LUGHATUNA QIRAAH - EDISI KELIMA Asri Ibnu Tsani Djali
Setting dan Desain Cover Asri Ibnu Tsani Djali
Edisi Kelima: Cetakan I, Jumadal Ukhra 1433 / Mei 2012 Edisi Keempat: Cetakan I, Muharram 1432 / Mei 2011
Edisi Ketiga: Cetakan I, Jumadal Ula 1431 / Mei 2010 Edisi Kedua: Cetakan I, Rabiul Akhar 1430 / April 2009
Edisi Pertama: Cetakan I, Safar 1429 / Februari 2008 Diterbitkan oleh
Bekasi Jawa Barat INDONESIA Tel. +62.21 8025.2006 www.lughatuna.com email: info@lughatuna.com
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, seperti cetak, fotokopi, mikrofilm, video, dan rekaman suara tanpa izin tertulis dari penulis.
Hanya atas kehendak dan kuasa Allah buku Lughatunâ Qiraah Edisi V mewujud. Semoga menjadi amal yang diterima. Kepada daris (pembelajar) Lughatunâ Language Institute, sungguh, dari Anda kami berutang inspirasi yang tak ternilai.
November 2006 adalah awal kegiatan pembelajaran bahasa Arab yang digulirkan oleh Lughatunâ . Sejak awal kegiatan, Lughatunâ tidak menggunakan buku-buku ajar bahasa Arab yang telah ada, walaupun Lughatunâ belum memiliki buku-buku panduan sendiri. Bahan pelajaran masih bersifat kejar tayang. Materi untuk pekan depan baru disiapkan pada satu pekan sebelumnya.
Pada Februari 2008, bahan ajar bahasa Arab yang disusun Lughatunâ telah mewujud menjadi buku.Secara khusus, Lughatunâ Qiraah (buku ajar cara baca kitab bahasa Arab) menjadi fokus pengembangan. Sebab, selama ini cara baca kitab bahasa Arab hampir tidak ada; kecuali cara tradisional (pengajar membacakan teks dan terjemah, lalu santri memberikan tanda baca dan terjemah pada teks sesuai bacaan pengajar -cara tradisional ini diterapkan di seluruh pesantren). Keberhasilan cara tradisional ini sangat bertumpu pada pembiasaan dan waktu yang relatif tidak singkat hingga berbilang tahun.
Buku Lughatunâ Qiraah Edisi V merupakan edisi paling teranyar. Lughatunâ Qiraah menyajikan cara baru dalam membaca kitab bahasa Arab yang merupakan hasil penelitian dan praktik lapangan semenjak November 2006.
Buku Lughatunâ Qiraah Edisi V telah dikembangkan sedemikian rupa agar dapat dipelajari secara mandiri. Buku ini telah diujicobakan untuk dapat dipelajari secara mandiri di kelas bahasa Arab Lughatunâ Language Institute semenjak angkatan ke-21, April 2012.
Semoga, kehadiran Lughatunâ Qiraah Edisi V menjadikan cara baca kitab bahasa Arab semakin mudah dan bisanya, nggak pake lama. Amin.
Penyusun
bang Asri
Language Institute
MUKADIMAH
CARA PEMBELAJARAN
Buku Lughatunâ Qiraah Edisi V ini telah disusun sedemikian rupa untuk memudahkan daris (pembelajar) dalam mempelajari dan memahami materi yang disajikan secara mandiri.
Buku ini disertai alat belajar yang akan membantu daris mempelajari materi secara lebih mudah.
Siapa yang tidak tahu cara belajar akan mengalami kesulitan belajar
Area abu-abu merupakan simpulan materi. Area putih adalah urain simpulan materi. Kotak nomor urut bahasan
Pahami alat pembelajaran berikut!
2
لا ة
3 | Unit I ~ Lughatunâ Qiraah V
ﻢﺳﻻا
Tiga kelas kata2. Fi`l, kata kerja 3. Harf, kata tugas 1. Ism, kata benda 1
Ikuti sesuai nomor urut! Pahami dan ingat-ingatlah istilah yang digunakan!
mulai di sini!
1. Awalan AL ( )
2. Akhiran tâ ta’nits marbûthah ( )
Cara memulai mempelajari buku ini dengan mengikuti kotak nomor urut bahasan.
Kotak nomor urut bahasan dihimpun dalam satuan bahasan (lihat halaman selanjutnya). Satuan bahasan menjadi acuan untuk mempelajari batas awal dan batas akhir materi. Pembelajaran dilakukan secara bertahap berdasarkan satuan bahasan.
Bagaimana cara memulai mempelajari buku ini?
Ism, kata benda Dua penanda ism Lembar Tadribat 1
Kategori jins (jenis) ism Penanda mu'annats Lembar Tadribat 2
2
1 2 3 4 5 6Satuan bahasan hanya terdiri atas kotak nomor urut bahasan ke-1 - 3. Kotak nomor urut bahasan ke-4 bukan bagian dari satuan bahasan ke-1 tetapi satuan bahasan ke-2. Jadi kotak nomor urut bahasan ke-4 tidak dipelajari saat mempelajari satuan bahasan ke-1, tetapi akan dipelajari saat membahas satuan bahasan ke-2. 1.
2. 3.
TABEL SATUAN BAHASAN
PRABACA KITAB
Ism, kata benda Dua penanda ism Lembar Tadribat 1
1
Kategori jins (jenis) ism Penanda mu'annats Lembar Tadribat 2
2
Mufrad, tunggal Mutsanna dan dua
penanda/akhiran mutsannâ Lembar Tadribat 3-42
3
Jam` mudzakkar sâlim dan dua penanda/akhiran jam` mudzakkar sâlim
Lembar Tadribat 5-6
4
Jam` mu'annats sâlim dan dua penanda/akhiran jam` mu'annats sâlim Lembar Tadribat 7-8
5
Jam` taksîr Lembar Tadribat 96
Kategori sifat ism Lembar Tadribat 10
7
Latihan Umum: Unit I Lembar Tadribat 11-12
8
Mashdar
15
Latihan Umum: Unit II Lembar Tadribat 24
16
Fi`l, kata kerja Tasrif Lembar Tadribat 13
9
Dhamîr Fi`l mâdhî Lembar Tadribat 14-1510
Fi`l mudhâri` Lembar Tadribat 16-1711
Fi`l 'amr` Lembar Tadribat 18-1912
Ismul-fâ`il Lembar Tadribat 20-2113
Ismul-maf`ûl Lembar Tadribat 22-2314
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Hal. 3 Hal. 4 Hal. 5 Hal. 6 Hal. 7 Hal. 7 Hal. 8 Hal. 11 Hal. 12-14 Hal. 15-16 Hal. 17-18 Hal. 19-20 Hal. 21-22 Hal. 23 ixTABEL SATUAN BAHASAN
TEORI & PRAKTIK BACA KITAB
LANGKAH 1: MEMBACA KELAS KATA
Mengenali batas awal dan akhir suatu kata
Contoh praktik pemisahan kata
17
18
33 34 35 36 Hal. 29-30 Hal. 31-32 Hal. 33 Mengenali ismContoh praktik penentuan kelas kata
19
20
21
37 38 39 40 41 Hal. 34-35 Hal. 36Menyisihkan awalan dan/atau akhiran ism
Contoh praktik penyisihan awalan dan/atau akhiran
Membaca ism Ciri 1-4
Contoh praktik membaca ism Ciri 1-4
Membaca ism Ciri 5 Penyisihan 1
Contoh praktik Ciri 5 Penyisihan 1 membaca ism 42 Hal. 41
25
26
27
28
29
49 52 53 54 55 56 57 58 Hal. 41 Hal. 43-44 Hal. 45-46 Hal. 47Kata kerja turunan
Cara membedakan antara fi`l mâdhî dengan fi`l mudhâri` Cara membedakan antara fi`l mujarrad dengan fi`l mazîd
Membaca fi`l mujarrad Contoh praktik membaca fi`l mujarrad
Membaca fi`l mâdhî fi`l mazîd Contoh praktik membaca fi`l mâdhî fi`l mazîd
Membaca fi`l mudhâri` fi`l mazîd
Contoh praktik membaca fi`l mudhâri` fi`l mazîd
Mengenali & membaca harf
22
43Hal. 37
Membaca ism Ciri 5 Penyisihan 2
Contoh praktik Ciri 5 Penyisihan 2
membaca ism 44
Mengenali fi`l
Contoh praktik mengenali fi`l
23
4546 Hal. 39-40
Hal. 40
Perubahan fi`l
Contoh praktik perubahan fi`l
24
4748
50 51
TABEL SATUAN BAHASAN
TEORI & PRAKTIK BACA KITAB
LANGKAH 2: PENENTUAN ‘I`RÂB ISM
32
33
34
35
63 64 65 66 67 Hal. 51 Hal. 52 Hal. 53 Hal. 54‘I`râb dan penanda ‘i`râb Bagaimana cara menentukan ‘i`râb
Penentuan ‘i`râb ism berdasarkan LETAK 1
Penentuan ‘i`râb ism berdasarkan LETAK 2
Penentuan ‘i`râb ism berdasarkan LETAK 3
38
39
40
41
70 72 Hal. 56-57 Hal. 59-60 Hal. 59-60 Hal. 61-63Cara mengelompokkan ism Penentuan ‘i`râb ism
berdasarkan KELOMPOK 1
Penentuan ‘i`râb ism
berdasarkan KELOMPOK 2
Penentuan ‘i`râb ism
berdasarkan KELOMPOK 3
Penentuan ‘i`râb ism
berdasarkan KELOMPOK 4
42
Hal. 64Penentuan ‘i`râb ism
berdasarkan KELOMPOK 5 73
74
75 Memisah ism dari fi`l dan harf
Contoh praktik pemisahan ism dari fi`l dan harf
30
31
59 60 61 62 Hal. 49 Hal. 50 Mengelompokkan ism berdasarkan penyelaContoh praktik pengelompokan ism berdasarkan penyela
36
37
68 Hal. 55-56
Penentuan ‘i`râb ism berdasarkan LETAK 4
Penentuan ‘i`râb ism berdasarkan LETAK 5 69
Hal. 55
71
BAGAN ISM
Mufrad (tunggal)
Jam` taksîr Jins (jenis kelamin)
`Adad (bilangan)
Shifat (sifat)
Nakirah (tidak tertentu) Ma`rifah (tertentu)
Almu`arraf bi-AL
(diawali AL)
Jam` (jamak) Mudzakkar (jenis laki-laki) Mu’annats (jenis perempuan)
Akhiran:
Tâ’ ta’nîts marbûthah ( )
Jam` mu’annats sâlim
Akhiran:
Jam` mudzakkar sâlim
Akhiran: Mutsannâ (dualis) Akhiran: 2 1 3 1 2 1 2 2 1 2 3 Ism | (kata benda) if/im 1 3
Lembar Tadribat 3-4 9
1. MUFRAD
Mufrad adalah kategori jumlah untuk menunjukkan
satu hal atau satu benda.
Contoh: 1.1 kepala 1.3 leher 1.2 lutut 1.4 kaki 7
Dua penanda/akhiran
mutsannâ
1. Akhiran aANi ( )
2. Akhiran aYNi ( )
8نا ـ
# Mufrad tidak dapat dikenali dengan sendirinya. Pelajari mutsannâ dan jam` untuk mengenali mufrad. #
ﻦﻳ ـ
2. MUTSANNÂ
Mutsannâ adalah kategori
Bagaimana cara membentuk mutsannâ?
Terdapat dua bentuk perubahan mufrad menjadi
mutsannâ, yaitu:
1. Menambahkan akhiran ‘alif +nûn ( aANi)
Caranya:
(a) Ubah harakat huruf terakhir dari mufrad menjadi
fathah.
(b) Imbuhkan akhiran (ANi)
2. Menambahkan akhiran yâ’+nûn ( aYNi)
Caranya:
(a) Ubah harakat huruf terakhir dari mufrad menjadi
fathah.
(b) Imbuhkan akhiran (YNi)
jumlah untuk menunjukkan dua hal atau dua benda.
#Apabila pembedaan berdasarkan
`adad ( jumlah), ism dibedakan
menjadi tiga, yaitu:#
9
(a) (b)
(a) (b)
# Mutsannâ merupakan kata yang
dibentuk dari mufrad.
Setiap mufrad dapat diubah menjadi mutsannâ.# (a) (b) (a)
(1) Mufrad (2) Mutsannâ
Akhiran
Akhiran
Contoh mutsannâ5 | Unit I ~ Lughatunâ Qiraah V
دﺮﻔﻤﻟا
ﻰﻨﺜﻤﻟا
Kategori `Adad (jumlah) ism
3. Jam`, jamak
1. Mufrad, tunggal
2. Mutsannâ, dualis
KATA KERJA DASAR TIGA HURUF
TABEL
Keterangan:
1. Tasrif (perubahan) fi`l mâdhî pada akhiran. Hampir seluruh akhiran fi`l mâdhî serupa dengan huruf (-huruf) terakhir dari
dhamîr. Akhiran fi`l mâdhî dari dhamîr sampai sama dengan huruf (-huruf) terakhir dari dhamîr-dhamîr tersebut
setelah ‘an disisihkan.
2. Perubahan fi`l mudhâri` terletak pada awalan (disebut ‘ahruf mudhâra`ah ) dan/atau akhiran. Beberapa
akhiran fi`l mudhâri` serupa dengan akhiran ism, yaitu (1) akhiran mutsannâ untuk setiap dhamîr yang menunjukkan
dua, lelaki atau perempuan dan , (2) akhiran jam` mudzakkar sâlim untuk dhamîr dan , serta
akhiran jam` mudzakkar sâlim untuk dhamîr .
3. Fi`l ‘amr dibentuk dari fi`l mudhâri`. Cara membaca ‘alif pada fi`l ‘amr sbb:
a. Jika harakat `aynul fi`l pada fi`l mudhâri` berharakat fathah atau kasrah, huruf ‘alif pada fi`l ‘amr dibaca kasrah.
b. Bila harakat `aynul fi`l pada fi`l mudhâri` berharakat dhammah, huruf ‘alif pada fi`l ‘amr dibaca dhammah
4. Perubahan akhiran fi`l ‘amr sama dengan perubahan akhiran fi`l mâdhî dari dhamîr sampai kecuali dhamîr .
5. Perubahan ismul-fâ`il dan ismul-maf`ûl hanya dengan mengubahnya menjadi mutsannâ, jam` mudzakkar sâlim, mufrad mu’annats dan jam` mu’annats salim.
6. Perubahan harakat hanya untuk harakat lâmul-fi`l baik untuk fi`l mâdhî, fi`l mudhâri`, fi`l ‘amr, fâ`il dan
ismul-maf`ûl.
Harakat lâmul fi`l
‘Ahrûf mudhâra`ah Awalan Sisipan Akhiran
ﺮﻣﻷا ﻞﻌﻓ
Tambahkan akhiran
# Fi`l ‘amr adalah kalimat (kata kerja) untuk
mengungkapkan perintah.#
Wazn fi`l ‘amr
27
(1) Ubah harakat lâmul-fi`l menjadi dhammah, dan (2) Tambahkan akhiran
Cara membentuk fi`l ‘amr
Fi`l ‘amr dibentuk dari fi`l mudhâri`.
Ikuti cara berikut sesuai nomor urut! (1) Ganti huruf dengan ‘alif
(2) Cara membaca huruf ‘alif pada fi`l ‘amr sbb: a. Bila harakat `aynul-fi`l pada fi`l mudhâri`
berharakat dhammah, huruf ‘alif pada fi`l
‘amr dibaca dhammah.
b. Jika harakat `aynul fi`l pada fi`l mudhâri` berharakat fathah atau kasrah, huruf ‘alif
pada fi`l ‘amr dibaca kasrah. (3) Ubah harakat lâmul-fi`l menjadi sukûn
Tambahkan akhiran ‘alif
# Fi`l ‘amr hanya digunakan untuk persona kedua. #
# Harakat `aynul-fi`l pada fi`l ‘amr sesuai dengan harakat `aynul-fi`l pada
fi`l mudhâri`; tidak berubah.
(1) Ubah harakat lâmul-fi`l menjadi kasrah, dan (2) Tambahkan akhiran yâ’ berharakat sukûn
26
17 | Unit I ~ Lughatunâ Qiraah V
Tiga macam fi`l
1. Fi`l mâdhî, kata kerja kala
lampau
2. Fi`l mudhâri`, kata kata
kala kini & mendatang
3.
perintah
Fi`l ‘amr, kalimat
(1) (2) (2) (2) (3) (1) (1) (3) (3)1.2
Mengenali ism
Setelah suatu kata dikenali batas awal dan akhirnya, LAKUKAN
Suatu kata dianggap ism, jika 1. Diawali AL ( )
2. Diakhiri tâ’ ta’nîts marbûtah ( )
3. Diawali mîm ( ) jika lebih dari tiga huruf 4. Diawali hamzah yang terletak di bawah ‘alif ( )
5. Terletak setelah harful-jarr (lihat Kolom 2)
6. Terletak setelah zharf 7. Terletak setelah
8. Diakhiri jika huruf pertama bukan
Umumnya, suatu kata dianggap ism, bila: 11. Huruf pertama dan sebelum terakhir ‘alif 11. Terletak setelah dhamîr
12. Digunakan sebagai judul atau subjudul
9. Terletak setelah Kelompok ‘inna
14. Terletak setelah ismul-’isyârah 10. Diakhiri ( )
Cara mengenali ism dengan mengenali penanda ism
Penanda ism dua macam. Penanda ism melekat, yaitu:
penanda ism yang terletak dalam suatu kata, biasanya terletak di awal atau akhir kata.
Penanda ism tidak melekat, yaitu:
kata (biasanya harf, lihat Kolom 2) yang terletak sebelum ism.
1.
2.
Penanda ism melekat
Penanda ism tidak melekat
Harful-jarr Ismul-’isyârah Kelompok ‘Inna Zharf 5 6 9 14
Kolom 2
(Uraian penanda ism lihat Lampiran 1)
31 | Unit III ~ Lughatunâ Qiraah V
Lambang kekerapan penggunaan
35
5.1
Setelah ism dipisah dari penyela (fi`l dan harf), LAKUKANPenentuan ‘i`râb ism berdasarkan LETAK
Penentuan ‘i`râb ism berdasarkan LETAK dibagi menjadi lima, yaitu:
letak 1
letak 2
letak 3
letak 4
letak 5
52 | Unit III ~ Lughatunâ Qiraah VIsm
y
ang memiliki penanda
‘i`râb marfû` / raf` Ism y ang terletak di a w al kalimat ber-’i`râb sebagai mubtada’ .
1.1
1.2
1.3
Ism yang terletak setelah
ber-’i`râb sebagai mubtada’ . Ism y
ang terletak setelah
dhamîr ber-’i`râb sebagai khabar .