TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA
MENENGAH KAWASAN MINAPOLITAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: a.
bahwa
dalam
rangka
mendorong
percepatan
pembangunan
kelautan
dan
perikanan
dengan
konsepsi
minapolitan,
perlu
didukung
dengan
perencanaan
dan
pengembangan
kawasan
minapolitan;
b.
bahwa
dalam
rangka
efektivitas
pelaksanaan
pengembangan kawasan minapolitan, perlu adanya
pedoman
penyusunan rencana program investasi
jangka menengah kawasan minapolitan;
c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud
dalam
huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan
Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Program
Investasi
Jangka
Menengah
Kawasan
Minapolitan;
Mengingat
: 1.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun
2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5073);
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
3.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan
Ruang
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
4.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4739) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang
Nomor 1 tahun 2014
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5490);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman
Pembinaan
dan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang
Tatacara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4761);
8.
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 24);
9.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014;
10.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon
I
Kementerian
Negara
Republik
Indonesia,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 25);
11.
Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 54/P Tahun 2014;
12.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.01/MEN/2009
tentang Wilayah Pengelolaan
Perikanan Republik Indonesia;
13.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.12/MEN/2010 tentang Minapolitann;
14.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
15.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);
16.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
3/PERMEN-KP/2014
tentang
Rencana
Strategis
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun
2010-2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010-2014
Nomor 43);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI
JANGKA MENENGAH KAWASAN MINAPOLITAN.
Pasal 1
Pedoman Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kawasan
Minapolitan
dimaksudkan sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan
penyusunan
rencana
program
investasi
jangka
menengah
kawasan
minapolitan.
Pasal 2
Pedoman Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kawasan
Minapolitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 September 2014
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SHARIF C. SUTARDJO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 15 September 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
EN
ANG
Dokumen tersebut disusun pada tingkat kabupaten/kota dan bersifat multi
sektoral, multi
stakeholder
, dan multi pendanaan. Dalam hal ini, yang
dimaksud dengan multi sektor adalah RPIJM Kawasan Minapolitan
meliputi semua sektor pemerintahan yang terlibat. Adapun maksud dari
multi
stakeholder
adalah para pemangku kepentingan yang terkait turut
F.
Õ Ö× ØÙ ÚÛ ØÙÜ ÖÝÞßÛàá âãä×ØÕ ÖרÙåÛ ØÙÜÖÝ Û ß Û Ý á âãäר Û ØÛßáæ×ç× ÖäÖ ä äáåÛÝ ÖèÛé
1. P
á Øâ× ê ÖåÖ× Ø;
2. M
á Ü×ØÛ ß äá Ý á ØëÖß ÖØ×Ø â× Ø Ý á Ø â×äÝ Û ØÙ× Ø Õ à ÞJM
K
×ì× ß× ØM
Û Ø× Ý ãåÛèר;
3.
ÕÖרÙåÛ ØÙÜ ÖÝäÖ×èר âãÜÖäá Ø Õ àÞJM K
×ì× ß× Ø íÛ Ø×ÝãåÛè× Ø;
4. P
çãÙç× ä â×ØÜ á Ù Û×èרßáÜèãç×å;
5. M
×èçÛÜ ß çáØæ×Ø× Õ àÞîíK
×ì× ßר íÛØ×Ý ãåÛè× Ø;
â× Ø6. P
á ØÖèÖÝ ïBAB II
MEKANI
ðñE PEN
òó ðóNAN DAN PENDAMPINGAN
ôõ ö
JM KA
÷A
ðø ùMINAPOLI
úAN
[instansi pemerintah daerah antara lain Dinas Kelautan dan Perikanan,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM), Dinas Pekerjaan Umum, Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya], Badan Pertanahan Nasional
(BPN), Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) dunia usaha
[antara lain para pelaku usaha perikanan, perbankan],
organisasi
masyarakat madani [antara lain akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM)].
Kabupaten/kota memiliki
tugas untuk menyusun dokumen RPIJM
Kawasan Minapolitan berdasarkan kebutuhan dan kondisi lokal daerah
masing-masing, sehingga rencana investasi yang diusulkan akan spesifik.
Tahapan penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan:
1. Persiapan
Persiapan sebagai tahap pertama penyusunan dokumen RPIJM
Kawasan Minapolitan adalah termasuk kegiatan penyusunan Kerangka
Acuan Kerja (KAK), dan pelelangan pekerjaan apabila penyusunan
dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan ini akan diserahkan kepada
pihak
ketiga
(sekurang-kurangnya
keahlian
yang
dibutuhkan,
diantaranya: ahli perencanaan wilayah, ahli ekonomi, ahli sosial
budaya, ahli perikanan, ahli prasarana wilayah).
Untuk memperlancar dan menunjang proses persiapan penyusunan,
sebaiknya dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. penyusunan agenda pelaksanaan;
b. membentuk tim pelaksana yang terdiri dari tim pengarah, tim
teknis, dan tim supervisi;
c. apabila secara disiplin keilmuan dan keahlian diperlukan, maka
sebaiknya menggunakan jasa konsultasi terkait bidang tata ruang
dan pengembangan komoditas unggulan;
! ! " # ! $% & $ '
c. dokumen
Rencana Induk/
Masterplan
Pengembangan
Kawasan
Minapolitan;
d. dokumen Renstra SKPD; dan
e. data dan informasi kondisi sosial masyarakat sekitar.
3. Identifikasi dan Analisis
Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
investasi
pembangunan
yang
sesuai
dengan
prospek
dan
kebutuhan
pengembangan Kawasan Minapolitan. Secara keseluruhan ada 2 (dua)
tahapan yang perlu untuk dilakukan:
a. identifikasi rencana pembangunan yang akan dilakukan di Kawasan
Minapolitan
yang
telah
masuk
dalam
dokumen-dokumen
perencanaan
seperti
RTRW/RZWP-3-K,
RPJMD,
rencana
induk/
masterplan
pengembangan Kawasan Minapolitan (terutama
terkait dengan matrik program pengembangan Kawasan Minapolitan
dan matrik program pengembangan komoditas unggulan), dan
Renstra SKPD;
b. perkiraan kebutuhan pengembangan prasarana sarana serta IPTEK
yang akan dikembangkan sebagai
pendukung
pengembangan
kawasan.
Analisis
ini
diperlukan
untuk
melihat
perkiraan
kebutuhan
pengembangan
prasarana
dan
sarana
pendukung
Kawasan
Minapolitan.
4. Perumusan Dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan
Perumusan isi dan substansi rancangan awal RPIJM
Kawasan
Minapolitan sangat menentukan kualitas dokumen RPIJM Kawasan
Minapolitan yang akan dihasilkan. Tersusunya rancangan awal RPIJM
Kawasan
Minapolitan
berfungsi
sebagai
koridor
perencanaan
pembangunan Kawasan Minapolitan selama 5 (lima) tahun yang
disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan partisipatif.
D
89: ;< =>? @A B< C:;: @?= D?= 9< @< E:C : F? = >?F?B B< C< =G? =??=B< ;H? =I:=? =
K
?J?@?=M
A =?B8E A >?= @<H?I? A 9<C>?@ 9<CK?(
working
paper
).
L: ? >: 9<C>? @ 9< CK? B<C : ;: @? = D?= 9< @< E:C :F ? = >? F?BB< =M: @: =?= NOP
JM K
?J?@?=M
A =?B8E A >?= ;< C:B?9? = D 89: ;< = M?=I >? 9 ><CBA @?F 9? = D ? =D AK?D A 9? = @<H?I? AD ? @?C B<=M?KA? =(
D89:;<=).
P
<C:;: @? = C?=G?=I? = ?J? E NOPJM K
?J?@?=M
A =?B8E A >?= D A E? 9:9?=;< E?E:A @< C?=I9?A?= 9<IA?>?=@<H?I? A H< C A 9: >Q
?R B< =I8E? F? = D? >?D?= A =S8C;? @AT
H R B< =<E?? F? = NUNV
;
GR ? =?E A @A @I?;H?C ? =: ;: ; 98 =D A @A D ?<C ? FT
DR ? =?E A @A @B< =I< E 8E??=9<:?=I? = @<C>? 9< C?=I9? B<=D?=??=T
<R B<C : ;:@?=B< C ;? @? E? F? = B< ;H?=I: =?=D? <C ?FT
SR ? =?E A @A @A @:
-
A @u
@>C?><IA @B< ;H?=I: =?= K?=I9?;< =< =I?F D?< C? FTIR B< =<E?? F? = NO WO XBC8YA =@AT
FR B<C : ;:@?=B<=K<E? @?=YA @A D?= ;A @AT
AR B<C : ;:@?=>:K:?= D?=@? @? C ? =T
KR B<C : ;:@?=@>C?><IA D ? =?C ?F9<HAK?9?=T
9R B<C : ;:@?=9<HAK? 9?=:;:;D?=BC8IC?;B<;H? =I: =? =D ?< C? FT
ER B< =M:@:=? = A =D A 9?@A C<=G?=? BC8IC ?; BCA8CA >?@ M? =I D A @< C >? A 9<H: >:F?= B<=D?=??=T
;
.
B< =<>?B?=P=D A 9?>8CK
A=< CK? X?< C? FT=R B< ;H? F? @? =D< =I?= L ZO X
;
8R B< E?9@?=? ? = S8C:;98=@: E >?@AB:HEA 9T
BR B< ;H? F? @? =D < =I?=
DP
NX:=>:9 ;< ;B<C8E<F ;?@: 9? = D ? =@?C ? =T @<C>?
q. penyelarasan program prioritas dan kebutuhan pendanaan.
C. Pendampingan Penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan
Untuk menjamin objektivitas dari RPIJM Kawasan Minapolitan perlu
dilakukan fasilitasi dari KKP.
Kelayakan suatu dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan perlu diverifikasi
atau dibahas untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen RPIJM
Kawasan Minapolitan
kabupaten/kota. Indikator
kelayakan dokumen
RPIJM Kawasan Minapolitan dinilai dari beberapa kriteria yaitu:
1. Kelengkapan Dokumen
Verifikasi/pembahasan kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi
dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan, dan
outline
dokumen yang
sesuai
dengan
buku
pedoman
penyusunan
RPIJM
Kawasan
Minapolitan. Penilaian mengacu pada kelengkapan daftar dokumen:
legislasi
(persetujuan
pemerintah
kabupaten/kota,
persetujuan
pemerintah provinsi, dan persetujuan pemerintah pusat) serta
outline
dokumen (gambaran umum kabupaten/kota, gambaran komoditas
unggulan, keterpaduan strategi pengembangan kabupaten/kota, aspek
lingkungan dan
sosial,
aspek
kelembagaan,
aspek
pembiayaan,
dukungan investasi, dan matriks program).
2. K
[\[ ] ^_ `a_ b c\] _\ [ de f[bd[gh_ bd_bij\_ `_bi_ k_ l_bm[] eneo_ le
/
^[ gh _p_ l_b \[]p_`_ ^ o[q_r_o_b ][ bs_ b_ `eqep_\ `_] e o[\[ ] ^_ `a_ b l\ ] _\ [ d e r_ b d \[ ]\a_bd ^_ ` _ `joag[ b ^[ b `aoab d t fuJM
K
_k _l_bM
e b_ ^ jqe \_ bl [ ^[ ]\ e tvtw/
txwP-3-K,
t fyzD,
l[] \_ `joag[bl [o\j]_q q_e bbr_ {
3. K
[q_r_o_ b f]jd] _ g.
P
[ beq_e _b \ []p_ `_ ^ o[q_r_o_ b ^]jd] _ g `_q_g ] [ bs_ b _ ^]jd] _ ge b|[ l\ _le l[o\ j] r_ bd _ `_ `e `_ [] _p l[] \_ o[\[ ]l [ `e _ _ b `_b ^[bd a_ l__b
IP
vEK
r_bd_o_ b `e \[] _^o_b.
4. K
[q_r_o_ b }e b doabd_ b `_bc jl e_qP
[ beq_e _b \[]o_ e \ _l^[o ^[]qe b` abd_b l jle _q `_ b qe bdoabd_b `_q_g^[gh_ bd a b_ b e bn] _l\ ]ao\a] {
5. K
[q_r_o_ b f[ b`_ b_ _ bP
[ beq_e _b o[q_r_o_ b `_b o[ l[la_ e _ b _ bd d_] _ b ab\ ao ^] jd] _g/
o[ de _ \_btfu
JM
K
_k _l _ bM
e b_ ^ jqe\ _ b l[] \_ ^[ g_bn_ _\ _ b gaq\ e l agh [] ^[ b`_b__b{6. K
[q_r_o_ bK
[q[gh_d__bP
[ beq_e _b o[q_r_o_b o[q[gh_d_ _ b `eqep_\ `_ ]e o[le _^_b o[q[ gh _ d__ba b\ ao g[ bralab `_b g[ bd[qjq_ e g ^q[g[ b\ _le t fu
JM
K
_k _l _ bM
e b_^jqe \ _ b `e `_[] _p{7. M
_ \] eol f]jd]_ gP
[ beq_e _b o[q_r_o_b o[ de _\ _ b `eqep_ \ `_]e ^[b[\_^_b ^] e j]e \_ l ^]jd] _g`_ b g_ \] eol ^]jd]_ g r_bd\ []\a_bd`_q_g t fu
JM K
_ k_ l_bM
e b_^jqe \_b.
BAB III
~
ANG LINGK
P M
A
AN
~ JM KA
A
MINAPOLI
AN
A. P
M
,
,
,
,
.
1. L
B
-
K
M
~ JM K
M
.
2. M
M
~JM K
M
.
~
JM K
M
.
~
JM K
M
.
3. D
B
-
(
), P
P
(PP), P
P
(P
), P
M
K
P
(P
)
K
M
K
P
(K
)
~ JM
K
.
4.
~ B
~
IJM K
M
~
B
~
JM K
M
.
~
B
K
M
.
5. M
B
6. J
D
D
B
¡ IP
¢£ ~
JM K
M
.
7.
B
~JM K
M
.
B. P
¤¥¦ §¨ ©ª« ¬ ª®¯ °±©¥® ªpenataan ruang wilayah kabupaten/kota yang meliputi perencanaan
tata ruang wilayah kabupaten/kota, pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten/kota, dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten/kota diatur dalam Pasal 11 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Pasal 7 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana telah di ubah
dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014.
ÊË ÌÍÎÍÏ ÍÐ Ñ ÍÒ Ó ÍÔ Í Õ ÖË ÒÍ× Í ÍÒ Ø Ñ ÍÒÎÙ ÖË ÕËØ Ï Ò×ÍÚ Û Í ÌÑ ÖÍ×Ë ÒÜÛ Ý× Í ÕËÒÞÑßÑ Ò
àáà â
/
àZWP-3-K Kabupaten/Kota untuk mewujudkan
keterpaduan pembangunan dalam wilayah kabupaten/kota maupun
dengan wilayah sekitarnya.
RTRW/RZWP-3-K Kabupaten/Kota mempunyai fungsi sebagai:
1) acuan dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD;
2) acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah
kabupaten/kota;
3) acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam
wilayah kabupaten/kota;
4) acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten/kota yang
dilakukan pemerintah, masyarakat, dan swasta;
5) pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang;
6) dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/
pengembangan wilayah kota yang meliputi penetapan peraturan
zonasi, perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta
pengenaan sanksi; dan
7) acuan
dalam
administrasi
pertanahan.
RTRW/RZWP-3-K
kabupaten/kota merupakan acuan spasial dalam pembangunan
kabupaten/ kota.
RPIJM Kawasan Minapolitan sesuai kedudukannya perlu mengacu
pada
RTRW/RZWP-3-K
yang
telah
disusun
pemerintah
kabupaten/kota. Dalam hal ini RPIJM Kawasan Minapolitan perlu
mengutip intisari dari muatan RTRW/RZWP-3-K yang meliputi:
1) tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah;
2) rencana struktur ruang;
3) rencana pola ruang wilayah; dan
4) penetapan kawasan strategis kabupaten/kota.
b. Arah Rencana Pembangunan Daerah, meliputi:
1) kesesuaian antara RPJM Nasional dengan RPJM Daerah;
2) kesesuaian
Renstra
KKP
dengan
Renstra
Dinas
KP
Kabupaten/Kota.
c. Arah Pengembangan Kawasan Minapolitan sesuai dengan Rencana
Induk/Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan:
1) lokasi Minapolitan sesuai dengan rencana induk yang telah
disusun;
2) komoditas unggulan yang dikembangkan;
3) matrik program pengembangan Kawasan Minapolitan; dan
4) matrik program pengembangan komoditas unggulan.
4. Aspek Pembiayaan dan Dukungan Investasi
Bagian ini berisi tentang:
a. Profil Investasi, meliputi:
1) investasi pemerintah (pusat, provinsi dan kabupaten/kota);
2) investasi swasta;
b. analisa kemampuan keuangan daerah;
ãä å æç è æéê ë ì éíë íêî è æè í ë íï éåæèåë ìéðñ èíêò íèí
K
èó èå èíM
ë íè ìôõ ë æè í,
æéçöë ç ë öè çë÷1)
î éðòöèø èíöè í ë íå é íæëù ú è íêöëå éöë èîèí;
2)
î ôðë æð éí;
3)
ìç ôå éå ì éç ëû ë íèí;
4)
ç éê òõ èå ë;
öè í5)
õ èø èí.
5. A
å ìéî üë íêî ò íê èí öèí ýôå ë è õèä
A
å ì éî üëí êîòíê èíK
èþë è í õ ë íêî òí êè í öë ñò æòøî èí òí æòî ð éð èå æëîèí ñèøóè öè õ èðìéíú òå òí èí ÿ
JM
K
èó èå è íM
ë í è ìôõ ë æè í ô õéø ìé ð éç ëíæ èø î èñ òì èæ éíî ôæ è æé õèø ð éí êèî ôð ôöèå ë ìçë íåë ì ì éç õë íöòí êè í ìéíê éõ ôõ è èíöè í ìé õ éå æ èç ë èí õë íêî ò íê èí ø ëöòìäñä
A
å ì éî ýôå ë è õP
éð ñèø èåèí èå ì éî å ôå ë è õ æé çîèë æ öéíêèí ìéí êè çòø ì éð ñèíê ò íèíî èóèåèí
M
ëí èì ôõ ë æèí î éì èöè ð èå ú è çèîè æ ìèöè æè çèù ìé çé íãè íèè í ìéð ñè íê òíè íð è òìò í ì èå ã è ìéð ñè íê òíè íìéíê é õô õè èíä6. A
å ìéî éõ éð ñè êè èíP
éð ñèø èå è í èåìéî î éõ éð ñè ê èè í æéçî è ë æ öé íê èí ôç ê èíëå èå ë æ èæ èõ èîå è íè öè í ý
M
öèõ èððé íöòî òí ê ÿJM K
èó èå è í ë íèìôõ ë æè í.
C.
ÿéí ãèí è çôê ç è ðI
íï éåæèå ëÿéí ãèí è ë íï éå æ èå ë ì éð ñè íêò íè í
K
èó èå è íM
ë íè ìôõ ë æè í ñ éçöèå èçî è í å òðñ éç ìéíöèí èè í,
å éñ èê èë ñéç ëî òæ:
1.
ì éð éç ëí æèø(
ìòå è æ ì çôï ë íå ë î è ñòì æéíîôæèöè í öéå è);
2.
åw
èåæè;
3.
ð èå ú èç èîèæ;
åéçæ è4. C
ýÿ.
BAB I
P
G
DAN KEGIA
AN
O
A.
:
1.
! !";
2.
! # $ $ ! "$%
;
3.
! !";
4.
! ";
5.
$ $;
6.
$ $ !%;
7.
! $ $ ";
8.
! $ $ "$ $
;
9.
$ $ $&$ $ !%;
10.
! $ $ %;
11.
! $$ !
;
$12.
! '$ "( $(K
'B).
B.
P
) ':
1.
! *$ $ ) );
2.
% !$ ";
3.
% " $ + $ " , !",drainase
,
$ $
;
$4.
! $ $ ! - %.
C.
" %:
P
! " %.
D.
$ ":
1.
! $ $ $ " $P
$P
%(P
$%)
P
$K
$ "M
$%(P
$$ $);
$
2.
$ $ .M
$ ".
E.
:
1.
! $ $ $ "D
$, "M
"P
,
$! %/2.
! $ "K
P
*P
$ "(P2MKP);
3.
$ $ .M
;
F.
:
1.
!;
2.
$ $ .M.
G.
01 234 5 615 78 98 : 98::
1.
;1 :91<=8:98: >858 :8 78: ;58>8 58 :8 ;1<8>8 58: >1;1 53? ;8>8 5@ 71;4,
78 : >1=898?:A8 B
2.
;1 :A?8;8:>8 58 :8 ;1 :91;828: 78: 9C78 :9 ;1 :A? <;8 :8:;
>1 5383.
;1 :?:9 28 38: 28;8>?38> 0 DM P
1 : 94 E8 F8 : 78: ;1578 98 :98:.
H.
01 234 5 615?:7C>35?8::
1.
;1 :91<=8:98: >858:8 78 : ;58>858:8 C:3C2 21 9?83 8 : ?:7C>3 5?;1 :94 E8F8:;54 7C2 ;1 5?28:8 : 78 : 21 E8C3 8 :
;
2.
;1 :91<=8:98: ?:7C>35? 28;8 E;
78 :3.
;1 :?:9 28 38: 28;8>?38> 0 DM
= ?78:9;15?28:8 :.
I.
01 234 5 61<=1 5 78A8 8 : G8>A8 58 283:
1.
;1 E83?F8 : C:3C2 <1:?:928328:21<8<; C8:<8>A858 28 3;
78:2.
;1 :9C8 38: >858 :8 ;58>8 58 :8 C >8 F8 =8 9? ;1 :9C>8F8 ;1<CE8.
J.
01 234 5 H4;1 58> ? 78 : I>8F8 G?2 54 H1 J?E G1 :1:98 F K1.
;1 :9C8 38: 21 E1<=8 988: 78: ;1<=?:88: 24;158>? :1 E8 A8 :L;1<= C7?78 A8 L;1 :94 E8 FL;1<8>8 5 ?28:
/
;1 38<=8 29858<;
2.
;1 :?:9 28 38: 28;8>?38> 0 DM;
78 :3.
;1 :9C8 38: ;15<4 78 E8 : =89? ;1 E8 2C C >8 F8 ;1<CE8.
K.
01 234 5 M:159? 78:0C <=1 5D
8A8 G?:158E:
1.
;1<1 :CF8 : 2C4 38 NBM
=1 5>C= >?7? =89? >123 4 5 21 E8C38:78: ;1 5?28:8 :;
2.
;1<1 :CF8 : 21= C3CF8 : E? >3 5?2 3 1 5C38<8 7? 28O8>8: ;1E8= CF8 :;1 5?28 :8:@=C7?78 A8
,
78 : ;1 :94 E8F8:B 78 :3.
;1<8>8:98 : E?>3 5?2 <C58 F C:3C2 5C<8F :1 E8A8 :.
L.
01 234 5 615FC= C:98 ::
1.
;1 :A1 7?8 8 : >858:8 3 58 :> ;4 538>?;
78 :2.
;1<=8 : 9C:8 : ;1 E8= CF8 : C<C<.
M.
01 234 5 H4<C:?28> ? 78: P:Q4 5<8>?:
P
1 : A17?88: >8 58 :8 78:;58>858:8 24<C:?28>?78 : ?:Q4 5<8>?.
N.
01 234 5 R?:9 2C: 98::
1.
;1 :AC> C:8: 8 :8E?>8 78<;8 2 E?:9 2C:98: 785? 219?8 38: A8: 9 7?E8 2C28:K
8O8>8:M
?:8;4 E?38:;
2.
;1 :91<=8:98: 28;8>?3 8> 21 E1<=8988: ;1E1>3 8 5? E?:92C:98: ;158?58:;
78 :
3.
;1 :91 E4 E88: E? <=8F.
O.
01 23 4 5 04>?8E:
B
8 :3C8:>4> ?8E.
P.
ST UVW X YTXV Z [Z \Z [:
ST XV] ^]UZ_] VZ[Z\ [T`ZaZ [b cTdef g ] gZaZ
,
cT [hW`Z\ gZ [ cTdZ_Z X ]UZ[,
_T XVZ `Z\Z[hZXZd.
Q. Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi:
1. pemanfaatan balai latihan kerja untuk peningkatan kemampuan SDM
nelayan dan pembudidaya ikan; dan
2. penguatan kelembagaan sarana prasarana dan pengelola.
R. Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:
1. pengembangan
fishing spot
dan wisata mina kuliner;
2. PNPM Desa Wisata;
3. pengembangan
kawasan
konservasi
sebagai
kegiatan
ekonomi
masyarakat dan wisata; serta
4. pengembangan
eco-fisheries
,
sport fishing
dan kerajinan berbasis
komoditas ikan.
S. Sektor Investasi dan Permodalan:
1. intermediasi akses permodalan; dan
2. pengembangan lembaga keuangan mikro.
T. Sektor Pembangunan Daerah Tertinggal:
1. integrasi kegiatan pemberdayaan usaha;
2. bantuan stimulanuntuk penguatan kelembagaan; dan
3. bantuan sarana dan prasarana untuk pengembangan usaha.
BAB
iMA
jklK
mknoCANA
kplJM KA
qA
mroMINAPOLI
jAN
k pl
JM K
st su svM
w v sxyzw { sv |} ~ x s sv w |xz } |} v{ su w s~w x}|s v s s{ sv x y{} vuw s v u|}~ ss sv s s wK
st su s vM
w vs xyz w {s v.
k plJM
w vw w s ~ sx sv s sv |} v y~ yv x} ~ }|sv s v u } { y~-
u } { y~ u {~ s {} w u s v s s wK
stsu s vM
w vs xyz w {s v v{ |}|} ~w sv s |xs xyuw {w {} ~ s sxx} |sv vsv tw z ss sxs {} v y{su} s ~s } u}z ~sv
K
~w {}~w s || sz s | |} v}v{s v x~y ~s | sv } w s{ sv v{ y |} vk pl
JM
x} v }|sv svK
st su s v w vs xyz w {s v s sz s u}s sw } ~w {:
s |} v w v{} ~ suw sv s v |} z ws{ s v u } | s u} {y~ s v ss w
K
st su s vM
w vs xyz w {s v;
|} |x} ~ {w |s v sv suxw ~ suw |sus ~ ss { u}~{ s xy {} vu w sv |su sz s s v ss w
K
st su s vM
w vsx yz w {s v s s~ {}~ s xsw } w uw } vuw s~w u s s-
u s s x} v }|sv s vK
st su s vw vs xyz w {s v;
sv yvu w u {}vuw }v s v s~ ss v {s {s ~s v
(
kjkq/
kqP-3-K)
sv {} z s w {}{s xs v u } ~ {s y |} v ~}v s vs z sw vvs(
kpD
sv k}vu { smp)
s v {} z s s s.
P
~y ~ s| x} v }|sv s v stsusv } ~w uw } w s{ sv-
} w s {s v sv w u z svsz s| sv s
w
s {5
(
z w |s)
{s v } } xs v sv |} |x} ~ {w|s v sv x} v } |s v s v s v s xs vsv D
sz s | |s {~w x~ y ~ s | x} v }|sv s v stsu s v u} x} ~ {w yv { y w sts s ~ u |} vv sv z ysuw yz |} u s { s v u |} ~ x}v s vss v,
sv w vu {s vuw x}z su s vss vsN
P
K
L
¡¢ £ ¤ ¥
I
P
K
I
II
III
I
APBN
APBD
P
¦ APBD
K
¤ §¨ M
© £ª C
£«§PKBL
BAB
¬I
PEN
®P
P
¯° ±²³ ´P
¯´ µ ¶· ¶´ ³´ ¸PIJM K
³ ¹³ ·³´M
º´³ » ±¼ º½³ ´ º´ º ° º ¾³ ¿ ³ »À³´ °³ »³½²¯´Á³ ° º ³Â¶³´ óĺ »¯ ²¯¿º´ ½³¾ °³¯ ¿³¾ À³Ã¶ »³½ ¯´ÅÀ±½³ ° ³ ¼ ³² »¯ ²Ã³ ´Ä¶´³ ´ º´ Æ¿ ³ ·½¿¶À½ ¶¿ ° º
K
³¹ ³· ³´M
º´³ » ±¼ º½³ ´. P
¯°±²³ ´P
¯´ µ ¶·¶´³ ´ ¸Ç ÈJM K
³ ¹³ ·³ ´M
º´ ³ »±¼ º½ ³´ º´ º ²¯ ´ µ³Áº À³ ´ ²¯À³´º·²¯ »¯´ µ ¶· ¶´ ³´É ¿¶³´Ä ¼ º´ÄÀ ¶» ²³½ ¯¿ºµ³´Ä °º³½ ¶ ¿ ·¯ ¿½ ³ ²³ ½¿º À ¿ ¯´Â³ ´³ º´Ê¯· ½³ · º »¯´Ä¯²Ã³ ´Ä³´ À³ ¹³ ·³´ ²º´³ » ±¼ º½ ³´
.
D
¯ ´Ä³ ´ ³ °³ ´ µ³ »¯°±²³ ´ »¯´ µ ¶· ¶´³ ´ º´ º ° º ¾³ ¿³»À³´ ·¯¼ ¶¿ ¶ ¾ ¸Ç ÈJM
µ³´Ä°º·¶·¶´ ±¼ ¯ ¾ À³Ã¶»³½ ¯´ÅÀ±½ ³
K
³ ¹³ ·³ ´M
º´ ³ »±¼ º½ ³´ ³À³´ ²¯ ²º¼ º À º ·½³ ´°³ ¿ µ³´Ä · ³ ²³ ·¯ ¾ º´Ä ij ³ À³ ´ ° ³ »³ ½ ²¯²¶°³¾À³ ´ °³ ¼ ³ ² »¯ ´ º¼³º³´ À¯¼ ³µ³ À³ ´ ¸Ç ÈJM
µ³´Ä ½¯ ¼ ³ ¾ ° º· ¶· ¶´ËP
¯´ µ ¶· ¶´ ³´ »¯°±²³´ º´ º ° º° ±¿±´Ä ±¼¯¾ À³¿ ¯´³ ￳ij ²´ µ³ Æ ±¿ ²³½ °³ ´ º· º °³ ¿ º ¸ÇIJM K
³ ¹³ ·³ ´M
º´³»±¼ º½³ ´ µ³´Ä ½¯ ¼³¾ °º·¶·¶´ ±¼¯¾ »¯²¯ ¿ º´½ ³ ¾ °³¯ ¿³¾ËD
¯´Ä³ ´ ³° ³´ µ³ À¯· ¯¿ ³Ä³ ²³ ´ Ʊ¿²³½ °³´ º· º ° ³¿º ¸ÇIJM K
³w
³ ·³ ´M
º´³»±¼ º½³ ´µ³´Ä ° º· ¶· ¶´ ±¼ ¯¾ »¯ ²¯¿º´ ½³ ¾ °³ ¯ ¿ ³¾É ²³ À³ ³ À³´ ½¯ ¿· ¯° º³ ° ± À¶²¯´ »¯¿¯ ´Â³ ´³³ ´ µ³´Ä °³»³½ ²¯ ´Á³° º ³Â¶³ ´ °³ ¼³² »¯¼ ³ À·³ ´³³ ´ »¿±Ä¿³² °³ ´ À¯Äº³ ½³ ´°º
K
³ ¹³ ·³ ´ ̺´³»±¼ º½³ ´ ¶´½ ¶ À Á³ ´ÄÀ³ ¹³À½¶ ²¯´ ¯´Ä³ ¾.
MEN
®E
¸ÈKELA
®AN DAN PE
¸ÈKANAN
¸ÍÇ
BLIK INDONE
ÎÈA,
½½ °Ë