• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Pengelolaan Bandwidth Menggunakan Regular Expression Layer7 (Studi kasus : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Pengelolaan Bandwidth Menggunakan Regular Expression Layer7 (Studi kasus : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Pengelolaan

Bandwidth

menggunakan

Regular Expression Layer7

(Studi kasus : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Tismiyani (672010247)

Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)

i

Implementasi Pengelolaan

Bandwidth

menggunakan

Regular Expression Layer7

(Studi kasus : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Tismiyani (672010247)

Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Implementasi Pengelolaan

Bandwidth

menggunakan

Regular Expression Layer7

(Studi kasus : SMK Telekomunikasi Tunas Harapan)

1)

Tismiyani, 2) Teguh Indra Bayu

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1)672010247@student.uksw.edu 2)teguh.bayu@staff.uksw.edu

Abstract

Tunas Harapan Vocational High School of Telecommunication provide 20 Mbps bandwidth used for teaching and learning activity that is managed using a simple queue. During teaching and learning activities, often occur internet traffic density caused by download and video streaming activity. Background from problems that happen, in this study will design bandwidth management to organize downloads and streaming content. Bandwidth managent will use Mikrotik features Queue Tree, Regular Expression Layer7, Mangle, and Schedule. Step method in this research is the study of the early stages, analysis, implementation, testing and evaluation. Results of the study are scheduled bandwidth management with regular expression Layer7 selection content to support teaching and learning activities at Tunas Harapan Vocational High School of Telecommunication.

Key word: bandwidth management, regular expression, layer7

Abstrak

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan menyediakan bandwidth 20 Mbps digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar yang dikelola menggunakan Simple Queue. Saat kegiatan belajar mengajar, sering terjadi kepadatan lalu-lintas layanan internet yang disebabkan karena aktivitas pengunduhan dan streaming video. Berlatar belakang dari masalah yang terjadi, pada penelitian ini akan dirancang sebuah pengelolaan bandwidth untuk mengatur konten pengunduhan dan streaming. Pengelolaan bandwidth menggunakan fitur MikroTik yaitu Queue Tree, Regular Expression Layer7, Mangle, dan Schedule. Tahap penelitian mengunakan studi tahap awal, analisis, implementasi, pengujian dan evaluasi. Hasil dari penelitian adalah pengelolaan bandwidth terjadwal dengan seleksi konten regular expression Layer7 untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan.

Kata Kunci: pengelolaan bandwidth, regular expression,1layer7

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

(9)

1

1. Pendahuluan

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan merupakan instansi pendidikan

yang banyak memanfaatkan jasa internet dalam kegiatan belajar mengajar. SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan menyediakan bandwidth sebesar 20 Mbps yang

digunakan siswa dan guru diatur menggunakan simple queue. Terdapat tiga kategori pembagian di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, yaitu guru diberikan bandwidth sebesar 768kbps, siswa mendapatkan bandwidth 256kbps, dan guest diberikan 128kbps. Namun dalam praktiknya, dalam penerapan sehari hari , sering terjadi kepadatan lalu lintas jaringan yang menyebabkan layanan internet terganggu. Lalu-lintas jaringan menjadi padat disebabkan karena bandwidth

20MB digunakan secara bersamaan, pengelolaan bandwidth hanya diletakan

setiap user. Kepadatan lau-lintas jaringan disebabkan oleh beberapa aktifitas, seperti download dan streaming video.

Berlatar belakang dari masalah tersebut maka dibutuhkan beberapa cara untuk mengatasinya. Yang pertama, bagaimana cara melakukan perhitungan pengelolaan bandwidth yang dapat diimplementasikan pada queue tree dan sesuai content regular expression layer7. Kedua, bagaimana melakukan penjadwalan setelah dilakukan implementasi pada queue tree. Batasan masalah dari penelitian ini adalah ekstensi file yang dikelola mp3, rar dan iso, menggunakan queue tree

dalam mengelola bandwidth dan menggunakan regular expression layer7 untuk

melakukan penyaringan ekstensi file.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengimplementasikan

penggunaan regular expression layer7 untuk mengendalikan penggunaan

bandwidth di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah membantu pihak SMK Telekomunikasi Tunas Harapan dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar dan membantu

pembagian bandwidth yang digunakan.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Imam Riadi [1], konfigurasi traffic shaping bandwidth yang dilakukan dengan cara memisahkan traffic dan

limitasi bandwidth menggunkan simple queue dapat memaksimalkan penggunaan

bandwidth sehingga penggunaan layanan internet lebih optimal.

Pada penelitian lainnya yang berjudul Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik menyatakan bahwa

aplikasi router menggunakan Mikrotik yang dihasilkan dapat memenuhi

kebutuhan sistem khususnya dalam melakukan pemfilteran aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga aplikasi tersebut tidak dapat diakses oleh pengguna sesuai dengan ketentuan yang telah rancang dan sepakati sebelumnya [2].

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah melakukan pembatasan bandwidth pada jaringan Local Area Network

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan dalam penggunaan streaming video serta

(10)

2

mikrotik yaitu firewall layer7. Dasar pemilihan firewall layer7 berdasarkan kondisi jaringan serta hardware yang sudah ada di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan.

Firewall adalah sebuah sistem atau kelompok sistem yang menerapkan sebuah access control policy terhadap lalu lintas jaringan yang melewati titik-titik akses dalam jaringan. [2]. Dalam sistem operasi Mikrotik, firewall ini sudah masuk dalam paket Mikrotik RouterOSTM. Terdapat beberapa karakteristik dalam firewall, yaitu Mangle, Nat, Connection, Address-list, Service-port, rules dan layer7 protocol.

Layer7 protocol merupakan lapisan application dalam sistem OSI yang

memungkinkan router MikroTik untuk menganalisa setiap paket yang masuk ke

dalam sebuah jaringan dan memutuskan apa yang harus dilakukan dengan paket tersebut. Layer7 protocol menggunakan regular expression untuk melakukan inspeksi content dari sebuah connection. Regular expression adalah sebuah string text untuk mendeskripsikan pencarian pola yang diinginkan.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan urutan studi tahap awal, analisis, implementasi, yang terakhir pengujian dan evaluasi. Tahapan dalam metode penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data sebagai bahan penelitian. Data yang didapat, kemudian dijadikan acuan untuk dilakukan

implementasi ke dalam konfigurasi. Hasil dari konfigurasi yang

(11)

3

Studi tahap awal dilakukan untuk memperoleh data sebagai referensi

dilakukan melalui wawancara dengan administrator serta pengajar SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan. Pada tahap ini diketahui infrastruktur jaringan internet yang sudah ada, jumlah bandwidth yang dimiliki, permasalahan yang terjadi serta topologi jaringan yang sudah ada. SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan memiliki bandwidth sebesar 20Mbps yang digunakan sebagai pendukung

dalam kegiatan belajar mengajar. Pencarian permasalahan yang terjadi di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan dilakukan dengan menggunakan squid user

access report. Hasil penggunaan squid user access report ditampilkan dalam Gambar 2.

Gambar 2 Hasil Pengujian Squid User Access Report

(12)

4

Gambar 3 Topologi SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

Tahap kedua adalah analisis yang terdiri dari analisis kebutuhan dan analisis masalah. Berdasarkan hasil pengamatan SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan memiliki kendala dalam penggunaan bandwidth, terutama masalah

streaming video dan download file. Setelah diketahui masalah yang dihadapi, maka dengan memanfaatkan squid user access report dapat diketahui content apa saja yang diakses.

Terdapat dua kelas dengan masing-masing 30 siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan internet bersama, dalam satu hari.

Masing-masing siswa diberikan bandwidth sebesar 256 kbps. Kebutuhan

bandwidth di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan pada saat kegiatan belajar mengajar yaitu

Bisa diasumsikan kebutuhan bandwidth sebesar 15Mbps, walaupun pada

kenyataannya di lapangan belum tentu 60 siswa menggunakan 256 kbps. Apabila ada yang tidak menggunakannya, maka bandwidth sebesar 256 kbps digunakan oleh siswa lain. Bandwidth yang diperoleh siswa bisa digunakan untuk video content, seperti akses situs YouTube, google video, facebook streaming. Siswa juga dapat mengunduh file content seperti mp3, exe, mp4, rar dan iso. Sisa bandwidth sebesar 5 Mbps digunakan untuk aktivitas yang lain seperti chatting, browsing, dan lain-lain. Apabila pengajar melakukan streaming atau download file content yang dikelola maka akan mengurangi bandwidth yang diberikan ke siswa. Berdasarkan pengelolaan bandwidth yang dilakukan, maka dapat dibuat model tree yang disajikan dalam Gambar 3.

(13)

5

Gambar 3 Desain Tree

Gambar 3 merupakan desain tree dari pengelolaan bandwidth yang akan

diimplementasikan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Desain tree

menunjukkan pembagian bandwidth dan content yang masuk ke dalam kategori pengelolaan yang akan dibuat.

Tahap ketiga adalah implementasi dari hasil studi tahap awal dan analisis. Berdasarkan permasalahan yang ada di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, solusi yang tepat untuk mengatasinya adalah menggunakan regular expression Layer7. Pemilihan layer7 utuk menangani apabila file content diunduh

menggunakan software Internet Download Manager (IDM). Pada tahap ini

dilakukan perancangan regular expression Layer7, Mangle serta konfigurasi

pengelolaan bandwidth menggunakan Queue Tree. Konfigurasi regular

expression ditampilkan dalam Kode Program 1.

Kode Program 1 Regular Expression untuk Video Content

1. /ip firewall layer7-protocol add name= VIDEO regexp=”

http/(0\.9|1\.0|1\.1)[\x09-\x0d ][1-5][0-9][0-9][\x09-\x0d

-~]*(content-type: video)”

Kode Program 1 menampilkan konfigurasi untuk video content seperti

YouTube, googlevideo, facebook streaming. Regular expression

“http/(0\.9|1\.0|1\.1)[\x09-\x0d ][1-5][0-9][0-9][\x09-\x0d -~]*(content-type: video)”

mengambil dan mengelompokkan serta memeriksa paket data yang bertipe video. Setelah melakukan konfigurasi pada regular expression Layer7 Protocol, langkah

selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada Mangle. Pencocokan paket

(14)

6

Kode Program 2 Kode Program untuk Menandai Paket Video Content

1. /ip firewall mangle add action=mark-packet chain=prerouting

comment=”VIDEO CONTENT MARK PACKET” layer7-protocol=VIDEO disabled=no passthrough=no

2. /ip firewall mangle add action=mark-connection chain=prerouting

comment=”VIDEO CONTENT MARK CONNECTION” layer7-protocol=VIDEO disabled=no passthrough=no

Kode Program 2 digunakan untuk menandai paket video content yang melewati firewall berdasarkan regular expression Layer7 Protocol. Tugas Mangle yaitu mengambil, menyimpan dan mengelompokkan data/paket yang melewati mangle. Terdapat dua perintah yang dibuat di mangle. Pertama, mark-packet

digunakan untuk menandai paket data yang lewat. Kedua, mark-connection

digunakan untuk menandai koneksi yang terjadi. Penelitian ini juga akan dibuat perancangan untuk melakukan pengelolaan terhadap file content yang berekstensi mp3, exe, mp4, rar dan iso. Untuk mengelola file content tersebut, yang harus dilakukan adalah membuat regular expression Layer7 Protocol. Konfigurasi regular expression untuk file content ditampilkan dalam Kode Program 3.

Kode Program 3 Regular Expression untuk File Content

1. /ip firewall layer7-protocol add name=FILE CONTENT regular

expression=”\\.(mp3)|.(exe)|.(mp4)|.(iso)|.(rar)

Kode Program 3 menampilkan konfigurasi untuk paket file content. Regular expression “\\.(mp3)|.(exe)|.(mp4)|.(iso)|.(rar)” digunakan mengambil dan

mengelompokkan serta memeriksa paket data yang berupa file mp3, exe, mp4, rar

dan iso. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah konfigurasi pada Mangle untuk pencocokan paket. Konfigurasi Mangle untuk file content ditampilkan dalam Kode Program 4.

Kode Program 4 Kode program untuk Menandai Paket File Content

1. /ip firewall mangle add action=mark-packet chain=prerouting

comment=”FILE CONTENT MARK PACKET” disabled=no layer7-protocol=FILE new-packet-mark=FILE passthrough=no

Kode Program 4 digunakan untuk menandai paket file content yang melewati firewall berdasarkan regular expression Layer7 Protocol. Setelah melakukan penandaan paket yang lewat, selanjutnya melakukan konfigurasi Queue Tree untuk menentukan besar nilai bandwidth pada parent dan child. Pada

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan menggunakan layanan internet dengan

(15)

7

Kode Program 5 Kode Program untuk Mengelola Bandwidth

1. /queue tree add name=”LAYANAN CONTENT” parent=global limit-at=0 priority=8 Max-limit=15M burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

2. /queue tree add name=”FILE CONTENT” parent=”LAYANAN CONTENT” packet

-mark=FILE limit-at=7500kbps queue=default priority=8 Max-limit=15M

burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

3. /queue tree add name=”VIDEO CONTENT” parent=”LAYANAN CONTENT” packet -mark=VIDEO limit-at=7500kbps queue=default priority=8 Max-limit=15M burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

Kode Program 5 menunjukkan bahwa parent diberikan bandwidth sebesar

15Mbps berdasarkan total penggunaan bandwidth untuk 60 siswa yang

menggunakan internet secara bersamaan yang telah disebutkan pada tahap

analisis. Sedangkan child untuk VIDEO CONTENT diberikan Max Limit

15Mbps dan Limit At 7500kbps. Pemberian max limit 15Mbps untuk video

content berdasarkan asumsi bahwa dari 60 siswa tidak semuanya menggunakan bandwidth 256kbps untuk streaming. Pengaturan limit at sebesar 7500kbps untuk menjaga maksimal 30 siswa yang streaming saat bandwidth penuh. Pemberian max limit 15Mbps pada file content berdasarkan asumsi tidak semua siswa

menggunakan bandwidth 256kbps untuk download file. Pengaturan limit at

7500kbps untuk menjaga agar maksimal hanya 30 siswa yang melakukan download pada saat bandwidth penuh. Konfigurasi yang sudah dilakukan akan

dilengkapi dengan schedule yang digunakan untuk melakukan penjadwalan

terhadap konfigurasi queue tree. Konfigurasi Schedule ditampilkan dalam Gambar 4.

Gambar 4 Scheduleuntuk Penjadwalan Konfigurasi

(16)

8

berdasarkan kegiatan belajar mengajar di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan dan dinonaktifkan (limit-off) pukul 15.00.

Langkah keempat adalah pengujian sebagai standar tingkat keberhasilan dari hasil implementasi pengelolaan bandwidth menggunakan regex layer7 yang telah dilakukan sebelumnya. Pengujian berdasarkan dari hasil pengamatan tahap 1, analisis 2 dan implementasi 3. Pengujian dilakukan dengan melakukan video streaming, dan melakukan pengunduhan file. Pengunduhan dan streaming dilakukan secara bersamaan, dengan tujuan untuk mengetahui Limit At dapat berfungsi sesuai dengan ketentuan ketika jaringan sedang sibuk atau tidak. Pada kondisi lalu-lintas jaringan sibuk tersebut, Max Limit pada parent benar tertahan pada konfigurasi yang telah diterapkan atau tidak. Ketika kondisi lalu-lintas jaringan lengang apakah Max Limit dari satu child tercapai pada saat child yang lain tidak sedang digunakan.

4. Hasil dan Pembahasan

Pada pembahasan ini akan ditampilkan keadaan ketika jaringan dipenuhi dengan permintaan layanan. Pengujian model ini dilakukan untuk mengetahui apakah Limit At dan Max Limit berfungsi sesuai dengan konfigurasi. Dengan posisi Parent pada Queue Tree yang diberikan nilai bandwidth 15Mbps, child

15Mbps, pada kondisi jaringan yang sibuk dengan Limit At pada FILE

CONTENT dan VIDEO CONTENT sebesar 7500kbps. Hasil pengujian ditampilkan pada Gambar 5.

Gambar 5 Hasil Pengujian Queue Tree

Pada Gambar 5 dapat dilihat konfigurasi queue tree yang memiliki parent LAYANAN CONTENT diberikan Max limit sebesar 15Mbps. LAYANAN

CONTENT memiliki dua child yang diberi nama FILE CONTENT dan VIDEO

CONTENT yang masing-masing diberikan max limit 15Mbps serta limit at

(17)

9

telah berjalan sesuai dengan perancangan yang dibuat. Bukti bahwa regular expression telah berjalan ditunjukkan dalam Gambar 6.

Gambar 6 Hasil konfigurasi Mangle

Gambar 6 merupakan tampilan Mangle yang telah dibuat untuk menandai

paket yang masuk dan koneksi yang terjadi. VIDEO CONTENT MARK

CONNECTION memiliki action mark connection yang berfungsi menandai

koneksi yang terjadi, diberi chain prerouting yang fungsinya menandai sebelum

terjadi proses di dalam router. Mangle ini berhubungan dengan regular

expression VIDEO CONTENT. Pada saat dilakukan dokumentasi penandaan

paket tersebut tercatat bytes 2361.2 MiB dan packets 2830126. VIDEO

CONTENT MARK PACKET memiliki action mark packet yang berfungsi

menandai paket yang masuk, diberi chain forward yang fungsinya memproses paket yang melewati router. Pada saat dilakukan dokumentasi penandaan paket

tersebut tercatat bytes 2359.8 MiB dan packets 2827414. FILE CONTENT

MARK CONNECTION memiliki action mark packet yang berfungsi menandai

paket yang masuk, diberi chain prerouting yang fungsinya menandai sebelum

terjadi proses di dalam router. Mangle ini berhubungan dengan regular

expression FILE CONTENT. Pada saat dilakukan dokumentasi penandaan paket tersebut tercatat bytes 4290.2 MiB dan packets 5344185. Penelitian ini juga

menggunakan fitur schedule untuk melengkapi konfigurasi pengelolaan

bandwidth yang dilakukan. Hasil konfigurasi Schedule ditampilkan dalam Gambar 7.

Gambar 7 Hasil Konfigurasi Schedule

Gambar 7 merupakan tampilan Schedule yang telah dibuat untuk

menjalankan proses pengelolaan bandwidth. Pengelolaan yang telah didefinisikan

pada regular expression layer7 dan dijalankan menggunakan Queues Tree

(18)

10

kegiatan belajar mengajar berlangsung lalu-lintas data untuk pengunduhan file content mp3, exe, mp4, rar, iso dan streaming video akan diatur sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar yang membutuhkan koneksi internet. Sedangkan setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, yaitu mulai pukul 15.00 pengunduhan file content dan streaming akan berjalan dengan lancar tanpa ada pengaturan bandwidth.

5. Simpulan

Pada saat dilakukan analisis data di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan,

permasalahan yang ditemukan adalah penggunaan bandwidth belum bisa

dikendalikan, terutama pada saat jam sekolah. Aktivitas yang mengakibatkan penggunaan bandwidth tidak terkontrol yaitu streaming aktivitas streaming video content serta download file mp3, exe, mp4, rar dan iso. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diberikan solusi dengan menggunakan Firewall Layer7, Mangle, Queue Tree dan penggunaan Schedule. Pada regular expression Layer7 untuk streaming video content digunakan regular expression ” http/(0\.9|1\.0|1\.1)[\x09-\x0d][1-5][0-9][0-9][\x09-\x0d -~]*(content-type: video)” untuk memeriksa dan mengelompokkan paket video content yang melewati firewall. Untuk file content digunakan regular expression ”\\.(mp3)|.(exe)|.(mp4)|.(iso)|.(rar)” agar file content yang masuk ke firewall bisa dperiksa dan dikelompokkan. Konfigurasi Mangle dan Queue Tree juga harus dilakukan, karena Mangle bertugas mencocokkan dan

menandai paket yang masuk, sedangkan Queue Tree digunakan untuk melakukan

pengelolaan bandwidth.

Pada penelitian ini nilai maksimum bandwidth yang diberikan kepada video content dan file content masing-masing sebesar 15Mbps. Selain itu juga diberikan Limit At yang digunakan sebagai penahan agar pada saat lalu-lintas jaringan penuh, salah satu atau dua child akan tertahan pada nilai tertentu

sehingga memberikan peluang bagi child yang lain untuk mencapai atau

mendekati nilai 15Mbps. Sebagai penjadwalan Schedule ditambahkan agar

pengelolaan bandwidth dapat diaktifkan pada saat kegiatan belajar mengajar di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yaitu pada pukul 07.00 hingga 15.00 dan dapat dinonaktifkan setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil implementasi, diperoleh hasil bahwa penggunaan bandwidth di

SMK Telekomunikasi lebih terkontrol, layanan internet yang digunakan selain untuk kegiatan belajar mengajar pun lebih lancar. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya pengelolaan bandwidth yang digunakan untuk streaming video content

dan pengunduhan file content. Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa

penggunaan regular expression Layer7 adalah solusi untuk menyelesaikan

(19)

11

6. Daftar Pustaka

[1] Riadi, Imam. 2010. Optimasi Bandwidth menggunakan Traffic Shapping.

Jurnal Informatika. Volume 4, No. 1.

[2] Riadi, Imam. 2011. Optimalisasi Keamanan Jaringan menggunakan

Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik. JUSI. Volume 1, No. 1.

[3] Tarigan, Andrian, 2009, Bikin Gateway Murah, Mudah Pakai Mikrotik,

Jakarta: Prima Infosarana Media.

[4] Arifin, Zaenal, 2005, Langkah Mudah Membangun Jaringan Komputer,

Yogyakarta: ANDI.

[5] Towidjojo, Rendra, 2013, Mikrotik Kung Fu : Kitab 2, Jakarta : Jasakom.

[6] Herlambang, Moch. Linto, Azis Catur L., 2008, Panduan Lengkap

Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS, Yogyakarta: ANDI.

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian
Gambar 2.
Gambar 3 Topologi SMK Telekomunikasi Tunas Harapan
Gambar 3 merupakan desain tree dari pengelolaan bandwidth yang akan
+4

Referensi

Dokumen terkait

This study is intended to describe, analyze and assess the traffic generated on YouTube around the Spanish television series from a comparative point of view between women and

JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DARI KEMENTERIAN/LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN YANG AKAN DINILAI OLEH PENILAI. DAFTAR USUL TAMBAHAN

Panitia  Pengadaan  Barang/Jasa  pada  Satuan  Kerja  Bidang  Perhubungan  Laut  dan  SDP  Provinsi .. Kalimantan  Barat   akan  melaksanakan  Seleksi  Sederhana 

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang dari Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP). Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Lebong Nomor : 4t€ lPokja

Lebong Tahun Anggaran 2014 mengumumkan Penyedia Pengadaan Barang untuk :. Nama Paket Pekerjaan : BELANJA MODAL PENGADAAN

• titik, garis, bidang, bentuk, ruang, titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur dan gelap terang warna, tekstur dan gelap terang.. yang menyebabkan adanya wujud

Purwaningsih, Endang, 2005, Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights Kajian Hukum terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual dan.. Kajian Komparatif Hukum Paten,

Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah merancang dan membangun sebuah Sistem Infromasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis web dan SMS Gateway dengan