KETENTUAN TEKNIS
PENJELASAN UMUM
KEGIATAN/PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN ADALAH :
Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga Tahun Anggaran 2011. Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga
Pekerjaan : Lanjutan Pembangunan Lapangan Sepak Bola Desa Rubung buyung Lokasi : Kecamatan Cempaga
PELAKSANAAN PEKERJAAN HARUS SESUAI DENGAN
1. Gambar-gambar Konstruksi dan Gambar Detail. 2. Uraian dan Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan. 3. Berita Acara Penjelasan pekerjaan.
4. Petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan atau Direksi Lapangan.
Daftar peralatan dan personil minimal yang harus disediakan, sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan
A. Peralatan minimal yang harus disediakan :
1) Roll Meter : 1 unit
2) Alat tukang : 2 unit
3) Alat Bantu : 1 Unit
4) Mesin molen : 1 Unit
5) Dump Truck : 1 Unit
1. Tenaga Teknis minimal yang harus disediakan :
1. Jumlah tenaga yang ditugaskan harus memenuhi persyaratan minimal dan
mempunyai latar belakang dengan bidang yang akan ditangani.
2. Tenaga Pelaksana lapangan / Pengawas 1 (satu) orang antara lain :
Bagian Pengadaan Material
Bagian Lapangan
Tenaga-tenaga tersebut diatas harus mempunyai latar belakang dimasing-masing bidang / bagian tersebut di atas.
3. Tenaga ahli dan tenaga inti dilakukan terhadap pemenuhan kualifikasi.
4. Tenaga ahli / Tenaga inti yang di usulkan harus dilampiri photo copy ijazah atau
sertifikat masing-masing personil.
5. Tenaga inti / ahli yang harus disediakan minimal :
No. Jabatan dalam
Proyek
Pendidikan
Pengalaman kerja sesuai jabatan yang
diusulkan (th)
Jumlah
01. Site Manager S-1 Sipil
D-III Sipil
2 tahun
3 tahun 1 Org
02. Drafter STM/Sederajat 1 tahun 1 Org
PENGADAAN BAHAN MATERIAL
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan :
1. Mendatangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dengan Spesifikasi Teknis yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bahan-bahan bangunan Pabrikan
2. Menggunakan bahan-bahan produksi dalam Negeri dengan kualitas dan spesifikasi bahan bangunan / SNI
3. Menyediakan peralatan kerja dan pekerja-pekerja / tenaga yang diperlukan.
4. Pemborong / Rekanan diwajibkan menyediakan alat kerja untuk pelaksanaan/ pemeriksaan pekerjaan termasuk alat ukur Minimal Pita Ukur dan (Waterpass optis maupun Theodolite apabila di perlukan). Alat-alat tersebut harus selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.
PENGUKURAN
1. Titik tetap pada pekerjaan ini akan ditentukan/ ditetapkan oleh Direksi/ Pengawas Lapangan dan seterusnya dari titik tersebut,
Kontraktor dapat mengukur titik lainnya dan menetapkan
ketinggiannya dari seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2. Seluruh pekerjaan pengukuran dilaksanakan oleh Kontraktor. Dan untuk titik tetap harus diketahui dan disetujui oleh Direksi Teknik/ Pengawas Lapangan.
3. Kontraktor dilarang untuk memindahkan, merubah atau menghapus titik tetap tersebut tanpa mendapat persetujuan dari Direksi Tenik/ Pengawas Lapangan.
BAHAN DAN ALAT
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan kontraktor diwajibkan :
1.Mendatangkan semua kebutuhan material yang akan diperlukan untuk
pembangunan tersebut tepat pada waktunya dan dengan kualitas baik dan disetujui Direksi.
2.Menyediakan tenaga kerja / pembantu lengkap dengan alat-alat yang
diperlukan.
a. Pekerjaan yang dilaksanakan harus mengikuti segala peraturan
yang berlaku didalam peraturan PUBBNI 3 tahun 1956 dan PBI tahun 1971 serta peraturan bangunan setempat.
b. Bila ternyata ada perbedaan antara bestek dan gambar maka
pemborong diwajibkan melaporkan masalah kepada Direksi.
c. Pekerjaan harus diselesaikan dengan baik dan sesuai ketentuan
antara lain :
Lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari sisa-sisa
bangunan atau puing-puing pada waktu diserah terimakan.
Pekerjaan diselesaikan tepat waktu dengan hasil
memuaskan dan dapat diserah terimakan.
LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi yang telah ditentukan yaitu Kecamatan Kecamatan Cempaga Kabupaten kotawaringin Timur.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan fisik dilapangan Pemborong
Pekerjaan tersebut antara lain meliputi :
Pengecekan bentuk/situasi dimana lokasi yang akan
dibangun/dikerjakan.
Pembersihan lokasi
Pembuatan papan nama Pekerjaan ( bila disyaratkan )
2. Pembersihan lokasi
Lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran-kotoran dan material-material yang tidak digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Ukuran – ukuran Denah, Tampak dan Potongan serta Detail lainnya
harus berpedoman dengan gambar yang bersangkutan atau disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
4. Apabila ada perbedaan ukuran antara gambar dan Lapangan harus
segera di koordinasikan dengan pihak terkait / direksi dan pengawas.
5. Pemborong harus membuat titik / patok tetap dilokasi pekerjaan
dan dijaga agar patok-patok tersebut jangan sampai hilang selama pelaksanaan pekerjaan.
PEKERJAAN TANAH
1. Semua pekerjaan baik galian tanah maupun Timbunan Tanah
disesuaikan dengan elevasi yang ada disekitarnya dan sesuai dengan petunjuk Direksi di lapangan.
2. Material Galian tanah yang tidak baik atau tidak dapat digunakan untuk timbunan harus dibuang / dijauhkan dari lokasi pekerjaan .
3. Tanah Timbunan harus dipadatkan lapis demi lapis sehingga dapat
kepadatan yang maksimal, dan tidak dibenarkan memakai tanah timbunan yang banyak mengandung bahan-bahan organic.
PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON
1. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan selama pelaksanaan
pekerjaan pengecoran beton adalah :
Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor
mendapat ijin secara tertulis dari pengawas.
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah
menyiapkan seluruh stek - stek maupun angkur - angkur dan sparing - sparing yang diperlukan Kecuali dinyatakan lain pada gambar-gambar.
Memberitahukan Direksi selambat-lambatnya 24 jam sebelum
suatu pengecoran beton dilaksanakan.
Persetujuan Direksi untuk mengecor berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan besi serta bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan.
Persetujuan tersebut di atas tidak mengurangi tanggung jawab
Kontraktor atas pelaksanaan pekerjaan beton secara
menyeluruh.
Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindarkan
PEKERJAAN PASANGAN.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI/BATU BELAH
1. Batu belah/batu kali yang dipakai harus berkualitas dan
benar-benar baik.
2. Batu belah/batu kali harus dipasang dalam posisi berdiri dengan campuran adukan 1pc : 3 ps.
3. Tidak di ijinkan system Pemasangan batu belah/batu kali dengan
posisi tidur, karena akan mengurangi tingkat kekuatan struktur pasangan.
4. Pada setiap alur / spesi pasangan harus di rapikan.
5. Pada setiap jarak tertentu (minimal 2 meter), pasangan batu
belah/batu kali harus dipasang pipa kapiler PVC 1,5” dan panjang disesuaikan dengan ketebalan pasangan saluran.
6. Pada Top pasangan harus dirapikan/ diplester rapi ( sesuai dengan
gambar yang ada.
7. Perlindungan untuk pekerjaan lain :
a. Tutuplah bagian-bagian yang masih terdapat pekerjaan lain dengan kantong semen atau penutup lain. Singkirkan sisa-sisa plesteran yang masuk dalam lubang-lubang pipa kapiler
b. Lindungilah tempat-tempat yang berada di bawah komponen adukan dimana biasanya dari plesteran tertimbun di lantai. c. Bahan pelindung yang akan dipakai harus mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
PEKERJAAN GORONG-GORONG BATU KALI/BATU BELAH
1. Gorong – gorong mengunakan pondasi batu belah dengan dimensi
bawah 35 cm, atas 25 cm, tinggi 60 cm dan panjang 6 meter.
2. Penutup atas menggunakan Plate beton bertulang dengan dimensi
pjg. 6 m, lebar 1 m dan tebal 15 cm dengan besi 200 kg.
3. Penulangan pada plate penutup gorong-gorong untuk arah
memanjang menggunakan besi dia. 10 jarak 200 mm, dan arah melintan menggunakan besi dia. 12 jarak 200 mm, dengan system tulangan kuda-kuda.
4. Sistem penulangan dapat dilihat pada gambar kerja yang ada.
PEKERJAAN PENGECATAN.
1. Pekerjaan Pengecatan meliputi pekerjaan pengecatan dinding
Tribun dan Listplank.
2. Pengecatan dilakukan sampai benar-benar rata.
3. Bahan Cat yang di gunakan adalah Cat Vinilexs / sejenis.
4. Penentuan Warna Cat yang dipakai pada pekerjaan pengecatan ini
harus dikoordinasikan terlebih dahulu kepada Direksi Teknis / pengawas.
BAHAN
(1). Sumber pengadaan.
Bahan material yang dipakai harus sesuai dengan standart SNI dan disetujui oleh Direksi.
(2). Syarat – syarat Kualitas
a.
Pasir Cor / Pasir pasang.Pasir yang diklasifikasikan sebagai bahan campuran Cor beton adalah pasir cor yang bersih dan tidak bercampur tanah dan disetujui Direksi Teknik.
b.
Semen PCSemen adalah semen PC dengan kondisi baik dan tidak membatu dan tentunya harus diketahui jenis semen PC yang tahan terhadap kondisi tingkat keasaman air dan tanah di lokasi pekerjaan.
c.
Batu koral / SplitBatu koral / Split harus bersih dan tidak bercampur tanah, dengan ukuran minimal 2/3 cm dengan kualitas baik dan disetujui Direksi Teknik.
e. BESI BETON
Besi beton yang digunakan dalam pembangunan ini adalah besi beton dengan ukuran standart Nasional / SNI
Tidak dibenarkan dengan pemakaian besi yang sudah rusak / bekas pakai agar ketahanan yang diharapkan bisa tercapai dengan maksimal.
f. CAT
Cat dinding menggunakan cat Vinilex/sejenis dan untuk bidang kayu ( Listplank menggunakan cat kayu Platon / sejenis.
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Sebelum pekerjaan diserahkan, kontraktor harus membersihan lokasi bangunan dari segala puing-puing material baik didalam maupun disekeliling bangunan. Termasuk material hasil bongkaran, Perancah dan hasil galian tanah, dan Pembersihan / perbaikan saluran -saluran yang mungkin rusak akibat pelaksanaan pekerjaan.
PEKERJAAN DOKUMENTASI INSTALASI
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh pemborong kepada pemberi tugas, Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi sebagai berikut:
1. Laporan kegiatan Harian
2. Laporan kemajuan Fisik Mingguan
3. Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
PENUTUP
1. Untuk pekerjaan yang harus diselesaikan pemborong dan tidak tercantum dalam
Dokumen Pengadaan Barang/Jasa ini, pelaksanaannya dapat dilakukan atas petunjuk / arahan dari Direksi Pengawas.
2. Meskipun dalam RKS (Dokumen Pengadaan) ini pada uraian pekerjaan dan bahan
dinyatakan kata-kata harus disediakan oleh pemborong, tetapi disebut dalam Berita Acara Aanwizjing pekerjaan pemborongan ini, perkataan-perkataan itu tetap termuat dalam RKS.
3. Pekerjaan – pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan Pembangunan,
SPESIFIKASI UMUM
Pasal 1.
SYARAT-SYARAT UMUM.
Syarat Umum yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan antara
lain adalah sebagai berikut :
A.
Persyaratan umum untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana
diatur dalam Keputusan Pemerintah Nomor : 9 Tanggal 28 Mei
1941 (A.V) khususnya yang mengatur tentang persyaratan
Teknis.
B.
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI) 1982.
C.
Standard Industri Indonesia (SII).
D.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI ) 1971.
E.
Peraturan Plumbing Indonesia (PPI )1977.
F.
Peraturan Pelaksanaan Pembangunan Jalan Raya Indonesia
(1972).
G.
KEPPRES No. 80 Tahun 2003 beserta lampirannya.
H.
Keputusan Menteri PU No. 061/KPTS/1981 Tentang Prosedur
pokok Pengadaan Bangunan Gedung Negara.
I.
Keputusan Menteri PU No. 38/KPTS/1998 Tentang dokumen
Lelang Standart Pengadaan Jasa Pemborong.
J.
Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung Antara Lain
:
i.
SNI 03-3990-1995. tentang Tatacara Instalasi Penangkal Petir.
ii.
SNI 0255-1987 D. Tentang Peraturan Umum Instalasi istrik
1987.
iii.
SNI 03-2410-1989. Tenang Tatacara Pengecatan Dinding
Tembok dengan Cat Emolsi.
iv.
SNI 03-2847-1992. Tentang Tatacara Perhitungan Struktur
Beton untuk Bangunan Gedung.
Pasal 2.
BAHAN BANGUNAN SETEMPAT.
Dalam Bahan Bangunan setempat (hasil produksi atau bukan) yang
tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pasal
1 Bab IV maka penggunaan bahan-bahan tersebut harus terlebih
dahulu mendapat persetujuan dari Pengawas Teknis dan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan.