• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dwiyana G.Yuddin 1, Muh. Ainul Nuari 2, Nurlina Amiruddin 3, Rahmatiah 4, Takdir 5 Universitas Negeri Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dwiyana G.Yuddin 1, Muh. Ainul Nuari 2, Nurlina Amiruddin 3, Rahmatiah 4, Takdir 5 Universitas Negeri Makassar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

https: //ojs.unm.ac.id/JLLO/index Volume 1 Nomor 3, 2021 e-ISSN 2776-4176

email : [email protected] 429 halaman 429-437

Reviewed : 12/03/2021 Accepted : 16/06/2021 Published : 28/06/2021

Pemanfaatan Green House sebagai Rumah Belajar Peserta Didik untuk Budidaya Tanaman di Lingkungan Sekolah di SMPN 13 Makassar

Dwiyana G.Yuddin1, Muh. Ainul Nuari2, Nurlina Amiruddin3, Rahmatiah4, Takdir5 Universitas Negeri Makassar

[email protected]

ABSTRAK

Pelestarian lingkungan dan budidaya tanaman sangat perlu dilakukan di lingkungan SMPN 13 Makassar, melihat sekolah ini merupakan sekolah adiwiyata. Pemanfaatan lingkungan sekolah khususnya green house sebagai rumah belajar menjadi wadah bagi siswa untuk bisa lebih menggali pengetahuan tentang tanaman, siswa perlu mengetahui manfaat dari berbagai jenis tanaman untuk dapat membudidayakan tanaman tersebut dengan baik. Metode penelitian dalam pemanfaat green house yaitu melakukan observasi, wawancara, perumusan masalah dan penyusunan rancangan pelaksanaan. Adapun proses pengimpelementasian program melalui beberapa tahap yaitu 1) Tahap observasi, 2) Tahap wawancara, 3) Tahap pembenahan green house, 4) Tahap sosialisasi kepada peserta didik mengenai green house sebagai rumah belajar budidaya tanaman, 5) Tahap budidaya tanaman green house, 6) Tahap perawatan tanaman secara berkala. Berdasarkan hasil observasi Pemanfaatan Green house sebagai Rumah Belajar Peserta Didik untuk Budidaya Tanaman di Lingkungan Sekolah di SMPN 13 Makassar adalah menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar yang menyenangkan yang juga dapat membantu peserta didik dalam proses belajar dengan konsep pendekatan dengan lingkungan dan dengan adanya program ini peserta didik akan tertanam dalam dirinya untuk mencintai lingkungannya dan memberikan susasana atau kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan kepekaaan , kepedulian atau sensitivitas terhadap budidaya tanaman di lingkungan sekolah.

Kata Kunci: Green house, Peserta didik, Rumah Belajar, Budidaya Tanaman.

ABSTRACT

Environmental preservation and plant cultivation really need to be done in the environment of SMPN 13 Makassar, seeing that this school is a Adiwiyata school. The use of the school environment, especially the green house as a learning house, is a place for students to be able to explore more knowledge about plants, students need to know the benefits of various types of plants to be able to cultivate these plants well. The research method in using the green house is making observations, interviews, problem formulation and drafting implementation plans. The program implementation process goes through several stages, namely 1) the observation stage, 2) the interview stage, 3) the green house improvement stage, 4) the socialization stage to students regarding the green house as a learning house for plant cultivation, 5) the green house plant cultivation stage, 6 ) The stage of regular plant care. Based on the results of observations, the use of the Green house as a Learning House for Students for Plant Cultivation in the School Environment at SMPN 13 Makassar is to make the environment a fun learning resource that can also help students in the learning process with the concept of approaching the environment and with this program students will be embedded in him to love his environment and provide an atmosphere or opportunity for students to develop sensitivity, concern or sensitivity to plant cultivation in the school environment.

Keywords: Green house, Leaners, Study House, Cultivation

(2)

email : [email protected] halaman 429-437

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki kawasan konservasi yang sangat luas dan beraneka ragam, baik sebagai kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam maupun kawasan hutan lindung. Kawasan konservasi memiliki keanekaragaman flora dan fauna, fenomena alam yang indah, objek budaya dan sejarah serta kearifan masyarakat lokal yang unik, sehingga memiliki nilai ekonomi sangat tinggi sekaligus sebagai sarana pendidikan dan pelestarian lingkungan.

Lingkungan adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Lingkungan banyak memberi manfaat bagi manusia, tapi banyak manusia yang tidak menyadari akan arti pentingnya lingkungan itu sendiri. Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungannya serta kepedulian masyarakat sekitar pada kawasan konservasi sejalan dengan program konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya serta pemberdayaan masyarakat lokal (Nurmayulis & Hermita N., 2015). Pelestarian alam dan budidaya tanaman sudah bukanlah hak yang terdengar asing di telinga, melihat Indonesia berada pada kawasan yang kaya akan tumbuhan. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya mampu menjadi alasan manusia untuk sadar terhadap pentingnya pemanfaatan dan budidaya tanaman di lingkungan.

Eriawati (2016) menyatakan bahwa kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sekitar, Pada lingkungan yang hypercompetitive, kelangsungan hidup organisasi dan kemampuannya berkompetisi di masa-masa mendatang akan tergantung pada kekuatannya melakukan renovasi dan perubahan (Muchtar, Azis, and Rakib 2015). Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar serta makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan tumbuhan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas bagi siswa, karena lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak. Sekolah yang merupakan lingkungan terdekat bagi siswa sudah sepatutnya dapat menjadi sumber belajar di setiap sudutnya, dengan kata lain siswa dapat memeroleh pengetahuan tentang apa saja dan di sudut mana saja selama berada dalam lingkungan sekolah.

Optimalisasi sumber daya berupa halaman sekolah untuk kegiatan pembelajaran sangat mungkin dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar, utamanya untuk mendekatkan siswa dengan lingkungan dan tumbuhan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Diharapkan dengan adanya kegiatan identifikasi tata nama tumbuhan yang ada di halaman sekolah akan mendekatkan siswa dengan tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan sekolah (Ekayanti, W.N., dkk, 2018). Halaman sekolah dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk menuntut ilmu bagi siswa termasuk memeroleh pengetahuan yang mungkin tidak dapat siswa dapatkan di ruang kelas. Upaya untuk mendekatkan siswa dengan lingkungan dan tumbuhan sangat penting untuk dilakukan mengingat bahwa lingkungan dan tumbuhan adalah hal yang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu sangat penting untuk dipelajari.

Budidaya tanaman di lingkungan Sekolah, sangat penting bagi siswa untuk mengetahui gambaran umum tentang tumbuhan. Tumbuhan, seperti pada organisme multiseluler lainnya berasal dari satu sel.

Selanjutnya, melalui pembelahan mitosis yang terjadi pada sel-sel meristem tanaman mengalami pertumbuhan sepanjang hidupnya. Sel meristem mengalami pembelahan menjadi dua sel anak, yang satu adalah sel inisial yang tetap bersifat meristematis dan lainnya adalah sel derivat yang dapat membelah lagi atau memanjang dan berdiferensiasi, membentuk sel yang terspesialisasi untuk mendukung fungsi tertentu.

Sel inisial tetap aktif membelah membentuk sel-sel baru tetapi tidak kehilangan sifat meristematisnya.

Bagian ini menjadi sumber pertumbuhan pada tanaman (Surachman&Ratnawati, 2013).

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai wadah bagi siswa untuk bisa lebih menggali pengetahuan tentang tanaman, siswa perlu untuk mengetahui manfaat dari berbagai jenis tanaman untuk dapat membudidayakan tanaman tersebut dengan baik. Sumber daya genetik tumbuh-tumbuhan mempunyai fungsi dan peranan yang penting dalam menunjang kehidupan manusia dimuka bumi, diantaranya sebagai sumber obat-obatan (Roru, M.D., dkk, 2020). Kegiatan di lingkungan sekolah dapat mempengaruhi faktor pribadi siswa, termasuk pengetahuan, sikap, dan kepercayaan diri atau self-efficacy (Rakib et al.

2020) .

Seiring dengan berkembangnya pemanfaatan tanaman obat di masyarakat, Sekolah juga tidak ketinggalan mulai memperkenalkan tanaman obat dengan cara membudidayakan tanaman obat tersebut di lingkungan sekolah. Alam yang paling dekat dengan siswa adalah tumbuhan (Zulyetti, D., 2019). Jika siswa

(3)

email : [email protected] halaman 429-437 sudah dapat mengetahu dan memahami dengan baik terkait manfaat yang akan diperoleh dengan membudidayakan tanaman, maka kesadaran diri untuk merawat dan melestarikan alam di lingkungan sekolah sudah dapat terjaga dengan baik dalam diri setiap siswa.

Pelestarian lingkungan dan budidaya tanaman sangat perlu dilakukan di lingkungan SMPN 13 Makassar, melihat sekolah ini merupakan sekolah adiwiyata yang setiap sudut sekolahnya selalu terdapat tumbuhan yang beraneka ragam jenisnya. Pembudidayaan tanaman sangat penting dilakukan bukan hanya oleh pihak guru tetapi juga siswa perlu untuk diberi pengetahuan tentang pembudidayaan tanaman yang ada di lingkungan sekolah SMPN 13 Makassar. Dengan memperkenalkan jenis tanaman serta cara pembudidayaan tanaman di lingkungan sekolah kepada siswa dapat menjadi langkah awal untuk memberikan pengetahuan secara tidak langsung kepada siswa tentang pentingnya mengenali lingkungan dan tanaman dalam kehidupan sehari-hari.

Pemanfaatan lingkungan sekolah untuk membudidayakan tanaman di lingkungan SMPN 13 Makassar, maka diperlukan ruang untuk hal tersebut. Rumah hijau atau biasa dikenal dengan istilah “Green house” dapat menjadi alternatif dan saran yang dapat diterima dengan baik oleh pihak sekolah. Greenhouse merupakan suatu lingkungan tumbuh tanaman yang bersifat terkendali. Pengembangan green house untuk budidaya hortikultura sangat penting sebagai penjamin keberhasilan tumbuh dari pengaruh lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, intensitas matahari, dan hama penyakit (Syah, A.N.A, dkk, 2018). Dalam pemanfaatan green house dengan baik, maka budidaya tanaman juga dapat terjaga dengan baik serta siswa dapat lebih bebas mengekspresikan diri dalam melakukan pendekatan dengan lingkungan dan tanaman yang berada di lingkungan Sekolah.

Teknologi greenhouse atau rumah tanaman merupakan sebuah alternatif solusi untuk mengendalikan kondisi iklim mikro pada tanaman (Tando Edi, 2019). Dalam membudidayakan tanaman, siswa perlu melakukan pengendalian kondisi iklim pada tanaman guna tetap terjaganya keseimbangan intensitas suhu yang ada pada lingkungan tanaman. Subur tidaknya tanaman sangat ditentukan oleh kondisi iklim mikro yang terdapat pada sekitar lingkungan tanaman bisa tumbuh. Dengan adanya teknologi green house dapat memudahkan siswa dalam mengelola kondisi lingkungan tanaman agar tetap terjaga kelembapan dan suhunya.

METODE KEGIATAN

Program pemanfaatan green house sebagai rumah belajar peserta didik untuk budidaya tanaman di lingkungan sekolah. Green house merupakan suatu bangunan untuk budidaya tanaman, yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus cahaya. Rumah hijau atau biasa dikenal dengan istilah

“Green house” dapat menjadi alternatif dan saran yang dapat diterima dengan baik oleh pihak sekolah.

Greenhouse merupakan suatu lingkungan tumbuh tanaman yang bersifat terkendali. Dalam membudidayakan tanaman, green house sangat cocok untuk dijadikan sebagai wadah atau tempat untuk pemanfaatannya sebagai rumah belajar untuk budidaya tanaman di lingkungan Sekolah. Pembudidayaan tanaman sangat penting dilakukan bukan hanya oleh pihak guru tetapi juga siswa perlu untuk diberi pengetahuan tentang pembudidayaan tanaman yang ada di lingkungan sekolah SMPN 13 Makassar. Dengan memperkenalkan jenis tanaman serta cara pembudidayaan tanaman di lingkungan sekolah kepada siswa dapat menjadi langkah awal untuk memberikan pengetahuan secara tidak langsung kepada siswa tentang pentingnya mengenali lingkungan dan tanaman dalam kehidupan sehari-hari.

Waktu dan Tempat Kegiatan

Program pemanfaatan green house sebagai rumah belajar peserta didik untuk budidaya tanaman di lingkungan SMP Negeri 13 Makassar merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan 16 Oktober 2020 sampai 7 Desember 2020. Kegiatan pembenahan dan pemanfaatn green house sebagai rumah belajar bagi peserta didik untuk membudidayakan tanaman sudah dilaksanakan mulai dari awal kegiatan pengabdian sampai pada berakhirnya kegiatan pengabdian di SMPN 13 Makassar ini.

Berakhirnya kegiatan kami, bukan berarti fungsionalitas green house sebagai rumah belajar juga sudah berakhir namun perlu untuk dirawat agar selalu berada pada fungsi dan pemanfaatannya.

Data Penelitian

Data penelitian merupakan sekumpulan dari berbagai jenis data yang digunakan dalam proses pengolahan data agar tercapai hasil akhir yang diinginkan, data yang digunakan peneliti ini adalah data hasil

(4)

email : [email protected] halaman 429-437 observasi lapangan dan wawancara. Peneliti melakukan observasi secara langsung dan wawancara kepada tim adiwiyata sekolah untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan pemanfaatan green house.

Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembenahan green house, yakni:

1. Sapu lidi 2. Tempat sampah 3. Skop sampah 4. Pot bunga 5. Bunga 6. Cat 7. Kuas 8. Linggis 9. Cangkul 10. Tanaman

Rancangan pelaksanaan

Kegiatan program pemanfaatan green house sebagai rumah belajar peserta didik untuk budidaya tanaman di lingkungan sekolah. Adapun pelaksanaan kegitan ini dilaksanakan dengan 6 tahap sebagai berikut:

a) Pertama kami melakukan observasi di lingkungan green house.

Dalam melakukan observasi di lingkungan green house, tim pengabdi melakukan pengamatan green house tersebut untuk dijadikan sebagai rumah belajar bagi peserta didik untuk budidaya tanaman di lingkungan Sekolah.

b) Wawancara dengan pihak Adiwiyata sekolah.

Dalam kegiatan ini, tim pengabdi melakukan wawancara dengan pihak adiwiyata Sekolah terkait hal-hal apa saja yang perlu dibenahi agar green house ini bisa kembali pada fungsinya yaitu sebagai rumah belajar bagi peserta didik dalam budidaya tanaman di lingkungan Sekolah.

c) Pembenahan pada green house yaitu perbaikan bagian bangunan green house yang sudah rusak dan sudah tidak layak dipakai seperti dinding green house, pot bunga dan kerangka tempat pot bunga.

d) Kami melakukan sosialisasi secara daring kepada peserta didik. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, tim pengabdi menginformasikan kepada peserta didik terkait pembenahan green house yang telah dilakukan.

Dalam sosialisasi tersebut juga disampaikan kepada siswa mengenai pentingnya untuk membudidayakan tanaman di lingkungan sekolah.

e) Setelah mahasiswa melakukan sosialisasi kami mengajak beberapa peserta didik SMP Negeri 13 Makassar untuk budidaya tanaman green house.

f) Perawatan tanaman secara berskala.

Dalam melakukan perawatan tanaman di lingkungan green house sekolah, tanaman yang awalnya sudah mati kemudian diganti dengan menanam kembali bibit tanaman yang baru lalu diberikan perhatian dan perawatan secara insentif. Kelembapan dan suhu tanaman yang ada pada green house perlu untuk terus dijaga keseimbangannya untuk tetap menjaga pertumbuhan tanaman dapat terjaga dengan baik di setiap musim baik itu musim hujan maupun dalam keadaan musim kemarau.

HASIL & PEMBAHASAN

Pemanfaatan lingkungan sekolah untuk membudidayakan tanaman di lingkungan SMPN 13 Makassar, “Green house” dapat menjadi alternatif dan saran yang dapat diterima dengan baik oleh pihak sekolah. Green house merupakan suatu lingkungan tumbuh tanaman yang bersifat terkendali. Rangkaian pelaksanaan keiatan program kerja Pemanfaatan Green house sebagai Rumah Belajar Peserta Didik untuk Budidaya Tanaman di Lingkungan Sekolah di SMPN 13 Makassar berlangsung pada tanggal 16 Oktober 2020 smapai 7 Desember 2020. Dalam pelaksanaan program kerja ini di awali dengan melakukan observasi, wawancara, pembenahan green house, sosialisasi, budidaya tanaman, dan perawatan tanaman secara berkala. Dalam pemanfaatan green house sebagai rumah belajar bagi peserta didik untuk membudidayakan tanaman, ada beberapa tahap yang dijalani yakni sebagai berikut.

(5)

email : [email protected] halaman 429-437 Tahap 1. Observasi

Morris (dalam (Hasanah 2017) mendefinisikan observasi sebagai kumpulan kesan tentang dunia sekitar berdasarkan semua kemampuan daya tangkap pancaindera manusia. Dalam hal ini, observasi dilakukan sebagai kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta maupun data yang berkaitan dengan lingkungan sekolah di SMP Negeri 13 Makassar. Dengan melakukan observasi kami mendapatkan informasi mengenai lingkungan di sekitar sekolah. Informasi yang diperoleh dapat memberikan acuan kepada kami dalam menyelesaikan permasalahan yang berada disekolah. Untuk mengadakan program ini kami sebelumnya melakukan observasi di lingkungan sekolah khususnya green house, hasil observasi kami melihat kondisi green house sudah tidak terawat lagi bahkan tanaman yang sebelumnya yang ada pada green house sebagian sudah mati. Apalagi pada masa pandemi saat ini masyarakat sekolah khususnya tim adiwiyata sekolah SMP Negeri 13 Makassar jarang berada di sekolah sehingga green house tidak dapat sepenuhnya dirawat dengan baik. Berdasarkan hasil observasi, kami berinisiatif melakukan pembenahan green house untuk dijadikan sebagai sumber belajar peserta didik khususnya untuk budidaya tanaman.

Gambar 1. Hasil Observasi Tahap 2. Wawancara

Wawancara (interview) adalah salah satu kaedah mengumpulkan data yang paling biasa digunakan dalam penelitian sosial. Kaedah ini digunakan ketika subjek kajian (responden) dan peneliti berada langsung bertatap muka dalam proses mendapatkan informasi bagi keperluan data primer. Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan fakta, kepercayaan, perasaan, keinginan dan sebagainya yang diperlukan untuk memenuhi tujuan penelitian. Wawancara mengharuskan kedua belah pihak baik itu peneliti maupun subjek kajian bertemu dan berinteraksi langsung dan aktif agar dapat mencapai tujuan dan data yang didapat baik dan akurat (Hasanah 2017).

Kegiatan wawancara dilakukan bersama dengan pihak sekolah khususnya guru yang termasuk dalam tim adiwiyata sekolah, pada kegiatan wawancra ini kami menenyakan hal-hal yang berkaitan dengan program pelestarian lingkungan sekolah pada pihak adiwiyata sekolah selain itu kami juga membahas mengenai hasil observasi kami di lingkungan sekolah khussusnya green house, kami menyampaikan pada pihak adiwiyata sekolah untuk melakukan pembenahan pada green house untuk melakukan program kerja Pemanfaatan Green house sebagai Rumah Belajar Peserta Didik untuk Budidaya Tanaman. Pihak adiwiyata sekolah sangat merespon baik program yang akan kami lakukan dan mendukung serta bersedia untuk bekerja sama pada program kami. Dengan melakukan wawancara kami dapat memperoleh informasi lebih lengkap mengenai permasalahan yang ada dilokasi. Dari hasil wawancara dengan pihak sekolah dan tim adiwiyata sekolah didapat kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan Pemanfaatan Green house sebagai Rumah Belajar Peserta Didik untuk Budidaya Tanaman.

(6)

email : [email protected] halaman 429-437 Gambar 2. Wawancara

Tahap 3. Pembenahan Green house

Setelah pembahasan mengenai pemanfaatan green house sebagai rumah belajar peserta didik untuk budidaya tanaman dan telah disetujui oleh pihak sekolah, maka kegitan selanjutnya adalah pembenahan green house. Pembenahan dilakukan karena green house yang ada pada lingkungan sekolah selama masa pandemi ini sudah lama tidak terawat. Sebelum pembenahan ini kami lakukan, terlebih dahulu kami merancang konsep dalam pembenahan green house ini bersama tim. Mempersiapkan kebutuhan pembenahan yaitu cat untuk dinding green house, tembok tempat penanaman, kerangka tempat pot, serta tanaman yang nantinya akan ditanam pada green house. Proses pembenahan green house dimulai dengan membersihkan green house, pengecatan ulang pot bunga, penataan ulang dan penanaman ulang bunga dan tanaman herbal.

Gambar 3. Pembenahan Green house

Tahap 4. Sosialisasi Kepada Peserta Didik Mengenai Green house Sebagai Rumah Belajar Budidaya Tanaman

Kegiatan sosialisasi dilakukan secara virtual (via zoom) kepada peserta didik SMP Negeri 13 Makassar, Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pemanfaatan green house sebagai rumah belajar peserta didik untuk budidaya tanaman. Sosialisasi secara daring ini kami menyampaikan konsep green house sebagai rumah belajar budidaya tanaman. Selain itu, kami menyampaikan bahwa green house memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembelajaran terutama pada pembelajaran yang berkaitan dengan lingkungan dan alam serta kami juga menjelaskan bahwa green house dapat dijadikan sumber belajar bagi peserta didik khususnya dalam budidaya tanaman. Rumah belajar melalui green house secara tidak langsung dapat memberikan pembelajaran pelestarian lingkungan kepada peserta didik. Sosialisai ini bertujuan agar peserta didik dapat memahami bagaimana cara budidaya tanaman serta perawatan secara berkala, memberikan pengetahuan kepada peserta didik terkait cara budidaya tanaman.

Gambar 4. Sosialisasi Via Zoom

(7)

email : [email protected] halaman 429-437 Tahap 5. Budidaya Tanaman Green house

Konsep budidaya merupakan salah satu aspek yang paling penting untuk pelaku pertanian memilih ataupun mengatur pertaniannya agar memperoleh hasil yang diharapkan. Konsep budidaya merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan agar tanaman yang di budidayakan dapat tumbuh dengan baik.

Pada tahap ini beberapa peserta didik yang telah mengikuti sosialisai via zoom, kami melakukan komunikasi kepada pihak sekolah mengenai izin untuk melibatkan beberapa peserta didik secara langsung untuk melakukan budidaya tanaman di green house sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, adapun kegiatan-kegiatan budidaya tanaman yang kami berikan kepada peserta didik yaitu:

1. Memberikan pemahaman awal tentang green house dan tanaman kepada peserta didik.

2. Menyampaikan pentingnya penyiapan bahan tanam.

3. Mengajak cara pengolahan tanah.

4. Mengajak dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan penanaman bunga dan tanaman herbal pada pot dan media tanam (tanah yang telah digemburkan).

5. Menyampaikan cara pemeliharaan tanaman.

Pelestarian lingkungan dan budidaya tanaman sangat perlu dilakukan di lingkungan SMPN 13 Makassar, melihat sekolah ini merupakan sekolah adiwiyata yang setiap sudut sekolahnya selalu terdapat tumbuhan yang beraneka ragam jenisnya. Budidaya tanaman di lingkungan Sekolah, sangat penting bagi siswa untuk mengetahui gambaran umum tentang tumbuhan.

Gambar 5. Penanaman Bunga dan Tanaman Herbal Tahap 6. Perawatan Tanaman secara berkala

Pemeliharaan atau perawatan adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga fasilitas dan peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan standar (fungsional dan kualitas). Tanaman yang telah ditanam pada pot dan media tanam (tanah yang telah digemburkan), selanjutnya peserta didik diberikan pemahaman dan arahan untuk melakukan perawatan secara berkala pada tanaman yang ada di green house.

Perawatan tanaman secara berskala yang diberikan yaitu pemeliharaan ornament dan lingkungan tanam sebagai berikut.

1. Pembersihan lingkungan green house.

2. Pemeliharaan system dan alat penyiraman tanaman.

3. Pemupukan dan penyiraman tanaman.

4. Pemeriksaan tanaaman secara berskala seperti memeriksa daun yang menguning dan kering, memangkas tanaman yang terlalu rimbun.

5. Pemeriksaaan tanda-tanda hama dan penyakit pada tanaman serta mencuci atau memotong bagian tanaman yang berhama.

Perawatan tanaman berskala ini disampaikan kepada pihak sekolah agar memberikan izin kepada peserta didik agar dapat kesekolah untuk melakukan perawatan tanaman, kemudian kami membuat jadwal perawatan yang akan dilakukan oleh peserta didik.

Gambar 6. Perawatan Secara Berkala (Penyiraman tanaman dan green house)

(8)

email : [email protected] halaman 429-437

KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari program pemanfaatan green house sebagai rumah belajar peserta didik untuk budidaya tanaman di lingkungan sekolah di SMP Negeri 13 Makassar adalah menjadi lingkungan sebagai sumber belajar yang menyenangkan yang juga dapat membantu peserta didik dalam proses belajar dengan konsep pendekatan dengan lingkungan dan dengan adanya program ini peserta didik akan tertanam dalam dirinya untuk mencintai lingkungannya dan memberikan susasana atau kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan kepekaaan, kepedulian atau sensitivitas terhadap budidaya tanaman di lingkungan sekolah. Budidaya tanaman di lingkungan Sekolah sangat penting bagi siswa untuk mengetahui gambaran umum tentang tumbuhan. Tumbuhan, seperti pada organisme multiseluler lainnya berasal dari satu sel. Selanjutnya, melalui pembelahan mitosis yang terjadi pada sel-sel meristem tanaman mengalami pertumbuhan sepanjang hidupnya. Dalam memanfaatkan kembali lingkungan sekolah dan dengan pembenahan green house dapat menjadi alternative yang penting untuk diperhatikan oleh pihak pengelola sekolah karena dalam fungsinya sebagai rumah belajar bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman dalam membudidayakan tanaman khususnya dalam lingkungan sekolah.

SARAN

Saran yang dapat kami sampaikan yaitu untuk peserta didik dengan adanya program ini rasa kepeduliannya terhadap lingkungan sekolah khususnya green house lebih ditingkatkan dan untuk guru dapat melanjutkan mengimplementasian program pemanfaatan green house sebagai rumah belajar peserta didik di sekolah atau menciptakan inovasi baru pada pemanfaatan green house sebagai rumah belajar peserta didik yang tidak hanya untuk budidaya tanaman di lingkungan sekolah tetapi menjadikan rumah belajar pada pembelajaran lainnya serta kepada pihak sekolah dapat saling bekerja sama dalam pelestarian lingkungan sekolah khusus green house yang dapat dimanfaatkan sebagai rumah belajar. Pemanfaatn green house sebagai rumah belajar disini dapat menjadi langkah awal bagi peserta didik dalam menggali pengetahuan dan pengalaman dalam membudidayakan tanaman di lingkungan sekolah untuk kemudian dapat diterapkan pada pembudidayaan tanaman di lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus, Tita Mulyati, Hana Yunansah. 2018. Pembelajaran Literasi. Bumi Aksara: Jakarta.

Eriawati, D. 2016. Gambaran Perilaku Klien Diabetes Mellitus Yang Pernah Mendapatkan Pendidiksn Kesehatan Di Wilayah Puskesmas Janti Kota Malang.

Hasanah, Hasyim. 2017. “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial).” At-Taqaddum 8(1): 21.

Muchtar, Yulnita, Muhammad Azis, and Muhammad Rakib. 2015. “Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal, Intensitas Pendidikan Ekonomi Keluarga, Dan Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar).” Jurnal Economix 3(2004): 1–11.

Nurmayulis, Hermita N. 2015. Potensi Tumbuhan Obat Dalam Upaya Pemanfaatan Lahan Pekarangan Oleh Masyarakat Desa Cimenteng Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang Banten.

Ratnawati, H. and Putranti, D. (2016) ‘Pengaruh Kemasan Ramah Lingkungan Dan Informasi Terhadap Minat Beli Ulang ( Studi Konsumen Amdk Kota Semarang )’, Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC, pp. 87–98.

Rakib, Muhammad, Amiruddin Tawe, Henni Zainal, and Syurwana Farwita. 2020. “The Relationship Analysis of Entrepreneurial Interests: Entrepreneurial Literacy, Self-Eficacy, and Entrepreneurial Characters Vocational Students.” Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 481 (Icest 2019): 25–30.

Roru M.D dkk. 2020. Corporate Social Responsibility Resor Nihiwatu. Universitas Udayana.

Tando, E. (2019). Pemanfaatan Teknologi Greenhouse Dan Hidroponik Sebagai Solusi Menghadapi Perubahan Iklim Dalam Budidaya Tanaman Hortikultura. Buana Sains, 19(1), 91-102.

(9)

email : [email protected] halaman 429-437 Zulyetti, D. (2019). Studi Pengetahuan Siswa terhadap Jenis, Khasiat dan Cara Pemanfaatan Tanaman Obat

yang Terdapat di Lingkungan Sekolah. BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 2(2), 122-132.

Referensi

Dokumen terkait