• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG DI DANAU LAUT TAWAR KABUPATEN ACEH TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG DI DANAU LAUT TAWAR KABUPATEN ACEH TENGAH."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING

APUNG DI DANAU LAUT TAWAR

KABUPATEN ACEH TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SILVIYANUN NIM. 309331050

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

ABSTRAK

Silviyanun, NIM: 309331050. Analisis Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung Di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) budidaya ikan keramba jaring apung yang dilakukan petani dilihat dari segi modal, benih/bibit, pakan, produksi, dan pemasaran, (2) pendapatan yang diperoleh petani keramba jaring apung di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah.

Penelitian ini dilakukan di Danau Laut Tawar, 2013. Populasi dalam penelitian ini yaitu total petani keramba jaring apung yang berjumlah 188 KK. Sampel ditentukan sebanyak 50% dari jumlah total petani keramba jaring apung berjumlah 94 KK yang diambil secara acak. Data dikumpulkan melalui teknik komunikasi langsung kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. 2013.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :

Analisis Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung Di Danau Laut Tawar Kabupaten

Aceh Tengah. Penulisan skripsi ini untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

Dukungan dan semangat pada penulis juga hadir dari berbagai pihak yang

lain, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini

penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof, Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta

staf

2. Bapak Dr.H.Restu, M.S selaku Dekan FIS beserta stafnya.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan 1 dan Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan

penulisan skipsi ini.

6. Bapak Drs. Maringan Sirait, SU selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali

penulis dengan segudang ilmu dan nasehat selama di bangku perkuliahan.

8. Bapak kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah

9. Teristimewa kepada kedua orang tua, ayahanda Sudarto dan Ibunda Lismawati

yang sangat penulis cintai, terimakasih sebesar-besarnya atas dukungannya

baik moril maupun materil yang tak akan terbalas dengan apapun.

10.Keluarga tercinta Bang Alwan, Bang Adli, Kak As, Kak Dini dan

keponakan-keponakan yang turut memberi semangat bagi penulis.

11.Bapak H. Siagian selaku Tata Usaha Pendidikan Geografi yang telah banyak

(7)

iv

12.Teman-teman seperjuangan Dini, Indah, Nanda, Nurul, Rani, Ririn, Rizki,

Lilah atas dukungan dan masukan-masukannya.

13.Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2009

terkhusus AB Ekstensi yang turut membantu penulis dalam menjalani aktifitas

dunia kampus di UNIMED.

14.Buat Iwan Ramadhansyah yang memberikan waktu dan dukungannya.

15.Buat adik-adik kos Yeni, Evi, Ulan, Janah, Walida, dan Ayuyang juga telah

memberikan begitu banyak dukungan bagi penulis.

16.Rekan-rekan bimbingan skripsi yang selalu memberikan masukan serta

motivasi bagi penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua yang

memberikan bantuan atas selesainya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pembaca, khususnya bagi jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Medan, April 2014 Penulis

(8)

ix

4. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk ... 38

5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 39

6. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 40

7. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 41

8. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 42

9. Saranadan Prasaran Pendidikan ... 43

10. Banyaknya Fasilitas Kesehatan ... 44

11. Banyaknya Alat Transportasi ... 44

12. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur ... 45

13. Tingka Pendidikan Responden ... 46

14. Jumlah Tanggungan Responden ... 46

15. Lama Jadi Pembudidaya KJA ... 47

16. Komposisi Responden Berdasarkan Jumlah Petak Keramba ... 47

17. Lamanya menjalankan usaha KJA dengan jumlah KJA ... 48

18. Ukuran Keramba dan Jumlah KJA ... 49

19. Biaya Investasi Responden ... 49

20. Biaya Tetap Responden ... 50

21. Biaya Variabel ... 50

22. Biaya Operasional Responden ... 51

23. Ukuran KJA Dengan Jumlah Benih Yang Ditebar ... 52

24. Rata-rata Produksi Ikan Perpanen ... 54

25. Pemasaran Hasil Panen ... 55

(9)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

B.Identifikasi Masalah ... 4

C.Pembatasan Masalah ... 5

D.Rumusan Masalah ... 5

E.Tujuan Penelitian ... 5

F.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Kerangka Teoritis ... 7

B. Penelitian Yang Relevan ... 23

D. Teknik Pengumpulan Data ... 31

(10)

viii

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 34

A. Kondisi Fisik ... 34

B. Kondisi Non Fisik ... 37

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

B. Pembahasan ... 59

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir... 28

2. Peta Kabupaten Aceh Tengah ... 35

3. Keramba jaring apung ... 48

4. Aktivitas Pemberian Pakan ... 53

5. Pakan Pelet Yang Digunakan Responden ... 54

6. Ikan Nila Yang Siap Dipanen ... 55

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Daftar Wawancara ... 71

2. Tabel Data Mentah Usaha Budidaya KJA ... 75

3. Biaya Investasi ... 79

4. Biaya Tetap ... 82

5. Biaya Variabel ... 85

6. Biaya Operasional ... 88

7. Analisis Usaha ... 90

8. Pedapatan perbulan responden ... 92

9. Perhitungan kepadatan penduduk ... 96

10. Perhitungan sex ratio ... 97

11. Perhitungan ratio ketergantungan ... 98

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari segi potensi alam, Indonesia memiliki potensi sumber daya

perairan yang cukup besar untuk pengembangan budidaya perikanan. Hal ini

didukung dengan luas perairan umum di Indonesia saat ini ± 14 juta ha, meliputi

11,95 juta ha sungai dan rawa, 1,78 juta ha danau alam, dan 0,03 juta ha danau

buatan. Diperairan tersebut hidup bermacam-macam jenis ikan. Hal ini merupakan

potensi alami yang sangat bagus untuk pengembangan usaha perikanan (Rahardi

dalam Roselina, 2012).

Pembangunan sektor Perikanan dan Kelautan sebagai bagian dari

pembangunan Nasional bertujuan untuk mengusahakan agar setiap kegiatan

perikanan dan kelautan dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik kegiatan

produksi, pengolahan, maupun pemasaran (Dahuri dalam Pontoh, 2012).

Pembangunan perikanan Indonesia merupakan suatu usaha pengembangan

perikanan di semua wilayah yang berpotensi, baik di darat maupun di laut.

Perikanan air laut yaitu kegiatan utama adalah penangkapan (hunting) di laut

untuk memanfaatkan sumberdaya hayati laut. Sedangkan usaha perikanan darat

yang juga disebut perikanan air tawar yaitu tempat yang dipergunakan untuk

perikanan darat meliputi sungai, danau, bendungan, rawa empang, kolam, sawah,

serta tambak di tepi pantai. Usaha perikanan darat pada umumnya diusahakan

oleh petani sebagai mata pencaharian (Evy, 2001).

(14)

2

Peranan sektor perikanan dalam pembangunan nasional antara lain

meningkatkan produksi perikanan, meningkatkan lapangan kerja baru dan

meningkatkan kebutuhan konsumsi ikan untuk memenuhi gizi masyarakat

(Cahyono, 2005). Pada tahun 2006 sektor pertanian (dalam arti luas) mampu

menyerap tenaga kerja sebesar 44,5 persen (42,3 juta orang tenaga kerja) dari total

95,1 juta orang tenaga kerja nasional yang terserap pada berbagai bidang

pekerjaan. Sub sektor perikanan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 14,4

persen atau sebanyak 6,1 juta orang tenaga kerja (BPS dalam Haris, 2008).

Usaha pemanfaatan sumberdaya perairan umum bagi usaha budidaya ikan

yang kini digiatkan adalah usaha budidaya dalam keramba jaring apung (floating

net). Prospek budidaya ikan dalam kantong jaring apung ini cukup cerah,

mengingat di Indonesia banyak terdapat danau, waduk buatan maupun

penampungan air lainnya, sehingga akan memberikan peluang yang semakin

besar bagi para petani ikan atau masyarakat yang ingin memanfaatkan perairan

tersebut untuk budidaya dalam kantong jaring apung (Saputra dalam Pontoh,

2012).

Faktor produksi seperti pemilihan lokasi dan pembuatan keramba

merupakan langkah awal dalam merintis usaha keramba jaring apung, pemilihan

lokasi harus mempertimbangkan kualitas air, dan sebagainya. Sementara itu,

beberapa kendala yang sering dihadapi oleh pembudidaya, pengolah dan pemasar

ikan adalah lemahnya modal, akses terhadap pasar, kurangnya pendidikan dan

(15)

3

pembudidaya ikan sangat tergantung dari jenis usaha budidaya dan sistem

pembudidayaan ikan yang dilakukan (Andriyani, 2008).

Pembudidayaan ikan di keramba jaring apung merupakan jenis budidaya

intensif, sehingga memerlukan kebutuhan pakan dalam jumlah yang cukup dan

berkualitas. Selain itu, untuk mendapatkan kualitas ikan yang baik, maka

kebutuhan-kebutuhan dasar untuk pertumbuhan ikan haruslah benar-benar diperhatikan.

Kebutuhan mutlak pertama adalah pakan, tentunya setiap makhluk hidup

membutuhkan pakan untuk tumbuh mulai dari lahir hingga akan mati (Taufiq, 2011).

Faktor-faktor produksi lainnya seperti penebaran benih, ukuran benih,

pemberian pakan, pengendalian hama dan penyakit, dan keamanan sangatlah

berpengaruh terhadap hasil produksi ikan keramba jaring apung. Kegiatan

ekonomi yang dijalankan masyarakat di suatu daerah tidak terlepas dari sumber

daya alam yang terdapat di daerah tersebut. Seperti halnya Aceh Tengah,

keberadaan danau Laut Tawar dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai

usaha pembudidayaan ikan keramba khususnya keramba jaring apung yang

dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat sekitar. Hal tersebut sejalan

dengan yang disampaikan oleh Tarigan (2005) mengenai teori lokasi yang

merupakan ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi,

atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial,

serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai

macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (http://repository

.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/56461/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustak

(16)

4

Pada tahun 2007 jumlah rumah tangga budidaya jaring apung di

Kabupaten Aceh Tengah yaitu sebanyak 346 buah dengan luas total keramba

jaring apung mencapai 6,1 Ha sedangkan pada tahun 2012 jumlah rumah tangga

budidaya jaring apung menurun 188 buah dengan luas keramba yang hanya

mencapai 3,3 Ha. Namun penurunan jumlah rumah tangga dan luas keramba ini

berbanding terbalik dengan jumlah produksinya. Pada tahun 2007 jumlah

produksi keramba jaring apung hanya sebesar 59,2 ton sedangkan pada tahun

2012 jumlah produksinya mencapai 167,2 ton (Kantor Dinas Kelautan dan

Perikanan Aceh, 2012). Dari data yang ada dapat diketahui bahwa penurunan

luasan keramba jaring apung tidaklah berpengaruh buruk terhadap jumlah

produksi keramba jaring apung, karena jumlah produksi justru meningkat di tahun

2012.

Pemasaran ikan keramba jaring apung ini mencakup daerah Aceh Tengah,

Bener Meriah, Nagan Raya dan Meulaboh. Untuk Aceh Tengah membutuhkan

ikan keramba jaring apung sampai 600 kg/hari, Bener Meriah 200 kg/hari,

sedangkan untuk daerah Nagan Raya dan Meulaboh membutuhkan 500

kg/minggunya. Namun sejak 2013 pemasaran ke daerah Nagan Raya dan

Meulaboh telah dihentikan karena para petani keramba tidak dapat menyediakan

ikan keramba untuk dipasarkan di daerah tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan yang dapat

diidentifikasikan adalah berbagai permasalahan dalam pembudidayaan ikan

(17)

5

pakan, pengendalian hama dan penyakit ikan, produksi, keamanan, kondisi

perairan, tenaga kerja, luas keramba, dan pemasaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah

dalam penelitian ini yaitu masalah pembudidayaan ikan keramba jaring apung

yang meliputi modal, benih/bibit, pakan, dan produksi. Serta pemasaran ikan

keramba jaring apung di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan kepada pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan

masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana budidaya ikan keramba jaring apung dilihat dari segi modal,

benih/bibit, pakan, produksi, dan pemasaran di Danau Laut Tawar Kabupaten

Aceh Tengah?

2. Bagaimana pendapatan petani ikan keramba jaring apung di Danau Laut

Tawar Kabupaten Aceh Tengah ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui budidaya ikan keramba jaring apung dilihat dari segi

modal, benih/bibit, pakan, produksi, dan pemasaran di Danau Laut Tawar

Kabupaten Aceh Tengah.

2. Untuk mengetahui pendapatan petani ikan keramba jaring apung di Danau

(18)

6

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi pengusaha ikan keramba jaring apung

khususnya di Kabupaten Aceh Tengah.

2. Agar penulis mengetahui bagaimana budidaya ikan keramba jaring apung di

Danau Laut Tawar

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan meneliti masalah

(19)

67

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diperoleh kesimpulan:

1. Budidaya ikan keramba jaring apung di Danau Laut Tawar ditinjau dari :

Modal yang dibutuhkan dalam sekali masa panen tertinggi yaitu Rp.

335.971.333, dan yang yang terendah Rp. 13.190.000 dengan modal

rata-rata sebesar Rp. 53.636.666. Benih yang digunakan yaitu jenis nila gift

yang diperoleh dari Balai Benih Ikan (BBI) Toweren, dengan ukuran 5 – 8

cm/ekor atau 10 – 50 gr/ekor dan ikan dengan berat 100 gr/ekor yang

dipelihara selama 2 – 4 bulan. Jenis pakan yang digunakan berupa pelet

dengan pemberian pakan sebanyak 3 – 4 kali sehari. Rata-rata produksi

sebesar 4.528 kg/panen dengan tingkat kelangsungan hidup ikan 75% –

80%. Saluran distribusi yang digunakan yaitu saluran tingkat nol, saluran

tingkat satu, dan saluran tingkat dua dengan sistem pengangkutan ikan

menggunakan cara terbuka. Pemasaran ikan mencakup dalam (Aceh

Tengah) dan luar kabupaten (Bener Meriah).

2. Pendapatan tertinggi yang diperoleh yaitu Rp. 212.580.000, dan yang

terendah yaitu sebesar Rp. 8.890.000 dengan pendapatan rata-rata sebesar

Rp. 3.177.266/bulan per satu kali panen. Jika dikaitkan dengan UMP Aceh

maka pendapatan petani lebih tinggi dari UMP Aceh. Modal yang

digunakan akan kembali setelah 1 sampai 2 kali masa panen dengan

(20)

68

Secara individu BEP volume produksi terendah yaitu 573 kg dan yang

tertinggi yaitu 14.607 kg. Sedangkan BEP harga produksi terendah yaitu

sebesar Rp. 7.971 dan tertinggi yaitu Rp. 12.770. BEP volume produksi

dan BEP harga produksi yang diperoleh seluruh petani keramba jaring

apung lebih tinggi daripada BEP volume produksi dan BEP harga produksi

keseluruhan yaitu sebesar 2.323 kg dengan titik impas harga produksi

rata-rata Rp. 11.825.

B. Saran

1. Diharapkan pemerintah memberikan penyuluhan pembuatan pakan

alternatif yang ramah lingkungan bagi petani keramba jaring apung agar

penghasilannya lebih optimal dan lebih baik untuk kelestarian air danau.

Selain itu, agar pemasaran ikan lebih terarah dan terorganisir diharapkan

kepada petani keramba jaring apung untuk membuat sebuah organisasi

atau koperasi yang mampu membantu pemasaran ikan yang diproduksi.

2. Masih terdapatnya petani keramba jaring apung yang pendapatan

perkapitanya dibawah UMP Aceh sehingga diharapkan pemerintah dapat

memberikan penyuluhan mengenai penyakit beserta pengobatan ikan

(21)

69

DAFTAR PUSTAKA

Adriyani, Rini. 2008. Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Kelompok Pembudidaya Ikan Melalui Program Replika Skim Modal Kerja. Tesis.

Ghufran, Kodri. 2013. Budidaya Nila Unggul. Jakarta : Agro Media

Handiyani, Reja. 2007. Optimalisasi Distribusi Pemasaran Ikan Mas Hidup Dari Waduk Cirata Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Bogor : Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan. FPIK-IPB

http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/20726/1/Saluran-Distribusi-Dalam-Kantor Balai Penyuluh Kecamatan Lut Tawar, 2013

Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, 2012

Kantor Dinas Perikanan Aceh Tengah, 2012

Kotler dan Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Indeks

Kurniadi, Yudhi. 2011. Studi Tentang Budidaya Ikan Nila Keramba di Desa One-One Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED

(22)

70

Panjaitan, Helova. 2011. Strategi pemasaran ikan nila hasil budidaya keramba Jaring Apung (floating net). Skripsi. Medan : Departemen Agribisnis. FP-USU

Perdana, Haris. 2008. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembesaran Ikan Mas Dan Nila Pada Keramba Jaring Apung (KJA) Sistem Jaring Kolor Di KJA Waduk Cikoncang Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak Banten. Skripsi. Bogor : Manajemen Agribisnis. FP-IPB

Pontoh, Otniel. (2012). Analisa Usaha Ikan Dalam Jaring Apung Di Desa

Tandengan Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara.Jurnalno

1907-9672, vol 7, halaman 1424-1428. Dosen. Manado : FPIK-UNSRAT

Rochdianto, A. 1996. Budidaya Ikan Di Jaring Terapung. Jakarta : Penebar Swadaya

Sidabutar, Rina. 2012. Studi Tentang Budidaya Ikan Keramba di Desa Silalahi Kecamatan Silalahisabungan Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED

Sofa, Naula. 2006. Pengaruh Ternak Ikan Keramba Terhadap Penghasilan Penduduk di Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi. FIS-UNIMED

Siniwoko, Endro. 2013. Budidaya dan Bisnis Ikan Nila. Surabaya : Dafa Publishing

Sumerta, Njoman. 2010. Manajemen Sumber Daya Perikanan. Bogor : IPB Press

Suyanto, Rachmatun. 2009. Nila. Jakarta : Penebar Swadaya

Gambar

Tabel Data Mentah Usaha Budidaya KJA ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

Judul skripsi : “Peranan Metode Bermain Sambil Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Anak Tunagrahita Sedang (Penelitian Tindakan Bersama Keluarga Anak

Perbuatan yang dikriminalisasi dalam Pasal 28 ayat (1) UU ITE merupakan bentuk penanggulangan tindak pidana penipuan online yaitu untuk mengatur perbuatan yang

Poin peluang pada industri kecil kerajinan tenun songket/tenun ikat di Kota Pekanbaru yang memiliki skor dan bobot paling tinggi adalah adanya dukungan dari pemerintah

Memberikan masukan yang bermanfaat bagi Dinas atau Instasi terkait khususnya Komisi Penanggulangan Aids Kota Semarang dalam penanggulangan tingginya kasus HIV/AIDS

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dengan adanya Sistem Informasi Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) Berbasis Web dapat memudahkan mahasiswa untuk melakukan

Kualitas Produk, Harga dan Lokasi secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen pada warung-warung makan Lamongan di kota Manado, sehingga hipotesis yang

Mengingat pada tahun 2011 BCA membukukan cadangan sejumlah Rp 597 miliar (di luar pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan estimasi kerugian

Persepsi terhadap harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap konsumen dalam memutuskan pembelian barang, dalam penelitian yang dilakukan [15] dengan Analisis