• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas PIPIB (Inpres 5/2019) Dalam Implementasi PP 24/2018, Permen ATR/BPN 17/2019 dan Permen ATR/BPN 15/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Efektifitas PIPIB (Inpres 5/2019) Dalam Implementasi PP 24/2018, Permen ATR/BPN 17/2019 dan Permen ATR/BPN 15/2018"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Efektifitas PIPIB (Inpres 5/2019) Dalam Implementasi PP 24/2018, Permen ATR/BPN 17/2019 dan

Permen ATR/BPN 15/2018

Oleh : Sukiptiyah, SP.,MSi.

Direktur Penatagunaan Tanah

HP. 081218228050

Century Park Hotel Jakarta, 12 November 2019

DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

(2)

 PP 24/2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

 Permen ATR/BPN 17/2019 Tentang Izin Lokasi

 Permen ATR/BPN 15/2018 Tentang Pertimbangan Teknis Pertanahan

SOSIALISASI

(3)

Dalam rangka percepatan dan peningkatan penanaman modal dan berusaha yang lebih efektif dan efisien maka Pemerintah mengeluarkan PP 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

Sesuai Pasal 43 ayat (1) PP 24 Tahun 2018, izin lokasi dan pertimbangan teknis pertanahan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata ruang/Kepala BPN Nomor 17 Tahun 2019 tentang Izin Lokasi dan Nomor 15 tahun 2018 tentang Pertimbangan Teknis Pertanahan;

1

2

I. LATAR BELAKANG

(4)

II. PENGERTIAN UMUM (1/3)

Terhadap Pelaku usaha yang memerlukan prasarana tetapi belum memiliki atau menguasai prasarana, Izin Usaha terbit setelah lembaga OSS menerbitkan:

(1) Izin Lokasi;

(2) Izin lokasi Perairan;

(3) Izin Lingkungan;

(4) IMB

Perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (Online Single Submission/OSS) adalah perizinan berusaha yang diterbitkan oleh lembaga OSS yang merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal untuk dan atas nama Menteri, Guber- nur, Bupati/Wali Kota kepada pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.

komitmen

(5)

Izin Lokasi adalah izin yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memperoleh tanah yang diperlukan untuk usaha dan/atau kegiatannya dan berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan tanah tersebut untuk keperluan usaha dan/atau kegiatannya.

II. PENGERTIAN UMUM (2/3)

Izin lokasi dibedakan menjadi : 1. Izin lokasi berdasarkan

komitmen

2. Izin lokasi tanpa komitmen

Pelaku usaha yang tidak memerlukan

prasarana atau sudah menguasai atau

memiliki prasarana untuk kegiatan

berusahanya maka tidak memerlukan izin

lokasi, contoh: usaha bisnis online,

pedagang retail, usaha yang berlokasi di

pusat keg.komersial, dst;

(6)

Komitmen adalah

pernyataan Pelaku Usaha

untuk memenuhi persyaratan Izin Usaha dan/atau Izin

Komersial atau Operasional

II. PENGERTIAN UMUM (3/3)

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya suatu usaha dan/atau kegiatan seperti gedung, pabrik, unit pengolahan limbah, lahan/tanah,

Nomor Induk Berusaha yang selanjutnya disingkat NIB adalah identitas Pelaku Usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran

Komitmen yang harus

dipenuhi untuk izin lokasi

berdasarkan komitmen

adalah Pertimbangan

Teknis Pertanahan

(PTP) dan Persetujuan

Pemda

(7)

Batasan luas penguasaan tanah yang diberikan Izin Lokasi kepada Pelaku Usaha dan Pelaku Usaha lainnya yang merupakan 1 (satu) grup tidak lebih dari luasan sbb:

No Jenis Usaha Keterangan 1 Provinsi Se-Indonesia

1 Usaha pengembangan perumahan dan permukiman: Kawasan perumahan permukiman:

400 Ha 4.000 Ha

Kawasan resort perhotelan:

200 Ha 4.000 Ha

2 Usaha kawasan industri/kawasan ekonomi khusus, kawasan perdagangan bebas, kawasan pelabuhan bebas dan/atau kawasan lainnya yang telah ditetapkan menjadi proyek strategis nasional:

400 Ha 4.000 Ha

3 Usaha perkebunan yang diusahakan dalam bentuk perkebunan besar dengan diberikan Hak Guna Usaha

Komoditas tebu: 60.000 Ha 150.000 Ha

Komoditas Pangan lainnya

20.000 Ha 100.000 Ha

4 Usaha tambak Di Pulau Jawa 100 Ha 1.000 Ha

Di Luar Pulau Jawa 200 Ha 2.000 Ha

 Untuk Provinsi Papua dan Papua Barat = 2x maksimum luas penguasaan tanah untuk 1 (satu) provinsi pada nomor 1, 2 dan 3

 Tidak berlaku untuk: BUMN/D, Badan Usaha Negara, Badan Usaha “Go Public”

(8)

Luasan Lebih dari Ketentuan

Dalam rangka optimalisasi usaha kawasan industri/kawasan ekonomi khusus, kawasan perdagangan bebas, kawasan pelabuhan bebas dan kawasan lainnya yang telah ditetapkan menjadi proyek strategis nasional dan memerlukan tanah dengan luasan lebih dari ketentuan, luas Izin Lokasi dapat diberikan sampai dengan luasan yang tercantum dalam izin/persetujuan/pendaftaran atau yang serupa, dari pejabat yang berwenang di bidang Penanaman Modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Izin/persetujuan/pendaftaran atau yang serupa, dari pejabat yang berwenang di

bidang Penanaman Modal sebagaimana dimaksud diatas diberikan setelah

berkoordinasi dengan pejabat pimpinan tinggi madya di bidang penataan agraria

guna dilakukan analisa penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan dan

ketersediaan tanah yang kemudian dijadikan dasar persetujuan/penolakan luasan

lebih dari ketentuan

(9)

Subjek Izin Lokasi

Pelaku Usaha non perseorangan:

a) perseroan terbatas;

b) perusahaan umum;

c) perusahaan umum daerah;

d) badan hukum lainnya yang dimiliki oleh negara;

e) badan layanan umum;

f) lembaga penyiaran;

g) badan usaha yang didirikan oleh yayasan; atau h) koperasi;

i) persekutuan komanditer (commanditaire vennootschap);

j) persekutuan firma (venootschap onder firma); dan k) persekutuan perdata .

Pelaku Usaha perseorangan;

merupakan orang perorangan penduduk Indonesia yang cakap untuk bertindak dan melakukan perbuatan hukum

1

2

(10)

Tata Cara Pemberian Izin Lokasi

Izin Lokasi oleh Lembaga OSS tanpa Komitmen dalam hal:

1) Lokasi sesuai peruntukannya menurut RDTR dan/atau rencana umum tata ruang kaw. perkotaan;

2) terletak di lokasi kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, serta kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas;

3) Merupakan tanah yang sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha lain yang telah mendapatkan Izin Lokasi dan akan digunakan oleh Pelaku Usaha;

4) berasal dari otorita atau badan penyelenggara pengembangan suatu kawasan sesuai dengan rencana tata ruang kawasan pengembangan tersebut;

5) untuk perluasan usaha yang sudah berjalan dan letak tanahnya berbatasan dengan lokasi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan;

6) Luasan tidak lebih dari 25 ha (pertanian); 5 ha (Perumahan MBR); 1 ha (non pertanian) 7) untuk proyek strategis nasional

Lembaga OSS menerbitkan Izin Lokasi berdasarkan Komitmen kepada Pelaku Usaha yang memerlukan tanah untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan tapi belum memiliki atau menguasai tanah sebagai syarat terbitnya Izin Usaha berdasarkan Komitmen

1

2

(11)

Memerlukan Prasarana

Tidak Memerlukan

Prasarana

IZIN USAHA Berdasarkan Komitmen

Berdasarkan Komitmen

Sudah memiliki/

menguasai prasarana

Belum memiliki/

menguasai prasarana

Izin Lokasi

Tanpa Komitmen

Pemenuhan Komitmen &

Kepatuhan (perizinan lain, PNBP,

Retribusi, dsb)

Semua komitmen

terpenuhi

MEKANISME PENERBITAN IZIN USAHA

PELAKU USAHA

NIB

Menurut PP 24 Tahun 2018

Diatur lebih lanjut dalam Permen ATR/BPN Nomor 17/2019 ttg Izin Lokasi dan Nomor 15/2018 ttg Pertimbangan Teknis Pertanahan

SISTEM OSS MENGAKTIVASI

IZIN USAHA

SISTEM OSS

Rp

AHU Online

Screening NPWP BPJS

(12)

Syarat Permohonan Pemenuhan Komitmen

Dokumen sebagai syarat permohonan pemenuhan Komitmen meliputi:

1) Nomor Induk Berusaha (NIB);

2) pernyataan dan permohonan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi;

3) peta/sketsa yang memuat koordinat batas letak lokasi yang dimohon;

4) proposal rencana kegiatan usaha;

5) surat pernyataan luas tanah yang sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha dan Pelaku Usaha lainnya yang merupakan 1 (satu) grup.

 Pelaku Usaha WAJIB menyampaikan persyaratan permohonan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi paling lama 10 (sepuluh) hari sejak Lembaga OSS menerbitkan Izin Lokasi

 Jika penyampaian Dokumen Persyaratan tidak lengkap dan melebihi jangka waktu maka Izin Lokasi dinyatakan BATAL

 Format dokumen tercantum pada Lampiran Peraturan

(13)

Tidak menyerahkan

persyaratan Dlm waktu 10

hari

Izin Lokasi

efektif berlaku Menyetujui

Menolak

Izin Lokasi

Batal

IZIN LOKASI BERDASARKAN

KOMITMEN

Pernyataan Pemenuhan Komitmen Izin Lokasi

Pelaku usaha

Penyerahan Persyaratan Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam waktu

10 Hari

tidak menerbitkan

PTP Lebih dari 10 Hari

Menyetujui Menolak Pertimbangan

Teknis Per- tanahan

10 Hari Kantor Pertanahan

Persetujuan Pemenuhan Komitmen

2 Hari Pemerintah

Daerah OSS

Syarat Permohonan :

• Peta yang memuat koordinat polygon batas letak lokasi;

• Rencana kegiatan usaha

• Surat pernyataan mengenai letak dan luas tanah yg sudah dikuasai grup perusahaan dan

• NIB*, Izin Lokasi dari OSS

Menyerahkan persyaratan

Dlm waktu tidak lebih dari 10 hari

tidak memberikan persetujuan Lebih

dari 2 Hari

*NIB = Nomor Induk Berusaha

MEKANISME PENERBITAN IZIN LOKASI BERDASARKAN KOMITMEN

Menurut PP 24 Tahun 2018 dan PerMen ATR/KBPN 17 Tahun 2019

X

(14)

Izin Lokasi efektif berlaku

Mengubah penggunaan/

pemanfaatan tanah

MEKANISME PENERBITAN IZIN LOKASI TANPA KOMITMEN

Menurut PP 24 Tahun 2018 dan PerMen ATR/KBPN 17 Tahun 2019

IZIN LOKASI TANPA KOMITMEN

Pelaku usaha

OSS

Pertimbangan Teknis Pertanahan

Dalam rangka perubahan penggunaan/

pemanfaatan tanah Kantor

Pertanahan Perolehan Tanah

Tanah rencana lokasi usaha telah memenuhi salah satu atau lebih dari kriteria sbb:

a) Sesuai dengan RDTR dan/atau RUTR kawasan perkotaan;

b) Terletak di lokasi kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, serta kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas;

c) sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha lain yang telah mendapatkan Izin Lokasi dan akan digunakan oleh Pelaku Usaha;

d) Berasal dari otorita atau badan penyelenggara

pengembangan suatu kawasan sesuai dengan rencana tata ruang kawasan pengembangan tersebut;

e) Diperlukan untuk perluasan usaha yang sudah berjalan dan letak tanahnya berbatasan langsung;

f) Luas tidak lebih dari:

1) 25 Ha untuk usaha dan/atau kegiatan pertanian;

2) 5 Ha untuk pembangunan rumah bagi MBR; atau 3) 1 Ha untuk usaha dan/atau kegiatan bukan pertanian;

atau

g) Diperlukan untuk Proyek Strategis Nasional

(15)

Pemberian persetujuan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi

dalam 1 (satu) kabupaten/kota ditandatangani oleh bupati/wali kota atau pejabat yang ditunjuk

Pemberian Persetujuan Pemenuhan Komitmen Izin Lokasi

Lembaga OSS memberitahukan persetujuan pemenuhan

Komitmen Izin Lokasi kepada Kementerian ATR/BPN melalui

sistem OSS yang terintegrasi dengan sistem KKP

(16)

1. Dalam hal Izin Lokasi berdasarkan Komitmen, Pelaku Usaha hanya dapat melakukan kegiatan perolehan tanah setelah Izin Lokasi efektif berlaku sesuai dengan lokasi yang disetujui;

2. Dalam hal Izin Lokasi tanpa Komitmen, Izin Lokasi yang diterbitkan oleh Lembaga OSS efektif berlaku dan Pelaku Usaha dapat melakukan kegiatan perolehan tanah sesuai dengan lokasi yang ditunjuk dalam peta Izin Lokasi;

3. Dalam hal akan menggunakan atau memanfaatkan tanah yang telah diperoleh, Pelaku Usaha wajib memenuhi ketentuan dan syarat penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai dengan arahan rencana tata ruang;

4. Dalam hal Pelaku Usaha melakukan perolehan tanah di luar lokasi yang ditetapkan, permohonan Hak Atas Tanah dimaksud tidak dapat diproses.

Kegiatan Perolehan Tanah

(17)

 Terhadap tanah yang telah diterbitkan keputusan pemberian atau perpanjangan Izin Lokasi yang masih berlaku efektif, dilarang menerbitkan Izin Lokasi baru untuk subjek yang berbeda

 Izin Lokasi berdasarkan Komitmen yang telah berlaku efektif, PTP dan persetujuan pemenuhan Komitmen merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan dipergunakan sebagai syarat bagi Pelaku Usaha untuk mengajukan permohonan Hak Atas Tanah

 Dalam hal di atas tanah Izin Lokasi telah terbit izin usaha pertambangan dan/atau izin usaha lainnya, Pelaku Usaha harus mendapat persetujuan dari pemilik tanah atau pemegang izin usaha pertambangan dan/atau izin usaha lainnya

Izin Lokasi Berlaku Efektif

(18)

Dari

508

kabupaten/kota, hanya terdapat

43

kabupaten/kota yang telah menetapkan Perda RDTR.

Status Perda RDTR

Belum Perda RDTR

97,8%

Sudah Perda RDTR

18 97,8%

Status Perda RDTR Kabupaten/Kota (1/2)

Papua 1 RDTR

NTB 1 RDTR Gorontalo

1 RDTR

NTT 5 RDTR Jawa Timur

16 RDTR

DIY

1 RDTR Banten

1 RDTR Sumatera Utara

1 RDTR

DKI

1 RDTR Jawa Tengah 1 RDTR

Jawa Barat 2 RDTR

Sulawesi Tengah 3 RDTR

Sulawesi Selatan 4 RDTR

Kalimantan Timur 1 RDTR

Bangka Belitung 1 RDTR

Sumatera Barat 1 RDTR

2,2%

(19)

Status Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

1.797 RDTR dan RRTR belum perda

2,2% 40 RDTR dan RRTR sudah perda

97,8%

List Perda RDTR/RTR:

1. RDTR Kota Medan (Perda 13/2014)

2. RDTR PZ Kaw. Perkotaan Sungai Liat & PZ 2014-2034 (Perda 15/2014)

3. RDTR Muaro Sijunjung (Perda 1/2017)

4. RDTR Kota Payakumbuh 6 BWK (Perda 2/2018) 5. RDTR DKI Jakarta (Perda 1/2014)

6. RDTR dan PZ Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya (Perda 9/2014)

7. RDTR Kota Bandung 8 BWP (Perda 10/2015) 8. RDTR Kota Bekasi 5 BWP (Perda 5/2016) 9. RDTR Kota Yogyakarta (Perda 5/2014) 10. RDTR Tumpang Pitu (Perda 11/2015) 11. RDTR Wongsorejo (Perda 5/2016)

12. RDTR Banyuwangi & KSK Pelabuhan Ketapang (Perda 6/2016) 13. RDTR Kecamatan Kota Sumenep (Perda 3/2014)

14. RDTR Batuan, Rubaru, dan Manding (Perda 8/2016) 15. RDTR Kota Tulungagung (Perda 10/2016)

16. RDTR BWP Karangrejo – Ngantru (Perda 9/2016)

17. RDTR Bandungan, Pakel & Campurdarat (Perda 8/2016) 18. RDTR Kaw. Perkotaan Kepanjen (Perda 5/2014)

19. RDTR Gedeg (Perda 14/2015)

20. RDTRK Malang Tengah (Perda 2/2015) 2,2%

Dari 40 Perda RDTR, Kementerian ATR/BPN telah mengumpulkan seluruh data shapefile peta pola ruang dan memverifikasi 22 data shapefile tersebut terhadap lampiran peta perda.

11

21. RDTRK Sub Pusat Malang Utara (Perda 5/2015) 22. RDTRK Sub Pusat Malang Barat (Perda 4/2015) 23. RDTR Sub Pusat Malang Tenggara (Perda 3/2016) 24. RDTR Sub Pusat Malang Timur (Perda 4/2016) 25. RDTR Sub Pusat Malang Timur Laut (Perda 5/2016) 26. RDTR Kota Bontang (Perda 1/2016)

27. RDTR Kawasan Emas Garongkong (Perda 1/2015)

28. RDTR dan PZ Kawasan Perkotaan Masamba (Perda 6/2016) 29. RDTR dan PZ Kota Belopa (Perda 2/2016)

30. RDTR Panga (Perda 5/2016)

31. RDTR Bagian Wilayah Perkotaan Poso (Perda 3/2015) 32. RDTR Tentena (Perda 1/2016)

33. RDTR Bagian Wilayah Perkotaan Parigi (Perda 7/2014) 34. RDTR Perkotaan Waibakul (Perda 8/2013)

35. RDTR Perkotaan Kalabahi (Perda 4/2017) 36. RDTR Perkotaan Waingapu (Perda 3/2017) 37. RDTR Perkotaan Mbay (Perda 4/2017) 38. RDTR Perkotaan Ende (Perda 10/2017) 39. RDTR Perkotaan Taliwang (Perda 12/2016)

40. RDTR Kawasan Perkotaan Merauke (Perda 10/2016)

Keterangan:

*warna orange= data yang telah terverifikasi (22)

Status Perda RDTR Kabupaten/Kota (2/2)

(20)

CONTOH IZIN LOKASI

BERDASARKAN KOMITMEN YANG TERBIT

MELALUI PORTAL OSS

Masih diperlukan penyesuaian dengan format dalam Lampiran

Permen 17/2019

(21)

CONTOH IZIN LOKASI TANPA

KOMITMEN YANG TERBIT

MELALUI PORTAL OSS

Masih diperlukan penyesuaian dengan format dalam Lampiran

Permen 17/2019

(22)

Alur Proses Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam rangka Persetujuan atau Penolakan Izin Lokasi Berdasarkan Komitmen

Pelaku Usaha Kantor Pertanahan

Loket Pelayanan/

OSS

Tim Pertimbangan Teknis Pertanahan

Kepala Kantor Pertanahan Pengajuan berkas

Permohonan PTP

Pemeriksaan Berkas

Penerbitan SPS &

Pembayaran

Pelaksanaan PTP : a. Peninjauan Lokasi;

b. Pengolahan data dan analisa (RTRW, PIPIB, FKH, P4T, dll);

c. Rapat pembahasan;

d. Penyusunan risalah dan peta;

e. Penetapan

Syarat Permohonan :

• Peta yang memuat koordinat polygon batas letak lokasi;

• Rencana kegiatan usaha

• Surat pernyataan

mengenai letak dan luas tanah dan

• NIB, Izin Lokasi

Berdasarkan Komitmen

• persetujuan atau penolakan dari pejabat pimpinan tinggi madya di bidang penataan agraria untuk Izin Lokasi dengan luasan melebihi batasan Permen ttg Izin Lokasi

Penyusunan Risalah dan Peta PTP

Jangka Waktu Pelaksanaan dimulai sejak penerimaan bukti pembayaran s/d Penetapan PTP maksimal 10 hr

Penyimpanan Data dlm sistem KKP

Pertimbangan Teknis

Pertanahan Persetujuan /Penolakan

Izin Lokasi

Pemda Kab/kota

Lengkap

Penyerahan Hasil kepada pemohon/

OSS

(maksimal 10 hari sejak diterbitkannya Izin Lokasi)

Penerimaan bukti pembayaran

Bupati/

Walikota/

Ka.PTSP

maksimal 2 hr

*NIB = Nomor Induk Berusaha

(23)

Alur Proses Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam rangka Persetujuan atau Penolakan Izin Lokasi Tanpa Komitmen (akan menggunakan dan memanfaatkan tanah)

Pelaku Usaha Kantor Pertanahan

Loket Pelayanan/

OSS

Tim Pertimbangan Teknis Pertanahan

Kepala Kantor Pertanahan Pengajuan berkas

Permohonan PTP

Pemeriksaan Berkas

Penerbitan SPS &

Pembayaran

Pelaksanaan PTP : a. Peninjauan Lokasi;

b. Pengolahan data dan analisa analisa (RTRW, PIPIB, FKH, P4T, dll);

c. Rapat pembahasan;

d. Penyusunan risalah dan peta;

e. Penetapan Syarat Permohonan :

• Peta yang memuat koordinat polygon batas letak lokasi;

• Rencana kegiatan usaha

• Surat pernyataan mengenai letak dan luas tanah dan

• NIB, Izin Lokasi Tanpa Komitmen

Penyusunan Risalah dan Peta PTP

Jangka Waktu Pelaksanaan dimulai sejak penerimaan bukti pembayaran s/d Penetapan PTP maksimal 10 hr

Penyimpanan Data dlm sistem KKP

Pertimbangan Teknis Pertanahan Lengkap

Penyerahan Hasil kepada pemohon Akan menggunakan

dan memanfaatkan tanah

Penerimaan bukti pembayaran

*NIB = Nomor Induk Berusaha

(24)

 Intruksi Presiden RI NO. 5 Th 2OI9 Tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut

Sebagai upaya :

1. Menyelamatkan keberadaan hutan alam primer & lhn gambut, penurunan emisi dari deforestasi & degradasi hutan 2. Penghentian pemberian izin baru hutan alam primer dan lahan gambut yang berada di hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi yang meliputi hutan produksi terbatas, hutan produksi biasa atau tetap, dan hutan produksi yang dapat dikonversi, serta areal penggunaan lain

Penghentian pemberian izin baru berlaku bagi pemanfaatan & penggunaan kaw hutan alam primer dan lahan gambut, dengan pengecualian : a. permohonan yang mendapat persetujuan prinsip/ izin penggunaan kaw hutan untuk kegiatan eksplorasi dari Menteri Kehutanan sebelum

terbitnya Instruksi Presiden No.10 Th 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer &

L.Gambut;

b. pelaksanaan pembangunan nasional bersifat vital : panas bumi, minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, lahan untuk program kedaulatan pangan nasional antara lain padi, tebu, jagung, sagu, kedelai, dan singkong:

c. perpanjangan izin pemanfaatan hutan dan atau penggunaan kaw hutan yang telah ada sepanjang izin di bidang usahanya masih berlaku d. restorasi ekosistem;

e. pelaksanaan kegiatan terkait pertahanan dan keamanan negara;

f. jalur evakuasi korban bencana alam dan penampungan semerrtara korban bencana alarn g. penyiapan pusat pemerintahan, kantor pusat/provinsi/kabupaten/kota

h. infrastruktur yang merupakan proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Presiden dan peningkatan infrastruktur eksisting; dan i. prasarana penunjang keselamatan umum

Point (a) s/d (i) sebagai acuan dalam Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) & Pemberian Hak

Intruksi Presiden RI NO. 5 Th 2OI9

(25)

a. Menghentikan penerbitan hak-hak atas tanah antara lain hak guna usaha dan hak pakai pada areal penggunaan lain berdasarkan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru; dan

b. Melakukan percepatan konsolidasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru ke dalam revisi peta tata ruang wilayah sebagai bagian dari pembenahan tata kelola penggunaan lahan melalui kerja sama dengan gubernur dan bupati/ wali kota.

 Dengan terbitnya Peta PIPIB lampiran Inpres 5/2019 kami sambut baik

 Peta PIPIB berskala 1: 250.000, sementara dalam layanan PTP menggunakan Peta Sekala 1:10.000 dan/atau setara 1:50.000 / 1:25.000 (sekala Peta Perda RTRW/RDTR);

 Dalam rangka efektifitas, perlu dibuat mekanisme dalam percepatan Konsolidasi Peta PIPIB dalam Revisi RTRW dengan perbedaan sekala yang cukup besar.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional

(26)

Terima Kasih

#atrbpnkinilebihbaik

• Alamat website ATR/BPN:

www.atrbpn.go.id

• Alamat website OSS : www.oss.go.id

• E-mail Direktorat

Penatagunaan Tanah : [email protected]

Referensi

Dokumen terkait