RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS
BADAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN BADAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN
INDUSTRI TAHUN 2010
INDUSTRI TAHUN 2010 -- 2014 2014 INDUSTRI TAHUN 2010
INDUSTRI TAHUN 2010 -- 2014 2014
Disampaikan oleh : Disampaikan oleh :
Dedi Mulyadi Dedi Mulyadi
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
I. PENDAHULUAN
1. Kemampuan Litbang 2. Masalah dan Tantangan II. RENCANA STRATEGIS
1. Arah 2. Sasaran
Daftar Isi Daftar Isi
2. Sasaran 3. Strategi
III. PROGRAM AKSI TAHUN 2010 – 2014 IV. RENCANA KERJA TAHUN 2010 – 2011 V. PENUTUP
LAMPIRAN
- Peta Panduan Fokus Litbang
- Program Aksi 2010-2014
I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
1. Merumuskan kebijakan peningkatan Iklim usaha industri
2. Mengembangkan roadmap dan apblikasi nanoteknologi untuk industri di bidang keramik, tekstil, pangan, dan kimia
3. Mengembangkan pusat-pusat inovasi dan inkubator teknologi
4. Merumuskan standar dan regulasi teknis serta melaksanakan pelayanan
Kemampuan Litbang Industri dalam Kemampuan Litbang Industri dalam
Meningkatkan Daya Saing Meningkatkan Daya Saing
4. Merumuskan standar dan regulasi teknis serta melaksanakan pelayanan standardisasi
5. Mengembangkan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang terakreditasi secara nasional dan internasional
6. Fasilitasi pengembangan kawasan industri di daerah
7. Melakukan litbang energi terbarukan, contoh: biodiesel dari minyak kelapa dan biji jarak, turbin air, energi angin, dll
8. Melakukan litbang di bidang pencegahan dan pengolahan pencemaran industri serta mengembangkan IPAL pada berbagai sentra industri
9. Memfasilitasi perlindungan HKI hasil litbang
10. Mengembangkan Kompetensi SDM litbang dan Alih Teknologi
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan 1. Tekstil
(BBT Bandung) Desain Struktur dan Permukaan Tekstil
• Pemanfaatan sabut kelapa untuk tekstil non sandang
• Pemanfaatan rumput laut coklat untuk pembuatan tekstil kesehatan (Pembalut Luka)
• Pemanfaatan serat nanas untuk vertical blind
• Pemanfaatan serat alam untuk pembuatan
Kompetensi Inti Balai Besar Industri Kompetensi Inti Balai Besar Industri
• Pemanfaatan serat alam untuk pembuatan Wallpaper dan Urban Eco Fashion
2. Bahan dan Barang Teknik
(B4T Bandung)
Quality assurance untuk teknologi pengelasan bawah air, instrumentasi virtual &
material teknik/maju berbasis polimer
• Kopolimer lateks alam sebagai aditif beton untuk meningkatkan kekuatan dan
durabilitas
• Hardmagnet bahan loudspeaker berbasis bahan alam untuk substitusi impor
• Pemanfaatan kalsium karbonat ringan sebagai bahan ekstender pada industri cat
• Perekayasaan alat produksi elektroda las
‘bawah air’
• Perekayasaan alat uji daya tahan Accu kendaraan bermotor
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
3. Logam dan Mesin
(BBLM Bandung) Desain proses dan produk engineering (fokus : peralatan energi dan tooling)
• Perancangan & Pembuatan Alternator Permanen Magnet Putaran Rendah
• Perekayasaan Expeller Algae Kapasitas 100 kg/jam
• Pembuatan Prototype Crankcase dan Cylinder Liner Mesin Diesel 500 cc
• Pembuatan Turbin Air Kapasitas 300 KVA
Kompetensi Inti Balai Besar Industri Kompetensi Inti Balai Besar Industri
• Pembuatan Turbin Air Kapasitas 300 KVA 4. Industri Agro
(BBIA Bogor) Komponen aktif bahan alami komoditas agro
• Teknologi Pengolahan Rumput Laut untuk agar dan karagenan, Biodiesel Minyak nabati, produk olahan dari tepung umbi-umbian, VCO (Virgin coconut oil), dan nata de coco
• Pengembangan teknologi pirolisis bambu dalam pembuatan arang dan vinegar serta aplikasinya pada industri agro
• Teknologi Proses Pengolahan Minyak Atsiri dan Rancang Bangun Perekayasaan
Industrinya
• Diversifikasi produk olahan hasil laut dan rancang bangun alat pengering
• Pemanfaatan sediaan Emolient alami asal lemak nabati untuk kosmetik
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
5. Kimia dan Kemasan
(BBKK Jakarta) Fine Chemical & Degradable Packaging Design
• Prototype Mesin Pengolah Minyak Atsiri, Sabut Kelapa, Coco Diesel, dan TBS-CPO
• Pembuatan Stearyl Alcohol Ethoksilat untuk Kosmetik
• Pemanfaatan Crude Glyserol sebagai Bio Hydrogen
• Pengembangan & Penerapan Cold Rool Box
Kompetensi Inti Balai Besar Industri Kompetensi Inti Balai Besar Industri
• Pengembangan & Penerapan Cold Rool Box (CRB) menggunakan PCM untuk
Mempertahankan Kesegaran Produk 6. Keramik
(BBK Bandung) Material Engineering for Electric
& Structural Ceramic
• Penelitian pembuatan Ceramic Foam Filter untuk penyaringan leburan logam
• Keramik Tahan Peluru sebagai bagian dari Rompi Tahan Peluru Level IV dan Kendaraan Militer
• Pembuatan New Porcelain untuk keramik teknik
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
7. Pulp dan Kertas
(BBPK Bandung) Bioengineering untuk pulp dan kertas
• Kertas kemas untuk proteksi korosi atmosferik pada produk logam dan baja
• Kanvas rem kendaraan dari pulp
• Daur ulang pulp serat panjang dari kemasan minuman aseptic bekas
• Aplikasi pemanfaatan limbah padat IPAL pabrik kertas sebagai kompos tanaman
Kompetensi Inti Balai Besar Industri Kompetensi Inti Balai Besar Industri
pabrik kertas sebagai kompos tanaman 8. Teknologi Pencegahan
Pencemaran Industri (BBTPPI Semarang)
Teknologi terapan untuk
pengendalian buangan industri
• Daur ulang limbah padat industri peleburan besi sebagai bahan industri beton yang berwawasan lingkungan
• Pengolahan limbah padat sludge minyak dari industri kilang minyak dengan sistem
penghancuran thermal
• Pemanfaatan limbah industri kelapa sawit sebagai sumber lemak pada pembuatan pakan ternak
• Pembuatan larutan induk minuman isotonik dengan pekatan limbah cair ladang garam
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
9.Kulit, Karet dan Plastik
(BBKKP Yogyakarta)
Desain bahan dan konstruksi sepatu
• Pengembangan pembuatan sol karet untuk sepatu
• Teknologi finishing kulit ikan nila untuk atasan sepatu
• Pembuatan karet mikroseluler untuk sol ringan
Kompetensi Inti Balai Besar Industri Kompetensi Inti Balai Besar Industri
sol ringan 10. Kerajinan dan
Batik
(BBKB Yogyakarta)
Desain dan bahan baku baru untuk produk-produk kerajinan dan batik
• Pemanfaatan centre log kayu sengon utk kerajinan kayu sengon utk
kerajinan komponen interior
• Rekayasa alat Wax Injection untuk produksi perhiasan dengan metode Casting
• Pengembangan finishing gerabah dengan teknik batik
Balai Besar Kompetensi Inti Hasil Litbang Unggulan
11. Industri Hasil Perkebunan
(BBIHP Makassar)
Proses produksi dan teknologi terapan untuk pengolahan kakao
• Pengembangan Produk Pangan (Minuman & Candy) Kakao Berbasis Rempah
• Pengembangan Produk SPA: Sabun
Kompetensi Inti Balai Besar Industri Kompetensi Inti Balai Besar Industri
• Pengembangan Produk SPA: Sabun Superlux dari Lemak Kakao
• Pembuatan Hand & Body Lotion dari Lemak Kakao
• Inkubator Bisnis Kakao
Baristand Fokus Hasil Litbang Unggulan
1. Aceh Rempah dan Minyak Atsiri • Isolasi radinol dari minyak sereh wangi dgn cara destilasi fraksionasi vacuum
• Ekstraksi minyak jahe dengan bantuan gelombang ultrasonik
2. Medan Mesin dan Peralatan Pabrik • Peningkatan mutu nozzle untuk saluran aluminium cair
Fokus Balai Riset dan Standardisasi Fokus Balai Riset dan Standardisasi
Industri Industri
saluran aluminium cair
• Pembuatan Screw Press untuk pabrik kelapa sawit
3. Padang Makanan Tradisional • Modifikasi peralatan proses kerupuk ubi kubang
• Aneka pengolahan talas sebagai makanan fungsional instan
4. Palembang Karet Komponen Teknis • Pemanfaatan Brushing Rubber dengan teknologi nano
5. Lampung Tepung Industri Agro • Peningkatan teknologi proses pengolahan tepung tapioka IKM
Baristand Fokus Hasil Litbang Unggulan
6. Surabaya Mesin Listrik & Peralatan Listrik
• Penelitian Evikasi Lampu LHE
• Penelitian Polymer untuk bahan cap LHE
7. Banjarbaru Teknologi pengolahan kayu, rotan, dan Bambu
• Rekayasa pembuatan mebel dari bambu lamina
• Pemanfaatan limbah plastik dan limbah
Fokus Balai Riset dan Standardisasi Fokus Balai Riset dan Standardisasi
Industri Industri
• Pemanfaatan limbah plastik dan limbah pengolahan kayu untuk bahan papan komposit
8. Samarinda Hasil Perikanan dan Perkebunan
• Pemanfaatan perekat dari tanin akasia untuk industri MDF
• Pengembangan pemanfaatan hasil samping minyak sawit sebagai bahan substitusi resin sintetis
9. Pontianak Bahan baku kosmetik alami dan pangan semi basah
• Pengolahan jelly lidah buaya sbg makanan ringan kesehatan
• Pengembangan lotion anti nyamuk (insect repellent) berbasis Aloe Vera
Baristand Fokus Hasil Litbang Unggulan
10. Manado Teknologi pengolahan Palma
• Pengembangan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai sumber nutrisi dan pangan nasional
• Pengembangan teknologi pembuatan ubin lantai tempurung kelapa
11. Ambon Teknologi pengolahan Hasil • Pemanfaatan rumput laut, sumber
Fokus Balai Riset dan Standardisasi Fokus Balai Riset dan Standardisasi
Industri Industri
11. Ambon Teknologi pengolahan Hasil Laut
• Pemanfaatan rumput laut, sumber bahan bioenergi
• Pemanfaatan minyak ikan sebagai suplemen asam lemak Omega-3 pada bahan makanan
Jenis Pelayanan Teknis Teknologis oleh Jenis Pelayanan Teknis Teknologis oleh
Balai Besar dan Baristand Industri Balai Besar dan Baristand Industri
Kesesuaian standar dan mutu produk Kalibrasi dan Testing
Training/Diklat Teknis dan Technical Assistance
Litbang Industri untuk meningkatkan nilai tambah dan mutu produk-produk industri
Penanggulangan dari pencemaran industri
Desain & Rancang Bangun Perekayasaan Industri
Keterbatasan sumber daya litbang (SDM, sarana & prasarana litbang);
Minimnya hasil Litbang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha karena umumnya masih dalam bentuk prototype atau uji coba, sehingga menyebabkan kontribusi Litbang terhadap Pembangunan Ekonomi masih kurang;
Rendahnya kemampuan Litbang Industri Nasional;
Permasalahan Litbang Industri Permasalahan Litbang Industri
Rendahnya kemampuan Litbang Industri Nasional;
Kurangnya kerjasama atau Kolaborasi Litbang antar Lembaga Litbang Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Dunia Industri relatif masih rendah, jika dibandingkan dengan negara lain;
Lemahnya Sinergi Kebijakan Litbang Industri;
Umumnya Industri masih menerapkan Teknologi Follower (bukan indigenous technology), sehingga daya serap teknologi ditingkat perusahaan nasional lebih rendah (indeks 4,5) dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Thailand (5,3), Malaysia (5,8) dan Singapura (6,0). (Sumber: World Bank 2006);
Belum berkembangnya budaya Litbang Industri di kalangan masyarakat.
Permasalahan Penerapan Hasil Permasalahan Penerapan Hasil
Litbang Industri Litbang Industri
Faktanya
Pemanfaat Pajak Bayar Pajak
RISET di bawah RISET di bawah Pemerintah:
Perguruan Tinggi
Lembaga/Institusi Riset
INDUSTRI
Jurang Pemisah
Invensi Pendidikan Riset Dasar Berorientasi Terapan Riset Terapan Studi Kelayakan Riset Pasar Mengemba ngkan Perusahaan baru/bermit ra dengan Perusahaan yang sudah ada Pengemban gan Produk dan Proses Pemasaran Produksi Penjualan Purna Jual Inovasi
1. Perkembangan teknologi yang sangat cepat 2. Perubahan kebutuhan dunia usaha
3. Perubahan dalam segmen pasar atau munculnya segmen
Tantangan Litbang Industri Tantangan Litbang Industri
3. Perubahan dalam segmen pasar atau munculnya segmen pasar yang baru
4. Tekanan persaingan yang semakin ketat
5. Peraturan/kebijakan pemerintah
II. RENCANA STRATEGIS
II. RENCANA STRATEGIS
II. RENCANA STRATEGIS
II. RENCANA STRATEGIS
Sesuai dengan KIN dan PP No. 28 Tahun 2008 dan RPJMN 2010-2014, maka arah kebijakan litbang industri tahun 2010-2014 adalah:
a. Mempertajam fokus litbang industri yang berorientasi pada pemetaan dan kebutuhan dunia usaha dengan road map yang jelas;
b. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas litbang industri dengan memperkuat
Arah Kebijakan Arah Kebijakan
b. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas litbang industri dengan memperkuat sumber daya manusia, kelembagaan intermediasi dan sarana litbang;
c. Meningkatkan networking (jejaring) antara lembaga litbang, memperkuat kompetensi inti balai-balai dan memperkuat pemasaran bersama balai-balai;
d. Meningkatkan pengelolaan pengetahuan (Knowledge management) melalui pusat- pusat inovasi industri, inkubator, dan pilot project di daerah-daerah;
e. Meningkatkan Pelayanan teknis standar industri & regulasi teknis;
f. Perumusan kebijakan menuju Iklim usaha kondusif dan KPIN yang efektif;
g. Meningkatkan fasilitasi kepada kawasan industri hijau dan pengembangan
pemanfaatan energi terbarukan.
Misi BPPI:
Visi dan Misi Visi dan Misi
Visi BPPI:
“Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis terkini yang profesional bagi sektor industri nasional”
Misi BPPI:
1. Merumuskan konsep dan mengevaluasi kebijakan pembangunan industri nasional;
2. Meningkatkan peran standardisasi dalam mendukung daya saing industri nasional;
3. Mengembangkan teknologi industri yang berdaya saing termasuk nanoteknologi, bioteknologi serta teknologi informatika dan komunikasi;
4. Mengembangkan industri yang berwawasan lingkungan (Green Industry);
5. Mendukung pengembangan industri regional melalui penyediaan teknologi tepat guna dan kawasan industri hijau.
upaya-upaya terstruktur dan terukur yang dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomodasi perspektif pemangku kepentingan
1. Terumuskannya konsep kebijakan pembangunan industri nasional 2015- 2019 beserta kebijakan turunannya;
2. Terwujudnya sistem standardisasi dan infrastrukturnya yang memadai untuk mendukung daya saing industri nasional;
3. Meningkatnya penerapan teknologi industri yang berdaya saing termasuk
Tujuan Tujuan
3. Meningkatnya penerapan teknologi industri yang berdaya saing termasuk industri berbasis nanoteknologi, bio-teknologi serta teknologi informatika dan komunikasi;
4. Meningkatnya pengembangan industri yang berwawasan lingkungan;
5. Berkembangnya industri regional yang berbasis kompetensi inti industri daerah;
6. Meningkatnya pengembangan kawasan industri di daerah dan
terbentuknya kawasan ekonomi khusus.
Strategi I Strategi I
“Meningkatkan peran litbang dan aplikasi teknologi industri pada dunia usaha melalui pengembangan Pusat Inovasi dan inkubator teknologi di daerah serta
membangun jejaring kerja dengan institusi litbang lainnya, perguruan tinggi, dan industri pengguna”
Strategi Implementasi
1. Meningkatkan pemanfaatan teknologi pada dunia usaha;
2. Tersusunnya peta panduan fokus litbang teknologi industri;
3. Ketersediaan sarana/prasarana;
4. Meningkatkan kerjasama dan jejaring kerja antar akademisi, birokrasi dan industri;
5. Meningkatkan penerapan hasil-hasil litbang unggulan;
6. Pengembangan Pusat Inovasi dan inkubator teknologi;
Pendekatan Strategi Penerapan dan Pendekatan Strategi Penerapan dan
Pengembangan Industri Nasional yang Sarat Pengembangan Industri Nasional yang Sarat
Teknologi dan Berdaya Saing Teknologi dan Berdaya Saing
Dukungan Advis Inovasi mengenai:
- Produk & Teknologi - Keuangan & Pendanaan - Peluang Pasar
- Strategi Penjualan - HAKI
- Promosi Lembaga Litbang:
- Balai Litbang - Perguruan Tinggi - Lembaga LN - Instansi Litbang Lain
PUSAT INOVASI
Inkubasi Bisnis
- RBD
- Inovasi teknologi - Prospektus Bisnis
-PERPRES (Kebijakan Industri) - Permen
- Renstra Depperin
K O
Industri yang sarat teknologi dan berdaya
Saing Tinggi Umpan balik (informasi/masalah/peluang)
- Sarat Teknologi - Biaya Rendah - Produk Berkualitas
Pilot Project
Industri
O M E R S I A L I S A S I
Sentra Industri
Penguatan Struktur Industri
KOMPETENSI INTI DAERAH
Strategi Implementasi
1. Melakukan koordinasi dengan semua pihak yang berkepentingan dalam rangka perumusan
Strategi II Strategi II
“Meningkatkan kemampuan dan pengakuan standardisasi di lingkup nasional dan internasional”
1. Melakukan koordinasi dengan semua pihak yang berkepentingan dalam rangka perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI);
2. Mengadopsi berbagai standar internasional (ISO dan IEC) sebagai standar acuan;
3. Merumuskan Regulasi Teknis yang lebih sesuai dengan kepentingan nasional (Smart Regulation);
4. Menyiapkan lembaga penilaian kesesuaian agar terakreditasi secara nasional dan internasional;
5. Mengkaji kesiapan industri dan lembaga penilaian kesesuaian dalam mendukung penerapan regulasi teknis;
6. Melakukan kesepakatan saling pengakuan antara lembaga penilaian kesesuaian di Indonesia dengan lembaga penilaian kesesuaian di negara lain;
7. Melakukan reposisi LS-PRO.
Strategi Implementasi
Strategi III Strategi III
“Meningkatkan koordinasi dan jejaring kerja dengan seluruh stakeholders dalam rangka merumuskan kebijakan yang berkualitas”
Strategi Implementasi
1. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan review, evaluasi dan analisis industri;
2. Meningkatkan pengembangan sumber daya industri;
3. Meningkatkan fasilitasi pengembangan kawasan industri;
4. Meningkatkan fasilitasi pengembangan kompetensi inti industri daerah untuk mendukung pengembangan industri regional;
5. Meningkatkan pengembangan SDM litbang industri.
III. PROGRAM AKSI 2010
III. PROGRAM AKSI 2010--2014 2014 III. PROGRAM AKSI 2010
III. PROGRAM AKSI 2010--2014 2014
1. Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri:
a. Pemodelan dan analisis industri;
b.Analisis kebijakan insentif bagi sektor industri;
2.Pengembangan Standardisasi Industri:
a. Perumusan SNI
b.Harmonisasi SNI dengan standar internasional c. Pengembangan lembaga penilaian kesesuaian
Program Aksi 2010
Program Aksi 2010--2014 2014
c. Pengembangan lembaga penilaian kesesuaian
d.Perumusan Regulasi Teknis yang sesuai dengan kebutuhan industri dalam negeri e.Reposisi Lembaga Sertifikasi Produk
f. Peningkatan kemampuan laboratorium uji
3.Pengembangan Sumber Daya Industri
a. Fasilitasi pengembangan kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) b.Fasilitasi pengembangan kompetensi inti industri di daerah
c. Penyusunan peta potensi emisi di sektor industri
d.Penyusunan peta panduan penurunan emisi CO2 di sektor industri e.Fasilitasi penerapan penurunan emisi CO2 di sektor industri
f. Audit dan konservasi energi
g.Pengembangan teknologi peralatan energi (turbin air, kincir angin)
4. Pengembangan Teknologi Industri dengan fokus:
a. Nanoteknologi b. Bioteknologi c. Peralatan Energi
d. Teknologi Lingkungan e. Pangan
5. Pemanfaatan hasil-hasil litbang unggulan melalui:
Program Aksi 2010
Program Aksi 2010--2014 2014
5. Pemanfaatan hasil-hasil litbang unggulan melalui:
a. Penumbuhan pusat-pusat inovasi di daerah b. Pendirian inkubator teknologi
6. Pengembangan SDM Kelitbangan
a. Peningkatan kompetensi SDM litbang industri b. Pelaksanaan reformasi birokrasi di BPPI
Catatan: Rincian Program Aksi terdapat pada Lampiran 2