• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENCAPAIAN SISWA

DALAM PEMBELAJARAN TEXT EXPLANATION DENGAN PENETAPAN KKM INDIVIDU

Penulis: EULIS NURANI, S.Pd, NIP 19610925 198512 2 001 Tujuan penelitian ini adalah : untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis dalam Pembelajaran Text Explanation. Manfaat penelitian ini diantaranya (1) bagi siswa yaitu meningkatkanya motivasi dan hasil belajar Bahasa Inggris, (2) bagi guru yaitu dapat menemukan cara pengelolaan penilaian yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar teks explanation.. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sejumlah 30 siswa kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis Semester 1 Tahun 2013/2014. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi dengan teknik pengolahan data analisis deskripsi yaitu dengan membandingkan nilai prasiklus, dengan siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi siswa meningkat secara signifikan dari Prasiklus 13,33 % menjadi 56,67 % pada Siklus I dan meningkat lagi menjadi 76,67 % pada Siklus II. Sedangkan hasil belajar memahami teks explanation meningkat secara dramatis dari 57 % yang tuntas pada tahap Prasiklus menjadi 80 % tuntas pada Siklus I dan 97 % tuntas pada Siklus II. Pencapaian target nilai juga naik dari 8 siswa (32%) menjadi 15 siswa (52%) pada Siklus II.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang berjudul”Upaya Untuk Meningkatkan Motivasi dan Pencapaian Siswa dalam Pembelajaran Text Explanation dengan Penetapan KKM Individu” berhasil.

E. Kata Kunci: motivasi, hasil belajar teks explanation, KKM Individu.

Latar Belakang

(2)

tersebut agar lulusan mampu bekomunikasi atau berwacana (Depdiknas 2004:2-3).

Siswa kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis tahun pelajaran 2013/2014 memiliki kompetensi bahasa Inggris yang cukup baik. Hal ini terlihat dari rata-rata kondisi awal siswa kelas XII IPS-2 mencapai 73 dan telah mencapai tingkat ketuntasan 57% . Pencapaian tersebut sudah cukup baik namun kurang maksimal sebab KKM yang dipersyaratkan adalah 78. Adapun penetapan KKM 78 itu berdasarkan 3 kriteria yaitu tingkat kesulitan, daya dukung dan intake siswa. &8 ternyata cukup berat bagi siswa tertentu dan perlu menguras cukup energi untuk mencapainya. Namun demikian ternyata sejumlah siswa menghendaki ketuntasan yang lebih dibandingkan KKM, walaupun mereka juga perlu bersusah payah mencapainya. Hal ini mungkin berkaitan dengan adanya tuntutan nilai tinggi oleh perguruan tinggi negeri ketika memasukiny alewat jalur tanpa test. Hal ini pula yang akhirnya memberikan imbas adanya sikap kecewa ketika para siswa mendapatkan nilai ulangan harian hanya KKM saja. Dan sebagai konsekwensinya mereka putus asa, sehingga belajar kurang bergairah dan tidak termotivasi karena angka yang mereka dapat pada ulangan-ulangan sebelumnya ternyata rendah. Hal ini membuat suasana belajarpun kurang menyenangkan dan hasilnya semakin berkurang.

Teori mengatakan bahwa prestasi belajar siswa yang masih belum optimal sangat erat kaitannya dengan motivasi belajar siswa, namun juga diprediksi masih dapat dipacu dan ditingkatkan lagi. Untuk hal ini penulis meyakini jika a secara individu.. Selain itu gagasan ini didukung dengan standar pengelolaan kelas bahwa guru harus melayani sisw Sepertinya tak salah jika kita memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan dan mencapai KKM sesuai dengan keinginan dan kesanggupannya. KKMI(KKMI) akan merupakan tantangan bagi mereka untuk lebih termotivasi untuk meningkatkan prestasinya yang tidak hanya sekedar tuntas KKM.

(3)

Inggris. Penulis menganggap bahwa siswa mempunyai harga yang tinggi sehingga harus dihargai setinggi-tingginya. Oleh karena itu penulis akan menerapkan KKM Individu, sebuah teknik pengelolaan penilaian dengan cara membebaskan siswa untuk menetapkan sendiri target nilai yang akan mereka raih di akhir pembelajaran dengan cara yang benar, bermartabat dan bertanggung jawab. Nilai tersebut akan menjadi KKM individu sehingga masing-masing siswa akan memiliki tingkat KKM yang bervariasi yang diharapkan

Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis tahun pelajaran 2013/2014. Dengan penerapan KKM Individu.

Manfaat Teoritis

1. Menyumbang teori baru dalam teknik pengelolaan penilaian bahasa Inggris yang ditemukan, yaitu cara penilaian dengan meminta siswa untuk menentukan target nilainya masing-masing untuk diwujudkan bersama dengan guru di akhir pembelajaran dengan cara yang benar, bermartabat, dan bertanggung jawab.

2. Memberikan alternatif dari teknik pengelolaan penilaian kepada pembaca dengan menantang dan mendorong siswa untuk menunjukkan prestasi belajar yang setinggi-tingginya dengan mencapai target prestasi yang telah ditetapkan sendiri.

3. Memberikan gambaran baru untuk melakukan penelitian yang sejenis bagi penulis dan peneliti yang lain.

Manfaat Praktis

1. Kompetensi siswa dalam berbahasa Inggris akan meningkat, khususnya kompetensi Bahasa Inggris, sehingga diharapkan siswa mampu menjelaskan berbagai fenomena alam dan sosial yang terjadi dengan menggunakan bahasa Inggris yang benar.

(4)

yang dijelaskan oleh siswa. Dengan demikian temuan siswa tadi akan memperkaya guru dalam menyampaikan pembelajaran Bahasa Inggris pada masa depan.

Kajian Pustaka

1. Kriteria ketuntasan Minimal Individu (KKMI)

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

Fungsi KKM

1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta

didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK)

2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam

mengikuti pembelajaran

3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD

– nya

4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi

pembelajaran

5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid)

Tahapan Penetapan KKM

Seperti pada uraian diatas bahwa penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Adapaun langkah dan tahapan penetapan KKM antara lain:

1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan

(5)

2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian

3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan

4. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat

hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik

Jadi yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompleksitas mengacu pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar yang bersangkutan. Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar, laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain. Sedangkan Intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta didik.

Langkah-langkah Menentukan KKM :

Menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah/madrasah, sarana dan prasarana dalam menyelenggarakan. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria Ketuntasan Belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Kriteria ketuntasan Minimum Individu yang selanjutnya akan disebut (KKMI) berarti sebuah teknik pengelolaan penilaian dengan cara meminta siswa untuk menetapkan sendiri target nilai yang akan mereka raih di akhir pembelajaran dengan cara yang baik, benar, bermartabat dan bertanggung jawab. Hal tersebut dapat diterapkan ke dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan standar pengelolaan kelas bahwa seorang guru professional harus memperhatikan kemampuan dan karakteristik individu. Standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa merupakan kompetensi yang sangat berharga dan berguna bagi siswa. Ia harus dikuasai dengan taraf ketuntasan yang tinggi.

(6)

2. Movitasi Dan Prestasi Belajar

Hakekat Motivasi

Setiap perbuatan siswa selalu didasari oleh sebuah dorongan dari dalam atau motivasi tertentu. Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh terhadap tindakan dan tujuan belajar siswa. Guru sangat perlu membangun dan mengarahkan motivasi belajar siswa agar mereka dapat mengaktualisasikan diri dan maksimal dalam prestasinya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu.

Selanjutnya, penulis akan menyajikan beberapa pendapat mengenai motivasi:

WS Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau dihayati.

Dan alam buku psikologi pendidikan, Drs. M. Dalyono memaparkan bahwa “Motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005: 55).

Selanjutnya M. Ngalim Purwanto mengatakan bahwa motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Sedang menurut A.M. Sadiman motivasi merupakan suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan (feeling) dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan.

(7)

Dengan demikian motivasi merupakan suatu energi dari dalam diri manusia yang mendorongnya untuk mencapai tujuannya. Motivasi akan mempengaruhi tingkah laku seseorang dalam mengerjakan sebuah tindakan. Siswa perlu dibangkitan motivasinya dalam belajar sehingga mereka mempunyai dorongan yang kuat dari dirinya untuk senantiasa belajar untuk mencapai tujuannya. Jika motivasi dari dalam diri siswa kurang maka guru perlu membangkitkannya dengan berbagai rangsangan dari luar.

Hakikat Belajar

Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan sarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, dkk: 1995).

Sementara menurut Sudjana belajar merupakan suatu proses yamg ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.

Sementara menurut Slameto belajar ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2003).

(8)

melakukan ’proses menjadi’ diri kita yang lebih baik di masa yang akan datang

Hakikat Motivasi Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah artinya bagi seorang siswa pergi ke sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara sebagian siswa ada yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum termotivasi untuk belajar.

Motivasi belajar merupakan suatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan belajarnya.

Berkaitan dengan proses belajar siswa, motivasi belajar sangatlah diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat. Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran.

Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian dari guru.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan.

Prestasi/Hasil Belajar

(9)

terdiri dari dua kata “prestasi/hasil” dan “belajar”. Untuk memahaminya berikut penulis sajikan pengertian mengenai istilah prestasi/hasil belajar.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,yang mengutip dari Mas'ud Hasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Kemudian berdasarkan beberapa pendapat sebelumnya bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Dalam hal ini prestasi/hasil belajar merupakan suatu kemajuan dalam perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu tertentu. Seluruh pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan perilaku individu terbentuk dan berkembang melalui proses belajar. Selanjutnya prestasi belajar akan disebutkan dengan hasil belajar.

Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya hasil belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya hasil belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.

(10)

Salah satu teks yang harus dikuasai oleh siswa SMA adalah teks Explanation yang diajarkan di kelas XII semester I. Pengalaman telah menunjukkan bahwa teks Explanation selalu diujikan pada Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Inggris setiap tahunnya. Dengan demikian teks ini sangat penting untuk dikuasai oleh siswa.

Menurut Achmad Doddy (2008: 52) Explanation is a text which explains the processes involved in the formation or working of natural or sociocultural phenomena (sebuah teks yang menjelaskan proses yang terjadi dalam pembentukan fenomena alam dan sosiokultural)

Th. M. Sudarwati (2007: 78) menjelaskan bahwa tujuan dari teks Explanation adalah untuk menjelaskan proses yang terlibat dalam terjadinya fenomena alam atau sosiokutural.

Dari uraian diatas dapat didefinisikan bahwa teks Explanation adalah sebuah teks yang membahas bagaimana proses terjadinya fenomena alam ataupun sosiokultural.

Teks Explanation menitikberatkan pada bagaimana proses sebuah fenomena itu terjadi. Misalnya terkait dengan fenomena alam menjelaskan bagaimana siklus air di muka bumi, mengapa pemanasan global terjadi, bagaimana hujan asam membahayakan kehidupan, bagaiman proses terjadinya gerhana Matahari, proses terjadinya EL Nino dan La Nina dan lain-lainnya. Terkait dengan fenomena sosiokultura menjelaskan bagaimana orang bisa kecanduan Narkotika, mengapa banyak terjadi perkelahian pelajar, bagaiman fenomena mencotek merajarela di kalangan pelajar, dan lain-lainnya.

Selanjutnya Achmad Doddy menjelaskan bahwa struktur teks Explanation terdiri dari:

1. General Statement (Pernyataan Umum) yang berfungsi untuk mefokuskan perhatian pembaca pada fenomena yang sedang dibahas.

(11)

Tindakan

Kondisi AwalGuru belum menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal Individu (KKM-Individu)Siswa

Motivasi dan prestasi belajar rendah

Menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal Individu (KKM-Individu)Siklus I

Penilaian untuk memahami teks Explantion secara tertulis.

Siklus II Penilaian untuk mengungkapkan texts Explantion secara lisalisan(presentasi sebuath proses) di depan kelas 3. Closing (Penutup) berfungsi untuk menegaskan kembali gambaran

umum dan menutup pembahasan.

Dengan mengauasai teks Explanation dengan baik siswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan berbagai fenomena alam dan sosial yang terjadi di sekitar mereka dengan baik. Berikut sebuah contoh teks Explanation yang sangat sederhana.

Kerangka Berpikir

Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, peneliti melakukan tindakan yaitu menerapkan teknik pengelolaan penilaian dengan KKMI. Tindakan pertama yang dilakukan adalah meminta setiap siswa untuk menetapkan target nilainya sendiri yang hendak dicapai diakhir pembelajaran teks explanation. Nilai KKMI tidak boleh lebih rendah dari nilai target tersebut. Siswa mengikuti pembelajaran seperti biasanya dan guru mengamati tingkah laku mereka dalam mengejar target nilai yang ditetapkan. Guru segera mengoreksi dan melaporkan nilai yang diraih oleh setiap siswa. Untuk siswa yang belum mencapai target nilainya diberikan kesempatan untuk mengikuti remedi.

(12)

Metodologi

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dimulai pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2013. Dimulai dari persiapan dan penlisan proposal, pelaksanaan penelitian pra siklus, siklus I dan Siklus II diakhiri dengan pengolahan data, sampai dengan penulisan laporan.

Subjek penelitian adalah seluruh siswa Kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis yang berjumlah 32 orang sebagai subjek penelitian. Sedangkan objek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar teks explanation siswa Kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis.

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari subjek penelitian berupa hasil pengamatan peneliti tentang motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran teks explanation, dengan bentuk data berupa dokumentasi catatan personal siswa, dokumentasi aktivitas guru, dan daftar nilai teks explanation(kualitatif dan kuantitatif).

Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Teknik tes dilaksanakan dengan menggunakan soal yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Teknik nontes dilakukan dengan observasi.

Alat pengumpulan ini merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data dan hasil belajar teks explanation, adalah : 1. Lembar observasi; digunakan untuk mengumpulkan data prasiklus, siklus I dan 2 tentang motivasi. 2. Butir soal tes; digunakan untuk mengumpulkan data nilai prasiklus, siklus I dan siklus II hasil belajar mengenai teks explanation.

Validasi

(13)

validity. Instrumen yang divalidasi dengan content validity adalah kisi-kisi soal tes.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan kualitatif motivasi siswa dan data kuantitatif hasil belajar teks explanation . Data kualitatif motivasi siswa dan data kuantitatif hasil belajar teks Explanation dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes hasil belajar teks explanation siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II serta membandingkan hasil belajar siswa teks explanation pada kondisi awal dan kondisi akhir. Analisis ini dilanjutkan dengan refleksi yaitu menarik simpulan, membuat ulasan, dan menentukan tindak lanjut.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian tindakan kelas pada materi memahami teks explanation yang dilakukan penulis melalui tindakan pada Siklus I dan tindakan pada Siklus II, baik berupa hasil pengamatan dan penilaian, telah penulis analisis dan paparkan. Selanjutnya, perlu pembahasan sebagai berikut ini.

Pelaksanaan tindakan proses pembelajaran materi memahami teks explanation pada kompetensi dasar membaca teks explanation berdasarkan yang dilaksanakan pada Siklus I dan berbicara (menjelaskan proses terjadinya suatu gejala alam) pada Siklus II dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI)untuk mengelola nilai siswa telah dilaksanakan dengan baik.

1. Motivasi Siswa

Hasil pengamatan mengenai motivasi siswa pada tahap prasiklus, Siklus I dan Siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 12. Rekapitulasi Motivasi Memahami teks explanation pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

(14)

h

Berdasarkan tabel di atas, motivasi siswa dalam belajar membaca teks explanation mengalami peningkatan dari tahap Prasiklus 62,75 % menjadi 73,75 % pada Siklus I dan meningkat lagi menjadi 95,25 % pada Siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran ini telah melampaui target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80 %.

2. Hasil Belajar Membaca teks explanation

Dari hasil pengamatan dalam pembelajaran membaca dan berbicara teks explanation pada tahap Prasiklus, Siklus I, dan Siklus 2 menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dari Prasiklus 72 menjadi 79 pada Siklus I dan meningkat menjadi 83 pada Siklus II. Untuk jumlah siswa yang tuntas juga mengalami peningkatan dari 57 % pada tahap Prasiklus

menjadi 80 % pada Siklus I dan meningkat menjadi 97 % pada Siklus 2. Hal ini berarti sudah melampaui indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80%. dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 8 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Membaca teks explanation

pada Tahap Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

(15)

Selanjutnya pencapaian target nilai masing-masing siswa tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 14. Rekapitulasi Pencapaian Target Nilai Hasil belajar Bahasa Inggris pada Teks Explanation pada Prasiklus, Siklus I, dan

Siklus II

Target Nilai Prasiklus

Siklus I Siklus II

Refleksi Kondisi Awal Ke

Kondisi Akhir

Utama RemidiUtama Remidi

Tercapai - 6 18 9 22

Terjadi peningkata

n Tidak

Tercapai - 26 13 23 11

Jumlah siswa - 32 32 32 32

Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian pada pembelajaran Siklus I dan Siklus II dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar teks explanation menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa siswa. Pada Siklus II persentase motivasi siswa 76,67 % telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu rata-rata minimum 75% atau dengan mendekati kriteria tinggi.

(16)

target nilai yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penelitian ini dapat dipetik dua simpulan.

1.Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran teks explanation di Kelas XII IPS.2SMA Negeri 1 Ciamis semester 1 tahun pelajaran 2013/2014. 2.Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) dapat meningkatkan hasil

belajar teks explanation siswa Kelas XII IPS.2 SMA Negeri 1 Ciamis semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.

Implikasi

Hasil penelitian ini dapat berimplikasi pada tiga hal.

1.Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) sebagai media pengelolaan penilaian dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar teks explanation siswa.

2.Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) merupakan media untuk menumbuhkembangkan motivasi dan keaktifan siswa, karena siswa dapat belajar dengan maksimal untuk meraih target nilainya.

3.Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) dapat menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan pengelolaan penilaian sesuai dengan tugas guru yang harus mampu menyelenggarakan penilaian yang efektif agar indikator pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Saran dan Rekomendasi

1. Guru hendaknya mampu menciptakan pengelolaan sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan karakteristik siswa dengan memilih teknik penilaian yang tepat.

2. Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) untuk peningkatan motivasi dan hasil belajar Bahasa Inggris kompetensi memahami teks explanation, perlu diterapkan pada kompetensi dasar yang berbeda di tempat dan pada waktu yang berbeda agar efektivitas penggunaan teknik ini lebih teruji.

(17)

Dalyono, Drs. (2005), Psikologi Pendidikan, Jakarta: C.V. Rajawali

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1999) , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya : Usaha Nasional

Doddy, Achmad. ( 2008), Developing English Competencies, Jakarta: Pusat Perbukuan

Furqon. (1999 ). “Sistem Penilaian Kelas Untuk Meningkatkan Mutu KBM”. Buletin pengujian dan penilaian pendidikan. Maret. (6-11).

Gronlund, N. E., & Linn, R. L. (1990). Measurement and Evaluation in Teaching (6th ed). New York: Macmillan.

Nasution, S. , (1995), Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara Slameto (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta

: Rineka Cipta,

Gambar

Grafik 8 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar  Membaca teks
Tabel 14.  Rekapitulasi Pencapaian Target Nilai Hasil belajar

Referensi

Dokumen terkait

A adalah jumlah uang tetap yang dibayarkan setiap tahun /

Kegiatan pelatihan dan implementasi ini memberikan gambaran bahwa penggunaan evaluasi pada aspek kualitas informasi dan kualitas sistem SIA yang telah dilatihkan

adalah 326,570 kg, jumlah sampah perbulan adalah 10,123,670 sedangkan jumlah sampah pertahun adalah 121,484,040 kg, jumlah sampah inilah yang masuk ke TPA yang

Hasil perhitungan perbandingan biaya perawatan pada Mesin CTCM Lama dan Baru hingga 5 tahun ke depan, dapat diketahui bahwa total biaya yang harus dikeluarkan jika

Pada fasilitas bangunan terapung yang memakai sistem tali tambat CALM Buoy, perpanjangan umur dilakukan dengan mengganti bagian tali yang telah mengalami

Penelitian yang telah dilakukan Nanoyama pada tahun 2004, menunjukkan bahwa sel darah merah memiliki sifat optik yang spesifik, disebabkan beberapa faktor yaitu sel darah merah

Bekerja dilakukan oleh tiga dari lima informan yang diwawancarai.-Orang usia madya yang telah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi masa pensiun dari pekerjaan yang mendatangkan