• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJASAMA INDONESIA DAN MALAYSIA dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KERJASAMA INDONESIA DAN MALAYSIA dalam"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KERJASAMA INDONESIA DAN MALAYSIA

(2)

KERJASAMA INDONESIA DAN SINGAPURA

Indonesia dan Singapura sepakat membentuk enam kelompok kerja atauWorking Group guna meningkatkan kerja sama ekonomi di antara kedua negara. Kesepakatan tersebut dicapai dalam Leaders` Retreat selama tiga jam antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong di Botanic Garden, Singapura, Senin. Pada konferensi pers di Hotel Shangrila, Singapura, Senin malam, Presiden Yudhoyono mengatakan, keenam kelompok kerja itu mencakup peningkatan kerjasama di kawasan Batam, Bintan, dan Karimun, untuk peningkatan investasi, peningkatan kerja sama bidang transportasi udara, peningkatan kerjasama pariwisata, kerjasama di bidang tenaga kerja serta kerjasama di bidang bisnis pertanian. “Belajar dari pengalaman masa lalu, kami sepakat kerjasama ke depan setiap saat bisa diukur sekaligus bisa diidentifikasi masalah, hambatan. Oleh karena itu kami sepakat telah dibentuk enam working group yang akan menjalankan kerjasama di bidang ekonomi,” tutur Presiden. Enam kelompok kerja tersebut akan berada di bawah koordinasi Menteri Perekonomian Hatta Radjasa, sedangkan masing-masing kelompok akan diketuai oleh menteri teknis terkait yang akan melapor secara berkala kepada pemimpin negara masing-masing. Kelompok-kelompok kerja dibentuk guna mencari peluang kerjasama saling menguntungkan itu, menurut Presiden, akan melibatkan daerah karena Singapura tidak hanya berminat berinvestasi di Jakarta tetapi juga ingin berkontribusi pada perkembangan ekonomi di provinsi Indonesia lainnya.

(3)
(4)

menjelang kebijakan ASEAN Open Sky pada 2015. Sementara dalam bidang tenaga kerja, Indonesia berharap agar tenaga kerja terampil atau kaum profesional semakin mendapatkan tempat dalam pasar tenaga kerja Singapura. Untuk bidang agribisnis, Presiden menjelaskan, Indonesia sampai saat ini masih sedikit berkontribusi dalam konsumsi sayur mayur dan buah-buahan Singapura. Sebelum 2014, Kepala Negara mengatakan, Indonesia menargetkan menguasai hingga 30 persen pasar sayur mayur dan buah-buahan Singapura. Di luar kelompok kerja bidang ekonomi, Indonesia dan Singapura membentuk satu kelompok kerja lagi untuk koordinasi kerjasama ancaman terorisme di kawasan. “Working Group masalah `combating terorism` ini sudah berjalan dan kita ingin lebih efektif lagi dilakukan,” ujar Presiden. Pertemuan antara Presiden Yudhoyono dan PM Lee Hsien Loong dilakukan dalam suasana santai yang lepas dari suasana kaku keprotokoleran. Sebelum melakukan pembicaraan bilateral, kedua pemimpin makan siang bersama di sebuah restoran di tengah Botanic Garden yang rimbun. Presiden menegaskan posisi penting Singapura sebagai mitra ekonomi yang kuat dalam bidang investasi dan perdagangan. Namun selain membahas masalah kerjasama ekonomi dan terorisme, kedua pemimpin tidak membicarakan masalah lain seperti perjanjian ekstradisi dalam pertemuan tersebut. Volume perdagangan Indonesia-Singapura pada 2009 mencapai 25 miliar dolar AS, tertinggi keempat setelah Amerika Serikat, Jepang, dan China. Sedangkan investasi Singapura di Indonesia pada 2009 mencapai 4,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp4,3 triliun.

KERJASAMA INDONESIA DAN VIETNAM

(5)

masing-masing negara dipimpin oleh Soekarno dan Ho Chi Minh yang mana pada saat itu isu-isu seputar komunisme dan pembentukan politik poros-porosan menjadi kajian utama menjalin kerja sama dan membangun ikatan dekat. Indonesia sebagai salah satu aktor penting di ASEAN pada masa pergolakan Vietnam dan Kamboja, menggagasi solusi perdamaian bagi keduanya utamanya menyangkut saran kepada Vietnam untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Kamboja dalam bentuk apapun khususnya bantuan politik maupun militer pada salah satu kubu yang sedang berseteru. Indonesia menggagasi supaya rakyat Kamboja diberikan kebebasan penuh dan kesempatan untuk memilih pemimpin untuk mengarahkan revolusi Kamboja ke arah yang dikehendaki.

KERJASAMA INDONESIA DENGAN KAMBOJA

(6)

luar negerinya, mengalami kebuntuan. Sekjen ASEAN, Surin Pitsuwan menyatakan ASEAN tidak bisa mengontrol situasinyaBukankah ini secara implisit mengungkapkan inkapabilitas ASEAN menghadapi permasalahan yang ada, sekaligus seolah mengilustrasikan ASEAN hanya sekedar forum talk shop. Singkat kata, perundingan bilateral pun lebih digalakkan supaya tercapai saling pengertian sekaligus saling menahan diri dari benturan-benturan agresifitas militer. Kebuntuan ini bukan tanpa sebab, tetapi karena tidak ada dari salah satu pihak Kamboja maupun Thailand bersedia untuk berkompromi. Bahkan keupusan pengadilan internasional terhadap kepemilikan kuil tersebut jatuh ke tangan Kamboja ditolak oleh Thailand karena status tanahnya belum jelasOleh karena itu, pemerintah Pnom Penh pun kemudian berinisiatif mengirimkan permohonan agar DK PBB campur tangan dalam menjembatani konflik bilateral Kamboja-Thailand Konflik kedua negara ini merupakan cermin dari inkapabilitas ASEAN yang tidak kompeten dan tidak efektif sebagai fasilitator mediasi supaya terjadinya negosiasi. Hubugan internasional antarkedua negara dan antarnegara di bawah payung ASEAN seolah-olah tidak mencerminkan esensi dari keberadaan ASEAN sebagai forum bersama menciptakan keharmonisan hubungan antaranggotanya. Upaya penyelesaian konflik pun lebih banyak berasal dari inisiatif negara yang sedang bertikai dengan memfokuskan diplomasi bilateral dan multilateral melalui PBB.

KERJASAMA INDONESIA DAN REPUBLIK FILIPINA

(7)
(8)

meninggalkan Manila pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 waktu setempat (08.00 WIB) untuk kembali ke tanah air dan langsung menuju Pontianak, Kalimantan Barat, untuk memimpin rapat dengan kepala daerah dan jajaran Muspida setempat hingga hari Kamis (23/06) KERJASAMA

KERJASAMA INDONESIA DAN BRUNEI DARUSSALAM

(9)

Darussalam didampingi Dubes Kerajaan Brunei Darussalam Untuk Indonesia, Dato Paduka Mahmud, Setiausaha Tetap I Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam, Dato Paduka Hj. Mustappa Bin Hj. Sirat, dan Atase Pertahanan Brunei Darussalam, Kol. Pangiran Hafiz. Sementara itu, Menhan RI didampingi oleh Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Dirjen Strahan Mayjen TNI, Syarifudin Tippe, S.IP, M. Si, Karo Humas Brigjen TNI I Wayan Midhio, M.Phil dan Karo TU Kemhan Laksma TNI Agus Purwoto. Usai diterima Menhan RI, Wamenhan Brunei Darussalam juga diterima secara khusus oleh Wamenhan RI di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut dibahas lebih detail tentang mekanisme kerjasama industri pertahanan kedua negara dan kerjasama teknis lainnya seperti kerjasama di bidang pendidikan dan kerjasama lainnya di bidang pertahanan. Hubungan Perekonomian Indonesia - Jepang Perdagangan Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6 milyar (statistic Pemerintah RI), sedangkan impor Indonesia dari Jepang adalah US$ 6.5 milyar sehingga bagi Jepang mengalami surplus besar impor dari Indonesia (tahun 2007) Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah a.l. minyak, gas alam cair, batubara, hasil tambang, udang, pulp, tekstil dan produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dll. Di lain pihak, barang-barang yang diekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik, mesin alat transportasi dan suku-cadang mobil. Investasi Investasi langsung swasta dari Jepang ke Indonesia yang menurun sehubungan dengan stagnasi yang dialami perekonomian Indonesia akibat krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997, kini belumlah pulih sepenuhnya, namun Jepang tetap menempati kedudukan penting di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia. Dalam jumlah investasi langsung asing di Indonesia dari tahun 1967 hingga 2007, Jepang menduduki tempat pertama dengan angka 11,5% dalam kesuluruhannya. Terdapat kurang lebih 1000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia (sumber: JETRO). Perusahaan-perusahaan tersebut memperkerjakan lebih dari 32 ribu pekerja Indonesia yang menjadikan Jepang sebagai negara penyedia lapangan kerja nomor 1 di Indonesia (sumber: BKPM). Kerjasama Ekonomi Indonesia merupakan negara penerima ODA (bantuan pembangunan tingkat pemerintah) terbesar dari Jepang (berdasarkan realisasi netto pembayaran pada tahun 2005 adalah US$1.22 milyar, yaitu + 17% dari seluruh ODA yang diberikan Jepang) Selain itu, realisasi bantuan untuk tahun 2006 adalah : Pinjaman Yen : 125.2 milyar Yen Bantuan hibah : 5.4 milyar Yen (berdasarkan pertukaran Nota-nota) Kerjasama teknik : 7.8 miliar Yen (berdasarkan realisasi pembiayaan JICA) Lain-lain 1. Setelah mulainya pemerintahan Yudhoyono, telah dibentuk forum Investasi bersama tingkat tinggi pemerintah-swasta antara Jepang dan Indonesia. 2. Berdasarkan saran dan dialog yang sejak dulu diadakan antara Japan Club dan pemerintah Indonesia, pada bulan Juni 2005 pada kesempatan kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jepang, telah berhasil disetujui SIAP, yaitu rencana strategis investasi yang meliputi 5 pokok, yaiitu masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya saing. 3. Perundingan resmi “Economic Partnersip Agreement antara Indonesia dan Jepang (EPA)” disetujui oleh pemerintah Indonesia dan Jepang pada waktu Presiden SBY berkunjung ke Jepang dengan resmi pada bulan Juni 2005, setelah itu Presiden SBY dan Mantan Perdana Menteri Jepang, Mr.Abe menandatangani surat persetujuan EPA pada tgl 20 Agustus 2007. Melalui EPA yang telah berlaku efektif dan mulai diimplementasikan pada tanggal 1 Juli 2008 ini, diharapkan perdagangan dan investasi antara kedua Negara dapat meningkat dan semakin berkembang

(10)

KBRI Islamabad dan Rawalpindi Chamber of Commerce and Industry (RCCI) komitmen untuk meningkatkan kerjasama perdagangan Indonesia-Pakistan melalui berbagai upaya bersama KBRI Islamabad dan RCCI. Upaya bersama yang akan dilakukan antara lain: mengupayakan diselenggarakannya single country exhibition di Rawalpindi dan Indonesia; mngupayakan kunjungan pengusaha Indonesia ke Rawalpindi; kerjasama pertukaran informasi mengenai peluang bisnis dan investasi di kedua negara; penjajakan investasi di Pakistan, utamanya di sektor batu bara. Komitmen tersebut merupakan hasil pembicaraan antara Duta Besar RI untuk Pakistan, Ishak Latuconsina, M.Sc dan jajaran pengurus RCCI pada kesempatan courtesy call Duta Besar RI kepada jajaran pengurus RCCI di kantor RCCI, (Kamis, 26/11). Duta Besar RI untuk Pakistan menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi RCCI dalam menggalang para pengusaha dari Rawalpindi untuk ikut serta dalam rombongan delegasi pengusha Pakistan ke Trade Expo Indonesia 2009 yang diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober sampai dengan 1 November 2009 di Jakarta. Pada Trade Expo Indonesia 2009 tersebut, rombongan pengusaha Pakistan merupakan delegasi ke-empat terbesar dari 43 negara yang hadir pada Expo tersebut. Duta Besar RI juga menyampaikan bahwa neraca perdagangan kedua negara masih belum seimbang dan masih berpotensi untuk ditingkatkan. Duta Besar RI mengharapkan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia – Pakistan dapat dengan segera ditandatangani dalam waktu dekat karena hal tersebut dapat membantu meningkatkan nilai perdagangan antara kedua negara. Acting President RCCI menanggapi bahwa adalah harapannya untuk dapat meningkatkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Pakistan. Acting President RCCI juga menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Pakistan saat ini sedang menuju ke arah yang lebih baik. Rawalpindi merupakan salah satu pusat industri dan perdagangan di Pakistan yang mempunyai kontribusi yang besar terhadap perekonomian Pakistan secara umum. (Sumber: KBRI Islamabad)

(11)

Indonesia sepakat untuk bekerja sama dengan India di sektor industri tekstil dan diharapkan sudah membentuk badan resmi yang akan mewadahi rencana kerja sama tersebut pada Agustus tahun ini. “Kami akan menunjuk sebanyak tujuh orang pemimpin perusahaan di masing-masing negara untuk bertemu dan membicarakan rencana untuk bergabung mengembangkan industri tekstil,” kata Ketua Kadin Indonesia MS Hidayat, dalam acara pembukaan pameran perdagangan India bertajuk Made in India, di Jakarta, Jumat (7/8). Dia menjelaskan, Indonesia selama ini lebih banyak mengimpor produk tekstil. Hal ini hendaknya bisa diminimalisasi dengan kerja sama yang akan digalang bersama salah satu negara penghasil tekstil terbesar di dunia yaitu India. Hidayat menyatakan, nilai investasi yang akan ditanamkan belum dibicarakan lebih lanjut, namun diharapkan pada pertengahan Agustus 2009 Indonesia dan India sudah membentuk badan resmi yang akan mewadahi rencana kerja sama di bidang tekstil ini. “Mudah-mudahan akhir tahun 2009 telah ada kata sepakat antar pihak terkait mengenai bentuk kerja sama dan nilai investasinya. Semua bisa berjalan lancar asalkan pemerintah juga memberikan dukungannya,” katanya. Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar India untuk Indonesia, Biren Nanda, menyatakan harapannya agar Indonesia dan India dapat lebih mengembangkan kerja sama, terutama di sektor perdagangan. “Saya berharap kedua negara dapat membangun hubungan yang lebih erat lagi melalui berbagai kerjasama bilateral dan agar perusahaan India bisa lebih banyak lagi menamakan investasinya di Indonesia,” katanya. Nanda mengatakan nilai perdagangan India-Indonesia mencapai 10 miliar dolar AS pada 2008. Padahal angka tersebut adalah target perdagangan untuk 2010. Menurutnya, selama beberapa tahun terakhir telah terjadi gelombang investasi baru oleh pengusaha India di Indonesia yang berkonsentrasi pada sektor baja, otomotif, perbankan dan sumber daya alam. Hingga saat ini tercatat ada empat perusahaan tekstil besar yang beroperasi di Indonesia, dua perusahaan di bidang besi dan baja, dua perusahaan di sektor otomotif dan dua lagi di sektor keuangan. Selain itu, ada pula beberapa perusahaan India yang aktif dalam sektor pertambangan dan dua perusahaan India yang mendapat izin eksplorasi untuk pertambangan gas di Sumatera.

(12)
(13)

kerjasama dalam bidang perikanan dan kebudayaan, khususnya film animasi. Forum bisnis yang digelar di China Hall, Pudong Shangri-La Hotel, Shanghai, itu diikuti oleh sedikitnya 500 pengusaha dari Indonesia dan China. Forum bisnis itu terselenggara atas kerjasama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, China, dan Dewan Promosi Perdagangan Internasional China (CCPIT).

KERJASAMA INDONESIA DAN INGGRIS

Hubungan Indonesia Inggris diawali oleh adanya ekspansi yang dilakukan negara-negara Eropa terhadap wilayah Asia Tenggara. Pada waktu itu, para pelaut Inggris berniat mengambil rempah, emas, hasil pertanian, dan komoditas lainnya. Eropa sangat tertarik akan rempah-rempah sehingga mereka memang bertujuan untuk menguasai berbagai wilayah di Asia Tenggara yang terkenal kaya akan komoditas tersebut. Namun, sebelum Inggris melakukannya, Belanda ternyata sudah lebih dulu berhasil menaklukkan Indonesia. VOC membuat pengaturan di bidang ekonomi dan menjual banyak hasil sumber daya alam di nusantara ke wilayah Eropa.

(14)

beberapa negara adidaya lainnya seperti Amerika dan Jepang. Hubungan bilateral tersebut antara lain di bidang-bidang berikut ini.

- Bidang Pendidikan

Indonesia Inggris memiliki hubungan kerjasama di bidang pendidikan, misalnya melalui pertukaran pelajar. Beberapa mahasiswa dari Indonesia diberikan beasiswa oleh pemerintah untuk mendapatkan pendidikan di negara Inggris. Inggris memang terkenal memiliki kemajuan pesat dalam hal pendidikan, terutama pada Universitas Oxford. Indonesia mengharapkan hal yang sama terjadi di dalam negeri dengan mengadakan kerjasama,

- Bidang Ekonomi

Inggris pun membutuhkan negara Indonesia, terutama dalam hal migas. Indonesia melakukan ekspor migas ke Inggris dan sebaliknya Inggris juga melakukan ekspor bahan pangan seperti gandum.

- Olahraga

Indonesia Inggris juga melakukan kerjasama di bidang olahraga. Misalnya saja badminton. Indonesia rutin mengikuti berbagai kompetisi yang diadakan di Inggris, salah satunya yakni Turnamen All England. Cukup menarik, salah satu pemain badminton Indonesia pernah mendapat kemenangan pada turnamen tersebut yang bernama Rudi Hartono. Selain badminton, kerjasama di bidang olahraga juga meliputi sepak bola. Baik Indonesia maupun Inggris, keduanya adalah peminat besar terhadap sepak bola. Namun, perbedaan jelas terlihat dari segi kualitas. Kualitas dari pemain Inggris sangat patut diteladani. Kompetisi yang berlangsung antar pemain Inggris juga cukup profesional dan berdisiplin. Bahkan, penonton ikut menambah suasana nyaman karena jauh dari kericuhan.

Referensi

Dokumen terkait

FORDEK ekonomi mendapat dukungan penuh dari Majelis Ekonomi & Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah agar dapat berperan sebagai laboratorium riil bagi aksi-aksi nyata dalam

Kerjasama pada bidang ekonomi baru terjadi pada tahun 2008 dengan MoU yang. ditandatangani yaitu perihal kerjasama pada bidang industri kecil dan

Kepentingan Indonesia dan Australia dalam Traktat Lombok Sebelum dilakukan penandatanganan perjanjian keamanan antara Indonesia dengan Australia pada tahun 2006, wacana pembicaraan

Penelitian ini mengangkat isu kerjasama Indonesia-Malaysia di bidang kepabeanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan menggunakan

MoU yang ditandantangani menteri pertanian Indonesia dan Thailand itu merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dibuat oleh kedua negara dalam bidang kerjasama ekonomi dan

 Menjalin hubungan ekonomi antara Malaysia dengan negara-negara maju seperti Britain dan Amerika Syarikat..  Ini kerana Malaysia merupakan pengeluar Getah dan Bijih timah

Pembangunan kapal ini kemudian disepakati dengan pendanaan sebesar 720 juta USD, yang dalam kerjasama ini terdiri dari; Berbagi informasi yang berisi mengenai pembuatan blue print serta

10: Edisi II Juli - Desember 2023 Page 6 Di dalam MoU tahun 2004 berisikan tentang beberapa-beberapa ketentuan yang telah disepakati oleh Malaysia dan Indonesia, diantaranya