ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
Rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari air limbah, persampahan, dan drainase.
Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dari pemetaan isu-isu strategis yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline awal perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan berikutnya adalah analisis kebutuhan dan pengkajian terhadap program-program sektoral, dengan mempertimbangkan kriteria kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan usulan program dan kegiatan yang dibutuhkan. Empat sektor tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
4.1 Pengembangan Permukiman
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan.
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.
Bab
4.1.1 Arahan Kebijakan Dan Lingkup Kegiatan
A. Arahan Kebijakan
Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat peraturan perundangan, antara lain:
1. Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c), penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (butir f).
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.
4. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan
Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan kemiskinan yang diimplementasikan dengan penanggulangan kawasan kumuh.
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
B. Tugas
1. Pemerintah Pusat
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan nasional tentang penyediaan Kasiba dan Lisiba.
c. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
d. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kawasan permukiman.
e. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat nasional.
2. Pemerintah Provinsi
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional.
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan penyediaan Kasiba dan Lisiba lintas kabupaten/kota.
c. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
d. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.
e. Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman lintas kabupaten/kota.
f. Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
g. Memfasilitasi penyediaan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat, terutama bagi MBR.
3. Pemerintah Kabupaten
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.
b. Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman. d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e. Melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota.
f. Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
g. Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
h. Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional. i. Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan
dan kawasan permukiman.
j. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota. k. Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
B. Wewenang
1. Pemerintah Pusat
a. Menyusun dan menetapkan norma, standar, pedoman, dan criteria rumah, perumahan, permukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat, dan aman.
b. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman.
d. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat nasional.
e. Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman.
f. Mengevalusi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat nasional.
g. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan strategi di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
h. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
i. Menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.
j. Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman.
2. Pemerintah Provinsi
a. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
c. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
d. Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
e. Mengevaluasi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
f. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat provinsi.
perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional. 3. Pemerintah Kabupaten
a. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
d. Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e. Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi MBR.
f. Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR pada tingkat kabupaten/kota.
g. Memfasilitasi kerja sama pada tingkat kabupaten/kota antara pemerintah kabupaten/kota dan badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.
h. Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
i. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
C. Lingkup Kegiatan
Mengacu pada Permen PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum maka Direktorat Pengembangan Permukiman mempunyai tugas di bidang perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknik dan pengawasan teknik, serta standardisasi teknis dibidang pengembangan permukiman. Adapun fungsi Direktorat Pengembangan Permukiman adalah:
a. Penyusunan kebijakan teknis dan strategi pengembangan permukiman di perkotaan dan perdesaan;
permukiman kumuh termasuk peremajaan kawasan dan pembangunan rumah susun sederhana;
d. Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas permukiman di kawasan tertinggal, terpencil, daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil termasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;
e. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pembinaankelembagaan dan peran serta masyarakat di bidang pengembangan permukiman;
f. Pelaksanaan tata usaha Direktorat.
4.1.2 Isu Strategis Pengembangan Permukiman
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan di kabupaten/kota dan dampaknya yang signifikan bagi kabupaten /kota. Isu-isu strategis di kabupaten/kota dirumuskan berdasarkan permasalahan-permasalahan pembangunan daerah, tantangan, dan potensi pembangunan daerah ke depan yang meliputi aspek fisik-lingkungan, sosial-budaya, ekonomi-keuangan dan legalitas kelembagaan.
Tabel IV - 1
Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sumber : RTRW Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2011-2031
4.1.3 Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman
Bidang pengembangan permukiman bertujuan untuk mengembangkan kawasan kumuh di perkotaan, kawasan potensial dan daerah-daerah tertinggal dan terisolasi. Demi terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur dan mengarahkan pertumbuhan wilayah untuk menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan permukiman khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, direncanakan di lokasi yang telah memenuhi syarat administrasi, fisik, ekologi dan tidak berdampak sosial negatif bagi masyarakat di sekitarnya.
Adanya pertambahan jumlah penduduk mempengaruhi kebutuhan permukiman baru di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Pembangunan permukiman baru di Kabupaten Labuhanbatu Utara telah banyak dilakukan oleh pihak swasta. Pada umumnya prasarana dan sarana
No Isu Strategis Keterangan
1. Adanya ketimpangan pengembangan antar wilayah (Kecamatan Kualuh Leidong dan Kecamatan Kualuh Hilir) dan sebagian (Kecamatan Aek Natas) yang relatif tertinggal terhadap bagian Tengah Kabupaten Labuhanbatu Utara yang dilintasi Jalan Negara, diantaranya disebabkan oleh keterkaitan yang rendah antara satu kawasan dengan kawasan lainnya serta keterisolasian wilayah akibat minimnya dukungan transportasi ( transportasi darat ).
2.
Adanya beberapa kawasan rawan bencana alam seperti longsor di daerah dataran tinggi dan rawan banjir di daerah dataran rendah, sehingga berpengaruh terhadap kawasan permukiman
3.
permukiman baik permukiman baru maupun yang sudah ada sejak dahulu di Kabupaten Labuhanbatu Utara belum sepenuhnya tersedia.
Berdasarkan status penguasaan tempat tinggal, pada tahun 2007 terdapat 78,22 % rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri, sisanya 21,78 % menempati rumah yang bukan milik sendiri melainkan rumah kontrakan maupun rumah orang tua (keluarga). Proporsi rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri di perkotaan mencapai 32,98 % jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan yang jumlahnya sebesar 13,28 %. Berdasarkan kualitas fisik bangunan, pada tahun 2007 proporsi rumah tangga yang menempati rumah berlantai bukan tanah mencapai 86,29 %; beratap bukan daun sebanyak 98,8 %; dan berdinding permanen sebesar 87,6 %. Selain itu, berdasarkan kondisi bangunan tempat tinggal, rumah tangga yang menempati rumah dengan kondisi baik mencapai 45,94 %, kondisi sedang 43,94 %, kondisi rusak 9,25 %, dan kondisi rusak berat 0,87 %. Sekalipun telah dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman, masih terdapat permukiman kumuh seluas 57.800 Ha pada akhir tahun 2009. Sementara itu, ditinjau dari aspek kepastian jaminan bermukim, rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri dan telah didukung oleh bukti hukum tanah berupa sertifikat bank dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), girik, maupun akta jual beli mengalami peningkatan dari 74,49 % pada tahun 2004 menjadi 77,94 % pada tahun 2007.
Dari aspek kesenjangan antar wilayah terlihat, bahwa kondisi prasarana dan sarana penunjang antar wilayah sangat berbeda antara wilayah yang berada di pusat kegiatan dengan ciri perkotaan dengan wilayah yang berciri perdesaan. Implikasi dari kondisi tersebut terlihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat, yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Apabila dilihat persentase keluarga miskin antar kecamatan, maka kecamatan yang memiliki persentase keluarga miskin tertinggi adalah pada Kecamatan Kualuh Leidong dengan persentase 60,43%, diikuti oleh Kecamatan Aek Natas 31,41% dan Kecamatan Kualuh Hilir 31,03%.
Faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya kesejangan disebabkan oleh kondisi masyarakat. Masyarakat yang berada di wilayah tertinggal pada umumnya masih belum banyak tersentuh oleh program–program pembangunan sehingga akses terhadap pelayanan sosial, ekonomi, dan politik masih sangat terbatas serta terisolir dari wilayah di sekitarnya. Oleh karena itu kesejahteraan kelompok masyarakat yang hidup di wilayah tertinggal memerlukan perhatian dan keberpihakan pembangunan yang besar dari pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara.
4.1.3.1 Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman Di Perkotaan
Kota Aek Kanopan sebagai ibukota Kabupaten Labuhanbatu Utara diapait oleh perkebunan BUMN dan swasta sehingga membatasi kebutuhan pengembangan lahan permukiman. Kondisi eksisting permukiman di Kota Aek Kanopan cukup padat dengan jalan-jalan lingkungan yang sempit. Sedangkan prasarana dan sarana infrastruktur sudah cukup memadai seperti jalan yang telah diaspal dan saluran drainase permanen pada sisi jalan. Namun demikian pada permukiman perkotaan di Kabupaten Labuhanbatu Utara terdapat kawasan-kawasan permukiman yang rawan banjir seperti di Kecamatan Kualuh Hilir, Kualuh Leidong, dan kawasan bencana longsor di Kecamatan Na IX-X, Aek Natas dan Kualuh Selatan.
Tabel IV - 2
Data Identifikasi Kawasan Kumuh Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2013
No Lokasi Kawasan Kumuh(Ha) KawasanLuas (Ha)
1. Kecamatan Kualuh Hulu - - - 3.225
2. Kecamatan Aek Natas - - - 1.570
3. Kecamatan Marbau - - - 1.074
4. Kecamatan Aek Kuo - - - 1.011
5. Kecamatan Kualuh Leidong - - - 1.419
6. Kecamatan Kualuh Hilir - - - 1.769
7. Kecamatan NA IX-X - - - 840
8. Kecamatan Kualuh Selatan - - - 949
Total - - - 11.887
Sumber: Labuhanbatu Utara Dalam Angka 2012
Tabel IV - 3
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara Kegiatan Paket PIK Aek Natas Tahun 2013
No Program/Kegiatan Nama LKD Satuan Lokasi
Tahun 2013
1. Perkerasan jalan Karang Taruna 2.5 x 350 m Dusun StasionAdian Torop
2. Perkerasan jalan Wirid Yasin Al-Huda 3 x 300 m Dusun TanahMerah Adian Torop 3. Perkerasan jalan L K M D 3 x 260 m Maju Desa AdianDusun Harapan
Torop 4. Perkerasan jalan Kelompok Tani Beringin 2.5 x 400 m Dusun SiamburoBandar Durian
5. Perkerasan jalan P K K 3 x 260 m Dusun SimardumDesa Terang Bulan 6. Perkerasan jalan B K P R M I 3 x 330 m Simpang DesaDusun Kuala
Terang Bulan 7. Perkerasan jalan Tadarusan I Al-Furqon 3 x 330 m Simpang DesaDusun Kuala
Terang Bulan 8. Perkerasan jalan L K M D 3 x 300 m Dusun KualaIndah Desa Terang Bulan 9. Perkerasan jalan Wirid Yasin Muttaqin 3 x 300 m Dame Desa UjungDusun Cinta
Padang 10. Perkerasan jalan Wirid Yasin Nurul Huda 2.8 x 310 m Dusun SukajadiDesa Ujung
Padang
Tabel IV - 4
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara Kegiatan Paket PIK Marbau Tahun 2013
No Program/Kegiatan Nama LKD Satuan Lokasi
Tahun 2013
1. Dinding penahan
tanah LKMD 75 m Dusun II DesaBulungihit
2. Saluran Beton Anugrah type 50 178 m Dusun IX DesaAek Hetetoras 3. Perkerasan jalan Pelita 3 x 275 m Dusun II DesaAek Hetetoras 4. Perkerasan jalan Karang Taruna Muda 4 x 215 m Dusun I DesaBuluhingit 5. SaluranBeton Idaman Type 50 178 m Dusun II DesaPerk. Brussel 6. Perkerasan jalan Karang TarunaMekar Sari 3 x 275 m Dusun V DesaAek Tapa
7. Perkerasan jalan Cempaka 3 x 310 m Dusun I DesaSipare-pare Hilir 8. Perkerasan jalan Maju Bersama 3 x 240 m Dusun I DesaSipare-pare
Hilir 9. Perkerasan jalan Sentosa 3 x 275 m Dusun V PuloBargot 10. Perkerasan jalan Makmur 3 x 240 m Dusun IV PuloBargot
Tabel IV - 5
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara Kegiatan Paket PIK Aek Kuo Tahun 2013
No Program/Kegiatan Nama LKD Satuan Lokasi
Tahun 2013
1. Perkerasan P 3 M I 3 x 275 m Dusun VI Desa
Aek Korsik 2. Perkerasan PKK 3 x 275 m Dusun IIa DesaPurworejo 3. Perkerasan PKK 3 x 275 m Dusun II PadangManinjau 4. Saluran Beton LMD type 50.210 m Dusun I BandarSelamat 5. Perkerasan PKK 3 x 275 m Dusun IX BandarSelamat 6. Perkerasan SAHATA 3 x 260 m Dusun XI DesaBandar Selamat 7. Perkerasan ParsulumanAl-Wahyu 3 x 330 m Dusun II BandarSelamat 8. Perkerasan Karang TarunaSelamat Jaya 3 x 260 m Dusun III BandarSelamat 9. Saluran Beton Perwiridan Al-Mukhlisin type 50.175 m Dusun V BandarSelamat 10. Saluran Beton Kampung SejatiBunga Sejati type 50.175 m Dusun VII BandarSelamat
Tabel IV - 6
Data Program Perdesaan Kabupaten Labuhanbatu Utara
No Program/Kegiatan Lokasi Satuan Status
Tahun 2010
1. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah
(RISE) Kecamatan 5 APBN
Tahun 2011
1. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah
(RISE) Kecamatan Aek Kuo 1 APBN
2. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah
(RISE) Kecamatan Merbau 1 APBN
3. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah
(RISE) Kecamatan Aek Natas 1 APBN
4. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah (RISE)
Kecamatan Kualuh
Leidong 1 APBN
5. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah (RISE)
Kecamatan Kualuh
Hilir 1 APBN
Tahun 2012
1. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah
(RISE) Kecamatan Aek Kuo 1 APBN
2. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah
(RISE) Kecamatan Merbau 1 APBN
3. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah (RISE)
Kecamatan. Aek
Natas 1 APBN
4. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah (RISE)
Kecamatan Kualuh
Leidong 1 APBN
5. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah (RISE)
Kecamatan Kualuh
Hilir 1 APBN
6. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah
(RISE) Kecamatan Aek Kuo 1 APBN
Tahun 2013
1. Pengembangan InfrastrukturSosial Ekonomi Wilayah
(RISE) KSK 1 APBN
Peranan swasta dalam penanganan perumahan permukiman kabupaten/kota ini sangat besar, terutama untuk penyediaan perumahan terorganisir. Namun dalam pelaksanaan program ini bersifatprovit oriented, walaupun demikian pemerintah tetap memiliki peran untuk mengendalikan keberadaan pengembang melalui perizinan-perizinan. Terkait dengan skema dukungan pengembangan kawasan kumuh, maka Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara akan melakukan revitalisasi kawasan yang masyarakatnya secara umum berpenghasilan rendah, yaitu dengan mengikuti pola yang dikembangkan oleh Kementrian Negara Perumahan Rakyat cq. Kedeputian Bidang Perumahan swadaya, dimana untuk itu Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara akan membuat proposal dan telah diajukan, di mana diharapkan akan ada MOU antara Kementrian Negara Perumahan Rakyat dengan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Bentuk kegiatan yang akan dikembangkan akan mengacu pada Pedoman yang telah diterbitkan melalui Pedoman Menpera No. 08/PERMEN/M/2006 Tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan pemberian stimulan untuk perumahan swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui lembaga keuangan mikro/lembaga keuangan non bank dan permenpera no. 10/permen/m/2007 tahun 2007 tentang bantuan stimulan prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan dan permukiman, dimana bentuk dukungan tersebut dapat berupa :
1. Pemberian Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) berupa :
a. Peningkatan Kualitas rumah (PK) yang ditujukan untuk perbaikan/pemugaran rumah tidak layak huni, dengan dana maksimal Rp. 5.000.000,- /kk/unit rumah.
b. Pembangunan Baru rumah/perumahan (PB) yang ditujukan untuk mengurangi backlog rumah, dengan dana maksimal Rp. 10.000.000,-/kk/unit rumah.
2. Kegiatan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui kelompok masyarakat pada perumahan/lingkungan kumuh perkotaan/perdesaan dengan besaran dana maksimal sebesar Rp. 3.300.000,- /kk/unit rumah, dan untuk PSU Rp. 2.000.000,- dan lebih ditekankan pada sasaran lingkungan perumahan kumuh dan berkelompok.
4.1.3.2 Kondisi Eksisting Pengembangan Kawasan Perdesaan
Permukiman perdesaan di Kabupaten Labuhanbatu Utara umumnya dihuni oleh para pemukim yang bermata pencaharian sebagai petani, perkebunan, dan perikanan dan sudah lama menetap di desa tersebut. Permukiman perdesaan ini umumnya sederhana namun sudah cukup layak untuk dihuni walaupun demikian masih banyak terdapat kawasan kumuh di permukiman perdesaan terutama permukiman yang berada di pesisir pantai.
Di kabupaten Labuhanbatu Utara ada beberapa kawasan perdesaan yang berpotensi sebagai kawasan ekonomi khusus yaitu di Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir. Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir merupakan kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berada di wilayah pantai dengan kepadatan penduduk 84 jiwa/Km². Sebagai Kecamatan yang berada di Wilayah pantai, berbagai macam permasalahan dan kendala yang dihadapi, hal ini disebabkan karena Jarak Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir jauh dari fasilitas umum dan infrastrukturnya masih minim sehingga Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir kurang terperhatikan dan bahkan ada kesan bahwa Kecamatan Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir terasa dianaktirikan bila dibandingkan dengan Kecamatan di Wilayah Darat.
Gambar 4.1
Kondisi Jalan Akses Di Kecamatan Kualuh Leidong
Gambar 4.2
Berbagai macam potensi yang terdapat di Kecamatan Kualuh Leidong diantaranya potensi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Potensi Padi sawah yang dihasilkan Kecamatan Kualuh Leidong diolah dan dikenal sebagai Beras Leidong yang cukup terkenal di Sumatera Utara , bahkan Beras Leidong jenis KKB dan Ramos telah dipasarkan di Jakarta, Medan dan beberapa kota besar di Sumatera Utara.
Sektor perikanan dan kelautan di Kecamatan Kualuh Leidong sangat berpotensi dibuktikan dengan hasil tangkapan dari nelayan berupa ikan dan udang segar maupun yang diolah menjadi ikan asin, produksi ikan dan udang maupun hasil olahannya dikirim ke Kota Tanjungbalai dan selanjutnya dikirim ke Jakarta maupun Medan. Kecamatan Kualuh Leidong juga memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya udang dan ikan dengan model tambak, kerambah dan kolam. Produksi tambak udang diperkirakan ratusan ton pertahun dan potensi budidaya model kerambah belum dikembangkan secara profesional, sementara lahan untuk lokasi pembuatan kerambah sangat tersedia di sepanjang Sungai Air Hitam dan Sungai Kualuh. Di samping produksi ikan dan udang, potensi yang belum dimanfaatkan secara efektif adalah sarana Dermaga Tanjung Leidong yang cukup strategis menopang perekonomian masyarakat, terutama untuk dimanfaatkan sebagai pelabuhan penumpang dan barang dari dalam dan luar negeri.
Tabel IV - 7
Data Rumah Tangga Miskin Menurut Data Raskin Kecamatan Kualuh Leidong
No Desa/Kelurahan Jumlah RTS-PM (KK)
1 Tanjung Leidong 929
2 Simandulang 401
3 Pangkalan Lunang 163
4 Air Hitam 144
5 Kelapa Sebatang 64
6 Teluk Pulai Dalam 363
7 Teluk Pulai luar 154
Jumlah 2218
Sumber : Kantor Camat Kecamatan Kualuh Leidong
Gambar 4.3
Kondisi Pasar Tradisional Di Kecamatan Kualuh Leidong
Demikian pula halnya dengan Kecamatan Kualuh Hilir, dimana kecamatan ini merupakan kawasan minapolitan. Kawasan permukiman dominan berada di tepi pantai serta sangat minim dengan sarana dan prasarana infrastruktur.
Gambar 4.4
Kondisi Jalan Akses Dan Jalan Lingkungan Di Kecamatan Kualuh Hilir
Gambar 4.5
Kondisi Kawasan Permukiman di Kecamatan Kualuh Hilir
Tabel IV - 8
Data Rumah Tangga Miskin Menurut Data Raskin Kecamatan Kualuh Hilir
No Desa/Kelurahan Jumlah Rts-Pm (Kk)
1 Kuala Bangka 603
2 Teluk Binjai 399
3 Sungai Sentang 611
4 Sungai Apung 451
5 Kampung Mesjid 405
6 Teluk Piai 429
7 Tanjung Mangedar 564
Jumlah 3462
Sumber : Kantor Camat Kecamatan Kualuh Hilir
Gambar 4.6
4.1.4 Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Permukiman 4.1.4.1 Permasalahan Pengembangan Permukiman
Permasalahan yang dijumpai dalam pembangunan permukiman di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah :
1. Permasalahan pengembangan sarana dan prasarana kota akibat dominannya perkembangan perkebunan di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
2. Pola ruang pengembangan permukiman kota cenderung terkonsentrasi – linier dan masih bertumpu pada pusat-pusat kota yang mengakibatkan kepadatan penduduk yang tidak merata dan tidak meratanya pelayanan infrastruktur di Kabupaten Labuhanbatu Utara. 3. Kawasan perkotaan yang rawan banjir.
4. Semakin meluasnya permukiman kumuh. Dengan peningkatan 1,37% pertahun, luas permukiman kumuh meningkat dari 54.000 Ha pada tahun 2004 menjadi 57.800 Ha, pada tahun 2009 dan terus meningkat setiap tahunnya.
5. Minimnya jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan mempengaruhi tingkat Pelayanan Pemerintah, Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan dan kurangnya pendidikan kedinasan dalam rangka meningkatkan SDM.
6. Permasalahan yang sangat serius di perdesaan adalah permasalahan Infrastuktur Jalan yang belum terselesaikan dengan baik dan tuntas, Infra stuktur jalan baik jalan protokol maupun jalan-jalan yang berada di desa dan lingkungan memberikan andil terhadap kualitas pelayanan kepada masyarakat.
7. Fasilitas Pasar yang belum tersedia menjadi persoalan tersendiri bagi pedagang di perdesaan.
8. Adanya biaya tranportasi yang cukup tinggi untuk memasarkan hasil perkebunan dan pertananian akibat dari infrastruktur yang kuran memadai.
9. Belum berfungsinya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di kawasan minapolitan.
4.1.4.2 Tantangan Pengembangan Permukiman
Tantangan yang dijumpai dalam pembangunan permukiman di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah :
2. Upaya peningkatan sarana dan prasarana bidang Cipta Karya di Kabupaten Labuhanbatu Utara
3. Upaya peningkatan kesejahteraan petani untuk meningkatkan produksi pertanian dengan meningkatkan sarana dan prasarananya.
4. Upaya pembangunan yang sesuai dengan Tata Ruang.
Seluruh upaya yang disebut di atas adalah merupakan tantangan bagi pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam pembangunan, khususnya pembangunan bidang Cipta Karya. Untuk mewujudkan pembangunan tersebut harus pula didukung oleh dana yang tidak sedikit. Untuk itu pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara juga harus mengupayakan dengan menggali sumber-sumber pendanaan baik yang bersumber-sumber dari APBN, APBD Provinsi, Swasta, CSR, dan lain-lain.
4.1.5 Identifikasi Permasalahan Dan Tantangan
4.1.5.1 Identifikasi Alternatif Pemecahan Permasalahan Dan Tantangan
Tabel IV - 9
Identifikasi Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kabupaten Labuhanbatu Utara
No. Aspek Pengembangan
Permukiman Permasalahan yang Dihadapi Tantangan Pengembangan Alternatif Solusi
1. Aspek Teknis
1. Luas daerah pengembangan permukiman
2. Jumlah penduduk
3. Jumlah penduduk yang sudah memiliki rumah tinggal
4. Jarak permukiman terhadap akses ekonomi dan sosial
5. Ketersediaan prasarana dan sarana dasar
6. Lapangan pekerjaan yang mungkin didapatkan di sekitar lokasi pengembangan permukiman.
1. Keterbatasan sarana dan prasarana fisik dan ekonomi dalam mendukung
pengembangan kawasan permukiman dan kawasan penghasil produk unggulan.
2. Minimnya jumlah PNS terkait dengan pelayanan masyarakat dan masih rendahnya kualitas SDM, kelembagaan dan keterbatasan penggunaan teknologi. 3. Kurangnya anggaran pendanaan
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk pembangunan sarana dan prasarana khususnya bidang Cipta Karya.
4. Inisiatip proaktif yang masih pasif dalam mengatasi ketertinggalan daerah sesuai potensi, masalah dan kewenangan yang dimiliki. dan masih lemahnya koordinasi pemerintah dengan pelaku-pelaku pengembangan kawasan.
5. Kurangnya monitoring dan pengendalian
1. Masih terbatasnya pemahaman dan komitmen untuk melaksanakan pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh di daerah
2. Belum adanya peraturan Kasiba dan Lisiba di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
3. Keterbatasan anggaran pendanaan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk memfasilitasi saran dan prasarana infrastruktur permukiman.
4. Masih lemahnya koordinasi, sinergi, dan kerjasama antar pelaku-pelaku
pengembangan kawasan dalam upaya penentuan kebijakan, agenda
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pengendalian dan Perkmukiman di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
5. Belum optimalnya pemanfaatan kerangka kerjasama lintas wilayah untuk
1. Melakukan pemerataan pembangunan di perdesaan dan daerah tertinggal sebagai upaya untuk menghempang arus urbanisasi
2. Melakukan pembinaan bagi wirausaha pelaku pengembangan permukiman
3. Pengembangan jaringan dan kemitraan dengan pihak swasta
4. Mencari dan mengusahakan dana dari sumber-sumber lain
5. Meningkatkan koordinasi kerjasama antar pelaku pengembangan kawasan permukiman.
6. Membangun/meningkatkan/merehab prasarana pendukung untuk percepatan perbaikan kualitas permukiman dan infrastruktur pengembangan wilayah permukiman
pembangunan khususnya bidang Cipta Karya
mendukung peningkatan daya saing, produk unggulan dan penyediaan pasokan sumber daya alam dengan kebutuhan pembangunan.
6. masih rendahnya kualitas SDM serta belum optimalnya pengembangan potensi SDA, kelembagaan dan keterbatasan penggunaan teknologi.
2. Aspek Kelembagaan Masalah yang paling utama dalam
kelembagaan adalah koordinasi yang memerlukan kerjasama antar lintas kelembagaan.
Kelembagaan pengembangan perumahan dan permukiman yang masih belum jelas.
Upaya peningkatan koordinasi antar lembaga dengan mengefektifkan kembali fungsi Badan Koordinasi Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Nasional (BKP4N)
3. Aspek Pembiayaan Adapun pendapatan daerah terus mengalami peningkatan namun pemerintah daerah belum mampu untuk membiayai seluruh pembangunan yang ada di Kabupaten labuhanbatu Utara ini. Pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu Utara masih perlu didukung pemerintaha pusat dalam hal pembiayaan pembangunan di kabupatun Labuhanbatu Utara.
Upaya meningkatkan sumber pendaanaan melalui kerjasama dengan pihak swasta dan pemerintah pusat melalui dana APBN
2. Meningkatkan koordinasi dengan lembaga terkait pengembangan perumahan dan permukiman agar dapat memberikan stimulan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman.
4. Aspek Peran Serta Masyarakat/ Swasta
Peran serta masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana mash sangat minim, hal ini disebabkan oleh masih banyak masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak mampu, dan masayarakat yang kurang peduli dan masih menganggap pembangunan adalah masalah dan tanggung jawab pemerintah saja.
Mengikutsertakan masyarakat dalam pembangunan di Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk aktif mulai dari peremcanaan hingga pembangunan.
Melakukan pembinaan dan pelatihan pengembangan SDM masyarakat dan adanya transparansi kepada masyarakat dalam pembangunan baik mulai dari perencanaannya sampai pelaksanaannya agar masayarakat ikut merasakan keterlibatan pembangunan itu sendiri.
5. Aspek Lingkungan Permukiman Resiko sosial yang tidak diinginkan dalam alih fungsi kawasan akibat pembangunan.
Menjamin bahwa program investasi infrastruktur tidak membiayai investasi apapun yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang serius yang tidak dapat diperbaiki/dipulihkan.
Dalam Pelaksanaan RPIJM, dilakukan promosi manfaat sosial dan pelaksanaan azas
transparansi/keterbukaan serta konsultasi publik dengan warga yang terkena dampak
4.1.6 Analisa Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Analisis kebutuhan merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Analisis kebutuhan mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Terdapat arahan kebijakan yang menjadi acuan penetapan target pembangunan bidang Cipta Karya khususnya sektor pengembangan permukiman baik di tingkat Pusat maupun di tingkat kabupaten/kota. Berikut ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan permukiman di Kabupaten Labuhanbatu Utara yaitu:
1. Potensi Fisik Tata Ruang
Ditinjau dari aspek fisik - tata ruang, potensi utama bagi pengembangan Kota Aek Kanopan adalah ketersediaan lahan dan posisi strategis dalam sistem kota-kota di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Ketersediaan lahan bagi pengembangan kawasan perkotaan Aek Kanopan masih sangat besar dan diperkirakan mampu menampung kebutuhan pengembangan berbagai kegiatan perkotaan beserta sarana prasarana penunjangnya.
Ketersediaan lahan bagi pengembangan budidaya perkotan ini berupa lahan kering yang dapat dikonversi penggunaannya yang berada di bagian selatan, barat dan timur kota. Meskipun ada kendala fisik di bagian timur kota (terutama terkait dengan lahan rawan banjir), masih dapat diatasi dengan membangun sistem drainase yang baik. Kendala lainnya adalah masalah pelepasan HGU PTPN III Perkebunan Mambang Muda, yang cukup sulit di era reformasi ini. Terkait dengan faktor aksesibilitas wilayah yaitu kemudahan Kota Aek Kanopan menuju wilayah lain, merupakan wilayah yang dilintasi oleh pergerakan regional, yaitu:
- Aek Kanopan menuju ke Kota Medan (Pusat Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. - Aek Kanopan menuju Kota Pekanbaru (Provinsi Riau)
2. Potensi Pengembangan Perekonomian Kota
Struktur perekonomian Kota Aek Kanopan masih menunjukkan pola yang bercampur yaitu campuran antara kegiatan-kegiatan yang bercirikan rural (pertanian) dengan kegiatan-kegiatan yang sudah mengarah ke kegiatan perkotaan (non-pertanian). Kedua jenis kegiatan tersebut sama-sama berkontribusi besar terhadap perekonomian kota. Apabila dilihat dari perkiraan perkembangan sektor-sektor perekonomian kota maka sektor-sektor strategis yang berpotensi dalam mendukung dan mendorong perkembangan Kota Aek Kanopan adalah sektor perkebunan, sektor perdagangan dan sektor jasa. Sektor-sektor strategis ini selain diharapkan dapat menopang perkembangan kota juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja bagi penduduk kota.
3. Potensi Sumberdaya Manusia
Diperkirakan pada masa-masa mendatang Kota Aek Kanopan akan menjadi wilayah penarik pergerakan penduduk dengan volume yang besar. Pertambahan jumlah penduduk tidak lepas dari adanya pemindahan pusat pemerintahan kabupaten yang implikasinya adalah pemindahan pegawai dan keluarganya ke wilayah Kota Aek Kanopan.
Tabel IV - 10
Jumlah Penduduk Kota Aek Kanopan Sampai Tahun 2018
Sumber: RPIJM Kabupaten Labuhanbatu Utara 2011-2015 (data diolah)
Selain analisa potensi, berikut ini adalah analisa permasalahan pengembangan permukiman di Kabupaten Labuhanbatu Utara yaitu :
1. Analisa Permasalahan Pengembangan Sarana Prasarana Perkotaan
Salah satu bentuk tuntutan kebutuhan dengan adanya peningkatan fungsi peran Kota Aek Kanopan dalam wilayah makro adalah penyediaan sarana prasarana perkotaan yang memadai baik dari sisi jenis, kualitas, kuantitas maupun skala pelayanannya. Penetapan Kota Aek Kanopan sebagai Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Utara serta diharapkannya Kota Aek Kanopan sebagai pusat pertumbuhan (growth center) bagi kabupaten baru tersebut, menjadikan kota ini sebagai pusat orientasi dalam pelayanan bagi penduduk kabupaten, sehingga penyediaan sarana prasarana perkotaan tidak hanya untuk pelayanan lingkup kota saja tetapi juga untuk pelayanan skala kabupaten.
Implikasi peningkatan penyediaan sarana prasarana perkotaan tersebut adalah tekanan terhadap kebutuhan dan pengaturan ruang. Tuntutan keruangan ini akan semakin menyebabkan perkembangan kawasan terbangun kota lebih bersifat ekspansif. Terkait
No Desa/ Kelurahan PendudukProporsi (%)
Tahun
2010 2012 2015 2016 2017 2018
I Kualuh Hulu
1 Aek Kanopan 38.76 22,269 23,447 25,331 25.992 26.670
27.366
2 Aek Kanopan Timur 16.36 9,401 9,898 10,694 10.973 11.259
11.553
3 Perk. Kanopan Ulu 3.68 2,116 2,228 2,407 2.470 2.534
2.600
4 Parpaudangan 6.79 3,899 4,105 4,435 4.551 4.670
4.791
5 Perk. Mambang Muda 7.62 4,379 4,611 4,981 5.111 5.244
5.381
Jumlah 73.21 42,064 44,288 47,847 49097 50377 51691
II Kualuh Selatan
1 Kel. Gunting Saga 13.96 8,020 8,444 9,123 9.361 9.605
9.856
2 Kel. Damuli Pekan 12.83 7,374 7,764 8,388 8.607 8.831
9.062
Jumlah 26.79 15,394 17,404 18,220 17968 18436 18918
dengan berbagai peran dan fungsi Aek Kanopan dalam wilayah makro, pengembangan sarana prasarana perkotaannya perlu pemisahan pengaturan sehingga tidak terjadi pemanfaatan ruang dengan intensitas tinggi, terpusat, dan tumpang tindih (Mixe Land Used). Selain itu permasalahan sarana prasarana di Kota Aek Kanopan juga berasal dari ketersediaan serta kondisi dari prasarana (utilitas), seperti : air bersih, drainase, limbah dan persampahan.
2. Analisa Permasalahan Transportasi
Dari sisi kuantitas, kondisi eksisting jaringan jalan Kota Aek Kanopan dianggap belum memadai. Seiring dengan semakin meningkatnya fungsi kota, maka beban jalan akan semakin meningkat. Dari sisi kualitas jaringan jalan, dengan proyeksi volume pergerakan besar maka dibutuhkan jaringan jalan yang memadai dari segi kualitasnya baik dari sisi lebar maupun kualitas teknis pembangunannya. Dari segi prasarana jalan, masih banyak ditemui kondisi permukaan jalan yang berupa tanah dan batu. Kondisi ini tentunya sangat mempengaruhi pola pergerakan dan kemudahan pencapaian antar bagian wilayah dalam kota maupun hubungan dengan wilayah-wilayah sekitarnya.
3. Analisa Permasalahan Perkembangan Dan Distribusi Penduduk
Dampak fisik secara visual yang terlihat dari aspek keruangan adalah semakin padatnya tempat tinggal (perumahan) penduduk. Tuntutan yang muncul kemudian adalah perumusan kebijakan pemerintah dengan mengutamakan kepentingan rakyat dan minimalisasi dampak.
Tabel IV - 11
Kepadatan Penduduk di Kota Aek Kanopan Tahun 2010
No Desa/Kelurahan Luas Wilayah(Ha) PendudukJumlah KepadatanJiwa/Ha
I Kualuh Hulu
Aek Kanopan 246 22,269 90.52
Aek Kanopan Timur 606 9,401 15.51
Perk. Kanopan Ulu 1597 2,116 1.32
Parpaudangan 2000 3,899 1.95
Perk. Mambang Muda 3096 4,379 1.41
Jumlah 7545 42,064 5.58
II Kualuh Selatan
- Kelurahan Gunting Saga 1000 7126 8.02
- Kelurahan Damuli Pekan 2000 6316 3.69
Jumlah 3000 13442 5.13
Jumlah Keseluruhan 10545 57,458 5.45
Sumber: RTRW Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2011-2031
Untuk itu perlu dicermati upaya-upaya untuk mengeliminasi permasalahan-permasalahan terkait dengan kondisi sosial penduduk tersebut. Upaya-upaya pengaturan keruangan yang dapat dilakukan diantaranya adalah pengaturan pola hunian berimbang, penyebaran secara merata pengembangan di seluruh bagian wilayah kota, serta pengembangan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dapat menampung pekerjaan bagi masyarakat lokal sesuai kapasitas dan kualitasnya.
4. Analisa Kesenjangan Antar Wilayah
down effects), justru memberikan dampak yang merugikan pertumbuhan perdesaan (backwash effects).
Dari aspek kesenjangan antar wilayah terlihat, bahwa kondisi prasarana dan sarana penunjang antar wilayah sangat berbeda antara wilayah yang berada di pusat kegiatan dengan ciri perkotaan dengan wilayah yang berciri perdesaan. Implikasi dari kondisi tersebut terlihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat, yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.
Apabila dilihat persentase keluarga miskin antar kecamatan, maka kecamatan yang memiliki persentase keluarga miskin tertinggi adalah pada Kecamatan Kualuh Leidong dengan prosentase 60,43%, diikuti oleh Kecamatan Aek Natas 31,41% dan Kecamatan Kualuh Hilir 31,03%.
Dalam upaya mendorong perkembangan kawasan tertinggal dan miskin di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka pola penanganan kawasan tertinggal tersebut harus disesuaikan dengan masing-masing tipologi kawasannya. Pembangunan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada kenyataan di lapangan secara umum tidak merata di tiap wilayah dan mempunyai kecenderungan untuk mengelompok pada pusat-pusat pertumbuhan (growth centre). Untuk itu, perlu diupayakan pengembangan pengintegrasian kawasan yang diselenggarakan melalui pembentukan keterkaitan geografis dan fungsional antara kawasan-kawasan yang berperan sebagai prime mover (penggerak utama) atau growth centre (pusat pertumbuhan) dengan kawasan-kawasan di sekitarnya (hinterland).
Tabel IV - 12
Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perkotaan Untuk 5 Tahun
No Uraian Unit
Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V
Keterangan Lokasi
1. Jumlah Penduduk Jiwa
Kepadatan Penduduk Jiwa/Km²
Proyeksi Persebaran
Penduduk Jiwa/Km²
Proyeksi Persebaran
Penduduk Miskin Jiwa/Km²
2. Sasaran Penurunan KawasanKumuh Ha
Kecamatan
Kualuh Hulu, Kecamatan Kualuh Selatan
3. Kebutuhan Rusunawa TB Kualuh Hilir KecamatanKualuh
Selatan 4. Kebutuhan RSH Unit Kuluh HuluKecamatan Kualuh Selatan
5. Kebutuhan PengembanganPermukiman Baru Kawasan Kuluh HuluKecamatan Kualuh Selatan
Tabel IV - 13
Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perdesaan Untuk 5 Tahun
No Uraian Unit Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V Keterangan
Lokasi
1. Jumlah Penduduk Jiwa
Kepadatan Penduduk Jiwa/Km2
Proyeksi Persebaran
Penduduk Jiwa/Km2
Proyeksi Persebaran
Penduduk Miskin Jiwa/Km2
2. Desa Potensial untukAgropolitan Desa LeidongKualuh Kualuh Hilir
3. Desa Potensial untukMinapolitan Desa LeidongKualuh Kualuh Hilir
4. Kawasan Rawan Bencana Kawasan LeidongKualuh Kualuh Hilir Kec. Aek Kuo KPJM
5. Kawasan Perbatasan Kawasan
6. Kawasan Permukiman Pulau-pilau Kecil Kawasan
7. Desa Kategori Miskin Desa Aek Natas
8. Kawasan dengan KomoditasUnggulan Kawasan LeidongKualuh
4.1.7 Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari :
1. Pengembangan kawasan permukiman baru dalam bentuk pembangunan Rusunawa 2. Peningkatan kualitas permukiman kumuh dan RSH.
Sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari :
1. Pengembangan kawasan permukiman perdesaan untuk kawasan potensial (Agropolitan dan Minapolitan), rawan bencana, serta perbatasan dan pulau kecil,
2. Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan dengan program PISEW (RISE), 3. Desa tertinggal dengan program PPIP dan RIS PNPM.
Selain kegiatan fisik di atas program/kegiatan pengembangan permukiman dapat berupa kegiatan non-fisik seperti penyusunan SPPIP dan RPKPP ataupun review bilamana diperlukan.
Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan • Infrastruktur kawasan permukiman kumuh
• Infrastruktur permukiman RSH
• Rusunawa beserta infrastruktur pendukungnya
Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
• Infrastruktur kawasan permukiman perdesaan potensial (Agropolitan/Minapolitan) • Infrastruktur kawasan permukiman rawan bencana
• Infrastruktur kawasan permukiman perbatasan dan pulau kecil • Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial (PISEW) • Infrastruktur perdesaan PPIP
• Infrastruktur perdesaan RIS PNPM
Gambar 4.7
Alur Program Pengembangan Permukiman Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Sumber : Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2012
Dalam pengembangan permukiman terdapat kriteria yang menentukan, yang terdiri dari kriteria umum dan khusus, sebagai berikut:
1. Umum
• Ada rencana kegiatan rinci yang diuraikan secara jelas. • Kinerja sesuai dengan yang ditetapkan dalam Renstra. • Kesiapan lahan (sudah tersedia).
• Sudah tersedia DED.
• Tersedia Dokumen Perencanaan Berbasis Kawasan (SPPIP, RPKPP, Masterplan Kws. Agropolitan & Minapolitan, dan KSK)
• Tersedia Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) dan dana daerah untuk pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa berfungsi.
• Ada unit pelaksana kegiatan.
2. Khusus Rusunawa
• Kesediaan Pemerintah Daerah utk penandatanganan MoA • Dalam Rangka penanganan Kws. Kumuh
• Kesanggupan Pemerintah Daerah menyediakan Sambungan Listrik, Air Minum, dan PSD lainnya
• Ada calon penghuni RIS PNPM
• Sudah ada kesepakatan dengan Menkokesra.
• Desa di kecamatan yang tidak ditangani PNPM Inti lainnya. • Tingkat kemiskinan desa >25%.
• Bupati menyanggupi mengikuti pedoman dan menyediakan BOP minimal 5% dari BLM.
PPIP
• Hasil pembahasan dengan Komisi V - DPR RI
• Usulan bupati, terutama kabupaten tertinggal yang belum ditangani program Cipta Karya lainnya
• Kabupaten reguler/sebelumnya dengan kinerja baik • Tingkat kemiskinan desa >25%
PISEW
• Berbasis pengembangan wilayah
• Pembangunan infrastruktur dasar perdesaan yang mendukung (i) transportasi, (ii) produksi pertanian, (iii) pemasaran pertanian, (iv) air bersih dan sanitasi, (v) pendidikan, serta (vi) kesehatan
• Mendukung komoditas unggulan kawasan
lanjut kriteria tersebut diturunkan ke dalam kriteria yang selama ini diacu oleh Ditjen. Cipta Karya meliputi sebagai berikut:
1. Vitalitas Non Ekonomi
a. Kesesuaian pemanfaatan ruang kawasan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota atau RDTK, dipandang perlu sebagai legalitas kawasan dalam ruang kota.
b. Fisik bangunan perumahan permukiman dalam kawasan kumuh memiliki indikasi terhadap penanganan kawasan permukiman kumuh dalam hal kelayakan suatu hunian berdasarkan intensitas bangunan yang terdapat didalamnya.
c. Kondisi Kependudukan dalam kawasan permukiman kumuh yang dinilai, mempunyai indikasi terhadap penanganan kawasan permukiman kumuh berdasarkan kerapatan dan kepadatan penduduk.
2. Vitalitas Ekonomi Kawasan
a. Tingkat kepentingan kawasan dalam letak kedudukannya pada wilayah kota, apakah apakah kawasan itu strategis atau kurang strategis.
b. Fungsi kawasan dalam peruntukan ruang kota, dimana keterkaitan dengan faktor ekonomi memberikan ketertarikan pada investor untuk dapat menangani kawasan kumuh yang ada. Kawasan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pusat-pusat aktivitas bisnis dan perdagangan seperti pasar, terminal/stasiun, pertokoan, atau fungsi lainnya.
c. Jarak jangkau kawasan terhadap tempat mata pencaharian penduduk kawasan permukiman kumuh.
3. Status Kepemilikan Tanah
a. Status pemilikan lahan kawasan perumahan permukiman. b. Status sertifikat tanah yang ada.
4. Keadaan Prasarana dan Sarana a. Kondisi Jalan
b. Drainase c. Air bersih d. Air limbah
5. Komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota
b. Ketersediaan perangkat dalam penanganan, seperti halnya rencana penanganan (grand scenario) kawasan, rencana induk (master plan) kawasan dan lainnya.
4.1.8 Usulan Program Dan Kegiatan
Untuk mewujudkan pengembangan prasarana dan sarana permukiman, maka Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara memprogramkan pengembangan permukiman yang meliputi : 1. Pengembangan kawasan permukiman perkotaan.
Kegiatan :
• Infrastruktur kawasan permukiman kumuh 2. Pengembangan kawasan permukiman perdesaan.
Kegiatan :
• Infrastruktur kawasan permukiman perdesaan potensial (Agropolitan/Minapolitan) • Infrastruktur kawasan permukiman rawan bencana
Tabel IV - 14
Format Usulan Dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman Kabupaten Labuhanbatu Utara
No Uraian Volume Satuan Biaya
(Rp x Juta) Lokasi
I. Peraturan Pengembangan Permukiman
1 Peraturan Pengembangan Permukiman 1 NSPK 250 Labuhanbatu UtaraKabupaten
II Laporan Pembinaan PengembanganPermukiman
1 Penyusunan Dokumen SPPIP 1 Lap 900 Labuhanbatu UtaraKabupaten
2 Penyusunan Dokumen RPKPP 1 Lap 800 Labuhanbatu UtaraKabupaten
TOTAL 1950
III Infrastuktur Kawasan Permukiman Perkotaan
A Infrastruktur Kawasan PermukimanKumuh
1 Pembangunan jalan tembus antara jalanBakaran Batu dengan Lingk. V Aek Kanopan
Kec. Kualuh Hulu Sepj.200m x 5m 200,000
Kecamatan Kualuh Hulu
2 Pengaspalan Hotmix 1 km Dsn VI DesaParpaudangan Kec. Kualuh Hulu 650,000 Kecamatan KualuhHulu
3 Pengaspalan Jalan Ghazali Sinaga s/d jalankereta api di Lk. I Kel. Aek Kanopan Kec.
Kualuh Hulu Sepj. 5m x 400m 400,000
Kecamatan Kualuh Hulu
4 Peningkatan Jalan Bakaran Batu di Lk. II Kel.Aek Kanopan Kec. Kualuh Hulu Sepj. 5m x
400m 400,000
Kecamatan Kualuh Hulu
5 Pengaspalan Jalan Wisma di Lk. V Kel. AekKanopan Kec. Kualuh Hulu Sepj. 4 mx 500m 400,000 Kecamatan KualuhHulu
6 Pembangunan titi beton Jalan Seto Lk. IWonosari Kel. Aek Kanopan Kec. Kualuh
Hulu Uk.3m x 5m 67,500
Kecamatan Kualuh Hulu
7 Pengaspalan Jalan Arjuna Lk. III WonosariKel. Aek Kanopan Kec. Kualuh Hulu Sepj..
4m x 400m 320,000
Kecamatan Kualuh Hulu
8 Pengaspalan Jalan Kenanga Lk. III WonosariKel. Aek Kanopan Kec. Kualuh Hulu Sepj. 4m
x 150m 120,000
Kecamatan Kualuh Hulu
9 Pengaspalan Jalan Nusa Indah Lk. I PuloTarutung Kel. Aek Kanopan Kec. Kualuh
Hulu Sepj. 3.5m x 150m 105,000
Kecamatan Kualuh Hulu
10 Pembangunan jalan penghubung Tarutung II
Aek Kanopan Kec. Kualuh Hulu Sepj. 4m x 500m
11 Pengaspalan di Lk. II Pulo Tarutung Kel. AekKanopan Kec. Kualuh Hulu Sepj. 4m x 1000m 800,000 Kecamatan KualuhHulu
12 Peningkatan jalan di Lk. III Pulo TarutungKel. Aek Kanopan Kec. Kualuh Hulu Sepj. 4m
x 500m 90,000
Kecamatan Kualuh Hulu
13 Pengaspalan Jalan Pulo Tarutung Glugurmenuju Pulo Tarutung II Kel. Aek Kanopan
Kec. Kualuh Hulu Sepj. 3.5m x 2000m 1,400,000
Kecamatan Kualuh Hulu
14 Pembangunan titi di Pulo Tarutung GlugurKel. Aek Kanopan Kec. Kualuh Hulu Uk. 3m
x 4m x 5m 90,000
Kecamatan Kualuh Hulu
15 Pembangunan Jalan Perdamean Lk. IV Kel.Aek Kanopan Kec. Kualuh Hulu Sepj. 4m x
200m 196,000
Kecamatan Kualuh Hulu
16 Pembangunan titi beton Lk. XII Kuala Kel.Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh Hulu Uk.
8m x 4m 144,000 Kec. Kualuh Hulu
17 Pengaspalan Jln. KH. Ahmad Dahlan Lk. IIKel. Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh Hulu
Sepj. 4m x 500m 400,000 Kec. Kualuh Hulu
18 Peninggian badan jalan di Lk. IX Sidodadi Kel.Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh Hulu Sepj.
4m x 200m 68,000 Kec. Kualuh Hulu
19
Peningkatan jalan menghubungkan Lk. IX Sidodadi dan Lk. X Parmanukan Pasar III di Lk. X Parmanukan Pasar III Kel. Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh Hulu Sepj.1.5m x 250m x 60 cm
10,125 Kec. Kualuh Hulu
20 Pembangunan jalan Gang Musholla Lk. IIKel. Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh Hulu
Sepj. 350m x 2.5m 39,375 Kec. Kualuh Hulu
21 Peningkatan badan Jln. Kurnia di Lk. XIIKuala Kel. Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh
Hulu Sepj. 500m x 4m 170,000 Kec. Kualuh Hulu
22 Pembangunan titi plat beton di Jln. KHAhmad Dahlan Lk. II Kel. Aek Kanopan
Timur Kec. Kualuh Hulu Uk. 1m x 4m 18,000 Kec. Kualuh Hulu
23 Pembangunan jalan setapak gg Ikhlas Lk. IIKel. Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh Hulu
Sep.450m x 2.5m 40,500 Kec. Kualuh Hulu
24 Pembangunan jalan setapak Jln Ghazali KarimKel. Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh Hulu
Sepj, 2m x 200m 18,000 Kec. Kualuh Hulu
25 Pembangunan jalan Beton di Jln. PendidikanLk. II Kel. Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh
Hulu Sepj. 100m x4m 18,000 Kec. Kualuh Hulu
26 Pengaspalan Jln. Ghazali Karim Lk. IV Kel.
4m x 500m
27 Pembangunan titi beton Lk. XI ParmanukanPasar VI Kel. Aek Kanopan Timur Kec.
Kualuh Hulu Uk. 2m x 3m x 3m 27,000 Kec. Kualuh Hulu
28 Pengaspalan gg Melati Lk. III Kel. AekKanopan Timur Kec. Kualuh Hulu Sepj. 2m x
550m 440,000 Kec. Kualuh Hulu
29 Pembangunan jalan Lk. VII Kampung AyuKel. Aek Kanopan Timur Kec. Kualuh Hulu
Sepj.4m x 1500m 67,500 Kec. Kualuh Hulu
30 Pemabangunan badan jalan samping KantorPartai Demokrat Kel. Aek Kanopan Timur
Kec. Kualuh Hulu Sepj. 100m x 4m 18,000 Kec. Kualuh Hulu
31 Pembuatan jalan baru dsn III-B menujuMembang Muda Desa Perpaudangan Kec.
Kualuh Hulu Sepj 6m x 2800m 756,000 Kec. Kualuh Hulu
32 Pembangunan jalan dsn V Karang Sari DesaPerpaudangan Kec. Kualuh Hulu Sepj 5m x
1000m 225,000 Kec. Kualuh Hulu
33 Pengaspalan jalan Dsn Tapian Nauli DesaPerpaudangan Kec. Kualuh Hulu Sepj 4m x
2000m 1,600,000 Kec. Kualuh Hulu
34 Pembangunan jalan dsn VI DesaPerpaudangan Kec. Kualuh Hulu Sepj 6m x
3000m 810,000 Kec. Kualuh Hulu
35
Pengaspalan jalan dsn II-III Desa Perkebunan Kanopan Ulu Kec. Kualuh Hulu Sepj 4m x
500m 400,000 Kec. Kualuh Hulu
Total 10.998
IV INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN
A Infrastruktur Kawasan PermukimanPerdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya
1
Pembangunan titi beton Kampung Baru IV Kel. Tanjung Leidong Kec. Kualuh Leidong Uk. 1,5mx80m
540,000 Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
2 Pembangunan jalan gg Dahman S. Pekan IIIKel. Tanjung Leidong Kec. Kualuh Leidong
Uk.1,5m x 25m 13,125
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
3 Pembangunan jalan gg samping Mesjid JamikPekan IV Kel. Tanjung Leidong Kec. Kualuh
Leidong Uk. 2,5m x 450m 157,500
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
4 Peningkatan jalan Blok 2 Kel. TanjungLeidong Kec. Kualuh Leidong Uk. 2000m x 3
m 160,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
5 Pembangunan jalan Dsn Ongkak Kel. TanjungLeidong Kec. Kualuh Leidong Uk. 1000m x
3m 350,000
6 Pembangunan jembatan beton di Dsn I, DsnII, Dsn Bllok IX Desa Pangkalan Lunang Kec.
Kualuh Leidong Sebyk 3Unit Uk. 8m x 1000m 350,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
7 Pembangunan jalan Desa Pangkalan LunangKec. Kualuh Leidong Uk. 4m x 1000m 350,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
8 Pembangunan jalan Dsn I, II, dan III DesaPangkalan Lunang Kec. Kualuh Leidong Uk.
4m x 1000m 90,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
9 Peningkatan badan jalan Desa PangkalanLunang Kec. Kualuh Leidong sepj. 1000m x
8mx 1m 90,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
10 Pembuatan jalan Desa Pangkalan LunangKec. Kualuh Leidong Sepj. 1000m x 4m 350,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
11 Pembangunan jalan Dsn I, II dan III Desa Air
Hitam Kec. Kualuh Leidong sepj.1500mx4m 135,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
12
Pembangunan jalan masuk menuju tangkahan di Dsn Sei Dua, Dsn Bangun Rejo, dan Dsn Sidodadi desa Air Hitam Kec. Kualuh Leidong Uk 2m x 1000m
90,00 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
13
Pembangunan jembatan beton di Dsn Bangun Rejo dan Dsn Sei Dua Desa Air Hitam Kec. Kualuh Leidong Uk. 4m x 12 m sebanyak 2 unit
300,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
14 Jembatan Beton 2 unit Dsn Sidomulyo dan SeiDua Desa Air Hitam Kec. Kualuh Leidong
Uk. 4m x 12 m 38,400
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
15 Pembangunan jalan Lorong Sidomulyo,Sidodadi, Bangun Rejo, Sei Dua Desa Air
Hitam Kec. Kualuh Leidong Uk. 4m x 4000m 1,440,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
16 Peningkatan jembatan Desa Kelapa SebatangKec. Kualuh Leidong Uk. 4m x 40m 128,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
17 Peningkatan jalan Desa Kelapa Sebatangmenuju makam Tuan Syeikh Kec. Kualuh
Leidong Sepj. 5000 m x 4 m 1,700,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
18 Peningkatan JalanBangun Sari menujuPangkalan Sono Desa Kelapa Sebatang Kec.
Kualuh Leidong Uk. 2000m x 4 m 680,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
19 Pemabnagunan jalan Dsn Bangun Sari DesaKelapa Sebatang Kec. Kualuh Leidong Uk.
2000m x 4m 90,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
20 Pembangunan titi beton Dsn Bangun SariDesa Kelapa Sebatang Kec. Kualuh Leidong
Uk. 4m x 9m 28,800
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
21 Pembangunan titi beton Dsn Bangun SariDesa Kelapa Sebatang Kec. Kualuh Leidong
Uk. 4m x 7m 22,400
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
22 Pembangunan titi beton Dsn Sei Bilik DesaKelapa Sebatang Kec. Kualuh Leidong Uk.
4m x 8m 25,600
23 Pembangunan titi beton Dsn Sei Bilik DesaKelapa Sebatang Kec. Kualuh Leidong Uk.
4m x 6m 19,200
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
24 Pembangunan Styger Dsn Sei Bilik DesaKelapa Sebatang Kec. Kualuh Leidong
sebanyak 1 Unit 259,999
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
25 Pembangunan jalan Suka Bilik menuju SukaTani Desa Kelapa Sebatang Uk. 3000mx 4m 270,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
26 Peningkatan jalan Dsn Bimbingan menujuDesa Teluk Pulai Tengah Kec. Kualuh
Leidong Uk. 8m x 8000m 720,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
27 Pembangunan jalan ke Madrasah Mts. PAI diDsn Sempurna Desa Teluk Pulai Luar Kec.
Kualuh Leidong Uk 1m x 2000m 70,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
28 Pembangunan Jalan Simpang Karet menujuPasar Adil Makmur Desa Teluk Pulai Luar
Kec. Kualuh Leidong Uk. 1m x 4m x 400m 144,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
29 Pembangunan Jalan Simpang Rambe menujuDesa Air Hitam Desa Teluk Pulai Dalam Kec.
Kualuh Leidong Sepj. 4m x 3000m 270,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
30 Pembangunan badan jalan Siku Teluk Pulailuar menuju Lk. Ongkak Tanjung Leidong Uk.
8m x 5000m 450,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
31 Pengerasan jalan Dsn Bahagia dan PerdamaianDesa Teluk Dalam Kec. Kualuh Leidong Spj.
3m x 2500m 112,500
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
32 Pembangunan jalan menuju SDN 112277 DsnTeladan Desa Teluk Dalam Kec. Kualuh
Leidong Spj. 2m x 300m 54,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
33 Pembangunan jalan Semen menuju Styger DsnSempurna Desa Teluk Dalam spj. 2m x 300m 210,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
34 Peningkatan jalan Dsn Teluk Pulai TenganDesa Teluk Pulai Kec. Kualuh Leidong Luar
sPj. 2500m 225,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
35 Pembangunan titi beton Dsn Teluk PulaiTengan Desa Teluk Pulai Luar Kec. Kualuh
Leidong Uk.4m x 7m 22,400
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
36 Peningkatan jalan Dsn Pardomuan DesaTeluk Pulai Luar Kec. Kualuh Leidong SPj.
1000m 85,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
37 Peningkatan jalan Dsn Tani Makmur Blok XIDesa Teluk Pulai Luar Kec. Kualuh Leidong
SPj. 3000m 255,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
38 Peningkatan jalan Dsn Tani Makmur Blok XIIDesa Teluk Pulai Luar Kec. Kualuh Leidong
SPj. 2000m 170,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
39 Peningkatan jalan Dsn Tani Makmur BlokXIII Desa Teluk Pulai Luar Kec. Kualuh
Leidong SPj. 3000m 255,000
40 Peningkatan jalan Dsn Tani Makmur BlokXIII Desa Teluk Pulai Luar Kec. Kualuh
Leidong SPj. 3000m 255,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
41 Pembuatan Steyger pendarat di Desa TelukBinjai, Desa Sungai Apung, Desa Teluk Piai 3
Unit 150,000
Kel. Kampung Mesjid Kec. Kualuh Hilir
42 Stayger Pendarat kayu Dosroha Kec. KualuhHilir Uk.3 x 8 m 75,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
43 Stayger Pendarat kayu Tangkahan Bosi Kec.Kualuh Hilir Uk.2,5 x 6 m 75,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
44 Pemb. Tanggul penahan air pasang surut SeiDaun, Ulak Putar, T.Katung Kec. Kualuh
Hilir Uk.5500m x 3m x 1,5m 1,925,000
Kel. Kampung Mesjid Kec. Kualuh Hilir
45 Pembangunan jalan Dusun Sumber Sari DesaTeluk Binjei menuju Desa Teluk Pule Dalam
Kec. Kualuh Hilir Uk. 6m x 6.000m 1,620,000
Kel. Kampung Mesjid Kec. Kualuh Hilir
46
Pembangunan Jembatan beton di Dusun Sumber Sari Desa Teluk Binjei menuju Desa Teluk Pule Dalam Kec. Kualuh Hilir Uk 6m x 4m
19,200 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
47 Peningkatan jalan dari Kuala Bangka-Aek KuoDesa Kuala Banka Kec. Kualuh Hilir Uk. 6m x
5000m 1,350,000
Kel. Kampung Mesjid Kec. Kualuh Hilir
48 Pembangunan Jln. Kampung Mesjid-SidoMakmur Kec. Kualuh Hilir Uk. 4m x 2000m 360,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
49 Pembangunan Jln. Kl. Bangka menuju Kp.Mesjid dan Tjg. Mangedar Desa Kuala Bangka
Kec. Kualuh Hilir Uk. 4m x 4000m 540,000
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
50 Pembangunan titi beton Dsn. Kampung JawaT. Piai Kec. Kualuh Hilir Uk. 16 x 4 m 51,200 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
51 Pembuatan 1 unit titi penyeberangan Dsn.Terusan T. Piai Kec. Kualuh Hilir Uk. 1,20 x
200 m 19,200
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
52 Pembangunan jalan Sei Sentang – Kec. PanaiHulu Kec. Kualuh Hilir Sepj. 9000 x 4 m 405,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
53 Pembangunan jalan Desa Sei Sentang Kec.Kualuh Hilir Uk. 3800 171,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
54 Pembangunan jalan OM menuju kePelabuhan Umum Dsn Sei Bauwe Tlk Piai
Kec. Kualuh Hilir Uk.300 m x 7 m 94,500
Kel. Kampung Mesjid Kec. Kualuh Hilir
55 Pembuatan 1 unit titi penyeberangan DsnTerusan Tlk Piai Kec. Kualuh Hilir Uk.1,20 x
4 m 3,840
Kel. Kampung Mesjid Kec. Kualuh Hilir
56 Pembuatan Titi Penghubung Sei Peranginan-Teluk Binjai Kec. Kualuh Hilir Uk.50 x 3m 120,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
58 Pembangunan jalan Desa Sei- Sentang Kec.Kualuh Hilir Sepj. 3800 m 171,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
59 Pembangunan jalan Pekan - Tkh. Bosi Kec.Kualuh Hilir Sepj. 6 x 12 m 6,120 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
60 Pemabngunan jalan Kampung Jawa Kec.Kualuh Hilir Sepj. 4500 x 3 m 202,500 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
61 Pemb. Rabat beton Dsn Serbaguna Kec.Kualuh Hilir Uk.800 x 2 m 320,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
62 Pembngunan jalan Dosroha Kec. KualuhHilir Sepj. 4500 x 4 m 202,500 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
63 Stayger Pendarat kayu Dosroha Kec. KualuhHilir Uk.3 x 8 m 50,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
64 Pembangunan jalan Tkhn. Manggis Kec.Kualuh Hilir Uk.3 x 3 Km 135,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
65 Pembangunan jalan Tkhn. Manggis Kec.Kualuh Hilir Sepj. 3 x 4 km 180,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
66 Stayger Pendarat kayu Tangkahan Bosi Kec.Kualuh Hilir Uk.2,5 x 6 m 45,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
67 Peningkatan jalan Karya Tani Kec. KualuhHilir Sepj. 6 x 300 m 153,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
68 Pemb. Rabat beton sepanjang 285 m KualaBangka Kec. Kualuh Hilir Sepj. 10000 m 350,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
69 Pembangunan pembuatan badan jalanpenghubung Sei Daun-Ulak Putar-Tlk Katung
Kec. Kualuh Hilir Uk.5500 m x 6 m 192,500
Kel. Tanjung Leidong, Kec. Kualuh Leidong
70 Pembangunan jalan H. Timur-Sei Daun-Tlk.Katung Kec. Kualuh Hilir Sepj. 1500 m 67,500 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
71 Pembangunan jalan Kec. Kualuh Hilir Sepj.2200 m 99,000 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
72 Pembangunan jalan H. Timur-Sei Daun-Tlk.KatungKec. Kualuh Hilir Sepj. 4700 x 3 m 211,500 Kel. Tanjung Leidong,Kec. Kualuh Leidong
73 Pemb. Tanggul penahan air pasang surut SeiDaun, Ulak Putar, T.Katung Kec. Kualuh
Hilir Uk.5500m x 3m x 1,5m 495,000
Kel. Kampung Mesjid Kec. Kualuh Hilir
74 Peningkatan Pemb. Badan jalan Dsn SeiApung- Dsn Sepakat Kec. Kualuh Hilir
Sepj.500 x 2 x 2 m 90,000
Kel. Kampung Mesjid Kec. Kualuh Hilir
75 Pemb. Jalan rabat beton Dsn Sei Apung- DsnSepakat Kec. Kualuh Hilir Sepj. 500 x 2,5 m 43,750 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
76 Pemb. Jalan rabat beton Dsn H. Timur Kec.Kualuh Hilir Sepj. 400 x 2,5 m 52,500 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
77 Pembangunan jalan Jatuhan Golok Kec.Kualuh Hilir Sepj. 600 x 4 m 108,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir
78 Pembangunan jalan Pulo Aman Sentosa Kec.Kualuh Hilir Sepj. 5000 x 4 m 900,000 Kel. Kampung MesjidKec. Kualuh Hilir