• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP TARGET PEMASARAN PADA PT. WIJAYA KARYA(PERSERO), Tbk DI SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP TARGET PEMASARAN PADA PT. WIJAYA KARYA(PERSERO), Tbk DI SAMARINDA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2013

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP TARGET PEMASARAN PADA PT. WIJAYA

KARYA(PERSERO), Tbk DI SAMARINDA

Ana Noor Andriana1

Abstrak

PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi bangunan di Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel TQM terhadap Target Pemasaran pada PT. Wijaya Karya(Persero), Tbk cabang Samarinda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel Fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas (X1), Perbaikan sistem secara berkesinambungan (X2), Pendidikan dan pelatihan (X3), dan Adanya keterlibatan karyawan (X4) serta variabel dependen adalah Target Pemasaran (Y).

Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = -0,312+ 0,662 X1+0,193 X2-0,100 X3+0,016 X4. Uji simultan (uji f) dengan tingkat kepercayaan 95%

target pemasaran Pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk di Samarinda membuktikan bahwa secara serentak variabel variabel (X1), (X2), (X3), (X4) serta secara simultan berpengaruh signifikan terhadap (Y) sedangkan pada uji parsial (t) variabel (X1), (X2) serta (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap (Y) kemudian variabel Adanya keterlibatan karyawan (X4) tidak berpengaruh signifikan. Adapun variabel yang paling berpengaruh adalah variabel fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas (X1). Nilai R (Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 96,9% dan nilai R Square (Koefisien Determinasi) sebesar 93,9%.

Kata Kunci : Total Quality Management (TQM) dan Target Pemasaran.

Pendahuluan

Pada era persaingan yang semakin meningkat, saat ini semakin banyak perusahaan yang mendominasi dalam memberikan hasil produk serta jasanya.

Persaingan tersebut dikarenakan peningkatan arus kualitas mutu yang lebih bersaing dari penghasil produk ataupun jasa dari perusahaan lainnya tidak terkecuali PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk. PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, dimana dalam

(2)

aktivitasnya perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bekerjasama dengan Instansi Pemerintah serta Swasta untuk dapat memasarkan kelebihan atau keunggulan dalam perusahaannya, sehingga dalam penerimaan atau persetujuan proyek pembangunan dengan dari sekian banyaknya persaingan maka PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk diharapkan dapat memberikan keunggulan tersebut dalam proses pengerjaan melalui perusahan jasa konstruksi yang memiliki nilai lebih yaitu kualitas dan mutu dalam pemberian hasilnya, melaui Total Quality Management (TQM) perbaikan Kualitas terus ditingkatkan untuk meningkatkan target pemasaran.

Dengan melihat kondisi Pemasaran jasa proyek dari tahun 2009-2013 PT.

Wijaya Karya (Persero), Tbk perusahaan belum mencapai target 100% dari targetnya, sehingga dari tidak tercapainya target tersebut diduga dikarenakan kualitas yang diberikan kurang sesuai dengan standar yang ada pada perusahaan.

Untuk memperoleh target pemasaran maka diperlukan penerapan TQM agar perusahaan dapat mendapatkan nilai lebih baik dari segi keuntungan serta kelancaran usahanya serta dapat meningkatkan pemasaran sesuai dengan yang ditargetkan. Terdapatnya penurunan pada tahun 2013 pencapaian target sebanyak 32 % pada tahun 2013 penulis menyimpulkan suatu permasalahan tidak tercapaianya target pemasaran perusahaan.

Sehubungan dengan pentingnya TQM dan pencapaian target pemasaran pada perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Total Quality Manajemen (TQM) agar diketahui apakah TQM berpengaruh pada target pemasaran perusahaan, sehingga judul yang digunakan dalam penulisan ini adalah

“Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Target Pemasaran pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk Di Samarinda “.

Kerangka Dasar Teori Kualitas

Chase (2005:7) mengemukakan bahwa kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda. Dari segi linguistik kualitas berasal dari bahasa latin qualis yang berarti “sebagaimana kenyataannya”. Kemudian secara teoritis, kualitas adalah totalitas dalam bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi.

Goetsch dan Davis (1994:4) yang dikutip oleh Tjiptono dan Diana (2003:4) membuat definisi mengenai kualitas yang lebih luas cakupannya yaitu “kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Mutu

Gaspersz (2003:12) mengemukakan bahwa mutu secara konvensional dapat diartikan sebagai karakteristik langsung dari suatu produk, seperti

(3)

kinerja (performance), keandalan (reability), mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics) dan sebagainya. Secara strategik, mutu dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan.

Kemudian Juran dalam Nasution (2004:8) mengatakan bahwa mutu merupakan kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Lalu Philips B. Crosby dalam Nasution (2004:8) juga mendefinisikan bahwa mutu sebagai “Conformance to Requirement”, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Dengan definisi ini Crosby menitikberatkan kegiatan mutu perusahaan untuk mencoba mengerti harapan dan memenuhi harapan konsumen tersebut, sehingga perlu pandangan eksternal tentang mutu agar penyusunan sasaran mutu lebih realistis dan sesuai dengan permintaan atau keinginan.

Kemudian Deming dalam Nasution (2004:9) menyatakan, bahwa mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus benar- benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk dan jasa yang akan dihasilkan.

Serta Feigenbaum dalam Nasution (2004:8) juga berpendapat bahwa mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction).

Suatu produk dan jasa bermutu apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen dan pengguna, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk dan jasa tersebut.

Garvin dan Feigenbaum dalam Nasution (2004:8) menyatakan bahwa mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.

Dimensi Mutu

Menurut Garvin dalam Tjiptono dan Diana (2001:7), terdapat delapan dimensi mutu, yaitu :

1. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti.

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik yang membedakan dari produk dan jasa lain.

3. Kehandalan (reability), yaitu nilai lebih serta kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar -standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

(4)

6. Pelayanan (Serviceability) meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi dan penanganan keluhan yang memuaskan.

7. Estetika (esthetic), yaitu daya tarik produk dan jasa terhadap panca indra, bagaimana produk dan jasa yang dihasilkan dipandang,dirasa dan digunakan.

8. Mutu yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk dan jasa serta tanggungjawab perusahaan terhadapnya.

9. Kualitas yang dipresepsikan, yaitu kesan yang membekas dari produk dan jasa pada pemikiran konsumen.

Total Quality Management

Gazperz (2000:3) mengemukakan bahwa Total Quality Management (TQM) atau manajemen mutu terpadu adalah sebuah pendekatan dalam meningkatkan kualitas secara sistematis dengan menggunakan banyak dimensi dan telah diaplikasikan secara luas oleh banyak perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinerja pemasaran melalui kualitas produk dan jasa.

Usry (2006:199) mendefinisikan Total Quality Management adalah pendekatan tingkat perusahaan atas perbaikan mutu yang mencari cara untuk memperbaiki mutu disemua proses dan aktivitas.

Tjiptono dan Diana (2001:4) bahwa TQM merupakan pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk jasa, manusia, proses dan lingkungannya.

Menurut Hensler dan Brunellin yang dikutip oleh Tjiptono (2003:14-15) ada empat prinsip utama dalam Total Quality Management. Keempat prinsip tersebut adalah :

1. Fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas

Dalam Total Quality Management, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk dalam harga, keamanan, dan ketepatan waktu dan produk dan jasa yang dihasilkan. Oleh karena itu, segala aktivitas perusahaan harus di koordinasikan untuk memuaskan para pelangan.

2. Perbaikan sistem berkesinambungan

Di dalam perusahaan, agar perusahaan tersebut dapat sukses perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan pebaikan secara berkesinambungan. Konsep yang berlaku dalam kegiatan ini antara lain adalah dengan menggunakan siklus PDCAA yaitu (Plann-Do-Check-Act-Analyze), dimana dari siklus tersebut terdiri langkah-langkah perencanaan dan memperoleh tindakan koreksi terhadap hasil yang diperoleh di periode lalu untuk periode kedepannya.

3. Pendidikan dan Pelatihan

(5)

Perusahaan selalu ingin mengembangkan usahanya seiring dengan bejalannya waktu. Dan dalam masa saat ini dimana kecanggihan teknologi sudah bukan hal yang tabu untuk meningkatkan kinerja dan target pemasaran selain daripada karyawan, dan dengan meningkatnya kecanggihan teknologi, maka sumber daya manusia atau karyawan juga harus diseimbangkan dengan cara mengikuti perkembangan arus teknologi untuk meningkatkan kinerja operasional dalam perusahaan.

4. Adanya Keterlibatan Karyawan

Keterlibatan karyawan dihasilkan untuk menentukan keputusan, rencana, serta perbaikan yang lebih efektif dengan menerima sumbangsi saran dari pihak bidang lain yang bersama-sama meningkatkan rasa memiliki, kepedulian dan tanggung jawab dengan melibatkan bidang lain secara bersama-sama dalam satu tujuan perbaikan kualitas serta perbaikan aktivitas perusahaan dalam menjalin dan memberikan kesejahteraan karyawan untuk kemajuan karyawan dan perusahaan.

Kinerja Pemasaran

Berdasarkan apa yang telah dinyatakan oleh Kotler (2002:21) yang menyatakan Dalam konsep pemasaran, volume penjualan yang menguntungkan memang menjadi tujuannya, tetapi laba yang didapat dari volume penjualan itu harus diperoleh melalui kepuasan konsumen melalui kinerja pemasaran.

Penelitian Voss dan Voss (2007:27) mengemukakan bahwa kinerja pemasaran dapat dinyatakan berdasarkan volume penjualan, tingkat pertumbuhan penjualan, serta tingkat pertumbuhan pelanggan.

Pemasaran

Menurut Dharmmerta dan Handoko ”Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba” (2003:3).

Sementara itu, menurut Kotler (2001:62), konsep pemasaran memberikan ketegasan bahwa kunci mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif bila dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih dalam bentuk barang dan jasa.

Menurut Kotler (2001:65), ada empat konsep yang mendasar bahwa kegiatan pemasaran perusahaan dimulai dengan mengenal dan merumuskan kebutuhan konsumennya, kemudian perusahaan menyusun kombinasi dari kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi setepat-tepatnya agar kepuas an kebutuhan konsumen dapat dipenuhi. Empat unsur konsep pemasaran tersebut adalah :

1. Orientasi kepada konsumen

Perusahaan yang benar-benar ingin memberikan perhatian kepada konsumen atau pengguna produk dan jasa harus:

a. Menetukan kebutuhan pokok yang akan dilayani dan dipenuhi.

(6)

b. Menentukan pokok pembeli atau pengguna yang akan dijadikan sasaran penelitian.

c. Mengadakan penelitian kepada konsumen atau pengguna.

d. Menentukan dan melaksanakan strategi pemasaran yang paling baik.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran yang terintegrasi

Maksudnya adalah dalam kegiatan pemasaran setiap orang dan setiap bagian produksi dalam perusahaan harus turut serta dalam kegiatan usaha yang terkoordinasi untuk memberikan kepuasan pada konsumen sehingga tujuan perusahaan tercapai.

3. Kepuasan konsumen

Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi untuk memberikan kepuasan pada konsumen dan peningkatan pemasaran akan dicapai perusahaan.

4. Kinerja pemasaran

Kinerja pemasaran merupakan faktor umum yang digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah strategi perusahaan. Perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran seperti volume penjualan, porsi pasar dan tingkat pertumbuhan penjualan maupun kinerja keuangan.

Aktivitas ini akan menghasilkan kinerja dari produk dan jasa yang terjual dan perputaran pelanggan, sehingga hal ini dilakukan agar perusahaan mempunyai kinerja pemasaran yang lebih baik dibandingkan para pesaingnya.

Target Pemasaran

Alma (2005:27) mengemukakan bahwa target pemasaran adalah adanya perencanaan terhadap pemasaran suatu produk ataupun jasa yang dihasilkan pada perusahaan dan biasanya digunakan pada satu periode tertentu dalam pencapaiannya.

Hubungan Total Quality Management (TQM) dengan Target Pemasaran Menurut Nasution (2001:56) terdapatnya hubungan antara Total Quality Management (TQM) terhadap Target Pemasaran yaitu :

Dengan meningkatkan penerapan TQM sebagai cara untuk meningkatkan kualitas, hal ini dilakukan untuk memperoleh kepuasan pelanggan atau pengguna produk dan jasa (Proyek).

Perusahaan dan Karyawan menggunakan prinsip-prinsip TQM untuk mencapai tujuan yaitu memperoleh peningkatan kualitas dan peningkatan pemasaran sesuai dengan target yang ditentukan.

Dengan demikian cara yang digunakan oleh karyawan dan perusahaan adalah menerapkan prinsip-prinsip TQM. Dengan menerapkan prinsip TQM yaitu : fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas, perbaikan sistem secara keseluruhan, pendidikan dan pelatihan,serta adanya keterlibatan karyawan diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta akan mencapai target pemasaran.

(7)

Hipotesis

Ho : Diduga variabel Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari: Fokus pada pelanggan dan Obsesi terhadap Kualitas (X1), perbaikan sistem secara berkesinambungan (X2), pendidikan dan pelatihan(X3), serta adanya keterlibatan karyawan (X4) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap target pemasaran (Y) pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk di Samarinda Ha : Diduga variabel Fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas (X1)

adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap Target Pemasaran pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk di Samarinda.

Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa data kuantitatif yang pada umumnya bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya dengan menggunakan SPSS for Windows versi 20.

Metode Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh Total Quality Management (TQM) (X) terhadap Target Pemasaran (Y) digunakan model Regresi linear berganda (multiple linear regression model) sebagai berikut:

Y =a+ + + +

1. Uji F (Uji Serentak)

Pengujian serentak adalah untuk mengetahui apakah koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variable terikat.

Untuk memperoleh hasil Uji f ini, maka di gunakan rumus Rangkuti (2003:219) sebagai berikut :

=

Bentuk pengujian dari ini adalah sebagai berikut :

: bi = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

: bi ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, bi artinya koefisien regresi

Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati pada alpha (α ) 5%.

Apabila nilai > , maka ditolak dan diterima Apabila nilai < , maka diterima dan ditolak

2. Uji t (Uji Parsial)

Digunakan untuk menguji apakah setiap koefesien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya.

(8)

Uji t (Parsial) ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut : Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

: : 0, artinya secara parsial tidak berpengaruh signifikan antara terhadap Target Pemasaran.

: # 0, artinya secara parsial berpengaruh signifikan antara terhadap Target Pemasaran.

3. Koefesien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat ditunjukkan dalam SPSS, koefesien determinasi terletak pada Model Summary dan tertulis R Square.

4. Koefesien korelasi (R)

Koefisien korealasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hasil Penelitan dan Pembahasan Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh TQM yang terdiri dari variabel (X1), (X2 ), (X3) dan (X4) terhadap Target Pemasaran (Y) maka digunakan model analisis regresi linear berganda. Untuk mempermudah pengolahan data digunakan bantuan program (Statistical Pacages For Social Science). Dari hasil analsis diperoleh persamaan Regresi Linear Berganda sebagai berikut :

Y = -0,312 + 0.662 X1 + 0.193 X2 - 0.100 X3 +0.016 X4

Bedasarkan persaman regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa :

Kemudian untuk mengetahui melihat hasil analisis koefisian determinasi (R square) dan koefisien korelasi parsial (R) sebagai berikut:

1. Analisa Koefisien Determinasi

Dalam output SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 96,9%

serta dibuktikan dengan Nilai R2 (Koefisien Determinasi) sebesar 93,9%

bahwa variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat menerangkan 93,9% yang berarti tingkat hubungan antar variabel fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas (X1), perbaikan sistem secara berkesinambungan (X2), pendidikan dan pelatihan (X3), adanya keterlibatan karyawan (X4), terhadap target pemasaran (Y) pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk cabang termasuk pada tingkat 0,800-1,000 yang berarti sangat kuat hubungannya.

2. Analisa Koefisien Korelasi (R)

(9)

Dalam output SPSS yang diperoleh pada Model Sumary yang mempengaruhi TQM pada target pemasaran pada PT. Wijaya Karya cabang Samarinda sebesar 93,9% dan sisanya 06,1% dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Uji Regresi Parsial (t-test)

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas TQM berpengaruh dan signifikan terhadap target pemasaran pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk cabang Samarinda dengan cara membandingkan dengan taraf tingkatsignifikansi yaitu 0,05 dan kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperoleh hasil perhitungan SPSS bahwa pada pengujian variabel TQM secara parsial fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas (X1), perbaikan sistem secara berkesinambungan (X2), pendidikan dan pelatihan (X3) secara parsial berpengaruh terhadap target pemasaran (Y) sedangkan adanya keterlibatan karyawan (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap target pemasaran (Y) pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk di Samarinda.

Penutup

Berdasarkan hasil analisis uji f (uji serentak) menunjukkan bahwa keempat variabel independen yang terdiri dari : Fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, adanya keterlibatan karyawan, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu target pemasaran pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk cabang Samarinda.

Kemudian berdasarkan uji t dari keempat variabel tersebut bahwa hanya terdapat dua variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap target pemasaran yaitu variabel fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas (X1) dan perbaikan sistem secara berkesinambungan (X2) kemudian pendidikan dan pelatihan (X3) dan adanya keterlibatan karyawan (X4) tidak berpengaruh terhadap target pemasaran (Y) karena tidak dapat dibuktikan dalam perbandingan standar signifikansi

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi (R) bahwa variabel independen yang terdiri dari Fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan adanya keterlibatan karyawan telah menunjukkan adanya tingkat hubungan yang sangat kuat.

Hasil analisis yang menunjukkan bahwa variabel fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas adalah variabel yang berpengaruh paling kuat terhadap target pemasaran pada pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk cabang Samarinda.

Dimana variabel fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas memiliki nilai tingkat pengaruh tertinggi yaitu dibuktikan pada tabel coefficients dalam unstandardized coefficient beta sebesar 0,662 dan standardized coefficient beta sebesar 0,858. Variabel fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap target pemasaran pada PT.

(10)

Wijaya Karya (Persero), Tbk cabang Samarinda terbukti dengan adanya komitmen ketepatan Waktu pengerjaan, Hubungan baik kepada pelanggan, penyesuaian Standar Jaminan, dan Penerapan TQM secara maksimal ternyata berpengaruh besar terhadap target pemasaran dan secara maksimal diterapkan pada PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk cabang Samarinda dalam meningkatkan target pemasaran.

Diharapkan perusahaan dapat mempertahankan adanya fokus pada pelanggan dan obsesi terhadap kualitas yang terdiri dari komitmen ketepatan waktu pengerjaan proyek, hubungan baik kepada pelanggan, penyesuaian Standar Jaminan, dan Penerapan TQM yang dilakukan secara maksimal dan yang sudah ditentukan PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk agar jasa yang diberikan dapat diterima secara puas oleh pengguna proyek dan dapat digunakan kembali sehingga akan menambah target pemasaran dan akhirnya target pemasaran akan terpenuhi pada periode selanjutnya.

PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk cabang samarinda diharapkan dapat menerapkan TQM secara maksimal agar kualitas jasa proyek pembangunan yang dihasilkan dapat memuaskan pelanggan atau pengguna jasa tersebut, serta waktu pengerjaan juga harus sesuai komitmen perjanjian terhadap pelanggan dan manfaatnya adalah perusahaan dapat melakukan pengerjaan secara efektif, dan apabila pelanggan merasa puas dengan kualitas hasil dan penyelesaian waktu yang diberikan oleh perusahaan, maka pelanggan akan kembali menggunakan jasa perusahaan dan target pemasaran akan tercapai sesuai dengan targetnya.

PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk sebaiknya memberikan pendidikan dan pelatihan karyawan secara menyeluruh dan tidak hanya pada beberapa bagian saja dan saling terlibat dalam satu tanggung jawab dalam setiap pekerjaan agar target waktu pengerjaan dapat selesai sesuai komitmen waktu pengerjaan, sehingga jika karyawan memiliki kemampuan lebih dan saling terlibat bekerja sama untuk meningkatkan penerapan TQM dengan benar hal tersebut akan meningkatkan target pemasarannya pada periode selanjutnya melalui perbaikan kualitas dan inovasi pembangunan proyek. Pada pemberian pelatihan dan pendidikan sebaiknya diberikan jangka waktu yang tidak bersama-sama sehingga akan mengefektifkan pekerjaan didalam ruang lingkup kantor, sehingga pekerjaan perusahaan akan tetap terkoordinir dengan sebagaimana mestinya tanpa mengurangi waktu dan tugas didalam perusahaan.

Daftar Pustaka

Alma, Buchari. 2005. Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Assauri. 2003. Perencanaan Pemasaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Bina Produktivitas Tenaga Kerja. 1998. Manajemen Mutu Terpadu, Departemen Tenaga Kerja. Jakarta.

Chairany, Wahyuni. 2001. Total Quality Management. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

(11)

Chase at all. 2005. Quality Service. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Carter dan Milton, F.Usry. 2006. “TQM”. Salemba Empat. Jakarta.

Dharmetra dan Handoko. 2003. Manajemen Pemasaran. Ghalia Indonesia.

Jakarta.

Dale, B.G. 2003. Total Quality Management Blue Print, http://www.blackwellpublishing.com

Gazpersz, Vincent. 2003. Introduction and Implementation of Total Quality Management (TQM).(Online) http://www.Isisigma.com

Ghozali Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Menggunakan Program SPSS. BP UNDIP. Semarang.

Juran, JM. 1989. kepemimpinan Mutu. Pustaka Binaman Pressindo.

Jakarta.

Johnson. 1997. International Standardization Organization. Collage Press. Newyork.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran. Salemba Empat. Jakarta.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Perencanaan Presepktif Asia. Salemba Empat. Jakarta.

Lestari. 2011. Total Quality Management. Pustaka Binaman Presindo.

Jakarta.

Nasution, MN. 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia.

Jakarta.

Nasution, MN. 2004. Manajemen Mutu Terpadu berbasis ISO. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Paskard. 1995. TQM Organization and Development. College Press.

Newyork.

Rangkuti, Freddy. 2007. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama Bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IIBII. Jakarta.

Sudarmanto, R.Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. cet.

12, Alfabeta. Bandung.

Tjiptono, F. 2001. Pemasaran Strategik. Penertbit Andi. Yogyakarta.

Tjiptono, F. 2001. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Edisi Kedua.

Penerbit Andi. Yogyakarta.

Tjiptono, F. 2003. Total Quality Management. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Voss. 2007. Konsep Pemasaran. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

Widayat. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Pustaka Website

Eriyundani, 2010. Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Laba Perusahaan pada PT. Toyota Kalla cabang Makassar.

(12)

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3679/SKRIPSI%20LEN GKAP.pdf?sequence=1. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Hasanuddin.

Candrama, 2011. Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Pemasaran pada PT. POS Indonesia cabang Yogyakarta.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17788?mode=full&submit_simple=

Perlihatkan+catatan+item+secara+lengkap. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta.

Melisa, 2009. Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap produktivitas kerja karyawan Giant Hypermarket Botani Square Bogor’.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17788?mode=full&submit_simple=

Perlihatkan+catatan+item+secara+lengkap. Skripsi tidak diterbitkan. Institut Pertanian Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

4 Harapan debitur dalam proses pinjaman sesuai dengan hasil yang diberikan bank 5 Fasilitas yang diberikan bank dapat. memberikan rasa kepuasan kepada

Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan adanya data yang tidak benar/pemalsuan data, serta terdapat 2 indikasi persekongkolan antara 2 peserta/lebih maka

Pada hari ini, Selasa tanggal Sepuluh bulan Juli tahun Dua ribu dua belas, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun Anggaran

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di atas.. Sebagai

Agencies would offer fractional ownership programs that would usually involve buying a percentage ownership of a vacation property with a partnership agreement in place that

But no matter how many written words this great city has commanded - however familiar this town may appear - Paris will always remain an enigma, a magnet for millions of visitors

Pada hari ini, Selasa tanggal Sepuluh bulan Juli tahun Dua ribu dua belas, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun Anggaran

PERBANDINGAN JUMLAH KALORI YANG DIKELUARKAN DAN HEART RATE DIBERBAGAI POSISI DALAM OLAHRAGA FUTSAL.. (Anchor, Flank