• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jakarta sebagai ibukota Indonesia memiliki banyak sekali tempat rekreasi untuk wisatawan maupun penduduk dalam kota Jakarta seperti mall, museum dan kebun binatang. Museum Bahari adalah salah satu objek wisata mengenai dunia kelautan Indonesia. Museum yang menyimpan koleksi – koleksi mengenai kapal dan kelautan ini awalnya adalah gudang yang digunakan oleh VOC untuk menyimpan barang perdagangan seperti rempah – rempah. Dari masa VOC hingga Indonesia merdeka masih tetap digunakan sebagai gudang. Namun pada tanggal 7 Juli 1977 resmi diberikan oleh PT. PLN ke pemerintah provinsi DKI dan menjadi Museum Bahari.

Museum yang berlokasi di Jl. Pasar Ikan No. 1 Penjaringan, Jakarta Utara ini memiliki 3 gedung yang berfungsi untuk menyimpan semua koleksi dan memiliki 3 lantai. Museum sudah memiliki signage untuk di setiap koleksi, tetapi ada beberapa yang tidak memiliki ataupun sudah rusak dan susah dibaca. Di dalam museum juga tidak memiliki pembagian ruangan antara gedung satu dengan yang lainnya meskipun ruangannya menyambung karena sedang adanya renovasi dengan penambahan ruangan seperti kafe dan ruang theater di gedung B.

Museum Bahari Jakarta belum memiliki sign system untuk pengunjung yang

(3)

      2   menginformasikan perbedaan tempat. Penulis melakukan wawancara terhadap pengunjung yang mayoritas anak SMA pada tanggal 17 Januari 2014, 70%

responden mengatakan bahwa informasi yang didapat mengenai koleksi sedikit dan tidak mengetahui pembagian ruangan setiap gedung.

Adanya sign system pada suatu tempatdapat membuat masyarakat yang awam dengan tempat tersebut bisamenemukan lokasi tujuan mereka dengan melihat sign system yang ada di tempat tersebut (Sumber : replubika.co.id, diakses pada tanggal 19 Januari 2014). Jika suatu tempat tidak memiliki sign system yang baik maka masyarakat yang mengunjungi tempat tersebut akan kebingungan, buta arah, dan tidak mendapat petunjuk mengenai cara ke lokasi tujuan mereka.

Berdasarkan kasus yang dikemukakan di atas,maka penulis pun merasa perlu untuk merancang sign system yang baik agar membantu Museum Bahari dapat berkomunikasi dengan pengunjung yang berkunjung di dalamnya, sehingga dapat memudahkan pengunjung untuk mengetahui letak maupun informasi yang berguna untuk pengunjung dan Museum Bahari Jakarta.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana perancangan sign system yang baik dan berguna untuk Museum Bahari Jakarta dan pengunjung?

2. Visualisasi media apa saja yang diperlukan untuk sign system di Museum Bahari ?

(4)

1.3. Batasan dan Ruang Lingkup Perancangan

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka dalam perancangan sign system di kawasan Museum Bahari dibatasi pada :

1. Petunjuk identitas tempat (identificational sign)

Perancangan sign system untuk menunjuk, mengarah, dan mengindentifikasi ruangan – ruangan yang ada di dalam lingkungan museum.

2. Petunjuk interpretatif informasi (Interpretative sign)

Perancangan sign system untuk menjelaskan koleksi – koleksi benda yang ada di dalam ruang pameran / koleksi museum.

1.4. Tujuan Perancangan

Tujuan dari Tugas Akhir “Perancangan Sign System di Museum Bahari Jakarta”

ini adalah :

1. Membuat visualisasi dari elemen-elemen grafis yang dapat diterapkan pada sign system guna membantu pengunjung Museum Bahari Jakarta untuk menemukan lokasi yang ingin dituju dan mendapatkan informasi mengenai koleksi museum.

2. Membuat visualisasi media perancangan sign system yang memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi di Museum Bahari Jakarta.

(5)

      4   1.5. Manfaat Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui beberapa manfaat dari Tugas Akhir yang dikerjakan oleh penulis, yakni sebagai berikut;

1. Membuat visualisasi dari elemen-elemen grafis yang dapat diterapkan pada sign system guna membantu menuntun pengunjung untuk menemukan lokasi yang ingin dituju dan mendapatkan informasi mengenai koleksi museum.

2. Jika dilihat dari segi praktis, hasil perancangan Tugas Akhir ini dapat menjadi pemandu untuk pengunjung di dalam museum sehingga memudahkan mereka untuk menuju lokasi yang diinginkan dan mendapatkan informasi mengenai koleksi di dalam museum.

1.6. Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan sign system ini, penulis menggunakan metode dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Wawancara / Opini

Metode wawancara ini dilakukan oleh penulis kepada kepala koleksi dan edukasi museum untuk mengetahui mengenai denah lokasi dan pemetaan ruangan, dan penulis kepada pengunjung untuk mengetahui permasalahan umum mengenai sign system Museum Bahari Jakarta.

2. Metode Observasi / Survei

Metode Observasi adalah metode penelitian yang mengumpulkan data melalui pengamatan langsung terhadap lokasi secara cermat. Observasi

(6)

akan di lakukan di seluruh area di dalam kawasan Museum Bahari Jakarta untuk memperoleh data mengenai sign system yang sudah ada dan penempatan yang efektif untuk penempatan sign system yang baru.

(7)

      6   1.7. Sistematika Penulisan

Latar  Belakang

Rumusan  Masalah Tujuan  Perancangan

Studi  Pustaka Survey  Lapangan

Khalayak  Sasaran

Insight

Konsep  Perancangan Museum  yang  memiliki  luas  11.000  m2,   memiliki  signage  seadanya,v  

pengunjung  tidak  memiliki  pengetahuan  mengenai  denah museum.

1.  Bagaimana  perancangan  sign  system        yang  baik  dan  berguna  untuk          Museum  Bahari  Jakarta  dan  pengunjung?

2.  Visualisasi  media  apa  saja  yang  diperlukan        untuk  sign  system  di  Museum  Bahari  ?

1.  Membuat  visualisasi  dari  elemen-­elemen  grafis          yang  dapat  diterapkan  pada  sign  system  guna        membantu  pengunjung  Museum  Bahari  Jakarta          untuk  menemukan  lokasi  yang  ingin  dituju          dan  mendapatkan  informasi  mengenai          koleksi  museum.

2.  Membuat  visualisasi  media  perancangan          sign  system  yang  memudahkan  pengunjung        untuk  mendapatkan  informasi  di          Museum  Bahari  Jakarta.

 

Unsur  -­  unsur  desain,  teori  warna,  tipografi, layout,  prinsip  -­  prinsip  desain,  Enviromental Graphic  Design,  Wayfinding,  Pariwisata, dan  Museum

Melakukan  wawancara,  observasi,   menganalisa  SWOT,  Observasi  museum  lain.

Demografis  :  usia  10-­50  tahun,  laki  -­  laki  dan  perempuan Warga  Negara  :  Indonesia  dan    Mancanegara Psikografi  :  Kalangan  ekonomi  menengah

Pengunjung  dapat  mengetahui  secara  keseluruhan  informasi mengenai  lokasi  -­  lokasi  yang  ada  di  dalam

Museum  Bahari  Jakarta

Media  Sign  System  berupa Information  Sign  dan  Directional  Sign.

Referensi

Dokumen terkait

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

dengan menawarkan sejumlah kemudahan. Ditambah dengan pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta pembeli pada tahun 2018, angka ini meningkat dari

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter