupaten/Kota 2014 adalah: (a) terwujudnya konsistensi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2013 dengan rumusan isu strategis tahun 2014 (bobot 10%); (b) terwujudnya konsistensi isu strategis dengan prioritas pembangunan (bobot 10%); (c) terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan pagu anggaran SKPD (bobot 5%); dan (d) terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan program/kegiatan SKPD (bobot 5%).

(3) Kelengkapan dan Kedalaman (Bobot 40%)

Penilaian didasarkan pada kelengkapan dan kedalaman dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 dalam menyajikan kerangka ekonomi daerah; kerangka kebijakan keuangan daerah; analisa, arah kebijakan dan prioritas pengembangan wilayah; strategi dan arah kebijakan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah (pro-growth); strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan (pro-poor); strategi dan arah kebijakan pengurangan pengangguran (pro-job); strategi dan arah kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan (pro-environment);

serta strategi dan arah kebijakan percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDG’s). Indikator yang digunakan untuk menilai kelengkapan dan kedalaman dokumen RKPD Kabupaten/Kota adalah: (a) tersedianya penjelasan tentang kerangka ekonomi daerah 2014 (bobot 5%); (b) tersedianya penjelasan trentang kerangka kebijakan keuangan daerah 2014 (bobot 5%); (c) tersedianya penjelasan tentang analisa, arah kebijakan pembangunan wilayah, dan prioritas wilayah 2014 (bobot 5%); (d) tersedianya penjelasan

(18)

11 tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas percepatan pertumbuhan

ekonomi (Pro-Growth) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya (bobot 5%); (e) tersedianya penejlasan strategi, arah kebijakan dan prioritas pengurangan kemiskinan (Pro-Poor) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya (bobot 5%); (f) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas pengurangan pengangguran (Pro-Job) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya (bobot 5%); (g) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas pembangunan berwawasan lingkungan (Pro-Environment) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya (bobot 5%); dan (h) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDG’s) (bobot 5%).

(4) Keterukuran (Bobot 20%)

Penilaian didasarkan pada keterukuran tujuan dan sasaran RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang dilengkapi dengan indikator kinerja, dan prakiraan maju anggaran tahun berikutnya. Indikator yang digunakan untuk menilai keterukuran dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 adalah: (a) tersedianya penjelasan tentang rumusan tujuan dan sasaran pembangunan daerah, program dan kegiatan, dan pagu anggaran SKPD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang disertai dengan indikator kinerja yang terukur (bobot 10%); dan (b) tersedianya penjelasan tentang perkiraan maju anggaran tahun berikutnya (bobot 10%).

Berdasarkan hasil penilaian dokumen RKP Kabupaten/Kota 2014 kemudian dilakukan verifikasi proses penyusunan RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan menggunakan 5 (lima) parameter dan 10 (sepuluh) indikator.

(19)

(1) Proses Perencanaan Dari Bawah (Bobot 25%)

Penilaian Proses Perencanaan Dari Bawah (bottom-up) didasarkan pada optimalisasi forum Musrenbang dan keterlibatan masyarakat dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) usulan dari Musrenbang Desa/Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase usulan Musrenbang Desa/Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan yang menjadi kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 (bobot 12.5%); (2) partsipasi masyarakat dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase keterlibatan masyarakat dalam Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota 2014 (bobot 12.5%).

(2) Proses Perencanaan Dari Atas (Bobot 20%)

Penilaian Proses Perencanaan Dari Atas (top-down) didasarkan pada sinkronisasi dan sinergitas kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penentuan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) Sinkronisasi Prioritas Kabupaten/Kota dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dan Prioritas Provinsi dalam RKPD Provinsi 2014 dengan indikator tingkat kesesuaian tujuan dan sasaran, isu strategis dan prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dan RKPD Provinsi 2014 (bobot 10%); (2) Sinergitas program dan kegiatan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang mendukung RKPD Provinsi 2014 (bobot 10%).

(3) Proses Perencanaan Teknokratik (Bobot 20%)

Penilaian Proses Perencanaan Teknokratik didasarkan pada kapasitas Bappeda dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 berbasis kinerja. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu:

(1) ketersediaan dan kelengkapan sumber data 12

(20)

13 dan informasi dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan

indikator persentase program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang dilengkapi dengan indikator kinerja (bobot 10%); (2) kapasitas Perencana Daerah dalam Penyiapan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator tingkat kapasitas perencana Bappeda Kabupaten/Kota dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 (bobot 10%).

(4) Proses Perencanaan Politik (Bobot 20%)

Penilaian Proses Perencanaan Politik didasarkan pada optimalisasi peran DPRD Kabupaten/Kota dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) Pertimbangan dan Pendapat DPRD Kabupaten/Kota dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase kesesuaian prioritas program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan usulan DPRD Kabupaten/Kota (bobot 10%); (2) konsultasi Publik dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase kesesuaian prioritas program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan usulan masyarakat sipil (LSM, Perguruan Tinggi, dan pelaku usaha) (bobot 10%).

(5) Inovasi (Bobot 15%)

Penilaian Proses Perencanaan yang memasukkan unsur inovasi dari pimpinan daerah tanpa melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penilaian ini menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) Inovasi pada proses perencanaan melalui pendekatan non- konventional (bobot 7.5%); dan (2) Inovasi pada kebijakan dan program pembangunan (bobot 7.5%).

Berdasarkan penilaian dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 dan hasil verifikasi proses penyusunan RKPD Kabupaten/Kota tahun 2014 kemudian dilakukan wawancara langsung kepada Bappeda Kabupaten/Kota oleh Tim Penilai Pusat di Jakarta.

(21)

14

6. ORGANISASI PELAKSANA

6.1. Susunan Tim Penyelenggara Provinsi

Tim Penyelenggara terdiri dari Tim Pengarah, Penanggung jawab dan Tim Pelaksana.

Tim Pelaksana terdiri dari:

1. Tim Penilai Utama;

Tim Penilai Utama adalah Pejabat Eselon III 2. Tim Penilai Teknis;

Tim Penilai Teknis adalah Pejabat Eselon IV dan staf 3. Tim Penilai Independen;

Tim Penilai Independen adalah para ahli non PNS yang mempunyai pengetahuan dan pemahaman mengenai kebijakan publik termasuk pembangunan ekonomi, pengembangan wilayah, kelembagaan, dan disiplin ilmu lainnya.

4. Tim Perancang Penghargaan dan Acara (Optional)

Tim Perancang Penghargaan dan Acara adalah staf yang merancang desain trofi dan penghargaan, serta mengatur susunan acara penerimaan penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014 lingkup Provinsi.

6.2. Tugas Tim Penyelenggara Provinsi Tim Pengarah bertugas:

1. Memberikan arahan kebijakan kepada Penanggung jawab dan Tim Pelaksana;

2. Melaksanakan evaluasi atas laporan dari Tim Pelaksana;

3. Melaporkan hasil penyelenggaraan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014 kepada Kepala Bappeda Provinsi.

(22)

15 Penanggung jawab bertugas:

1. Memberikan arahan dan melakukan koordinasi kepada Tim Pelaksana;

2. Melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana;

3. Menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014 kepada Tim Pengarah.

Tim Pelaksana bertugas:

1. Melakukan persiapan kegiatan penilaian dan pemberian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014;

2. Melakukan penilaian sesuai dengan indikator/kriteria dan tahapan/mekanisme yang telah ditetapkan;

3. Melakukan verifikasi terhadap proses penyusunan perencanaan;

4. Menetapkan pemenang Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014 berdasarkan penilaian yang telah dilaksanakan;

5. Melaporkan hasil kegiatan penilaian dan penetapan pemenang Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014 kepada Tim Pengarah;

6. Merancang, mempersiapkan, dan mengatur tata cara penyerahan piala dan piagam untuk pemenang Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014;

7. Melaporkan hasil penyelenggaraan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014 kepada Tim Pengarah.

Secara khusus,

Tim Penilai Teknis bertugas:

1. Melakukan review secara rinci pada dokumen RKPD yang dinilai sehingga menghasilkan penilaian terhadap seluruh RKPD;

2. Membantu Tim Penilai Utama dan Tim Penilai Independen dalam melakukan verifikasi proses penyusunan dokumen perencanaan.

(23)

16

Tim Penilai Utama dan Tim Penilai Independen bertugas:

1. Membahas seluruh hasil penilaian Tim Penilai Teknis dan menyusun nominasi daerah terbaik;

2. Melakukan verifikasi proses penyusunan dokumen perencanaan melalui wawancara atau/dan tinjauan lapangan terhadap nominasi daerah terbaik;

3. Membahas seluruh hasil penilaian terhadap nominasi daerah terbaik, serta menetapkan pemenang 1 (satu) Kabupaten/Kota terbaik untuk disampaikan kepada Tim Penilai Pusat.

7. PENGHARGAAN

Penghargaan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional kepada pemerintah Kabupaten/Kota dengan perencanaan pembangunan terbaik ini dinamakan:

“Anugerah Pangripta Nusantara”

Trofi Anugerah Pangripta Nusantara, yang artinya kurang lebih “Anugerah perencanaan pembangunan nasional” ini pada penampilannya melambangkan semakin mantap dan tegaknya pembangunan di lima wilayah kepulauan Indonesia yang menggambarkan keseluruhan 33 provinsi, yang berbeda-beda namun mewujudkan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

(24)

17

8. MEKANISME PENERIMAAN PENGHARGAAN

(1) Berdasarkan seluruh hasil penilaian Tim Penilai Teknis, Tim Penilai Utama dan Tim Penilai Independen di Provinsi, baik melalui Tahap I dan tahap II, dilaksanakan Penilaian Akhir di Pusat oleh Tim Pelaksana Anugerah Pangripta Nusantara 2014 melalui verifikasi/wawancara langsung terhadap 32 RKPD kabupaten/kota.

(2) Tim Pelaksana Pusat melaporkan seluruh hasil penilaian kepada Tim Pengarah Pusat.

(3) Tim Pengarah Pusat membahas dan menyampaikan hasil penilaian Tim Penilai Independen kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

(4) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menetapkan Para Pemenang Kabupaten/Kota Terbaik.

(25)

18

LAM PIRAN PED O M AN

Penilaian dan Pem berian Anugerah Pangripta N usantara

Tahun 2014

(26)

19

LAMPIRAN 1

PARAMETER, INDIKATOR, DAN SKALA PENILAIAN DOKUMEN RKPD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

KETERKAITAN (10%)

1. Tersedianya penjelasan strategi dan arah kebijakan RKPD Kabupaten/Kota yang terkait dengan: visi dan misi, strategi dan arah kebijakan RPJMD (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 menyebutkan dan menjabarkan visi, misi, strategi dan arah kebijakan RPJMD Kabupaten/Kota secara lengkap dan runtut dalam bentuk matrik

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 menyebutkan visi, misi, strategi dan arah kebijakan RPJMD Kabupaten/Kota, tapi kurang lengkap dan kurang runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 menyebutkan visi, misi, strategi dan arah kebijakan RPJMD Kabupaten/Kota, tapi tidak lengkap dan tidak jelas

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak berpedoman pada RPJMD

Kabupaten/Kota 2.Tersedianya

penjelasan strategi dan arah kebijakan RKPD 2014 yang terkait dengan tujuan, sasaran, dan prioritas RKPD Provinsi

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 menyebutkan dan menjabarkan tujuan, sasaran, dan prioritas RKPD Provinsi 2014 secara lengkap dan runtut dalam bentuk matrik

(27)

20

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 menyebutkan dan menjabarkan tujuan, sasaran, dan prioritas RKPD Kabupaten/Kota 2014tapi kurang lengkap dan kurang runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 menyebutkan tujuan, sasaran, dan prioritas RKP

Kabupaten/Kota 2014, tapi tidak lengkap dan tidak jelas

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak berpedoman pada RKPD Provinsi 2014

KONSISTENSI (30%)

3. Terwujudnya konsistensi antara hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Kabupaten/

Kota 2013 dengan isu strategis (10%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjelaskan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Kabupaten/Kota 2013 sebagai dasar identifikasi isu strategis secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Kabupaten/Kota 2013 sebagai dasar identifikasi isu strategis, tapi tidak lengkap dan tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD 2014 memuat hasil evaluasi pelaksanaan RKPD 2013,tapi tidak digunakan sebagai dasar

(28)

21

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Kabupaten/Kota 2013

4. Terwujudnya konsistensi antara isu strategis dengan prioritas pembangunan (10%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjelaskan isu strategis dan prioritas

3 Jelas

pembangunan, tapi tidak lengkap dan tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat isu strategis,tapi tidak digunakan sebagai dasar penentuan prioritas pembangunan

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat isu strategis dan prioritas pembangunan

5. Terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan pagu anggaran SKPD (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjelaskan prioritas pembangunan dan pagu anggaran SKPD secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat prioritas pembangunan dan pagu anggaran SKPD, tapi tidak lengkap dan tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat prioritas pembangunan,tapi tidak digunakan sebagai dasar penentuan pagu

(29)

22

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat prioritas pembangunan dan pagu anggaran SKPD

6. Terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan program/

kegiatan SKPD (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjelaskan prioritas pembangunan dan program/kegiatan SKPD secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat prioritas pembangunan dan program/kegiatan SKPD, tapi tidak lengkap dan tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat prioritas pembangunan,tapi tidak digunakan sebagai dasar penentuan

program/kegiatan SKPD

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat prioritas pembangunan dan program/kegiatan SKPD

KELENGKAPAN DAN

KEDALAMAN (40%)

7. Tersedianya kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan 2014 (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjabarkan kerangka ekonomi daerah 2014 dan kerangka pendanaan 2014 secara lengkap dan runtut

(30)

23 PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjabarkan kerangka ekonomi daerah2014 dan kerangka pendanaan 2014, tapi kurang lengkap dan tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 hanya memuat kerangka ekonomi daerah 2014, tapi tidak menjelaskan kerangka pendanaan 2014

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan 2014

8. Tersedianya kerangka kebijakan keuangan daerah 2014 (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjabarkan kerangka kebijakan keuangan daerah 2014 secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjabarkan kerangka kebijakan keuangan daerah 2014, tapi kurang lengkap dan tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat kerangka kebijakan keuangan daerah 2014, tapi tidak ada penjelasan

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat kerangka kebijakan

(31)

24

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

9. Tersedianya analisa, arah kebijakan pembangunan wilayah, dan prioritas pembangunan wilayah kecamatan 2014 (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjabarkan analisa, arah kebijakan pembangunan wilayah, dan prioritas

pembangunan wilayah kabupaten/kota secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjabarkan analisa, arah kebijakan pembangunan wilayah, dan prioritas

pembangunan wilayah kecamatan, tapi kurang lengkap dan kurang runtut tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014memuat analisa, arah kebijakan pembangunan wilayah, dan prioritas

pembangunan wilayah kecamatan, tapi tidak ada penjabaran

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat analisa, arah kebijakan pembangunan wilayah, dan prioritas

pembangunan wilayah kecamatan

10. Tersedianya uraian strategi dan arah kebijakan pertumbuhan ekonomi (Pro Growth) berdasarkan

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014memuat dan menjelaskan strategi dan arah kebijakan

pertumbuhan ekonomi (Pro-Growth)

berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya secara

(32)

25

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat strategi dan arah kebijakan pertumbuhan ekonomi (Pro Growth)

berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya secara lengkap, tapi tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat uraian strategi dan arah kebijakan pertumbuhan ekonomi (Pro-Growth) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, tapi tidak lengkap dan tidak runtut

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat uraian strategi dan arah kebijakan pertumbuhan ekonomi (Pro-Growth) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya 11. Tersedianya

uraian strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan (Pro Poor)

berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjelaskan strategi dan arah kebijakan

pengurangan kemiskinan (Pro Poor)secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan (Pro Poor) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya secara lengkap, tapi tidak runtut

(33)

26

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat uraian strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan (Pro Poor) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, tapi tidak lengkap dan tidak runtut

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat uraian strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan (Pro Poor) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya 12. Tersedianya

uraian strategi dan arah kebijakan pengurangan pengangguran (Pro Job) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjelaskan strategi dan arah kebijakan

pengurangan

pengangguran (Pro Job) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat strategi dan arah kebijakan pengurangan

pengangguran (Pro Job) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya secara lengkap, tapi tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat uraian strategi dan arah kebijakan pengurangan pengangguran (Pro Job) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, tapi

(34)

27

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat uraian strategi dan arah kebijakan pengurangan pengangguran (Pro Job) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya

13. Tersedianya uraian strategi dan arah kebijakan berwawasan lingkungan (Pro Environment) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat dan menjelaskan strategi dan arah

kebijakanberwawasan lingkungan (Pro Environment)secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat strategi dan arah kebijakan berwawasan lingkungan (Pro Environment) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya secara lengkap, tapi tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat uraian strategi dan arah kebijakan berwawasan lingkungan (Pro Environment) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, tapi tidak lengkap dan tidak runtut

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat uraian strategi dan arah berwawasan lingkungan (Pro Environment) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya

(35)

28

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

14. Tersedianya uraian strategi dan arah kebijakan MDG’s (5%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat uraian isu, tujuan dan sasaran MDG’s secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat uraian isu, tujuan dan sasaran MDG’s secara lengkap, tapi tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat uraian isu, tujuan dan sasaran MDG’s, tapi tidak lengkap dan tidak runtut

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat uraian isu, tujuan dan sasaran MDG’s

KETERUKURAN (20%)

15. Tersedianya rumusan sasaran pembangunan daerah, hasil program, dan output kegiatan tahun 2014 dengan indikator kinerja yang terukur (berbasis kinerja) – berdasarkan matrik (10%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat sasaran dengan indikator kinerja terukur secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat sasaran dengan indikator kinerja secara lengkap, tapi tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat sasaran dengan indikator kinerja, tapi tidak lengkap dan tidak jelas

0 Tidak

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat

(36)

29

PARAMETER INDIKATOR SKALA PENILAIAN

16. Tersedianya prakiraan maju anggaran tahun berikutnya (10%)

4 Sangat jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat prakiraan maju anggaran tahun berikutnya secara lengkap dan runtut

3 Jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat prakiraan maju anggaran tahun berikutnya lengkap, tapi tidak runtut

1 Kurang jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 memuat prakiraan maju anggaran tahun berikutnya, tapi tidak lengkap dan tidak jelas

0 Tidak jelas

RKPD Kabupaten/Kota 2014 tidak memuat prakiraan maju anggaran tahun berikutnya

(37)

30

LAMPIRAN 2

PENILAIAN VERIFIKASI PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN RKPD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

Proses wawancara/verifikasi terhadap proses penyusunan dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:

PRINSIP Bobot (%) PARAMETER INDIKATOR Bobot (%) SKALA PENILAIAN

Dari Bawah (Bottom- Up)

25

1. Usulan dari Musrenbang Desa/Kelura han dan Musrenbang Kecamatan dalam penyusunan RKPD Kabupaten/

Kota 2014

Persentase usulan Musrenbang Desa/Kelurah an dan Musrenbang Kecamatan yang menjadi kegiatan RKPD Kabupaten/Ko ta 2014

12.5 4

Pelaksanaan lebih dari 80%

3 Pelaksanaan 60%-80%

1 Pelaksanaan 30% -60%

0 Pelaksanaan 0 -30%

2. Partisipasi masyarakat dalam penyusunan RKPD Kabupaten/

Kota 2014

Persentase keterlibatan masyarakat dalam Musrenbang RKPD Kabupaten/Ko ta 2014

12.5 4

Pelaksanaan lebih dari 80%

3 Pelaksanaan 60%-80%

1 Pelaksanaan 30% -60%

0

Pelaksanaan 0 -30%

(38)

27 31

PRINSIP Bobot

(%) PARAMETER INDIKATOR Bobot (%)

SKALA PENILAIAN

Dari Atas (Top- Down)

20

3. Sinkronisasi Prioritas Daerah dalam RKPD Kabupaten/

Kota 2014 dan Prioritas Provinsi dalam RKP Provinsi 2014

Tingkat kesesuaian tujuan dan sasaran, isu strategis dan prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/

Kota 2014

10 4

Pelaksanaan lebih dari 80%

3 Pelaksanaan 60%-80%

1 Pelaksanaan 30% -60%

0 Pelaksanaan 0 -30%

4. Sinergitas program dan kegiatan dalam RKPD Kabupaten/

Kota 2014 dan RKPD Provinsi 2014

Persentase program dan kegiatan RKPD Kabupaten/

Kota 2014 yang mendukung RKPD Provinsi 2014

10 4

Pelaksanaan lebih dari 80%

3 Pelaksanaan 60%-80%

1 Pelaksanaan 30% -60%

0 Pelaksanaan 0 -30%

TEKNO KRATIK 20

5. Ketersediaan dan

kelengkapan sumber data dan informasi dalam penyusunan RKPD Kabupaten/

Kota 2014

Persentase program dan kegiatan RKPD Kabupaten/

Kota 2014 yang dilengkapi dengan indikator kinerja

10 4

Pelaksanaan lebih dari 80%

3 Pelaksanaan 60%-80%

1 Pelaksanaan 30% -60%

0 Pelaksanaan 0 -30%

6. Kapasitas Perencana Daerah dalam Penyiapan RKPD Kabupaten/

Kota 2014

Tingkat kapasitas perencana Bappeda Provinsi dalam penyusunan RKPD Kabupaten/

Kota 2014

10 4

Pelaksanaan lebih dari 80%

3 Pelaksanaan 60%-80%

1 Pelaksanaan 30% -60%

0 Pelaksanaan 0 -30%

(39)

32

PRINSIP Bobot (%) PARAMETER INDIKATOR Bobot (%) SKALA PENILAIAN

POLITIK 20

7. Pertimba ngan dan Pendapat DPRD Kabupaten/

Kota dalam penyusunan RKPD Kabupaten/

Kota 2014

Persentase kesesuaian prioritas program dan kegiatan RKPD Kabupaten/

Kota 2014 dengan usulan DPRD Kabupaten/

Kota

10 4

Pelaksanaan lebih dari 80%

3

Pelaksanaan 60%-80%

1

Pelaksanaan 30% -60%

0

Pelaksanaan 0 -30%

8. Konsultasi Publik dalam penyusunan RKPD Kabupaten/

Kota 2014

Persentase kesesuaian prioritas program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Ko ta 2014 dengan usulan masyarakat sipil (LSM, PT, dan pelaku usaha)

10 4

Pelaksanaan lebih dari 80%

3

Pelaksanaan 60%-80%

1

Pelaksanaan 30% -60%

0 Pelaksanaan 0 -30%

INOVASI 15

9. Inovasi pada proses perencanaan

Tingkat kapasitas Perencana Daerah untuk melakukan inovasi pada proses perencanaan melalui pendekatan non-

7.5

4 Pelaksanaan lebih dari 80%

3 Pelaksanaan 60%-80%

1 Pelaksanaan 30% -60%

0

Pelaksanaan 0 -30%

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari, tanggal dan pukul sebagaimana tersebut diatas, Panitia Pengadaan tidak dapat membuka aplikasi SPSE pada LPSE Kabupaten Mandailing Natal, sehingga Pemberian

Perihal : Undangan Pembuktian Kualifikasi Paket Belanja modal pengadaan konstruksi lanjutan peningkatan jalan air belondo - simpang plangas

Perihal : Undangan Pembuktian Kualifikasi Paket Belanja modal pengadaan konstruksi pembangunan jalan poros - desa pancur mas.. Dengan ini kami beritahukan bahwa

What is interesting is that most people spend their weekend breaks in a low-key way involving time alone with their partner, dining and R&R as opposed to the frenetic activity

Perihal : Undangan Pembuktian Kualifikasi Paket Belanja modal pengadaan konstruksi peningkatan jalan air mayan (Kec. Paiker) - air kelinsar talang bengkulu (Kec. Ulu Musi)..

In the days when gas cost 25 cents a gallon, it was an easy decision which was the cheaper method of travel, flying or driving.. Driving was the standard mode of transportation,

[r]

We don´t like to think about getting injured or sick when traveling, but when it happens, being prepared can save your vacation.. It is time to take your