• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE TRINOMIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE TRINOMIAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 09, No. 3 (2020), hal 379-386.

379

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE TRINOMIAL

Qisti Nissa, Neva Satyahadewi, Hendra Perdana INTISARI

Penanaman modal dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan bagi pemiliknya. Dalam penanaman modal, terdapat beberapa instrumen keuangan, salah satunya kontrak. Kontrak opsi merupakan kontrak derivatif yang nilai atau peluang keuntungannya bergantung pada kinerja aset yang mendasarinya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga opsi adalah metode trinomial. Metode trinomial memiliki tiga kemungkinan pergerakan harga saham, yaitu harga saham naik, tetap dan turun. Pada penelitian ini, dihitung harga opsi beli tipe Eropa menggunakan metode trinomial dengan data saham dari perusahaan International Business Machines Corporation (IBM) periode 1 November 2018 sampai dengan 1 November 2019, dengan harga saham awal sebesar $134,45, harga kesepakatan $120, tingkat suku bunga 1,75%, dan waktu jatuh tempo opsi saham adalah 20 November 2019 sampai dengan 20 Desember 2019 (umur kontrak opsi saham 30 hari). Perhitungan dilakukan dengan menghitung return, variansi return dan volatilitas. Dan selanjutnya mengitung parameter , , , dan untuk menghitung harga saham pada setiap pergerakan. Berdasarkan studi kasus, diperoleh harga opsi beli tipe Eropa sebesar $14,67. Jadi, harga yang harus dibayarkan pembeli opsi kepada penjual opsi agar mendapatkan hak atas opsi tersebut adalah sebesar $14,67. Sehingga, metode trinomial lebih realistis dalam memperkirakan harga opsi saham jika dibandingkan dengan metode binomial. Hal ini karena pada kenyataannya harga saham tidak hanya dapat bergerak naik dan turun, namun dapat juga bergerak tetap.

Kata Kunci : kontrak opsi, metode trinomial, opsi Eropa.

PENDAHULUAN

Perkembangan pasar modal Indonesia yang semakin terintegrasi dengan pasar keuangan global menuntut penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai penguasaan pengetahuan dan keterampilan dasar teori investasi. Investasi merupakan penanaman modal yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan bagi pemilik modal tersebut. Dalam penanaman modal terdapat beberapa instrumen keuangan, antara lain berupa sebuah kontrak. Kontrak yang nilainya berdasarkan nilai aset pada kontrak yang mendasarinya disebut kontrak derivatif. Secara umum, terdapat dua instrumen utama derivatif, yaitu opsi atau kontrak opsi saham dan kontrak berjangka[1]. Kontrak opsi merupakan sebuah kontrak antara dua pihak dimana pihak yang membeli opsi (buyer) mempunyai hak, namun bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual sejumlah instrumen yang menjadi dasar dari kontrak tersebut, misalnya saham. Untuk mendapatkan hak tersebut, maka pihak-pihak pembeli opsi membayar sejumlah uang kepada penjual opsi (writer).

Terdapat dua bentuk opsi yang dikenal, yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Opsi beli memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pihak pembeli opsi untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut. Sebaliknya, opsi jual memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pihak pembeli opsi untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut[2]. Berdasarkan waktu pelaksanaannya, opsi terbagi menjadi dua jenis, yaitu opsi tipe Amerika dan opsi tipe Eropa. Opsi tipe Amerika memberikan kesempatan kepada pihak pembeli opsi untuk melaksanakan haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo, sedangkan opsi tipe Eropa hanya memberikan kesempatan kepada pihak pembeli opsi untuk melaksanakan haknya pada saat waktu jatuh tempo[1]. Harga sebuah kontrak opsi dapat ditentukan dengan beberapa metode,

(2)

salah satunya yaitu metode trinomial yang memiliki tiga kemungkinan pergerakan harga saham, yaitu harga saham naik, tetap dan turun sehingga lebih realistis dalam memperkirakan pergerakan harga saham. Dalam penelitian ini ditentukan harga opsi beli dengan tipe Eropa menggunakan metode trinomial. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diakses melalui situs resmi yahoo finance. Adapun data yang diambil adalah data saham dari perusahaan International Business Machines Corporation (IBM) pada periode 1 November 2018 sampai dengan 1 November 2019.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung nilai return, variansi return, dan volatilitas. Setelah nilai return, variansi return dan volatilitas didapat, tahap selanjutnya yaitu menghitung parameter , , , dan yang kemudian dilanjutkan dengan menghitung harga saham untuk semua kemungkinan pergerakan saham naik, tetap dan turun. Selanjutnya, tahap akhir dari analisis yaitu menghitung nilai payoff. Setelah diperoleh semua nilai peluang disetiap node, maka akan diperoleh estimasi harga opsi beli.

PASAR MODAL

Sekuritas adalah surat berharga yang merupakan suatu aset finansial yang menyatakan klaim keuangan, misalnya saham. Sekuritas diperdagangkan di pasar finansial yang terdiri atas pasar uang dan pasar modal. Pasar Modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual-belikan sekuritas[3].

Pasar modal pada prinsipnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka panjang, baik berbentuk utang maupun modal sendiri serta berbagai produk turunannya. Berbagai jenis sekuritas di pasar modal Indonesia dikelompokkan menjadi empat kelompok, salah satunya yaitu sekuritas di pasar derivatif (turunan). Sekuritas derivatif (turunan) disebut turunan karena harganya ditentukan oleh harga sekuritas yang lain[4]. Terdapat dua jenis sekuritas derivatif yaitu kontrak berjangka dan kontrak opsi.

KONTRAK OPSI BELI

Opsi beli memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah disepakati dalam kontak. Investor yang membeli opsi beli akan melakukan spekulasi terhadap kenaikan harga saham tanpa harus memiliki saham tersebut dan berharap dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham di masa yang akan datang. Keuntungan investor yang membeli opsi beli merupakan kerugian bagi penjual opsi beli. Keuntungan maksimal dari penjual opsi beli adalah sebesar harga opsi beli yang diperoleh jika investor pembeli opsi tidak menggunakan haknya. Sementara itu, penjual opsi dapat menanggung kerugian yang sangat besar jika harga pasar saham meningkat sangat tinggi. Kerugian maksimal dari sebuah opsi beli adalah sebesar harga opsi tersebut yang dibayarkan kepada penjual opsi beli. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai opsi beli merupakan selisih antara harga saham dengan harga kesepakatan.

Dalam bentuk matematis, nilai opsi beli dapat dinyatakan dalam bentuk[5]:

( , 0)

T T

Cmaks SK (1)

dengan menyatakan harga saham saat waktu jatuh tempo dan menyatakan harga kesepakatan. Harga opsi beli trinomial dapat dirumuskan sebagai berikut:

( )

r t

u u m m d d

Ce  p Cp Cp C (2)

dengan menyatakan peluang naik, menyatakan peluang tetap, menyatakan peluang turun, menyatakan nilai opsi saat naik, menyatakan nilai opsi saat tetap, dan menyatakan nilai opsi saat turun.

RETURN SAHAM

(3)

Return dapat bernilai positif dan juga dapat bernilai negatif, artinya tingkat keuntungan atau pengembalian yang diterima sesuai dengan kondisi real dari aset yang dijadikan investasi.

Terdapat beberapa jenis return, yaitu net return yang merupakan keuntungan bersih yang dapat diperoleh dari suatu investasi, gross return yang merupakan nilai total pengembalian dari suatu investasi sebelum dikurangi berbagai biaya pengeluaran, serta log return atau disebut juga continuously compounded return yang memiliki nilai yang kurang lebih sama dengan net return untuk return yang kecil[6]. Return saham dapat dihitung menggunakan persamaan berikut[7]:

1 ln t t t S R S     (3) dengan menyatakan return harga saham pada saat t, menyatakan harga saham saat t, dan menyatakan harga saham saat − 1.

VOLATILITAS RETURN SAHAM

Volatilitas return saham yang dinyatakan dengan ( ) merupakan standar deviasi dari log return saham pada periode tahunan. Volatilitas ini digunakan untuk mengukur tingkat risiko dari suatu saham. Nilai volatilitas berada pada interval yang positif yaitu 0 sampai tak hingga (0 ≤ < ∞). Nilai volatilitas yang tinggi menunjukkan bahwa harga saham berubah (naik dan turun) dengan range yang sangat lebar. Sedangkan volatilitas dikatakan rendah jika harga saham jarang berubah atau cenderung konstan[8].

Salah satu metode untuk mengestimasi volatilitas return saham adalah volatilitas historis, yaitu volatilitas yang dihitung berdasarkan pada harga-harga masa lalu. Hal ini dengan anggapan bahwa perilaku harga saham di masa lalu dapat mencerminkan perilaku harga saham di masa mendatang. Langkah pertama untuk mengestimasi volatilitas historis dari harga saham yaitu dengan menghitung nilai return saham harian. Kemudian estimasi mean dan variansi dari return saham harian dengan menggunakan rumus berikut[7]:

1 ; n t t t R R n  

2 2 1 1 n t t t R R S n    

Dengan menyatakan mean dari return saham harian, menyatakan variansi dari return harga saham, menyatakan return harga saham pada saat t, dan n menyatakan banyaknya return saham harian. Selanjutnya, volatilitas tahunan harga saham dihitung menggunakan persamaan berikut:

2 jumlah hari perdagangan S

  (4)

METODE TRINOMIAL

Metode trinomial pertama kali diperkenalkan oleh Boyle pada tahun 1986 yang merupakan perluasan dari metode binomial. Metode ini didasari pada kecocokan mean dan varians dari distribusi kontinu dan diskrit. Metode trinomial merupakan metode diskritisasi yaitu mengubah selang waktu [0, ] yang kontinu menjadi partisi waktu diskrit dengan selang waktu yang sama. Selama selang waktu tersebut dibagi menjadi subinterval yang sama besar dengan 0 < < < ⋯ < = sehingga ∆ = .

Metode trinomial memiliki tiga parameter pergerakan harga saham yaitu faktor pergerakan harga saham naik ( ), faktor pergerakan harga saham tetap ( ), dan faktor pergerakan harga saham turun ( ), serta memiliki tiga peluang terkait yaitu peluang harga saham naik ( ), peluang harga saham tetap ( ), dan peluang harga saham turun ( )[7].

(4)

Gambar 1 menunjukkan bahwa misalkan suatu opsi beli mempunyai waktu hidup [0, ]. Dengan harga saham awal pada saat adalah , maka pada saat waktu jatuh tempo ( ) harga saham akan bergerak naik dengan peluang menjadi . Dimana merupakan hasil perkalian dari harga saham awal dengan faktor pergerakan harga saham naik ( ). Harga saham tetap dengan peluang menjadi yang memiliki nilai sama dengan harga saham awal. Dan harga saham bergerak turun dengan peluang menjadi . Dimana merupakan hasil perkalian dari harga saham awal dengan faktor pergerakan harga saham turun.

PARAMETER-PARAMETER METODE TRINOMIAL

Metode trinomial merupakan metode dinamika harga saham yang mempunyai tiga kemungkinan pergerakan harga saham yaitu harga saham naik, harga saham tetap, dan harga saham turun. Pada metode trinomial terdapat enam parameter yang berpengaruh yaitu , , , , dan . Untuk menentukan parameter-parameter tersebut, diasumsikan bahwa[7]:

1. Ekspektasi model harga saham diskrit sama dengan ekspektasi harga saham kontinu. 2. Variansi model harga saham diskrit sama dengan variansi harga saham kontinu. 3. . = 1

4. + + = 1

5. =

Diketahui ekspektasi harga saham model kontinu[9]: 1

( i ) i r t

E S

S e (5)

dan ekspektasi harga saham model trinomial[10]:

1

( i ) i( u m d )

E S S p up

m

p d (6)

Dengan menyamakan Persamaan (5) dan (6), diperoleh:

( ) 1 2 ( ) 3 3 1 2 3 3 r t i i u m d r t u m d r t u r t u S e S p u p p d e p u p p d e d u d p e d p u d m m                   (7)

Selanjutnya, diketahui varians harga saham model kontinu[9]:

2

2 2 1

( i ) i r t( t 1)

Var SS ee   (8)

dan varians harga saham model trinomial[10]:

(5)

2 2 2 2 2 2 1

( i ) i ( u m d ) i r t

Var S S p up

m

p dS e  (9) Dengan menyamakan Persamaan (8) dan (9), diperoleh:

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 (2 ) 2 2 2 (2 ) 2 2 (2 ) 2 2 2 ( 1) ( ) ( ) 2 3 2 1 3 3 1 3 r t t r t i i u m d i r t u m d r t u u r t u S e e S p u p p d S e e p u p p d e p u d e d p u d m m p                                (10) dengan batasan 0 < < . Selanjutnya, dengan menyamakan Persamaan (7) dan (10), diperoleh:

2 2 (2 ) 2 1 2 0 3 3 3 r t r t r t e  ue   ue  

(11)

dengan membagi Persamaan (11) dengan 2 3 r t e 

, sehingga menjadi: 2 ( 2 ) 2 1 3 1 0 2 3 r t r t e u u e                     (12) misalkan = ( )∆

∆ , maka Persamaan (12) menjadi persamaan kuadrat yang berbentuk − 2 + 1 = 0 dengan

, =

±

= ± − 1 dengan − 1 > 0 karena > 0 maka akar persamaan yang dipilih yaitu

= + − 1 (13)

Selanjutnya dengan menggunakan pendekatan suku pertama deret Taylor ex  1 x

, diperoleh nilai = ∆ yang di substitusikan ke Persamaan (13), sehingga diperoleh:

3 t

ue  ; de 3 t

dengan mensubstitusikan parameter u dan d ke dalam Persamaan (7) serta menggunakan pendekatan suku pertama deret Taylor, diperoleh:

2 2 1 2 12 6; u t p r        2 2 1 6 2 12 d t p r        STUDI KASUS

Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan International Business Machine Corporation (IBM) yang merupakan sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang produksi dan penjualan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Data yang digunakan bersumber dari https://finance.yahoo.com dengan data saham yang diambil yaitu harga penutupan (close) pada periode 1 November 2018 sampai dengan 1 November 2019.

Terdapat beberapa indikator yang ditentukan terlebih dahulu dalam menentukan harga opsi, antara lain harga saham awal ( ), harga kesepakatan ( ), suku bunga bebas risiko ( ), dan waktu jatuh tempo. Berdasarkan pada data harga penutupan saham dari perusahaan IBM diperoleh harga saham

(6)

awal ( ) sebesar $134,45 dan harga kesepakatan ( ) sebesar $120. Dengan suku bunga bebas risiko ( ) yang ditetapkan oleh bank sentral Amerika sebesar 1,75% dan waktu jatuh tempo adalah 20 November 2019 sampai dengan 20 Desember 2019 (umur kontrak opsi saham 30 hari) yang dijadikan tahun sehingga nilainya menjadi = = 0,08219.

Sebelum melakukan perhitungan harga opsi, dilakukan perhitungan volatilitas. Langkah-langkahnya adalah dengan terlebih dahulu menghitung nilai return saham harian. Selanjutnya, dihitung estimasi mean dan varians dari return saham harian. Perhitungan tersebut menghasilkan:

1 0,16053 0, 00064 252 n t t t R R n

2 2 1 0, 05426 0, 000216 1 251 n t t t R R S n      

Kemudian, dilakukan perhitungan volatilitas menggunakan Persamaan (6), diperoleh: 252 0, 000216 0, 23341

   

Nilai volatilitas dari return data saham adalah sebesar 0,23341 atau 23%. Selanjutnya, dilakukan perhitungan harga opsi beli tipe Eropa untuk perusahaan IBM pada tanggal 20 November 2019 dengan terlebih dahulu menghitung nilai parameter-parameter , , dan . Sehingga diperoleh:

1,12289 0, 89056 0,16321 0,17012 u d u d p p    

Setelah setiap parameter-parameter diperoleh, didapat harga saham pada setiap pergerakan secara naik, tetap, dan turun yaitu:

134, 45 1,12289 150, 97 134, 45 134, 45 0,89056 119, 74 u m d S S S       

Kemudian dibentuk gambar grafik perubahan harga saham sebagai berikut:

Berdasarkan Gambar 2, diketahui bahwa harga saham awal ( ) pada saat adalah $134,45. Kemudian pada saat waktu jatuh tempo ( ), harga saham bergerak naik menjadi $150,97 dengan peluang kenaikan sebesar 0,16321. Harga saham tetap bernilai $134,45 dengan peluang sebesar 0,67. Dan harga saham bergerak turun menjadi $119,74 dengan peluang turun sebesar 0,17012.

Selanjutnya, berdasarkan harga kesepakatan, parameter-parameter yang berpengaruh, dan nilai , dan diperoleh nilai opsi beli (payoff) tipe Eropa pada pergerakan naik, tetap, dan turun sebagai berikut: = 119,74 = 134,45 = 150,97 = 134,45 = 0,17012 = 0,16321 = 0,67

(7)

max( , 0) max(150, 97 120, 0) 30, 97 max( , 0) max(134, 45 120, 0) 14, 45 max( , 0) max(119, 74 120, 0) 0 u u m m d d C S K C S K C S K               

Maka diperoleh harga opsi beli:

( ) ((0,16321 30, 97) (0, 67 14, 45) (0,17012 0)) 14, 67 r t u u m m d d r t C e p C p C p C e              

Sehingga, harga yang harus dibayarkan pembeli opsi kepada penjual opsi agar mendapatkan hak atas opsi tersebut adalah sebesar $14,67.

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan pada studi kasus dengan data saham perusahaan International Business Machine Corporation (IBM) periode 1 November 2018 sampai dengan 1 November 2019, dengan harga saham awal sebesar $134,45, harga kesepakatan sebesar $120, waktu jatuh tempo selama 30 hari dan tingkat suku bunga sebesar 1,75%. Diperoleh harga opsi beli tipe Eropa yang akan dieksekusi pada tanggal 20 November 2019 menggunakan metode trinomial adalah $14,67. Jadi, harga yang harus dibayarkan pembeli opsi kepada penjual opsi agar mendapatkan hak atas opsi tersebut adalah sebesar $14,67. Sehingga, metode trinomial lebih realistis dalam memperkirakan harga opsi saham jika dibandingkan dengan metode binomial. Hal ini karena pada kenyataannya harga saham tidak hanya dapat bergerak naik dan turun, namun dapat juga bergerak tetap.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Darmadji T dan Fakhruddin HM. Pasar Modal di Indonesia Ed ke-2. Jakarta: Salemba Empat; 2006.

[2]. Martalena dan Malinda M. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi; 2011.

[3]. Tandelilin E. Pasar Modal: Manajemen Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: PT Kanisius; 2017.

[4]. Bodie Z, Kane A, Marcus AJ. Investments Ed ke-6. Jakarta: Salemba Empat; 2006.

[5]. Higham DJ. An Introduction to Financial Option Valuation. Cambridge: University Press; 2004.

[6]. Ruppert D. Statistics and Data Analysis for Financial Engineering. New York: Springer; 2011.

[7]. Hull JC. Option, Futures, and Other Derivatives Ed ke-8. New Jersey: Pearson Prentice Hall; 2012.

[8]. Sutarno YA, Maruddani DAI, Sugito. Valuasi Compound Option Put On Put Tipe Eropa. Gaussian. 2014; (3):509-518.

[9]. Aziz A. Empat Model Aproksimasi Binomial Harga Saham Model Black-Scholes. CAUCHY. 2009; (1):15-24.

[10]. Meliyani R, Nugrahani EH, Lesmana DC. Penentuan Harga Opsi Call Window Reset Menggunakan Metode Binomial Tree dan Trinomial Tree. JMA. 2016; (15):23-34.

(8)

QISTI NISSA : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak qnissa98@gmail.com

NEVA SATYAHADEWI : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak neva.satya@math.untan.ac.id

HENDRA PERDANA : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak hendra.perdana@math.untan.ac.id

Gambar

Gambar  1  menunjukkan  bahwa  misalkan  suatu  opsi  beli  mempunyai  waktu  hidup  [0, ]
Gambar 2 Trinomial Tree untuk Pergerakan Harga Saham

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dalam pengumpulan data, yaitu dengan diskusi kelompok terarah ( Focus Group Discussion ) dan wawancara mendalam ( indepth

Kondisi Pembebanan Homogen Kondisi Pembebanan Heterogen Kondisi Pembebanan 1.. kondisi pembebanan ballast a trough yang terdapat pada wrang pelat portside dengan nilai sebesar

Konstruksi jendela 2 sayap diubah menjadi jendela kaca nako/ jalusi (di Desa Tonsealama dan Desa Rurukan). 3) Perubahan konstruksi kolong rumah terdapat di Desa Rurukan dan

Koperasi Himpunan Masyarakat Gaharu Indonesia Sejahtera (Himagari Sejahtera) memberanikan diri mendampingi masyarakat untuk mendapat pinjaman Pengayaan/Pembuatan Hutan

Penerapan inovasi belum sepenuhnya dilakukan oleh setiap anggota kelompok tani, inovasi hanya diimplementasikan oleh beberapa petani yang menjadi pengelola

Penelitian dilakukan terhadap 70 orang pasien vitiligo dan 20 orang kontrol, didapatkan hasil terdapat peningkatan kadar homosistein serum pasien vitiligo serta

Penentuan harga kontrak opsi tipe Amerika dengan metode Binomial Tree diperoleh dengan cara mencari nilai return data historis harga saham pada PT.Telkom terlebih dahulu,

For jewellery sold after the end of the year, check a sample of sales invoices back to the final inventory sheets ensuring that the sales value exceeds the cost.. Where sales value