Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work
non-commercially, as long as you credit the origin creator
and license it on your new creations under the identical
terms.
Lampiran I Curriculum Vitae
Curriculum Vitae of Martin
Personal Information
Name Martin Lai
Address Jln agung jaya 2 blok d1/8 Sunter agung Tanjung priok Jakarta utara - 14350
Mobile +62 2171002218
E-Mail [email protected] Nationality Indonesia
Date of Birth JANUARY 18, 1989
Gender Male
Formal Education
2007 – Present Information Technology in Multimedia Nusantara University
2004 – 2007 SMA UNIVERSAL School 2001 – 2004 SMP UNIVERSAL School 1995 – 2001 Pelita Harapan School Certificates
2010 Certificate of GLOBAL WARMING “GREEN FOR LIFE” Certificate of DATABASE
CARREER PATH NETWORKING CARREER PATH
Award of Achievement “Oracle 11g : Introduction to SQL”
TECHNOLOGY
Community Involvements
2008 – Present Member of PHP Community & Mobile Web
2008 – Present Member of Android Beginners & Android Develop
Personal skills and competences
Language
• Bahasa Indonesia and English Computer skills and competences
• Proficiency in PHP, Mysql, CSS, VB.NET, AJAX, SQL Database Design and Web- Connectivity, Image Editing Software (Photoshop), Web Development Software (Macromedia Dreamweaver, Visual Studio), IIS, Windows 2003/XP, MS Office.
Content management experience desired.
Lampiran II Surat Permohonan Sample Sistem katalog perpustakaan
UMN
Lampiran III Surat Perjanjian Pemakaian Penelitian
Lampiran IV Hasil Wawancara Staff Librarian – 1
1. Siapa nama ibu?
Yunita Riris Widawaty
2. Apa jabatan bu Riris di perpustakaan UMN?
Saya sebagai staff perpustakaan
3. Apa visi dan misi perpustakaan UMN?
Oke saya kasih dokumennya saja. Yang paling utama kan memenuhi kebutuhan informasi dan kebutuhan pengetahuan melalui koleksi dan layanan yang ada di perpustakaan. Koleksinya kan tidak hanya buku, ada jurnal, ada majalah. Untuk jurnal kita langganan database eletrik jurnal seperti proquest.
Ada juga prosiding, karena kan informasinya juga lebih update ketimbang buku. Tapi ini masih jarang digunakan mahasiswa mungkin karena kami belum memiliki sistem yang baik untuk mengolahnya. Sebenernya sih ini udah masuk dalam katalog. Kita juga belum menyentuh koleksi yang multimedia CD-ROM, CD atau DVD film milik jurusan DKV, karena belum dibuatkan sistem yang lebih baik, tapi baru mau dibuatkan sistemnya. Untuk layanannya sebenernya tidak cuman peminjaman buku, pengembalian buku, perpanjangan buku, atau pemeinjaman ruang diskusi. Selain itu mahasiswa juga dapat bertanya ke pustakawan mengenai koleksi yang ada di perpustakaan. Jadi kendala utamanya sebenarnya di human resourcenya. Jika
human resourcenya lebih banyak, saya sudah membuat pembagian kerjanya untuk melayani mahasiswa.
4. Materi apa saja yang dikelola oleh perpustakaan UMN (buku/harcopy, atau softcopy/digital materials, atau lainnya)?
Buku, tugas akhir/skripsi dari luar UMN dan dalam UMN, video. Yang belum itu seperti jurnal cetak (hardcopy), belum termanage dengan baik. Lalu ada juga jurnal ilmiah yang isinya hasil penelitian. Lalu dvd-dvdnya jurrusan dkv.
Lalu untuk skripsi, itu baru yang dalam bentuk hardcopy, karena di sistemnya itu (siperti) belum nyampe ke format digital, seharusnya sudah dalam bentuk pdf, nah inginnya sih kearah sana.
5. Apakah dalam menangani digital material memanfaatkan katalog digital/e-catalog?
Dari dulu sudah salah. Pemanfaatannya belum maksimal(masih minim), karena tidak ada pengenalan terhadap mahasiswa mengenai sistem katalog perpustakaan. Program tersebut baru terlaksana 2011 kemarin. Usaha yang sudah dilakukan, mengadakan pelatihan untuk e-junal untuk mahasiswa.
6. Apa saja jenis katalog yang dimiliki oleh UMN saat ini?
Buku, Skripsi, CD ROM. Nah majalah ini yang masih kosong, tidak ada datanya. Lalu ensiklopedia sudah ada, referensi dirak nomor satu, jurnal, tesis juga sudah ada. Jadi majalah saja yang belum ada, karena informasinya itu cepat sekali basi. Karena sebenarnya pada umumnya perpustakaan untuk pendataan majalah itu sudah tidak dalam bentuk computer. Dan sekarang
sudah banyak yang namanya e-magazine ya, walaupun belum terlalu dipakai di Indonesia karena culture belum ada, masih mau untuk buka-buka halaman.
Nah sebenarnya kan sudah ada seperti e-magazine/e-booknya tapi karena culturenya yang belum, itu yang ingin saya capai di 2012. Karena kedepannya saya tidak ingin bentuk rak2 lagi, semuanya sudah elektronik.
7. Bagaimana tingkat akurasi pencarian dengan kriteria tersebut, menurut anda?
Belum. Karena ini kan pencarian masih satu field saja. Bisa sih misalnya mencari tentang semantik web, tapi tidak bisa mencari semantik webnya which one (yang mana). Ada kemungkinan juga judulnya bukan semantik web, tapi topiknya mengenai semantik web.
8. Kira-kira untuk menambah tingkat akurasi pencarian pada katalog ini seperti apa harapannya?
Bunuh ini sistem, lalu bikin yang baru yang lebih baik. Untuk pencariannya itu sebaiknya sih tidak hanya satu field saja. Selain itu juga dapat mencari sampai ke full textnya. Jadi bisa dimasukan data seperti daftar isinya.
Pencarian dapat dicari dari semua kriteria, seperti, judulnya, subjeknya, keywordnya, terlebih lagi jika dapat mencari dari isi full textnya. Dan bagus lagi jika sistem itu bisa mengetahui pakar dari penulis dari suatu jurnal.
9. Menurut Bu Riris, penelitian saya mengenai tingkat pencarian katalog itu agar lebih detail bagaimana?
Bagus, kalau boleh saran saja, mulai dari skripsi, karena itu datanya lebih mudah. Karena saya sudah mengumpulkan format softcopynya, jadi bisa di pakai untuk data. Jadi saran saya mulai dari skripsi mahasiswa UMN, dan itu sistemnya pasti saya pakai. Dan demi keamanan kalian juga, bisa dimulai dari bab 1 sampai 3.
10. Kalau buku dengan penambahan seperti abstrak atau daftar isi itu bagaimana?
Boleh, tapi mungkin dikerucutkan/dipersempit saja berdasarkan klasifikasi buku perpustakaan. Jadi kalau saran saya mainlah di buku kelas 000 yang berhubungan dengan komputer. Kenapa? Karena bukunya terlalu banyak.
Lampiran V Hasil Wawancara Staff Librarian – 2
1. Pertama, Siapa nama mas?apa jabatan mas di perpustakaan UMN?
Nama saya Reksa Anindia, saya diperpustakaan sebagai staff.
2. Apa visi dan misi perpustakaan UMN?
Sebenarnya sih lebih kepada penyedia fasilitas kampus untuk melengkapi kekurangan dikampus. Pada awalnya perpustakaan UMN dan kampus berjalan sejajar, dimana antara perpustakaan dan kampus saling melengkapi. Tapi pada akhirnya perpustakaan seperti berada dibawah kampus UMN. Mungkin nantinya akan sama (sejajar), karena perpustakaan itu sendiri sebagai penunjang mahasiswa kedepannya. Nantinya juga kami berniat mentransisi seperti dari buku ke bentuk pdf. (dengan kata lain akan dibentuk dokumen digital).
3. Apa langkah-langkah yang ditempuh guna mencapai visi dan misi tersebut?
Kalau sekarang sih lebih kepada kita membantu mahasiswa, untuk menunjang kuliah. Seperti melengkapi buku-buku, lalu jurnal online juga kami lengkapi.
Dulunya sih kita pingin membentuk seperti e-book sendiri, lalu mengolah data sendiri, tapi tidak diterima, sebenarnya tadinya ingin perpus tidak hanya dibawah kampus, tapi juga dikembangkan keluar, seperti contohnya di UI, jadi bisa misalkan mengadakan seminar, bikin e-book sendiri, e-journal
4. Materi apa saja yang dikelola oleh perpustakaan UMN(buku/harcopy, atau softcopy/digital materials, atau lainnya)?
Kita lebih ke hardcopy ya sekarang, dibuku-buku dalam bentuk fisiknya.
Kalau untuk yang non fisik kita belum jalan, kemarin sempat usul di skripsi untuk meminta yang dalam bentuk CD, tapi ternyata dibutuhkan juga dalam bentuk buku. Tapi untuk kedepannya kita akan dalam bentuk CD.
5. Bagaimana kerja sistem perpustakaan khususnya dalam menangani digital materials yang sudah bejalan saat ini?
Digital materi saat ini belum ada. Staff di perpustakaan sejauh ini hanya tiga, yaitu Bu Rilis lebih kepada manajemen, saya lebih kepada database untuk pengolahan sirkulasi, dan Tiara hanya untuk membantu kita-kita apa saja yang kurang.
6. Apakah dalam menangani digital material memanfaatkan katalog digital/e-catalog?
Masih sangat-sangat buruk, kita juga masih bertanya-tanya, ntah penyuluhan tentang katalog itu kurang atau mahasiswa itu malas untuk melakukan searching sendiri. Tapi untuk saat ini saya sendiri melihat lebih kepada males.
7. Bagaimana dengan sistem kerja katalog?
Katalog itu sebenarnya tidak ada masalah, tetapi kadang-kadang mahasiswa itu membacanya salah. Strukturnya yang ada itu judul buku, judul seri,
abstrak, nomor induk, dan nomor rak. sering kali mahasiswa kebalik membaca nomor induk dan nomor rak.
8. Apa saja jenis katalog yang dimiliki oleh UMN saat ini?
Ada Buku, jurnal, dan skripsi. Tetapi skripsi masih dalam proses.
9. Bagaimana sistem managemen atau tata kelola?
Dari database pengolahan. jadi jika ada buku baru kita input langsung ke katalog. Jadi saat memasukan muncul nomor klasifikasi, judulnya apa, dan nomor urutnya. Jadi nantinya akan muncul keterangan jika buku itu dipinjam, ada berapa eksemplar dan lain-lain, tapi sering kali mahasiswa tidak memantau itu.
10. Adakah keluhan mengenai sistem yang sudah berjalan saat ini?apa saja?
Kalau dari saya sendiri sebenarnya banyak, dari sejak 2008 sampai sekarang sistem itu seharusnya sudah sempurnya tapi sekarang belum sempurna.
Seperti buku usulan itu kalau bisa tercatat sampai akhir, misalkan buku ini di pesan siapa, itu sampai akhir tercatat, kalau sekarang ini begitu input buku usulan tersebut, nama orang yang mengusulkan hilang(tidak tercatat lagi).
11. Untuk katalog itu sendiri, kesulitan terbesar apa yang sering ditemui?
Untuk katalog itu sendiri sebenarnya tidak masalah. Karena itu tadi dia menginclude sirkulasi dan database pengolahan. Yang penting mengikuti data2 yang ada di database.
12. Kriteria apa saja yang dapat dijadikan keyword untuk pencarian dalam katalog?
Judul buku, pengarang, subject (apakah bahasa Indonesia, bahasa inggris ), tapi kita jarang masukin, kita lebih kepada judul dan pengarang.
13. Bagaimana tingkat akurasi pencarian dengan kriteria tersebut, menurut anda?
Sebenarnya sih pasti dapat, tapi terkadang mahasiswa membacanya salah.
Kecuali ada buku baru yang belum di input.
14. Jika mahasiwa itu tidak tahu nama pengarang ataupun judul buku itu bagaimana?
Sebenarnya sih bisa, cuman untuk hal-hal yang seperti itu pada pengolahan belum dilengkapi hal-hal seperti itu. Sebenarnya lebih bagus lagi jika mahasiswa juga bisa mengetahui siapa yang meminjam buku tersebut. dan sebenarnya keterangan tersebut sudah ada, tetapi belum ter-publish di katalog.
15. Menurut Mas Reksa, penelitian saya mengenai tingkat pencarian katalog itu agar lebih detail bagaimana?
Itu lebih bagus, apa yang kurang sekarang dibuat lebih bagus pasti saya lebih senang. Seperti tadi data siapa yang meminjam, lalu ada keterangan buku tersebut di pesan siapa. Dan kalau bisa mahasiswa dapat mengetahui jumlah buku yang tersedia.
16. Untuk katalog itu sendiri, apa harapan kedepannya untuk perkembangan sistem pencarian katalog tersebut?
Mahasiwa dapat menggunakan dengan baik, mahasiswa dapat memasukan input ttg kekurangan tentang katalog, sistem pemesanan di katalog bisa berjalan dengan baik. dan kalau bisa katalog tersebut bisa online, bisa di akses diluar, sejauh ini mahasiswa hanya bisa melalu euis, padahal euis itu sendiri datanya tidak bareng dengan data pengolahan.
Lampiran VI Hasil Wawancara Staff IT
1. Pertama, Siapa nama mas?apa jabatan mas di IT?
Nama saya Mas Wawan.
2. Bagaimana visi dan misi untuk sistem katalog perpustakaan UMN itu sendiri?
Tidak ada
3. Apa langkah-langkah untuk mencapai visi dan misi tersebut?
Tidak ada
4. Bagaimana support divisi IT dalam mendukung kerja sistem perpustakaan khususnya dalam menangani digital materials yang sudah berjalan ?
Saat ini untuk digital materials masih bersumber dari beberapa jurnal online, untuk buku atau hasil skripsi masih dalam tahap pengembangan
5. Bagaimana cara kerja sistem katalog perpustakaan saat ini dari sudut pandang divisi IT?
Jika yang dimaksud cara kerja dari sisi teknis, adalah katalog melakukan pencarian sesuai dengan kategori-kategori yang telah ditetapkan. Yang menjadi kekurangan adalah pada katalog masih belum bisa menunjukkan secara pasti posisi / letak rak penyimpanan (bukan no rak)
6. Adakah keluhan/kesulitan terbesar bagi divisi IT dalam mengelola sistem katalog perpustakaan pada saat ini?
Belum ada
7. Bagaimana dengan IT Strategic untuk 5 tahun ke depannya khusus dalam pengelolaan sistem katalog perpustakaan?
Sistem katalog yang ingin dikembangkan terintegrasi dengan perangkat- perangkant mobile yang ada dalam bentuk sebuah aplikasi.
8. Bagaimana dengan metode penyimpanan data pada sistem katalog perpustakaan apakah menggunakan ontology atau database? Jika menggunakan database apa yang digunakan?
Oracle 10g dan metode penyimpanan data berbasis relasional database.