• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

72 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGOLAHAN DATA 1. Pengolahan Data

a. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

Teknik ini digunakan untuk menentukan kecenderungan umum variabel penelitan. Untuk mengetahui kecenderungan rata-rata dari variabel X dan variabel Y, dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel, yaitu dengan menggunakan rumus Weight Means Scored (WMS) sebagai berikut:

N x= X

Keterangan:

x

= Nilai rata-rata skor responden X = Jumlah skor dari jawaban responden N = Jumlah responden

Perhitungan teknik WMS ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria/ tolak ukur yang telah ditentukan. Adapun perhitungan data variabel X (iklim organisasi) menggunakan Weigthted Mean Score (WMS) dapat digambarkan sebagai berikut:

(2)

73 TABEL 4.1

Hasil WMS Variabel X ”IKLIM ORGANISASI”

Indikator No.

Item

Jumlah Rata -rata X / F

Katego

5 4 3 2 1 ri

F X F X F X F X F X F X

kondisi Internal

1 4 20 32 128 6 18 2 4 0 0 44 170 3,86 baik

2 29 145 5 20 10 30 0 0 0 0 44 195 4,43 Sangat

baik

3 23 115 15 60 4 12 2 4 0 0 44 191 4,34 Sangat

baik

4 13 65 22 88 8 24 1 2 0 0 44 179 4,07 Sangat

baik

5 10 50 6 24 17 51 11 22 0 0 44 147 3,34 baik

6 17 85 19 76 5 15 2 4 1 1 44 181 4,11 Sangat

baik

Total rata-rata indikator 4,03 Sangat

baik

Kondisi Eksternal

7 16 80 16 64 9 27 3 6 0 0 44 177 4,02 Sangat

baik

8 15 75 22 88 6 18 1 2 0 0 44 183 4,16 Sangat

baik

9 21 105 20 80 3 9 0 0 0 0 44 194 4,41 Sangat

baik

Total rata-rata indikator 4,20 Sangat

baik

Kondisi Organisasio

nal

10 18 90 22 88 4 12 0 0 0 0 44 190 4,32 Sangat

baik

11 18 90 22 88 4 12 0 0 0 0 44 190 4,32 Sangat

baik

12 23 115 13 52 7 21 1 2 0 0 44 190 4,32 Sangat

baik

Total rata-rata indikator 4,32 Sangat

baik

Interaksi

13 19 95 22 88 3 9 0 0 0 0 44 192 4,36 Sangat

baik

14 22 110 13 52 6 18 3 0 0 0 44 180 4,09 Sangat

baik

15 26 130 15 60 3 9 0 0 0 0 44 199 4,52 Sangat

baik

16 17 85 23 92 2 6 2 4 0 0 44 187 4,25 Sangat

(3)

74

Diperoleh nilai rata-rata keseluruhan hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut:

N x= X

5

50 , 4 27 , 4 32 , 4 20 , 4 03 ,

4 + + + +

= x

5 32 ,

= 21 x

26 ,

=4 x

Hasil perhitungan diatas selanjutnya dikonsultasikan dengan tolak ukur yang telah ditentukan, adapun tolak ukur yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

baik

17 15 75 20 80 9 27 0 0 0 0 44 182 4,14 Sangat

baik

Total rata-rata indikator 4,27 Sangat

baik

Semangat Kelompok

18 22 110 19 76 2 27 1 2 0 0 44 215 4,89 Sangat

baik

19 19 95 21 84 4 12 0 0 0 0 44 191 4,34 Sangat

baik

20 20 100 16 64 4 12 2 4 0 0 42 180 4,29 Sangat

baik

Total rata-rata indikator 4,50 Sangat

baik TOTAL

RATA-RATA KESELURUH

AN INDIKATOR

4,26 Sangat

baik

(4)

75 Tabel 4.2

Konsultasi skor WMS Rentang

Waktu

Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y 4,01-5,00 Sangat Baik SL (Selalu) SL (Selalu)

3,01-4,00 Baik S (Sering) S (Sering)

2,01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang) KD (Kadang-kadang)

1,01-2,00 Rendah JR (Jarang) JR (Jarang)

0,01-1,00 Sangat Rendah TP (Tidak Pernah) TP (Tidak Pernah)

Perhitungan menunjukkan hasil rata-rata keseluruhan item pada variabel X (Iklim Organisasi) adalah sebesar 4,26 hal ini menunjukan bahwa pelaksanakan Iklim organisasi di PUSDIKMIN termasuk dalam kategori sangat baik.

Iklim Organisasi terbagi dalam 5 indikator, yaitu sebagai berikut:

1. Kondisi Internal

Dalam mengumpulkan data tentang Kondisi Internal diwakili oleh 6 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4.03. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator kondisi internal dinyatakan dalam Kriteria sangat baik.

2. Kondisi Eksternal

Dalam mengumpulkan data tentang kondisi eksternal diwakili oleh 3 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4,20. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator membandingkan data dengan kenyataan dinyatakan dalam kriteria sangat baik.

(5)

76 3. Kondisi Organisasional

Dalam mengumpulkan data tentang kondisi organisasional diwakili oleh 3 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4,32. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator penilaian kondisi organisasional dinyatakan dalam kriteria sangat baik.

4. Interaksi

Dalam mengumpulkan data tentang interaksi diwakili oleh 6 sub indikator.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata- rata sebesar 4,27. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator penilaian interaksi dinyatakan dalam kriteria sangat baik.

5. Semangat Kelompok

Dalam mengumpulkan data tentang semangat kelompok diwakili oleh 3 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4.50. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator penilaian semangat kelompok dinyatakan dalam kriteria sangat baik.

(6)

77 TABEL 4.3

Hasil WMS Variabel Y ”MOTIVASI KERJA”

Indikator No.

Item

Jumlah Rata- rata X /

F

Kategori

5 4 3 2 1

F X F X F X F X F X F X

Kesetiaan

1 19 95 17 68 8 24 0 0 0 0 44 187 4,25 Sangat

baik

2 5 25 27 108 12 36 0 0 0 0 44 169 3,84 baik

3 15 75 25 100 4 12 0 0 0 0 44 187 4,25 Sangat

baik

4 9 45 29 116 4 12 2 4 0 0 44 177 4,02 Sangat

baik

Total rata-rata indikator 4,09 Sangat

baik

Kerja Sama

5 12 60 30 120 2 6 0 0 0 0 44 186 4,23 Sangat

baik

6 10 50 26 104 7 21 1 2 0 0 44 177 4,02 Sangat

baik

7 4 20 33 132 4 12 3 0 0 0 44 164 3,73 baik

Total rata-rata indikator 3,99 baik

Disiplin

8 6 30 29 116 5 15 3 6 1 1 44 168 3,82 baik

9 9 45 31 124 4 12 0 0 0 0 44 181 4,11 Sangat

baik

10 5 25 29 116 9 27 1 2 0 0 44 170 3,86 baik

11 4 20 29 116 11 33 0 0 0 0 44 169 3,84 baik

Total rata-rata indikator 3,91 baik

Tanggung Jawab

12 6 30 28 112 9 27 1 0 0 0 44 169 3,84 Baik

13 7 35 27 108 9 27 1 2 0 0 44 172 3,91 Baik

14 11 55 25 100 8 24 0 0 0 0 44 179 4,07 Sangat

baik

15 10 50 22 88 11 33 1 2 0 0 44 173 3,93 Baik

16 17 85 21 84 5 15 1 2 0 0 44 186 4,23 Sangat

baik

17 17 85 21 84 6 18 0 0 0 0 44 187 4,25 Sangat

baik

18 16 80 23 92 5 15 0 0 0 0 44 187 4,25 Sangat

(7)

78

Adapun perhitungan data variabel Y (motivasi kerja) menggunakan Weigthted Mean Score (WMS) dapat digambarkan sebagai berikut:

Diperoleh nilai rata-rata keseluruhan hasil perhitungan dengan menggunakan teknik Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut:

N x= X

4

94 , 3 91 , 3 99 , 3 09 ,

4 + + +

= x

4 21 ,

=15 x

98 ,

=3 x

Hasil perhitungan diatas selanjutnya dikonsultasikan dengan tolak ukur yang telah ditentukan, adapun tolak ukur yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

baik

19 10 50 25 100 8 24 1 2 0 0 44 176 4,00 Baik

20 5 25 13 52 21 63 5 10 0 0 44 150 3,41 Baik

Total rata-rata indikator 3,94 Baik

TOTAL RATA- RATA KESELURUHAN

INDIKATOR

4,00 Sangat baik

(8)

79 Tabel 4.4

Konsultasi Skor WMS Rentang

Waktu

Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y 4,01-5,00 Sangat Baik SL (Selalu) SL (Selalu)

3,01-4,00 Baik S (Sering) S (Sering)

2,01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang) KD (Kadang-kadang)

1,01-2,00 Rendah JR (Jarang) JR (Jarang)

0,01-1,00 Sangat Rendah TP (Tidak Pernah) TP (Tidak Pernah)

Perhitungan menunjukkan hasil rata-rata keseluruhan item pada variabel Y (motivasi kerja) adalah sebesar 3,98. Hal ini menunjukan bahwa motivasi kerja di PUSDIKMIN termasuk dalam kategori baik.

Iklim Organisasi terbagi dalam 4 indikator, yaitu sebagai berikut:

1. Kesetiaan

Dalam mengumpulkan data mengenai kesetiaan tersebut diwakili oleh 5 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 4,09. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator kesetiaan tersebut dinyatakan dalam kriteria sangat baik.

2. Kerja Sama

Dalam mengumpulkan data mengenai kerja sama diwakili oleh 3 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 3,99. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator kerja sama dinyatakan dalam kriteria baik.

(9)

80 3. Disiplin

Dalam mengumpulkan data tentang disiplin diwakili oleh 4 sub indikator.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata- rata sebesar 3,91. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator disiplin dinyatakan dalam kriteria baik.

4. Tanggung Jawab

Dalam mengumpulkan data mengenai tanggung jawab diwakili oleh 4 sub indikator. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan WMS menunjukan angka rata-rata sebesar 3,94. Setelah dikonsultasikan pada tabel konsultasi WMS maka indikator tanggung jawab tersebut dinyatakan dalam kriteria baik.

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus:

s x T

i

( X

i

)

. 10

50 + −

=

Berikut ini diperoleh skor mentah dan skor baku untuk varaibel X dan variabel Y, yaitu sebagai berikut :

(10)

81 1. Iklim Organisasi (Variabel X)

Tabel 4.5 Variabel X (iklim organisasi) Skor mentah angket variable X

86 87 90 90 88 88

84 83 92 87 97 95

94 94 89 87 89 96

85 88 80 77 80 82

78 84 72 76 62 89

90 83 72 66 57 92

87 93 88 89 76 80

86 83

Skor baku variabel X, didapat dengan rumus :

s x T

i

( X

i

)

. 10

50 + −

=

Contoh penyelesaian data mentah variabel X responden 1

38 34 , 37 38

, 5

) 26 , 132 126 10( ) 50

.( 10

50 − = + − = ≈

+

= s

x

Ti Xi

Dengan prosedur yang sama, maka data mentah variabel X (K) menjadi data baku, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 SKOR BAKU

46 47 56 54 53 45

41 45 59 55 69 67

67 63 55 53 57 67

50 58 50 42 48 50

41 45 33 43 27 57

55 49 36 31 26 56

54 62 51 53 44 45

52 45

(11)

82 2. Motivasi Kerja (Variabel Y)

Skor mentah variabel Y

Tabel 4.7

Variabel Y (motivasi kerja) Skor mentah angket variable Y

82 83 76 85 79 60

76 72 85 83 98 91

92 91 94 70 87 95

78 82 79 79 80 72

73 80 72 69 75 81

82 74 82 79 64 84

82 87 78 81 72 87

85 74

Skor baku variabel Y, didapat dengan rumus:

s x T

i

( X

i

)

. 10

50 + −

=

Contoh penyelesaian data mentah variabel Y responden 1

31 9 . 38 30

, 9

) 87 , 108 91 10( ) 50

.( 10

50+ − = + − = ≈

= s

x

Ti Xi

Dengan prosedur yang sama, maka data mentah variabel Y (motivasi kerja) menjadi data baku, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 SKOR BAKU

53 54 45 56 49 25

45 40 56 54 73 64

65 64 68 37 59 69

48 53 49 49 50 40

41 50 40 36 44 51

53 42 53 49 30 55

53 59 48 51 40 59

56 42

(12)

83 c. Uji Normalitas Distribusi Data

Pengujian uji normalitas distribusi data dilakukan untuk menentukan teknis analisis parametrik atau non parametrik yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Adapun hasil pemeriksaan terhadap distribusi data ini adalah sebagai berikut:

1. Distribusi data variabel X

Berdasarkan hasil perhitungan skor baku, diperoleh nilai rata-rata hitung (

x

) untuk variabel X yaitu sebesar 50,05 dan simpangan baku (S) sebesar 10,06.

Nilai-nilai yang diperoleh melalui perhitungan adalah :

a. Rentang (R) = 43

b. Banyaknya kelas (BK) = 6 c. Panjang Kelas Interval (i) = 7,16 ≈7

Dengan membandingkan

χ

2 hitung dengan nilai

χ

2 tabel untuk ∝=0,05 dan derajad kebebasan = k - 1= 8 - 1 = 7, maka diperoleh

χ

2 tabel = 12,592 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika

χ

2 hitung >

χ

2 tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika

χ

2 hitung <

χ

2 tabel, artinya data berdistribusi normal Ternyata

χ

2 hitung <

χ

2 tabel, atau 11,404 < 12,592, maka Data Iklim Organisasi di PUSDIKMIN berdistribusi normal. Uraian diatas dapat dilihat pada tabel berikut:

(13)

x

50,05

2. Distribusi data variabel Y

Berdasarkan hasil perhitungan skor baku, diperoleh nilai rata (

x

) untuk variabel Y yaitu sebesar

Nilai-nilai yang diperoleh melalui perhitungan adalah :

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

26 - 33 34

84 Tabel 4.9

Uji Normaliotas Variabel X

S

χ

2 hitung

χ

2 tabel Kesimpulan

05 10,06 11,404 12,592 Normal

Gambar 4.1

Grafik distribusi variabel X

Distribusi data variabel Y

Berdasarkan hasil perhitungan skor baku, diperoleh nilai rata

) untuk variabel Y yaitu sebesar 49,81 dan simpangan baku (S) sebesar 10,10 nilai yang diperoleh melalui perhitungan adalah :

34 - 41 42 - 49 50 - 57 58 - 65 66 - 69

Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan skor baku, diperoleh nilai rata-rata hitung (S) sebesar 10,10.

Series1

(14)

85

a. Rentang (R) = 48

b. Banyaknya kelas (BK) = 6 c. Panjang Kelas Interval (i) = 8

Dengan membandingkan

χ

2 hitung dengan nilai

χ

2 tabel untuk ∝=0,05 dan derajad kebebasan = k - 1= 8 - 1 = 7, maka diperoleh

χ

2 tabel = 14,067, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika

χ

2 hitung >

χ

2 tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika

χ

2 hitung <

χ

2 tabel, artinya data berdistribusi normal Ternyata

χ

2 hitung <

χ

2 tabel, atau 1,478 < 14,067, maka Data Motivasi kerja di PUSDIKIMIN berdistribusi normal. Uraian diatas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Uji Normaliotas Variabel Y

x

S

χ

2 hitung

χ

2 tabel Kesimpulan

49,81 10,10 1,478 14,067 Normal

(15)

B. PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi variabel X (Iklim Organisasi) terhadap variabel Y (Motivasi Kerja).

Adapun hasil perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut

0 2 4 6 8 10 12 14

86

Gambar 4.2

Grafik distribusi variabel Y

PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi variabel X (Iklim Organisasi) terhadap variabel Y (Motivasi Kerja).

Adapun hasil perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan rumus yaitu sebagai berikut

25 - 33 34 - 42 43 - 51 52 - 60

Pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi variabel X (Iklim Organisasi) terhadap variabel Y (Motivasi Kerja).

Adapun hasil perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan rumus pearson

61 - 69 70 - 73

(16)

87 Tabel 4.11

Hasil Perhitungan Analisis Korelasi Variabel X dengan Y

Korelasi Koefisien

Korelasi t hitung t tabel Koefisien

Determinasi Kesimpulan

rxy 0,6033 4,903 1,684 36,40%

t hitung > t tabel Signifikan dan positif

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa :

a. Koefisien Korelasi (rs) antara variabel X dan Y adalah sebesar 0,6033. Artinya bahwa tingkat hubungan antara pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi kerja memiliki hubungan yang cukup kuat. Hal ini berdasarkan pada kriteria koefisien korelasi dari Akdon dan Sahlan (2005:188).

Tabel 4.12 Interval

Koefisien

Tingkat Hubungan 0,80-1,000

0,60-0,799 0,40-0,599 0,20-0,399 0,00-0,199

Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat

Rendah Sangat Rendah

b. Koefisien Determinasi (KD) diperoleh sebesar 36,40 %. Artinya Iklim Organisasi (Variabel X) memberikan pengaruh terhadap Motivasi Kerja (Variabel Y) sebesar 36,40 % dan sisanya sebanyak 63,60 % dipengaruhi oleh variabel lain. (perhitungan terlampir) c. Koefisien korelasi t hitung sebesar 4,903 sedangkan t tabel α = 0,05

dan n = 44, uji satu pihak; dk = n-2 = 44-2 = 42 sehingga di

(17)

88

peroleh t tabel = 1,684 ternyata t hitung lebih besar dari t tabel, atau 4,903 > 1,684. Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel X dan variabel Y

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pembahasan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hasil temuan dan hasil pengolahan data yang berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan pada rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan pada BAB I, karena masalah merupakan sesuatu yang perlu dipahami dan dicarikan jawabannya, supaya masalah dapat dijawab atau dipecahkan dengan baik maka masalah harus dirumuskan secara spesifik.

Hasil pengolahan data yang dilaksanakan oleh penulis, maka penulis akan memaparkan hasil penemuan-penemuan yang akan menjawab permasalahan- permasalahan yang diteliti. Adapun rumusan masalah yang diteliti diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran mengenai iklim organisasi di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN)?

2. Bagaimana gambaran mengenai motivasi kerja di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN)?

3. Apakah terdapat pengaruh iklim organisasi terdahap motivasi kerja di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN)?

(18)

89

Untuk lebih jelasnya maka penulis akan menjelaskan permasalahan di atas, maka penulis akan membahas sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan sebagai berikut :

1. Gambaran Iklim Organisasi Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN)

Iklim Organisasi adalah : “Serangkaian sifat lingkungan kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi kolektif dari orang-orang yang hidup dan bekerja di dalam lingkungan tersebut dan dapat mempengaruhi motivasi serta perilaku mereka” diambil dari Timpe (1992:4)

Disamping itu, Davis (1985:21) mengemukakan iklim organisasi sebagai :”Lingkungan manusia dimana para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka.”iklim organisasi dipengaruhi oleh hamper semua hal yang terjadi dalam suatu organisasi. Terbentuknya sebuah iklim organisasi sangat dipengaruhi oleh seluruh perilaku yang ada dalam organisasi.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Iklim organisasi merupakan suatu keadaan yang menunjukan suatu kehidupan yang saling berinteraksi, sehingga menimbulkan rasa senang atau tidak senang terhadap bidang pekerjaannya.

2. Berdasarkan hasil penelitian melalui uji kecenderungan rata-rata nilai dengan menggunakan Weighted Means Score (WMS), iklim organisasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,26 lalu di konsultasikan dengan skala Likert, maka angka 4,26 berada dalam kategori sangat baik, dengan demikian dapat diartikan bahwa

(19)

90

Iklim Organisasi Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) baik.

Adapun tentang iklim organisasi itu sendiri dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:

a. Kondisi Internal

Kondisi internal kerja sering disebut juga sebagai suasana atau keadaan dalam kerja. Adapun yang dimaksud hal ini yaitu mencakup keadaan fasilitas atau sarana yang ada, misalnya ruangan untuk pimpinan, ruang rapat, lobi, ruang kerja pegawai, ruang tamu dan lain-lain.

Nilai skor rata-rata kondisi internal adalah 4,03. Hal ini menunjukkan kompetensi individu yang dimiliki dalam ik;im organisasi dikategorikan sangat baik. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki kondisi internal yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

b. Kondisi Eksternal

Selain kondisi lingkungan internal, kondisi eksternal perlu diperhatikan juga seperti kondisi keamanan dan keberadaan di tempat bekerja. Hal inilah yang mendukung terciptanya iklim kerja yang menyenangkan. Dari iklim kerja yang nyaman akan berakibat pada motivasi kerja yang baik pula.

Nilai skor rata-rata kondisi eksternal adalah 4,20. Hal ini menunjukkan kondisi eksternal yang dimiliki oleh organisasi dikategorikan sangat baik. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki kondisi eksternal yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

c. Kondisi Organisasional

(20)

91

Merupakan kegiatan rutinitas yang dilakukan secara organisasional baik pada tingkat kelas ataupun tingkat organisasi. Sama halnya dengan suatu lembaga adanya kondisi organisasional. Nilai skor rata-rata kondisi organisasional adalah sebesar 4.32 dengan kategori sangat baik. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki kondisi organisasional yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

d. Interaksi

Dalam lingkungan organisasi bahwasanya tidak luput dari proses komunikasi, dalam kehidupan sehari-hari komunikasi sangat berperan dan iklim organisasi tercipta karena adanya komunikasi. Hubungan yang dibangun bersifat formal dan non formal.

Nilai skor rata-rata interaksi adalah sebesar 4,27 dengan kategori sangat baik. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki interaksi yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

e. Semangat Kelompok

Semangat kelompok, apabila dalam organisasi orang-orang saling mencurigai dan sulit untuk mempercayai dan tidak ada perasaan kelompok maka iklim kerja yang demikian disebut dengan semangat kerja yang rendah.

Nilai skor rata-rata semangat kelompok adalah sebesar 4,50 dengan kategori sangat baik. Hal ini berarti iklim organisasi telah memiliki semangat kelompok yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

.

(21)

92

3. Gambaran motivasi kerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN)

Menurut Siagian (2002) mengemukaan definisi motivasi sebagai daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Dengan pengertian, bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.

4. Berdasarkan hasil penelitian melalui uji kecenderungan rata-rata nilai dengan menggunakan Weighted Means Score (WMS), motivasi kerja diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,98 lalu di konsultasikan dengan skala Likert, maka angka 3,98 berada dalam kategori baik, dengan demikian

dapat diartikan bahwa motivasi kerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) berada dalam kategori baik.

Adapun tentang kinerja guru itu sendiri dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:

a. Kesetiaan

Kesetiaan yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, tekad dan kesanggupan tersebut dibuktikan dengan sikap dan tingkah laku tenaga kerja sehari-hari serta dalam perbuatan melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Kesetiaan tenaga kerja terhadap perusahaan sangat berhubungan dengan pengabdiannya

(22)

93

Nilai rata-rata kesetiaan Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) adalah 4.09 dengan kategori sangat baik.

b. Kerja Sama

Kerjasama adalah kemampuan tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama, bekerja dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerja

Nilai rata-rata kerja sama Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) adalah 3,99 dengan kategori baik. Baik dalam indikator ini motivasi kerja telah menciptakan kerja sama yang baik dalam bekerja.

c. Disiplin

Displin adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk menaati segala ketentuan, peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati peraturan kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta sanggup untuk tidak melanggar larangan yang telah ditentukan oleh perusahaan maupun pemerintah, baik secara tertulis maupun secara tidak tertulis.

Nilai rata-rata disiplin dalam motivasi kerja adalah 3,91 dengan kategori baik.

d. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesanggupan seseorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik- baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

(23)

94

Nilai rata-rata tanggung jawab dalam motivasi kerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) adalah 3,94 dengan kategori baik. Baik dalam indikator ini motivasi kerja dapat memberikan tanggung jawab sebagai upaya perbaikan kualitas kerja.

3. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN)

Dalam kehidupan berorganisasi, masalah iklim organisasi sangat berperan dan berpengaruh terutama dalam hal peningkatan motivasi kerja agar setiap pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab bisa sesuai dengan tujuan dan harapan semua unsure pegawai. Dalam hal ini tujuan organisasi yang dapat tercapai bisa dilihat apabila lingkungan kerja dapat menunjang terhadap motivasi para anggotanya, lingkungan kerja menyangkut seluruh aspek lingkungan sosial, baik formal maupun informal yang dirasakan oleh para anggota organisasi dan lingkungan itu dapat mempengaruhi pekerjaannya.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi spearman rank, diperoleh koefisien korelasi (rxy) variable X dan Variabel Y adalah 0,6033 dapat dikategorikan pada korelasi cukup kuat yaitu 0,401 - 0,599 berdasarkan kriteria koefesien korelasi dari Akdon dan Sahlan (2005:188). Hal ini memiliki arti bahwa iklim organisasi memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi kerja.

Sedangkan dari hasil determinasi dapat diketahui pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi kerja sebesar (36,40%) dan sisanya sebesar (63,60%)

(24)

95

merupakan variabel-variabel lain yang turut mendukung motivasi kerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN) yang tidak diteliti oleh penulis.

Sedangkan dalam menguji keberartian koefesiensi korelasi diperoleh hasil dari perhitungan diketahui: Berdasarkan perhitungan diatas α = 0.05 dan n= 44, uji satu pihak sehingga dk = 44 - 2 = 42 sehingga diperoleh ttabel = 1,684. Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t table) atau 4,903 > 1,684 maka Ho ditolak, artinya Ada pengaruh yang signifikan antara iklim organisasi terhadap motivasi kerja

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa pengaruh iklim organisasi dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap motivasi keerja Di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI (PUSDIKMIN). Maka dapat disimpulkan bahwa apabila iklim organisasi baik maka akan berdampak baik pula terhadap motivasi kerja. Jadi terbuktilah bahwa iklim organisasi secara signifikan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja.

Gambar

Tabel 4.5  Variabel X (iklim organisasi) Skor mentah angket variable X
Grafik distribusi variabel X

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan agama dimaksudkan untuk meningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

disertai kelelahan, mudah memar, pendarahan kulit dan mukosa. Pada 50% kasus yang dilaporkan ditemukan pembesaran: hati, limpa dan permukaan kelenjar getah bening,

Meskipun perilaku adalah keseluruhan kegiatan atau aktivitas seseorang, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar, tetapi dalam

balikan terhadap pekerjaan temannya dalam AfL melalui penilaian teman sejawat dapat meningkatkan pemahaman materi terhadap siswa itu sendiri. Pada efek utama kedua yaitu

Masalah yang ditemukan pada perusahaan berhubungan dengan lingkup E-Business seperti perusahaan sulit memantau stok yang dimiliki oleh reseller, perusahaan masih

AHMAD RIYADI. Studi Embriogenesis Somatik Tiga Genotipe Kedelai Toleran dan Satu Genotipe Peka Naungan Secara In Vitro. Dibimbing oleh Nurul Khumaida dan Didy

Hasil perhitungan lebih besar daripada tabel, maka Ho ditolak yang berarti faktor belajar berpengaruh positif bagi konsumen dalam pengambilan putusan memilih bermain bilyar pada

Konteks sistem pendidikan nasional Indonesia, pendidikan kewarganegaraan seyogyanya dikembangkan (Winataputra:2015) sebagai pendidikan demokrasi konstitusional Indonesia