• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tes Grafis. Psikodiagnostik V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tes Grafis. Psikodiagnostik V"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

Psikodiagnostik V

Tes Grafis

(2)

Referensi

Free PPT Templates - Standard (4:3)

• Ehrig Wartegg (1939) Warteg Zechen Test  Kinget – The Drawing Completion Test

• Karen Machover (1949) The Draw A Man Test

• Charles koch (1952)  The Tree Test

• Wenck (1980) House- Tree- Person Drawings: An Illustrated Diagnostic Handbook

(3)

Sejarah

Goodenough (1926)

Untuk Inteligensi anak

Perintah : gambarlah orang

Skoring berdasar sejumlah detail yang muncul dalam

gambar anak dan dipakai untuk menentukan usia mental IQ

Mengembangkan teori Goodenough  memisahkan poin skala untuk gambar laki-laki dan perempuan

Haris (1963)

(4)

Sejarah

Karen Machover (1949)

•Mengembangkan metode Goodenough  Machover DAP Test

•Perintah : gambarlah orag (setelah selesai , diminta menggambar lawan jensnya di kertas lain)

•Inquiry : menceritakan sehubungan dengan gambar

tersebut: umur, pekerjaan, pendidikan , pekerjaan, ambisi, karakteristik kepribadian, sikap keluarganya terhadap

kehidupan

•Mengenalkan House Tree Person

•Didesain untuk mengukur penyesuaian kepribadian

JN Buck (1948)

(5)

Sejarah

Koppitz (1968)

Mengembangkan sistem skoring dan membuat daftar indikator perbedaan emosional

Mengembangkan DAF (Draw a Family Test)

Didasarkan pada penyelesaian gambar, siapa saja yang digambar dan posisi

Hulse (1956)

(6)

Sejarah

Burns and Kaufman (1970)

Mengembangkan KFD (Kinetic Family Drawing)

Instruksi : Subjek diminta menggambar keluarganya sedang mengerjakan sesuatu

Penambahan gerak  hubungan antar keluarga

Mencipitakan skoring khusus DAP untuk gangguan emosi

Mitchel, Trent, McArthur, Naglieri

(1992-1993)

(7)

Sejarah

Karl Koch

Instruksi : gambarlah pohon, kecuali pohon cemara, randu, kelompok palma, bambu

(8)

Drawing Completion Test

Krueger & Sander

Menggunakan teori psikologi gestalt

Terdiri dari kotak-kotak yang didalamnya terdapat stimulus

Ehrig Wartegg & Kinget

(9)

Sarana

•Kertas hvs

•Folio 80 gram

•Pensil HB

•Kondisi subjek yang relaks

(10)

Instruksi

Waktu?

Untuk klinis : tidak terbatas

Memotivasi subjek yang tidak percaya diri Observasi ?

perilaku dan proses menggambar

(11)

Draw a Man

Instruksi

1. Gambarlah manusia lengkap

2. Silakan saudara menggambar manusia, bentuknya terserah, yang penti ng ketika orang lain melihat tahu bahwa itu gambar manusia

3. Ada yang ditanyakan?

Setelah selesai meminta mereka untuk menuliskan : – Nama dalam gambar

– Umur

– Jenis kelamin

– Ceritakan sedikit tentang orang di dalam gambar tersebut

(12)

Draw a Tree

1 . Gambarlah pohon berkayu, kecuali pinus-pinusan, palm-palman, kapuk randu, beringin, perdu  stereotype

2. Gambarlah pohon berkayu

Mintalah untuk menulis nama pohon

(13)

House Tree Person

Instruksi

Gambarlah rumah, pohon, orang Ceritakan apa yang anda gambar.

(14)

Wartegg

Instruksi

Pada Kertas ini Anda lihat 8 buah segiempat. Setiap segi empat berisi su atu tanda kecil. Tanda-tanda itu tidak memiliki arti khusus, tapi sekedar m erupakan bagian dari gambar yang harus anda buat di daam masing-mas ing segi empat.

Anda boleh menggambar apa saja yang anda inginkan dan anda boleh m ulai dari tanda mana saja yang paling anda sukai. Anda tidak perlu mengi kuti urutan seperti susunan segi empat itu. Tapi saya ingin anda memberi nomor setiap gambar sesuai dengan urutan sewaktu anda membuatnya.

Anda boleh bekerja selama anda inginkan dan anda boleh menggunakan penghapus, tapi jangan memutar posisi kertas anda. Bagian ini (tester me nunjukkan bagian kertas yang putih kosong) harus berada di sebelah baw ah.”

(15)

Kadang perlu mendorog subjek lebih jauh.

“Ingatlah, tes ini bukan untuk menguji kemampuan menggambar. Saya ti dak meminta anda membuat gambar yang artistik. Saya hanya ingin tahu bagaimana anda mengerjakan dengan cara Anda sendiri. Jadi, coba saja s ebaik-baiknya tanpa perlu menghiraukan kekurangtrampilan anda, dan ja ngan lupa beri nomer setiap gambar.”

(16)

Ketika gambar sudah selesai

Menjelaskan gambar di bagian kertas yang kosong. Lakukan setelah seles ai.

“Tulis judul dari setiap gambar

Berilah tanda (+) pada gambar yang paling anda sukai

Berilah tanda (-) pada gambar yang paling tidak anda sukai

Berilah tanda (M) pada tanda yang menurut anda paling mudah diselesai kan

Berilah tanda (S) pada tanda yang menurut anda paling susah diselesaika n”

(17)

Grafis

Skoring

(18)

Memahami Gambar

Unik dan merupakan ekspresi kreatif  tidak adil jika diin terpretasikan secara kaku dan dogmatik

Jika dilakukan seperti itu maka akan sulit memahami indi vidu

(19)

Perhatikan

1. Memahami petunjuk interpretasi baku

2. Menyadari bahwa isi suatu gambar mempunyai ba nyak kemungkinan interpretasi

3. Harus terbuka dan menghilangkan penilaian yang tidak konsisten

4. Perlu data lain (observasi, integrasi dengan infor masi lain) kristalisasi pemahaman

(20)

a. Perhatikan totalitas gambar , menunjukkan mood d an pesan yang disampakan dalam gambar. Hal ini merupakan proses intuitif. Tester seakan masuk ke d alam gambar dan merasakan apa yang tergambark an.

b. Tahap impresi, kembali melihat gambar dan membu at analisis berdasar detail gambar.

c. Dengan menggabungkan cara pertama dan cara ked ua, sehingga didapat pemahaman yang lengkap.

(21)

Petunjuk Umum

Interpretasi Tes Menggambar

Kualitas garis

– Tekanan garis yang kuat (menembus kertas), – Tekanan garis ringan,

Ukuran gambar

Gambar yang sangat besar Gambar yang kecil

(22)

Penempatan gambar (placement) – Di tengah

– Di kanan – Di kiri – Di bawah – Di atas

(23)

Urutan dan organisasi gambar Simetri Simetri

(24)

Penghapusan Detail

(25)

Transparansi

Distorsi dan Ommision (Penghilangan/ lupa) Perspektif

(26)

Shading Garis dasar

(27)

Tekanan

(28)

Observasi perilaku

– Merupakan informasi penting : keluhan, terlalu cep at selesai (kontrol diri lemah), terlalu lama (obsko m, kebutuhan untuk mendapat persetujuan atau d ukungan)

(29)

Gambar Pohon

Pohon mencerminkan perasaan yang lebih dalam dan per asaan2 yang tidak disadari akan dirinya sendiri.

Gambar manusia  ada keparalelan

(30)

HTP

Melihat relasi ketiga elemen  melihat sikap dan perasaa n

Rumah  hubungan dengan figur Ibu Pohon  hubungan dengan ayah

(31)

Dasar-Dasar Interpretasi WARTEGG

SDR : keakraban subjek terhadap kualitas tertentu yang ada dalam stimul us

Content : menggambar bagian dari dunia fisik  menyingkap orientasi k ecenderungan, minat dan fikiran yang menguasai subjek.

Mode of Execution : digambar dengan cara bagaimana  pola reaksi ke pribadian yang permanen.

(32)

A. Stimulus – Drawing Relation (SDR)

Stimulus  fisiognomi  penggetar kepekaan subjek  sarana eksp lorasi

Mempersepsi Merasakan

Berasosiasi

Indikasi

Insensibilita s

Afinitas

(33)

Stimulus

Stimulus 1 : Stimulus 2 : Stimulus 3 : Stimulus 4 : Stimulus 5 : Stimulus 6 : Stimulus 7 : Stimulus 8 :

Kualitas Or ganik Feminim

Kualitas Tek nik Maskulin

(34)

Karakteristik Stimulus

Stimulus 1:

– Kecil, ringan, bundar, sentral – Letaknya ditengah  penting

– Ketegangan antara imajinasi dan pemikiran Stimulus 2:

– Hidup, bergerak bebas, menggelepar, tumbuh…

– Menolak perlakuan seadanya dan teknikal

(35)

Karakteristik Stimulus

Stimulus 3:

– Kekakuan, keteraturan , kemajuan – Perkembangan bertingkat

Stimulus 4:

– Berat , utuh, padat, menyudut, kesan materi yang keras – Diam, suram dan tidak hidup

(36)

Karakteristik stimulus

Stimulus 5

– Garis kaku dan posisi saling tegak lurus – Sugesti konstruksi yang teknikal

– Kuat mengesankan konflik dan dinamika Stimulus 6

– Kaku, bersahaja, tidak menarik, tidak memancing inspirasi – Sekilas cocok untuk pola geometrik dan objek dasar

– Posisi yang tidak ditengah  membutuhkan perencanaan

(37)

Karakteristik Stimulus

Stimulus 7 :

– Halus, bundaran yang mungil, lentur – Menarik, teka-teki,

– Letak yang tidak tanggung membutuhkan perencanaan dan hati -hati

Stimulus 8

– Bundar dan fleksibel, tenang besar dan mudah dihadapi

(38)

Pembagian Kepribadian menurut Tes Wartegg

1. Emotion

– Outgoing/ extraversion

Berorientasi pada dunia luar dan mudah berhubungan dengan o rang lain.

Penggembira, easy going dan bebas dari ketegangan Mudah menyesuaikan diri,

Perhatian dan minat seringkali dangkal – Seclusive/ introversion

Perhatian lebih terarah pada diri

Cenderung melihat sesuatu dari sudut pandangan dan sikap pri badi

Sangat sensitif, terlalu sensitif

(39)

2. Imagination – Combining

Mengambil materi langsung disekeliling lalu diorganisir sesuai denga n standar objektif. Mungkin ada emosi terpendam yang dimanifest asikan melalui gambar.

– Creative

Kurangnya hubungan dengan realitas. Jika berlebihan maka merupak an hambatan penyesuaian diri dengan kehidupan sehari-hari

(40)

3. Intelect

– Practical

Bertindak berdasar persepsi, observasi, dan cara berpikir yang teratur Orientasi tertuju pada hal-hal konkrit dan penalaran induktif

– Speculative

Mengutamakan prinsip2 penalaran, teori lebih daripada fakta.

(41)

Activitity

– Dinamic :

• senang dengan hal-ha baru, percaya diri, antusias, berani, me mungkinkan melakukan berbagai macam kegiatan dalam sekal i waktu

– Controled :

• konsistensi bertingkah laku dan kemampuan untuk mengambil keputusan secara tegas.

• Membuat perencanaan sebelum bertindak

• Menyukai ketenangan dan keteraturan

• Jika berlebihan maka menjadi fiksasi terlambat dan kompulsif

(42)

Diagnosis

Afinitas

 respon terhadap kualitas stimuli

 terhadap cara ia menggambar

 urutan gambar yang diselesaikan  indikator kepekaan

(43)

Bentuk Reaksi

1. Indiference

– Jelas : penolakan total terhadap stimulus, pengabaian terhadap fu ngsi stimulus

– Tidak jelas : tidak menjadikan stimulus sebagai unsur pokok 2. Adaptation

– Isi dan maupun eksekusi gambar memperlihatkan adanya persepsi yang baik  dimensi fisik dan nilai simboliknya

(44)

B. Content of The Drawing

Isi gambar terdiri dari sejumlah besar karakteristik yang digunakan sebag ai kriteria interpretasi

Representasional nilai gambar: merupakan objek, baik alami maupun bua tan manusia

Mudah dikenali

(45)

C. Execution

Form Level:

Konsep yang sukar didefinisikan karena sifatnya yang berubah-ubah FLR tinggi  kualitas garis + keharmonisan antara isi dan eksekusi

FLR merupakan dasar mengevaluasi pembawaan sifat umum. (FLR tinggi : santai, pandai menyesuaikan diri, mementingkan kepuasan daripada kebe rhasilan dan keuntungan)

(46)

Skoring

Skor berkisar ½ sampai 3

(1/2) : aspek yang dinilai sangat lemah/ sukar terihat/ menimbulkan kerag uan

(47)

1. Animate

Manusia, binatang, dan bagiannya

Tinggi  menggunakan seluruh petak, gambar nampak hidup, dan tersus un dengan baik.

(48)

2. Physiognomi

Manusia  yg menyatakan apa dan siapa (usia, jenis kelamin, jabatan, pa kaian)

Hewan  yg menyatakan ciri khas hewan tersebut  dilihat dari kesan w atak, kegiatan,

Detail yang menunjukkan identitas.

(49)

3.Inanimate

Selain manusia dan binatang

Bagian dari alam (tumbuhan, awan, bunga, air gunung)

Bukan hanya jumlah, namun bagaimana cara menggambar dan memberi isi.

(50)

4. Suasana (atmosphere)

Kesan gambar itu mendapatkan sifat perasaan dan suasana tertentu.

A dinilai menurut kekuatan yang ditonjolkan (memberi kesan).

(51)

5. Utility (benda-benda sebagai alat)

Benda buatan manusia kecuali hiasan2 (ornamen)

 perhatian terhadap hal-hal praktis, dan konkrit.

(52)

6. Ornaments (objek hiasan)

Objek yang memiliki khas pribadi (hiasan, kalung, cincin, yang menghiasi dinding rumah-pigur a dll)

Ornamen memiliki fungsi yang jelas (bukan dekoratif yang bersifat abstrak)

(53)

7. Style (gaya)

Prinsipnya seperti fisiognomi pada animate.  yaitu yang memberi ciri khas pada obyek.

Ciri budaya, ciri kota, ciri desa,

(54)

8. Movement

Gerakan nampak dalam 4:

– Gerakan abstrak (garis2 motorik yang ada pada abstraksi asymetris dan symetris) – Gerakan kosmis (awan, halilintar, laut, hujan, sinar matahari, api, asap, letusan gunung

, kibaran bendera dll)

– Gerakan mekanis (panah yang dilemparkan, peluru, garis2 yang menyatakan gerakan) – Gerakan manusia  bentuk yang nyata dari gerakan

(55)

9. Full (penuh)

Pada umumnya 1/3 sampai dengan ½ ruangan. Penuh sekali sampai

¾ dipakai. Gambar yang digunakan memiliki struktur yang serasi.

(56)

10. Kosong

Tidak ada gambar

Gambar objek tanpa konteks

Gambar kecil biasanya dinilai kosong daripada gambar besar yang k

osong.

(57)

11. Expanded

Objek yang seperti akan keluar dari batas ruang petak.

– Ekspansi natural : pemandangan

– Ekspansi teknikal : menggambar hanya bagian dari sebuah benda.

Merupakan fragmentasi penyajian

(58)

12. Constriction

Meringkas, meremas, membuat menjadi kecil

Gambar yang kecilnya keterlaluan dan tidak proporsional dengan stimulus

(59)

13. Organization

Cara dan derajad penggambaran – Level 2 dimensi (rendah) – Level 3 dimensi (tinggi)

(60)

14. Detail

Mengacu pada penyajian objek, benda hidup maupun mati. (tidak berlak u pada abstrak)

Pemberian skor detil hanya pada jumlahnya. Fungsi detil akan mendapat perhatian pada interpretasi kualitatif.

Detil yang berlebihan maka skornya tinggi.

Misal: kancing baju, bulu mata

(61)

15. Curved

(garis melengkung)

Dinilai tinggi jika menunjukkan gerakan dan kelancaran dan langsung sec ara serasi.

Garis lengkung dinilai tinggi jika digunakan di tempat2 tidak biasa. Misaln ya pada rangsangan mekanis.

(62)

16. Straight (garis lurus)

Dlihat banyaknya garis lurus.

Nilai nya harus tinggi jika straight terletak di rangsang organis.

(63)

17. Strong

(Tekanan kuat)

Tampak pada garis yang tebal dan bekas yang nampak dari belakang kertas.

(64)

18. Soft

(tekanan ringan)

Kekuatan tekanan hanya dinilai dengan melalui berbagai cara tekanan ringan dan kuat, jadi bu kan tekanan normal.

(65)

19. Fancy

Bentuk fantasi tertentu Ada 3 kelompok isi :

– Isi yang realistis, tapi tidak terdapat di dunia penglaman. Misal : padang p asir

– Isi yang berhubungan dengan dongeng. Misal : kurcaci, peri – Isi yang tidak ada landasan kulturnya

(66)

20. Phantasm

P ditandai oleh jarak dengan kenyataan yang dapat ditanggapi dan mem punyai aksen emosional yang negatif.

Misal: monster, setan hantu, catarstroph

(67)

21. Symbolism

Menggambarkan nilai, idea, dan fikir.

(tanda matematis tidak terhitung)

Misal: tanda salib, v untuk victory, lambang organisasi

(68)

22. Original

Asli bila jarang terjadi, tidak biasa, unik.

Syarat untuk menilai : hubungan stimulus sangat baik dan memiliki makn a khusus

untuk tahu maka kita perlu akrab dengan tes ini

(69)

23. Abstract

(symmetric)

Pola ajeg , statis, teratur.

(70)

24. Abstract

(Asymmetric)

Gambar yang bebas,

(71)

25. Abstract

(Technical)

Gambar yang diberi corak intelektualitas dan lambang logis.

Misal : denah, rumus2, simbol matematis, huruf, angka, tanda lalu lintas.

(72)

26. Carefull

(ketelitian)

Keteraturan dalam membuat gambar seperti garisnya.

Sifat-sifat dalam gambar yang teratur dan terpelihara.

(73)

27. Casual

(kelonggaran)

Gambar yang lepas, penuh gaya,

Bebas, informal, kadang agak asal-asalan -> bisa merusak/ memperkaya Biasanya  sentuhan ringan, tajam atau lentur

(74)

28. Shading

(Light)

Dinilai menurut banyaknya dan kekuatannya. Ringan, tipis, dan transparan

(75)

29. Shading

(Dark)

Dinilai menurut banyaknya dan kekuatannya.

Banyaknya gelap, berat, dan hitam.

(76)

30. Orientation

Gambar yang menunjukkan orientasi maju keatas.

Misal : asap yang membumbung ke atas, burung terbang naik, histogram yang meningkat, panah atau sinar yang mengarah ke atas.

(77)

31. Closure

(menutup)

Adanya tendensi untuk menutup rangsangan. Melingkari dan menyembu nykan dlam strutur yang tertutup.

Kemudian mendapatkan judul (rumah siput, cita-cita yang tidak tercapai).

(78)

32. Parts

(bagian)

Misal : kuping sebuah jendela, mata, roda dll.

(79)

33. Scrribles

(corat-coret)

Corat coret tidak teratur Coretan kebetulan,

(80)

34. Duplication

Pola simetris yang ketat.

Derajat tertinggi dalam duplikasi adalah ulangan yang sama dari rangsan gan secara kabur

Repetisi dalam satu pola

(81)

35. Repetition

(ulangan)

Dapat berupa pola asimetri

Abstraksi hiasan banyak mengunakan ulangan2 dari rangsang.

Bila ada elemen lain yang nampak diintegrasikan maka itu bukan repetisi.

Munculnya unsur yang sama suatu gambar

(82)

36. Scematism

Gambar yang semata-mata merupakan garis besar . Penyederhanaan yang sangat.

Referensi

Dokumen terkait