PENERAPAN METODE PROYEK DALAM
MENGEMBANGKAN SIKAP KERJASAMA ANAK
USIA 5-6 TAHUN DI TK AN-NISA MEDAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Persyaratan
Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
OLEH
WAN NOVA LISTIA
NIM. 1103313021
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Proyek Dalam Mengembangkan
Sikap Kerjasama Anak Usia 5-6 Tahun di TK An-Nisa Tahun Ajaran 2012/2013”,
disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Ilmu Pendidikan Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S Selaku Dekan FIP UNIMED.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S dan
Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Selaku Pembantu Dekan FIP
UNIMED.
4. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd Selaku Ketua Jurusan PLS FIP UNIMED.
5. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd Selaku Ketua Prodi PG-PAUD FIP UNIMED.
6. Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S Selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan
berupa ilmu dan kasih sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan
skripsi ini.
7. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Ibu Dra.Nasriah, M.Pd, dan Ibu Dra.
iii
masukan serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga
selesainya penyusunan skripsi ini.
8. Kepala Sekolah TK An-Nisa Medan, Ibu Dra. Hj Nasriah, M.Pd yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, guru
pendamping Kelas B Matahari Ibu Asmawati dan teman-teman sesama guru
di TK An-Nisa Medan (Winda Andasari, Cut Fenny Luciana, Agustini
Maymunah dan Nurul Akmal) yang telah membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian.
9. Prof. Dr. Yusnadi, M.S Selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.
10. Bapak dan Ibu Dosen dan staf pegawai Jurusan PLS dan Prodi PG-PAUD
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama
penyusunan skripsi ini.
11. Ibunda Almh. Wan Nur Azlah dan Ayahanda Alm. Datuk Muhammad Laily
Noor yang begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a, dorongan,
motivasi, serta semangat kepada penulis walaupun beliau sudah tiada tetapi
kasih sayang mereka tetap penulis rasakan dalam menyelesaikan
perkuliahan di Unimed. Kepada abangnda Alm. Datuk Zul Azmi, abangnda
Datuk Sofyan Azhar,SE/Istri, kakanda Wan Nurlia Hanum,SP, kakanda
Wan Hera Yulinda, kakanda Almh. Wan Anita Sia,S.Pd, keponakan serta
seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan do’a, kasih sayang dan
iv
12. Teman-teman seperjuangan PG-PAUD Konversi ’09 terutama Winda dan
Fenny. Adik-adik PG-PAUD Konversi, PG-PAUD Reguler/ Ekstensi,dan
PG-PAUD Pemko.
13. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah
membantu dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan
perkuliahan.
Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun
dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia
pendidikan khususnya pada pandidikan anak usia dini.
Medan, Juli 2013 Penulis
i kerjasama antar anak dalam mengerjakan suatu tugas/pekerjaan di dalam kelompok, (2) metode pembelajaran yang selama ini diterapkan guru belum mencapai hasil yang maksimal, (3) perhatian guru kurang maksimal dalam mengembangkan sikap kerjasama anak, (4) kurangnya guru memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah dalam kegiatan pembelajaran sebagai sumber belajar. Salah satu cara untuk mengembangkan sikap kerjasama yaitu dengan metode proyek. Metode proyek juga diharapkan dapat menjadi wahana untuk menggerakkan kemampuan kerjasama dengan sepenuh hati, dan meningkatkan keterampilan dan menumbuhkan minat dalam memecahkan masalah tertentu secara efektif dan kreatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sikap kerjasama anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode proyek di TK An-Nisa Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Objek penelitian ini adalah mengembangkan sikap kerjasama anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa Medan TA 2012/2013. Subjek penelitian adalah anak kelas B Matahari yang berjumlah 13 orang.
Proses penelitian dilakukan melalui 2 siklus. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Hasil analisa setelah diberikan tindakan I yaitu metode proyek dalam membuat hiasan dinding dan membuat market reboisasi, dari hasil observasi aktivitas anak di dapat 1 orang anak (8%) yang memiliki kriteria baik, sebanyak 8 orang anak (61%) yang memiliki kriteria cukup, sementara 4 orang anak (31%) memiliki kriteria kurang. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai.
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1. Tingkat Pencapaian Perkembangan Sosial Emosional dan Kemandirian
Anak Usia 5-6 Tahun ... 15
3.1. Langkah-Langkah Pelaksanaan Siklus I ... 31
3.2. Lembar Observasi Perkembangan Sikap Kerjasama Anak ... 34
3.3. Lembar Observasi Mengajar Guru ... 36
3.4. Interpretasi Sikap Kerjasama ... 37
3.5. Jadwal Penelitian ... 38
4.1. Gambaran Awal Perkembangan Sikap Kerjasama Anak ... 39
4.2. Rekapitulasi Perkembangan Sikap Kerjasama Anak Sebelum Tindakan 40 4.3. Keadaan Perkembangan Sikap Kerjasama Anak Pada Siklus I ... 44
4.4. Rekapitulasi Perkembangan Sikap Kerjasama Anak Pada SIklus I… 45 4.5. Keadaan Perkembangan Sikap Kerjasama Anak Pada Siklus II……. 50
4.6. Rekapitulasi Perkembangan Sikap Kerjasama Anak Pada Siklus II .. 51
4.7 Rekapitulasi Jumlah AnakYang Mengalami Perkembangan Sikap Kerjasama Anak Dari Awal, Siklus I dan SIklus II………. 52
ix
4.9 Rekapitulasi Perkembangan Sikap Kerjasama Anak Pada Gambaran
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
3.1 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 30
4.1 Grafik Anak Yang Mengalami Perkembangan ... 52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
Lampiran 1 Lembar Observasi Perkembangan Sikap Kerjasama Anak ... 62
Lampiran 2 Lembar Observasi Mengajar Guru……….. 64
Lampiran 3 Rancangan Kegiatan Harian (RKH) ... 65
Lampiran 4 Tabel Hasil Observasi Gambaran Awal ... 77
Lampiran 5 Tabel Hasil Observasi Siklus I ... 79
Lampiran 6 Tabel Hasil Observasi Siklus II ... 82
Lampiran 7 Tabel Hasil Observasi Mengajar Guru……… 85
Lampiran 8 Daftar Nama Anak Kelas B ... 87
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian………. . 88
Lampiran 10 Rancangan Kegiatan Mingguan (RKM) ... 105
Lampiran 11 Contoh Lembar Observasi Setiap Anak ... 109
- Surat Izin Penelitian FIP-UNIMED
58 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Penerapan metode proyek pada pembelajaran dapat mengembangkan
sikap kerjasama anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa Medan.
2. Perkembangan sikap kerjasama anak pada siklus I diperoleh sikap
kerjasama anak masih rendah. Dari 13 anak, hanya 1 orang anak (8%)
yang memiliki sikap kerjasama pada kriteria baik , sementara 8 orang
anak (61%) masih pada kriteria cukup, dan 4 orang anak (31%) pada
kriteria kurang. Nilai rata-rata sikap kerjasama anak yaitu 1,9. Pada
siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai karena kemampuan
klasikal anak pada kriteria baik (2,6) lebih rendah dari 75% yaitu hanya
8%.
3. Pada siklus II terjadi perkembangan yang signifikan, anak yang
memiliki sikap kerjasama pada kriteria baik ada 12 orang anak (92%),
yang memiliki sikap kerjasama pada kriteria cukup ada 1 orang anak
(8%). Nilai rata-rata perkembangan sikap kerjasama anak yaitu 2,8.
Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar
59 1.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya mengembangkan sikap
kerjasama anak diharapkan guru dapat menggunakan berbagai metode
pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode proyek.
2. Untuk guru pendidikan anak usia dini diharapkan lebih kreatif dan inovatif
dalam pembelajaran sehingga anak tidak merasakan kejenuhan saat
pembelajaran, khusus untuk guru-guru di TK An-Nisa agar dapat
menerapkan metode proyek sebagai salah satu metode pembelajaran di
sekolah.
3. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan
mampu mempersiapkan penelitian dengan matang sehingga hasil
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk menstimulasi,
membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu
menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan anak usia dini
merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia
delapan tahun. Pendidikan anak usia dini harus berlandaskan pada kebutuhan
anak, yang disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut di lingkungan di sekitarnya,
sesuai dengan tahap perkembangan fisik dan psikologis anak, dilaksanakan dalam
suasana bermain yang menyenangkan serta dirancang untuk mengoptimalkan
potensi anak.
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 1 butir 14, “Pendidikan anak usia dini
didefinisikan sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar
bagi pembentukan sumberdaya manusia di masa mendatang (Abdulhak,2007:52).
Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang nantinya akan menentukan kualitas
sumberdaya manusia di suatu negara. Semakin berkualitas pendidikan anak di usia
dininya, maka semakin berkualitas juga sumberdaya yang akan dihasilkan
2
pembelajaran dan pembiasaan manusia dalam menghadapi tantangan hidup agar
mampu bertahan dalam berbagai situasi.
Usia Taman Kanak-kanak (berkisar antara 4–6 tahun) merupakan usia
yang berada pada tahap egosentris dimana anak masih sangat kental dengan
keakuannya. Anak yang masih berada pada tahap ini sangat sulit untuk diajak
berbagi dengan yang lain, selalu merasa dirinya lebih dari orang lain, dan sulit
untuk diminta melakukan kegiatan dalam kelompok. Anak selalu menganggap
apapun yang menjadi miliknya tidak boleh dibagi dengan orang lain, hanya ia
seorang yang boleh memiliki.
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan orang lain.
Orang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain akan tetapi perlu ada
kerjasama dengan orang lain, begitu juga dengan anak. Menurut Permen 58 tahun
2009, ada beberapa aspek perkembangan anak yang harus di stimulasi, salah
satunya aspek sosial emosional dan kemandirian. Sikap kerjasama sendiri
merupakan tahapan pencapaian dari aspek tersebut yang harus di stimulasi. Sikap
kerjasama yang baik akan membawa pengaruh yang besar bagi kehidupan anak.
Dalam kehidupan, tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh anak antara lain,
mampu berkooperatif, memiliki toleransi dan empati kepada orang lain, dapat
menghargai orang lain, inisiatif, tidak tergantung serta gigih dalam bekerja.
Mempunyai sikap kerjasama yang baik membuat anak dapat diterima secara sosial
dan menjadi anak yang bahagia.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis yang juga merupakan
guru di TK AN-NISA pada kelompok B Kelas Matahari ditemukan mayoritas
3
terdapat 60% belum menunjukkan sikap kerjasama, sementara 40% anak sudah
terlihat memiliki sikap kerjasama yang diharapkan dimiliki oleh anak. Hal ini
dapat dilihat dari anak masih sering bertindak dengan kemauan sendiri, menguasai
alat-alat permainan tanpa mau berbagi dengan teman sebayanya. Sedangkan
dalam kegiatan yang dilakukan secara berkelompok anak tampak belum mampu
bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Hanya beberapa anak saja yang terlihat antusias dalam mengerjakan tugas
sementara anak yang lain hanya menunggu ataupun diam tanpa melakukan
apapun. Perilaku anak tersebut kadang kala menimbulkan keresahan tersendiri
dalam diri guru. Guru merasa belum mampu untuk menghalau tindakan tersebut,
arahan dan bimbingan telah dilakukan oleh guru tetapi hal tersebut belum
maksimal dalam mengembangkan sikap kerjasama antar anak. Perhatian dari guru
juga terasa kurang dalam mengembangkan sikap kerjasama pada anak apalagi
ketika waktu kerja kelompok sedang berlangsung. Guru terlalu terfokus pada hasil
kerja anak sementara proses pembelajaran tidak menjadi hal utama yang diamati
guru.
Guru juga perlu memperhatikan metode yang sesuai untuk
mengembangkan sikap kerjasama pada anak dan teknik-teknik yang dapat
digunakan untuk mencapai hal tersebut. Kurang tepatnya metode atau cara yang
digunakan guru selama ini belum maksimal untuk mengembangkan sikap
kerjasama anak. Model pembelajaran pada kegiatan awal dan akhir adalah model
pembelajaran klasikal dengan metode tanya jawab dan ceramah. Pemanfaatan
lingkungan sekitar sekolah dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan
4
besar dilakukan di dalam kelas, sehingga anak kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran terutama pada pengembangan sikap kerjasama. Hal ini
menyebabkan sikap kerjasama yang diharapkan tidak muncul pada diri anak.
Dengan melihat permasalahan tersebut, penulis selaku guru merasa perlu
melakukan upaya perbaikan dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan
strategi-strategi pembelajaran yang dapat menarik minat dan memotivasi anak untuk
belajar sehingga dapat mengembangkan sikap kerjasama pada anak. Berbagai cara
dicari untuk menanamkan kebiasaan anak untuk bekerja sama agar nantinya dapat
hidup bersosial sebagai anggota masyarakat. Salah satu aktivitas yang dapat membuat
anak senang dan tertarik adalah dengan memberikan kegiatan pembelajaran melalui
metode proyek. Metode proyek ini dapat dilakukan di luar dapat juga di dalam
ruangan.
Dengan menggunakan metode proyek, anak memperoleh pengalaman
belajar dalam berbagai pekerjaan dan tanggung jawab untuk dapat dilaksanakan
secara terpadu dalam rangka mencapai tujuan akhir bersama. Metode proyek juga
diharapkan dapat menjadi wahana untuk menggerakkan kemampuan kerjasama
dengan sepenuh hati, dan meningkatkan keterampilan dan menumbuhkan minat
dalam memecahkan masalah tertentu secara efektif dan kreatif. Dalam
pelaksanaan pengajaran dengan metode proyek, guru bertindak sebagai fasilitator
yang harus menyediakan alat dan bahan untuk melaksanakan “proyek” yang
berorientasi pada kebutuhan dan minat anak, yang menantang anak untuk
mencurahkan kemampuan dan keterampilan serta kreativitasnya dalam
5
Jadi metode proyek merupakan strategi pengajaran yang melibatkan anak
dalam belajar memecahkan masalah dengan melakukan kerjasama dengan anak
lain, masing-masing melakukan bagian pekerjaannnya secara individual atau
dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang menjadi milik bersama.
Oleh sebab itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Penerapan Metode Proyek Dalam Mengembangkan Sikap Kerjasama Anak
Usia 5-6 Tahun Di Tk An-Nisa T.A 2012/ 2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Belum tampak adanya kerjasama antar anak dalam mengerjakan suatu
tugas/ pekerjaan di dalam kelompok. Hal ini ditandai dengan anak masih
menunjukkan tingkah untuk menguasai suatu benda/ barang dalam
bermain maupun mengerjakan tugas.
2. Metode pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru belum
memenuhi hasil maksimal dalam mengembangkan sikap kerjasama pada
anak yang ditandai oleh antusias anak dalam mengerjakan tugas didalam
kelompok hanya terlihat pada beberapa anak saja.
3. Perhatian guru kurang maksimal dalam mengembangkan sikap kerjasama
pada anak.
4. Kurangnya guru memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah dalam kegiatan
6 1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini memiliki fokus masalah yaitu mengembangkan sikap
kerjasama anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode proyek di TK
An-Nisa Tahun Ajaran 2012/ 2013.
1.4 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah
kemampuan sikap kerjasama pada anak usia 5-6 tahun dapat berkembang dengan
menggunakan metode proyek di TK An-Nisa Tahun Ajaran 2012/2013?”
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah mengembangkan sikap kerjasama dengan menggunakan
metode proyek pada anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat dalam rangka pengembangan
ilmu yang berkaitan dengan pembentukan sikap kerjasama pada anak
melalui metode proyek, serta arti pentingnya proses belajar mengajar yang
dilaksanakan dengan perencanaan matang, kelengkapan alat dan media
7
dan hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
penyelenggaraan proses belajar mengajar.
2. Manfaat praktis
a) Siswa, yaitu: (1) Meningkatnya kemampuan kerjasama, dan kemampuan
berkomunikasi, dan (2) anak terlibat aktif dan memiliki peran penting
dalam proses belajar mengajar.
b) Guru, yaitu: (1) sebagai bahan masukan yang bersifat konstruktif dalam
melaksanakan pembelajaran secara lebih bervariatif, dan (2) sebagai
bahan informasi tentang kemajuan belajar anak.
c) Sekolah, yaitu: sebagai bahan informasi penting dan telaah pustaka
dalam rangka pembinaan dan pengelolaan tenaga guru profesional dalam
menjalankan tugas dan fungsinya terkait dengan proses belajar mengajar
di kelas.
d) Peneliti, yaitu: sebagai bahan informasi dan telaah pustaka pelaksanaan
60
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, Ishak. 2007. “Memposisikan Pendidikan Anak Dini Usia dalam Sistem Pendidikan Nasional”. Jakarta : Dir. PAUD, Dirjend. PLSP, Depdiknas.
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai – Karakter. Jakarta: Rajawali Pers.
Al-Bantany. 2009. Kumpulan Teori Kerjasama, (Online), dalam http://al-bantany-112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori-kerjasama.html, diakses 16 Oktober 2012)
Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Baron R&Byaned. 2000. Social psychology ninth edition. Pinted in the united State of America
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran. Jakarta: AV Publisher
Depdikbud, 2001. Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka.
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melakukan Penelitian Tindakan
Kelas. Medan. Pasca Sarjana Unimed.
Djamarah, Bahri, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan, terj. Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.
Indriani, Pramitha & Rochmat,Saefur. 2008. IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial )
Kelas 3. Bogor: Yudisthira
Kemendiknas. 2009. Permen Nomor 58 tahun 2009 Standar Perkembangan Anak. Jakarta.
Lukita, dkk. 2012. Teori Kerjasama dan Persaingan Kelompok, (Online), dalam http://www.imadiklus.com/2012/07/teori-kerjasama-dan-persaingan-kelompok.html, diakses 16 Oktober 2012)
Nuryanti, Lusi. 2008. Psikologi Anak. Jakarta: Indeks
R, Moeslichatoen. 1999. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Rachmawati, Yeni, dkk. 2005. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak
61
Roopnarine, Jaipaul L. & Johnson, James E. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam Berbagai Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Saifuddin, A. 2010. Kurikukum Raudhatul Athfal. Jakarta
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media
Syah, Muhibbin, 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soekanto, S. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sunarto & Hartono, Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineke Cipta
Susanti, Meilia. 2010. Statistik Deskriptif Dan Induktif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media .