• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Hukum • Info Hukum 38 permen kp 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produk Hukum • Info Hukum 38 permen kp 2014"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA

MENENGAH KAWASAN MINAPOLITAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: a.

bahwa

dalam

rangka

mendorong

percepatan

pembangunan

kelautan

dan

perikanan

dengan

konsepsi

minapolitan,

perlu

didukung

dengan

perencanaan

dan

pengembangan

kawasan

minapolitan;

b.

bahwa

dalam

rangka

efektivitas

pelaksanaan

pengembangan kawasan minapolitan, perlu adanya

pedoman

penyusunan rencana program investasi

jangka menengah kawasan minapolitan;

c.

bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud

dalam

huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan

Peraturan

Menteri

Kelautan

dan

Perikanan tentang Pedoman Penyusunan Rencana

Program

Investasi

Jangka

Menengah

Kawasan

Minapolitan;

Mengingat

: 1.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun

2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5073);

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah diubah terakhir dengan dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4844);

3.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan

Ruang

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

(2)

4.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4739) sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang

Nomor 1 tahun 2014

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5490);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman

Pembinaan

dan

Pengawasan

Penyelenggaraan

Pemerintah

Daerah

(Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang

Tatacara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4761);

8.

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 24);

9.

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2010-2014;

10.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara

Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon

I

Kementerian

Negara

Republik

Indonesia,

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 25);

11.

Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009,

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Keputusan Presiden Nomor 54/P Tahun 2014;

12.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.01/MEN/2009

tentang Wilayah Pengelolaan

Perikanan Republik Indonesia;

13.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.12/MEN/2010 tentang Minapolitann;

14.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

(3)

15.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian

Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);

16.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

3/PERMEN-KP/2014

tentang

Rencana

Strategis

Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun

2010-2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010-2014

Nomor 43);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI

JANGKA MENENGAH KAWASAN MINAPOLITAN.

Pasal 1

Pedoman Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kawasan

Minapolitan

dimaksudkan sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan

penyusunan

rencana

program

investasi

jangka

menengah

kawasan

minapolitan.

Pasal 2

Pedoman Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kawasan

Minapolitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagaimana tercantum

dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 12 September 2014

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SHARIF C. SUTARDJO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 15 September 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AMIR SYAMSUDIN

(4)

EN

ANG

Dokumen tersebut disusun pada tingkat kabupaten/kota dan bersifat multi

sektoral, multi

stakeholder

, dan multi pendanaan. Dalam hal ini, yang

dimaksud dengan multi sektor adalah RPIJM Kawasan Minapolitan

meliputi semua sektor pemerintahan yang terlibat. Adapun maksud dari

multi

stakeholder

adalah para pemangku kepentingan yang terkait turut

(5)
(6)
(7)
(8)

F.

Õ Ö× ØÙ ÚÛ ØÙÜ ÖÝÞßÛàá âãäר

Õ ÖרÙåÛ ØÙÜÖÝ Û ß Û Ý á âãäר Û ØÛßáæ×ç× ÖäÖ ä äáåÛÝ ÖèÛé

1. P

á Øâ× ê ÖåÖ× Ø

;

2. M

á Ü×ØÛ ß äá Ý á ØëÖß ÖØ×Ø â× Ø Ý á Ø â×äÝ Û ØÙ× Ø Õ à Þ

JM

K

×ì× ß× Ø

M

Û Ø× Ý ãåÛèר

;

3.

ÕÖרÙåÛ ØÙÜ ÖÝäÖ×èר âãÜÖäá Ø Õ àÞ

JM K

×ì× ß× Ø íÛ Ø×ÝãåÛè× Ø

;

4. P

çãÙç× ä â×ØÜ á Ù Û×èרßáÜèãç×å

;

5. M

×èçÛÜ ß çáØæ×Ø× Õ àÞîí

K

×ì× ßר íÛØ×Ý ãåÛè× Ø

;

â× Ø

6. P

á ØÖèÖÝ ï

(9)

BAB II

MEKANI

ðñ

E PEN

òó ðó

NAN DAN PENDAMPINGAN

ôõ ö

JM KA

÷

A

ðø ù

MINAPOLI

ú

AN

[instansi pemerintah daerah antara lain Dinas Kelautan dan Perikanan,

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM), Dinas Pekerjaan Umum, Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya], Badan Pertanahan Nasional

(BPN), Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) dunia usaha

[antara lain para pelaku usaha perikanan, perbankan],

organisasi

masyarakat madani [antara lain akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM)].

Kabupaten/kota memiliki

tugas untuk menyusun dokumen RPIJM

Kawasan Minapolitan berdasarkan kebutuhan dan kondisi lokal daerah

masing-masing, sehingga rencana investasi yang diusulkan akan spesifik.

Tahapan penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan:

1. Persiapan

Persiapan sebagai tahap pertama penyusunan dokumen RPIJM

Kawasan Minapolitan adalah termasuk kegiatan penyusunan Kerangka

Acuan Kerja (KAK), dan pelelangan pekerjaan apabila penyusunan

dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan ini akan diserahkan kepada

pihak

ketiga

(sekurang-kurangnya

keahlian

yang

dibutuhkan,

diantaranya: ahli perencanaan wilayah, ahli ekonomi, ahli sosial

budaya, ahli perikanan, ahli prasarana wilayah).

Untuk memperlancar dan menunjang proses persiapan penyusunan,

sebaiknya dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. penyusunan agenda pelaksanaan;

b. membentuk tim pelaksana yang terdiri dari tim pengarah, tim

teknis, dan tim supervisi;

c. apabila secara disiplin keilmuan dan keahlian diperlukan, maka

sebaiknya menggunakan jasa konsultasi terkait bidang tata ruang

dan pengembangan komoditas unggulan;

(10)

! ! " # ! $% & $ '

c. dokumen

Rencana Induk/

Masterplan

Pengembangan

Kawasan

Minapolitan;

d. dokumen Renstra SKPD; dan

e. data dan informasi kondisi sosial masyarakat sekitar.

3. Identifikasi dan Analisis

Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran

investasi

pembangunan

yang

sesuai

dengan

prospek

dan

kebutuhan

pengembangan Kawasan Minapolitan. Secara keseluruhan ada 2 (dua)

tahapan yang perlu untuk dilakukan:

a. identifikasi rencana pembangunan yang akan dilakukan di Kawasan

Minapolitan

yang

telah

masuk

dalam

dokumen-dokumen

perencanaan

seperti

RTRW/RZWP-3-K,

RPJMD,

rencana

induk/

masterplan

pengembangan Kawasan Minapolitan (terutama

terkait dengan matrik program pengembangan Kawasan Minapolitan

dan matrik program pengembangan komoditas unggulan), dan

Renstra SKPD;

b. perkiraan kebutuhan pengembangan prasarana sarana serta IPTEK

yang akan dikembangkan sebagai

pendukung

pengembangan

kawasan.

Analisis

ini

diperlukan

untuk

melihat

perkiraan

kebutuhan

pengembangan

prasarana

dan

sarana

pendukung

Kawasan

Minapolitan.

4. Perumusan Dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan

Perumusan isi dan substansi rancangan awal RPIJM

Kawasan

Minapolitan sangat menentukan kualitas dokumen RPIJM Kawasan

Minapolitan yang akan dihasilkan. Tersusunya rancangan awal RPIJM

Kawasan

Minapolitan

berfungsi

sebagai

koridor

perencanaan

pembangunan Kawasan Minapolitan selama 5 (lima) tahun yang

disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan partisipatif.

(11)

D

89: ;< =>? @A B< C:;: @?= D?= 9< @< E:C : F? = >?F?B B< C< =G? =??=

B< ;H? =I:=? =

K

?J?@?=

M

A =?B8E A >?= @<H?I? A 9<C>?@ 9<CK?

(

working

paper

).

L: ? >: 9<C>? @ 9< CK? B<C : ;: @? = D?= 9< @< E:C :F ? = >? F?B

B< =M: @: =?= NOP

JM K

?J?@?=

M

A =?B8E A >?= ;< C:B?9? = D 89: ;< = M?=I >? 9 ><CBA @?F 9? = D ? =D AK?D A 9? = @<H?I? AD ? @?C B<=M?KA? =

(

D89:;<=

).

P

<C:;: @? = C?=G?=I? = ?J? E NOP

JM K

?J?@?=

M

A =?B8E A >?= D A E? 9:9?=

;< E?E:A @< C?=I9?A?= 9<IA?>?=@<H?I? A H< C A 9: >Q

?R B< =I8E? F? = D? >?D?= A =S8C;? @AT

H R B< =<E?? F? = NUNV

;

GR ? =?E A @A @I?;H?C ? =: ;: ; 98 =D A @A D ?<C ? FT

DR ? =?E A @A @B< =I< E 8E??=9<:?=I? = @<C>? 9< C?=I9? B<=D?=??=T

<R B<C : ;:@?=B< C ;? @? E? F? = B< ;H?=I: =?=D? <C ?FT

SR ? =?E A @A @A @:

-

A @

u

@>C?><IA @B< ;H?=I: =?= K?=I9?;< =< =I?F D?< C? FT

IR B< =<E?? F? = NO WO XBC8YA =@AT

FR B<C : ;:@?=B<=K<E? @?=YA @A D?= ;A @AT

AR B<C : ;:@?=>:K:?= D?=@? @? C ? =T

KR B<C : ;:@?=@>C?><IA D ? =?C ?F9<HAK?9?=T

9R B<C : ;:@?=9<HAK? 9?=:;:;D?=BC8IC?;B<;H? =I: =? =D ?< C? FT

ER B< =M:@:=? = A =D A 9?@A C<=G?=? BC8IC ?; BCA8CA >?@ M? =I D A @< C >? A 9<H: >:F?= B<=D?=??=T

;

.

B< =<>?B?=P=D A 9?>8C

K

A=< CK? X?< C? FT

=R B< ;H? F? @? =D< =I?= L ZO X

;

8R B< E?9@?=? ? = S8C:;98=@: E >?@AB:HEA 9T

BR B< ;H? F? @? =D < =I?=

DP

NX

:=>:9 ;< ;B<C8E<F ;?@: 9? = D ? =@?C ? =T @<C>?

q. penyelarasan program prioritas dan kebutuhan pendanaan.

C. Pendampingan Penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan

Untuk menjamin objektivitas dari RPIJM Kawasan Minapolitan perlu

dilakukan fasilitasi dari KKP.

Kelayakan suatu dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan perlu diverifikasi

atau dibahas untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen RPIJM

Kawasan Minapolitan

kabupaten/kota. Indikator

kelayakan dokumen

RPIJM Kawasan Minapolitan dinilai dari beberapa kriteria yaitu:

1. Kelengkapan Dokumen

Verifikasi/pembahasan kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi

dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan, dan

outline

dokumen yang

sesuai

dengan

buku

pedoman

penyusunan

RPIJM

Kawasan

Minapolitan. Penilaian mengacu pada kelengkapan daftar dokumen:

legislasi

(persetujuan

pemerintah

kabupaten/kota,

persetujuan

pemerintah provinsi, dan persetujuan pemerintah pusat) serta

outline

dokumen (gambaran umum kabupaten/kota, gambaran komoditas

unggulan, keterpaduan strategi pengembangan kabupaten/kota, aspek

lingkungan dan

sosial,

aspek

kelembagaan,

aspek

pembiayaan,

dukungan investasi, dan matriks program).

(12)

2. K

[\[ ] ^_ `a_ b c\] _\ [ de f[bd[gh_ bd_bij\_ `_bi_ k_ l_b

m[] eneo_ le

/

^[ gh _p_ l_b \[]p_`_ ^ o[q_r_o_b ][ bs_ b_ `eqep_\ `_] e o[\[ ] ^_ `a_ b l\ ] _\ [ d e r_ b d \[ ]\a_bd ^_ ` _ `joag[ b ^[ b `aoab d t fu

JM

K

_k _l_b

M

e b_ ^ jqe \_ bl [ ^[ ]\ e tvtw

/

txw

P-3-K,

t fyz

D,

l[] \_ `joag[b

l [o\j]_q q_e bbr_ {

3. K

[q_r_o_ b f]jd] _ g

.

P

[ beq_e _b \ []p_ `_ ^ o[q_r_o_ b ^]jd] _ g `_q_g ] [ bs_ b _ ^]jd] _ g

e b|[ l\ _le l[o\ j] r_ bd _ `_ `e `_ [] _p l[] \_ o[\[ ]l [ `e _ _ b `_b ^[bd a_ l__b

IP

v

EK

r_bd_o_ b `e \[] _^o_b

.

4. K

[q_r_o_ b }e b doabd_ b `_bc jl e_q

P

[ beq_e _b \[]o_ e \ _l^[o ^[]qe b` abd_b l jle _q `_ b qe bdoabd_b `_q_g

^[gh_ bd a b_ b e bn] _l\ ]ao\a] {

5. K

[q_r_o_ b f[ b`_ b_ _ b

P

[ beq_e _b o[q_r_o_ b `_b o[ l[la_ e _ b _ bd d_] _ b ab\ ao ^] jd] _g

/

o[ de _ \_b

tfu

JM

K

_k _l _ b

M

e b_ ^ jqe\ _ b l[] \_ ^[ g_bn_ _\ _ b gaq\ e l agh [] ^[ b`_b__b{

6. K

[q_r_o_ b

K

[q[gh_d__b

P

[ beq_e _b o[q_r_o_b o[q[gh_d_ _ b `eqep_\ `_ ]e o[le _^_b o[q[ gh _ d__b

a b\ ao g[ bralab `_b g[ bd[qjq_ e g ^q[g[ b\ _le t fu

JM

K

_k _l _ b

M

e b_^jqe \ _ b `e `_[] _p{

7. M

_ \] eol f]jd]_ g

P

[ beq_e _b o[q_r_o_b o[ de _\ _ b `eqep_ \ `_]e ^[b[\_^_b ^] e j]e \_ l ^]jd] _g

`_ b g_ \] eol ^]jd]_ g r_bd\ []\a_bd`_q_g t fu

JM K

_ k_ l_b

M

e b_^jqe \_b

.

(13)

BAB III

~

ANG LINGK



P M



A

€

AN

~  ‚

JM KA

ƒ

A

„… †

MINAPOLI

€

AN

A. P

‡ˆ‰Š ‹Œ ŒŠˆ

M

‡ŽŒ Š ŠŠ ‘‡Š’Šˆ“ ” ŽŠ’•Œ ‰” Œ–Œ Š ˆ ‰Š ˆ •ЕАРˆ

,

‰ ЕА ‹Œ’ŒŽ

,

Œ Š ˆ“

— ˆ“ ’Œ ˜

,

–‡ˆ—• ‰ŠŠ ™Šˆ“ ‰—‘ŒŒ‹’Šˆ

,

‰Š ˆ •—•‡ŽŠ—’Š ˜‡Ž‘Š‹Š•Šˆ

.

1. L

ŠŠš‡Š’Šˆ“

B

‡—•— ‹Š

-

‹Š  ™Šˆ“ އŠŠ‘‡Š’Šˆ“— ’‡“— ŠŠ ˆ ˜‡ˆ“‡Ž‘Šˆ“Š ˆ

K

Š ›Š•Š ˆ

M

— ˆŠ ˜œ—Š ˆ ‰Šˆ ˜‡Œ ˆ™ Š ˜‡ˆ™ Œ•ŒˆŠˆ ‰œ’ŒŽ‡ˆ ~  ‚

JM K

Š›Š•Šˆ

M

— ˆŠ ˜œ—Š ˆ

.

2. M

Š’•Œ‰”€Œ–ŒŠˆ”‰ Šˆ „ЕАРˆ

M

Š’•Œ‰ ‘‡—•— ŽŠ’•Œ ‰ ‰Š— ˜ ‡ˆ™ Œ•Œ ˆŠˆ ‰œ’ŒŽ‡ ˆ ~‚

JM K

ЛЕРˆ

M

— ˆŠ˜œ—Š ˆ

.

€Œ–ŒŠˆ ‘‡—•— Œ–ŒŠˆ ‰ А— ˜ ‡ˆ™ Œ•Œ ˆŠˆ ‰œ’ŒŽ‡ ˆ ~  ‚

JM K

ЛЕРˆ

M

— ˆŠ˜œ—Š ˆ

.

„Š•ŠŠˆ ‘‡—•— •Š•ŠŠˆ ‰ А— ˜‡ ˆ™ Œ•ŒˆŠˆ ‰œ ’ŒŽ‡ˆ ~‚

JM K

ЛЕРˆ

M

— ˆŠ˜œ—Š ˆ

.

3. D

ЕАŒ’ŒŽ

B

‡—•— Š ˆ‰Š•Šˆ ‹Œ’ŒŽ ™Šˆ“ ‘‡Œ ˜Š  ˆ‰ Š ˆ“

-

 ˆ‰ Š ˆ“

(



), P

‡ŠŒŠˆ

P

‡Ž‡— ˆŠ ‹

(PP), P

‡ŠŒŠˆ

P

‡•—‰ ‡ ˆ

(P

‡˜‡•

), P

‡ŠŒŠˆ

M

‡ˆ‡—

K

‡ŠŒŠˆ ‰Šˆ

P

‡—’ŠˆŠˆ

(P

‡Ž‡ˆ

)

‰Šˆ

K

‡ ˜ŒŒ•Š ˆ

M

‡ˆ‡—

K

‡ŠŒŠˆ ‰Šˆ

P

‡—’Š ˆŠˆ

(K

‡˜Ž‡ ˆ

)

™Šˆ“ އ Šˆ‰Š•— ˜ ‡ˆ™ Œ•Œ ˆŠˆ ‰œ’ŒŽ‡ˆ ~  ‚

JM

K

Š ›Š•Šˆž— ˆŠ ˜œ—Š ˆ

.

4.

~ ŒŠˆ“Ÿ— ˆ“’Œ ˜

B

Š“— Šˆ — ˆ—

އˆ–‡ Š•’Šˆ ‰œ’ŒŽ‡ ˆ

IJM K

Š›Š•Šˆ

M

— ˆŠ˜œ—Š ˆ ™Šˆ“ ‰ —•Œ•Œ ˆ އˆ–Š ‰— ŒŠˆ“ — ˆ“’Œ˜ ŽŠ‡— ‰ŠˆŒŠˆ“— ˆ“ ’Œ ˜ œ’Š•— 

Š  ~ŒŠˆ“ Ÿ— ˆ“’Œ ˜ žŠ‡—

B

Š“—Šˆ — ˆ— ‘‡—•— — ˆ“’Œ ˜ ŽŠ‡— ™Šˆ“ Š’Šˆ ‰—‘ЋЕ ‰ Š ŠŽ ‰œ’ŒŽ‡ˆ

~ ‚

JM K

Š ›Š•Šˆ

M

— ˆŠ˜œ—Šˆ

.

‘  ~ŒŠˆ“ Ÿ— ˆ“’Œ ˜ Ÿ œ’Š•—

B

Š“—Šˆ — ˆ— ‘‡—•— — ˆ“’Œ˜ œ ’Š•— ™ Š ˆ“ އ ˆ–Љ — œ’Œ• ‰ А—

˜‡ˆ“‡Ž‘Š ˆ“Š ˆ

K

Š›Š•Šˆ

M

— ˆŠ ˜œ—Šˆ

.

5. M

‡œ‰œœ“—

B

Š“— Šˆ — ˆ— ‘‡—•— ‡ˆŠ ˆ“ އœ‰œœ“— ™ Š ˆ“ Š’Šˆ ‰ —“ŒˆŠ’Š ˆ ‰ŠŠŽ

ŠˆŠ —•—• 

6. J

‡ˆ—•

D

ŠŠ ™ Šˆ“

D

—‘ŒŒ ‹’Š ˆ

B

Š“— Šˆ — ˆ— ‘‡—•— ‡ˆŠ ˆ“ ‰ŠŠ ‰Šˆ —ˆ¡œ ŽŠ•— •‡Š

IP

€ ¢£ ™Šˆ“

‰ —‘ŒŒ ‹’Š ˆ Œ ˆŒ’ ˜ ‡ˆ™ Œ•Œ ˆŠˆ‰œ’ŒŽ‡ ˆ ~‚

JM K

Š ›Š•Šˆ

M

— ˆŠ˜œ—Šˆ

.

7.

„—•‡ŽŠ—’Š  ‡Ž‘ЋЕРˆ

B

Š“— Šˆ— ˆ— އˆ–‡ Š• ’Š ˆ •—•‡ŽŠ—’Š ™ Š ˆ“ ‰Š— ‰œ’ŒŽ‡ˆ ~‚

JM K

Š›Š•Šˆ

M

— ˆŠ˜œ—Š ˆ

.

(14)

B. P

¤¥¦ §¨ ©ª« ¬­ ª®¯ °±©¥® ª

penataan ruang wilayah kabupaten/kota yang meliputi perencanaan

tata ruang wilayah kabupaten/kota, pemanfaatan ruang wilayah

kabupaten/kota, dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah

kabupaten/kota diatur dalam Pasal 11 ayat (2) Undang-Undang

Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Pasal 7 ayat (3)

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana telah di ubah

dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014.

(15)

ÊË ÌÍÎÍÏ ÍÐ Ñ ÍÒ Ó ÍÔ Í Õ ÖË ÒÍ× Í ÍÒ Ø Ñ ÍÒÎÙ ÖË ÕËØ Ï Ò×ÍÚ Û Í ÌÑ ÖÍ×Ë ÒÜÛ Ý× Í ÕËÒÞÑßÑ Ò

àáà â

/

à

ZWP-3-K Kabupaten/Kota untuk mewujudkan

keterpaduan pembangunan dalam wilayah kabupaten/kota maupun

dengan wilayah sekitarnya.

RTRW/RZWP-3-K Kabupaten/Kota mempunyai fungsi sebagai:

1) acuan dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD;

2) acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah

kabupaten/kota;

3) acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam

wilayah kabupaten/kota;

4) acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten/kota yang

dilakukan pemerintah, masyarakat, dan swasta;

5) pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang;

6) dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/

pengembangan wilayah kota yang meliputi penetapan peraturan

zonasi, perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta

pengenaan sanksi; dan

7) acuan

dalam

administrasi

pertanahan.

RTRW/RZWP-3-K

kabupaten/kota merupakan acuan spasial dalam pembangunan

kabupaten/ kota.

RPIJM Kawasan Minapolitan sesuai kedudukannya perlu mengacu

pada

RTRW/RZWP-3-K

yang

telah

disusun

pemerintah

kabupaten/kota. Dalam hal ini RPIJM Kawasan Minapolitan perlu

mengutip intisari dari muatan RTRW/RZWP-3-K yang meliputi:

1) tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah;

2) rencana struktur ruang;

3) rencana pola ruang wilayah; dan

4) penetapan kawasan strategis kabupaten/kota.

b. Arah Rencana Pembangunan Daerah, meliputi:

1) kesesuaian antara RPJM Nasional dengan RPJM Daerah;

2) kesesuaian

Renstra

KKP

dengan

Renstra

Dinas

KP

Kabupaten/Kota.

c. Arah Pengembangan Kawasan Minapolitan sesuai dengan Rencana

Induk/Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan:

1) lokasi Minapolitan sesuai dengan rencana induk yang telah

disusun;

2) komoditas unggulan yang dikembangkan;

3) matrik program pengembangan Kawasan Minapolitan; dan

4) matrik program pengembangan komoditas unggulan.

4. Aspek Pembiayaan dan Dukungan Investasi

Bagian ini berisi tentang:

a. Profil Investasi, meliputi:

1) investasi pemerintah (pusat, provinsi dan kabupaten/kota);

2) investasi swasta;

b. analisa kemampuan keuangan daerah;

(16)

ãä å æç è æéê ë ì éíë íêî è æè í ë íï éåæèåë ìéðñ èíêò íèí

K

èó èå èí

M

ë íè ìôõ ë æè í

,

æéçöë ç ë öè çë÷

1)

î éðòöèø èíöè í ë íå é íæëù ú è íêöëå éöë èîèí

;

2)

î ôðë æð éí

;

3)

ìç ôå éå ì éç ëû ë íèí

;

4)

ç éê òõ èå ë

;

öè í

5)

õ èø èí

.

5. A

å ìéî üë íêî ò íê èí öèí ýôå ë è õ

èä

A

å ì éî üëí êîòíê èí

K

èþë è í õ ë íêî òí êè í öë ñò æòøî èí òí æòî ð éð èå æëîèí ñèøóè öè õ èð

ìéíú òå òí èí ÿ

JM

K

èó èå è í

M

ë í è ìôõ ë æè í ô õéø ìé ð éç ëíæ èø î èñ òì èæ éíî ôæ è æé õèø ð éí êèî ôð ôöèå ë ìçë íåë ì ì éç õë íöòí êè í ìéíê éõ ôõ è èíöè í ìé õ éå æ èç ë èí õë íêî ò íê èí ø ëöòìä

ñä

A

å ì éî ýôå ë è õ

P

éð ñèø èåèí èå ì éî å ôå ë è õ æé çîèë æ öéíêèí ìéí êè çòø ì éð ñèíê ò íèí

î èóèåèí

M

ëí èì ôõ ë æèí î éì èöè ð èå ú è çèîè æ ìèöè æè çèù ìé çé íãè íèè í ìéð ñè íê òíè íð è òìò í ì èå ã è ìéð ñè íê òíè íìéíê é õô õè èíä

6. A

å ìéî éõ éð ñè êè èí

P

éð ñèø èå è í èåìéî î éõ éð ñè ê èè í æéçî è ë æ öé íê èí ôç ê èíëå èå ë æ èæ è

õ èîå è íè öè í ý

M

öèõ èððé íöòî òí ê ÿ

JM K

èó èå è í ë íèìôõ ë æè í

.

C.

ÿéí ãèí è çôê ç è ð

I

íï éåæèå ë

ÿéí ãèí è ë íï éå æ èå ë ì éð ñè íêò íè í

K

èó èå è í

M

ë íè ìôõ ë æè í ñ éçöèå èçî è í å òðñ éç ìéíöèí èè í

,

å éñ èê èë ñéç ëî òæ

:

1.

ì éð éç ëí æèø

(

ìòå è æ ì çôï ë íå ë î è ñòì æéíîôæèöè í öéå è

);

2.

å

w

èåæè

;

3.

ð èå ú èç èîèæ

;

åéçæ è

4. C

ýÿ

.

(17)

BAB I

P

G

DAN KEGIA

AN

O

A.

:

1.

! !"

;

2.

! # $ $ ! "

$%

;

3.

! !"

;

4.

! "

;

5.

$ $

;

6.

$ $ !%

;

7.

! $ $ "

;

8.

! $ $ "

$ $

;

9.

$ $ $&$ $ !%

;

10.

! $ $ %

;

11.

! $$ !

;

$

12.

! '$ "( $

(K

'

B).

B.

P

) '

:

1.

! *$ $ ) )

;

2.

% !$ "

;

3.

% " $ + $ " , !",

drainase

,

$ $

;

$

4.

! $ $ ! - %

.

C.

" %

:

P

! " %

.

D.

$ "

:

1.

! $ $ $ " $

P

$

P

%

(P

$%

)

P

$

K

$ "

M

$%

(P

$$ $

);

$

2.

$ $ .

M

$ "

.

E.

:

1.

! $ $ $ "

D

$, "

M

"

P

,

$! %/

2.

! $ "

K

P

*

P

$ "

(P2MKP);

3.

$ $ .

M

;

F.

:

1.

!

;

2.

$ $ .

M.

(18)

G.

01 234 5 615 78 98 : 98:

:

1.

;1 :91<=8:98: >858 :8 78: ;58>8 58 :8 ;1<8>8 58: >1;1 53? ;8>8 5@ 71;4

,

78 : >1=898?:A8 B

2.

;1 :A?8;8:>8 58 :8 ;1 :91;828: 78: 9C78 :9 ;1 :A? <;8 :8:

;

>1 538

3.

;1 :?:9 28 38: 28;8>?38> 0 D

M P

1 : 94 E8 F8 : 78: ;1578 98 :98:

.

H.

01 234 5 615?:7C>35?8:

:

1.

;1 :91<=8:98: >858:8 78 : ;58>858:8 C:3C2 21 9?83 8 : ?:7C>3 5?

;1 :94 E8F8:;54 7C2 ;1 5?28:8 : 78 : 21 E8C3 8 :

;

2.

;1 :91<=8:98: ?:7C>35? 28;8 E

;

78 :

3.

;1 :?:9 28 38: 28;8>?38> 0 D

M

= ?78:9;15?28:8 :

.

I.

01 234 5 61<=1 5 78A8 8 : G8>A8 58 283

:

1.

;1 E83?F8 : C:3C2 <1:?:928328:21<8<; C8:<8>A858 28 3

;

78:

2.

;1 :9C8 38: >858 :8 ;58>8 58 :8 C >8 F8 =8 9? ;1 :9C>8F8 ;1<CE8

.

J.

01 234 5 H4;1 58> ? 78 : I>8F8 G?2 54 H1 J?E G1 :1:98 F K

1.

;1 :9C8 38: 21 E1<=8 988: 78: ;1<=?:88: 24;158>? :1 E8 A8 :L

;1<= C7?78 A8 L;1 :94 E8 FL;1<8>8 5 ?28:

/

;1 38<=8 29858<

;

2.

;1 :?:9 28 38: 28;8>?38> 0 D

M;

78 :

3.

;1 :9C8 38: ;15<4 78 E8 : =89? ;1 E8 2C C >8 F8 ;1<CE8

.

K.

01 234 5 M:159? 78:0C <=1 5

D

8A8 G?:158E

:

1.

;1<1 :CF8 : 2C4 38 N

BM

=1 5>C= >?7? =89? >123 4 5 21 E8C38:78: ;1 5?28:8 :

;

2.

;1<1 :CF8 : 21= C3CF8 : E? >3 5?2 3 1 5C38<8 7? 28O8>8: ;1E8= CF8 :

;1 5?28 :8:@=C7?78 A8

,

78 : ;1 :94 E8F8:B 78 :

3.

;1<8>8:98 : E?>3 5?2 <C58 F C:3C2 5C<8F :1 E8A8 :

.

L.

01 234 5 615FC= C:98 :

:

1.

;1 :A1 7?8 8 : >858:8 3 58 :> ;4 538>?

;

78 :

2.

;1<=8 : 9C:8 : ;1 E8= CF8 : C<C<

.

M.

01 234 5 H4<C:?28> ? 78: P:Q4 5<8>?

:

P

1 : A17?88: >8 58 :8 78:;58>858:8 24<C:?28>?78 : ?:Q4 5<8>?

.

N.

01 234 5 R?:9 2C: 98:

:

1.

;1 :AC> C:8: 8 :8E?>8 78<;8 2 E?:9 2C:98: 785? 219?8 38: A8: 9 7?E8 2C28:

K

8O8>8:

M

?:8;4 E?38:

;

2.

;1 :91<=8:98: 28;8>?3 8> 21 E1<=8988: ;1E1>3 8 5? E?:92C:98: ;158?58:

;

78 :

3.

;1 :91 E4 E88: E? <=8F

.

O.

01 23 4 5 04>?8E

:

B

8 :3C8:>4> ?8E

.

(19)

P.

ST UVW X YTXV Z [Z \Z [

:

ST XV] ^]UZ_] VZ[Z\ [T`ZaZ [b cTdef g ] gZaZ

,

cT [hW`Z\ gZ [ cTdZ_Z X ]UZ[

,

_T XVZ `Z\Z[hZXZd

.

Q. Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi:

1. pemanfaatan balai latihan kerja untuk peningkatan kemampuan SDM

nelayan dan pembudidaya ikan; dan

2. penguatan kelembagaan sarana prasarana dan pengelola.

R. Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:

1. pengembangan

fishing spot

dan wisata mina kuliner;

2. PNPM Desa Wisata;

3. pengembangan

kawasan

konservasi

sebagai

kegiatan

ekonomi

masyarakat dan wisata; serta

4. pengembangan

eco-fisheries

,

sport fishing

dan kerajinan berbasis

komoditas ikan.

S. Sektor Investasi dan Permodalan:

1. intermediasi akses permodalan; dan

2. pengembangan lembaga keuangan mikro.

T. Sektor Pembangunan Daerah Tertinggal:

1. integrasi kegiatan pemberdayaan usaha;

2. bantuan stimulanuntuk penguatan kelembagaan; dan

3. bantuan sarana dan prasarana untuk pengembangan usaha.

(20)

BAB

i

MA

jkl

K

mkno

CANA

kpl

JM KA

q

A

mro

MINAPOLI

j

AN

k pl

JM K

st su sv

M

w v sxyzw { sv |} ~ x s€ sv w |xz } |} v{ su w  s~w x}|s v‚ s s{ sv x y{} vuw  s v u|ƒ}~  s„s „sv… s s w

K

st su s v

M

w vs xyz w {s v

.

k pl

JM

w vw  w †s ~ sx€ sv s€ sv |} v y~ yv… x} ~ €}|ƒsv…s v u } €{ y~

-

u } €{ y~ u {~ s {}…w u „s v…s s w

K

stsu s v

M

w vs xyz w {s v  v{ € |}|ƒ} ~w € sv  s |xs€ xyuw {w‚ {} ~ †s sx

x} |ƒsv…vsv tw z s„s † €sƒxs {} v‡€ y{su} ˆ s ~s €} u}z ~†sv‰

K

~w {}~w s || sz s | |} v}v{€s v x~y…~s |  sv €}…w s{ sv v{€  y € |} v

k pl

JM

x} v…}|ƒsv…sv

K

st su s v Šw vs xyz w {s v s sz s †u}ƒs…sw ƒ} ~w €{

:

s ‰ |} v…w v{}…~ suw € sv  s v |} z wƒs{ €s v u } | s u} € {y~ „s v… ss  w

K

st su s v

M

w vs xyz w {s v

;

ƒ‰ |} |x} ~ {w |ƒs v…sv suxw ~ suw |su„s ~ s€s { u}~{ s xy {} vu w sv |su sz s † „s v… ss w

K

st su s v

M

w vsx yz w {s v s…s~ {}~ˆ s xsw } ‚w uw } vuw s~w u s †s

-

u s †s x} v…}|ƒsv…s v

K

st su s vŠw vs xyz w {s v

;

sv

ˆ‰ €yvu w u {}vuw  }v…s v s~ s†s v {s {s ~s v…

(

kjkq

/

k‹q

P-3-K)

„sv… {} z s † w {}{s x€s v u } ~ {s y€  |} v ~}vˆ s vs z sw vv„s

(

kpŒŠ

D

 sv k}vu { smpŽ

)

„s v… {} z s † s s

.

P

~y…~ s| x} v…}|ƒsv…s v €stsusv ƒ} ~w uw €}…w s{ sv

-

€}…w s {s v „sv… w  u z € sv

sz s| sv…€ s

w

s € {

5

(

z w |s

)

{s †v €}  } xs v  sv |} |x} ~ {w|ƒs v…€ sv x} v…} |ƒs v…s v s v…€s xs vsv…‰

D

sz s | |s {~w € x~ y…~ s | x} v…}|ƒsv…s v € stsu s v u} x} ~ {w ˆ yv { y† w ƒsts† †s ~ u |} vv€€ sv z y€suw ‘yz |} u s { s v u  |ƒ} ~ x}v s vss v

,

sv w vu {s vuw x}z s€u s vss v„s‰

N

’ “

P

”’ •” – —

K

˜•™ –š – ›

L

’ œ– ™ ž’ Ÿ  —˜

¡–¢  › £  —¤ ˜”¥ –› –

I

› š – ›™

P

˜Ÿ – œ– › –

K

˜š “

I

II

III

I

ž ž

APBN

APBD

P

”’ ¦ “

APBD

K

–¤ “§¨’ š–

M

– © –” – œ–š £ª – š –

C

£«§

PKBL

(21)

BAB

¬

I

PEN

­ ®­

P

P

¯° ±²³ ´

P

¯´ µ ¶· ¶´ ³´ ¸

PIJM K

³ ¹³ ·³´

M

º´³ » ±¼ º½³ ´ º´ º ° º ¾³ ¿ ³ »À³´ °³ »³½

²¯´Á³ ° º ³Â¶³´ óĺ »¯ ²¯¿º´ ½³¾ °³¯ ¿³¾ À³Ã¶ »³½ ¯´ÅÀ±½³ ° ³ ¼ ³² »¯ ²Ã³ ´Ä¶´³ ´ º´ Æ¿ ³ ·½¿¶À½ ¶¿ ° º

K

³¹ ³· ³´

M

º´³ » ±¼ º½³ ´

. P

¯°±²³ ´

P

¯´ µ ¶·¶´³ ´ ¸Ç È

JM K

³ ¹³ ·³ ´

M

º´ ³ »±¼ º½ ³´ º´ º ²¯ ´ µ³Áº À³ ´ ²¯À³´º·²¯ »¯´ µ ¶· ¶´ ³´É ¿¶³´Ä ¼ º´ÄÀ ¶» ²³½ ¯¿º

µ³´Ä °º³½ ¶ ¿ ·¯ ¿½ ³ ²³ ½¿º À ¿ ¯´Â³ ´³ º´Ê¯· ½³ · º »¯´Ä¯²Ã³ ´Ä³´ À³ ¹³ ·³´ ²º´³ » ±¼ º½ ³´

.

D

¯ ´Ä³ ´ ³ °³ ´ µ³ »¯°±²³ ´ »¯´ µ ¶· ¶´³ ´ º´ º ° º ¾³ ¿³»À³´ ·¯¼ ¶¿ ¶ ¾ ¸Ç È

JM

µ³´Ä

°º·¶·¶´ ±¼ ¯ ¾ À³Ã¶»³½ ¯´ÅÀ±½ ³

K

³ ¹³ ·³ ´

M

º´ ³ »±¼ º½ ³´ ³À³´ ²¯ ²º¼ º À º ·½³ ´°³ ¿ µ³´Ä · ³ ²³ ·¯ ¾ º´Ä ij ³ À³ ´ ° ³ »³ ½ ²¯²¶°³¾À³ ´ °³ ¼ ³ ² »¯ ´ º¼³º³´ À¯¼ ³µ³ À³ ´ ¸Ç È

JM

µ³´Ä ½¯ ¼ ³ ¾ ° º· ¶· ¶´Ë

P

¯´ µ ¶· ¶´ ³´ »¯°±²³´ º´ º ° º° ±¿±´Ä ±¼¯¾ À³¿ ¯´³ ￳ij ²´ µ³ Æ ±¿ ²³½ °³ ´ º· º °³ ¿ º ¸Ç

IJM K

³ ¹³ ·³ ´

M

º´³»±¼ º½³ ´ µ³´Ä ½¯ ¼³¾ °º·¶·¶´ ±¼¯¾ »¯²¯ ¿ º´½ ³ ¾ °³¯ ¿³¾Ë

D

¯´Ä³ ´ ³° ³´ µ³ À¯· ¯¿ ³Ä³ ²³ ´ Ʊ¿²³½ °³´ º· º ° ³¿º ¸Ç

IJM K

³

w

³ ·³ ´

M

º´³»±¼ º½³ ´

µ³´Ä ° º· ¶· ¶´ ±¼ ¯¾ »¯ ²¯¿º´ ½³ ¾ °³ ¯ ¿ ³¾É ²³ À³ ³ À³´ ½¯ ¿· ¯° º³ ° ± À¶²¯´ »¯¿¯ ´Â³ ´³³ ´ µ³´Ä °³»³½ ²¯ ´Á³° º ³Â¶³ ´ °³ ¼³² »¯¼ ³ À·³ ´³³ ´ »¿±Ä¿³² °³ ´ À¯Äº³ ½³ ´°º

K

³ ¹³ ·³ ´ ̺´³»±¼ º½³ ´ ¶´½ ¶ À Á³ ´ÄÀ³ ¹³À½¶ ²¯´ ¯´Ä³ ¾

.

MEN

®

E

¸È

KELA

­®

AN DAN PE

¸È

KANAN

¸ÍÇ­

BLIK INDONE

ÎÈ

A,

½½ °Ë

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pedoman Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Larangan Pemasukan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Rekomendasi

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penghentian Sementara

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Kawasan Konservasi Perairan Nasional Laut Sawu dan Sekitarnya di Provinsi

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.38/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pemberian Kewenangan Penerbitan Surat