i ABSTRAK
Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi yang lebih baik, mengharuskan adanya perubahan pelayanan apoteker dari paradigma lama yaitu berorientasi kepada obat ke paradigma baru yaitu berorientasi kepada pasien melalui pelayanan kefarmasian. Adanya tuntutan ini mengharuskan apoteker untuk dapat meningkatkan kompetensinya yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Oleh sebab itu, dibutuhkan penelitian untuk mengukur tingkat kualitas apoteker yang bekerja di rumah sakit melalui pengukuran hubungan variabel-variabel job embeddedness (kelekatan kerja), job performance
(kinerja karyawan), job satisfaction (kepuasan kerja)dan job involvement
(keterlibatan kerja). Tahap pertama dalam penelitian ini adalah penyebaran kuesioner kepada 112 orang apoteker yang bekerja di rumah sakit yang bervariasi dilihat dari jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja,dan tipe rumah sakit. Dengan bantuan perangkat lunak smart PLS v 2.0, didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan beberapa hal yaitu keterlibatan kerja tidak menunjukkan peran sebagai mediator antara job embededdness dengan kinerja karyawan karena job
embeddedness dapat berhubungan langsung dengan kinerja karyawan, sedangkan
hubungan antara keterlibatan kerja dan kinerja karyawan tidak menunjukkan hubungan secara signifikan. Sedangkan peran mediator keterlibatan kerja pada hubungan antara job embeddedness dan keterlibatan kerja tidak memediasi penuh karena job embeddedness dapat berhubungan secara langsung terhadap kepuasan kerja. Pada penelitian kali ini juga secara statistika menunjukan job embeddedness
berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan kerja, job embeddedness
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, job embeddedness
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dan keterlibatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
Kata kunci : Apoteker rumah sakit, job embeddedness, kinerja karyawan,
kepuasan kerja, keterlibatan kerja.
FAKULTAS FARMASI
ii ABSTRACT
Demands of patients and the public about the quality of pharmaceutical better services necessitated a change of pharmacist services from the old paradigm that is drug oriented (orientation to the drug) to a new paradigm that is patien toriented (orientation to the patient) through a pharmaceutical care (pharmaceutical care). The existence of these demands requires pharmacists to be able to improve their competence, including knowledge, skills, and behaviors. Therefore, research is needed to measure the quality of pharmacists who work in hospitals through the measurement of variable relations job embeddedness job performance, job satisfaction and job involvement. The first stage in this study were 112 people distributing questionnaires to pharmacists who work in hospitals varied views of gender, age, education, tenure, and type of hospital.With the PLS software helped, obtained results that show a few things that job involvement does not indicated role as mediator between job embededdness to job performance because job embeddedness can be directly related to job performance, while the relationship between job involvement and job performance are not shows the relationship significantly.While the mediator role of job involvement on the relationship between job embeddedness and job involvement are not fully mediaton because job embeddedness can be directly related to job satisfaction. In the present study also showed job embeddedness statistical significant effect on jobinvolvement, job embeddedness significant effect on job performance, job embeddedness significant effect on jobsatisfaction, job involvement and job satisfaction have a significant effect.
Keynote: Pharamacist in hospital, job embeddedness, job performace, jobsatisfaction, job involvement
FAKULTAS FARMASI
ii