Dinamika
Vol. 3, No. 1, Juli 2012
ISSN 0854-2172
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH DENGAN METODE LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU DAN BERJINGKAT PADA SISWA
KELAS VI Tasanah
SD Negeri Kedungbanteng 02 Kec. Kedungbanteng Kab. Tegal
Abstrak
Permasalahan terpenting dalam hal ini adalah meningkatkan tingkat penguasaan siswa pada materi lompat jauh. Tujuan penenlitiannya adalah meningkatkan hasil belajar, aktivitas siswa dan kemampuan mengajar guru dalam pembelajaran lompat tinggi menggunakan metode latihan naik turun bangku dan berjingkat. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedungbanteng 02 yang terletak di Jalan Sentana Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Subyek yang dijadikan penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah 26 siswa. Jenis data yang akan didapatkan adalah data observasi, praktek di lapangan pada saat pembelajaran berlangsung, sedang data kuantitatif adalah nilai praktek siswa dari hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan latihan naik turun bangku dan berjingkat pada lompat jauh memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar lompat jauh siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 73,08% dengan nilai rata-rata 75,58, siklus II 88,46%
dengan nilai rata-rata 82,31. Selain itu juga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan mengajar guru.
© 2012 Dinamika Kata Kunci: lompat jauh; latihan naik turun tangga dan berjingkat
PENDAHULUAN
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah ada dan dilakukan oleh manusia sejak zaman purba sampai sekarang ini. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini, atletik sudah ada dan dilakukan oleh manusia. Hal tersebut dikarenakan setiap gerakan dalam atletik seperti jalan, lari, lompat dan lempar merupakan perwujudan dari gerakan dasar dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Di SD Negeri Kedungbanteng 02 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal pada kelas VI terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan praktek mata pelajaran Penjasorkes khususnya pada Kompetensi Dasar mempraktekkan koordinasi gerak dasar dalam teknik lari, lempar dan lompat dengan peraturan yang dimodi kasi serta nilai semangat, sporti tas, percaya diri, dan kejujuran. Dari hasil analisis terhadap tes formatif ternyata dari 26 siswa hanya 14 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi atau sebesar 53,85% sedangkan yang lainnya belum menguasai tingkat penguasaan yang diharapkan guru, yaitu berjumlah 12 siswa atau sebesar 46,15%.
Permasalahan terpenting dalam hal ini adalah meningkatkan tingkat penguasaan siswa pada Kompetensi Dasar mempraktekkan koordinasi gerak dasar dalam teknik lari, lempar, dan lompat dengan peraturan yang dimodi kasi serta nilai semangat, sporti tas, percaya diri, dan kejujuran. Untuk mengatasi permasalahan dalam praktek di lapangan maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Penjasorkes Kompetensi Dasar mempraktekkan koordinasi gerak dasar dalam teknik lari, lempar dan lompat dengan peraturan
yang dimodi kasi serta nilai semangat, sporti tas, percaya diri dan kejujuran.
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka masalah dapat dirumuskan dan dijadikan bahan kajian lebih lanjut : 1) Apakah dengan metode latihan naik turun bangku dan berjingkat dapat meningkatkan hasil lompat jauh pada siswa kelas VI; 2) Apakah dengan metode latihan naik turun bangku dan berjingkat dapat meningkatkan aktivitas belajar pada siswa kelas VI; 3) Apakah dengan metode latihan naik turun bangku dan berjingkat dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar?
Olahraga lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik, maka seorang atlet akan dituntut untuk melakukan gerakan melompat atau maju ke depan melalui tumpuan pada balok tolakan dengan sekuat-kuatnya untuk mendarat sejauh mungkin dalam bak pasir. Bentuk gerakan lompat jauh adalah gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas dan ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (Aip Syarifuddin, 1992:
90).
Unsur utama dari olahraga lompat jauh adalah terdiri dari gerakan lari dengan awalan, gerakan bertolak, gerakan melayang di udara dan berakhir dengan gerakan mendarat. Masing- masing unsure gerakan tersebut memiliki gaya tersendiri dan memberikan sumbangan terhadap hasil lompatan yang berupa jarak. Keempat gerakan tersebut harus dilakukan dalam rangkaian yang tidak terputus-putus (Aip Syariff uddin).
Hasil lompat jauh dipengaruhi oleh kecepatan lari awalan, kekuatan kaki tolak dan koordinasi gerakan serta waktu pendaratan. Melompat dalam lompat jauh sebenarnya adalah perwujudan dari gabungan gerakan lari dan menolak. Jadi hasil lompatan akan besar jika larinya cepat dan tolakan yang dibuat pada balok tumpuan dilakukan dengan kuat. Untuk itu perlu diketahui bagian-bagian oto pendukung dan pertimbangan secara antrometik.
Bedasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah bahwa metode latihan loncat naik turun bangku dan berjingkat ini dapat mengakti an siswa selama proses pembelajaran, sehingga dengan sendirinya akan mengembangkan keterampilan siswa dan akan meningkatkan hasil belajar siswa. Yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi secara kualitas maupun kuantitas siswa tersebut.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedungbanteng 02 yang terletak di Jalan Sentana Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Subyek yang dijadikan penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah 26 siswa.
Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VI dan guru mata pelajaran Penjasorkes serta peneliti. Jenis data yang akan didapatkan adalah data observasi, praktek di lapangan pada saat pembelajaran berlangsung, sedang data kuantitatif adalah nilai praktek siswa dari hasil tes.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa instrumen tes praktek. Instrument tes praktek digunakan untuk mengungkap data tentang prestasi Penjasorkes. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrument tes praktek. Yang dimaksud dengan tes praktek/peragaan untuk mengetahui prestasi Penjasorkes materi lompat jauh siswa. Instrumen non tes dalam penelitian yaitu berupa lembar observasi digunakan untuk mengamati tingkah laku, sikap dan respon siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati dalam observasi terhadap guru, meliputi:
persiapan mengajar, memotivasi siswa, penguasaan materi, penguasaan lapangan, pemberian contoh, metode penggunaan media pembelajaran, pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu, dan penutup.
Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai berikut :
Tahap Perencanaan, meliputi 1) Guru menentukan materi pokok yang akan diajarkan
yaitu lompat jauh; 2) Merancang pembuatan rencana pengajaran (RPP Siklus I); 3) Merancang pembuatan model latihan meningkatkan eksplosif power, melompat memantul jauh ke depan atas, lompat, loncat-loncat vertikal; 4) Membuat rancangan alat dan bahan yang akan digunakan seperti bak lompat, skipping; 5) Merancang soal untuk latihan praktek siswa setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran.
Tahap Pelaksanaan, teridiri dari langkah pembelajaran dengan menggunakan model latihan meningkatkan eksplosif power, melompat memantul jauh ke depan atas, lompat, loncat- loncat vertical, diilustrasikan sebagai berikut : 1) Apersepsi dan motivasi; 2) Memberi soal pre tes;
3) Menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilakukan; 4) Mempersiapkan alat dan bahan;
5) Mendemonstrasikan penggunaan alat sesuai dengan materi; 6) Penugasan salah seorang siswa untuk memperagakan; 7) Memberi kesempatan kepada semua siswa untuk mendemonstrasikan eksplosif power, melompat jauh ke depan atas, lompat, loncat-loncat vertical sesuai dengan materi;
8) Memberi pertanyaan kepada seluruh siswa; 9) Membimbing siswa membuat kesimpulan; 10 ) Membuat soal praktek post tes.
Pada tahap observasi ini peneliti/guru bekerja sama dengan rekan guru lain / teman sejawat untuk kolaborasi. Tugas teman sejawat adalah melakukan observasi akti tas kegiatan belajar mengajar. Kegiatan guru dan siswa di observasi oleh tim kolaborasi. Hal-hal yang diobservasi disesuaikan dengan pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya.
Tahap Re eksi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ditemui dalam kegiatan siklus I. Re eksi ini diketahui setelah hasil observasi dari tes hasil belajar siswa dianalisis. Kelebihan dan kekurangan dari hasil re eksi dijadikan acuan perencanaan pada siklus II.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Siklus IPenelitian siklus I dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan, yaitu pada hari Rabu, 6 April 2011. Hasil Penelitian pada siklus I meliputi hasil belajar, pencapaian aktivitas belajar, dan kemampuan mengajar guru.
Rekapitulasi hasil tes siklus I dalam melaksanakan praktek lompat jauh gaya jongkok pada siswa seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
Interval Nilai Frekuensi Prosentase
90 - 100 2 7,69%
75 - 89 17 65,38%
50 - 74 7 26,92%
Jumlah 26 100%
Nilai Rata-rata 75,58 Prosentase Ketuntasan 73,08 %
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan latihan naik turun bangku diperoleh nilai rata-rata lompat jauh siswa adalah 75,58 dan ketuntasan belajar mencapai 73,08
% atau ada 19 siswa dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Dimana yang mendapatkan nilai antara 90 – 100 ada 2 siswa, nilai 75 – 89 ada 17 siswa, dan nilai 50 – 74 ada 7 siswa.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ³75 hanya sebesar 73,08% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksud dan digunakan guru dengan menerapkan latihan naik turun bangku dan berjingkat. Akan tetapi hasil tesebut sudah menunjukkan peningkatan dari kondisi awal sebelum dilaksanakannya latihan naik turun bangku dan berjingkat pada siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi peneliti pada saat pembelajaran, secara keseluruhan perilaku siswa dalam menerima pembelajaran lompat jauh dengan latihan naik turun bangku sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa yang menunjukkan siswa lebih banyak melakukan perilaku positif. Hal ini karena siswa menyadari bahwa pembelajaran saat itu akan didokumentasikan untuk penelitian.
Tabel 2. Hasil Observasi aktivitas siswa Siklus I
Aspek pengamatan % Kategori
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru % Baik
Kemampuan interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa lain 78 % Baik
Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran 79 % Baik
Antusias siswa dalam mengikuti KBM 76 % Baik
Kemampuan menggunakan media pembelajaran 66 % Cukup
Kerjasama siswa dalam pembelajaran 75 % Baik
Data yang ada pada tabel di atas diperoleh dari hasil observasi 6 aspek pengamatan yang terjadi selama pelaksanaan siklus I. Enam aspek tersebut yaitu (1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru, (2) Kemampuan interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa lain, (3) Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran, (4) Antusias siswa dalam mengikuti KBM, (5) Kemampuan menggunakan media pembelajaran, (6) Kerjasama siswa dalam pembelajaran.
Pada saat pemberian materi lompat jauh dan tes praktek lompat jauh, ternyata banyak siswa yang masih bingung dan bertanya kepada peneliti atau guru. Dengan demikian, akhirnya peneliti menjelaskan kembali dan memberi paduan secara singkat dan mendemonstrasikan teknik dasar lompat jauh, sebelum siswa melakukan tes praktek lompat jauh.
Siklus II
Penelitian siklus I dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan, yaitu pada tanggal 13 April 2011. Hasil Penelitian pada siklus II meliputi hasil tes, aktivitas siswa dan kemampuan mengajar guru. Pelaksanaan siklus II merupakan pengembangan dari siklus I, artinya siklus II perencanaannya diambil dari re eksi hasil siklus I. Ada beberapa pengembangan perlakuan yang ada pada kegiatan siklus II ini, yang dimaksudkan agar hasil yang diperoleh lebih meningkat sesuai dengan indikator atau target yang diharapkan.
Rekapitulasi hasil tes siklus II dalam melaksanakan praktek lompat jauh gaya jongkok pada siswa seperti terlihat pada tabel 3:
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
Interval Nilai Frekuensi Prosentase
90 - 100 5 19,23%
75 - 89 18 69,23%
50 - 74 3 11,54%
Jumlah 26 100%
Nilai Rata-rata 82,31 Prosentase Ketuntasan 88,46 %
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa degnan menerapkan latihan naik turun bangku diperoleh nilai rata-rata lompat jauh siswa adalah 82,31 dan ketuntasan belajar mencapai 88,46
% atau ada 14 siswa dari 16 siswa sudah tuntas belajar. Dimana yang mendapatkan nilai antara 90 – 100 ada 5 siswa, nilai 75 – 89 ada 18 siswa, dan nilai 50 – 74 ada 3 siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi peneliti pada saat pembelajaran, secara keseluruhan perilaku siswa dalam menerima pembelajaran lompat jauh dengan latihan naik turun bangku dan berjingkat sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa yang menunjukkan siswa lebih banyak melakukan perilaku positif. Hal ini karena siswa menyadari bahwa pembelajaran saat itu akan didokumentasikan untuk penelitian.
Tabel 4. Data Hasil Observasi aktivitas siswa Siklus II
Aspek pengamatan % Kategori
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 91 % Sangat Baik Kemampuan interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa lain 90 % Sangat Baik
Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran 85 % Baik
Antusias siswa dalam mengikuti KBM 88 % Sangat Baik
Kemampuan menggunakan media pembelajaran 80 % Baik
Kerjasama siswa dalam pembelajaran 86 % Sangat Baik
Pada saat pemberian materi lompat jauh dan tes praktek lompat jauh, ternyata banyak siswa yang sudah memahami hal-hal yang harus dilakukan. Dengan demikian, peneliti mudah dalam menjelaskan materi tetapi peneliti tetap memberi paduan secara singkat dan mendemonstrasikan teknik dasar lompat jauh, sebelum siswa melakukan tes praktek lompat jauh.
Berdasarkan hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, diketahui bahwa terjadi perubahan perilaku belajar siswa ke arah yang lebih positif dan terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan lompat jauh setelah mengikuti pembelajaran lompat jauh menggunakan metode latihan naik turun bangku.
Berdasarkan hasil siklus I diperoleh bahwa keterampilan lompat jauh menggunakan latihan naik turun bangku dan berjingkat belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 75,58 dengan ketuntasan belajar 73,08% atau baru ada 19 siswa yang tuntas dari 26 siswa. Artinya masih ada 7 siswa yang belum tuntas atau
belum memnuhi KKM (nilai 75). Berdasarkan hasil siklus I peneliti menindaklanjuti pada siklus II untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 82,31 dengan ketuntasan belajar mencapai 88,46 atau sudah ada 23 siswa yang tuntas.
Selain terjadi peningkatan pada hasil belajar lompat jauh, peningkatan juga terjadi pada aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada kondisi awal sebelum dilakukan pembelajaran lompat jauh dengan latihan naik turun bangku, sebagian siswa kurang tertarik atau kurang berminat. Hal ini karena siswa hanya diajarkan cara melakukan lompatan saja, sehingga terkesan monoton dan itu-itu saja.
Hasil observasi siklus I memperlihatkan bahwa perilaku atau aktivitas siswa dalam mengikuti dan menerima materi pembelajaran sudah dalam kategori baik. Begitu juga dengan hasil observasi aktivitas siswa siklus II menunjukkan bahwa perilaku siswa sudah menunjukkan peningkatan yang cukup signi kan dari siklus berikutnya. Siswa lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Perhatian siswa sudah mulai terlihat, interaksi dan kerjasama siswa pun sudah mulai menunjukkan perkembanagan yang baik. Begitu juga dengan aspek kedisiplinan siswa juga sudah dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitsas siswa tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan metode latihan naik turun bangku tidak hanya dapat meningkatkan hasil belajar saja, tetapi juga dapat meningkatkan aktivitas siswa yang mencakup perhatian, antusias, kerjasama dan interaksi siswa.
PENUTUP
Simpulan, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan latihan naik turun bangku dan berjingkat pada lompat jauh memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar lompat jauh siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 73,08% dengan nilai rata- rata 75,58, siklus II 88,46% dengan nilai rata-rata 82,31. Selain itu juga penggunaan latihan naik turun bangku dan berjingkat pada lompat jauh terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan mengajar guru. Pada akhir siklus II ternyata aktivitas belajar siswa sudah dalam kategori yang baik dan kemampuan guru dalam mengajar sudah dalam kategori yang baik dengan perolehan prosentase sebesar 86%.
Pada akhir penelitian tindakan kelas ini, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1) Model pembelajaran lompat jauh dalam Penjasorkes melalui latihan naik turun bangku dan berjingkat dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran lompat jauh pada siswa kelas VI SD; 2) Bagi guru Penjasorkes diharapkan dapat mengembangkan model-model pembelajaran lain yang lebih menarik untuk digunakan sebagai pembelajaran di sekolah; 3) Bagi Siswa, Meningkatkan semangat belajar siswa dalam kondisi dan keadaan apapun, ketahuilah bahwa belajar itu sangat menyenangkan dan menjadikan diri siswa lebih berprestasi, serta kembangkanlah potensi dan skill sesuai dengan apa yang disukai.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Nurmanto Akhmad. 2009. Penjas Sebuah Tantangan. Makalah : Bangkalan
Sudarno SP. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departe- men Pendidikan dan Kebudayaan.
Suryatmo, dkk. 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Widya Utama : Jakarta.
eo Riyanto. 2002. Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi. Gramedia Widiasaran : Jakarta.
Tasanah. 2011. Upaya Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Dengan Metode Latihan Loncat Naik Turun Bangku Dan Berjingkat Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Kedungbanteng 02. Laporan Penelitian. SD N Kedungbanteng 02. Tegal.