BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Baja
Baja adalah bahan komoditas tinggi terdiri dari Fe dalam bentuk kristal dan karbon. Besarnya unsur karbon adalah 1,6%. Pembuatan baja dilakukan dengan pembersihan dalam temperatur tinggi. Besi mentah tidak dapat ditempa. Dimana pembuatan baja dengan menggunakan proses dapur tinggi dengan bahan mentahnya biji besi (Fe) dengan oksigen (O) dan bahan-bahan lainnya.
1.2 Baja Sebagai Bahan Struktur
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari baja sebagai bahan struktur adalah sebagai berikut :
1. Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata.
2. Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang cukup canggih dengan jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga pengawasan mudah dilaksanakan dengan seksama dan mutu dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pada umumnya struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen struktur baja dapat dipakai berulang-ulang dalam berbagai bentuk struktur.
4. Jika pemeliharaan struktur baja dilakukan dengan baik, struktur dari baja dapat bertahan cukup lama.
1.3 Bentuk Profil Baja
Baja struktur diproduksi dalam berbagai bentuk profil. Bentuk profil baja yang sering dijumpai dipasaran seperti : siku-siku, kanal, I atau H, jeruji, sheet piles, pipa, rel, plat, dan kabel. Disamping itu ada profil yang bentuknya serupa dengan profil I tetapi sayapnya lebar, sehingga disebut profil sayap lebar (wide flange). Beberapa kelebihan dari wide flange, yaitu:
Adanya kelebihan diatas menjadikan wide flange sering digunakan sebagai kolom dan balok pada bangunan gedung, gelagar dan rangka jembatan, dan bangunan struktur lainnya. Khusus untuk wide flange dengan perbandingan lebar sayap dan tinggi profil (b/h) sama dengan satu atau disebut juga profil H. Profil H ini sangat cocok digunakan untuk struktur pondasi tiang pancang.
1.4 Sifat Metalurgi Baja
Sifat metalurgi baja ini sangat berkaitan erat dengan fungsi dari unsur-unsur atau komponen kimia dalam baja. Baja struktur yang biasa dipakai untuk struktur rangka bangunan adalah baja karbon (carbon steel) dengan kuat tarik sebesar 400 MPa, sedang baja struktur dengan kuat tarik lebih dari 500 Mpa sampai 1000 Mpa disebut baja kekuatan tinggi (high strength steel).
Sifat –sifat Baja
sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuanya dalam berbagai macam keadaan pembebanan atu muatan. Terutama tergantung dari :
Cara peleburannya
Jenis dan banyaknya logam campuran Proses yang digunakan dalam pembuatan.
Berikut ini ada beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja :
Dalil I
Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk dipergunakan sebagai bahan penanggung konstruksi.
Dalil II
Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat dihindarkan senantiasa mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain, misalnya baja dengan keteguhan tinggi,
istimewa lazimnya kurang kenyal.
1. Penentuan syarat minimum harus dimuat didalam deluruh kontrak pemesanan, pembelian, atau penyerahan bahan.
2. Garansi tentang meratanya sifat-sifat itu harus didapatkan dengan dilakukanya pengujian pada waktu penyerahan bahan.
3. Tuntutan yang tinggi tetapi tidak perlu benar, sebab beban tidak bernilai tinggi itu lebih mahal atau ekonomis.
4. Sifat –sifat ynag kita kehendaki harus ada, bukan saja pada waktu sudah dikerjakan, yaitu setelah dipotong, digergaji, di bor, ditempa, dibengkokan , dan lain-lain.
5. Sifat-sifat yang kita kehendaki harus ada bukan saja merugikan dengan cara-cara yang tidak dapat dipertanggung jawabkan .
6. bentuk-bentuk dari bagian-bagian bangunan dan sambungannya harus di terapkan.
1.5 Bentuk-bentuk baja dalam perdagangan 1. Profil baja tunggal
Baja siku-siku sama kaki
Baja siku tidak sama kaki (baja T) Baja siku tidak sama kaki (baja L) Baja I
Baja Canal Baja
2. Profil Gabungan
Dua baja L sama kaki Dua baja L tidak sama kaki Dua baja I
3. Profil susun
Dua baja I atau lebih
1.6 Macam-macam bentuk kuda-kuda Baja a. Pratt Truss
d. Modified Pink Truss
e. Mansarde Truss
f. Modified Pratt Truss
g. Crescent Truss
1.7 Keuntungan dan kerugian Pengunaan Baja Keuntungan:
1. Bila dibandingkan dengan beton maka baja lebih ringan.
2. Apabila suatu saat konstruksi harus diubah,maka bahan baja akan lebih mudah untuk dipindahkan.
3. Bila konstruksi harus dibongkar, baja akan dapt dipergunakan lagi sedangkan konstruksi dengan beton tidak dapt digunakan lagi.
4. Pekerjaan konstruksi baja dapat dilakukan di bengkel sehingga pelaksanaannya tidak membutuhkan waktu lama.
5. Bahan baja sudah mempunyai ukuran dan mutu tertentu dari pabrik.
Kerugian:
1. Biala konstruksi terbakar, maka kekuatannya akan berkurang, pada batas yang besar juga dapat merubah konstruksi.
2. Bahan baja dapat terkena karat, sehingga memerlukan perawatan.
3. Karena memiliki berat yang cukup besar, dalam melakukan pengangkutan memerlukan biaya yang besar.
4. Dalam pelaksanaan konstruksi diperlikan tenaga ahli dan berpengalaman dalam hal konstruksi baja.
1.8 Jenis-jenis alat Penyambung baja a. Baut
1.8.1 Baut
Pemakaian baut diperlukan bila:
1. Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keling
2. Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut) 3. Dipergunakan untuk pegangan sementara
4. Konstruksi yang dapat dibongkar pasang 1.8.2 Paku keling
Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d ( diameter paku keling).Beberapa bentuk kepala paku keling:
Ada 2 macam las lumer menurut bentuknya, yaitu:
1. Las tumpul 2. Las sudut
1.9 Dasar-dasar Perhitungan
1. Perhitungan dimensi gording
2. Perhitungan dimensi batang tarik ( trackstang ) 3. Perhitungan dimensi ikatan angin
4. Perhitungan dimensi kuda-kuda 5. Perhitungan kontruksi perletakan 6. Penggambaran
1.9.1 Macam-Macam Pembebanan
Pembebanan yang digunakan pada konstruksi rangka baja (pembebanan pada kuda-kuda), terdiri dari :
a. Beban Mati
Beban penutup atap dan gording ( tanpa tekanan angin ) Beban berguna P = 100 kg
b. Beban Angin
Beban angin kanan Beban angin kiri c. Beban Plafond
1.9.2 Perhitungan dimensi gording
Gording diletakan diatas beberapa kuda-kuda dengan fungsinya menahan beban atap dan perkayuannya,yang kemudian beban tersebut disalurkan pada kuda-kuda.
Pembebanan pada gording berat sendiri gording dan penutup atap
Dimana: a = jarak gording
L = jarak kuda-kuda
G = (1/2a+1/2a)x L meter x berat per m² penutup atap per m² gording
= ax berat penutup atap per m²
catatan: Berat penutup atap tergantung dari jenis penetup atap
Berat jenis gording diperoleh dengan menaksirkan terlebih dahulu dimensi gording, biasanya gording menggunakan profil I, C, dan [setelah ditaksir dimensi gording dari tabel profil di dapat berat per m, gording
Berat sendiri gording = g2 kg/m
Berat mati = b.s penutup atap + b.s gording
= (g1 + g2) kg/m
Gording di letakkan tegak lurus bidang penutup atap, beban mati (g) bekerja vertikal.
gx = g cos α
Gording diletakkan diatas beberapa kuda-kuda, jadi merupakan balik penerus diatas beberapa balok tumpuan (continuous beam ). Untuk memudahkan perhitungan dapat dianggap sebagai balok diatas dua tumpuan statis tertentu dengan mereduksi momen lentur.
Mmax = 1/8 gl2
Ambil M = 20 % (1/8 gl2)
Mmax = 80 % (1/8 gl2)
Mmax = 0,80 (1/8 gl2)
Dmax = 1/2 gl
akibat gx Mgl = 0,80 (1/8 gx l2)
= 0,80 (1/8 sin α l2)
akibat gy Myl = 0,8 (1/8 gy l2)
= 0,80 (1/8 g cos α l2)
1.9.3 Beban berguna ( P = 100 kg )
Beban berguna P = 100 kg bekerja di tengah-tengah gording
Mmax = 80 % ( ¼ PL)
Akibat Px Mx2 = 0,80 ( ¼ PxL )
= 0,80 ( ¼ P sin α L )
Akibat Py My2 = 0,80 ( ¼ Py L )
= 0,80 ( ¼ P cos α L )
1.9.4 Beban angin W
Beban angin yang di tahan gording
W = a . x tekanan angin per meter = ……….kg/m2
Mmax = 80 % ( 1/8 WL2 )
= 0,80 ( 1/8 WL2 )
Akibat Wx Mx3 = 0
Akibat Wy My3 = 0,80 ( 1/8 WyL2 )
= 0,80 ( 1/8 WL2 )
1.9..5 Kombinasi pembebanan
I Mx total = Mx1 + Mx2
My total = My1 + My2
II Beban mati + Beban berguna + Beban angin
Mx total = Mx1 + Mx2
My total = My1 + My2 + My3
1.9.6 Kontrol tegangan *kombinasi I
σ=Mxtotal Wy +
Mytotal
Wx ≤σ:σ=1600kg/cm2
catatan: jika σ:σ , maka dimensi gording diperbesar
*kombinasi II
σ
=
Mxtotal
Wy
+
Mytotal
Wx
+
¿
σ
:
≤
1,25
σ
catatan :jika σ≥1,25σ , maka di mensi gording di perbasar
Akibat beban mati:
Fxl= 5qxL 4
384EIy cm F=
5qyL4 384EIx cm Akibat beban berguna
Fx2= PxL 3
48EIxcm
F
y2=
5
W
yL
348
EI
ycm
Akibat beban angin
F
x3=
0
cm
Fy3=5WyL4 384EIx cm Fx total = (Fx1+Fx2), ¿ F
Fy total = (Fy1+Fy2+Fy3), ¿ F
F
1=
√
f
x2+
f
2y≤
f
catatan : jika F>F maka dimensi gording di perbesar
1.9.8 Perhitungan Dimensi Tracstang (Batang Tarik)
Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x (kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur pada arah sumbu x
Batang tarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :
Gx = berat sendiri gording + penutup atap arah sumbu x
Px = beban berguna arah sumbu x
Pbs =Gx + Px
Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :
Pts=Gx+Px 2
σ= F
=
Gx
+
Px
2
Fn
=
σ
⇒
Fn
=
Gx
+
Px
2
σ
Fbr =125 % Fn
Fbr = ¼ п d2
Dimana : Fn = luas netto
Fbr = luas brutto
A = diameter batang tarik (diper oleh dari tabel baja )
1.9.9 Batang Tarik
Fn = p σ
Dimana: Fn = Luas penampang netto
P = Gaya batang
σ = Tegangan yang diijinkan
Fbr = Fn + ∆ F ⇒ Fbr = 125%
1.9.10 Batang Tekan Imin = 1,69 P.Lk²
Dimana: Imin = momen inersia minimum cm4
P = gaya batang tekan, Kg
Lk = panjang tekuk, cm
Setelah diperoleh Imin lihat tabel propil maka diperoleh dimensi/ukuran profil.
Kontrol:
2. terhadap sumbu bebas bahan
Untuk profil rangkap dipasang kopel plat atau plat kopling
Catatan:
a. Konstruksi rangka baja kuda-kuda biasanya dipakai prfil C
b. Pada batang tarik yang menggunakan profil rangkap perlu dipasang kopel plat satu buah ditengah-tengah bentang
c. Pada batang tekan pemasangan kopel plat mulai mulai dari ujung batang tengah ke tengah bentang dengan jumlah ganjil
1.9.11 Perhitungan Gaya-gaya Batang
Besarnya gaya batang tidak dapat langsung tidak dapat langsung dicari dengan cara cremona, karena ada momen lentur pada kolom.Perhitungan dapat diselesaikan dengan membuat batang-batang tambahan(fiktif)
Selanjutnya dapat diselesaikan dengan cara cremona.
Ada dua cara untuk mencari besarnya gaya batang yaitu dengan cara :
1. Grafis, yaitu dengan cara cremona dan car cullman
2. Analistis, yaitu dengan cara ritter, cara Henenberg, cara keseimbangan titik kumpul. Untuk mencari gaya batang pada konstuksi kuda-kuda, biasanya dipakai dengan cara cremona kemudian di kontrol dengan cara ritter. Selisih kesalahan cara cremona ddan cara ritter maksimum 3 %jika lebih maka perhitungan harus di ulang.
Ada beberapa asumsi yang di ambil dalam penyelesaian konsrtuksi rangka batang, terutama untuk mencari besarnya gaya batang, yaitu :
1. Titik simpul dianggap sebagai sendi (M=o)
2. Tiap batang hanya memikulgaya normal atau axial tarik atau tekan 3. Beban dianggap bekerja pada titik simpul
a. Beban mati dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik simpul batang tepi atas
c. Bahan flapon, dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik simpul batang tepi bawah
4. Gaya batang tekan arahnya mendekati titik simpul dan gaya batang tarik arahnya menjauhi titik simpul
1.9.12 Cara Cremona ( Cara Grafis )
Dalam menyelesaikan cara cremona perlu diperhatikan beberapa patokan sebagai berikut:
1. Ditetapkan segala gaya ,yaitu dari satuan Kg/ton menjadi satuan cm.
2. Penggambaran gaya batang dimulai dari titik simpul yang hanya terdapat maksimum dua gaya batang yang belum diketahui.
3. Urutan penggambaran dapat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.Keduanya jangan dikombinasikan.
4. Akhir dari penggambaran gaya batang harus kembali pada titik ,dimana dimulai penggambaran gaya batang.
Prosedure penyelesaian cara cremona:
1. Gambar bentuk kuda-kuda rencana dengan skala yang benar,lengkap dengan ukuran gaya-gaya yang bekerja.
2. Tetapkan skala gaya dari Kg atau ton menjadi cm. 3. Cari besar resultan dari gaya yang bekerja.
4. Cari besar arah dan titik tangkap dari reaksi perletakan.
5. Tetapkan perjanjian arah urutan penggambarandari masing-masing gaya batang pada titik simpul searah jarum jam atau berlawanan jarum jam.
6. Gambar masing-masing gaya batang sesuai ketentuan pada patokan yang berlaku. 7. Ukuran panjang gaya batang, tarik (+),atau tekan (-).
8. Besarnya gaya yang dicari adalah panjang gaya batang dikalikan skala gaya.
1.9.13 Cara Ritter ( Analisis )
a. Membuat garis potong yang memotong beberapa batang yang akan dicari.
b. Batang yang terpotong diasumsikan sebagai batang tarik.Arah gaya menjauhi titik simpul.
Catatan : Sebaikanya ditinjau bagian konstruksi yangterdapat gaya lebih sedikit, hal ini untuk mempercepat perhitungan
Urutan cara penggambaran:
1. Gambar bentuk konstruksi rangka batang yang akan dicari ,gaya batang lengkap dengan ukuran dan gaya-gaya yang bekerja.
2. Cari besar reaksi perletakan
3. buat garis potong yang memotong batang yang akan dicari gaya batangnya.
4. Tinjau bagian konstruksi yang terpotong tersebut dimana terdapat gaya-gaya yang lebih sedikit.
5. Tandai arah gaya dari batang yang terpotong tersebut dimana terdapat gaya yang lebih sedikit.
6. Cari jarak gaya trhadap titik yang ditinjau. 7. Selanjutnya didapat gaya batang yang dicari.
1.9.14 Perhitungan Sambungan
Dalam kontruksi baja ada beberapa sambungan yang biasanya digunakan. Pada perhitungan disini sambungan yang dipergunakan adalah sambungan baut. Karena pada baut terdapat ulir, yang menahan geser dan tumpu hanya diperhitungkan bagian galinya (kran), untuk mempermudah perhitungan dapat diperhitungkan pada penentuan besarnya tegangan geser dan tumpuan yang diijinkan.
Akibat pembebanan (tarik/tekan), pada baut bekerja gaya dalam berupa gaya geser dan gaya normal. Gaya normal menimbulkan tegangan tumpu pada baut, sedangkan gaya geser menimbulkan tegangan geser pada baut. Untuk perhitungan sambungan dengan baut perlu diketahui besarnya daya pikul 1 baut terhadap geser dan tumpu.
Fgs = ¼ . . d2
Ftp = d. Smin
Fgs = Luas bidang geser
Ftp = Luas bidang tumpu
Smin = Tebal plat minimum
d = diameter baut
Catatan:
Untuk sambungan tunggal (single skear) Ngs = ¼ . . d2
Untuk sambungan ganda (double skear) Ngs = ¼ . . d2. C
Ntp = d. Smin . σtp
BAB II
Type kontruksi Atap : C
Bahan penutup atap : Genting Beton
Jarak gading-gading kap : 2,9 m
Sudut (Kemiringan Atap) : 29O
Bentang kap (L) : 14 m
Beban Angin Kiri : 50 kg/m2
Beban Angin Kanan : 40 kg/m2
Beban Plafond : GRC = 18 kg/m2
Beban Berguna (orang) : 100 kg
Sambungan : Las
Baja BJ 37 :
σ
=
1600
kg/cm2BAB III
3.1 Perhitungan Panjang Batang 3.1.1 Panjang Batang Tipe Atas (A)
Diketahui :
Tan ∝ = DCAD Tan 290 = DC
7 Cos ∝ =
AD
AC Cos 290 =
7 AC
0.554309= DC
7 0,874619=
7 AC
DC =3,88 m AC = 8,0035 m
B = L / 9 = 14 / 9 = 1,556
3.1.3 Menghitung Panjang Batang Tepi Atas (A) A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 = A9
= B = 1,556 / cos 29 Cos α
= 1,77855 m
A1=A10 = ½ .A2
= ½ 1,77855
= 0,889275
3.1.4 Menghitung Batang Vertikal
Menghitung beban vertikal untuk mengetahui batang diagonal V1=V7 = TAN α (1,5. B) = TAN 29 (1,5 . 1,556)= 1,29375 m V2=V6 = TAN α (2,5. B) = TAN 29 (2,5 . 1,556)= 2,15626 m V3=V5 = TAN α (3,5. B) = TAN 29 (3,5 . 1,556)= 3,01876 m 3.1.5 Menghitung Batang Diagonal (D)
D1=D16 = ½ . A = ½ . 1,77855 = 0,889275 m
D2=D3=D14=D15 =
√
V12 +(
B2
)
2=
√
1,293752+
(
1,556 2)
2
= 1,50965 m
D4=D5=D12=D13 =
√
V22+(
B 2)
2
=
√
2,156262+(
1,556 2)
2
= 2,29232 m
D6=D7=D10=D11 =
√
V32 +(
B2
)
2=
√
3,018762+(
1,556 2)
= 3,117402 m
D8=D9 =
√
V42+(
B 2)
2
=
√
3,882+
(
1,556 2)
2
= 3,95723 m
3.1.5 Daftar Panjang Batang (m)
No Batang Panjang Batang
1 A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 =A9 1,77855 m
2 A1=A10 0,889275 m
3 B1=B2=B3=B4=B5=B6=B7=B8=B9 1,556 m
4 D1=D16 0,889275 m
5 D2=D3=D14=D15 1,50965 m
6 D4=D5=D12=D13 2,29232 m
7 D6=D7=D10=D11 3,117402 m
8 D8=D9 3,95723 m
3.2 Perhitungan Dimensi Gording 3.2.1 Gording Dipengaruhi Oleh :
Mutu Baja 34 =
σ
lt = 1400 kg/cm Muatan mati : berat sendiri gording ( kg / m )
berat sendiri penutup atap ( kg / m 2 )
Muatan hidup, yaitu berat orang dengan berat P = 100 Kg Muatan angin ( kg / m 2 )
Ketentuan :
Jarak gading-gading kap = 2,9 m
Kemiringan atap = 29o
Berat sediri penutup atap (Genting Beton) = 50 kg/m2
3.2.2 Mengetahui berat sendiri balok gording
Untuk dimensi balok gording dicoba profil baja Canal 8 dengan berat sendiri gording
(q2) = 8,64 kg/m.
3.2.3 Menghitung beban mati (q)
q1 = berat sendiri penutup atap (genting metal) x A (jarak gording)
= 50 kg/m² x 1,77855 m
= 88,9275 kg/m
Jadi, q = q1 + q2 = 88,9275 kg/m + 8,64 kg/m = 97,5675 kg/m
Di ambil q yang paling besar.
Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati q bekerja vertikal, q diuraikan pada sumbu x dan sumbu y, sehingga diperoleh :
qx = q sin α qy = q cos α
= 97,5675 x sin 29o = 97,5675 x cos 29o
Karena dianggap sebagai balok menerus diatas dua tumpuan (Continous beam) maka untuk memepermudah perhitungan dapat diasumsikan sebagai berat bertumpuan ujung. Sehingga momen yang timbul akibat berat sendiri atap dan gording adalah :
Menggunakan trackstang 1 buah
Mx1= 1/8.qx.(L/2)².80%
= 1/8 x 47,3016 x (2,9/2)² x 0,8 = 9,945 kg.m
My1= 1/8.qy.(L)².80%
= 1/8 x 85,3344 x (2,9)² x 0,8 = 71,766 kg.m
3.2.4 Menghitung beban berguna
Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di tengah-tengah bentang gording.Beban ini diperhitungkan kalau ada orang yang bekerja di atas gording.
Diketahui :
Beban berguna (P) = 100 kg
Kemiringan atap (α) = 290 Maka :
Px = P sin α Py = P cos α
= 100 sin 29 = 100 cos 29
= 48,48 kg = 87,461 kg
Momen yang timbul akibat beban terpusat (hidup) dianggap continous beam (PBI 1971)
Mx2 = ¼.Px.(l/2).80% My2 = ¼.Py.(l).80%
= ¼.48,48.(2,9/2).0,8 = ¼. 87,461.(2,9).0,8
3.2.5 Menghitung Beban Angin
Beban angin di anggap tegak lurus bidang atap.
Ketentuan :
Beban angin kiri (q1) = 50 kg/m2
Beban angin kanan (q2) = 40 kg/m2
Koefisien Angin tekan (wt) = (0,02 α - 0.4)
= (0,02 x 29o – 0,4 )
= 0.18
Koefisien Angin hisap (Wh) = -0.4
Kemiringan Atap = 29o
Jarak Antar Gording (a) = 1,77855 M
Jarak Gading-Gading Kap = 2,9 M
ANGIN KIRI
Angin tekan (Wt) :
W = C. q1 .a
= 0,18 x 50 x 1,77855
= 16,00695 kg/m
Angin hisap (Wh) :
= -0,4 x 50 x 1,77855
= -35,571 kg/m
ANGIN KANAN
Angin tekan (Wt) :
W = C. q2 .a
= 0,18 x 40 x 1,77855
= 12,8056 kg/m
Angin hisap (Wh) :
W = C’. q2 .a
= -0,4 x 40 x 1,77855
= -28,4568 kg/m
Dalam perhitungan diambil harga W (tekan terbesar) :
Wmax = 16,00695 kg/m
Wx = 0
Wy = 16,00695 kg/m
Momen Akibar Beban Angin
Mx =
1
8
⋅
W
x⋅(
L
/
2
)
2⋅
80
My =1
8
⋅
W
y⋅
l
2⋅
80
= 1
8
x
0
x
(
2,9
/
2
)
2x
0.8
= 18x16,00695x(2,9) 2
= 0 kg/m = 13,461 kg/m
3.2.6 Menghitung Beban air Hujan
Beban air hujan yang diperhitungkan pada gording: Qair = (40-(0,8α))
= (40-(0,8 x 29o) = 16,8 kg/m
qx = q . sin. α . A qy = q. cos. α
= 16,8 x sin 29o x 1,77855 = 16,8 x cos 29o
= 14,485 kg/m = 14,693 kg/m
Momen Akibar Beban Hujan
Mx =
1
8
⋅
Wx
⋅
(
l
2
)
2
⋅
80
My =
1
8
⋅
Wy
⋅
l
2⋅
80
= 1
8
x
14
,
485
x
(
2,9
/
2
)
2x
0.8
= 18x14,693x(2,9) 2
x0,8
= 3,045 kg/m = 12,3568 kg/m
3.2.7 Daftar Beban dan Momen
Pembebanan Berat beban Momen
Atap+Gording
(Beban Mati)
Q = 97,5675 kg/m Qx = 47,3016 kg/m Mx= 9,945 kg.m
Beban Orang
(Beban Hidup)
p = 100 kg Px = 48,48 kg/m Mx = 14,0592 kg.m
Py = 87,461 kg/m My = 50,727 kg.m
Beban Angin W= 16,00695 kg/m Wx = 0 Mx = 0
Wy = 16,00695 kg/m My = 13,461 kg.m
Beban Air Hujan Q = 16,8 kg/m Qx = 14,485 kg/m Mx = 3,045 kg.m
Qy = 14,693 kg/m My = 12,3568 kg.m
3.2.7 Kontrol Gording
Kontrol Gording Terhadap Tegangan
Dari tabel profil baja ( C-8 ) dapat diketahui bahwa : Wx = 26,5 cm3
Wy = 6,36 cm3
Kombinasi pembebanan 1
Mx total = beban mati + beban hidup
= 9,945 + 14,0592
= 24,0042 kg.m
= 2400,42 kg.cm
My total = beban mati + beban hidup
= 71,766 + 50,727
= 122,493 kg.m
= 12249,3 kg.cm
σ =
Mxtotal Wy +
=
2400,426,36 +12249,3 26,5=
839,662 kg/cm²∴σ = 839,662 kg/cm2 ¿
σ
lt = 1400 kg/cm2 ... OK !!! Kombinasi pembebanan 2
Mx total = beban mati + beban hidup + beban angin
= 9,945 + 14,0592 + 0
= 24,0042 kg.m = 2400,42 kg.cm
My total = (beban mati + beban hidup) + beban angin
= 71,766 + 50,727 + 13,461
= 135,954 kg.m = 13595,4 kg.cm
σ =
Mxtotal Wy +
Mytotal Wx
= 2400,42 6,36 +
13595,4 26,5
= 890,458 kg/cm2
∴σ = 890,458 kg/cm2 ¿
σ
lt = 1400 kg/cm2 ... OK !!! Kombinasi pembebanan 3
Mx total = beban mati + beban hidup + beban angin + beban Hujan
= 9,945 + 14,0592 + 0 + 3,045
= 27,0492 kg.m = 2704,92 kg.cm
= 71,766 + 50,727 + 13,461 + 12,3568
= 148,3108 kg.m = 14831,08 kg.cm
σ =
Mxtotal Wy +
Mytotal Wx
= 2704,926,36 +14831,08 26,5
= 984,96 kg/cm2
∴σ = 984,96 kg/cm2 ¿
σ
lt = 1400 kg/cm2 ... OK !!!3.2.8 Kontrol Terhadap Lendutan Ketentuan :
E = 2.1 . 10 6 kg/cm2 l = 2,7 m = 270 cm Ix = 106 cm4
Iy = 19,4 cm4
Syarat lendutan yang diizinkan untuk balok pada konstruksi kuda-kuda terlindung adalah :
f
max≤
2501l
→
f
=
2501⋅
290
=
1,16 cm Akibat beban sendiri
Qx = 47,3016 kg/m = 47,3016 x 10−2 kg/cm Qy = 85,3344 kg/m = 85,3344 x 10−2 kg/cm
fx1=5⋅qx⋅(l/2) 4
384⋅E⋅Iy =
5 . 47,3016x10−2.(290/2)4
fy1= 5⋅qy⋅l 4
384⋅E⋅Ix=
5⋅85,3344x10−2⋅(290)4
384⋅2 .1 .106.106 = 0,353 cm
Akibat beban berguna
Px = 48,8 kg/m = 48,8 x 10-2 Py = 87,461 kg/m = 87,461 x 10-2
fx2=Px⋅(l/2) 3
48⋅E⋅Iy =
48,8x10−2⋅(290/2)3
48⋅2. 1 .106.19,4 = 1,392 x 10-4 cm
fy2= Py⋅l 3
48⋅E⋅Iy=
87,461x10−2
⋅(290)3
48⋅2 .1 . 106. 106 = 1,996 x 10-3 cm
Akibat beban angin Wx = 0
Wy = 16,00695 kg/m = 16,00695 x 10-2 kg/cm
f
x3=
0 cmf y3= 5⋅Wy⋅l 4
384⋅E⋅Ix=
5 .16,00695x10−2.(290)
384 .2 .1 . 106. 106
4 =
0,00662 cm
Akibat beban hujan
Qx = 14,485 kg/m = 14,485 x 10-2 Qy = 14,693 kg/m = 14,693 x 10-2
fx4=5⋅qx⋅(l/2) 4
384⋅E⋅Iy =
5. 14,485x10−2.(290/2)4
384⋅2,1. 106. 19,4 = 0,02046 cm
fy4= 5⋅qy⋅l 4
384⋅E⋅Ix=
5⋅(14,693x10−2)⋅(290)4
384⋅2. 1 .106.106 = 0,0607 cm
Jadi pelenturan adalah sebagai berikut :
f
ytotal
=(f
y1+
f
y2+
f
y3+f
y4)
= 0,422316 cm < 1,16 cm
f
total=
√
(
f
x2+
f
2y ≤ 1,16 cmf
total=
√
(
0,027229
)
2+(
0,422316
)
2 ≤ 1,16 cm= 0,42319 cm ≤ 1,08 cm ……… OK!!!
3.3 Mendimensi Batang Tarik (TRACKSTANG)
Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x (kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur pada arah sumbu x
Batangtarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :
- Akibat penutup atap = 47,3016 x 2,9 = 137,174 kg - Akibat beban orang = 48,48 kg +
Pts = 185,654 kg
Karena batang tarik di pasang satu buah trackstang, per batang tarik :
Pts=Pts
1 =¿
¿
Pts=185,654
1 = 185,654 kg
σ= P
Fn≤σ −
Fn = P σ=
185,654
1400 = 0,13261 cm2
Fbr =125 % Fn
= 1.25 . 0,13261
= 0,16576 cm2
Fbr = ¼ п d2
d2 = Fbr 1/4π=
0,16756
1/4 .3.14=
√
0,21d =0,458 m = 4,58 mm
jadi diameter minimal tracksatng adalah 5 mm, maka diambil diameter trackstang sebesar 5 mm
Dimana : Fn = luas netto
Fbr = luas brutto
A = diameter batang tarik (diperoleh dari tabel baja)
3.4 Perhitungan Dimensi Ikatan Angin
Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal atau gaya axial tarik saja. Cara kerjanya kalau yang satu bekerjanya sebagai batang tarik, maka yang lainnya tidak menahan apa-apa.Sebaliknya kalau arah anginya berubah, maka secara berganti-ganti batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
Keterangan :
P = gaya/ tetapan angin
N = dicari dengan syarat keseimbangan
Σ H = 0
Nx = P
Ncos . β = P N=
P cosβ
Rumus umum :
σ
=
P
F
n dimana P angin = 40 kg/m2Luas kuda-kuda = (1/2 x alas x tinggi ) atau ½ x L x V
= (1/2 x 14 x 3,88 )
= 27,16 m2
Jumlah titik simpul (n) = 11 buah
Tan β = AC / jarak kuda2
= 8,0035 / 2,9 = 2,759
β = arc tan 2,759
= 70,07699
Pts = p angin x luas kuda2 / n-1
= 50 x 27,16 / 11-1
N = P / cos β
= 135,8 / cos 70,07699
= 398,522 kg
Karena batang tarik di pasang satu buah , per batang tarik :
σ= P
Fn≤σ −
⇒1400kg/cm2
Fn = =
P σ=
398,522
1400 = 0284 cm2 Fbr =125 % Fn
= 1.25 x 0,284
= 0,355
Fbr = ¼ п d2
d2 = Fbr 1/4π=
0,355 1/4.3.14 = √0,452
d = 0,672 cm = 6,72 mm
Berdasarkan’ table diprofil baja maka dipakai d = 8 mm.
3.5 Perhitungan Konstruksi Rangka Batang 3.5.1 Perhitungan Beban
a. Akibat Berat Sendiri
Ketentuan :
Penutup atap Genting Beton = 50 kg/m2
Bentang kap (L) = 14 m
Jarak gording (A) = 1,77855 m
Jarak gading-gading kap (l) = 2,9m a.1. Berat Penutup Atap
Pa = A x Berat atap x l
= 257,889 kg.m
a.2. Berat Sendiri Gording ( Canal – 6 ½ )
Pg = l⋅¿¿ berat sendiri gording
= 2,9 x 8,64
= 25,056 kg.m
a.3. Berat Sendiri Kuda-kuda
Untuk menentukan berat sendiri kuda-kuda dilakukan dengan cara taksir
Dik : L = 14 m
l = 2,9 m
n = 11( jml simpul pada batang tepi atas )
gk = (L−2)l (L+4)l
gk1 = (L-2).l = (14 - 2). 2,9 = 34,8 kg/m
gk2 = (L+4).l = (14 + 4). 2,9 = 52,2 kg/m
ambil gk antara 34,8+252,2
=
43,5 kg/mJd Gk = gk . L n−1=
43,5x14
11−1 =60,9kg
Untuk Ikatan angin (Brancing) Diperhitungkan sbb: Brancing = 20% x berat sendiri kuda-kuda
= 20% x 60,9 = 12,18 kg
∴ Total berat pada tiap titik simpul adalah :
Ptot = Pa +Pk+Pq+ Brancing
= 257,889 + 25,056 + 60,9 + 12,18
b. Berat Hidup
Beban hidup = 100 kg
c. Berat Plafond
Ketentuan :
Jarak gading-gading kap (l) = 2,9 m
Panjang batang bawah (B) = 1,556 m
Berat plafond (GRC) = 18 kg/m2
Pf untuk = λ.l .Gf
= 1,556 x 2,9 x 18
= 81,22 kg
c. Beban Angin
Ketentuan :
Koefisien angin tekan (c) = (0.02 ¿α ) – 0.4 = (0.02 x 29) – 0.4
= 0.18
Koefisien angin hisap (c’) = -0.4
Angin kiri (q1) = 50 kg/m2
Angin Kanan (q2) = 40 kg/m2
Angin tekan = Wt
Angin hisap = Wh
Jarak gading-gading kap (l) = 2,9 m
Jarak gording (A) = 1,77855 m
Angin Kiri :
= 0,18 x 1,77855 x 2,9 x 50
= 46,42 kg
Wh = c '⋅A⋅l⋅q1
= (-0,4) x 1,77855 x 2,9 x 50
= -103,156 kg
Angin Kanan :
Wt = c⋅A⋅l⋅q2
= 0,18 x 1,77855 x 2,9 x 40
= 37,136 kg
Wh = c '⋅A⋅l⋅q1
= (-0,4) x 1,77855 x 2,9 x 40
= -82,524 kg
d. akibat beban air hujan q air = (40-(0,8(29))
= 16,8 kg/ m2
Q air hujan = q x A x jarak kuda2 = 16,8 x 1,77855 x 2,9 = 86,6509 kg
Beban Berat
Beban mati 356,02575 kg
Beban hidup ( beban hidup+berat plafond)
100 + 86,6509 = 186,6509 kg
Angin kiri Tekan : 46,42 kg
Hisap : -103,156 kg
Angin kanan Tekan : 37,136 kg
Beban plafond 81,22 kg
3.6 Perhitungan Gaya Batang
Metode SAP
Batang BebanMati BebanHidup BebanPlafon d Beban Angin Kiri Beban Angin Kanan A1 -3121,8 8 -1636,6
9 -670,3 40,22 316 A2 -2846,4 2 -1492,2
7 -670,3 61,99 277,25 A3 -2525,0 5 -1323,7
9 -586,5 84,17 237,76 A4 -2173,0 8 -1139,2
6 502,72- 110,99 190,16 A5
-1813,4
5 950,72- 418,94- 138,98 140,52 A6 -1813,4 5 -950,72
-418,94 174,8 111,91 A7 -2173,0 8 -1139,2
6 502,72- 236,76 89,61 A8 -2525,0 5 -1323,7
9 -586,5 296,17 68,22 A9 -2846,4 2 -1492,2
7 -670,3 345,45 50,47 A10 -3121,8 8 -1636,6
9 -670,3 393,82 33,06 B1 2730,69 1431,6 586,31 285,8 -527,71
B2 2409,43 1263,17 537,45 237,91 -442,45
B3 2088,17 1094,75 469,05 189,86 -357,19
B4
1766,9
2 926,38 397,85 141,79 -271,92
6
B6 1766,92 926,38 397,85 -12,71 -148,35
B7 2088,17 1094,75 469,05 119,13- -110,04
B8 2409,43 1263,17 537,45 225,55- -71,73
B9
2730,6
9 1431,6 586,31
-331,97 -33,42
D1 275,46- 144,41- 0 -41,06 73,11 D2 155,81 81,68 94,78 23,22 -41,35
D3 389,51- 204,21- -47,39 -58,26 103,38 D4 354,85 186,03 129,52 53,08 -94,18
D5 551,99- 289,39- -86,35 -82,6 146,5 D6 536,18 281,1 167,75 80,24 -142,3
D7
-723,85
-379,48
-125,81
-108,34 192,11 D8 714,88 374,78 207,09 107 -189,73
D9 714,88 374,78 207,09 -236,8 85,25 D10 723,85- 379,48- 125,81- 289,77 -86,32
D11 536,18 281,1 167,75 177,61- 63,94 D12 551,99- 289,39- -86,35 182,85 -65,82
D13 354,85 186,03 129,52 117,54- 42,32 D14 389,51- 204,21- -47,39 129,03 -46,45
D15 155,81 81,68 94,78 -51,61 18,58 D16 275,46- 144,41- 0 91,25 -32,85
3.7 Dimensionering Batang Kuda-kuda
Daftar Gaya Batang Maksimum Untuk Tiap Batang
a. Batang – batang Atas (A) Tekan = 5428,87 Kg (Tekan) b. Batang – Batang Bawah (B) Tarik = 5034,4 Kg (Tarik) c. Batang – Batang Diagonal (D) Tarik = 1403,75 Kg (Tarik)
A. Dimensi batang atas (Tekan)
Gaya batang maksimum = 5428,87 Kg = 5,42887 ton (Tekan) Panjang batang (Lk) = 1,77855 m = 177,855 cm
Tegangan ijin (τ) = 1400 kg/cm2 Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki c. Perhitungan
Imin = 1,69.P.Lk2
= 1,69 . 5,42887. (1,77855)2
= 29,02 cm4
Batang A merupakan batang tekan
Dipakai profil rangkap profil
=
29,022 =14,51cm4Dari table profil diambil ∟60.60.10
Iη= 14,6 cm4
Ix = Iy = 34,9 cm4
ix = iy = 1,78 cm
F = 11,1 cm2
E = 1,85 cm Iξ = 55,1 cm4 Kontrol :
1. Terhadap sumbu bahan (x)
λx = Lk ix =
177,855
1, 85 =96,13 ⇐Tabel⇒
ϖ
x = 1,935σ
=
ϖ
x.
p
Ftot
=
1,935x5428,87
2
x
11
,
1
=
473
,
19
kg/cm2Dipasang 4 plat kopling
L =
Lk
(n−1) =
177,855
4−1 =59,285 cm
Potongan I-I tebal pelat kopling t = 10 mm =1 cm
Etot = e + ½. t
= 1,85 cm + ½ .1
= 2,35 cm
Iy tot = 2 (Iy + F .etot2 )
= 2 {34,9 + 11,1.(2,35)2}
= 192,3995 cm4
iy =
√
Iy
Ftot
=
√
192,3995
2
x
11
,
1
=
2, 9439
cmλ=LK iy =
177,855
2, 9439 =60,414⇐Tabel⇒ ωy =1, 339 Syarat pemasangan kopling:
l≤1
2λx
(
4−3ωy.P F.σ
)
59,285 ¿ 1
2. 96,13 .(4−3
1 ,339 x 5428,87 2x11,1x1400 )
B. Dimensi batang bawah
a. Batang terdiri dari batang B1 sampai dengan batang B9 b. Diketahui :
Gaya batang maksimum =5034,4 kg = 5,0344 ton (Tarik) Panjang batang maks = 1,556 m = 155,6 cm
Tegangan ijin (τ) = 1400 kg/cm2 Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki c. Perhitungan
σ = P
Fn≤σ = 1400 kg/cm2 ⇒ Fn = P σ
Fn =
5034,4
kg
1400
kg/
cm
2=
3, 596
cm
2
Fbr = 100/80 * Fn
= 1,25 x 3,596
= 4,495 cm2
Batang B merupakan batang tarik
digunakan profil rangkap
Fn = P
σ ⇒ 1 Profil ⇒ Fbr =
4,495
2 cm
2
= 2,2475 cm4
Tabel Profil ⇒ ∟25.25.5
Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah ∟ 45.45.5
Jadi dimensi Profil yang digunakan ∟ 45.45.5
Iη= 3.25 cm4
F = 4.3 cm2
e = 1.28 cm
Iξ = 12,4 cm4
Kontrol:
σ = P Ftot=
5034,4
2 .4, 30 = 585,39 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 …… OK!
C. Dimensi batang ( Diagonal ) Tarik a. Batang terdiri dari batang D1-D16 b. Diketahui :
Gaya batang maksimum = 1403,75 kg = 1,40375 ton (Tarik) Panjang batang maks = 3,95723 m = 395,723 cm
Tegangan ijin (τ) = 1400 kg/cm2 Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki c. Perhitungan
σ = P
Fn≤σ = 1400 kg/cm2 ⇒ Fn = P σ
Fn =
1403,75
kg
1400
kg/
cm
2=
1,0026
cm
2
Fbr = 100/80 * Fn
= 1,25 * 1,0026
= 1,253 cm2
Batang B merupakan batang tarik
digunakan profil rangkap
Fn = P
σ ⇒ 1 Profil ⇒ Fbr =
1,253 2 cm
2
Tabel Profil ⇒ ∟15.15.3
Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah ∟ 45.45.5
Jadi dimensi Profil yang digunakan ∟ 45.45.5
Iη= 3.25 cm4
Ix = Iy = 7.83 cm4
ix = iy = 1.35 cm4
F = 4.3 cm2
e = 1.28 cm
Iξ = 12,4 cm4
Kontrol:
σ = P Ftot=
1403,75
2x4 .3 = 163,226 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 …… OK!
DAFTAR DIMENSI BATANG
N O
NAMA BATANG DIMENSI BATANG KETERANGAN
1. A1-A8 ∟ 60.60.10 Tekan
2. B1- B9 ∟ 45.45.5 Tarik
3. C1-C16 ∟ 45.45.5 Tarik
3.8 Perhitungan Sambungan Las
3.8.1 Batang-batang Atas (A)
a. Batang profil rangkap yang digunakan ∟ 60.60.10
b. P maksimum batang A : 5428,87 kg
e. Tegangan ijin
(
σ
)
: 1400 kg/cm2f. b = 60 mm = 6,0 cm
g. d = 10 mm = 1,0 cm
h. e = 1,85 cm
i. Perhitungan
Pa =
P
2⋅e
b =
5428,87 2 1,
85⋅¿
6 =836,95kg
¿
Pb =
P
2−Pa=
5428,87
2 −836,95=1877,485kg
τa= Pa
Fgsa→τa=0,6xσ=0,6x1400=840 kg
cm2 Fgsa=Pa
τa=
836,95
840 =0,996cm
2
Fgsa=lan⋅a=lan⋅0, 707
0, 707⋅lan=0, 996cm2→lan=1, 408cm
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm→
diambil
4
cm
Panjang las tepi atas= 4 cm
τb= Pb Fgs⋅b
Fgs⋅b=Pb τb=
1877,485
840 =2, 235cm
2
Fgs⋅b=lbn⋅a=0, 707⋅lbn 0, 707⋅lbn=2, 235cm2→l
bn=3, 16cm
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
3.8.2 Batang-batang bawah (B)
a. Batang profil rangkap yang digunakan ∟ 45.45.5
b. P maksimum batang B : 5034,4 kg
c. Tebal pelat simpul : 10 mm
d. tebal las sudut = 0,707
e. Tegangan ijin
(
σ
)
: 1400 kg/cm2f. b = 45 mm = 4,5 cm
g. d = 5 mm = 0,5 cm
h. e = 1,28 cm
i. Perhitungan
Pa =
P 2⋅e
b = 5034,4
2 1, 28⋅¿
4,5 =716,003kg
¿
Pb =
P
2−Pa=
5034,4
2 −716,003=1801,197kg
τa= Pa
Fgsa→τa=0,6xσ=0,6x1400=840 kg
cm2
Fgsa=Pa τa=
716,003
840 =0, 852cm
2
Fgsa=lan⋅a=lan⋅0, 707
0, 707⋅lan=0, 852cm2→lan=1, 205cm
l
a⋅
br=l
an+
3
a=
1,205
+(
3
⋅
0,707
)=
3,326
cm
→diambil
4
cm
Panjang las tepi atas= 4 cm
τb= Pb Fgs⋅b
Fgs⋅b=Pb τb =
1801,197
840 =2,144cm
Fgs⋅b=lbn⋅a=0, 707⋅lbn
0, 707⋅lbn=2, 144cm2→lbn=3, 03cm
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
3,03
+(
3
⋅
0,707
)=
5,151
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Panjang las tepi bawah = 6 cm
3.8.3 Batang-batang diagonal (D)
a. Batang profil rangkap yang digunakan ∟45.45.5
b. P maksimum batang C tekan : 1403,75 kg
c. Tebal pelat simpul : 10 mm
d. tebal las sudut = 0,707
e. Tegangan ijin
(
σ
)
: 1400 kg/cm2f. b = 45 mm = 4,5 cm
g. d = 5 mm = 0,5 cm
h. e = 1,28 cm
i. Perhitungan
Pa =
P 2⋅e
b =
1403,75 2 1,
28⋅¿
4,5 =277,63kg
¿
Pb =
P
2−Pa=
1403,75
2 −277,63=424,245kg
τa= Pa
Fgsa→τa=0,6xσ=0,6x1400=840 kg
cm2 Fgsa=Pa
τa=
277,63
840 =0, 3305cm
2
Fgsa=lan⋅a=lan⋅0, 707
0, 707⋅lan=0, 3305cm2→lan=0, 467cm
Panjang las tepi atas= 3 cm
τb= Pb Fgs⋅b
Fgs⋅b=Pb τb=
424,245
840 =0,505cm
2
Fgs⋅b=lbn⋅a=0, 707⋅lbn 0, 707⋅lbn=0, 505cm2→l
bn=0, 714cm
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Panjang las tepi bawah = 3 cm
3.8.4 PERHITUNGAN DI SETIAP TITIK SIMPUL
a. Titik Simpul A
Batang A1
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br
=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Las tepi atas :
l
a⋅
br
=l
an+
3
a
=
1,205
+(
3
⋅
0,707
)=
3,326
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,03
+(
3
⋅
0,707
)=
5,151
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
b. Titik Simpul B Batang A1
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang A2
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
0,428
+(
3
⋅
0,707
)=
2,549
cm
→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C1
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
c. Titik Simpul C Batang A2
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br
=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang A3
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
anLas tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C3
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Batang C2
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah:
l
b⋅br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
d. Titik Simpul D Batang A3
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang A4
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C4
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
Batang C5
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah:
l
b⋅br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
e. Titik Simpul E Batang A4
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br
=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang A5
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br
=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C6
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Batang C7
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah:
l
b⋅br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Batang A5
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang A6
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C8
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Batang C9
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah:
l
b⋅br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
g. Titik Simpul G Batang A6
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang A7
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C10
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Batang C11
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah:
l
b⋅br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
h. Titik Simpul H Batang A7
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang A8
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C12
Las tepi atas :
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Batang C13
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah:
l
b⋅br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
i. Titik Simpul I Batang A8
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br
=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang A9
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br
=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C14
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Batang C15
Las tepi atas :
Las tepi bawah:
l
b⋅br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
j. Titik Simpul J Batang A9
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang A10
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C16
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
k. Titik Simpul K
Batang A10
Las tepi atas :
l
a⋅br=l
an+
3
a=,
1,408
+(
3
⋅
0,707
)=
3,529
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br
=l
an+
3
a=
3,16
+(
3
⋅
0,707
)=
5,281
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang B9
Las tepi atas :
l
aLas tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,03
+(
3
⋅
0,707
)=
5,151
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
l. Titik Simpul L
Batang B1
Las tepi atas :
l
a⋅
br
=l
an+
3
a
=
1,205
+(
3
⋅
0,707
)=
3,326
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br
=l
an+
3
a=
3,03
+(
3
⋅
0,707
)=
5,151
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang B2
Las tepi atas :
l
a⋅
br
=l
an+
3
a
=
1,205
+(
3
⋅
0,707
)=
3,326
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,03
+(
3
⋅
0,707
)=
5,151
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C1
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Batang C2
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah:
l
b⋅br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
m.Titik Simpul M
Batang B2
Las tepi atas :
l
aLas tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,03
+(
3
⋅
0,707
)=
5,151
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang B3
Las tepi atas :
l
a⋅
br
=l
an+
3
a
=
1,205
+(
3
⋅
0,707
)=
3,326
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br
=l
an+
3
a=
3,03
+(
3
⋅
0,707
)=
5,151
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Batang C3
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
Batang C4
Las tepi atas :
l
a⋅
br=l
an+
3
a
=
0,467
+(
3
⋅
0,707
)=
2,588
cm→
diambil
3
cm
Las tepi bawah:
l
b⋅br=l
an+
3
a
=
0,714
+(
3
⋅
0,707
)=
2,835
cm→l
b⋅
br=
3
cm
n. Titik Simpul N
Batang B3
Las tepi atas :
l
a⋅
br
=l
an+
3
a
=
1,205
+(
3
⋅
0,707
)=
3,326
cm
→
diambil
4
cm
Las tepi bawah :
l
b⋅
br=l
an+
3
a=
3,03
+(
3
⋅
0,707
)=
5,151
cm
→l
b⋅
br=
6
cm
Las tepi atas :
l
a⋅
br
=l
an+
3
a
=
1,205