Semua manusia ingin hidup sehat dan bahagia. Tidak ada manusia yang ingin hidup dengan virus bersarang dalam tubuhnya. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Akibatnya daya tahan tubuh akan menurun sehingga muncul sekumpulan gejala penyakit yang disebut dengan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrom).
Manusia yang bijak akan selalu menampilkan rasa kemanusiaannya. Mereka tidak akan menciderai manusia lain karena berbeda ras, suku, agama, antar golongan (bersifat SARA). Apalagi menciderai manusia lain karena mereka dinyatakan positif HIV.
Setiap orang berpotensi terkena HIV/AIDS. Dikisahkan dari Kamboja ada seorang pendeta dinyatakan positif HIV. Sontak para pengikutnya pun marah mengira dia melakukan hubungan seks secara diam-diam. Setelah ditelusuri ternyata beliau tertular akibar kelalaian dokter yang merawatnya. Si dokter melakukan injeksi obat-obatan ke ratusan orang tanpa mengganti alat suntik. Seharusnya alat suntik hanya sekali pakai.
Orang positiv HIV sering disebut “orang dengan HIV/AIDS (ODHA)” sangat memerlukan cinta kasih dari kalian yang negatif HIV. Rasa kemanusiaan yang ada diharapkan mampu untuk memotivasi dan menyemangati ODHA supaya bertahan dan tidak frustasi. Hidup sekali harus dibuat berarti, syukur-syukur setelah mati banyak orang mengenang kebaikan dan kemanfaatan kita kepada sesama. Bukankah sebaik-baik menjadi manusia adalah menjadi manusia yang paling bermanfaat untuk sesama? Mari tumbuhkan rasa kemanusiaan itu lagi dan lagi, khususnya kepada ODHA!
Pada aksi peringatan hari aids sedunia 2017 ini, kami dari LSM Lentera Asa, yang didukung oleh LPSAP PMII Rayon Abdurrahman Wahid Walisongo Semarang, Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, StopHIVa FKM UNDIP, SOYGER, Resosialisasi Argorejo, dan Resosialisasi Rowosari Atas meminta kepada seluruh masyarakat khususnya warga Kota Semarang untuk “STOP STIGMA & DISKRIMINASI ODHA”. Tumbuhkan rasa kemanusiaanmu lagi dan lagi khususnya kepada mereka yang positif HIV.
Ari Istiyadi- LSM Lentera ASA Semarang
Semua manusia ingin hidup sehat dan bahagia. Tidak ada manusia yang ingin hidup dengan virus bersarang dalam tubuhnya. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Akibatnya daya tahan tubuh akan menurun sehingga muncul sekumpulan gejala penyakit yang disebut dengan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrom).
Manusia yang bijak akan selalu menampilkan rasa kemanusiaannya. Mereka tidak akan menciderai manusia lain karena berbeda ras, suku, agama, antar golongan (bersifat SARA). Apalagi menciderai manusia lain karena mereka dinyatakan positif HIV.
Setiap orang berpotensi terkena HIV/AIDS. Dikisahkan dari Kamboja ada seorang pendeta dinyatakan positif HIV. Sontak para pengikutnya pun marah mengira dia melakukan hubungan seks secara diam-diam. Setelah ditelusuri ternyata beliau tertular akibar kelalaian dokter yang merawatnya. Si dokter melakukan injeksi obat-obatan ke ratusan orang tanpa mengganti alat suntik. Seharusnya alat suntik hanya sekali pakai.
Orang positiv HIV sering disebut “orang dengan HIV/AIDS (ODHA)” sangat memerlukan cinta kasih dari kalian yang negatif HIV. Rasa kemanusiaan yang ada diharapkan mampu untuk memotivasi dan menyemangati ODHA supaya bertahan dan tidak frustasi. Hidup sekali harus dibuat berarti, syukur-syukur setelah mati banyak orang mengenang kebaikan dan kemanfaatan kita kepada sesama. Bukankah sebaik-baik menjadi manusia adalah menjadi manusia yang paling bermanfaat untuk sesama? Mari tumbuhkan rasa kemanusiaan itu lagi dan lagi, khususnya kepada ODHA!
Pada aksi peringatan hari aids sedunia 2017 ini, kami dari LSM Lentera Asa, yang didukung oleh LPSAP PMII Rayon Abdurrahman Wahid Walisongo Semarang, Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, StopHIVa FKM UNDIP, SOYGER, Resosialisasi Argorejo, dan Resosialisasi Rowosari Atas meminta kepada seluruh masyarakat khususnya warga Kota Semarang untuk “STOP STIGMA & DISKRIMINASI ODHA”. Tumbuhkan rasa kemanusiaanmu lagi dan lagi khususnya kepada mereka yang positif HIV.
