SOSIOLOGI KEPARIWISATAAN
(KONSEP DAN PERKEMBANGAN)
Tim Penulis:
Johannes Kurniawan, Dhanik Puspita Sari, Sri Susanty, Muhammad Asir, Alif Ilman Mansyur, Ajie Wicaksono, Thamrin Pawalluri, Irma Kharisma Hatibie,
Aphrodite Milana Sahusilawane, I Gede Putra Nugraha, Yusuf Adam Hilman, Hesti Purwaningrum, Ni Made Rianita, Sodikin, Inayatul Mukarromah, Nasobi Niki Suma,
Randi, Syafrizaldi & Syailendra Reza Irwansyah Rezeki. Desain Cover: Usman Taufik Tata Letak: Handarini Rohana Editor: N. Rismawati ISBN: 978-623-6457-23-8 Cetakan Pertama: September, 2021 Hak Cipta 2021, Pada Penulis Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang
Copyright © 2021
by Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung All Right Reserved
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
PENERBIT:
WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG (Grup CV. Widina Media Utama)
Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
Anggota IKAPI No. 360/JBA/2020 Website: www.penerbitwidina.com
iii
Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami ucapkan selain mengucap rasa syukur. Karena berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, buku yang berjudul “Sosiologi Kepariwisataan” telah selesai disusun dan berhasil diterbitkan, semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih keilmuan dan penambah wawasan bagi siapa saja yang memiliki minat terhadap pembahasan tentang Sosiologi Kepariwisataan.
Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapat beberapa kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah menyebutkan “tiada gading yang tidak retak” dan sejatinya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka untuk menerima berbagai kritik dan saran dari para pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya kami untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan karya selanjutnya di masa yang akan datang.
Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian proses penyusunan dan penerbitan buku ini, sehingga buku ini bisa hadir di hadapan sidang pembaca. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ilmu pengetahuan di Indonesia.
September, 2021
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA ··· iii
DAFTAR ISI ··· iv
BAB 1 ANATOMI PARIWISATA : DEFINISI PARIWISATA, WISATAWAN, DAERAH TUJUAN WISATA ··· 1
A. Pendahuluan ··· 1
B. Metode Penelitian ··· 2
C. Tinjauan Literatur ··· 5
D. Pembahasan ··· 12
E. Kesimpulan ··· 14
BAB 2 TEORI DASAR SOSIOLOGI PARIWISATA ··· 17
A. Pendahuluan ··· 17
B. Metode Penelitian ··· 18
C. Tinjauan Literatur ··· 19
D. Pembahasan ··· 25
E. Kesimpulan ··· 28
BAB 3 MOTIVASI WISATAWAN DAN TIPE PARIWISATA ··· 33
A. Pendahuluan ··· 33
B. Tinjauan Pustaka ··· 35
C. Metodologi ··· 42
D. Motivasi Wisatawan dan Tipe Wisata ··· 42
E. Kesimpulan ··· 47
BAB 4 RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PARIWISATA ··· 51
A. Pendahuluan ··· 51
B. Metode Penelitian ··· 54
C. Tinjauan Literatur ··· 56
D. Pembahasan ··· 61
E. Kesimpulan ··· 70
BAB 5 SOSIOLOGI WISATAWAN ··· 75
A. Pendahuluan ··· 75
B. Metode Penelitian ··· 76
C. Tinjauan Literatur ··· 76
v
E. Kesimpulan ··· 85
BAB 6 INTERAKSI DALAM PARIWISATA ··· 87
A. Obyek/Daya Tarik Wisata ··· 89
B. Hotel ··· 93
C. Restoran/Rumah Makan ··· 95
D. Kesimpulan ··· 98
BAB 7 SOSIOLOGI PARIWISATA ··· 101
A. Pendahuluan ··· 101
B. Pariwisata ··· 102
C. Sosiologi ··· 103
D. Sosiologi Pariwisata ··· 105
E. Ruang Lingkup Sosiologi Pariwisata ··· 107
F. Kesimpulan ··· 108
BAB 8 ASPEK BUDAYA DALAM PARIWISATA ··· 111
A. Pendahuluan ··· 111
B. Metode Penelitian ··· 112
C. Tinjauan Literatur ··· 114
D. Pembahasan ··· 115
E. Kesimpulan ··· 133
BAB 9 UNSUR KEBUDAYAAN DALAM PARIWISATA ··· 137
A. Pendahuluan ··· 137
B. Metode Penelitian ··· 140
C. Tinjauan Literatur ··· 140
D. Pembahasan ··· 143
E. Kesimpulan ··· 152
BAB 10 PARIWISATA DAN PERUBAHAN SOSIAL (STUDI KASUS DESA SERANGAN, DENPASAR-BALI) ··· 157 A. Pendahuluan ··· 157 B. Metode Penelitian ··· 161 C. Tinjauan Literatur ··· 164 D. Pembahasan ··· 167 E. Kesimpulan ··· 171
vi
BAB 11 SOSIOLOGI KEPARIWISATAAN (KONSEP DAN
PERKEMBANGANYA) MASALAH SOSIAL KEPARIWISATAAN ··· 175
A. Pendahuluan ··· 175
B. Metode Penelitian ··· 178
C. Penyajian Data dan Pembahasan ··· 181
D. Kesimpulan ··· 191
BAB 12 SOSIOLOGI KOMUNIKASI PARIWISATA ··· 197
A. Pendahuluan ··· 197
B. Metode Penelitian ··· 198
C. Tinjauan Literatur ··· 199
D. Pembahasan ··· 199
E. Kesimpulan ··· 208
BAB 13 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BIROKRASI SEKTOR PARIWISATA ··· 217 A. Pendahuluan ··· 217 B. Metode Penelitian ··· 222 C. Tinjauan Literatur ··· 224 D. Pembahasan ··· 229 E. Kesimpulan ··· 234
BAB 14 EKOWISATA MANGROVE SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KONSERVASI ALAM (STUDI KASUS EKOWISATA MANGROVE KARANGSONG KABUPATEN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT) ··· 237 A. Pendahuluan ··· 237 B. Metode Penelitian ··· 239 C. Tinjauan Literatur ··· 240 D. Pembahasan ··· 247 E. Kesimpulan ··· 256
BAB 15 PENDIDIKAN, SOSIOLOGI PARIWISATA DAN BAHASA ··· 259
A. Pendahuluan ··· 259
B. Tinjauan Literatur ··· 262
C. Sosiologi Pariwisata ··· 265
D. Pendidikan Pariwisata ··· 267
vii
F. Pendidikan Pariwisata dan Bahasa pada Sektor
Destinasi Alam ··· 269
G. Pendidikan Pariwisata dan Bahasa pada Sektor Destinasi Sejarah ··· 273
H. Pendidikan Pariwisata dan Bahasa pada Sektor Destinasi Kuliner ··· 274
I. Kesimpulan ··· 276
BAB 16 PARIWISATA DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL ··· 281
A. Pendahuluan ··· 281
B. Metode Penelitian ··· 283
C. Pembahasan ··· 286
D. Kesimpulan ··· 296
BAB 17 PARIWISATA DESA ··· 299
A. Aspek Pariwisata ··· 299
B. Aspek Desa ··· 302
C. Peningkatan Wisata Desa ··· 306
D. Pariwisata Desa ··· 308
E. Kesimpulan ··· 312
BAB 18 “INTERAKSI SIMBOLIK PADA PERMAINAN KIM DI MASYARAKAT PADANG PARIAMAN” ··· 315 A. Pendahuluan ··· 315 B. Metode Penelitian ··· 318 C. Tinjauan Literatur ··· 319 D. Pembahasan ··· 326 E. Kesimpulan ··· 328 GLOSARIUM ··· 332 PROFIL PENULIS ··· 342
ANATOMI PARIWISATA : DEFINISI
PARIWISATA, WISATAWAN,
DAERAH TUJUAN WISATA
Johannes Kurniawan, SST.Par., M.Par
Akademi Pariwisata Bunda Mulia
A. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan penting dalam usaha peningkatan pendapatan. Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam dan keanekaragaman budaya, sehingga perlu adanya peningkatan sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan sektor yang dianggap menguntungkan dan sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu aset yang di gunakan sebagai sumber yang menghasilkan bagi Bangsa dan Negara.
Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”.
Anatomi Pariwisata : Definisi Pariwisata, Wisatawan, Daerah Tujuan Wisata | 15
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasan. 2015. Tourism Marketing. Center for Academic Publishing Service. Yogyakarta.
Anonim. Undang Undang tentang Kepariwisataan, UU No. 9 Tahun 1990. Jakarta: Menteri Sekretaris Negara
Asriandi, Ian. 2016. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu Di Kabupaten Bantaeng. Makassar: Jurnal. Universitas Hasanuddin.
Baginda Syah Ali, 2016. Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Daya Tarik Minat Wisatawan Di Darajat Pass (Waterpark) Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut
Butarbutar, Regina R., et al. Pengantar Pariwisata. Widina Bhakti Persada Bandung, 2021.
Cooper, et. al. 2005. Tourism Principle and Practice, 3nd ed. Prentice Hall, Newyork
Fandeli, C. (2005). Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi Di Taman Nasional. Yogyakarta: Fakultas Kesehatan UGM.
Kotler, P; Bowen, T.J; Makens, C.J., 2006. Marketing for Hospitality and Tourism, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Nyoman.S. Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.
Jakarta : Pradya Paramita
Ridwan, M. 2012. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata.. Sofmedia, Medan
Safary, Any. 2016. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
Soekadijo, R. G. (2002). Anatomi Pariwisata. Jakarta: Penerbit PT Gramedia, Pustaka Utama
Soekadijo. 2010. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai Sistem Linkage. Gramedia Pusataka. Jakarta.
Susanto, Joko. 2015. From Theory to Text: Literature Review. Materi disampaikan pada kuliah Analisis Hubungan Internasional minggu ke-8. Departemen Hubungan Internasional, Universitas Airlangga. Wahab. 2014. Pemasaran Pariwisata. Pradnya Paramita, Jakarta.
16 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
Yuliani. 2013, Strategi komunikasi Dinas Kebudayaan pariwisata Dan Kominfo (DISBUDPAR) Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata Di DesaPampang kota Samarinda, Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol 1,3 / 451-455.
Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
TEORI DASAR SOSIOLOGI PARIWISATA
Dhanik Puspita Sari, M.Pd., M.Par
Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor
A. PENDAHULUAN
Sosiologi erat kaitannya dengan interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat. Dalam berinteraksi berbagai macam fenomena dapat timbul baik yang positif maupun yang negatif. Fenomena-fenomena berupa permasalahan yang timbul dan hadir dikarenakan tidak adanya kesepemahaman antara berbagai macam tujuan yang dimiliki oleh berbagai pihak dengan keadaan yang sedang terjadi.
Pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa terbesar bagai Indonesia (Kemenpar, 2017), memberikan dampak ekonomi yang signifikan kepada pendapatan negara dan juga merupakan primadona utama bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dihampir seluruh darah di Indonesia (Sujai, 2016). Kehadiran pariwisata dirasakan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat apabila dikelola dengan baik. Namun sebaliknya, dampak ekonomi tersebut hanya akan dapat dirasakan oleh golongan, lembaga atau organisasi tertentu bila tidak adanya kolaborasi yang baik antar masyarakat dan lembaga. Kunci dari kegiatan utama adalah adanya kegiatan atau aktivitas wisata yang dilakukan pada destinasi wisata. Bila tidak ada aktivitas yang dapat dilakukan, maka tidak akan ada kegiatan pariwisata (Sari, 2017). Fokus
30 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
DAFTAR PUSTAKA
Black, J. A., & Dean, C. J. (1976). Methods and Issues in Social Research. Jhon Wiley & Sons.
Boorstin, D. (1964). The Image: A Guide to Pseudo Events in America. New York: Harper & Row.
Cohen, E. (1972). Toward a Sociology of International Tourism. Social
Research, 39, 64–82.
Cohen, E. (1974). Who Is a Tourist?: a Conceptual Clarification1. The
Sociological Review, 22(4), 527–555. https://doi.org/10.1111/j.1467-954X.1974.tb00507.x
Cooper, C., Fletcher, J., Gilbert, D. G., & Wanhill, S. (2005). Tourism;
Principle and Practive, Third Edition (3rd ed.). Harlowl: Prentice Hall.
Dann, G., & Cohen, E. (1991). Sociology and tourism. Annals of Tourism
Research, 18(1), 155–169. https://doi.org/10.1016/0160-7383(91)90045-D
Diki. (2021). Tokoh Perintis Sosiologi: Agustus Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber. Retrieved July 19, 2021, from 3 Juni website: https://dosenpintar.com/tokoh-perintis-sosiologi-aguste-comte/ Doorn, J. A. A. van, & Lammers, C. . (1959). Moderne Sociologie.
Systematiek en analyse. Utrecht/ Antwerpen.
FitzPatrick, B. (2019). Validity in qualitative health education research.
Currents in Pharmacy Teaching and Learning, 11(2), 211–217.
https://doi.org/10.1016/j.cptl.2018.11.014
Forster., J. (1964). The Sociological Consequences of Tourism.
International Journal of Comparative Sociology, 5, 217–227.
Gischa, S. (2019). Biografi dan Pemikiran Auguste Comte, Bapak Sosiologi.
Retrieved July 17, 2021, from
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/28/180000869/biog rafi-dan-pemikiran-auguste-comte-bapak-sosiologi?page=all
Hiller, H. (1976). Escapism, Penetration and Response: Industrial Tourism in the Caribbean. Caribbean Studies, 16, 92–116.
Ishimori., S. (1989). Popularization and Commercialization of Tourism in Early Modern Japan. Senri Ethnological Studies, 26, 179–194.
Teori Dasar Sosiologi Pariwisata | 31
Kemenpar. (2016). Inovasi Pariwisata Untuk Daya Saing Bangsa. Jakarta. KKBI. (2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI). Retrieved June 21,
2021, from https://kbbi.web.id/ website: https://kbbi.web.id/komersialisasi
Knebel, H. (1960). Soziologische Strukturwandlungen in Modernen
Tourismus. Stuttgart: Enke.
Lanfant, M. (1980). Tourism in the Process of Internationalization.
International Social Science Journal, 32(14–42.).
Marshall, M. N. (1996). Sampling for qualitative research. Fam. Pract. McIntosh, R. W. (1977). Tourism, Principles, Practices, Philosophies.
Columbus, Ohio: Grid Inc.
Nash, D. (1981). Tourism as an anthropological subject. Current
Anthropology, 22(5), 461–481. https://doi.org/10.1086/202722
Ogburn, W. F., & Meyer F, N. (1940). Sociology (R. Press, Ed.). Cambridge. Qu, S. Q., & J, D. (2011). The qualitative research interview. Qual. Res.
Account. Manag., 8(3), 238–264.
Redfield, R., Linton, R., & Herskovits, M. J. (1936). Memorandum for the study of acculturation. American Anthropologist, 38, 149–152.
Retrieved from
https://anthrosource.onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1525/aa.1 936.38.1.02a00330
Risman, A., Wibhawa, B., & Fedryansyah, M. (2016). Kontribusi Pariwisata Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.
Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1).
https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13622
Roucek, J. S., & An, R. L. W. (1963). Sociology: An Introduction. New Jersey: Little, Brown and Co.
Sari, D. P. (2017). The Process of Making Tempe Benguk as Tourist Attraction in Kulon Progo Yogyakarta. E-Journal of Tourism, 4(2), 78. https://doi.org/10.24922/eot.v4i2.36399
Sari, D. P. (2018). Apakah Ada Peranan Aktivitas Wisata Dalam Peningkatan Ekonomi Daerah Di Kota Bogor? Barista: Jurnal Kajian
32 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
Sari, D. P. (2019). Motivation towards Inbound Tourism: A Study of Middle East Tourist. E-Journal of Tourism, 6(2), 235. https://doi.org/10.24922/eot.v6i2.53474
Seokanto, S. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar (45th ed.). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Soemardjan, S., & Soemardi, S. (1964). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sujai, M. (2016). Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Menarik Kunjungan Turis Mancanegara. Kajian Ekonomi Dan Keuangan, 20(1), 61–76. Syarbaini, S., & Rusdiyanta. (2009). Dasar-dasar ilmu sosiologi. Jakarta:
Graha Ilmu.
Syukur, M. (2018). Dasar-Dasar Teori Sosiologi (D. B. P. Tinggi, Ed.). Retrieved from http://eprints.unm.ac.id/11794/1/Dasar-Dasar Teori Sosiologi %281%29.pdf
Van Wiese, L. (1930). Fremdenverkehr als zwischenmenschliche Beziehung.
Archiy fur Fremdenverkehr 1.
Weber, M. (1947). The Theory of Social and Economic Organisation. With
an introduction by T. Parsosns. New York: Free Press.
Welianto, A. (2020). Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Cirinya. Retrieved June 21, 2021, from Kompas.com website: https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/07/123000469/man usia-sebagai-makhluk-sosial-dan-cirinya?page=all
Yoeti, A. O. (1994). Komersialisasi Seni Budaya Dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Yuningsih, T., Darmi, T., & Sulandari, S. (2019). Model Pentahelik Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kota Semarang. JPSI (Journal of Public
Sector Innovations), 3(2), 84. https://doi.org/10.26740/jpsi.v3n2.p84-93
Zamroni. (1992). Pengantar Pengembangan Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
MOTIVASI WISATAWAN
DAN TIPE PARIWISATA
Sri Susanty, SST.Par., M.Par
LLDIKTI VIII dpk. Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
A. PENDAHULUAN
Industri pariwisata sekarang dianggap sebagai salah satu industri jasa terbesar dan paling cepat perkembangannya di dunia. Hal ini dipacu oleh kemampuan industry pariwisata dalam meningkatkan efek pengganda, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan lingkungan sumber daya alam, serta memajukan kebudayaan nasional. Di Indonesia prinsip penyelenggaraan kepariwisataan menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup dalam keseimbangan hubungan antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan lingkungan, memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup, memberdayakan masyarakat setempat.
Negara baik yang sudah maju maupun yang masih berkembang melirik pengembangan pariwisata ini dengan memanfaatkan diversifikasi potensi wisata yang dimiliki seperti daya tarik wisata alam dan budaya. Daya tarik wisata alam berupa daya tarik ekowisata, bahari, pulau-pulau kecil, danau
Motivasi Wisatawan dan Tipe Pariwisata | 49
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Peraturan Pemerintah RI No. 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Deci, E.L, 7 Ryan, R.M. 1985. Self Determination Theory : Approach to
Human. Motivation & Personality. New York : copyright 2000-2001)
Decrop Alain, Hyde Kenneth F. 2006. New perspectives on vacation
decision Making. VOl.5 No,2.
Dunn, William. N. 1981. Public Policy Analysis And Introduction. USA: Prentice
Fridgen, J.D. 1996. Dimensions of Tourism. MI. Butterworth-Heinemann Goodman, Douglas J & Goerge Ritzer. 2004. Teori Sosiologi Modern.
Jakarta: Kencana
Maslow, A. 1954. Motivation and Personality. New York: Harper &. Row McIntosh, Robert. 1995. Tourism: Principles, Pratcties, Philosophies. USA:
Grid. Punlishing Inc
Moutinho, Luiz. (2000). Strategic Management in Tourism. York House. Typographic : London
Thaothampitak, Wipada., Weerakit, Naree. 2012. Tourist Motivation
and Satisfaction:The Case Study of Trang Province. Thailand. Faculty of Hospitality and Tourism, Prince of Songkla University.
Yoon, Y dan Uysal, M. 2005. "An examination of the effects of motivation
RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PARIWISATA
Dr. Muhammad Asir, S.P., M.Si
Politeknik LP3I Makassar
A. PENDAHULUAN
Masyarakat dan pariwisata tidak dapat dipisahkan, mereka berdua saling berdekatan dan menjadi ruh bagi perkembangan pariwisata yang pesat. Oleh karena itu, individu, manusia, masyarakat, dan pariwisata bisa dijadikan sebagai kajian objek dari sosiologi. Perkembangan kajian sosiologi inilah yang membuat munculnya Sosiologi Pariwisata sebagai cabang ilmu dari sosiologi itu sendiri. Secara singkat, sosiologi pariwisata adalah cabang dari sosiologi yang mengkaji masalah-masalah kepariwisataan dalam berbagai aspeknya. Sosiologi pariwisata merupakan kajian tentang kepariwisataan dengan menggunakan perspektif sosiologi, yaitu penerapan prinsip, konsep hukum, paradigma dan metode sosiologis di dalam kajian masyarakat dan fenomena pariwisata. Untuk selanjutnya berusaha mengembangkan abstraksi-abstraksi yang mengarah kepada pengembangan teori.
Menurut Cohen, Sosiologi Pariwisata adalah cabang keahlian yang dapat dikatakan sebagai “Concerned with the study of touristic motivation,
roles, relationships, and institutions and their impact on tourists and the societies who receive them”. Istilah pariwisata diperkenalkan pertama kali
Ruang Lingkup Sosiologi Pariwisata | 73
DAFTAR PUSTAKA
Asir, M. (2011). Pengaruh Saluran Distribusi, Kualitas Produk dan Kebijakan Harga terhadap Kepuasaan Pelanggan (Studi kasus PT. Centa Brasindo Abadi). Jurnal Pasca Unhas.
Asir, M. (2021). Rantai Pasok Kakao: Karakteristik & Peran Stakeholder. Penerbit NEM.
Asir, M. U. H. A. M. M. A. D., dan, R. P. P. K., & PASOK, S. P. R. R. (2018). Revitalisasi Peran Pemangku Kepentingan dan Strategi PengendalianRisikoRantaiPasokKomoditasKakao. Disertasi.
SekolahPascasarjana. UniversitasHasanuddin. Makassar.
Bairizki, A., Irwansyah, R., Arifuddin, O., Asir, M., Wijiharta, Ganika, G., Kayranto, B., Lewaherilla, N., Nasfi, Nugroho, L., Hasbi, I., Marietza, F. (2021). Manajemen Perubahan. ISBN 978-623-6457-09-2. Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung.
Brahmanto, E., Hermawan, H., & Hamzah, F. (2017). Strategi
Pengembangan Kampung Batu Malakasari sebagai Daya Tarik Wisata Minat Khusus. Wahana Informasi Pariwisata : Media Wisata,
15(2).
Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif,
Kuantitatif dan Campuran. (A. Fawaid & Rianayati Kusmini Pancasari,
Eds.) (4th ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ghani, Y. A. (2015). Pengaruh Inovasi Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Pengunjung Di Objek Wisata Karangsetra Waterland.
Jurnal Pariwisata, II(2), 98–110.
Hamzah, F., Hermawan, H., & Wigati, W. (2018). Evaluasi Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal
Pariwisata, 5(3), 195-202.
Hermawan, H. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105– 117.
Hermawan, H., & Ghani, Y. A. (2018). Geowisata: Solusi Pemanfaatan Kekayaan Geologi yang Berwawasan Lingkungan.
74 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
Mantra, IB. (1990). Dampak Industry Pariwisata Terhadap Kehidupan
Social Budaya Di Ubud Bali. Bali Sustainable Development Project.
Universitas Of Waterloo.
Mc Intosh, Robert W. and Fupta, Shashikant. (1980). Tourism, Principles,
Practices, Philosophies. Ohio : Grid Prublishisng Inc.
Pitana, I. G dan Gayatri, (2005), Sosiologi Pariwisata. Andi, Yogyakarta. Pitana, I. G., & Putu, G. (2009). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Sharply, R. (1994). Tourism, Tourist And Society. Cambridgeshire : ELM
SOSIOLOGI WISATAWAN
Alif Ilman Mansyur, M.Pd
Universitas Islam Negeri Mataram
A. PENDAHULUAN
Secara etimologis pariwisata terdiri dari kata wisata yang berarti perjalanan (traveling); kata wisatawan yaitu orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan (travelers), dan kepariwisataan yaitu hal, kegiatan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata. Sifat kegiatan pariwisata adalah sosial, ekonomi, kebudayaan yang timbul sebagai efek dari perjalanan wisata.
Aspek yang berhubungan dengan pariwisata adalah manusia, tempat/ruang, dan waktu. Manusia adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan dan yang melayani atau menyediakan layanan kebutuhan perjalanan wisata. Tempat atau ruang adalah tempat atau daerah tujuan wisata, lokasi objek dan daya tarik wisata yang dikunjungi wisatawan. Dan waktu adalah waktu luang (leisure time) atau hari-hari libur yang tersedia dan digunakan untuk dan selama perjalanan wisata.
Direktorat Jenderal Pariwisata (1992) mendefinisikan pariwisata sebagai semua hal yang berhubungan dengan kegiatan wisata, misalnya usaha-usaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dengan usaha tersebut. Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau bagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
86 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
DAFTAR PUSTAKA
Fiske., John. 1990. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar
Paling Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.
Giddens, Anthony. 2003. The Constitution of Society, Teori Strukturasi
Untuk Analisis Sosial. Pasuruan: Pedati.
Moh. Nazir. 2011. Metode Penelitian. Penerbit Galia Indonesia.
Pradana, Gede Yoga Kharisma. 2019. “Sosiologi Pariwisata.” STPBI Press 1 (1): 1–88.
RB. Soemanto. 1999. Sociology of Tourism, Readings on The Sociology of
Tourism. Bahan Bacaan Sosiologi Pariwisata. Surakarta: FISIP
Universitas Sebelas Maret.
Soekadijo, R.G. 2000. Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata Sebagai
Sistemic Linkage. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D). Bandung: Penerbit CV. Alfabeta.
Soekadijo, R,G. (1997). Wisata Minat Khusus. Yogyakarta: PAU Studi Sosial Universitas Gadjah Mada
INTERAKSI DALAM PARIWISATA
Ajie Wicaksono, S.Pd., M.M
Akademi Pariwisata STIPARY Yogyakarta
Corona Virus Disease 2019 atau dikenal dengan Covid-19 merupakan virus mematikan yang titik penyebaran awal bermula dari Wuhan, Cina. Virus ini mulai menyebar ke negara-negara lain di dunia dan bersifat pandemic. Indonesia resmi mengumumkan bahwa virus Covid-19 masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 dengan 2 kasus pasien positif Covid-19.
Setelah kasus pertama diumumkan, hingga 24 Maret total kasus harian mulai menginjak angka ratusan. Tercatat ada 106 kasus corona baru. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Sementara itu sepanjang bulan April 2020, total kasus harian berada pada kisaran 200-400. Berdasarkan data yang telah dihimpun, pada Mei 2020 sempat dua kali penambahan kasus baru mencapai angka 900 per hari yakni pada 21 dan 23 Mei. Rata-rata penambahan kasus baru pada Mei 2020 berada di angka 400 - 600 per hari. Trend peningkatan terus terlihat pada Juli 2020 dengan penambahan kasus corona berada di atas 1000 kasus baru per hari. Bahkan terjadi lonjakan tinggi hingga mencapai angka penambahan kasus sebanyak 2.657 pada 9 Juli 2020 (Debora, 2020).
Interaksi dalam Pariwisata | 99
DAFTAR PUSTAKA
Candranegara, I. M. W., Mirta, I. W., & Putra, K. A. F. (2021). Implementasi Program “We Love Bali” Berbasis CHSE (Clean, Health, Safety, Environment) dalam Pemulihan Pariwisata Bali. Journal of
Contemporary Public Administration (JCPA), 1(1), 27–32.
Debora, Y. (2020). Riwayat Kasus Corona di Indonesia, dari Maret hingga
September 2020. Tirto.Id.
https://tirto.id/riwayat-kasus-corona-di-indonesia-dari-maret-hingga-september-2020-f4d6
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020a). Panduan
Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Daya Tarik Wisata.
https://chse.kemenparekraf.go.id/storage/app/media/dokumen/Pe doman_Destination.pdf
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020b). Panduan
Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Hotel.
https://chse.kemenparekraf.go.id/storage/app/media/dokumen/Pe doman_Hotel.pdf
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020c). Panduan
Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Restoran/Rumah Makan.
https://chse.kemenparekraf.go.id/storage/app/media/dokumen/Pe doman_Restoran.pdf
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020d). Pariwisata
Indonesia Siap! https://chse.kemenparekraf.go.id/
Lumanauw, N. (2020). Edukasi dan Implementasi Protokol Clean Health Safety Environment Melalui We Love Bali Kemenparekraf Pada Program 10 Sanur-Nusa Penida-Nusa Lembongan-Sanur. Jurnal
Ilmiah Hospitality Management, 11(1), 71–81. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.22334/jihm.v11i1
Subadra, I. N. (2021). Pariwisata Budaya dan Pandemi Covid-19: Memahami Kebijakan Pemerintah dan Reaksi Masyarakat Bali.
100 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
Sudjatmiko, T. (2020). Dampak Covid-19, Pariwisata DIY Rugi Rp 67 M. Kedaulatan Rakyat. https://www.krjogja.com/berita- lokal/diy/yogyakarta/dampak-covid-19-pariwisata-diy-rugi-rp-67-m/3/
Wicaksono, A. (2020). New Normal Pariwisata Yogyakarta.
SOSIOLOGI PARIWISATA
Dr. Thamrin Pawalluri, M.Pd
Dosen Dpk LLDikti9 Stkip Cokroaminoto Pinrang
A. PENDAHULUAN
Pariwisata adalah suatu aktivitas kemasyarakatan yang melibatkan semua aspek kehidupan dengan mempertemukan dua unsur budaya atau lebih yang berbeda, yakni budaya wisatawan dan masyarakat sekitar objek wisata. Hal tersebut tentu saja akan memberikan pengaruh pada masyarakat sekitar objek wisata baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif yang dimaksud dapat berupa peningkatan devisa negara, terbukanya lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di daerah tujuan wisata, ataupun menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun demikian, perkembangan pariwisata juga dapat membawa perubahan sosial yang negatif meliputi perubahan gaya hidup, sikap, tingkah laku, perilaku, dan sebagainya bagi masyarakat yang tinggal dekat objek wisata akibat dari kontak langsung dengan wisatawan.
Dampak pariwisata yang berpengaruh pada sosial budaya sangat terasa apalagi suatu daerah menerima pengaruh dengan cepat tanpa ada penyaringan yang tetap terhadap kedatangan wisatawan. Terutama jika daerah yang dituju adalah daerah yang perekonomiannya rendah,
110 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
DAFTAR PUSTAKA
Abercombrie.(2000). The Penguin Dictionary of Sociology.London : Penguin books
Anonim. (2012). Buku Panduan Sadar Wisata.Jakarta: Pokdarwis
Atmadjaja,S.(2017).Sosiologi dalam Kepariwisataan.https://docplayer.inf Bahan Bacaan Sosiologi Pariwisata. Surakarta: FISIP Universitas Sebelas
Maret.
Beeton, S. (2006). Community Development Through Tourism. Australia: Landlinks Press.
Black, Tourism.(1999). Pariwisata Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Direktorat Jenderal Pariwisata tahun 1992
Hutapea,K.(2019).Manfaat Pariwisata Dintinjau dari Sosiologi Hukum. Jurnal Justika vol.1 no.1
Martin.(1998). Sosiologi Hukum.Jakarta: Bharata
McIntosh, Robert W. (1992). Tourism, Principles, Practices, Philosophies. Columbus, Ohio: Grid Inc.
Nasikum.(1999).Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: PT Logos Soebadi.(2008).Sosiologi.Surakarta: BP FKIP UMS
Soemanto. (1999). Sociology of Tourism, Readings on The Sociology of
Tourism.
Spencer, Metta dan Inkeles, Alex. 1982. Foundations of Modern Sociology. New. Jersey: Prentice Hall, Inc.
Sudarto.(1999).Pengelolaan Sumber Daya Alam.Jakarta
Suryadana, M. Liga dan Vanny Octavia.(2015). Pengantar Pemasaran. Pariwisata. Bandung: Alfabeta
The Ecotourism Society. (1990) dalam Fandeli, C, Et Al. 2000. Pengusahaan. Ekowisata. Yogyakarta: Fahutan UGM
ASPEK BUDAYA DALAM PARIWISATA
Irma Kharisma Hatibie, SST.Par., M.M
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
A. PENDAHULUAN
Kepariwisataan merupakan industri jasa yang melibatkan banyak orang di dalamnya. Kegiatan pariwisata mencakup pelayanan atas produk dan jasa yang diberikan kepada wisatawan domestik ataupun mancanegara dengan berbagai macam latar belakang kebudayaan, bahasa dan kebiasaan. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan yang bekerja dan terlibat dalam sektor pariwisata harus memiliki pengetahuan yang luas tentang kebudayaan nasional maupun internasional. Mereka adalah pelaku yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dari aktivitas pariwisata. Oleh karena itu para pelaku di sektor pariwisata dituntut untuk memiliki pengetahuan kebudayaan yang luas, sehingga dapat menghindarkan kita dari kesalahpahaman budaya kepada para wisatawan. Oleh karena aspek budaya dan pariwisata merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Dalam banyak
literature pariwisata budaya menjadi salah satu cabang industri pariwisata
paling penting. Dalam banyak kasus destinasi wisata menjadi benar-benar populer karena menjadikan aspek budaya sebagai atraksi utamanya.
Aspek Budaya dalam Pariwisata | 135
DAFTAR PUSTAKA
Buhalis, Dimitrios., 2000. Marketing The Competitive Destination of The
Future. Tourism Management, Vol 21, No1, hal. 97-116
Butler, R., 2018. Sustainable tourism in sensitive environments: A wolf in sheep's clothing? Sustainability, 10, 1789, 2–11.
Donohoe H.M., 2011. Defining culturally sensitive ecotourism. A Delphi consensus Current Issues in Tourism, 14. pp. 27-45
Durovic, M., Lovrentjev, S., 2014. Indicators of Sustainability in Cultural Tourism. Multidiciplinary Journal of Macro Trends. 3(7), 180-189. Hall, C.M., Mitchell, I.M., & Keelan, N., 1992, Māori culture and heritage
tourism in New Zealand. Journal of Cultural Geography, Vol 12 (2) pp. 115-128
Handapangoda, W.S., Madduma Bandara, Y.M.H., Kumara U.A., 2019. Exploring tradition in heritage tourism: the experience of Sri Lanka’s traditional mask art International Journal of Heritage Studies, Vol 25 (4) , pp. 415-436
Kartiningrum, Eka Diah., 2015. Panduan Penyusunan Studi Literatur. Laporan; Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknis Kesehatan Majapahit
Kementrian Pariwisata Indonesia. 2019. Pedoman Wisata Sejarah dan Warisan Budaya. Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata
Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Jakarta: Perdana
Price, M & Harrison, D., 1996. Fragile environments, fragile communities? An introduction People and Tourism in Fragile Environments, Wiley, Chichester. pp. 1-18
Ritchie dan Zins., 1978. Tourism in Contemporary Society, An Introductory Text. Chapter 19: Social and Cultural Impacts. Page 221
Samovar, L., Perter, Richard & McDaniel, Edwin R. 2010. Komunikasi Lintas
136 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
Spillane, J. 1994. Pariwisata Indonesia (Siasat Ekonomi dan Rekayasa
Kebudayaan). Yogyakarta: Kanisius
Viken, Arvid., Hockert, Emily., Grimwood, Bryan S.R., 2021. Cultural Sensitivity: Engaging Difference in Tourism. Annals of Tourism Research. Vol 89
UNSUR KEBUDAYAAN
DALAM PARIWISATA
Prof. Dr. Ir. Aphrodite Milana Sahusilawane, MS
Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (UNPATTI)
A. PENDAHULUAN
Berbicara tentang kebudayaan dan pariwisata ibarat kita sedang memata-matai sekeping mata uang. Bila satu sisi dari keping itu cacat mata uang itu sudah tidak bernilai lagi. Untuk itu kedua sisinya harus dijaga sehingga tetap baik dan memiliki nilai. Demikian juga kebudayaan dan pariwisata. Penyelenggaraan pariwisata akan dapat melestarikan alam lingkungan dan budaya sekaligus memajukan kebudayaan. Pariwisata memanfaatkan kebudayaan sebagai obyek pariwisata yang dapat dikembangkan sebagai atraksi wisata.
Atraksi wisata umumnya berwujud peristiwa, kejadian yang diselenggarakan baik secara periodik maupun sesekali saja baik yang bersifat tradisional ataupun yang telah dilembagakan dalam kehidupan masyarakat modern. Kesemuanya itu memiliki daya tarik positif bagi wisatawan untuk mengunjungi menyaksikan dan menikmati. (Damardjati R.S,2006.Hal:142). Atraksi wisata yang dikemas dengan baik akan memberi kepuasan kepada wisatawan sehingga wisatawan ingin berkunjung. Kepuasan yang didapati melalui sajian atraksi wisata selanjutnya akan
Unsur Kebudayaan dalam Pariwisata | 155
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat, H. Fathoni. (2006). Antropologi Sosial Budaya Jakarta: Rhineka Cipta.
Cooley Frank L, 1987. Mimbar dan Tahta, Hubungan Lembaga-Lembaga
Keagamaan dan Pemerintahan di Maluku Tengah. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Damardjati, R.S. (2010). Istilah-istilah Dalam Pariwisata. Jakarta: Pradyna Paramita.
Koentjaraningrat, 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Leirissa Z. R., Ohorella A.G., & Latuconsina D, 1999. Sejarah Kebudayaan
Maluku. Jakarta
Nico de Jonge & Toos Van Dijk, 1995. Forgotten Islands of Indonesia. The Art & Culture of the Southeast Moluccas, Leiden The Nederlands. Pitana, I Gde dan Putu G.Gayatri, 2005. Sosiologi Pariwisata Kajian
Sosiologis Terhadap Struktur, System, Dan Dampak-Dampak Pariwisata.Yogyakarta: ANDI.
Republik Indonesia Undang-undang Cagar Budaya. Nomor 11 Tahun 2010 Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Sahusilawane A.M., 2012. Potret Perempuan Oirata Di Pulau Kisar
Menjaga Pangan. Yogyakarta, Titah Surga, ISBN 978-602-19023-3-2
Sahusilawane Florence, 2012. Peluang dan Tantangan Pembangunan
Pariwisata Di Maluku dalam Berlayar Dalam Ombak Bagi Negeri Pemikiran Anak Negri. Ambon: Ralahalu Institut
Widiatedja Parikesit IGN, 2011. Kebijakan Liberalisasi Pariwisata. Bali: Udayana University Press.ISBN
Yoeti. Oka. A., 2006. Pariwisata Budaya: Masalah dan Solusinya. Jakarta: Pradyna Paramita.
PARIWISATA DAN PERUBAHAN
SOSIAL (STUDI KASUS DESA
SERANGAN, DENPASAR-BALI)
Dr. I Gede Putra Nugraha, S.S., M.Par
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
A. PENDAHULUAN
Serangan merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di bagian selatan Kota Denpasar, Provinsi Bali. Pulau ini memiliki panjang maksimum 2,9 km dengan lebar 1 km. Penduduk yang bermukim di Pulau Serangan 85% bekerja sebagai nelayan baik sebagai nelayan pesisir ataupun nelayan laut lepas. Secara geografis, masyarakat nelayan adalah masyarakat yang tumbuh dan berkembang di daerah pesisir pantai (Kusnadi,2009). Pantai bagian utara dan timur merupakan sumber penghidupan para nelayan di Desa Serangan dimana dari hasil laut tersebut, mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun dengan adanya proyek reklamasi, 70 persen dataran pasang surut hilang dan arus laut serta pola ikan pun berubah. Hal ini membuat kehidupan nelayan yang tidak mampu pergi ke laut lepas menjadi sangat mengkhawatirkan. Dalam wawancara kepada Lurah Serangan, I Wayan Karma, SiP disebutkan bahwa nelayan menjadi
Pariwisata dan Perubahan Sosial | 173
DAFTAR PUSTAKA
Ardika, 2004, Pariwisata Budaya Berkelanjutan, Refleksi Dan Harapan Ditengah Perkembangan Global, Denpasar: Program Pasca Sarjana Universitas Udayana
Ardika, I Wayan, 2007, Pustaka Budaya Dan Pariwisata, Denpasar: Pustaka Larasan
Aref & Ma’rof, 2008. Barriers of Tourism industry Through Community Capacity Building. International Review of Business Research Papers. Vol. 5 No. 4 June 2009. Hal.399-408
Coleman. J. 1998. Social Capital In The Creation Of Human Capital. The American Journal Of Sociology. Vol. 94. 95-120
Cooper, C. F & Gilbert, D. W. 1993. Tourism. Principle & Practice. England. Addison Wesley Longman Group Limited.
Departement Kebudayaan Dan Pariwisata, 2001. Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Pembangunan Kepariwisataan Di Indonesia. Jakarta: Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata
Dewi, Made Heny Urmila, Chavid Fandeli, M. Baiquni. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Kawistara, Volume 3 No. 2, 17 Agustus 2013 Halaman 117-226
Fandeli, C., 1995, Dasar-Dasar Kepariwisataan Alam, Jogjakarta: Liberty Fandeli, C., Dan Nurdin, M., 2005, Pengembangan Ekowisata Berbasis
Konservasi Di Taman Nasional , Jogjakarta: Fakultas Kehutanan UGM Bekerjasama Dengan Pusat Studi Pariwisata UGM Dan Kantor Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Fukuyama. Francis. 1999. Trust: Kebijakan Sosial Dan Penciptaan Kemakmuran. Yogyakarta: Penerbit Qalam
Pitana, IG., 2002, Pariwisata, Wahana Pelestarian Budaya Dan Dinamika Masyarakat Bali, Denpasar: Universitas Udayana
Pitana, IG., Dan Gayatri, PG., 2005, Sosiologi Pariwisata, Yogyakarta: Penerbit Andi
SOSIOLOGI KEPARIWISATAAN
(KONSEP DAN PERKEMBANGANYA)
MASALAH SOSIAL KEPARIWISATAAN
Yusuf Adam Hilman, S.IP., M.Si
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
A. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terhadap Product Domestic Bruto (PDB) Negara Indonesia selain sektor pajak, impor, dan juga migas, sebagai sektor utama. Dari beberapa sumber diketahui menurut data dari buku saku Kementrian Pariwisata di tahun 2016 sektor pariwisata berkontribusi sebesar 9 % dari terhadap PDB, BPS dalam kajiannya memperlihatkan jika sektor pariwisata berkontribusi sebesar 4%, selain itu World Travel and Tourism Council (WTTC) menyebutkan jika pariwisata menyumbang 5,8 % dari PDB (Riatu M. Qibthiyyah, 2018).
Media melansir dari kementrian pariwisata bahwa pada tahun 2015 sektor ini memberikan kontribusi sebesar US$ 12,33 milliar atau sebesar Rp. 169 triliun, 4 (empat) tahun kemudian tepatnya pada tahun 2019 sektor pariwisata telah mampu melampaui sumbangsih sektor migas dan hasil ekspor (Luthfia, 2018).
Masalah Sosial Kepariwisataan | 193
DAFTAR PUSTAKA
Ajeng Maharani, F. M. (2020). New Normal Tourism sebagai pendukung ketahanan ekonomi nasional pada masa pandemi. Jurnal Kajian
Lemhannas RI, 42 - 56.
Anggita, K. (2021, Januari 28). medcom.id. Diambil kembali dari Catat Waktunya! Jelajahi 10 Desa Wisata Indonesia secara Virtual dan Gratis: https://www.medcom.id/gaya/wisata/yKXDZx0K-catat- waktunya-jelajahi-10-desa-wisata-indonesia-secara-virtual-dan-gratis
Bagus Gowinda, J. D. (2021). Adaptasi Industri Perjalanan Wisata Bali Ditengah Anomali Kebijakan Menyambut Era Kenormalan Baru.
Pusaka: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Busines Event ,
82 - 87.
Berliandaldo, M. C. (2021). Kolaborasi dan Sinergitas Antar Stakeholder dalam Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pariwisata Di Kebun Raya Cibinong. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen
Indonesia, 221-234.
Darmalaksana, W. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan
Studi Lapangan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.
Dedi Rahmadi, S. (2021, juni 15). merdeka.com. Diambil kembali dari merdeka.com: https://www.merdeka.com/peristiwa/analisis-penyebab-lonjakan-dahsyat-covid-19-di-indonesia.html
Elistia. (2020). Perkembangan dan Dampak Pariwisata di Indonesia Masa Pandemi Covid19. Prosiding Konferensi Nasional Ekonomi
Manajemen dan Akuntansi (KNEMA) (hal. 1 - 16). Jakarta:
Unievrsitas Muhammadiyah Jakarta.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif.
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 33 - 54.
Gusti Ayu Dewi Setiawati, I. B. (2014). Identifikasi miskonsepsi dalam materi fotosintesis dan respirasi tumbuhan pada siswa kelas IX SMP di Kota Denpasar. Jurnal Bakti Saraswati Vol.03, 17 - 31.
194 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
Gusti Ayu Dewi Setiawati, I. B. (2014). Identifikasi miskonsepsi dalam materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan pada siswa kelas IX SMP di Kota Denpasar. Jurnal Bakti Saraswati, 17 - 31.
Jailani, M. S. (2020). Membangun Kepercayaan Data Dalam Penelitian Kualitatif. Primary Education Journal (Pej), 19 - 23.
Jumadi. (2021). Covid-19 Pandemic Effect to Tourism and Strategic to Sustain in Tourism Industry. Technium social sciences journal, 535 - 544.
Kartiko, N. D. (2020). Insentif Pajak dlaam merespon dampak pandemi covi - 19 pada sektor pariwisata. Jurnal Pajak dan keuangan negara, 124 - 137.
Kemenparekraf. (2021, Maret 17). Kemenparekraf.go.id. Diambil kembali dari Virtual Tour, Alternatif Berwisata di Tengah Pandemi COVID-19:
https://kemenparekraf.go.id/en/ragam-pariwisata/Virtual-Tour%2C-Alternatif-Berwisata-di-Tengah-Pandemi-COVID_19 Khusniani. (2020, Juni 2). kompaspedia. Diambil kembali dari PT. Kompas
Media Nusantara:
https://kompaspedia.kompas.id/baca/infografik/kronologi/langkah-indonesia-meredam-covid-19
Luthfia, D. A. (2018, Februari 17). Penurunan Devisa Sektor Pariwisata
Akibat Pandemi COVID-19. Diambil kembali dari kumparan.com:
https://kumparan.com/dianiraal17/penurunan-devisa-sektor-pariwisata-akibat-pandemi-covid-19-1vC5uRy4Fi0/full
M. Galieh Gunagama, Y. R. (2020). Pariwisata Pascapandemi: Pelajaran Penting dan Prospek Pengembangan. LOSARI : Jurnal Arsitektur,
Kota dan Permukiman, 56 - 68.
M. Galieh Gunagama1 M. Galieh Gunagama, Y. R. (2020). Pariwisata Pascapandemi: Pelajaran Penting dan Prospek Pengembangan.
LOSARI : Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman, 56 - 68.
Matthoriq, S. Z. (2021). Collaborative Governance dalam Tata Kelola Pariwisata-Desa (Studi Pariwisata- Desa “Bumiaji Agrotourism” di Kota Wisata Batu). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP), 20-29. Mesran, O. K. (2020). Merdeka kreatif di era Pandemi COVID-19. Medan:
Masalah Sosial Kepariwisataan | 195
Muhyiddin. (2020). Covid-19, New Normal dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia . The Indonesian Journal of Development
Planning, 240 - 252.
Raco, J. (2010). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan
keunggulannya. Jakarta: Penerbit PT Grasindo.
Riatu M. Qibthiyyah. (2018). Laporan akhir : Kajian dampak sektor
pariwisata terhadap perekonomian Indonesia. Jakarta: Lembaga
Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Indonesia.
Soehardi, S. D. (2020). Pengaruh Pandemik Covid-19 Terhadap Pendapatan Tempat Wisata dan Kinerja Karyawan Pariwisata di Jakarta. Jurnal
Kajian Ilmiah (JKI), 1 - 14.
Sugihamretha, I. D. (2020). Respon Kebijakan: Mitigasi Dampak Wabah Covid-19 Pada Sektor Pariwisata. The Indonesian Journal of
Development Planning, 121 - 206.
Surayya, R. (2018). Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Kesehatan.
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 75 - 83.
Team, G. (2021, April 28). Digitalisasi Industri Pariwisata di Tengah
Pandemi. Diambil kembali dari www.goersapp.com: https://www.goersapp.com/blog/2021/04/28/digitalisasi-industri-pariwisata-di-tengah-pandemi/
Utami, B. S., & Kafabih, A. (2021). Sektor Pariwisata Indonesia di tengah Pandemi COVID 19. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan (JDEP), 383 - 389.
Wekke, I. S. (2019). Metode Penelitian Ekonomi Syariah. Yogyakarta: Penerbit Gawe Buku (group Penerbit CV. Adi Karya Mandiri).
Yosie Rosanti, I. M. (2020). Tantangan dan Strategi Customer Relationship Marketing dengan Prinsip Cleanliness , Health , and Safety ( CHS ) dalam Upaya Pemulihan Ekonomi di Kawasan Wisata Samosir.
Prosiding Konferensi Nasional Ekonomi Manajemen dan Akuntansi (KNEMA) (hal. 1 - 13). Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.
SOSIOLOGI KOMUNIKASI PARIWISATA
Hesti Purwaningrum, SST.Par., M.M
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
A. PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan kebutuhan utama manusia sebagai makhluk sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu berinteraksi untuk dapat menyampaikan informasi. Dengan adanya komunikasi, dapat memungkinkan adanya pertukaran kebudayaan ataupun pengetahuan yang ada di dunia.
Dalam sosiologi komunikasi kepariwisataan, komunikasi merupakan jembatan utama dalam pengembangan suatu daerah pariwisata. Komunikasi dibangun oleh para pelaku bisnis dalam industri pariwisata seperti yang diterapkan di usaha jasa perhotelan. Perhotelan merupakan industri jasa yang bersifat people based industry yang berarti industri jasa perhotelan melibatkan banyak orang dalam pengelolaannya. Untuk dapat mendukung kegiatan operasional, dibutuhkan komunikasi yang efektif dan efisien di antara karyawan hotel. Komunikasi juga digunakan untuk memberikan pelayanan prima kepada tamu hotel. Dengan komunikasi dan keramahtamahan yang dilakukan oleh semua karyawan hotel, diharapkan dapat memberikan kepuasan para tamu. Dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangatlah penting dalam hospitality industry. Dengan
216 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
DAFTAR PUSTAKA
Bagyono. 2012. Melaksanakan Pekerjaan dalam Lingkungan Sosial yang
Berbeda. Surakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Dewi, Sandra. 2007. Teamwork. Bandung: Progressio.
Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: Citra Aditya.
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung :PT
Bumi Aksara.
Mulyana Deddy dkk. 2010.Komunikasi Antar Budaya (Panduan
Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya), Cetakan ke 12. Bandung: Rosda
Samovar, L.A., Porter, R.E & McDaniel E.R. 2010. Komunikasi Lintas Budaya
(Communication Between Cultures) (Indri Margaretha Sidabalok, Trans.). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Samsir Rambe, Wahyu Lay, Drs. 1995. Etika Komunikasi. Bandung: Angkasa.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM BIROKRASI SEKTOR PARIWISATA
Ni Made Rianita, S.Pd., M.Pd
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma
A. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhitungkan dalam sumber pendapatan negara. Berdasarkan definisi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Banyak definisi terkait obyek wisata, namun secara umum, obyek pariwisata terdiri atas wisata (berbasis daya tarik alam), kultural (berbasis daya tarik budaya dan seni), recuperational (berbasis pengobatan), komersial (berbasis bisnis dan perdagangan), olahraga (berbasis olahraga), politik, sosial dan agama, dengan obyek yang paling dominan adalah alam. Indonesia sendiri memang memiliki banyak sekali obyek wisata alam. Wikipedia sendiri merangkum terdapat sekitar 962 tempat wisata di Indonesia, belum lagi yang tidak tercatat. Pariwisata sebagai tulang punggung pendapatan negara, tak dapat dipungkiri dan tak dapat ditutupi bahwa di balik keindahan pesona yang membalut pariwisata, sektor
Pemberdayaan Masyarakat dalam Birokrasi Sektor Pariwisata | 235
mensejahterakan masyarakatnya. Pemberdayaan masyarakat ini, semestinya mampu mengangkat derajat masyarakat dari penonton menjadi pelaku, dari buruh menjadi pemilik usaha, maupun dari pesuruh menjadi majikan atau atasan di tanah mereka sendiri, tempat mereka lahir, tinggal dan berpijak. Terkait dengan hal ini, diperlukan adanya koordinasi antar lembaga dan pemerintah agar kegiatan dalam pemberdayaan tidak saling tumpang tindih dan menumpuk antara satu dengan yang lainnya dengan nama yang berbeda-beda. Setiap lembaga negara boleh melakukan kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat dengan sasaran yang sama dengan harapan hasil akhirnya mampu memberikan kematangan ekonomi sosial serta jaminan kemerdekaan berwiraswasta bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Damanik, J., Kusworo, H.A., Raharjana, Destha T. (2005). Penanggulangan
Kemiskinan Melalui Pariwisata. Yogyakarta: Pusat Studi Pariwisata
Universitas Gadjah Mada dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.
Danandjaja, J. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Antropologi
Indonesia
Dixon, J. dan Dogan, R. (2002). Hierarchies, Networks and Markets:
Responses to Societal Governance Failure, Theory & Praxis, 24(1),
hal. 175—196.
Fakih, M. (2006). Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press
Friedman, J. (1992). Empowerment: The Politics of Alternative
Development. Blackwell Publishers. Cambridge, USA
Hall, M.C. (1994). Tourism and Politics: Policy, Power, and Place. London: Belhaven
Lestari, R. B. (2016). Membangun Citra Sebuah Kota Dalam Persaingan
Global Melalui City Branding. Jurnal Ilmiah STIE Multi Data
236 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
Mardikanto, Totok., & Soebianto, Poerwoko. (2012). Pemberdayaan
Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: CV
Alfabeta.
Nasdian, Fredian T. (2014). Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Prasiasa, Dewa Putu Oka. (2013). Destinasi Pariwisata Berbasis
Masyarakat. Jakarta: Salemba Humanika.
Rahman, Khairul. (2016). Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat Dalam
Pembangunan Desa. Jurnal Kajian Pemerintahan, Politik dan
Birokrasi, Vol. 2 (2).2016, 189-199. https://journal.uir.ac.id/index.php/wedana/article/view/1788 Rakhman, C. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Sektor Pariwisata
Budaya Di Kota Cimahi. Jurnal Pariwisata Pesona, 4(2), 116-125.
doi: https://doi.org/10.26905/jpp.v4i2.2705
Rifiyan, Arief. (2016). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Politik Birokrasi
Pariwisata. Jurnal Administrasi Pembangunan, Vol 4 (2), 2016,
131-136.
Sari, Milya. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam
Penelitian Pendidikan IPA. Jurnal Pendidikan Bidang IPA dan
Pendidikan IPA, 6(1), 2020, (41-53). doi: https://doi.org/10.15548/nsc.v6i1.1555
Soleh, A. (2015). Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di
Indonesia. EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 2(2). https://doi.org/10.37676/ekombis.v2i2.15
Suansri, Potjana. (2003). Anatomi Pariwisata Memahami Pariwisata
sebagai “Systemic Linkage”. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Sudiarta, I Nyoman. (2012). Membangun Citra (Destinasi) Pariwisata,
Seberapa Pentingkah?. Jurnal Ekonomi dan Pariwisata. Vol. 7 (1),
2012, 60-76.
Suharto, Edi. (2010). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Refika Aditama
Wrihatnolo, R Randy,. & Dwidjowojoto, N Riant. (2007). Manajemen
EKOWISATA MANGROVE SEBAGAI
SARANA PENGEMBANGAN KONSERVASI
ALAM (STUDI KASUS EKOWISATA
MANGROVE KARANGSONG KABUPATEN
INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT)
Dr. Sodikin, S.Pd., M.Si
Pendidikan IPS FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
A. PENDAHULUAN
Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan di Indonesia apa lagi di tunjang dengan keragaman yang tinggi baik sumber daya alam dan budaya menjadikan Indonesia mempunyai banyak sector wisata yang bisa dikembangkan baik wisata yang berbasis budaya maupun wisata yang berbasis alam. Seperti kita tahu bahwa sektor pariwisata sangat berperan dalam pembangunan nasional, sebagai tambahan sumber penghasil devisa, meratakan dan meningkatkan kesempatan kerja serta pendapatan masyarakat. Pajak pembangunan yang diperoleh dari sektor ini telah menjadi tumpuan dalam pendapatan asli daerah (PAD). Mengingat pembangunan pada hakikatnya adalah pemanfaatan sumber daya untuk
Ekowisata Mangrove Sebagai Sarana Pengembangan Konservasi Alam | 257
DAFTAR PUSTAKA
Ankiq T. 2014. Permodelan Tinggi Gelombang Akibat Keberadaan Hutan Mangrove di Desa Mayangan Kabupaten Subang. Jurnal Aquatika 5 (1) :1-7
Bahar, A. 2004. Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Ekosistem Mangrove Untuk Pengembangan Ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan [Tesis]. Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor.
Buckey, Ralf. 2003. Case Studies in Ecotourism. Cambridge: CABI.
Butcher, Jim. 2007. Ecotourism, NGO’s, and Development: A Critical Analysis. New York: Routledge
Dahuri R. 2001. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan
Berkelanjutan Indonesia. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama
Dewi W. 2015. Diversifikasi Produk Olahan Buah Mangrove Sebagai Sumber Pangan Alternatif Masyarakakat Pesisir Toroseaje, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Prosiding Seminar
Nasional Masyarakat Biodiversity Indonesia 1 (2) :347-351
Hardinoto, K. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Hendrarto, B and M. Nitisuparjo. 2010. Biodiversity of Benthic Diatom and Primary Productivity of Benthic Micro-Flora in Mangrove Forests on Central Java. Journal of Coastal Development.14 (1) : 131-140. https://pengetahuanhijau.batukarinfo.com/berita/ekowisata-pendekatan-konservasi-dan-peningkatan-kesejahteraan-masyarakat Kusmana C, Wilarso S, Iwan H, Pamoengkas P, Wibowo C, Tiryana T,
Triswanto A, Yunasfi, Hamzah. 2003. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Bogor (ID): Fahutan IPB.
Kustanti A. 2011. Manajemen Hutan Mangrove. Bogor (ID) : PT Penerbit IPB Press
[LPP Mangrove] Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Mangrove. 2005. Rencana Pengelolaan Suaka Margasatwa Muara Angke. Bogor (ID): LPP Mangrove
258 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
Lewis RR. 1999.Key Concept In Successful Ecological Restoration of Mangrove Forests. TCE-Project Newsletter 3 (11) : 6-18.
Napolion H, Sribudiani E, Arlita T. Pemahaman Pengunjung terhadap Arti dan Fungsi Arboretum Universitas Riau. Jurnal Paperta 2 (2) 1-11 Nontji A. 1987.Laut Nusantara. Jakarta (ID): PT Djambatan
Onrizal, Kusmana C. 2008. Studi Ekologi Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. J Biodiversitas. 9 (1): 25-29 doi:10.13057/biodiv/d090107
Saparinto C. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Dahara Prize. Semarang.
Satria, D. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics 3(1):37-47.
Soraya D, Suhara O, Taofiqurohman A. 2012. Perubahan Garis Pantai Akibat Kerusakan Hutan Mangrove Di Kecamatan Blanakan dan Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang. Jurnal Perikanan dan
Kelautan 3 (4): 355-364
Supriharyono, 2002, Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di
Wilayah Pesisir Tropis. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama
Tomlimson P.B. 1986. The Botany of Mangrove. Cambridge (USA): Cambridge University Press
Watson JG. 1928. Mangrove Forest of The Malay Peninsula. Malayan
Forest Records 6 : 1-275
Yoswaty D. Samiaji J. 2013. Buku Ajar Ekowisata Bahari. Pekanbaru: UR Press. 111 hal.
PENDIDIKAN, SOSIOLOGI
PARIWISATA DAN BAHASA
Dr. Inayatul Mukarromah, S.S., M.Pd
IAIN Jember
A. PENDAHULUAN
Dalam latar belakang ini dipaparkan hal-hal yang melatar belakangi pembuatan judul yaitu Pendidikan, sosiologi pariwisata dan bahasa. Hal ini bertujuan untuk memberi penjelasan tentang isi dari buku ini. Pentingnya penulisan buku ini karena penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah dari tipologi masing-masing bahasa dengan tetap memperhatikan aspek budaya serta sesuai dengan aspek linguistik terkadang masih dirasa remeh. Penggunaan bahasa terutama bahasa asing atau bahasa Inggris sangat diperlukan oleh para pelaku wisata. Pentingnya penggunaan bahasa terutama bahasa asing atau bahasa Inggris yang sesuai kaidah baik mikro maupun makro khususnya yang bersinggungan dengan aspek sosial dan budaya dalam berbahasa merupakan hal yang terpenting yang harusnya diperhatikan oleh para pelaku wisata. Perlunya memperhatikan penggunaan bahasa terutama bahasa asing atau bahasa inggris pada aspek morphosintak, Morphosemantik dan morphoponemik dan bagaimana ketika menggunakan bahasa tersebut sesuai dengan aspek
278 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
DAFTAR PUSTAKA
1997. Agama dan Masyarakat. Syamsudin Abdullah. Wacana Ilmu. Jakarta A.J Burkat dalam Damanik (2006) Perencanaan Ekowisata
Blue, G. M., & Harun, M. (2003). Hospitality language as a professional skill. English for specific purposes (Vol. 22, pp. 73–91)
et nkaya, Y. M., & afer ,. (2014). Role of tour guides on tourist satisfaction level in guided tours and impact on revisiting Intention: a research in Istanbul. Journal Research Article. Retrieved Maret 28, 2020, from
Chaer Abdul.2003. Psikolinguistik: kajian teoritik. Jakarta.PT. Rieneke Cipta Channel View Publications
Cohen, E. (1984). The sociology of tourism: approaches, issues, and findings. Annual Review of Sociology, 10(1), 373–392.
Dadang Kahmad. 2006. PT Remaja Rosda Karya. Bandung
Dardjowidjojo, Soedjono. 2003. Psikolinguistik: Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
David Lesliea. The importance of foreign language skills in the tourism sector: A comparative study of student perceptions in the UK and continental Europe. Tourism Management 27 (2006) 1397–1407. Elsevier
Effendy, O. U., 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (cetakan ketiga). Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Garrod, B & Wilson. 2003. Marine Ecotourism: Issuee and experiences. Sydney, Australia:
Grath, 1. 2013 . Teaching materials and The Roles of EFL / ESL Teachers:
Practice and Theory . London : Bloomsbury
Hasan Langgulung (2003). Asas – Asas Pendidikan Islam. Edisi Kelima. Jakarta: Pustaka Al Husna Baru.
https://www.researchgate.net/publication/303554785_Role_of_tour_gui des_on_tourist_satisfaction_level_in_guided_tours_and_impact_on _re-visiting_Intention_a_research_in_Istanbul
https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/destinasi-wisata-edukasi-di-indonesia-terbaik-acc/21194
Pendidikan, Sosiologi Pariwisata dan Bahasa | 279
Jafari, J., & Ritchie, J. R. B. (1981). Toward a Framework for Tourism Education: Problems and Prospects. Annals of TourisWijayanti, A. (2017b). Pengelolaan Produk Pariwisata Edukasi di Kota Yogyakarta. Manuskrip tidak dipublikasim Research, 8(1), 13–34
Jafari, J., & Ritchie, J. R. B. (1981). Toward a Framework for Tourism Education: Problems and Prospects. Annals of Tourism Research, 8(1), 13–34.
Kebudayaan. Kanisius.Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2004. Otonomi Daerah dan Pembangunan Daerah, Jakarta, Erlangga
Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Press.
Maunah Binti. Sosiologi Pendidikan. 2016. Media Akademia. Yogyakarta. Pendidikan. Jakarta: Kharisma. hlm. 59. 3 Abdul Kadir, dkk. 2012. hlm. 59 Pitana, I. G., & Putu, G. (2009). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Purwaningsih, M. R., (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu
Wisata terhadap Kepuasan Wisatawan di Candi Prambanan Tinjauan Khusus pada Kemampuan Berbahasa Verbal. Jurnal Nasional Pariwisata. Volume 5, Nomor 3. Desember 2013 (146 - 153).
Retrieved April 09, 2020, from
https://jurnal.ugm.ac.id/tourism_pariwisata/article/view/6688 Spillane, J James.1994, Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Spillane, James,J.S.J. Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa
Kebudayaan. Yogyakarta, Kanisius.
Spillane, James.1994. Indonesian tourism, economic strategy and cultural engineering. Yogyakarta: Kanisius.
Sumarsono. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataa
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, Sekretariat Negara. Jakarta § (2009). Indonesia
Wahab Salah, Prof. Ph. D. 1995. Tourism Management. Tourism International Press. London.
Wijayanti, A. (2017b). Pengelolaan Produk Pariwisata Edukasi di Kota Yogyakarta. Manuskrip tidak dipublikasi.
280 | Sosiologi Kepariwisataan (Konsep dan Perkembangan)
Yazid, P. T., (2016). Perilaku Komunikasi Tourguide Freelance Dalam Memperkenalkan Objek Wisata Kota Bukittinggi. Jurnal KOM FISIP. Vol 3 No. 2. Retrieved April 09, 2020, from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/11186 Yoeti, Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa: Bandung.