• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Allah dalam hidup Anda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rencana Allah dalam hidup Anda"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA ALLAH DALAM HIDUP ANDA

Oleh Victor Christianto, victorchristianto@gmail.com

Roma 8:28-30

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk

mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Pendahuluan

Salah satu teks favorit umat Kristiani khususnya yang sedang mengalami ujian atau kesulitan dalam hidup mereka adalah Roma 8:28. Dari teks ini umat Kristiani memperoleh kekuatan dan dorongan saat menghadapi keputusasaan yang mendalam.

Namun demikian teks ini juga sering menimbulkan kesalahpahaman, yaitu seolah-olah segala sesuatu bekerja bagi kebaikan setiap orang.

(2)

1. Mengapa terjadi perbedaan dalam teks?

Bagian pertama dari ayat 28 adalah dalam kenyataannya suatu aksioma baik dalam Helenisme maupun Yudaisme. Plato mengatakan dalam Republic:

“This must be our notion of the just man, that even when he is in poverty or sickness, or any other seeming misfortune, all things will in the end work together for good to him in life and death: for the gods have a care for any whose desire is to become just and to be like God (Republic, 10.613).”

Namun demikian benarkah Plato bahwa “all things will in the end work together for good …”, atau benarkah Paulus yang menyatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu?

Perlu dicatat juga bahwa dalam Roma 8:28 terdapat beberapa kesulitan eksegesis dan tekstual.

Masalah tekstual meliputi pertanyaan apakah “Allah” adalah subyek dari kata kerja “bekerja”.

Dalam 3 manuskrip Yunani yang sangat penting (Codices Vaticanus dan Alexandrinus dan Chester Beatty Papyrus) “Allah” adalah subyek.

(3)

Versi Alkitab Terjemahan Roma 8:28

KJV All things work together for good.

RSV We know that in everything God works for good.

NIV And we know that in all things God works for the good.

NASB And we know that God causes all things to work together for good.

NEB “and in everything, as we know, he co-operates for good.”

American Standard Version All things work together for good.

Dari tabel di atas jelas bahwa RSV, NIV, NASB, NEB semuanya menyertakan kata “God” sebagai subyek kalimat, sementara itu hanya KJV dan American Standard Version yang tidak menyertakan kata “God” sebagai subyek. Di luar KJV dan ASV,

masih ada lagi The Amplified Bible, Darby Bible dan New Revised Standard Version yang tidak menyertakan kata “God” sebagai subyek kalimat.

Namun demikian berdasarkan ketiga naskah penting yang mencantumkan kata

(4)

Sebagai tambahan, Luther dalam komentarnya tentang ayat ini juga mengikuti terjemahan seperti NIV, yaitu dalam bahasa Yunani: Panta sunergei ho Theos (sunergei=works together).

Ilustrasi: seorang ibu menderita kanker ganas. Setelah ia membaca Roma 8:28 ibu ini

menyimpulkan bahwa penyakitnya mendatangkan kebaikan baginya karena dengan

sakit tersebut ia semakin dekat dengan Tuhan. Setujukah Anda dengan ibu ini bahwa

penyakitnya membawa kebaikan?

Aplikasi: Penyakit atau peristiwa buruk yang menimpa kita memang tidak

mendatangkan kebaikan, karena bukan segala hal adalah kebaikan, namun demikian sebagai orang-orang percaya kita yakin bahwa Allah sedang merencanakan hal-hal yang indah dengan hidup kita, termasuk supaya kita menjadi serupa dengan Anak-Nya.

2. Mengapa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu?

Ayat 29 dimulai dengan kata “Sebab…”, hal ini menunjukkan bahwa menurut rasul Paulus, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan orang-orang yang mengasihi Dia, karena Ia mengasihi mereka yang dipilih-Nya, dan Ia ingin menjadikan mereka serupa dengan gambaran Anak-Nya.

(5)

Ilustrasi: sebuah keluarga yang tidak mengenal Tuhan, ternyata cukup sejahtera dalam semua aspek kehidupan. Kedua anak mereka juga sehat, cerdas bahkan berprestasi. Lalu menjadi pertanyaan, bolehkah kita mengatakan bahwa keluarga ini diberkati oleh Tuhan dan segala sesuatu bekerja untuk kebaikan keluarga mereka? Bagaimana pendapat Anda?

Aplikasi: mungkin dalam hidup kita di dunia ini kita adalah orang yang tidak berkelebihan dalam hal kesejahteraan, namun kita tidak perlu merasa iri hati dengan orang lain yang tidak mengenal Tuhan yang lebih sejahtera hidupnya, karena ada hal terindah yang Tuhan rencanakan dalam hidup kita yaitu menjadi serupa dengan gambaran Yesus dan memperoleh mahkota kemuliaan yaitu kehidupan kekal.

Penutup

Jangan bersyukur atas penyakit atau peristiwa buruk lain yang menimpa kita, namun bersyukurlah kepada Tuhan bahwa Ia sedang merencanakan hal yang

terindah dalam hidup kita melalui segala hal yang kita alami, yaitu menjadikan kita serupa dengan gambaran Yesus, Anak-Nya yang tunggal.

(6)

Daftar Pustaka

James R. Edwards, New International Biblical Commentary: Romans (Peabody,

Massachusetts: Hendrickson Publishers, Inc., 1992), 217-218.

Robert H. Stein, Interpreting Puzzling Texts in the New Testament (Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 1996), 285-286.

(7)

Kertas Kerja: Roma 8:28-30

Pertanyaan-pertanyaan kritis:

1. Siapa yang menulis Kitab Roma?

2. Mengapa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia?

3. Mengapa Paulus menulis ayat 28?

4. Apa yang dimaksud dengan ditentukanNya dari semula dalam ayat 29? 5. Kapan waktu penulisan Kitab Roma dan di mana tempat penulisannya? 6. Siapa penerima mula-mula Kitab Roma?

7. Apakah tujuan penulisan Kitab Roma?

Jawab:

1. Surat Roma mengklaim telah ditulis oleh Paulus (1:1), dan sejauh ini tidak ada tantangan serius terhadap klaim tersebut.1 Tertius, yang disebut dalam 16:22,

kemungkinan adalah pembantu Paulus yang menulis tangan surat tersebut atau amanuensisnya. Sementara ada kemungkinan Paulus mengijinkan amanuensisnya memilih kata-kata dalam penulisan surat, terdapat sedikit bukti saja bahwa hal itu terjadi pada Surat Roma. Beberapa orang mengajukan pandangan bahwa bagian-bagian dari Roma ditulis oleh orang lain dan dimasukkan ke dalam surat Roma oleh Paulus, namun tidak satupun dari teori-teori ini meyakinkan.

2. Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya.

3. Untuk meyakinkan pembacanya bahwa pengharapan anak-anak Allah tidaklah sia-sia.

4. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “proorizo” yang berarti “to mark out ahead of time” (menandai terlebih dahulu). Frasa ini berarti bahwa Tuhan dengan kuasaNya telah menentukan terlebih dahulu bahwa hal-hal tertentu akan terjadi.

1

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(8)

5. Korintus adalah tempat yang paling mungkin bagi Paulus untuk menuliskan surat ini. Menurut Carson dan Moo:2

“Corinth is the most likely place of writing. When Luke tells us that Paul spent three months in Greece (Acts 20:3), it was most likely Corinth where Paul stayed (see 2 Cor. 13:1, 10). Confirmation comes from Paul’s commendation of a woman who lived in Cenchrea, a neighboring city to Corinth (16:1–2); and the Gaius who sends greetings in 16:23 may be the same Gaius whom Paul baptized in Corinth (1 Cor. 1:14). Some have also thought that the city treasurer Erastus (16:23) can be identified with the Erastus mentioned on an inscription found at Corinth.”

Waktu penulisan surat ini oleh Paulus tentunya bergantung pada saat Paulus tinggal selama tiga bulan di Yunani;3 menetapkan tanggal ini pada gilirannya bergantung

pada keseluruhan kronologi kehidupan dan pelayanan Paulus. Sementara kita tidak dapat yakin hingga tahunnya, 57 Masehi merupakan alternatif terbaik. Walaupun demikian, terdapat pendapat lainnya, seperti misalnya Charles Buck dan Greer Taylor menunjukkan tahun 47 Masehi, Gerd Ludemann menunjukkan tahun 51/52 atau 54/55, J.R. Richards meletakkan Roma di antara tahun 52-54 karena ia

berpendapat bahwa Surat Roma harus mendahului Surat I Korintus.4 Sementara itu,

2

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2005), 393.

3

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2005), 394.

4

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(9)

Tobin berpendapat bahwa Surat Roma ditulis saat musim dingin antara tahun 56/57 Masehi.5

6. Dengan menganggap edisi bahasa Indonesia dari Alkitab terbitan LAI cukup teliti, Surat Roma ditujukan kepada “kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah dan yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus” (1:7).6 Kita tidak

memiliki bukti yang sahih mengenai asal mula gereja di Roma atau mengenai komposisinya saat Paulus menulis surat ini kepada mereka. Pada sekitar tahun 180 Masehi Irenaeus menetapkan Petrus dan Paulus sebagai pendiri gereja Roma, sementara itu tradisi yang kemudian menyebut Petrus sebagai pendiri dan uskup pertama di Roma (misalnya Catalogus Liberianus, 354 Masehi).7 Surat ini sendiri

menjelaskan bahwa Paulus adalah seorang yang asing bagi gereja di Roma (lihat 1:10, 13; 15:22), dan adalah hal yang tidak biasa jika Paulus merencanakan kunjungan seperti yang dijelaskan pada pasal 1:8-15 jika gereja itu didirikan oleh Petrus. Juga tampaknya tidak mungkin jika Petrus pergi ke Roma cukup awal untuk mendirikan sebuah gereja di sana.8 Skenario yang paling mungkin adalah

orang-orang Yahudi yang bertobat saat hari Pentakostalah yang membawa Injil itu ke Roma. Tampaknya Paulus menujukan suratnya pada sebagian kaum Yahudi Kristen

5

Thomas H. Tobin, SJ, “Paul’s Letter to the Romans.” Dalam The Blackwell Companion to the

New Testament, ed. David E. Aune (Chichester: Blackwell Publishing Ltd, 2010), 399.

6

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2005), 394.

7

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2005), 395.

8

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(10)

di antara jemaat gereja Roma, dan juga kepada kaum Kristen non-Yahudi (gentiles). Ini mungkin berarti bahwa sebagian ayat ditujukan kepada para Yahudi Kristen, dan sebagian ayat dialamatkan kepada kaum Kristen non-Yahudi. Atau mungkin kita mesti menyimpulkan bahwa Paulus menulis untuk komunitas campuran Yahudi Kristen dan non-Yahudi Kristen dari gereja Roma.9

7. Ini merupakan salah satu pertanyaan yang sering diperdebatkan mengenai surat ini: Apakah tujuan penulisan surat Paulus kepada jemaat di Roma? Pernyataan Paulus sendiri dalam Roma 15:15 tidak begitu jelas: “aku di sana sini dengan agak berani telah menulis kepadamu untuk mengingatkan kamu.”10 Opini-opini tentang

pertanyaan ini umumnya bergerak dalam dua arah yang berbeda: mereka yang fokus kepada keadaan Paulus dan kebutuhannya sebagai situasi yang mendorong munculnya surat tersebut, dan mereka yang menekankan keadaan jemaat Kristen di Roma sebagai motivasi surat tersebut. Hanya sedikit solusi yang mengabaikan salah satu faktor tersebut, umumnya berbagai pendekatan memberikan penekanan masing-masing.

Kita akan mulai dengan faktor yang menekankan keadaan Paulus sendiri sebagai pendorong ditulisnya surat Roma.

Pertama adalah Spanyol. Paulus bermaksud pergi ke Spanyol dalam rangka menanam dan menumbuhkan gereja baru di sana. Ia akan berhenti di Roma dalam perjalanan ke sana, dan salah satu tujuan adalah untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan dalam perjalanan tersebut. Paulus menyiratkan harapan tersebut dengan menggunakan kata ‘propempo’ dalam 15:24 yang berkonotasi: bantuan dalam perjalanan dengan dukungan material.11 Salah satu tujuan Paulus dalam menulis surat ini, kemudian, mungkin adalah

9

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2005), 398.

10

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2005), 403.

11

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(11)

untuk memperkenalkan dirinya sendiri kepada jemaat Kristen di Roma sebagai suatu cara untuk mempersiapkan kunjungannya dan permintaannya akan bantuan. Sesungguhnya beberapa orang menemukan bahwa ini adalah alasan utama Paulus menulis.

Yang kedua adalah Korintus/Galatia. Salah satu yang mendorong Paulus menulis tentang masalah kaum Yahudi di Roma adalah refleksi atas pengalamannya dengan para

pendukung Yudaisme yang mengganggunya di Galatia dan Korintus.12 Namun demikian,

alasan ini masih menyisakan satu pertanyaan penting tidak terjawab: mengapa mengirim sebuah monograf teologi kepada jemaat Roma?

Yang ketiga adalah Yerusalem. Alasan ini intinya menunjukkan bahwa Paulus menulis surat Roma dengan menyertakan pidato yang rencananya akan dibawakannya dalam

kunjungannya ke Yerusalem dengan membawa dana yang dikumpulkannya. Dari sudut pandang yang lain, salah satu alasan yang mungkin adalah perlunya

menyatukan kembali kaum Yahudi Kristen dengan kaum non-Yahudi Kristen di Roma. Selain itu juga ada alasan yang mungkin yakni adanya polemik terhadap ajaran Paulus yang dianggap anti-hukum Taurat dan anti-Yahudi, sehingga Paulus merasa perlu untuk

menjelaskan posisinya sebenarnya dan untuk mempertahankan sikapnya kepada jemaat di Roma.13

12

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2005), 405.

13

D.A. Carson and Douglas J. Moo, An Introduction to the New Testament – Second Edition

(12)

Menyusun struktur teks:

Kita tahu sekarang,

Bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu Untuk mendatangkan kebaikan

Bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu Bagi mereka yang terpanggil sesuai

Dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula,

Mereka juga ditentukanNya dari semula

Untuk menjadi serupa dengan gambaran anakNya, Supaya Ia , anakNya itu,

Menjadi yang sulung di antara banyak saudara Dan mereka yang ditentukanNya dari semula,

Mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya,

Mereka itu juga dibenarkanNya, Dan mereka yang dibenarkanNya,

Referensi

Dokumen terkait