BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Minuman keras ialah segala jenis minuman yang memabukan, sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadaran, yang termasuk minuman yang mengandung alkohol, adalah wine, whisky brandy, malaga dan lain-lain (Zulvikar, 2008
dalam Taufik, 2011). Kebiasaan minum minuman beralkohol juga dapat mengakibatkan: keterhambatan proses penyerapan zat gizi, kehilangan zat-zat gizi penting meskipun makan makanan bergizi dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, kekurangan gizi, penyakit hati, kerusakan saraf otak dan hati. Disamping itu, minum minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan, mabuk dan tidak mampu mengendalikan diri. Kehilangan kendali diri sering menjadi pencetus tindak kriminal (Adiningsih, 2010).
dalam golongan umur 14-16 tahun adalah 47,7%, golongan umur 17-20 tahun adalah 51% dan golongan 21-22 tahun adalah 31% (WHO, 2013).
Menurut Global Survey on Alkohol and Health (2008), penggunaan alkohol selama lima tahun terakhir dari 82 negara dengan usia 18-25 tahun, ditemukan bahwa 80% mengalami peningkatan, 11% penurunan, 6% stabil, 12% mengikuti arus
perkembangan zaman, (WHO, 2011). Hal ini disebabkan karena alasan paling umum ditemukan dalam penggunaan minuman beralkohol adalah untuk bersantai. Selain itu adalah agar dapat diterima dalam lingkungan sosialnya, meniru orang lain, dan untuk bersenang-senang (Hales, 2010).
beralkohol kebanyakan terdapat di kalangan remaja awal dan remaja akhir.
Pada usia 18 tahun seseorang mulai memasuki dunia
mahasiswa (Gunarsa, 2004). Dalam statusnya sebagai agent of change, mahasiswa dituntut dapat mengembangkan diri dalam
bidang akademik maupun non akademik, kemudian dari aspek kognitif afeksi serta berperilaku baik sangat diperlukan untuk
seorang mahasiswa. Selain itu, keterlibatan dalam organisasi dapat membantu mahasiswa belajar berkomunikasi, berinteraksi, dan memiliki kemampuan problem solving secara tepat dan akurat. Dari segi usia, dapat dikatakan sebagai remaja akhir yang sudah dapat mengambil keputusan sendiri dan dapat mengatasi suatu masalah.
Menurut pengamatan peneliti, penggunaan minuman beralkohol juga sering di konsumsi oleh mahasiswa asal Halmahera Utara di UKSW. Sebagian dari mereka yang
mengkonsumsi minuman beralkohol bukan hanya sekedar minum untuk bersenang-senang tetapi sudah menjadi suatu kebiasaan dan bahkan hampir setiap harinya mereka mengkonsumsi minuman keras. Kebiasaan minum yang
dilakukan oleh mahasiswa ini terkadang mereka bisa menghabiskan waktu minum dengan teman-teman mereka sekitar 3 sampai 4 hari bahkan lebih dari itu.
(terintoksikasi), ditemukan bertindak lebih agresif dan merespon provokasi secara lebih kuat dari pada mereka yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
Pendapat ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Phil, dkk (dalam Baron & Byrne, 2005), bahwa mengkonsumsi minuman beralkohol jelas dapat meningkatkan perilaku agresif. Selain perilaku agresif banyak juga perilaku
menyimpang yang terjadi akibat konsumsi minuman beralkohol seperti perkelahian, pelecehan seksual, pencurian dan tindakan-tindakan lain yang menimbulkan tindakan-tindakan-tindakan-tindakan yang dinilai tidak baik. Minuman beralkohol yang mengandung kadar alkohol tinggi sangat mempengaruhi fungsi akal seseorang. Mereka yang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol 5% akan berdampak sangat fatal karena terjadi kerusakan pada organ tubuh misalnya infeksi pada lambung dan pembengkakan pada hati (Khairudin, 2009).
kondisi mabuk. Efek dari sering mengkonsumsi minuman keras membuat mereka malas untuk menjalani perkuliahan. Hampir semua dari peminum minuman keras tidak lepas juga dari
merokok.
Menurut hasil pengamatan yang peneliti lakukan bahwa, konsumsi minuman keras pada mahasiswa Halmahera Utara ini bukan sekedar minum untuk hiburan atau sekedar
menghangatkan tubuh tetapi sudah menjadi suatu rutinitas bagi mahasiswa yang peminum ini. Banyak dampak yang mereka ketahui akibat konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan tetapi masalah tersebut tidak dihiraukan lagi karena konsumsi alkohol sudah menjadi kebiasaan, maka jika tidak mengkonsumsi alkohol dalam beberapa hari mereka sudah mulai gelisah dan mencari minuman keras lagi untuk diminum. Orang yang sudah membiasakan diri untuk minum alkohol atau sudah kecanduan, maka jika mereka tidak mengkonsumsi alkohol maka dalam beberapa hari maka mereka akan seperti orang malas yang tidak melakukan pekerjaan apapun tanpa alkohol (Ismail 2005).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang telah diuraikan pada latar belakang, maka hal yang ingin diteliti : “Perilaku konsumsi
minuman beralkohol di kalangan mahasiswa asal Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan perilaku pengguna minuman keras
2. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan dampak dari penggunaan minuman keras
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti tentang perilaku minum minuman keras di kalangan mahasiswa dan menjadi bahan informasi ketika peneliti terjun di dalam masyarakat.
b. Bagi Mahasiswa Halmahera Utara di UKSW
c. Bagi Peneliti Selanjutnya