• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Cover: Usman Taufik. Tata Letak: Handarini Rohana. Editor: N. Rismawati ISBN: Cetakan Pertama: September, 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Cover: Usman Taufik. Tata Letak: Handarini Rohana. Editor: N. Rismawati ISBN: Cetakan Pertama: September, 2021"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

SOSIOLOGI KEPARIWISATAAN

(KONSEP DAN PERKEMBANGAN)

Tim Penulis:

Johannes Kurniawan, Dhanik Puspita Sari, Sri Susanty, Muhammad Asir, Alif Ilman Mansyur, Ajie Wicaksono, Thamrin Pawalluri, Irma Kharisma Hatibie,

Aphrodite Milana Sahusilawane, I Gede Putra Nugraha, Yusuf Adam Hilman, Hesti Purwaningrum, Ni Made Rianita, Sodikin, Inayatul Mukarromah, Nasobi Niki Suma,

Randi, Syafrizaldi & Syailendra Reza Irwansyah Rezeki. Desain Cover: Usman Taufik Tata Letak: Handarini Rohana Editor: N. Rismawati ISBN: 978-623-6457-23-8 Cetakan Pertama: September, 2021 Hak Cipta 2021, Pada Penulis Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Copyright © 2021

by Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung All Right Reserved

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT:

WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG (Grup CV. Widina Media Utama)

Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

Anggota IKAPI No. 360/JBA/2020 Website: www.penerbitwidina.com

(4)

iii

Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami ucapkan selain mengucap rasa syukur. Karena berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, buku yang berjudul “Sosiologi Kepariwisataan” telah selesai disusun dan berhasil diterbitkan, semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih keilmuan dan penambah wawasan bagi siapa saja yang memiliki minat terhadap pembahasan tentang Sosiologi Kepariwisataan.

Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapat beberapa kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah menyebutkan “tiada gading yang tidak retak” dan sejatinya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka untuk menerima berbagai kritik dan saran dari para pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya kami untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan karya selanjutnya di masa yang akan datang.

Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian proses penyusunan dan penerbitan buku ini, sehingga buku ini bisa hadir di hadapan sidang pembaca. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ilmu pengetahuan di Indonesia.

September, 2021

Tim Penulis

(5)

iv

DAFTAR ISI

PRAKATA ··· iii

DAFTAR ISI ··· iv

BAB 1 ANATOMI PARIWISATA : DEFINISI PARIWISATA, WISATAWAN, DAERAH TUJUAN WISATA ··· 1

A. Pendahuluan ··· 1

B. Metode Penelitian ··· 2

C. Tinjauan Literatur ··· 5

D. Pembahasan ··· 12

E. Kesimpulan ··· 14

BAB 2 TEORI DASAR SOSIOLOGI PARIWISATA ··· 17

A. Pendahuluan ··· 17

B. Metode Penelitian ··· 18

C. Tinjauan Literatur ··· 19

D. Pembahasan ··· 25

E. Kesimpulan ··· 28

BAB 3 MOTIVASI WISATAWAN DAN TIPE PARIWISATA ··· 33

A. Pendahuluan ··· 33

B. Tinjauan Pustaka ··· 35

C. Metodologi ··· 42

D. Motivasi Wisatawan dan Tipe Wisata ··· 42

E. Kesimpulan ··· 47

BAB 4 RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PARIWISATA ··· 51

A. Pendahuluan ··· 51

B. Metode Penelitian ··· 54

C. Tinjauan Literatur ··· 56

D. Pembahasan ··· 61

E. Kesimpulan ··· 70

BAB 5 SOSIOLOGI WISATAWAN ··· 75

A. Pendahuluan ··· 75

B. Metode Penelitian ··· 76

C. Tinjauan Literatur ··· 76

(6)

v

E. Kesimpulan ··· 85

BAB 6 INTERAKSI DALAM PARIWISATA ··· 87

A. Obyek/Daya Tarik Wisata ··· 89

B. Hotel ··· 93

C. Restoran/Rumah Makan ··· 95

D. Kesimpulan ··· 98

BAB 7 SOSIOLOGI PARIWISATA ··· 101

A. Pendahuluan ··· 101

B. Pariwisata ··· 102

C. Sosiologi ··· 103

D. Sosiologi Pariwisata ··· 105

E. Ruang Lingkup Sosiologi Pariwisata ··· 107

F. Kesimpulan ··· 108

BAB 8 ASPEK BUDAYA DALAM PARIWISATA ··· 111

A. Pendahuluan ··· 111

B. Metode Penelitian ··· 112

C. Tinjauan Literatur ··· 114

D. Pembahasan ··· 115

E. Kesimpulan ··· 133

BAB 9 UNSUR KEBUDAYAAN DALAM PARIWISATA ··· 137

A. Pendahuluan ··· 137

B. Metode Penelitian ··· 140

C. Tinjauan Literatur ··· 140

D. Pembahasan ··· 143

E. Kesimpulan ··· 152

BAB 10 PARIWISATA DAN PERUBAHAN SOSIAL (STUDI KASUS DESA SERANGAN, DENPASAR-BALI) ··· 157 A. Pendahuluan ··· 157 B. Metode Penelitian ··· 161 C. Tinjauan Literatur ··· 164 D. Pembahasan ··· 167 E. Kesimpulan ··· 171

(7)

vi

BAB 11 SOSIOLOGI KEPARIWISATAAN (KONSEP DAN

PERKEMBANGANYA) MASALAH SOSIAL KEPARIWISATAAN ··· 175

A. Pendahuluan ··· 175

B. Metode Penelitian ··· 178

C. Penyajian Data dan Pembahasan ··· 181

D. Kesimpulan ··· 191

BAB 12 SOSIOLOGI KOMUNIKASI PARIWISATA ··· 197

A. Pendahuluan ··· 197

B. Metode Penelitian ··· 198

C. Tinjauan Literatur ··· 199

D. Pembahasan ··· 199

E. Kesimpulan ··· 208

BAB 13 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BIROKRASI SEKTOR PARIWISATA ··· 217 A. Pendahuluan ··· 217 B. Metode Penelitian ··· 222 C. Tinjauan Literatur ··· 224 D. Pembahasan ··· 229 E. Kesimpulan ··· 234

BAB 14 EKOWISATA MANGROVE SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KONSERVASI ALAM (STUDI KASUS EKOWISATA MANGROVE KARANGSONG KABUPATEN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT) ··· 237 A. Pendahuluan ··· 237 B. Metode Penelitian ··· 239 C. Tinjauan Literatur ··· 240 D. Pembahasan ··· 247 E. Kesimpulan ··· 256

BAB 15 PENDIDIKAN, SOSIOLOGI PARIWISATA DAN BAHASA ··· 259

A. Pendahuluan ··· 259

B. Tinjauan Literatur ··· 262

C. Sosiologi Pariwisata ··· 265

D. Pendidikan Pariwisata ··· 267

(8)

vii

F. Pendidikan Pariwisata dan Bahasa pada Sektor

Destinasi Alam ··· 269

G. Pendidikan Pariwisata dan Bahasa pada Sektor Destinasi Sejarah ··· 273

H. Pendidikan Pariwisata dan Bahasa pada Sektor Destinasi Kuliner ··· 274

I. Kesimpulan ··· 276

BAB 16 PARIWISATA DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL ··· 281

A. Pendahuluan ··· 281

B. Metode Penelitian ··· 283

C. Pembahasan ··· 286

D. Kesimpulan ··· 296

BAB 17 PARIWISATA DESA ··· 299

A. Aspek Pariwisata ··· 299

B. Aspek Desa ··· 302

C. Peningkatan Wisata Desa ··· 306

D. Pariwisata Desa ··· 308

E. Kesimpulan ··· 312

BAB 18 “INTERAKSI SIMBOLIK PADA PERMAINAN KIM DI MASYARAKAT PADANG PARIAMAN” ··· 315 A. Pendahuluan ··· 315 B. Metode Penelitian ··· 318 C. Tinjauan Literatur ··· 319 D. Pembahasan ··· 326 E. Kesimpulan ··· 328 GLOSARIUM ··· 332 PROFIL PENULIS ··· 342

(9)

ANATOMI PARIWISATA : DEFINISI

PARIWISATA, WISATAWAN,

DAERAH TUJUAN WISATA

Johannes Kurniawan, SST.Par., M.Par

Akademi Pariwisata Bunda Mulia

A. PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan penting dalam usaha peningkatan pendapatan. Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam dan keanekaragaman budaya, sehingga perlu adanya peningkatan sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan sektor yang dianggap menguntungkan dan sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu aset yang di gunakan sebagai sumber yang menghasilkan bagi Bangsa dan Negara.

Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”.

(10)

Anatomi Pariwisata : Definisi Pariwisata, Wisatawan, Daerah Tujuan Wisata | 15

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasan. 2015. Tourism Marketing. Center for Academic Publishing Service. Yogyakarta.

Anonim. Undang Undang tentang Kepariwisataan, UU No. 9 Tahun 1990. Jakarta: Menteri Sekretaris Negara

Asriandi, Ian. 2016. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu Di Kabupaten Bantaeng. Makassar: Jurnal. Universitas Hasanuddin.

Baginda Syah Ali, 2016. Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Daya Tarik Minat Wisatawan Di Darajat Pass (Waterpark) Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut

Butarbutar, Regina R., et al. Pengantar Pariwisata. Widina Bhakti Persada Bandung, 2021.

Cooper, et. al. 2005. Tourism Principle and Practice, 3nd ed. Prentice Hall, Newyork

Fandeli, C. (2005). Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi Di Taman Nasional. Yogyakarta: Fakultas Kesehatan UGM.

Kotler, P; Bowen, T.J; Makens, C.J., 2006. Marketing for Hospitality and Tourism, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Nyoman.S. Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.

Jakarta : Pradya Paramita

Ridwan, M. 2012. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata.. Sofmedia, Medan

Safary, Any. 2016. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Soekadijo, R. G. (2002). Anatomi Pariwisata. Jakarta: Penerbit PT Gramedia, Pustaka Utama

Soekadijo. 2010. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai Sistem Linkage. Gramedia Pusataka. Jakarta.

Susanto, Joko. 2015. From Theory to Text: Literature Review. Materi disampaikan pada kuliah Analisis Hubungan Internasional minggu ke-8. Departemen Hubungan Internasional, Universitas Airlangga. Wahab. 2014. Pemasaran Pariwisata. Pradnya Paramita, Jakarta.

(11)

16 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

Yuliani. 2013, Strategi komunikasi Dinas Kebudayaan pariwisata Dan Kominfo (DISBUDPAR) Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata Di DesaPampang kota Samarinda, Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol 1,3 / 451-455.

Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

(12)

TEORI DASAR SOSIOLOGI PARIWISATA

Dhanik Puspita Sari, M.Pd., M.Par

Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor

A. PENDAHULUAN

Sosiologi erat kaitannya dengan interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat. Dalam berinteraksi berbagai macam fenomena dapat timbul baik yang positif maupun yang negatif. Fenomena-fenomena berupa permasalahan yang timbul dan hadir dikarenakan tidak adanya kesepemahaman antara berbagai macam tujuan yang dimiliki oleh berbagai pihak dengan keadaan yang sedang terjadi.

Pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa terbesar bagai Indonesia (Kemenpar, 2017), memberikan dampak ekonomi yang signifikan kepada pendapatan negara dan juga merupakan primadona utama bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dihampir seluruh darah di Indonesia (Sujai, 2016). Kehadiran pariwisata dirasakan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat apabila dikelola dengan baik. Namun sebaliknya, dampak ekonomi tersebut hanya akan dapat dirasakan oleh golongan, lembaga atau organisasi tertentu bila tidak adanya kolaborasi yang baik antar masyarakat dan lembaga. Kunci dari kegiatan utama adalah adanya kegiatan atau aktivitas wisata yang dilakukan pada destinasi wisata. Bila tidak ada aktivitas yang dapat dilakukan, maka tidak akan ada kegiatan pariwisata (Sari, 2017). Fokus

(13)

30 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

DAFTAR PUSTAKA

Black, J. A., & Dean, C. J. (1976). Methods and Issues in Social Research. Jhon Wiley & Sons.

Boorstin, D. (1964). The Image: A Guide to Pseudo Events in America. New York: Harper & Row.

Cohen, E. (1972). Toward a Sociology of International Tourism. Social

Research, 39, 64–82.

Cohen, E. (1974). Who Is a Tourist?: a Conceptual Clarification1. The

Sociological Review, 22(4), 527–555. https://doi.org/10.1111/j.1467-954X.1974.tb00507.x

Cooper, C., Fletcher, J., Gilbert, D. G., & Wanhill, S. (2005). Tourism;

Principle and Practive, Third Edition (3rd ed.). Harlowl: Prentice Hall.

Dann, G., & Cohen, E. (1991). Sociology and tourism. Annals of Tourism

Research, 18(1), 155–169. https://doi.org/10.1016/0160-7383(91)90045-D

Diki. (2021). Tokoh Perintis Sosiologi: Agustus Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber. Retrieved July 19, 2021, from 3 Juni website: https://dosenpintar.com/tokoh-perintis-sosiologi-aguste-comte/ Doorn, J. A. A. van, & Lammers, C. . (1959). Moderne Sociologie.

Systematiek en analyse. Utrecht/ Antwerpen.

FitzPatrick, B. (2019). Validity in qualitative health education research.

Currents in Pharmacy Teaching and Learning, 11(2), 211–217.

https://doi.org/10.1016/j.cptl.2018.11.014

Forster., J. (1964). The Sociological Consequences of Tourism.

International Journal of Comparative Sociology, 5, 217–227.

Gischa, S. (2019). Biografi dan Pemikiran Auguste Comte, Bapak Sosiologi.

Retrieved July 17, 2021, from

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/28/180000869/biog rafi-dan-pemikiran-auguste-comte-bapak-sosiologi?page=all

Hiller, H. (1976). Escapism, Penetration and Response: Industrial Tourism in the Caribbean. Caribbean Studies, 16, 92–116.

Ishimori., S. (1989). Popularization and Commercialization of Tourism in Early Modern Japan. Senri Ethnological Studies, 26, 179–194.

(14)

Teori Dasar Sosiologi Pariwisata | 31

Kemenpar. (2016). Inovasi Pariwisata Untuk Daya Saing Bangsa. Jakarta. KKBI. (2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI). Retrieved June 21,

2021, from https://kbbi.web.id/ website: https://kbbi.web.id/komersialisasi

Knebel, H. (1960). Soziologische Strukturwandlungen in Modernen

Tourismus. Stuttgart: Enke.

Lanfant, M. (1980). Tourism in the Process of Internationalization.

International Social Science Journal, 32(14–42.).

Marshall, M. N. (1996). Sampling for qualitative research. Fam. Pract. McIntosh, R. W. (1977). Tourism, Principles, Practices, Philosophies.

Columbus, Ohio: Grid Inc.

Nash, D. (1981). Tourism as an anthropological subject. Current

Anthropology, 22(5), 461–481. https://doi.org/10.1086/202722

Ogburn, W. F., & Meyer F, N. (1940). Sociology (R. Press, Ed.). Cambridge. Qu, S. Q., & J, D. (2011). The qualitative research interview. Qual. Res.

Account. Manag., 8(3), 238–264.

Redfield, R., Linton, R., & Herskovits, M. J. (1936). Memorandum for the study of acculturation. American Anthropologist, 38, 149–152.

Retrieved from

https://anthrosource.onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1525/aa.1 936.38.1.02a00330

Risman, A., Wibhawa, B., & Fedryansyah, M. (2016). Kontribusi Pariwisata Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.

Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1).

https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13622

Roucek, J. S., & An, R. L. W. (1963). Sociology: An Introduction. New Jersey: Little, Brown and Co.

Sari, D. P. (2017). The Process of Making Tempe Benguk as Tourist Attraction in Kulon Progo Yogyakarta. E-Journal of Tourism, 4(2), 78. https://doi.org/10.24922/eot.v4i2.36399

Sari, D. P. (2018). Apakah Ada Peranan Aktivitas Wisata Dalam Peningkatan Ekonomi Daerah Di Kota Bogor? Barista: Jurnal Kajian

(15)

32 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

Sari, D. P. (2019). Motivation towards Inbound Tourism: A Study of Middle East Tourist. E-Journal of Tourism, 6(2), 235. https://doi.org/10.24922/eot.v6i2.53474

Seokanto, S. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar (45th ed.). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Soemardjan, S., & Soemardi, S. (1964). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sujai, M. (2016). Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Menarik Kunjungan Turis Mancanegara. Kajian Ekonomi Dan Keuangan, 20(1), 61–76. Syarbaini, S., & Rusdiyanta. (2009). Dasar-dasar ilmu sosiologi. Jakarta:

Graha Ilmu.

Syukur, M. (2018). Dasar-Dasar Teori Sosiologi (D. B. P. Tinggi, Ed.). Retrieved from http://eprints.unm.ac.id/11794/1/Dasar-Dasar Teori Sosiologi %281%29.pdf

Van Wiese, L. (1930). Fremdenverkehr als zwischenmenschliche Beziehung.

Archiy fur Fremdenverkehr 1.

Weber, M. (1947). The Theory of Social and Economic Organisation. With

an introduction by T. Parsosns. New York: Free Press.

Welianto, A. (2020). Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Cirinya. Retrieved June 21, 2021, from Kompas.com website: https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/07/123000469/man usia-sebagai-makhluk-sosial-dan-cirinya?page=all

Yoeti, A. O. (1994). Komersialisasi Seni Budaya Dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Yuningsih, T., Darmi, T., & Sulandari, S. (2019). Model Pentahelik Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kota Semarang. JPSI (Journal of Public

Sector Innovations), 3(2), 84. https://doi.org/10.26740/jpsi.v3n2.p84-93

Zamroni. (1992). Pengantar Pengembangan Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

(16)

MOTIVASI WISATAWAN

DAN TIPE PARIWISATA

Sri Susanty, SST.Par., M.Par

LLDIKTI VIII dpk. Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

A. PENDAHULUAN

Industri pariwisata sekarang dianggap sebagai salah satu industri jasa terbesar dan paling cepat perkembangannya di dunia. Hal ini dipacu oleh kemampuan industry pariwisata dalam meningkatkan efek pengganda, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan lingkungan sumber daya alam, serta memajukan kebudayaan nasional. Di Indonesia prinsip penyelenggaraan kepariwisataan menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup dalam keseimbangan hubungan antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan lingkungan, memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup, memberdayakan masyarakat setempat.

Negara baik yang sudah maju maupun yang masih berkembang melirik pengembangan pariwisata ini dengan memanfaatkan diversifikasi potensi wisata yang dimiliki seperti daya tarik wisata alam dan budaya. Daya tarik wisata alam berupa daya tarik ekowisata, bahari, pulau-pulau kecil, danau

(17)

Motivasi Wisatawan dan Tipe Pariwisata | 49

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Peraturan Pemerintah RI No. 2 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus

Deci, E.L, 7 Ryan, R.M. 1985. Self Determination Theory : Approach to

Human. Motivation & Personality. New York : copyright 2000-2001)

Decrop Alain, Hyde Kenneth F. 2006. New perspectives on vacation

decision Making. VOl.5 No,2.

Dunn, William. N. 1981. Public Policy Analysis And Introduction. USA: Prentice

Fridgen, J.D. 1996. Dimensions of Tourism. MI. Butterworth-Heinemann Goodman, Douglas J & Goerge Ritzer. 2004. Teori Sosiologi Modern.

Jakarta: Kencana

Maslow, A. 1954. Motivation and Personality. New York: Harper &. Row McIntosh, Robert. 1995. Tourism: Principles, Pratcties, Philosophies. USA:

Grid. Punlishing Inc

Moutinho, Luiz. (2000). Strategic Management in Tourism. York House. Typographic : London

Thaothampitak, Wipada., Weerakit, Naree. 2012. Tourist Motivation

and Satisfaction:The Case Study of Trang Province. Thailand. Faculty of Hospitality and Tourism, Prince of Songkla University.

Yoon, Y dan Uysal, M. 2005. "An examination of the effects of motivation

(18)

RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PARIWISATA

Dr. Muhammad Asir, S.P., M.Si

Politeknik LP3I Makassar

A. PENDAHULUAN

Masyarakat dan pariwisata tidak dapat dipisahkan, mereka berdua saling berdekatan dan menjadi ruh bagi perkembangan pariwisata yang pesat. Oleh karena itu, individu, manusia, masyarakat, dan pariwisata bisa dijadikan sebagai kajian objek dari sosiologi. Perkembangan kajian sosiologi inilah yang membuat munculnya Sosiologi Pariwisata sebagai cabang ilmu dari sosiologi itu sendiri. Secara singkat, sosiologi pariwisata adalah cabang dari sosiologi yang mengkaji masalah-masalah kepariwisataan dalam berbagai aspeknya. Sosiologi pariwisata merupakan kajian tentang kepariwisataan dengan menggunakan perspektif sosiologi, yaitu penerapan prinsip, konsep hukum, paradigma dan metode sosiologis di dalam kajian masyarakat dan fenomena pariwisata. Untuk selanjutnya berusaha mengembangkan abstraksi-abstraksi yang mengarah kepada pengembangan teori.

Menurut Cohen, Sosiologi Pariwisata adalah cabang keahlian yang dapat dikatakan sebagai “Concerned with the study of touristic motivation,

roles, relationships, and institutions and their impact on tourists and the societies who receive them”. Istilah pariwisata diperkenalkan pertama kali

(19)

Ruang Lingkup Sosiologi Pariwisata | 73

DAFTAR PUSTAKA

Asir, M. (2011). Pengaruh Saluran Distribusi, Kualitas Produk dan Kebijakan Harga terhadap Kepuasaan Pelanggan (Studi kasus PT. Centa Brasindo Abadi). Jurnal Pasca Unhas.

Asir, M. (2021). Rantai Pasok Kakao: Karakteristik & Peran Stakeholder. Penerbit NEM.

Asir, M. U. H. A. M. M. A. D., dan, R. P. P. K., & PASOK, S. P. R. R. (2018). Revitalisasi Peran Pemangku Kepentingan dan Strategi PengendalianRisikoRantaiPasokKomoditasKakao. Disertasi.

SekolahPascasarjana. UniversitasHasanuddin. Makassar.

Bairizki, A., Irwansyah, R., Arifuddin, O., Asir, M., Wijiharta, Ganika, G., Kayranto, B., Lewaherilla, N., Nasfi, Nugroho, L., Hasbi, I., Marietza, F. (2021). Manajemen Perubahan. ISBN 978-623-6457-09-2. Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung.

Brahmanto, E., Hermawan, H., & Hamzah, F. (2017). Strategi

Pengembangan Kampung Batu Malakasari sebagai Daya Tarik Wisata Minat Khusus. Wahana Informasi Pariwisata : Media Wisata,

15(2).

Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif,

Kuantitatif dan Campuran. (A. Fawaid & Rianayati Kusmini Pancasari,

Eds.) (4th ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ghani, Y. A. (2015). Pengaruh Inovasi Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Pengunjung Di Objek Wisata Karangsetra Waterland.

Jurnal Pariwisata, II(2), 98–110.

Hamzah, F., Hermawan, H., & Wigati, W. (2018). Evaluasi Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal

Pariwisata, 5(3), 195-202.

Hermawan, H. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105– 117.

Hermawan, H., & Ghani, Y. A. (2018). Geowisata: Solusi Pemanfaatan Kekayaan Geologi yang Berwawasan Lingkungan.

(20)

74 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

Mantra, IB. (1990). Dampak Industry Pariwisata Terhadap Kehidupan

Social Budaya Di Ubud Bali. Bali Sustainable Development Project.

Universitas Of Waterloo.

Mc Intosh, Robert W. and Fupta, Shashikant. (1980). Tourism, Principles,

Practices, Philosophies. Ohio : Grid Prublishisng Inc.

Pitana, I. G dan Gayatri, (2005), Sosiologi Pariwisata. Andi, Yogyakarta. Pitana, I. G., & Putu, G. (2009). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Sharply, R. (1994). Tourism, Tourist And Society. Cambridgeshire : ELM

(21)

SOSIOLOGI WISATAWAN

Alif Ilman Mansyur, M.Pd

Universitas Islam Negeri Mataram

A. PENDAHULUAN

Secara etimologis pariwisata terdiri dari kata wisata yang berarti perjalanan (traveling); kata wisatawan yaitu orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan (travelers), dan kepariwisataan yaitu hal, kegiatan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata. Sifat kegiatan pariwisata adalah sosial, ekonomi, kebudayaan yang timbul sebagai efek dari perjalanan wisata.

Aspek yang berhubungan dengan pariwisata adalah manusia, tempat/ruang, dan waktu. Manusia adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan dan yang melayani atau menyediakan layanan kebutuhan perjalanan wisata. Tempat atau ruang adalah tempat atau daerah tujuan wisata, lokasi objek dan daya tarik wisata yang dikunjungi wisatawan. Dan waktu adalah waktu luang (leisure time) atau hari-hari libur yang tersedia dan digunakan untuk dan selama perjalanan wisata.

Direktorat Jenderal Pariwisata (1992) mendefinisikan pariwisata sebagai semua hal yang berhubungan dengan kegiatan wisata, misalnya usaha-usaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dengan usaha tersebut. Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau bagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara

(22)

86 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

DAFTAR PUSTAKA

Fiske., John. 1990. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar

Paling Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Giddens, Anthony. 2003. The Constitution of Society, Teori Strukturasi

Untuk Analisis Sosial. Pasuruan: Pedati.

Moh. Nazir. 2011. Metode Penelitian. Penerbit Galia Indonesia.

Pradana, Gede Yoga Kharisma. 2019. “Sosiologi Pariwisata.” STPBI Press 1 (1): 1–88.

RB. Soemanto. 1999. Sociology of Tourism, Readings on The Sociology of

Tourism. Bahan Bacaan Sosiologi Pariwisata. Surakarta: FISIP

Universitas Sebelas Maret.

Soekadijo, R.G. 2000. Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata Sebagai

Sistemic Linkage. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif Dan R&D). Bandung: Penerbit CV. Alfabeta.

Soekadijo, R,G. (1997). Wisata Minat Khusus. Yogyakarta: PAU Studi Sosial Universitas Gadjah Mada

(23)

INTERAKSI DALAM PARIWISATA

Ajie Wicaksono, S.Pd., M.M

Akademi Pariwisata STIPARY Yogyakarta

Corona Virus Disease 2019 atau dikenal dengan Covid-19 merupakan virus mematikan yang titik penyebaran awal bermula dari Wuhan, Cina. Virus ini mulai menyebar ke negara-negara lain di dunia dan bersifat pandemic. Indonesia resmi mengumumkan bahwa virus Covid-19 masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 dengan 2 kasus pasien positif Covid-19.

Setelah kasus pertama diumumkan, hingga 24 Maret total kasus harian mulai menginjak angka ratusan. Tercatat ada 106 kasus corona baru. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Sementara itu sepanjang bulan April 2020, total kasus harian berada pada kisaran 200-400. Berdasarkan data yang telah dihimpun, pada Mei 2020 sempat dua kali penambahan kasus baru mencapai angka 900 per hari yakni pada 21 dan 23 Mei. Rata-rata penambahan kasus baru pada Mei 2020 berada di angka 400 - 600 per hari. Trend peningkatan terus terlihat pada Juli 2020 dengan penambahan kasus corona berada di atas 1000 kasus baru per hari. Bahkan terjadi lonjakan tinggi hingga mencapai angka penambahan kasus sebanyak 2.657 pada 9 Juli 2020 (Debora, 2020).

(24)

Interaksi dalam Pariwisata | 99

DAFTAR PUSTAKA

Candranegara, I. M. W., Mirta, I. W., & Putra, K. A. F. (2021). Implementasi Program “We Love Bali” Berbasis CHSE (Clean, Health, Safety, Environment) dalam Pemulihan Pariwisata Bali. Journal of

Contemporary Public Administration (JCPA), 1(1), 27–32.

Debora, Y. (2020). Riwayat Kasus Corona di Indonesia, dari Maret hingga

September 2020. Tirto.Id.

https://tirto.id/riwayat-kasus-corona-di-indonesia-dari-maret-hingga-september-2020-f4d6

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020a). Panduan

Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Daya Tarik Wisata.

https://chse.kemenparekraf.go.id/storage/app/media/dokumen/Pe doman_Destination.pdf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020b). Panduan

Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Hotel.

https://chse.kemenparekraf.go.id/storage/app/media/dokumen/Pe doman_Hotel.pdf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020c). Panduan

Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Restoran/Rumah Makan.

https://chse.kemenparekraf.go.id/storage/app/media/dokumen/Pe doman_Restoran.pdf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020d). Pariwisata

Indonesia Siap! https://chse.kemenparekraf.go.id/

Lumanauw, N. (2020). Edukasi dan Implementasi Protokol Clean Health Safety Environment Melalui We Love Bali Kemenparekraf Pada Program 10 Sanur-Nusa Penida-Nusa Lembongan-Sanur. Jurnal

Ilmiah Hospitality Management, 11(1), 71–81. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.22334/jihm.v11i1

Subadra, I. N. (2021). Pariwisata Budaya dan Pandemi Covid-19: Memahami Kebijakan Pemerintah dan Reaksi Masyarakat Bali.

(25)

100 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

Sudjatmiko, T. (2020). Dampak Covid-19, Pariwisata DIY Rugi Rp 67 M. Kedaulatan Rakyat. https://www.krjogja.com/berita- lokal/diy/yogyakarta/dampak-covid-19-pariwisata-diy-rugi-rp-67-m/3/

Wicaksono, A. (2020). New Normal Pariwisata Yogyakarta.

(26)

SOSIOLOGI PARIWISATA

Dr. Thamrin Pawalluri, M.Pd

Dosen Dpk LLDikti9 Stkip Cokroaminoto Pinrang

A. PENDAHULUAN

Pariwisata adalah suatu aktivitas kemasyarakatan yang melibatkan semua aspek kehidupan dengan mempertemukan dua unsur budaya atau lebih yang berbeda, yakni budaya wisatawan dan masyarakat sekitar objek wisata. Hal tersebut tentu saja akan memberikan pengaruh pada masyarakat sekitar objek wisata baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif yang dimaksud dapat berupa peningkatan devisa negara, terbukanya lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di daerah tujuan wisata, ataupun menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun demikian, perkembangan pariwisata juga dapat membawa perubahan sosial yang negatif meliputi perubahan gaya hidup, sikap, tingkah laku, perilaku, dan sebagainya bagi masyarakat yang tinggal dekat objek wisata akibat dari kontak langsung dengan wisatawan.

Dampak pariwisata yang berpengaruh pada sosial budaya sangat terasa apalagi suatu daerah menerima pengaruh dengan cepat tanpa ada penyaringan yang tetap terhadap kedatangan wisatawan. Terutama jika daerah yang dituju adalah daerah yang perekonomiannya rendah,

(27)

110 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

DAFTAR PUSTAKA

Abercombrie.(2000). The Penguin Dictionary of Sociology.London : Penguin books

Anonim. (2012). Buku Panduan Sadar Wisata.Jakarta: Pokdarwis

Atmadjaja,S.(2017).Sosiologi dalam Kepariwisataan.https://docplayer.inf Bahan Bacaan Sosiologi Pariwisata. Surakarta: FISIP Universitas Sebelas

Maret.

Beeton, S. (2006). Community Development Through Tourism. Australia: Landlinks Press.

Black, Tourism.(1999). Pariwisata Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Direktorat Jenderal Pariwisata tahun 1992

Hutapea,K.(2019).Manfaat Pariwisata Dintinjau dari Sosiologi Hukum. Jurnal Justika vol.1 no.1

Martin.(1998). Sosiologi Hukum.Jakarta: Bharata

McIntosh, Robert W. (1992). Tourism, Principles, Practices, Philosophies. Columbus, Ohio: Grid Inc.

Nasikum.(1999).Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: PT Logos Soebadi.(2008).Sosiologi.Surakarta: BP FKIP UMS

Soemanto. (1999). Sociology of Tourism, Readings on The Sociology of

Tourism.

Spencer, Metta dan Inkeles, Alex. 1982. Foundations of Modern Sociology. New. Jersey: Prentice Hall, Inc.

Sudarto.(1999).Pengelolaan Sumber Daya Alam.Jakarta

Suryadana, M. Liga dan Vanny Octavia.(2015). Pengantar Pemasaran. Pariwisata. Bandung: Alfabeta

The Ecotourism Society. (1990) dalam Fandeli, C, Et Al. 2000. Pengusahaan. Ekowisata. Yogyakarta: Fahutan UGM

(28)

ASPEK BUDAYA DALAM PARIWISATA

Irma Kharisma Hatibie, SST.Par., M.M

Universitas Muhammadiyah Gorontalo

A. PENDAHULUAN

Kepariwisataan merupakan industri jasa yang melibatkan banyak orang di dalamnya. Kegiatan pariwisata mencakup pelayanan atas produk dan jasa yang diberikan kepada wisatawan domestik ataupun mancanegara dengan berbagai macam latar belakang kebudayaan, bahasa dan kebiasaan. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan yang bekerja dan terlibat dalam sektor pariwisata harus memiliki pengetahuan yang luas tentang kebudayaan nasional maupun internasional. Mereka adalah pelaku yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dari aktivitas pariwisata. Oleh karena itu para pelaku di sektor pariwisata dituntut untuk memiliki pengetahuan kebudayaan yang luas, sehingga dapat menghindarkan kita dari kesalahpahaman budaya kepada para wisatawan. Oleh karena aspek budaya dan pariwisata merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Dalam banyak

literature pariwisata budaya menjadi salah satu cabang industri pariwisata

paling penting. Dalam banyak kasus destinasi wisata menjadi benar-benar populer karena menjadikan aspek budaya sebagai atraksi utamanya.

(29)

Aspek Budaya dalam Pariwisata | 135

DAFTAR PUSTAKA

Buhalis, Dimitrios., 2000. Marketing The Competitive Destination of The

Future. Tourism Management, Vol 21, No1, hal. 97-116

Butler, R., 2018. Sustainable tourism in sensitive environments: A wolf in sheep's clothing? Sustainability, 10, 1789, 2–11.

Donohoe H.M., 2011. Defining culturally sensitive ecotourism. A Delphi consensus Current Issues in Tourism, 14. pp. 27-45

Durovic, M., Lovrentjev, S., 2014. Indicators of Sustainability in Cultural Tourism. Multidiciplinary Journal of Macro Trends. 3(7), 180-189. Hall, C.M., Mitchell, I.M., & Keelan, N., 1992, Māori culture and heritage

tourism in New Zealand. Journal of Cultural Geography, Vol 12 (2) pp. 115-128

Handapangoda, W.S., Madduma Bandara, Y.M.H., Kumara U.A., 2019. Exploring tradition in heritage tourism: the experience of Sri Lanka’s traditional mask art International Journal of Heritage Studies, Vol 25 (4) , pp. 415-436

Kartiningrum, Eka Diah., 2015. Panduan Penyusunan Studi Literatur. Laporan; Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknis Kesehatan Majapahit

Kementrian Pariwisata Indonesia. 2019. Pedoman Wisata Sejarah dan Warisan Budaya. Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata

Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Jakarta: Perdana

Price, M & Harrison, D., 1996. Fragile environments, fragile communities? An introduction People and Tourism in Fragile Environments, Wiley, Chichester. pp. 1-18

Ritchie dan Zins., 1978. Tourism in Contemporary Society, An Introductory Text. Chapter 19: Social and Cultural Impacts. Page 221

Samovar, L., Perter, Richard & McDaniel, Edwin R. 2010. Komunikasi Lintas

(30)

136 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

Spillane, J. 1994. Pariwisata Indonesia (Siasat Ekonomi dan Rekayasa

Kebudayaan). Yogyakarta: Kanisius

Viken, Arvid., Hockert, Emily., Grimwood, Bryan S.R., 2021. Cultural Sensitivity: Engaging Difference in Tourism. Annals of Tourism Research. Vol 89

(31)

UNSUR KEBUDAYAAN

DALAM PARIWISATA

Prof. Dr. Ir. Aphrodite Milana Sahusilawane, MS

Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (UNPATTI)

A. PENDAHULUAN

Berbicara tentang kebudayaan dan pariwisata ibarat kita sedang memata-matai sekeping mata uang. Bila satu sisi dari keping itu cacat mata uang itu sudah tidak bernilai lagi. Untuk itu kedua sisinya harus dijaga sehingga tetap baik dan memiliki nilai. Demikian juga kebudayaan dan pariwisata. Penyelenggaraan pariwisata akan dapat melestarikan alam lingkungan dan budaya sekaligus memajukan kebudayaan. Pariwisata memanfaatkan kebudayaan sebagai obyek pariwisata yang dapat dikembangkan sebagai atraksi wisata.

Atraksi wisata umumnya berwujud peristiwa, kejadian yang diselenggarakan baik secara periodik maupun sesekali saja baik yang bersifat tradisional ataupun yang telah dilembagakan dalam kehidupan masyarakat modern. Kesemuanya itu memiliki daya tarik positif bagi wisatawan untuk mengunjungi menyaksikan dan menikmati. (Damardjati R.S,2006.Hal:142). Atraksi wisata yang dikemas dengan baik akan memberi kepuasan kepada wisatawan sehingga wisatawan ingin berkunjung. Kepuasan yang didapati melalui sajian atraksi wisata selanjutnya akan

(32)

Unsur Kebudayaan dalam Pariwisata | 155

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat, H. Fathoni. (2006). Antropologi Sosial Budaya Jakarta: Rhineka Cipta.

Cooley Frank L, 1987. Mimbar dan Tahta, Hubungan Lembaga-Lembaga

Keagamaan dan Pemerintahan di Maluku Tengah. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Damardjati, R.S. (2010). Istilah-istilah Dalam Pariwisata. Jakarta: Pradyna Paramita.

Koentjaraningrat, 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Leirissa Z. R., Ohorella A.G., & Latuconsina D, 1999. Sejarah Kebudayaan

Maluku. Jakarta

Nico de Jonge & Toos Van Dijk, 1995. Forgotten Islands of Indonesia. The Art & Culture of the Southeast Moluccas, Leiden The Nederlands. Pitana, I Gde dan Putu G.Gayatri, 2005. Sosiologi Pariwisata Kajian

Sosiologis Terhadap Struktur, System, Dan Dampak-Dampak Pariwisata.Yogyakarta: ANDI.

Republik Indonesia Undang-undang Cagar Budaya. Nomor 11 Tahun 2010 Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Sahusilawane A.M., 2012. Potret Perempuan Oirata Di Pulau Kisar

Menjaga Pangan. Yogyakarta, Titah Surga, ISBN 978-602-19023-3-2

Sahusilawane Florence, 2012. Peluang dan Tantangan Pembangunan

Pariwisata Di Maluku dalam Berlayar Dalam Ombak Bagi Negeri Pemikiran Anak Negri. Ambon: Ralahalu Institut

Widiatedja Parikesit IGN, 2011. Kebijakan Liberalisasi Pariwisata. Bali: Udayana University Press.ISBN

Yoeti. Oka. A., 2006. Pariwisata Budaya: Masalah dan Solusinya. Jakarta: Pradyna Paramita.

(33)

PARIWISATA DAN PERUBAHAN

SOSIAL (STUDI KASUS DESA

SERANGAN, DENPASAR-BALI)

Dr. I Gede Putra Nugraha, S.S., M.Par

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

A. PENDAHULUAN

Serangan merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di bagian selatan Kota Denpasar, Provinsi Bali. Pulau ini memiliki panjang maksimum 2,9 km dengan lebar 1 km. Penduduk yang bermukim di Pulau Serangan 85% bekerja sebagai nelayan baik sebagai nelayan pesisir ataupun nelayan laut lepas. Secara geografis, masyarakat nelayan adalah masyarakat yang tumbuh dan berkembang di daerah pesisir pantai (Kusnadi,2009). Pantai bagian utara dan timur merupakan sumber penghidupan para nelayan di Desa Serangan dimana dari hasil laut tersebut, mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun dengan adanya proyek reklamasi, 70 persen dataran pasang surut hilang dan arus laut serta pola ikan pun berubah. Hal ini membuat kehidupan nelayan yang tidak mampu pergi ke laut lepas menjadi sangat mengkhawatirkan. Dalam wawancara kepada Lurah Serangan, I Wayan Karma, SiP disebutkan bahwa nelayan menjadi

(34)

Pariwisata dan Perubahan Sosial | 173

DAFTAR PUSTAKA

Ardika, 2004, Pariwisata Budaya Berkelanjutan, Refleksi Dan Harapan Ditengah Perkembangan Global, Denpasar: Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

Ardika, I Wayan, 2007, Pustaka Budaya Dan Pariwisata, Denpasar: Pustaka Larasan

Aref & Ma’rof, 2008. Barriers of Tourism industry Through Community Capacity Building. International Review of Business Research Papers. Vol. 5 No. 4 June 2009. Hal.399-408

Coleman. J. 1998. Social Capital In The Creation Of Human Capital. The American Journal Of Sociology. Vol. 94. 95-120

Cooper, C. F & Gilbert, D. W. 1993. Tourism. Principle & Practice. England. Addison Wesley Longman Group Limited.

Departement Kebudayaan Dan Pariwisata, 2001. Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Pembangunan Kepariwisataan Di Indonesia. Jakarta: Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata

Dewi, Made Heny Urmila, Chavid Fandeli, M. Baiquni. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Kawistara, Volume 3 No. 2, 17 Agustus 2013 Halaman 117-226

Fandeli, C., 1995, Dasar-Dasar Kepariwisataan Alam, Jogjakarta: Liberty Fandeli, C., Dan Nurdin, M., 2005, Pengembangan Ekowisata Berbasis

Konservasi Di Taman Nasional , Jogjakarta: Fakultas Kehutanan UGM Bekerjasama Dengan Pusat Studi Pariwisata UGM Dan Kantor Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia

Fukuyama. Francis. 1999. Trust: Kebijakan Sosial Dan Penciptaan Kemakmuran. Yogyakarta: Penerbit Qalam

Pitana, IG., 2002, Pariwisata, Wahana Pelestarian Budaya Dan Dinamika Masyarakat Bali, Denpasar: Universitas Udayana

Pitana, IG., Dan Gayatri, PG., 2005, Sosiologi Pariwisata, Yogyakarta: Penerbit Andi

(35)

SOSIOLOGI KEPARIWISATAAN

(KONSEP DAN PERKEMBANGANYA)

MASALAH SOSIAL KEPARIWISATAAN

Yusuf Adam Hilman, S.IP., M.Si

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

A. PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terhadap Product Domestic Bruto (PDB) Negara Indonesia selain sektor pajak, impor, dan juga migas, sebagai sektor utama. Dari beberapa sumber diketahui menurut data dari buku saku Kementrian Pariwisata di tahun 2016 sektor pariwisata berkontribusi sebesar 9 % dari terhadap PDB, BPS dalam kajiannya memperlihatkan jika sektor pariwisata berkontribusi sebesar 4%, selain itu World Travel and Tourism Council (WTTC) menyebutkan jika pariwisata menyumbang 5,8 % dari PDB (Riatu M. Qibthiyyah, 2018).

Media melansir dari kementrian pariwisata bahwa pada tahun 2015 sektor ini memberikan kontribusi sebesar US$ 12,33 milliar atau sebesar Rp. 169 triliun, 4 (empat) tahun kemudian tepatnya pada tahun 2019 sektor pariwisata telah mampu melampaui sumbangsih sektor migas dan hasil ekspor (Luthfia, 2018).

(36)

Masalah Sosial Kepariwisataan | 193

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Maharani, F. M. (2020). New Normal Tourism sebagai pendukung ketahanan ekonomi nasional pada masa pandemi. Jurnal Kajian

Lemhannas RI, 42 - 56.

Anggita, K. (2021, Januari 28). medcom.id. Diambil kembali dari Catat Waktunya! Jelajahi 10 Desa Wisata Indonesia secara Virtual dan Gratis: https://www.medcom.id/gaya/wisata/yKXDZx0K-catat- waktunya-jelajahi-10-desa-wisata-indonesia-secara-virtual-dan-gratis

Bagus Gowinda, J. D. (2021). Adaptasi Industri Perjalanan Wisata Bali Ditengah Anomali Kebijakan Menyambut Era Kenormalan Baru.

Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Busines Event ,

82 - 87.

Berliandaldo, M. C. (2021). Kolaborasi dan Sinergitas Antar Stakeholder dalam Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pariwisata Di Kebun Raya Cibinong. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen

Indonesia, 221-234.

Darmalaksana, W. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan

Studi Lapangan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.

Dedi Rahmadi, S. (2021, juni 15). merdeka.com. Diambil kembali dari merdeka.com: https://www.merdeka.com/peristiwa/analisis-penyebab-lonjakan-dahsyat-covid-19-di-indonesia.html

Elistia. (2020). Perkembangan dan Dampak Pariwisata di Indonesia Masa Pandemi Covid19. Prosiding Konferensi Nasional Ekonomi

Manajemen dan Akuntansi (KNEMA) (hal. 1 - 16). Jakarta:

Unievrsitas Muhammadiyah Jakarta.

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif.

Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 33 - 54.

Gusti Ayu Dewi Setiawati, I. B. (2014). Identifikasi miskonsepsi dalam materi fotosintesis dan respirasi tumbuhan pada siswa kelas IX SMP di Kota Denpasar. Jurnal Bakti Saraswati Vol.03, 17 - 31.

(37)

194 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

Gusti Ayu Dewi Setiawati, I. B. (2014). Identifikasi miskonsepsi dalam materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan pada siswa kelas IX SMP di Kota Denpasar. Jurnal Bakti Saraswati, 17 - 31.

Jailani, M. S. (2020). Membangun Kepercayaan Data Dalam Penelitian Kualitatif. Primary Education Journal (Pej), 19 - 23.

Jumadi. (2021). Covid-19 Pandemic Effect to Tourism and Strategic to Sustain in Tourism Industry. Technium social sciences journal, 535 - 544.

Kartiko, N. D. (2020). Insentif Pajak dlaam merespon dampak pandemi covi - 19 pada sektor pariwisata. Jurnal Pajak dan keuangan negara, 124 - 137.

Kemenparekraf. (2021, Maret 17). Kemenparekraf.go.id. Diambil kembali dari Virtual Tour, Alternatif Berwisata di Tengah Pandemi COVID-19:

https://kemenparekraf.go.id/en/ragam-pariwisata/Virtual-Tour%2C-Alternatif-Berwisata-di-Tengah-Pandemi-COVID_19 Khusniani. (2020, Juni 2). kompaspedia. Diambil kembali dari PT. Kompas

Media Nusantara:

https://kompaspedia.kompas.id/baca/infografik/kronologi/langkah-indonesia-meredam-covid-19

Luthfia, D. A. (2018, Februari 17). Penurunan Devisa Sektor Pariwisata

Akibat Pandemi COVID-19. Diambil kembali dari kumparan.com:

https://kumparan.com/dianiraal17/penurunan-devisa-sektor-pariwisata-akibat-pandemi-covid-19-1vC5uRy4Fi0/full

M. Galieh Gunagama, Y. R. (2020). Pariwisata Pascapandemi: Pelajaran Penting dan Prospek Pengembangan. LOSARI : Jurnal Arsitektur,

Kota dan Permukiman, 56 - 68.

M. Galieh Gunagama1 M. Galieh Gunagama, Y. R. (2020). Pariwisata Pascapandemi: Pelajaran Penting dan Prospek Pengembangan.

LOSARI : Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman, 56 - 68.

Matthoriq, S. Z. (2021). Collaborative Governance dalam Tata Kelola Pariwisata-Desa (Studi Pariwisata- Desa “Bumiaji Agrotourism” di Kota Wisata Batu). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP), 20-29. Mesran, O. K. (2020). Merdeka kreatif di era Pandemi COVID-19. Medan:

(38)

Masalah Sosial Kepariwisataan | 195

Muhyiddin. (2020). Covid-19, New Normal dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia . The Indonesian Journal of Development

Planning, 240 - 252.

Raco, J. (2010). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan

keunggulannya. Jakarta: Penerbit PT Grasindo.

Riatu M. Qibthiyyah. (2018). Laporan akhir : Kajian dampak sektor

pariwisata terhadap perekonomian Indonesia. Jakarta: Lembaga

Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Indonesia.

Soehardi, S. D. (2020). Pengaruh Pandemik Covid-19 Terhadap Pendapatan Tempat Wisata dan Kinerja Karyawan Pariwisata di Jakarta. Jurnal

Kajian Ilmiah (JKI), 1 - 14.

Sugihamretha, I. D. (2020). Respon Kebijakan: Mitigasi Dampak Wabah Covid-19 Pada Sektor Pariwisata. The Indonesian Journal of

Development Planning, 121 - 206.

Surayya, R. (2018). Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Kesehatan.

AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 75 - 83.

Team, G. (2021, April 28). Digitalisasi Industri Pariwisata di Tengah

Pandemi. Diambil kembali dari www.goersapp.com: https://www.goersapp.com/blog/2021/04/28/digitalisasi-industri-pariwisata-di-tengah-pandemi/

Utami, B. S., & Kafabih, A. (2021). Sektor Pariwisata Indonesia di tengah Pandemi COVID 19. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan (JDEP), 383 - 389.

Wekke, I. S. (2019). Metode Penelitian Ekonomi Syariah. Yogyakarta: Penerbit Gawe Buku (group Penerbit CV. Adi Karya Mandiri).

Yosie Rosanti, I. M. (2020). Tantangan dan Strategi Customer Relationship Marketing dengan Prinsip Cleanliness , Health , and Safety ( CHS ) dalam Upaya Pemulihan Ekonomi di Kawasan Wisata Samosir.

Prosiding Konferensi Nasional Ekonomi Manajemen dan Akuntansi (KNEMA) (hal. 1 - 13). Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.

(39)

SOSIOLOGI KOMUNIKASI PARIWISATA

Hesti Purwaningrum, SST.Par., M.M

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

A. PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan kebutuhan utama manusia sebagai makhluk sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu berinteraksi untuk dapat menyampaikan informasi. Dengan adanya komunikasi, dapat memungkinkan adanya pertukaran kebudayaan ataupun pengetahuan yang ada di dunia.

Dalam sosiologi komunikasi kepariwisataan, komunikasi merupakan jembatan utama dalam pengembangan suatu daerah pariwisata. Komunikasi dibangun oleh para pelaku bisnis dalam industri pariwisata seperti yang diterapkan di usaha jasa perhotelan. Perhotelan merupakan industri jasa yang bersifat people based industry yang berarti industri jasa perhotelan melibatkan banyak orang dalam pengelolaannya. Untuk dapat mendukung kegiatan operasional, dibutuhkan komunikasi yang efektif dan efisien di antara karyawan hotel. Komunikasi juga digunakan untuk memberikan pelayanan prima kepada tamu hotel. Dengan komunikasi dan keramahtamahan yang dilakukan oleh semua karyawan hotel, diharapkan dapat memberikan kepuasan para tamu. Dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangatlah penting dalam hospitality industry. Dengan

(40)

216 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

DAFTAR PUSTAKA

Bagyono. 2012. Melaksanakan Pekerjaan dalam Lingkungan Sosial yang

Berbeda. Surakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Dewi, Sandra. 2007. Teamwork. Bandung: Progressio.

Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: Citra Aditya.

Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung :PT

Bumi Aksara.

Mulyana Deddy dkk. 2010.Komunikasi Antar Budaya (Panduan

Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya), Cetakan ke 12. Bandung: Rosda

Samovar, L.A., Porter, R.E & McDaniel E.R. 2010. Komunikasi Lintas Budaya

(Communication Between Cultures) (Indri Margaretha Sidabalok, Trans.). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Samsir Rambe, Wahyu Lay, Drs. 1995. Etika Komunikasi. Bandung: Angkasa.

(41)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DALAM BIROKRASI SEKTOR PARIWISATA

Ni Made Rianita, S.Pd., M.Pd

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma

A. PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhitungkan dalam sumber pendapatan negara. Berdasarkan definisi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Banyak definisi terkait obyek wisata, namun secara umum, obyek pariwisata terdiri atas wisata (berbasis daya tarik alam), kultural (berbasis daya tarik budaya dan seni), recuperational (berbasis pengobatan), komersial (berbasis bisnis dan perdagangan), olahraga (berbasis olahraga), politik, sosial dan agama, dengan obyek yang paling dominan adalah alam. Indonesia sendiri memang memiliki banyak sekali obyek wisata alam. Wikipedia sendiri merangkum terdapat sekitar 962 tempat wisata di Indonesia, belum lagi yang tidak tercatat. Pariwisata sebagai tulang punggung pendapatan negara, tak dapat dipungkiri dan tak dapat ditutupi bahwa di balik keindahan pesona yang membalut pariwisata, sektor

(42)

Pemberdayaan Masyarakat dalam Birokrasi Sektor Pariwisata | 235

mensejahterakan masyarakatnya. Pemberdayaan masyarakat ini, semestinya mampu mengangkat derajat masyarakat dari penonton menjadi pelaku, dari buruh menjadi pemilik usaha, maupun dari pesuruh menjadi majikan atau atasan di tanah mereka sendiri, tempat mereka lahir, tinggal dan berpijak. Terkait dengan hal ini, diperlukan adanya koordinasi antar lembaga dan pemerintah agar kegiatan dalam pemberdayaan tidak saling tumpang tindih dan menumpuk antara satu dengan yang lainnya dengan nama yang berbeda-beda. Setiap lembaga negara boleh melakukan kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat dengan sasaran yang sama dengan harapan hasil akhirnya mampu memberikan kematangan ekonomi sosial serta jaminan kemerdekaan berwiraswasta bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif setempat.

DAFTAR PUSTAKA

Damanik, J., Kusworo, H.A., Raharjana, Destha T. (2005). Penanggulangan

Kemiskinan Melalui Pariwisata. Yogyakarta: Pusat Studi Pariwisata

Universitas Gadjah Mada dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.

Danandjaja, J. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Antropologi

Indonesia

Dixon, J. dan Dogan, R. (2002). Hierarchies, Networks and Markets:

Responses to Societal Governance Failure, Theory & Praxis, 24(1),

hal. 175—196.

Fakih, M. (2006). Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press

Friedman, J. (1992). Empowerment: The Politics of Alternative

Development. Blackwell Publishers. Cambridge, USA

Hall, M.C. (1994). Tourism and Politics: Policy, Power, and Place. London: Belhaven

Lestari, R. B. (2016). Membangun Citra Sebuah Kota Dalam Persaingan

Global Melalui City Branding. Jurnal Ilmiah STIE Multi Data

(43)

236 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

Mardikanto, Totok., & Soebianto, Poerwoko. (2012). Pemberdayaan

Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: CV

Alfabeta.

Nasdian, Fredian T. (2014). Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Prasiasa, Dewa Putu Oka. (2013). Destinasi Pariwisata Berbasis

Masyarakat. Jakarta: Salemba Humanika.

Rahman, Khairul. (2016). Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan Desa. Jurnal Kajian Pemerintahan, Politik dan

Birokrasi, Vol. 2 (2).2016, 189-199. https://journal.uir.ac.id/index.php/wedana/article/view/1788 Rakhman, C. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Sektor Pariwisata

Budaya Di Kota Cimahi. Jurnal Pariwisata Pesona, 4(2), 116-125.

doi: https://doi.org/10.26905/jpp.v4i2.2705

Rifiyan, Arief. (2016). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Politik Birokrasi

Pariwisata. Jurnal Administrasi Pembangunan, Vol 4 (2), 2016,

131-136.

Sari, Milya. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam

Penelitian Pendidikan IPA. Jurnal Pendidikan Bidang IPA dan

Pendidikan IPA, 6(1), 2020, (41-53). doi: https://doi.org/10.15548/nsc.v6i1.1555

Soleh, A. (2015). Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di

Indonesia. EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 2(2). https://doi.org/10.37676/ekombis.v2i2.15

Suansri, Potjana. (2003). Anatomi Pariwisata Memahami Pariwisata

sebagai “Systemic Linkage”. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Sudiarta, I Nyoman. (2012). Membangun Citra (Destinasi) Pariwisata,

Seberapa Pentingkah?. Jurnal Ekonomi dan Pariwisata. Vol. 7 (1),

2012, 60-76.

Suharto, Edi. (2010). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Refika Aditama

Wrihatnolo, R Randy,. & Dwidjowojoto, N Riant. (2007). Manajemen

(44)

EKOWISATA MANGROVE SEBAGAI

SARANA PENGEMBANGAN KONSERVASI

ALAM (STUDI KASUS EKOWISATA

MANGROVE KARANGSONG KABUPATEN

INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT)

Dr. Sodikin, S.Pd., M.Si

Pendidikan IPS FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

A. PENDAHULUAN

Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan di Indonesia apa lagi di tunjang dengan keragaman yang tinggi baik sumber daya alam dan budaya menjadikan Indonesia mempunyai banyak sector wisata yang bisa dikembangkan baik wisata yang berbasis budaya maupun wisata yang berbasis alam. Seperti kita tahu bahwa sektor pariwisata sangat berperan dalam pembangunan nasional, sebagai tambahan sumber penghasil devisa, meratakan dan meningkatkan kesempatan kerja serta pendapatan masyarakat. Pajak pembangunan yang diperoleh dari sektor ini telah menjadi tumpuan dalam pendapatan asli daerah (PAD). Mengingat pembangunan pada hakikatnya adalah pemanfaatan sumber daya untuk

(45)

Ekowisata Mangrove Sebagai Sarana Pengembangan Konservasi Alam | 257

DAFTAR PUSTAKA

Ankiq T. 2014. Permodelan Tinggi Gelombang Akibat Keberadaan Hutan Mangrove di Desa Mayangan Kabupaten Subang. Jurnal Aquatika 5 (1) :1-7

Bahar, A. 2004. Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Ekosistem Mangrove Untuk Pengembangan Ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan [Tesis]. Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor.

Buckey, Ralf. 2003. Case Studies in Ecotourism. Cambridge: CABI.

Butcher, Jim. 2007. Ecotourism, NGO’s, and Development: A Critical Analysis. New York: Routledge

Dahuri R. 2001. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan

Berkelanjutan Indonesia. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama

Dewi W. 2015. Diversifikasi Produk Olahan Buah Mangrove Sebagai Sumber Pangan Alternatif Masyarakakat Pesisir Toroseaje, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Prosiding Seminar

Nasional Masyarakat Biodiversity Indonesia 1 (2) :347-351

Hardinoto, K. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Hendrarto, B and M. Nitisuparjo. 2010. Biodiversity of Benthic Diatom and Primary Productivity of Benthic Micro-Flora in Mangrove Forests on Central Java. Journal of Coastal Development.14 (1) : 131-140. https://pengetahuanhijau.batukarinfo.com/berita/ekowisata-pendekatan-konservasi-dan-peningkatan-kesejahteraan-masyarakat Kusmana C, Wilarso S, Iwan H, Pamoengkas P, Wibowo C, Tiryana T,

Triswanto A, Yunasfi, Hamzah. 2003. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Bogor (ID): Fahutan IPB.

Kustanti A. 2011. Manajemen Hutan Mangrove. Bogor (ID) : PT Penerbit IPB Press

[LPP Mangrove] Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Mangrove. 2005. Rencana Pengelolaan Suaka Margasatwa Muara Angke. Bogor (ID): LPP Mangrove

(46)

258 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

Lewis RR. 1999.Key Concept In Successful Ecological Restoration of Mangrove Forests. TCE-Project Newsletter 3 (11) : 6-18.

Napolion H, Sribudiani E, Arlita T. Pemahaman Pengunjung terhadap Arti dan Fungsi Arboretum Universitas Riau. Jurnal Paperta 2 (2) 1-11 Nontji A. 1987.Laut Nusantara. Jakarta (ID): PT Djambatan

Onrizal, Kusmana C. 2008. Studi Ekologi Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. J Biodiversitas. 9 (1): 25-29 doi:10.13057/biodiv/d090107

Saparinto C. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Dahara Prize. Semarang.

Satria, D. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics 3(1):37-47.

Soraya D, Suhara O, Taofiqurohman A. 2012. Perubahan Garis Pantai Akibat Kerusakan Hutan Mangrove Di Kecamatan Blanakan dan Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang. Jurnal Perikanan dan

Kelautan 3 (4): 355-364

Supriharyono, 2002, Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di

Wilayah Pesisir Tropis. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama

Tomlimson P.B. 1986. The Botany of Mangrove. Cambridge (USA): Cambridge University Press

Watson JG. 1928. Mangrove Forest of The Malay Peninsula. Malayan

Forest Records 6 : 1-275

Yoswaty D. Samiaji J. 2013. Buku Ajar Ekowisata Bahari. Pekanbaru: UR Press. 111 hal.

(47)

PENDIDIKAN, SOSIOLOGI

PARIWISATA DAN BAHASA

Dr. Inayatul Mukarromah, S.S., M.Pd

IAIN Jember

A. PENDAHULUAN

Dalam latar belakang ini dipaparkan hal-hal yang melatar belakangi pembuatan judul yaitu Pendidikan, sosiologi pariwisata dan bahasa. Hal ini bertujuan untuk memberi penjelasan tentang isi dari buku ini. Pentingnya penulisan buku ini karena penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah dari tipologi masing-masing bahasa dengan tetap memperhatikan aspek budaya serta sesuai dengan aspek linguistik terkadang masih dirasa remeh. Penggunaan bahasa terutama bahasa asing atau bahasa Inggris sangat diperlukan oleh para pelaku wisata. Pentingnya penggunaan bahasa terutama bahasa asing atau bahasa Inggris yang sesuai kaidah baik mikro maupun makro khususnya yang bersinggungan dengan aspek sosial dan budaya dalam berbahasa merupakan hal yang terpenting yang harusnya diperhatikan oleh para pelaku wisata. Perlunya memperhatikan penggunaan bahasa terutama bahasa asing atau bahasa inggris pada aspek morphosintak, Morphosemantik dan morphoponemik dan bagaimana ketika menggunakan bahasa tersebut sesuai dengan aspek

(48)

278 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

DAFTAR PUSTAKA

1997. Agama dan Masyarakat. Syamsudin Abdullah. Wacana Ilmu. Jakarta A.J Burkat dalam Damanik (2006) Perencanaan Ekowisata

Blue, G. M., & Harun, M. (2003). Hospitality language as a professional skill. English for specific purposes (Vol. 22, pp. 73–91)

et nkaya, Y. M., & afer ,. (2014). Role of tour guides on tourist satisfaction level in guided tours and impact on revisiting Intention: a research in Istanbul. Journal Research Article. Retrieved Maret 28, 2020, from

Chaer Abdul.2003. Psikolinguistik: kajian teoritik. Jakarta.PT. Rieneke Cipta Channel View Publications

Cohen, E. (1984). The sociology of tourism: approaches, issues, and findings. Annual Review of Sociology, 10(1), 373–392.

Dadang Kahmad. 2006. PT Remaja Rosda Karya. Bandung

Dardjowidjojo, Soedjono. 2003. Psikolinguistik: Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

David Lesliea. The importance of foreign language skills in the tourism sector: A comparative study of student perceptions in the UK and continental Europe. Tourism Management 27 (2006) 1397–1407. Elsevier

Effendy, O. U., 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (cetakan ketiga). Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Garrod, B & Wilson. 2003. Marine Ecotourism: Issuee and experiences. Sydney, Australia:

Grath, 1. 2013 . Teaching materials and The Roles of EFL / ESL Teachers:

Practice and Theory . London : Bloomsbury

Hasan Langgulung (2003). Asas – Asas Pendidikan Islam. Edisi Kelima. Jakarta: Pustaka Al Husna Baru.

https://www.researchgate.net/publication/303554785_Role_of_tour_gui des_on_tourist_satisfaction_level_in_guided_tours_and_impact_on _re-visiting_Intention_a_research_in_Istanbul

https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/destinasi-wisata-edukasi-di-indonesia-terbaik-acc/21194

(49)

Pendidikan, Sosiologi Pariwisata dan Bahasa | 279

Jafari, J., & Ritchie, J. R. B. (1981). Toward a Framework for Tourism Education: Problems and Prospects. Annals of TourisWijayanti, A. (2017b). Pengelolaan Produk Pariwisata Edukasi di Kota Yogyakarta. Manuskrip tidak dipublikasim Research, 8(1), 13–34

Jafari, J., & Ritchie, J. R. B. (1981). Toward a Framework for Tourism Education: Problems and Prospects. Annals of Tourism Research, 8(1), 13–34.

Kebudayaan. Kanisius.Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2004. Otonomi Daerah dan Pembangunan Daerah, Jakarta, Erlangga

Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Press.

Maunah Binti. Sosiologi Pendidikan. 2016. Media Akademia. Yogyakarta. Pendidikan. Jakarta: Kharisma. hlm. 59. 3 Abdul Kadir, dkk. 2012. hlm. 59 Pitana, I. G., & Putu, G. (2009). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Purwaningsih, M. R., (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu

Wisata terhadap Kepuasan Wisatawan di Candi Prambanan Tinjauan Khusus pada Kemampuan Berbahasa Verbal. Jurnal Nasional Pariwisata. Volume 5, Nomor 3. Desember 2013 (146 - 153).

Retrieved April 09, 2020, from

https://jurnal.ugm.ac.id/tourism_pariwisata/article/view/6688 Spillane, J James.1994, Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Spillane, James,J.S.J. Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa

Kebudayaan. Yogyakarta, Kanisius.

Spillane, James.1994. Indonesian tourism, economic strategy and cultural engineering. Yogyakarta: Kanisius.

Sumarsono. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataa

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, Sekretariat Negara. Jakarta § (2009). Indonesia

Wahab Salah, Prof. Ph. D. 1995. Tourism Management. Tourism International Press. London.

Wijayanti, A. (2017b). Pengelolaan Produk Pariwisata Edukasi di Kota Yogyakarta. Manuskrip tidak dipublikasi.

(50)

280 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)

Yazid, P. T., (2016). Perilaku Komunikasi Tourguide Freelance Dalam Memperkenalkan Objek Wisata Kota Bukittinggi. Jurnal KOM FISIP. Vol 3 No. 2. Retrieved April 09, 2020, from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/11186 Yoeti, Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa: Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

(b) Sentiasa menziarahi anak-anak – ramai ibu bapa yang bekerja lebih senang anak-anak menyambung pelajaran di sekolah berasrama penuh- memanglah pencapaian akademik

Kreativitas belajar adalah kemampuan siswa menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan infromasi yang diperoleh dari guru dalam proses

Berikut hasil penelitian dan penelahaan skor yang didapat dari kesesuaian komponen RPP (indikator, kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, sumber

Penegakan hukum dapat dijadikan sebagai aturan untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup dengan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang

Perspektif dan ruang lingkup manajemen kewirausahaan baru-baru ini mejadi perhatian utama dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara dan swasta dalam hal ini

Penulis lahir pada 15 Juni 1978 di Banjarmasin, menempuh pendidikan dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Banjarmasin, setelah lulus pada jenjang

Pada Bab ini akan dijelaskan bagaimana Penelitian Tindakan Kelsa (PTK) dapat digunakan untuk meningkatkan keahlian mengajar dengan membantu guru untuk mengatur dan

Dari tahun 2017 sampai sekarang aktif sebagai dosen tetap Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari