• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementation Of Healthy Life In The Pandemic Time Of Covid-19 And Education In The Field Of Pharmacy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Implementation Of Healthy Life In The Pandemic Time Of Covid-19 And Education In The Field Of Pharmacy"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 984

Implementation Of Healthy Life In The Pandemic Time Of Covid-19 And Education In The Field Of Pharmacy

Penerapan Hidup Sehat Dalam Masa Pandemi Covid-19 Dan Edukasi Di Bidang Farmasi

Siti Nur Habibah1, Akhmad Syakir2

1Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

2Program Studi S1 Pendidkan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Email: habibah7789@gmail.com, ahmadsyakir02@gmail.com

ABSTRACT

The application of Healthy Living and Education in the Pharmacy Sector during the Covid-19 pandemic is something that must be applied to the community which aims to change the lifestyle of the community from before the Covid-19 pandemic period then to the Covid-19 pandemic period. The method used is social media in the form of Instagram and Youtube. The results of the application of healthy living and education in the field of pharmacy through social media are very influential and highly appreciated by social media users. The conclusion of this activity is very useful for social media users, because it can be seen from the enthusiastic users who appreciate it.

Keywords : Covid-19, social media

PENDAHULUAN

Pendidikan di Perguruan Tinggi memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa agar dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Melalui proses perkuliahan dan penelitian, mahasiswa dilibatkan dalam pemberdayaan masyarakat, sebagai bentuk implementasi ilmu dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sejak tahun 1960-an, beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia mulai berinisiatif untuk berperan dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 pasal 1, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa: “Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Dirjen Dikti memberikan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, yang hingga kini sebagian besar Perguruan Tinggi menjadikan KKN sebagai bagian dari kegiatan yang wajib ditempuh oleh para mahasiswa. Namun dalam konsep dan implementasinya masih belum fokus pada model KKN yang tepat dengan kebutuhan masyarakat yang bervariatif dari segi agama, ekonomi, budaya, dan sosial.

Kuliah Kerja Nyata merupakan satu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. Pelaksanaan KKN mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat sehingga realisasinya di lapangan harus sekaligus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat bersangkutan.

Selama KKN berlangsung banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa terhadap masyarakat.

Mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan KKN yang isi didalamnya merupakan kegiatan, informasi/gambaran atau program dari sejak perencanaan, pelaksanaan serta hasil-hasil yang telah dicapai dapat membantu terselesaikannya laporan tersebut tetapi dalam pembuatannya pasti dikerjakan pada saat KKN selesai dilaksanakan karena dalam proses pembuatan laporan tersebut mahasiswa harus terlebih dahulu mengumpulkan data-data kegiatan selama KKN berlangsung.

(2)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 985 Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku berdasarkan kesadaran sebagai wujud dari pembelajaran agar individu bisa menolong diri sendiri baik pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam mewujudkan masyarakat yang sehat di lingkungannya. Program penerapanPerilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS)merupakan bentuk dari upaya untuk memberikan pelajaran berupa pengalaman pada tiap individu, anggota keluarga, sekumpulan, maupun pada masyarakat umum. Pelajaran dapat melalui media komunikasi, pemberian berita, serta adanya pendidikan agar terjadinya peningkatan pada pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku melalui metode pendekatan dari pimpinan, membina suasana, dan juga melakukan gerakan memampukan diri pada kelompok masyarakat. Kondisiini sebagai salah satu wujud pencerminan yang berguna untuk membantu masyarakat dalam mengenali dan mengetahui serta mengatasi masalah yang terjadi pada individu dalam tatanan rumah tangga. Tujuannya tidak lain adalah agar terbentuknya masyarakat yang menerapkan cara kebiasaan hidup yang sehat pada kesehariannya yang merupakan upaya dalam meningkatkan derajat kesehatannya pada tatanan rumah tangga atau lingkungan masyarakat (Kemenkes RI, 2011).

Hingga saat ini perilaku hidup sehat menjadi satu perhatian khusus terutama bagipemerintah. Hal ini karena PHBS dijadikan sebagai tolak ukur dalam pencapaian untuk meningkatkan cakupan kesehatan pada program Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2015-2030. PHBS dalam SDGs merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan yang menimbulkan dampak jangka pendek didalam peningkatan kesehatan pada tiga tempat antara lain, pada lingkup anggota keluarga, masyarakat umum, serta sekolah (Kemenkes RI, 2015).

Sekarang ini dunia kesehatan berkembang dengan pesat seiring telah ditemukan obat-obat baru.

Kemajuan yang pesat di bidang kesehatandan kefarmasian telah menyebabkan produksi berbagai jenis obat meningkat sangat tajam. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dibutuhkan suatu pelayanan kesehatan yang berkualitas, dan obat menjadi salah satu faktor yang penting dalam pelayanan kesehatan.

Obat merupakan substansi yang melalui efek kimianya membawa perubahan dalam fungsi biologis.

Pelayanan Informasi,terutama terkait teknik penggunaan obat,merupakan salah satu kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat dan tidak bias kepada dokter, perawat, profesi kesehatan lainnya, pasien, dan masyarakat terkait penggunaan obat, maka dari itu dibutuhkan peran apoteker untuk dapat mendukung pengobatan yang optimal bagi pasien dan masyarakat (Anonim, 2016).Menurut data World Health Organization, sekitar 50 % dari seluruh penggunaan obat tidak tepat dalam peresepan dan sekitar 50 % lainnya tidak digunakan secara tepat oleh pasien. Ketidakpahaman masyarakat dalam penggunaan obat merupakan salah satu penyebab kegagalan pengobatan (Aurelia, 2013). Salah satu kegagalan pengobatan adalah kesalahan waktu penggunaan obat, jika obat digunakan 3x sehari maka obat tersebut digunakan tiap delapan jam. Sebagian besar masyarakat belum mengaplikasikan aturan tiap delapan jam ini, hal ini dapat mempengaruhi efek pengobatannya. Contoh lain kurangnya informasi penggunaan obat adalah penggunaan obat tradisional.Harmanto (2007) menyebutkan bahwa penggunaan obat tradisional tidak selalu bebas dari efek samping dan interaksiobatdan sekitar 63% tanaman obat tradisional Indonesia dapat menyebabkan interaksi farmakokinetik dengan obat konvensional jika digunakan secara bersamaan, sehingga membutuhkan teknik penggunaan yang tepat terutama jika menggunakan obat lain secara bersamaan.

Sebagian besar masyarakat lebih sering membeli obat bebas dan bebas terbatas di warung dan toko obat terdekat dan menggunakan obat tradisional hanya berdasarkan pengalaman, hal ini dapat berpengaruh kepada minimnya pemahaman masyarakat terutama mengenai teknik penggunaan obat yang tepat sehingga dapat menghasilkan efek terapi yang optimal. Minimnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat terkait teknik penggunaan obat yang tepat maka dibutuhkan suatu edukasi dan optimalisasi kemampuan masyarakat berkaitan dengan teknik penggunaan obat sehingga dapat mendukung pengobatan yang optimal, membentuk masyarakat yang mandiri terhadap pengobatannya, dan mendukung program Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yaitu ―GEMA CERMAT (Gerakan Masyarakat Cerdas Gunakan Obat).

Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei.

Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan.1Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

(3)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 986 Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru.2 Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).

Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya.5 Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik.6Hingga tanggal 29 Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia.5 Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus dengan positif COVID-19 dan 136 kasus kematian.

COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus.9 Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian.10

Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Per 30 Maret 2020, terdapat 693.224 kasus dan 33.106 kematian di seluruh dunia. Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi COVID-19, dengan kasus dan kematian sudah melampaui China. Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dengan kasus COVID-19 terbanyak dengan penambahan kasus baru sebanyak 19.332 kasus pada tanggal 30 Maret 2020 disusul oleh Spanyol dengan 6.549 kasus baru. Italia memiliki tingkat mortalitas paling tinggi di dunia, yaitu 11,3%.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan

‘‘PENERAPAN HIDUP SEHAT DALAM MASA PANDEMI COVID-19 DAN EDUKASI DIBIDANG FARMASI’’. Adapun kegiatan yang dilakukan secara online melalui media sosial Instagram dan Youtube yaitu mengedukasi kepada masyarakat tentang Mengenali seputar virus Corona (covid-19), cara menggunakan masker yang benar, cara mencuci tangan dengan cara 6 langkah, edukasi kefarmasian yaitu tentang DAGUSIBU, edukasi mengenai jaga diri – jaga sesama, edukasi tentang kapan penggunaan sabun dan handsanitizer, dan tips cara menjaga diri agar terhindar dari virus covid-19.

METODE

Metode yang digunakan yaitu melalui metode media sosial, dan jenis media sosialnya yaitu berupa Instagram dan Youtube.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sub Bab 1

Kegiatan KKN pada tahun ini agak sedikit berbeda pada tahun sebelumnya, yang dimana pada tahun sebelumnya kegiatan dilaksanakan dan difokuskan didesa secara langsung. Namun pada tahun ini kegiatan hanya difokuskan secara online pada media sosial, karena pada tahun ini sedang dilanda pandemi covid-19, oleh karena itu kegiatan yang dilakukan selama 45 dilakukan secara online. Adapun kegiatan yang dilakukan secara online melalui media sosial Instagram dan Youtube yaitu mengedukasi kepada masyarakat tentang mengenali seputar virus Corona (covid-19), cara menggunakan masker yang benar, cara mencuci tangan dengan cara 6 langkah, edukasi kefarmasian yaitu tentang DAGUSIBU, edukasi mengenai jaga diri – jaga sesama, edukasi tentang kapan penggunaan sabun dan handsanitizer tips, dan cara menjaga diri agar terhindar dari virus covid-19.

Hasil dari penelitian ini berdasarkan dari kegiatan yang telah dilakukan yaitu mulai dari tanggal 5 januari sampai dengan tanggal 26 februari diperoleh hasil yang sangat diapresiasi oleh pengguna media sosial, karena dapat dilihat dari like atau komentar yang telah diberikan para pengguna media sosial.

Sub Bab 2

KONTEN INSTAGRAM

(4)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 987 Gambar 1. Mengenali virus Corona

Gambar 2. Cara Memakai Masker Yang Benar

(5)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 988 Gambar 3. Menjaga Jarak (Social Distancing)

Gambar 4. Memakai Sabun atau Handsanitizer

(6)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 989 Gambar 5. Cuci Tangan Pakai Sabun Dengan Cara 6 langkah

Gambar 6. Kenali Dagusibu

(7)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 990 Gambar 7. Etika Batuk

Gambar 8. Jaga Diri, Jaga Sesama Dari Covid-19

(8)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 991 Gambar 9. Jaga Diri & Keluarga Dari Covid-19 Dengan Cara GERMAS

KONTEN YOUTUBE

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. KKN dilakukan secara online yaitu melalui media sosial berupa Instagram dan Youube.

2. Konten yang diberikan berupa edukasi mengenai ‘‘HIDUP SEHAT DIMASA PANDEMI COVID-19 DAN EDUKASI DIBIDANG FARMASI’’.

3. Konten yang diberikan di media sosial Instagram berupa leaflet dan konten Youtube berupa video

(9)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 992 4. Kegiatan tersebut sangat diapresiasi oleh para pengguna media sosial, karna dapat dilihat dari like

dan komentarnya.

PENGHARGAAN

Terimakasih kepada Kelurahan Antasan Kecil Timur, ketua RT 17, ketua RT 18, ketua RT 19, dan masyarakat Kelurahan Antasan Kecil Timur yang sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan KKN-M kelompok 7.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, N. (2019). Model Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integratif Interkonektif Berbasis pada Pengembangan Masyarakat yang Produktif Inovatif dan Kreatif. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 2(2), 219. https://doi.org/10.14421/panangkaran.2018.0202-03

Pratiwi, H., Choironi, N. A., & Warsinah, W. (2017). Pengaruh edukasi apoteker terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat terkait teknik penggunaan obat. Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi, 5(2), 44.

https://doi.org/10.26874/kjif.v5i2.107

Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen, L. K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415

Wacana, S., & Tahun, S. (2015). Hubungan Antara Fasilitas Dan Kbm Olahraga Dengan Perilaku Hidup Sehat Mahasiswa Fkip Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Tahun 2013. E-Jurnal Physical Education, Sport(Health and Recreation), 1832–1838. https://doi.org/10.15294/active.v4i5.5470 Wati, P. D. C. A., & Ridlo, I. A. (2020). Hygienic and Healthy Lifestyle in the Urban Village of Rangkah

Surabaya. Jurnal PROMKES, 8(1), 47. https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.47-58

Gambar

Gambar 2. Cara Memakai Masker Yang Benar
Gambar 4. Memakai Sabun atau Handsanitizer
Gambar 6. Kenali Dagusibu
Gambar 8. Jaga Diri, Jaga Sesama Dari Covid-19

Referensi

Dokumen terkait

Lack of public compliance with the implementation of health protocol activities in daily life has resulted in increased cases of Covid-19 in Indonesia, so

Socioeconomic changes in the daily laborers and masons during the implementation of PPKM during the Covid-19 pandemic were influenced by the following

with PHBS indicators and appropriate in the context of prevention for us and all children and their parents from the transmission of Covid-19.T he results of interviews with

The data are presented for the five sectors of Tourism as: Sector of tourist agencies and tour operators, Sector of accommodation (hotels, motels, inns), Sector

The policy to continue holding regional head elections on December 9, 2020 has also been expressed by the Chairman of Commission II of the DPR RI Ahmad Doli Kurnia

This research explored The Implementation of Assessment for learning in teaching speaking skill during covid-19 pandemic. In this pandemic condition, the teacher has to change

That's why he encouraged the Zakat, Infaq and Alms (ZIS) movement to be more intensified to help others in the midst of the Corona virus (Covid-19) pandemic.. Now, it's

CUSTOMERS' ATTITUDES AND PURCHASE INTENTIONS FOR LUXURY GOODS: AN EXAMINATION OF ONLINE SHOPPING OF JADE CARVING PENDANTS DURING THE COVID-19 PANDEMIC