• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1397 K/Pdt/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1397 K/Pdt/2013"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N Nomor 1397 K/Pdt/2013

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:

1. AAA, bertempat tinggal di RT.X, RW.Y, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar;

2. BBB, bertempat tinggal di Lingkungan Mentaraman RT.X, RW.Y, Desa Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar;

3. CCC, bertempat tinggal di Dusun Pakel, RT.X, RW.Z, Desa Banggle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar;

4. DDD, bertempat tinggal di RT.X, RW.Y, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar;

5. EEE, bertempat tinggal di RT.X, RW.Y, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar;

6. FFF, bertempat tinggal di Jalan Asahan Gang 10, RT.F, RW X, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar;

7. GGG, bertempat tinggal di RT.X, RW.Y, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar;

8. HHH, bertempat tinggal di RT.X, RW.Y, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, kesemuanya dalam hal ini memberi kuasa insidentil kepada CCC, bertempat tinggal di Dusun Pakel, RT.X, RW.Z, Desa Banggle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Insidentil tanggal 5 Mei 2011;

Para Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I sampai dengan VIII/Para Pembanding;

Melawan

JJJ, bertempat tinggal di Dusun Paraan Rt.X RW. Y Desa Ploso Rejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, dalam hal ini memberikan kuasa kepada KKK, S.H., Advokat, berkantor di Jalan Dr. W Nomor D, Kota Blitar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25 Januari 2011;

Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Terbanding telah menggugat sekarang Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat I sampai dengan VIII/Para Pembanding di muka persidangan Pengadilan Negeri Blitar pada pokoknya atas dalil-dalil:

1. Bahwa semula kurang lebih pada sekitar tahun 1967, orang tua/bapak kandung Penggugat bernama almarhum Bapak LLL pernah menerima pemberian tanah darat dari orang tua kandungnya (kakek Penggugat), bernama almarhum Mbah MMM dahulu berupa tanah darat kemudian menjadi sawah, sebagai tercatat dalam Buku I Letter C/Petok D Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Nomor Y, atas nama MMM, Persil Nomor 44 b, d.IV, seluas 0,200 Ha, yang sekarang dengan batas-batas:

Sebelah Utara tanah sawah P. K Dan P. A;

Sebelah Timur tanah bengkok;

Sebelah Selatan tanah sawah P. S Dan H. I;

Sebelah Barat tanah sawah P. K;

Terletak di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kadeniangan, Kabupaten Blitar, yang kemudian tanah tersebut

(2)

2. Bahwa sekitar tahun 1969, tanah sawah tersebut oleh almarhum Bapak LLL disewakan kepada almarhum Y selama 8 (delapan) tahun dan tambah sewa lagi selama 10 (sepuluh) tahun, sehingga tanah sawah tersebut seharusnya sudah dikembalikan tahun 1988 kepada pemiliknya yang sah, yaitu almarhum Bapak LLL, kenyataannya hingga tahun 1998 telah diminta kembali oleh almarhum Bapak LLL dari almarhum Y, namun selalu ditolak dengan alasan tanah sawah tersebut telah dijual dan atau dibeli oleh almarhum Y dari almarhum Mbah MMM;

3. Bahwa sejak saat itu tanah sawah telah dikuasai, digarap, dikelola, dan dinikmati hasilnya oleh almarhum Moh Yoesak hingga meninggal dan di teruskan oleh anak anak kandungnya/ahli waris almarhum Y Tergugat I sampai dengan Tergugat 8/Para Tergugat), terutama digarap, dikelola oleh Tergugat 3 (CCC), Tergugat 4 (DDD) dengan sanak keluarga lainnya hingga sekarang dan berulang kali semasa hidup almarhum Bapak LLL bersama anak kandungnya, yaitu Penggugat berupaya minta kembali tanah sawah tersebut, baik melalui jalan/cara musyawarah mufakat kekeluargaan (perdamaian), pada tingkat desa dengan bantuan kepala desa maupun pada tingkat kecamatan namun tidak berhasil, hingga almarhum Bapak LLL meninggal pada tanggal 13 September 1998, pengurusan penyelesaian tanah sawah diteruskan oleh anak kandung almarhum Bapak LLL, yaitu Penggugat sebagai satu-satunya ahli waris yang sah;

4. Bahwa akibat perbuatan Tergugat 3, Tergugat 4 dan Tergugat lainnya atau Para Tergugat beserta sanak keluarganya menguasai dan mendaku tanah sawah hak milik Penggugat, asal dari almarhum Mbah MMM, dilakukan tanpa sebab dan bukti yang jelas, terang dan sah menurut hukum (otentik), nyata-nyata sangat merugikan hak Penggugat, sebab tanah sawah adalah hak milik almarhum Bapak LLL, sehingga tidak benar jika almarhum Y mengadakan transaksi jual beli tanah dengan almarhum Mbah MMM;

5. Bahwa atas penguasaan/perbuatan Tergugat 3, Tergugat 4 dan Tergugat lainnya atau Para Tergugat, beserta sanak saudara maupun seluruh keluarganya terhadap tanah sawah hak milik Penggugat sebagaimana tersebut di atas, jelas-jelas adalah tanpa alas hak yang terang dan tidak sah menurut hukum dan nyata-nyata merugikan hak Penggugat sebagai ahli waris, yaitu anak kandung almarhum bapak LLL/cucu almarhum Mbah MMM dan dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad), Pasal 1365 Kitab Undang Undang Hukum Perdata;

6. Bahwa atas perbuatan Tergugat 3, Tergugat 4 dan Tergugat lainnya atau Para Tergugat menguasai secara terang-terangan hak atas tanah sawah, adalah jelas-jelas tanpa alas hak yang terang dan tidak sah menurut hukum, maka patut dan beralasan apabila dihukum untuk menyerahkan dan mengosongkan seluruh tanah sawah, bebas dari segenap harta benda dan sanak keluarganya kepada Penggugat secara baik-baik, sekaligus dan seketika, tanpa syarat apapun;

7. Bahwa nyata dan jelas-jelas penguasaan Para Tergugat atas tanah sawah sengketa Dilakukan tanpa alas hak dan tidak sah menurut hukum, maka patut dan beralasan segala surat, akta-akta yang menerbitkan hak bagi almarhum Y dan Para Tergugat menguasai tanah sawah sengketa, nyata-nyata mengandung cacat hukum tersembunyi, harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum atau batal demi hukum (null and void);

8. Bahwa Penggugat mempunyai prasangka buruk terhadap itikad buruk Para Tergugat menjual, menggadaikan, atau memindah tangankan kepada orang lain secara sembunyi-sembunyi, tanpa sepengetahuan Penggugat sebagai pemilik sah, oleh karena itu sangat beralasan apabila Pengadilan Negeri Blitar membebani dan atau menjatuhkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas tanah sawah sengketa tersebut dalam angka I posita gugatan Penggugat, sehingga tidak sia-sia belaka atau illusoir nantinya;

9. Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan dengan dasar hak yang jelas, merupakan hak milik Penggugat, bukti- bukti resmi serta saksi-saksi yang kuat dan terpercaya, maka Penggugat mohon agar Pengadilan menjatuhkan putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad), walaupun Para Tergugat naik banding, kasasi dan perlawanan;

10. Bahwa sangat patut dan beralasan pula menurut hukum bila Penggugat menuntut ganti rugi atas dasar penguasaan tanah sawah sengketa secara tidak sah dan melanggar hukum kepada para Tergugat secara tanggung renteng, dengan perhitungan bila tanah disewakan per tahun sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah), dihitung sejak akhir masa sewa tahun 2008 hingga putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;

11. Bahwa Penggugat berprasangka buruk terhadap itikad dari Para Tergugat untuk tidak mau dan bersedia menyerahkan dan atau mengosongkan tanah sawah secara baik-baik kepada Penggugat, maka sangat beralasan, layak/pantas dan adil pula bila Para Tergugat dihukum membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) setiap hari keterlambatan menyerahkan, mengosongkan, atau menyerahkan kembali kepada Penggugat, sejak putusan mempunyai kekuatan hukum tetap;

12. Bahwa sudah berulang kali Penggugat mengajukan penyelesaian musyawarah kekeluargaan dengan Para Tergugat atas tanah sawah sengketa, minta bantuan Kepala Kelurahan Kademangan dan Bapak Camat Kademangan namun tidak ada hasilnya, maka tidak ada cara lain terkecuali mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Blitar, sebagai lembaga yang berwenang memeriksa, mengadili perkara ini hingga selesai;

(3)

13. Bahwa layak dan pantas pula bila Para Tergugat dihukum membayar seluruh biaya perkara yang timbul hingga selesai;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Blitar agar memberikan putusan sebagai berikut:

Primair:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;

2. Menyatakan dan menetapkan menurut hukum, Penggugat adalah cucu almarhum Mbah MMM serta anak kandung satu-satunya almarhum Bapak LLL, adalah sebagai ahli waris yang sah;

3. Menyatakan dan menetapkan menurut hukum bahwa tanah sawah (dahulu darat), sebagai tersebut dalam butir 1, posita surat gugatan Penggugat, sebagai tercatat dalam Buku Letter C/Petok D, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar Nomor Y, atas nama MMM, Persil Nomor 44 b, d.IV, seluas 0,200 Ha, yang sekarang dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara tanah sawah P. K Dan P. A;

Sebelah Timur tanah bengkok;

Sebelah Selatan tanah sawah P. S Dan H. I;

Sebelah Barat tanah sawah P. K;

Terletak di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, adalah harta peninggalan almarhum Bapak LLL, asal pemberian dari almarhum Mbah MMM;

4. Menyatakan menurut hukum bahwa Penggugat sebagai ahli waris sah adalah berhak waris dan sebagai pemilik sah atas tanah sawah sebagai tersebut pada petitum surat gugatan Penggugat angka 3 di atas;

5. Menyatakan dan menetapkan menurut hukum penguasaan Tergugat 3, Tergugat 4 dan Tergugat lainnya atau Para Tergugat atas tanah sawah sengketa beserta seluruh keluarganya adalah tanpa alas hak yang jelas, terang dan tidak sah serta bertentangan dengan hak dan merupakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;

6. Menghukum Tergugat 3, Tergugat 4, dan Tergugat lainnya atau Para Tergugat untuk menyerahkan dalam keadaan kosong seluruh tanah sawah sengketa bebas dari segenap harta benda dan seluruh keluarganya kepada Penggugat sebagai ahli waris sah dan apabila tetap membantah dan mempertahankan dapat digunakan upaya kekerasan (pembongkaran dan pengosongan paksa) dengan bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

7. Menyatakan menurut hukum sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas barang-barang tersebut dalam Posita Nomor 1 Surat Gugatan Penggugat;

8. Menyatakan dan menetapkan tidak mempunyai kekuatan hukum atau batal demi hukum (null and void) semua surat-surat akta-akta, perjanjian-perjanjian, kwitansi-kwitansi yang menerbitkan dan menimbulkan hak bagi almarhum Y dan Para Tergugat atas tanah sawah sengketa;

9. Menyatakan dan menetapkan putusan dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) walaupun Para Tergugat naik banding, kasasi, maupun perlawanan;

10. Menghukum Para Tergugat membayar ganti rugi penguasaan tanah sawah secara tidak sah dan melanggar hukum, setiap tahun sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah), dihitung sejak akhir masa sewa tahun 1988 hingga putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;

11. Menghukum Para Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) setiap hari keterlambatan menyerahkan atau mengosongkan tanah sawah sengketa, sejak putusan mempunyai kekuatan hukum tetap;

12. Menghukum Para Tergugat beserta seluruh sanak keluarganya untuk tunduk, patuh dan taat pada isi seluruh putusan yang dijatuhkan Pengadilan;

13. Menghukum Para Tergugat membayar biaya perkara hingga selesai;

Subsidair:

Dalam peradilan yang baik Penggugat mohon keadilan yang seadil-adilnya menurut hukum;

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Blitar telah memberikan Putusan Nomor 21/Pdt.G/2011/PN BIt., tanggal 18 Oktober 2011 dengan amar sebagai berikut:

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan dari Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan Penggugat adalah cucu dari MMM dan Penggugat adalah anak dari LLL;

(4)

3. Menyatakan tanah sebagaimana tercantum dalam Buku Letter C Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar Nomor Y, atas nama MMM, dengan Persil Nomor 44 b, d.IV seluas 0,200 Ha, dengan batas-batas:

Sebelah Utara tanah sawah K Dan A;

Sebelah Timur tanah bengkok;

Sebelah Selatan tanah sawah S Dan I;

Sebelah Barat tanah sawah K;

Adalah tanah milik MMM yang diberikan kepada anaknya, yaitu LLL;

4. Menyatakan Penggugat adalah ahli waris dari MMM dan LLL sehingga Penggugat adalah ahli waris dari tanah tersebut di atas;

5. Menyatakan perbuatan Para Tergugat menguasai tanah tersebut di atas adalah perbuatan melawan hukum;

6. Memerintahkan Para Tergugat atau siapa saja yang menguasai tanah tersebut di atas untuk menyerahkan tanah tersebut di atas kepada Penggugat dalam keadaan kosong;

7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang sampai saat ini ditaksir sebesar Rp2.816.000,00 (dua juta delapan ratus enam belas ribu rupiah);

8. Menolak gugatan dari Penggugat untuk selain dan selebihnya;

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat I sampai dengan VIII/Para Pembanding Putusan Pengadilan Negeri Blitar tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Surabaya dengan Putusan Nomor 95/PDT/2012/PT SBY., tanggal 11 April 2012;

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Tergugat I sampai dengan VIII/Para Pembanding pada tanggal 1 Juni 2012 kemudian terhadapnya oleh Tergugat I sampai dengan VIII/Para Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Insidentil tanggal 5 Mei 2011 diajukan permohonan kasasi pada tanggal 8 Juni 2012 sebagaimana ternyata dari Risalah Pernyataan Permohonan Kasasi Nomor 01/21/Pdt.G/2011/PN BIt. yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Blitar, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Blitar tersebut pada tanggal 19 Juni 2012;

Menimbang, bahwa memori kasasi dari Para Pemohon Kasasi/Tergugat I sampai dengan VIII/Para Pembanding tersebut telah diberitahukan kepada Penggugat pada tanggal 2 Juli 2012;

Menimbang, bahwa kemudian Termohon Kasasi/Penggugat /Terbanding mengajukan tanggapan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Blitar pada tanggal 16 Juli 2012;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan

saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Para Pemohon Kasasi/Tergugat I sampai dengan VIII/Para Pembanding dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya sebagai berikut:

Mengingat:

1. Bahwa kami Para Tergugat bersama Pak Y (suami ibu AAA) menguasai tanah tersebut sejak tahun 1969 sampai sekarang;

2. Bukti-bukti kepenguasaan (kepemilikan) adalah Petok D dan semua pipil pajak adalah atas nama Pak Y (suami ibu AAA/ayah Para Tergugat lainnya) dan semua telah dibayar lunas sesuai peraturan;

Menimbang:

1. Bahwa penggugat (JJJ) adalah bukan ahli waris dari MMM sedang bukti yang ditunjukkan adalah fotocopy Letter C Nomor 2011 atas nama MMM, hal ini berarti bukti Penggugat sangat lemah;

2. Bahwa secara keliru Pengadilan Tinggi Surabaya dalam putusannya yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Blitar tanggal 18 Oktober 2011 Nomor 21/Pdt.G/2011/PN Blt., yang dimohonkan banding tersebut;

(5)

3. Bahwa jika tanah sebagaimana yang tercantum dalam Buku Letter C Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar Nomor Y, atas nama MMM, dengan Persil Nomor 44b.d IV seluas 0,200 Ha dengan batas-batas:

Sebelah Utara tanah K dan A;

Sebelah Timur tanah bengkok;

Sebelah Selatan tanah S dan I;

• Sebelah Barat tanah K;

Adalah tanah milik MMM yang diberikan kepada anaknya yaitu LLL, maka seharusnya LLL memiliki buku letter C dan petok D sebagai bukti kepemilikan tanah yang didapat dari MMM, tapi dalam kenyataannya Penggugat tidak dapat menunjukkan buku letter C desa dan petok D atas nama LLL karena memang tanah LLL telah dijual kepada Bapak Y (bukti T-14);

4. Bahwa Penggugat adalah bukan ahli waris MMM secara langsung tetapi ahli waris dari LLL, oleh karena itu haruslah ada bukti berupa letter C atas nama Darmanto sebagai bukti kepemilikan tanah;

5. Bahwa berdasarkan fakta Pak Y sejak sekitar tahun 1969 telah mengelola/mengolah tanah tidak produktif berupa tanah daratan menjadi tanah sawah yang dibeli dari LLL, yang kuatkan dengan bukti kepemilikan Petok D Nomor 2024;

6. Bahwa berdasarkan fakta, Tergugat - Pembanding sekarang Pemohon Kasasi memiliki bukti kuat berupa petok D, yang mana keluarnya petok D pasti ada letter C di Desa, karena jika leter C desa tidak ada, maka petok D pasti tidak dapat diproses;

7. Bahwa berdasarkan bukti dan fakta Penggugat, sekarang Termohon Kasasi tidak berani menunjukkan bukti tertulis berupa Letter C atas nama LLL dengan Nomor 2013 karena disitu terdapat keterangan penerimaan dari Nomor Y dan penjualan ke Nomor 2024 atas nama Bapak Y, sehingga yang ditunjukkan adalah letter C milik MMM Nomor 211;

8. Bahwa alat bukti saksi yang dijadikan pertimbangan Pengadilan Negeri Blitar, halaman 11 (point 1) yang bernama NN "saksi adalah Kepala Desa Kademangan dari Tahun 1998 - 2002" adalah salah, bahwa orang tersebut tidak pernah menjadi Kepala Desa Kademangan karena pada tahun tersebut Lurah Kademangan adalah Bapak SS;

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat:

Bahwa permohonan kasasi yang diajukan oleh Para Pemohon Kasasi dalam hal ini Para Tergugat tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti (Pengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi) tidak salah menerapkan hukum;

Bahwa Tergugat mengakui semula penggarapan pihaknya atas tanah objek sengketa adalah karena gadai, akan tetapi kemudian dijual oleh Mbah MMM kepada Y orang tua Tergugat;

Bahwa peristiwa jual beli tersebut tidak dapat dibuktikan oleh Tergugat, bahkan hingga saat ini objek sengketa terdaftar dalam buku desa setempat masih atas nama Mbah MMM, artinya belum terjadi pengalihan hak atas tanah objek sengketa kepada orang tua Tergugat, maka dengan dikabulkannya gugatan adalah telah tepat;

Bahwa selain itu alasan-alasan kasasi tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 jo. Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata bahwa putusan Judex Facti (Pengadilan

Negeri/Pengadilan Tinggi) dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Para Pemohon Kasasi AAA dan Kawan-Kawan tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi ditolak dan Para Pemohon Kasasi ada dipihak yang kalah, maka Para Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;

Memperhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan

(6)

perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

1. Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi: 1. AAA, 2. BBB, 3. CCC, 4. DDD, 5. EEE, 6. FFF, 7. GGG, 8.

HHH, tersebut;

2. Menghukum Para Pemohon Kasasi/Tergugat I sampai dengan VIII/Para Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Jumat, tanggal 21 Maret 2014 oleh Dr. H.

GHI, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, ABC, S.H., M.H., dan DEF, S.H., M.Hum., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum Pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri para anggota tersebut dan oleh JKL, S.H., M.H., Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Para Pihak.

Hakim-Hakim Anggota : ttd.

ABC, S.H., M.H.

ttd.

DEF, S.H., M.Hum.

Ketua Majelis, ttd.

Dr. H. GHI, S.H., M.H.

Biaya - biaya :

1. Meterai...Rp. 6.000,- 2. Redaksi ...Rp. 5.000,- 3. Administrasi kasasi ...Rp. 489.000,- Jumlah ...Rp. 500.000,-

Panitera Pengganti : ttd.

JKL, S.H., M.H.

Untuk Salinan

Mahkamah Agung Republik Indonesia a.n. Panitera

Panitera Muda Perdata

Dr. NN, S.H., M.H.

NIP. XXXXXX

Referensi

Dokumen terkait

(2) Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini dapat dipindahtangankan atas izin tertulis Kepala daerah atau Pejabat yang ditunjuk dengan tetap

Sesuai dengan era globalisasi dan pergeseran paradigma di bidang kesehatan yang ditandai dengan need pengguna rumah sakit serta mengantisipasi persaingan di

Adapun pembahasan dalam penelitian ini antara lain membahas mengenai sejarah perkembangan manaqibnya mulai dari sejarah berdirinya Pondok Pesantren tersebut sampai

Untuk tanah Ultisol jenis mikrobia yang adaptif pada kondisi lingkungan tersebut adalah jenis bakteri dan aktinomisetes, sedangkan jamur kurang tahan, yang ditunjukkkan

Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan Muchtadi (1997) dalam Martunis (2012) yang menyatakan bahwa nilai kadar air yang meningkat dan tidak merata merupakan akibat dari

Di Garut Anda juga dapat melihat sebuah kuil tua yang merupakan sisa dari Kerajaan Hindu yaitu candi "Cangkuang": Luar biasa untuk mencapai kuil ini, pengunjung

SiARSi Supervisor Dasbor Log Sampling Renlak Kelas Terapi Tabel Renlak Zat Aktif Jenis Sediaan Halaman Statis Grup Pengguna Pengguna Operator Log Sampling... BALAI BESAR POM

penggolongan peserta didik berdasarkan karakteristik mereka masing-masing dengan mengkondisikan peserta didik demikian, maka peserta didik akan lebih mudah dalam