phariyadi.staff.ipb.ac.id
Overview
Pangan Steril Komersial:
Pengertian, Persyaratan, Faktor kritis dan Pengendaliannya
Purwiyatno Hariyadi phariyadi.staff.ipb.ac.id
• Department of Food Science and Technology, IPB
• Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST) Center, Bogor Agricultural University, BOGOR, Indonesia (www.seafast.ipb.ac.id)
• Member of Institute for Thermal Process Specialist (IFTPS)-USA (www.iftps.org)
17 Oktober 2017
Disajikan pada
Overview
Pangan Steril Komersial:
Pengertian, Persyaratan, Faktor kritis dan
Pengendaliannya
phariyadi.staff.ipb.ac.id
“potentially hazardous foods” (PHF)
“high risk foods (HRF)
Latar Belakang
“Potentially Hazardous Foods” (PHF) (1962/US PHS)
Any perishable food which
(i) consists in whole or in part of milk or milk products, eggs, meat, poultry, fish,
shellfish, or
(ii) other ingredients capable of supporting the rapid and progressive growth of infectious
Latar Belakang
phariyadi.staff.ipb.ac.id
FDA 2001 – can’t easily define hazardous foods ~
PHF:
Foods with more than a 1 log increase of a pathogen when the food is stored at 24 °C (75
°F) for a period of time that is 1.3 times the shelf life as determined by the manufacturer.
Latar Belakang
Potentially hazardous foods are foods that meet both the criteria below:
• they might contain the types of food- poisoning bacteria that need to multiply to large numbers to cause food poisoning;
and
• the food will allow the food-poisoning bacteria to multiply.
Australian Food Standards Code 2002
Latar Belakang
phariyadi.staff.ipb.ac.id
The following foods are examples of potentially hazardous foods (1):
• raw and cooked meat (including poultry and game) or foods containing raw or cooked meat such as casseroles, curries and lasagne;
• smallgoods such as Strasbourg, ham and chicken loaf;
• dairy products, for example, milk, custard and dairy- based desserts such as
• cheesecakes and custard tarts;
• seafood (excluding live seafood) including seafood salad, patties, fish balls, stews containing seafood and fish stock;
Australian Food Standards Code 2002
Latar Belakang
The following foods are examples of potentially hazardous foods (2):
• processed fruits and vegetables, for example salads and cut melons;
• cooked rice and pasta;
• foods containing eggs, beans, nuts or other protein-rich foods such as quiche, fresh pasta and soy bean products; and
• foods that contain these foods, for example sandwiches, rolls and cooked and uncooked pizza
Australian Food Standards Code 2002
Latar Belakang
phariyadi.staff.ipb.ac.id
DUITS
Australian Food Standards Code 2002
Latar Belakang
• Jenis/species mikroorganisme.
• Keasaman (pH)
• Aktivitas (a
w)
• Oksigen (anaerobic/aerobik).
• Komposisi (gizi)
Faktor berpengaruh pada Potensi Bahaya Pangan:
Ketahanan Termal MO
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Karakteristik Intrinsik PANGAN
• Jenis/species mikroorganisme.
• Keasaman (pH)
• Aktivitas (a
w)
• Oksigen (anaerobic/aerobik).
• Komposisi (gizi)
Faktor berpengaruh pada Potensi Bahaya Pangan:
Ketahanan Termal MO
H M
L M
0.85 1
a
wPembagian Potensi Bahaya
Pangan = f(pH dan a w )
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Pangan Berasam Rendah
M
L M
4.6 0.85
0 1
a
wpH
14 10
pH
Pembagian Potensi Bahaya Pangan = f(pH dan a w )
Pangan Berasam Rendah adalah pangan olahan yang memiliki:
• pH lebih besar dari 4,6 dan
• a
wlebih besar dari 0,85.
Pangan Berasam Rendah
M
L M
4.6 0.85
0 1
a
wpH
14 10
pH
Pembagian Potensi Bahaya Pangan = f(pH dan a w )
Pangan Berasam Rendah yang (i) dikemas secara hermetis, (ii) disterilisasi komersial dan (iii) disimpan pada suhu ruang
Pangan Steril Komersial
PK BPOM No 24, 2016
phariyadi.staff.ipb.ac.id
PK BPOM No 24. 2016
• Ditetapkan: 24 Mei 2016
• Diundangkan: 4 Agustus 2016
• Berlaku sejak diundangkan
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10
Pangan Olahan yang beredar wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan ini paling lama 12 (dua belas) bulan sejak
PK BPOM No 24. 2016
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Karena : Clostridium botulinum
• Mikroba tahan panas pembentuk spora
• Spora tersebar luas di lingkungan (tanah).
• Spora dapat bergerminasi pada kondisi anaerobic
• Mampu membentuk racun mematikan: botulin
• Persyaratan tumbuh/berkembang:
• pH > 4.6
• A
w> 0.85
PK BPOM No 24. 2016 Mengapa ?
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan:
1. … 2. … 3. …
4. Steril Komersial adalah kondisi yang dapat dicapai melalui perlakuan inaktivasi spora dengan panas dan/atau perlakuan lain yang cukup untuk menjadikan pangan tersebut bebas dari mikroba yang memiliki kemampuan untuk tumbuh dalam suhu ruang ( non-refrigerated ) selama distribusi dan penyimpanan.
PK BPOM No 24. 2016 Apa ?
phariyadi.staff.ipb.ac.id
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan:
1. … 2. … 3. … 4. …
5. Pangan Steril Komersial adalah pangan
berasam rendah yang dikemas secara hermetis, disterilisasi komersial dan disimpan pada suhu ruang.
PK BPOM No 24. 2016 Apa ?
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan:
1. … 2. … 3. … 4. … 5. …
6. Pangan Berasam Rendah adalah pangan olahan yang memiliki pH lebih besar dari 4,6 dan aw lebih besar dari 0,85.
PK BPOM No 24. 2016 Apa ?
phariyadi.staff.ipb.ac.id
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan:
1. … 2. … 3. … 4. … 5. … 6. … 7. …
8. Hermetis adalah kondisi kemasan tertutup yang dapat mencegah masuknya mikroorganisme selama dan setelah proses pemanasan.
PK BPOM No 24. 2016 Apa ?
BAB II
Ruang Lingkup Pasal 2
(1) Peraturan Kepala Badan ini mengatur tentang persyaratan Pangan Steril Komersial yang diproses dengan menggunakan panas.
PK BPOM No 24. 2016 R Lingkup?
phariyadi.staff.ipb.ac.id
BAB II
Ruang Lingkup Pasal 2
(1) …
(2) Pangan Steril Komersial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pangan Steril Komersial yang disterilisasi setelah dikemas; dan
b. Pangan Steril Komersial yang diolah dengan Proses Aseptik.
PK BPOM No 24. 2016 R Lingkup?
BAB II
Ruang Lingkup Pasal 2
(1) … (2) …
(3) Selain diproses dengan menggunakan panas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), proses sterilisasi dapat dicapai melalui perlakuan lain.
PK BPOM No 24. 2016 R Lingkup?
phariyadi.staff.ipb.ac.id
BAB II
Ruang Lingkup Pasal 2
(1) Peraturan Kepala Badan ini mengatur tentang persyaratan Pangan Steril Komersial yang diproses dengan menggunakan panas.
PK BPOM No 24. 2016 R Lingkup?
Tujuan Proses (Kriteria Process):
• Membunuh MO Target
• Mencegah re-kontaminasi
Tujuan Keamanan Pangan
• Melindungan kesehatan publik
• (Menhurangi kerugian krn kebusukan)
• Isi-Panas (Hot-fill-hold)
• Pasteurisasi
• Sterilisasi
Bagaimana mengevaluasi/
menilai keamanan produk pangan yang diproses panas?
?
Proses Termal
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Karakteristik Intrinsik PANGAN
• Jenis/species mikroorganisme.
• Keasaman (pH)
• Aktivitas (a
w)
• Oksigen (anaerobic/aerobik).
• Komposisi (gizi)
Faktor berpengaruh pada Potensi Bahaya Pangan:
Ketahanan Termal MO
Ketahanan Termal MO
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Apa itu nilai D?
Ketahanan Termal MO
Apa itu nilai D?
Ketahanan Termal MO
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Apa itu nilai D?
Nilai DB
Ketahanan Termal MO
Apa itu nilai D?
Nilai DC
Ketahanan Termal MO
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Apa itu nilai D?
Nilai DC
Nilai DB
Ketahanan Termal MO
Ketahanan Termal MO
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Apa itu nilai Z?
Ketahanan Termal MO
Apa itu nilai Z?
... untuk MO yang samaKetahanan Termal MO
phariyadi.staff.ipb.ac.id
T1
Bagaimana jika suhu pemanasan pada T2>T1???
T2>T1
D2
Apa itu nilai Z?
... untuk MO yang samaKetahanan Termal MO
T1
Bagaimana jika suhu pemanasan pada T >T???
T2>T1
D2
T3>T2
D3
Apa itu nilai Z?
... untuk MO yang samaKetahanan Termal MO
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Apa itu nilai Z?
... untuk MO yang samaNilai Z adalah perubahan suhu (DT) yang
diperlukan untuk mengubah nilai D sebesar 1 siklus log
NilaiD (menit)
100
10
1
0.1
0.01
Suhu pemanasan (oF)
230 240 250 260 270 280
A ZA
Ketahanan Termal MO
Apa itu nilai Z?
... untuk MO yang samaSemakin besar nilai Z =
………..?
NilaiD (menit)
100
10
1
0.1 B
A ZB
ZA
Ketahanan Termal MO
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Jumlah cemaran awal, N0 (sebelum proses termal):
103/kemasan
Jumlah cemaran akhir, Nt (setelah proses termal):
10-9/kemasan Peluang menemukan cemaran pada 1 kemasan
= 10-9
(1 diantara 109 kemasan)
Proses Termal
Menjamin Keamanan Pangan ?MISAL :
Persyaratan Kecukupan Panas
Berapa kecukupan proses?
Bagaimana persyaratannya?
Bagaimana mengukurnya?
Bagaimana melakukannya?
Persyaratan Kecukupan Panas
Proses Termal
Menjamin Keamanan Pangan ?phariyadi.staff.ipb.ac.id
PK BPOM RI, No 24.2016
Proses Termal
Menjamin Keamanan Pangan ?• Laju letal (Lethal Rate; LR) = Nilai letal (Lethal value; LV)
• Masing-masing suhu mempunya kemampuan tertentu untuk
membunuh mikroorganimse Masing-masing suhu
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal
phariyadi.staff.ipb.ac.id
z 121.1 - T(t) z
T(t) -
121.1
10
10 LV 1
LR = = =
T(oC) T(oF) LR(z=10oC) 90 194 0,000776247 95 203 0,002454709 100 212 0,007762471 105 221 0,024547089 110 230 0,077624712 115 239 0,245470892 120 248 0,776247117 121,1 250 1,000000000 125 257 2,454708916 129 264 6,165950019
Perhitungan Kecukupan Proses Termal
0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
LR
t, min T(oC)
0 121,1
1 121,1
2 121,1
3 121,1
4 121,1
5 121,1
6 121,1
7 121,1
8 121,1
9 121,1
10 121,1
11 121,1
12 121,1
LR(z=10oC) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Pemanasan pada suhu konstan, 121,1oC
1 unit sterilisasi
0 20 40 60 80 100 120 140
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Waktu
Suhu
12 unit sterilisasi F0=12
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal
phariyadi.staff.ipb.ac.id 0,0000
0,0020 0,0040 0,0060 0,0080 0,0100
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Waktu
LR
Total sterilitas = 0.007762x12 unit
= 0.10091 unit hanya
0.00776 x pengaruh letal pada 121.1oC Total letalitas = F0=??
F0= Do log t
0
(LR)dt N
N0 F0= LR.t
t, min T(oC) LR(z=10oC)
0 100 0,007762471
1 100 0,007762471
2 100 0,007762471
3 100 0,007762471
4 100 0,007762471
5 100 0,007762471
6 100 0,007762471
7 100 0,007762471
8 100 0,007762471
9 100 0,007762471
10 100 0,007762471
11 100 0,007762471
12 100 0,007762471
Perhitungan Kecukupan Proses Termal
Pemanasan pada suhu konstan, 100 oC
t = waktu pemanasan (menit) T = Suhu pemanasan,
oC
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal
phariyadi.staff.ipb.ac.id
F o = S.D o
S = Penurunan Siklus Logaritma yg diinginkan Do = Nilai D pada suhu standar
Pada Suhu Lain (T) Pada Suhu Standar (T
ref)
Perhitungan Kecukupan Proses Termal
Definisi:
• F = Waktu (menit) yang dibutuhkan untuk membunuh mikroba target hingga mencapai level tertentu pada suhu tertentu.
• Fo = Nilai F yang dinyatkan sebagai waktu proses pada suhu standar tertentu.
• Misal: suhu standar dalam proses sterilisasi adalah 121.1
oC (250
oF), sehingga nilai Fo sterilisasi menunjukkan waktu sterilisasi pada suhu standar 121.1
oC.
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Diketahui : Mikroba A; D0= 0,25 menit dikehendaki proses 12 D
Pemanasan pada suhu 121.1oC ………> 12(0,25)=3,0 menit
Pemanasan pada suhu 131.1oC ………>
Pemanasan pada suhu 111.1oC ………>
Perhitungan Kecukupan Proses Termal
Pada prakteknya :
Efek letal panas untuk sterilisasi, umumnya mulai dianggap nyata setelah T>90
oC
Suhu produk selama pemanasan tidak konstant
…….
> T=f(t)
Pemanasan produk dilakukan dalam retort pengalengan
Pemanasan produk dilakukan dengan HE aseptik
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Produk kemasan,
(botol, gelas, dll)
Produk ”steril” dalam wadah
Pemanasan (dengan panas basah)
Pengi- sian +
tutup
--> for ”In-container/terminal sterilization"
Perhitungan Kecukupan Proses Termal
• Proses pemanasan terstandar (Scheduled Process): Venting and heating procedure
• Come up time
• Operator processing time
• Cooling time, ETC
T
R= f(t)
--> for ”In-container/terminal sterilization"
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal
phariyadi.staff.ipb.ac.id
•
Suhu retort di”set”(mis: pada 250oF)
CUT
•
t untuk mencapai TR : CUTTeixera, 1992. Thermal Process Calculation. Handbook of Food Eng.
Heat Penetration Test
Tipikal kurva penetrasi panas untuk pangan kemasan dan perubahan suhu retort (TR) selama proses seterilisasi
--> for ”In-container/terminal sterilization"
Perhitungan Kecukupan Proses Termal
SHP:
Slowest Heating Point
Tipikal data penetrasi panas : hubungan antara suhu produk (SHP) dan waktu pemanasan
--> for ”In-container/terminal sterilization"
Perhitungan Kecukupan Proses Termal
SHP
phariyadi.staff.ipb.ac.id Teixera, 1992. Thermal Process Calculation. Handbook of Food Eng.
Tipikal data penetrasi panas : hubungan antara suhu produk (SHP) dan waktu pemanasan
--> for ”In-container/terminal sterilization"
Perhitungan Kecukupan Proses Termal
0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2
0 4 8 12 16 20 24
Waktu
LR
t, min T(oC) LR(z=10oC)
0 90 0,000776247
4 105 0,024547089
8 120 0,776247117
12 121 0,977237221
16 100 0,007762471
20 70 0,000007762
24 60 0,000000776
F0= Do log = t
0
(LR)dt N
N0
Fo = luas area di bawah kurva hubungan antara LR dan t Fo = jumlah area trapesium
Luas trapesium t
2 LR2 LR1 +
=
0 20 40 60 80 100 120 140
0 4 8 12 16 20 24
waktu
Suhu (C)
3.506 8) 2 (12
0.97 7 0.776
A + - =
=
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Waktu
(min) Suhu (oC) Nilai LR (z=10oC)
0 90 0.000776
4 105 0.024547
8 120 0.776247
12 121 0.977237
16 100 0.007762
20 90 0.000008
24 60 0.000001
(LRn+LRn-1)/2 Menit
0.012662 4
0.400397 4
0.876742 4
0.492500 4
0.003885 4
0.000004 4
Contoh :
Perhitungan Nilai Letalitas (Fo parsial)
Fo
(menit) 7.144761 Luas Trapesium
(Fo Parsial)
0.050647 1.601588 3.506969 1.969999 0.01554 0.000017
Fo parsial = ½ (LR
n+LR
n-1) t
Perhitungan Kecukupan Proses Termal
T-Tm TP-TR
Ti-Tm = Ti-TR = exp -( t/L2)
TR-TP
T -T = exp -(k)t
Metoda Formula
T - TR Ti - TR = e
hA - CpV t
= e-kt
Persamaan perubahan suhu selama proses pemanasan :
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal kharakteristik kurva pemanasan
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Dari kurva penetrasi panas : - Tentukan fh
- Buat garis vertikal di t=0.6 CUT - Tentukan jI (baca di sumbu kanan Y) - (hitung/tentukan j
j = jI/I I = RT - IT
Menentukan nilai Fo; jika diketahui B ...hitung log g = log jI – (B/fh) ... .dengan diketahui log g cari fh/U ... .hitung Fi= 10(250-TR)/z
Fo= fh/[(fh/U)Fi]
Kasus 1
Perhitungan Kecukupan Proses Termal kharakteristik kurva pemanasan
Dari kurva penetrasi panas : - Tentukan fh
- Buat garis vertikal di t=0.6 CUT - Tentukan jI (baca di sumbu kanan Y) - (hitung/tentukan j
j = jI/I I = RT - IT
Menentukan nilai B; dgn nilai Fotertentu ... .hitung Fi= 10(250-TR)/z
... hitung fh/U = fh/(Fo*Fi)
... .dengan diketahui fh/U cari log g B= fh(log jI – log g)
Perhitungan Kecukupan Proses Termal kharakteristik kurva pemanasan
Kasus 2
phariyadi.staff.ipb.ac.id
KENAPA FAKTOR KRITIS?
Harus dilakukan upaya sistematis untuk (i) membuat, (ii) memverifikasi dan (iii)
mendokumenkan bahwa semua kondisi produk dan data pindah panas yang digunakan dalam menyusun SOP (scheduled process) tetap dipelihara sebagai kondisi proses yang rutin dilakukan dengan segala variasinya.
Apa saja?
“…. setiap sifat, karakteristik, kondisi, aspek, variasi atau prosedur atau parameter lain yang mungkin
mempengaruhi kecukupan (panas) yang diberikan oleh proses standar (atau mempengaruhi capaian tingkat sterilisasi komersial) yang telah ditetapkan”
(“ any property, characteristic, condition, aspect, variation or procedure or other parameter, of which affects the adequacy of the scheduled process and the attainment commercial sterility”)
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal Faktor Kritis
phariyadi.staff.ipb.ac.id
1. Peralatan:
• Jenis & karakterstik retort atau peralatan aseptik
2. Wadah
• tipe bahan, bentuk/geometri wadah, penutupan/pengeliman)
3. Produk
• Ingridien, formula, persiapan) Apa saja?
Perhitungan Kecukupan Proses Termal Faktor Kritis
Jenis retort - Still
- horizontal, vertikal, crateless
- Divider plate? (Solid? Perforated?) - Agitating
- End Over End?
- Axial?
- Contiuuous?Batch?
- Hydrostatic?
- Over-pressure?
Apa saja?
1. Peralatan:
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal Faktor Kritis
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Apa saja?
2. Wadah:
- Posisi wadah pada retort?
- Nesting of containers?
- Size?
- Container dimension?
- Container capacity?
Perhitungan Kecukupan Proses Termal Faktor Kritis
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal Faktor Kritis
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Perhitungan Kecukupan Proses Termal Faktor Kritis
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal Faktor Kritis
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Perhitungan Kecukupan Proses Termal Faktor Kritis
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal Faktor Kritis
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Perhitungan Kecukupan Proses Termal Faktor Kritis
Perhitungan Kecukupan Proses
Termal Faktor Kritis
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Apa saja?
3. Produk - % solid?
- Solid/liquid ratio ? - Drained weight?
- Arratengement of pieses?
- Viscosity of liquid?
- Particle size?
- Syrup strength?
- Max residual air (pouch.semirigid) - % starch added?
- Max % added of other binders (HVP, TVP) ? - Other?
Perhitungan Kecukupan Proses Termal Faktor Kritis
H M
L M
0.85 1
a
wPengeringan, Penggaraman, dll
(a
wcontrolled)
Pengasaman (pH controlled)
Apakah semua produk Proses
Termal PK BPOM 24/2016 ? Catatan
phariyadi.staff.ipb.ac.id
3 SYARAT
PENGALENGAN PANGAN SUKSES : 1. Perlakuan pemanasan yang cukup :
tercapainya sterilitas komersial 2. Wadah/kaleng tertutup secara hermetis
lakukan prosedur pengisian dan penutupan kaleng dengan benar 3. Penanganan kaleng dengan baik :
Sebelum, selama dan setelah pemanasan memastikan bahwa integritas sambungan dan penutupan tetap terjaga
Selalu ada kemungkinan bahwa bakteri akan masuk kembali dan mencemari produk yang telah
Disterilisasi integritas sambungan dan penutupan adalah faktor penting