• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUSUN TERBAIK DI DESA LAU MULGAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUSUN TERBAIK DI DESA LAU MULGAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK) Vol.6, No. 1, Januari 2022 P-ISSN: 2548-9704 E-ISSN: 2686-0880

284

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUSUN TERBAIK DI DESA LAU MULGAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

(ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

Aldi Pratama1), Novriyenni2), Nurhayati3)

123STMIK Kaputama

Jl.Veteran No. 4A-9A, Binjai, Sumatera Utara e-mail: [email protected]

ABSTRACT

The empowerment of rural communities needs to be done institutional strengthening, increased motivation and self-help in community cooperation, so that in order to assess the success of village development, it is necessary to conduct a targeted, coordinated, integrated and sustainable assessment. with an assessment indicator. Village assessment is best done by comparing the latest development level based on village profile data in accordance with the assessment indicators. This study aims to build a decision support system to determine the best village based on the village assessment score using the AHP (Analytic Hierarchy Process) method. Basically, the decision-making process is to choose an alternative. The best village assessment consists of 6 criteria. The output of this system is the ranking of each village that has been assessed so as to produce recommendations for decision making in determining the best village. The highest total value of each row calculated by each sub-criteria is summed, the highest total value used is the basis for ranking the best village.

Keywords : Decision Support System, Analythical Hierarchy process(AHP) ABSTRAK

Pemberdayaan masyarakat desa perlu dilakukan penguatan kelembagaan, peningkatan motivasi dan swadaya gotong royong masyarakat di desa, sehingga untuk menilai keberhasilan pembangunan desa atau dusun perlu dilakukan penilaian secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan, untuk mendukung rencana pemerintah tersebut maka dilakukan kegiatan pelaksanaan penilaian desa atau terbaik, sesuai dengan indikator penilaian. Penilaian dusun terbaik dilakukan dengan membandingkan tingkat perkembangan terakhir berdasarkan data profil desa sesuai dengan indikator penilaian. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk menentukan dusun terbaik berdasarkan skor penilaian desa dengan menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process). Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Penilaian dusun terbaik terdiri dari 6 kriteria. Luaran dari sistem ini berupa rangking setiap dusun yang telah dinilai sehingga menghasilkan rekomendasi untuk pengambilan keputusan dalam menentukan dusun terbaik. Nilai total paling

(2)

Jurnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK) Vol.6, No. 1, Januari 2022 P-ISSN: 2548-9704 E-ISSN: 2686-0880

285 tinggi dari setiap baris hasil perhitungan setiap subkriteria dijumlahkan, Total Nilai Paling Tinggi digunakan merupakan dasar untuk merangking dusun terbaik.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Analythical Hierarchy process(AHP)

1.PENDAHULUAN

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Ika Rara Pratiwi, Arjon Samuel Sitio dan Anita Sindar dengan judul

“Pemilihan desa terbaik di kecamatan pagar merbau menggunakan metode AHP”

penelitian ini mengusulkan sebuah sistem untuk menghitung hasil dalam pemilihan desa terbaik.

Permasalahan yang sama juga muncul di Desa Lau Mulgap dalam upaya mewujudkan Strategi pembangunan di dalam rencana jangka menengah nasional, Pemberdayaan masyarakat dusun perlu dilakukan penguatan kelembagaan, peningkatan motivasi dan swadaya gotong royong masyarakat di dusun, sehingga untuk menilai keberhasilan pembangunan pada setiap dusun, perlu dilakukan penilaian secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan, untuk mendukung rencana pemerintah tersebut maka dilakukan kegiatan pelaksanaan penilaian dusun terbaik, sesuai dengan indikator penilaian.

Penilaian dusun terbaik dilakukan dengan membandingkan tingkat

perkembangan terakhir berdasarkan data profil desa sesuai dengan indikator penilaian.

Kegiatan pelaksanaan penilaian dari Dusun terbaik harus dilakukan dengan terbuka dan kompetitif meskipun jumlah data yang dimasukan relatif banyak tetapi keakuratan perhitungan serta laporan dapatdicapai semaksimal mungkin dan dengan efisiensi waktu, dalam pengerjaan penyelesaian suatu laporan harus lebih baik. Penilaiandusun terbaik sering terkendala, karena setiap dusun memiliki karakteristik yang berbeda sehingga menyebabkan nilai kriteria pada masing-masing dusun yang berbeda.

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk menentukan dusun terbaik berdasarkan skor penilaian desa dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).

Berdasarkan dari penjelasan yang di atas maka penulis bermaksud merancang sistem pendukung keputusan Dusun terbaik di Desa Lau Mulgap pada Skripsi ini dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dusun Terbaik Di Desa Lau Mulgap dengan Menggunakan metode AHP (analytical hierarchy process)”

2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Sistem Pendukung Keputusan

(3)

Jurnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK) Vol.6, No. 1, Januari 2022 P-ISSN: 2548-9704 E-ISSN: 2686-0880

285 Sistem pendukung keputusan adalah

sistem penghasil informasi yang di tujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh kepala desa beserta staff dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan

merupakan bagian bagian yang tak terpisahkan dari totalitas sistem organisasi keseluruhan. Suatu sisytem organisasi mencakup sistem fisik, sistem keputusan dan sistem informasi. Rangkaian sistem fisik ini di strukturkan dalam sistem manajemen

yang tidak lain merupakan sistem yang menghasilkan keputusan yang diperlukan guna menjamin kelancaran sistem fisik.

Menurut Kusrini (2017:7) “ Sistem Pendukung keputusan ialah tindakan memilih strategi atau aksi yang di yakini manager akan memberikan solusi terbaik atas sesuatu”.

Menurut Kadarsih Suryadi (2018:1)

“ Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi dalam pengambilan tindakan yang paling tepat”

2.2 Desa

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas- batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setsempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berbagai motivasi penilaian dilaksanakan pemerintah pada masyarakat desa guna memacu percepatan pembangunan yang merata. Keberhasilan desa didukung penuh seluruh masyarakat dengan perangkat desa. Dalam upaya pemerintah melakukan pembangunan di daerah pedesaan untuk

mewujudkan strategi pembangunan di dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019, untuk mendukung rencana pemerintah, dilakukan kegiatan pelaksanaan penilaian desa terbaik.

2.3 AHP (Analytical Hierarchy Process) Metode AHP merupakan suatu metode pendukung keputusan yang dikembangkan oleh seorang professor matematika University of Pittsburgh kelahiran Irak, Thomas L. Saaty. AHP merupakan metode untuk membuat urutan alternatif keputusan dan pemilihan alternatif terbaik pada saat pengambil keputusan dengan beberapa tujuan atau kriteria untuk mengambil keputusan tertentu. Hal yang paling utama dalam AHP adalah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dapat dipecahkan ke dalam kelompoknya, kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki.

AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty, dapat memecahkan suatu masalah yang terbilang kompleks dimana jumlah aspek atau kriteria yang ada cukup banyak. Kompleksitas ini juga dapat disebabkan oleh struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi dalam pengambilan keputusan serta belum tersedianya data statistik yang akurat atau bahkan dapat dibilang tidak ada sama sekali.

Adakalanya timbul suatu masalah dan harus

(4)

Jurnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK) Vol.6, No. 1, Januari 2022 P-ISSN: 2548-9704 E-ISSN: 2686-0880

286 mengambil keputusan secepat mungkin

untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi variasinya yang tergolong rumit sehingga data dari permasalahan tersebut tidak mungkin dapat dicatat secara numerik.

3.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perhitungan

Untuk proses analisa dengan metode AHP, berikut ini langkah-langkah yang dalam analisa proses keputusan dengan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)

1. Menentukan Kriteria

Kriteria yang di ambil adalah Pendidikan Masyarakat, Kesehatan Masyarakat, Ekonomi Masyarakat, Keamanan Dan Ketertiban, Struktur Pemerintahannya dan Lembaga Kemasyarakatan dan Pemeberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

2. Matriks Perbandingan

Setelah menentukan kriteria dalam menentukan program Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dusun Terbaik maka langkah selanjutnya membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing- masing kriteria dengan kriteria lainnya.

Perhitungan konsistensi logis dengan mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian:

a. Menjumlahkan hasil kali perbaris b. Hasil penjumlahan tiap baris

dibagi prioritas bersangkutan dan hasil nya di jumlahkan.

c. Hasil poin 2 dibagi jumlah elemen, didapatkan λ Maks.

d. 𝐶𝐼 =λ "#$%& ' '&(

e. Indeks Konsistensi 𝐶𝑅 =)*

+*

Rasio konsistensi, RI: indeks random konsistensi. Jika rasio konsistensi ≤ 0.1, hasil perhitungan data dapat dibenarkan.

3. Prioritas Kriteria

Berikut untuk menentukan prioritas kriteria.

4. Matriks Perbandingan Berpasangan Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain

5. Membuat Nilai Perbaikan Matriks Kriteria

Matriks ini diperoleh dengan rumus : nilai baris kolom baru = nilai baris kolom lama/jumlah masing-masing kolom lama.

6. Penghitungan rasio konsistensi

Penghitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi (CR) <= 0,1. Jika ternyata nilai CR lebih besar dari 0,1, maka matriks perbandingan yang harus diperbaiki.

7. Menentukan Prioritas Subkriteria dari Setiap Kriteria

Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria yaitu baik, cukup dan kurang, dimana penilaian dari subkriteria dari setiap alternatif yang ditentukan menggunakan indikator

8. Nilai Tranformasi Dari Setiap Subkriteria Nilai transformasi dari setiap subkriteria merupakan nilai yang didapat dari hasil perhitungan indikator pada setiap subkriteria.

9. Perhitungan Subkriteria

Membuat matriks perbandingan berpasangan untuk subkriteria, langkah ini sama dengan langkah pembuatan matriks berpasangan pada tahap sebelumnya.

10. Menghitung Hasil Keputusan

(5)

Jurnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK) Vol.6, No. 1, Januari 2022 P-ISSN: 2548-9704 E-ISSN: 2686-0880

287 Setelah melakukan perhitungan hasil

keputusan pada tabel-tabel kriteria maka ditentukan hasil sebagai berikut:

a. Tabel Hasil Penilaian Dusun

Hasil penilaian Data Dusun pada tabel dari data penilaian masing- masing kriteria Kesehatan Masyarakat (K2), Ekonomi Masyarakat (K3), Keamanan dan Ketertiban (K4), Pemerintahan (K5), Lembaga Kemasyarakatan (K6) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (K7) adalah sebagai berikut:

No Nama

Dusun K1 K2 K3

1 Dusun III

Pasar 7 Kurang Baik Cukup 2 Dusun IV

Pasar 8 Kurang Baik Cukup 3 Dusun VI

Gardu Cukup Baik Kurang

4 Dusun I

Pasar 6 Cukup Baik Cukup 5

Dusun V Pasar Asam

Cukup Baik Baik

6 Dusun VII

Betengar Kurang Baik Cukup 7 Dusun VIII Kurang Cukup Cukup

8 Dusun II Baik Baik Baik

b. Tranformasi Nilai Berdaraskan Subkrteria

Berikut ini transformasi nilai penilaian dusun dengan subkriteria diatas:

No Nama Dusun K1 K2 K3

1 Dusun III Pasar 7 0,106 0,633 0,260

2 Dusun IV Pasar 8 0,106 0,633 0,260

3 Dusun VI Gardu 0,260 0,633 0,106

4 Dusun I Pasar 6 0,260 0,633 0,260 5 Dusun V Pasar Asam 0,260 0,633 0,633

6 Dusun VII Betengar 0,106 0,633 0,260

7 Dusun VIII 0,106 0,260 0,260

8 Dusun II 0,633 0,633 0,633

c. Perhitungan Nilai Akhir

Setelah melakukan perhitungan dari tabel informasi nilai prioritas dan hasil penilaian dusun maka proses nilai akhir pada sebagai berikut ini:

No Nama Dusun K1 K2 K3

1 Dusun III

Pasar 7 0,106 *

0,317 0,633 *

0,317 0,26 * 0,130

2

Dusun IV

Pasar 8 0,106 * 0,317

0,633 *

0,317 0,26 * 0,130

3 Dusun VI

Gardu 0,26 * 0,317 0,633 *

0,317 0,106 * 0,130 4 Dusun I Pasar

6 0,26 * 0,317 0,633 *

0,317 0,26 * 0,130

5

Dusun V

Pasar Asam 0,26 * 0,317 0,633 *

0,317 0,633 * 0,130

6

Dusun VII

Betengar 0,106 *

0,317 0,633 *

0,317 0,26 * 0,130

7 Dusun VIII 0,106 *

0,317 0,26 *

0,317 0,26 * 0,130 8 Dusun II 0,633 *

0,317 0,633 *

0,317 0,633 * 0,130

Dari proses diatas didapatkan hasil sebagai berikut:

No Nama Dusun K1 K2 K3 1 Dusun III Pasar 7 0,034 0,201 0,034

(6)

Jurnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK) Vol.6, No. 1, Januari 2022 P-ISSN: 2548-9704 E-ISSN: 2686-0880

288 2 Dusun IV

Pasar 8 0,034 0,201 0,034 3 Dusun VI

Gardu 0,082 0,201 0,014 4 Dusun I Pasar

6 0,082 0,201 0,034

5 Dusun V

Pasar Asam 0,082 0,201 0,082 6 Dusun VII

Betengar 0,034 0,201 0,034 7 Dusun VIII 0,034 0,082 0,034 8 Dusun II 0,201 0,201 0,082

d. Perangkingan Total Nilai

Berikut ini adalah hasil perangkingan total nilai dari proses keputusan dengan metode AHP:

No Nama

Dusun Total Peringkat Keterangan 1 Dusun II 0,585 1 Terbaik

2

Dusun V Pasar

Asam 0,467 2

3 Dusun I

Pasar 6 0,447 3

Tabel Perangkingan Hasil Akhir Perhitungan AHP

a. Tampilan Proses Metode AHP

Gambar Tampilan Proses AHP

b. Tampilan Halaman Hasil Metode AHP

Gambar Tampilan Hasil Metode AHP

4. KESIMPULAN

Setelah melakukan pembahasan dan penguraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan beberapa kesimpulan.

(7)

Jurnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK) Vol.6, No. 1, Januari 2022 P-ISSN: 2548-9704 E-ISSN: 2686-0880

289 Berikut ini adalah kesimpulan yang penulis

tulis pada penelitian ini terkait dengan pemilihan dusun terbaik pada Desa Lau Mulgap dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process), yaitu:

1. Perancangan sistem yang telah dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data MySQL telah berhasil menyeleksi desa terbaik di Desa Lau Mulgap dengan mengimplementasikan metode AHP dalam pendukung keputusan pada sistem.

2. Penerapan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) pada sistem pemilihan desa terbaik berhasil dilakukan dengan memanfaatkan 8 data dusun sebagai analisa, dengan kriteria yang digunakan yaitu Pendidikan Masyarakat (K1), Kesehatan Masyarakat (K2), Ekonomi Masyarakat (K3), Keamanan Dan Keteriban (K4), Pemerintahan Dusun (K5) dan Lembaga Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (K6). Dari hasil penerapan metode AHP pada sistem, didapatkan bahwa Dusun II (A8) menjadi dusun terbaik pada Desa Lau Muglap.

5. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menguraikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukkan bagi kemajuan sistem pendukung keputusan yang akan datang. Beberapa saran yang akan dikemukakan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk masa yang akan datang diharapkan kriteria yang digunakan dapat ditambah dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari sistem.

2. Pada penelitian dengan topik yang sama, perlu mencoba metode penelitian lain dalam mendukung sistem pendukung keputusan, seperti metode MOORA, VIKOR, TOPSIS dan metode Sistem Pendukung Keputusan (SPK) lainnya.

3. Pada penelitian selanjutnya juga diharapkan sistem dapat dikembangkan lagi agar lebih efesien dan lebih efektif untuk pemilihan data di masa yang akan dating

DAFTAR PUSTAKA

[1] Frieyadie. 2017. Penerapan Metode AHP Sebagai Pendukung Keputusan

Penetapan Beasiswa, Jurnal Pilar Nusa Mandiri. Binjai

[2] Lyla Yulia Aristati. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Untuk

Pembebasan Bersyarat Dengan Menggunakan Metode SAW pada Lapas Narkotika Langkat. Lau Mulgap.

[3] Eko prasetio. 2018. Sistem Pendukung Keputusan pemilihan Karyawan Terbaik di PT Perkebunan Nusantara II Marike dengan Menggunakan AHP. Binjai.

[4] Eko Darmanto, 2017. Penerapan Metode AHP (Analythic Hierarchy Process) Untuk Menentukan Kualitas Gula Tumbu, Jurnal SIMETRIS, [5] Ika Rara Pratiwi, 2018. Pemilihan desa

terbaik di kecamatan pagar merbau dengan menggunakan metode AHP

Gambar

Tabel Perangkingan Hasil Akhir  Perhitungan AHP

Referensi

Dokumen terkait

Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang di

Proses II yaitu menginputkan data Mahasiswa beserta data nilai Mahasiswa, Proses III Perhitungan Nilai dengan bobot masing-masing kriteria dan Proses Perhitungan

Sistem pemilihan sepeda motor pada saat ini hanya dilakukan dengan cara memilih secara langsung dan belum adanya sistem pendukung dalam pengambilan keputusan motor mana yang

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Menggunakan Metode AHP merupakan sistem yang dibuat untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan pemilihan rumah

Akan tetapi dalam melakukan pemilihan supplier terdapat permasalahan yaitu tidak terdapatnya metode yang pasti untuk pengambilan keputusan pemilihan supplier

7 Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem aplikasi yang dapat membantu pengguna dalam memilih Perguruan Tinggi Swasta

Kegunaan aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan handphone ini di harapkan pembeli atau konsumen tidak merasa binggung dalam memilih handphone, meskipun

Selanjutnya kaprodi dapat memasukkan data dosen, matriks berpasangan untuk kriteria prestasi unggul dan karya tridarma, penilaian prestasi dan tridarma,