• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 20

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 20"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, Pendidikan Nasional berfungsi untuk membentuk karakter peserta didik menuju peradaban bangsa, yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dengan mengembangkan potensi yang terdapat pada diri peserta didik. Salah satu cara dalam mengembangkan potensi peserta didik yaitu, penggunaan metode dan media yang bervariasi dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

Kemampuan peserta didik dapat berkembang, dari aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Pengembangan kemampuan peserta didik dapat dilakukan dengan memantapkan pengetahuan dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan melalui pemilihan media pembelajaran. Trianto (2009: 97) menjelaskan :

Pembelajaran Tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dengan berbagai matapelajaran. Pembelajaran Tematik sebagai model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa matapelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Pembelajaran berbasis tematik diharapkan mampu mengembangkan potensi peserta didik karena dalam pembelajaran tersebut peserta didik bukan hanya terfokus pada segi kognitif saja, tetapi juga psikomotor serta membentuk karakter peserta didik sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia.

(2)

Media dalam pembelajaran sesuatu yang penting karena dalam proses pembelajaran yang akan memudahkan peserta didik memahami pembelajaran.

Oleh karena itu, pendidik perlu mengembangkan media pembelajaran, sehingga media yang digunakan tidak monoton. Proses pembelajaran diharapkan bervariasi sehingga peserta didik tidak bosan dikelas (Asyhar, 2012: 8).

Pengembangan media sangat perlu dilakukan sehingga pembelajaran yang disampaikan guru dapat bermakna. Oleh karena itu, pendidik diharapkan dapat mengembangkan serta menciptakan media/ produk, yang dapat membantu proses peserta didik memahami konsep/ materi pembelajaran, sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Melalui pengembangan media ini, pendidik/pengajar diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi di SD Muhammadiyah 4 Batu, peneliti menemukan masalah dalam kurikulum 2013 dalam Tema Indahnya Kebersamaan pada subtema Keberagaman Budaya Bangsaku, di mana kurangnya media pembelajaran pada tema Indahnya Kebersamaan, guru hanya mengunakan media berupa gambar dan video serta peserta didik mengalami permasalahan dalam pemahaman kebergamaan kebudayaan Indonesia. Karakteristik peserta didik kelas IV yaitu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mulai berpikir secara nyata (kongkret). Media diperlukan untuk mengembangkan aspek afektif, kognitif dan psikomotor, sehingga diperlukan media yang berupa permainan sehingga peserta didik tidak pasif dalam pembelajaran. Tema Indahnya Kebersamaan berisi materi tentang keragaman budaya, agama dan bahasa yang terdiri dari rumah adat, pakaian adat, alat musik tradisional, senjata tradisional dan tarian tradisional.

(3)

Peserta didik , maka digunakan media “Monopoli Nusantara” (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV).

Media dalam pembelajaran adalah sesuatu yang penting karena dalam proses pembelajaran akan memudahkan peserta didik memahami pembelajaran.

Oleh karena itu, pendidik perlu mengembangkan media pembelajaran, sehingga media yang digunakan tidak monoton. Proses pembelajaran diharapkan bervariasi sehingga peserta didik tidak bosan di kelas (Asyhar, 2012: 8).

Berdasarkan pernyataan tersebut maka diperlukan alternatif lain, yaitu dengan menggunakan media “Monopoli Nusantara”. Penggunaan media yang berupa gambar dan video kurang sesuai dengan karakteristik perkembangan peserta didik, karena peserta didik tidak terlibat langsung yang mengakibatkan peserta didik tidak aktif dalam pembelajaran. Pengembangan media “Monopoli Nusantara” diharapkan membantu pendidik dalam menyampaikan materi sehingga tercapai tujuan pembelajaran serta membantu peserta didik dalam memantapkan pengetahuannya dengan terlibat langsung dalam pembelajaran.

Melalui pengembangan media “Monopoli Nusantara” peserta didik juga dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pada aspek kognitif pada saat peserta didik menjawab pertanyaan, aspek afektif pada saat peserta didik melakukan diskusi, dan aspek psikomotor pada saat peserta didik memasangkan petakan pada papan monopoli.

Media “Monopoli Nusantara” di buat lima bagian sesuai dengan kepulauan yang terdapat di Indonesia, yaitu meliputi : pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua. Pada monopoli Jawa setiap petakan terdapat

(4)

daerah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta.

Setiap daerah petakan pemain memasangkan sendiri petakan pada papan monopoli. Setiap petakan yang dilalui terdapat kartu soal yang berisi pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab oleh pemain. Setiap pertanyaan yang dijawab, pemain berhak menempelkan sticker bintang. Jika pemain menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 3 kali, maka pemain berhak atas petakan tersebut.

Pemenang pada permainan ini adalah pemain yang paling banyak menguasai petakan.

Pengembangan media Monopoli Nusantara perlu dikembangkan karena lemahnya pemahaman peserta didik dalam mengenal Keberagaman Kebudayaan Indonesia. Proses pembelajaran dengan menggunakan media Monopoli Nusantara peserta didik terlibat langsung sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi.

Pada penelitian ini akan dikembangkan permainan Monopoli menjadi media pembelajaran yang bernama Monopoli Nusantara yang dirancang untuk memantapkan pengetahuan peserta didik tentang kebudayaan yang terdapat di Indonesia mulai dari rumah adat, pakaian adat, senjata tradisiobal, alat musik tradisional dan tarian tradisional yang terdapat di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana pengembangan media pembelajaran Monopoli Nusantara pada pembelajaran tematik kelas IV Tema 1 Indahnya Kebersamaan ?

(5)

C. Tujuan Penelitian&Pengembangan

Tujuan penelitian dan pengembangan, yaitu mengembangkan media

“Monopoli Nusantara” dalam memantapkan pengetahuan Indahnya Kebersamaan, melalui model permainan.

D. SpesifikasiProduk yang Diharapkan

Media Monopoli Nusantara merupakan media pembelajaran dalam bentuk permainan, dengan spesifikasi produk sebagai berikut :

1. Terdapat papan permainan, 4 buah bidak, 2 buah dadu, kartu soal dan buku pembahasan.

2. Berbahan dasar triplek tebal yang berukuran 44 cm x 38 cm.

3. Petakan pada “Monopoli Nusantara” berbentuk persegipanjang berbahan dasar triplek yang berukuran 6 cm x 4 cm

4. Setiap petakan terdapat sticker gambar yang menunjukkan khas dari daerah masing-masing.

5. Pada monopoli pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua terdapat petakan dengan warna yang bervariasi, contohnya pada provinsi Jawa Timur berwarna Merah, provinsi Jawa Tengah berwarna hijau, provinsi Jawa Barat berwarna ungu, DI Yogyakarta berwarna biru dan DKI Jakarta berwarna biru.

6. Kartu soal berbahan dasar karton tebal dengan ukuran 6,8 cm x 9,1 cm, dilapisi dengan sticker berwarna biru

7. Buku pembahsan soal berukuran 21cm x 14,5 cm, di mana setiap halamanya terdapat gambar dan pembahasan terkait soal-soal

(6)

8. Bidak dan dadu dalam permainan ini berbahan dasar plastik. Bidak berbentuk bulat dengan warna kuning, merah, biru, dan orange. Sedangkan Dadu berbentuk kubus

9. Stiker bintang dalam permainan ini berwarna kuning, merah, biru dan orange.

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Pentingnya penelitian ini dikarenakan media “Monopoli Nusantara”

memudahkan peserta didik dalam memantapkan pengetahuan serta memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Melalui media “Monopoli Nusantara”, peserta didik dapat mengembangkan :

1. Aspek kognitif pada saat peserta didik menjawab pertanyaan, 2. Aspek afektif pada saat peserta didik melakukan diskusi, dan

3. Aspek psikomotor pada saat peserta didik memasangkan petakan pada papan monopoli.

Berdasarkan ketiga aspek tersebut, pengembangan media ini diharapkan dapat mengembangkan potensi yang terdapat pada peserta didik.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian&Pengembangan

Asumsi dan keterbatasan penelitian pengembangan media pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Media monopoli nusantara merupakan media yang digunakan guru dalam menyampaikan materi, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Media ini juga membantu peserta didik dalam memahami materi sehingga hasil belajar dapat meningkat. Pada permainan ini dibentuk juga aspek kognitif, afektif dan psikomotor sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.

(7)

2. Keterbatasan dalam penelitian dan pengembangan media Monopoli Nusantara dengan tema Indahnya Kebersamaan Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku, materi hanya sebatas rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional dan tarian tradisional (disesuaikan dengan daerah masing-masing).

G. Definisi Operasional

Menghindari kesalahpahaman istilah dalam judul penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah dan ruang lingkup penelitian. Penegasan istilah – istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran adalah Segala usaha yang dilakukan pendidik sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi.

2. Media Monopoli Nusantara adalah sebuah permainan berbentuk persegi panjang, dilengkapi dengan bidak, dadu, dan kartu soal serta setiap petakan yang dilalui pemain terdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh pesertadidik untuk mendapatkan petakan. Inti dari permainan “Monopoli Nusantara” yaitu pemenang permainan “Monopoli Nusantara” merupakan pemain yang paling banyak menguasai petakan.

3. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memuat beberapa mata pembelajaran menjadi satu tema.

4. Tema “Indahnya Kebersamaan” adalah tema yang berisi tentang keberagaman pulau-pulau yang ada di Indonesia mulai dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Papua yang memiliki keberagaman rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, tarian tradisional dan lagu daerah.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian pengembangan kompetensi pedagogik pendidik PAUD ini, diharapkan dapat ditemukan model pengembangan kompetensi pedagogik pendidik PAUD,

Tugas guru bimbingan dan konseling/ konselor yaitu membantu peserta didik dalam: Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam

Belum ada bahan ajar yang memungkinkan siswa belajar mandiri untuk mengatasi alokasi waktu yang terbatas dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan sepeda motor di MAN

Adanya kurikulum bertaraf internasional tersebut diharapkan dapat menciptakan siswa yang memiliki Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang bertaraf internasional pula. Kewajiban

Aktivitas dan kreativitas guru dalam penyampaian materi pelajaran merupakan aspek yang dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan belajar

Materi perbandingan dalam pembelajaran matematika merupakan materi yang penting, materi perbandingan juga sering keluar pada soal UIN. Diharapkan siswa dapat menguasai

Tuntutan tersebut menyangkut pembaharuan sistem pendidikan, di antaranya pembaharuan kurikulum, yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daerah

Dalam proses pembelajaran menggunakan Multimedia pada pembelajaran berbasis masalah siswa diberikan kesempatan untuk memahami konsep atau materi pelajaran untuk