• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAHIR BARU OLEH FIRMAN ALLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAHIR BARU OLEH FIRMAN ALLAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAHIR BARU OLEH FIRMAN ALLAH

I. Pendahuluan

Injil Yohanes secara keseluruhan mulai dari pasal pertama sampai terakhir merupakan bagian dari keempat Injil dalam Alkitab orang Kristen. Injil Yohanes ini secara secara khusus memiliki perbedaan dengan ketiga injil laianya. Penekanan dalam penulisan Injil Yohanes terletak pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Firman yang menjadi manusia, Tuhan Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, Tuhan Yesus tetap mempunyai sifat ilahi sewaktu berada di dalam dunia ini. Injil Yohanes adalah satu-satunya Injil yang tidak mencatat tentang kelahiran dan kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Ini tidak ditulis bukan karena Yohanes tidak percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi bagi Yohanes Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang keberadaan-Nya tidak perlu diragukan oleh siapapu.

Dengan demikian bagi Yohanes tidak memetingkan bagaimana Tuhan Yesus dilahirkan kemudianseperti apa Tuhan Yesus naik ke sorga. Secara teks tulisan, ketiga Injil lainnya mempunyai kesamaan sehingga dinamakan Injil Sinoptik (injil yang menuliskan kisah yang sama tentang Yesus). Sedangkan Injil Yohanes teks tulisannyamemiliki perbedaan sendiri. Contoh pada teks yang tertulis dalam kitab Kejadian “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” dan dalam injil Yohanes dituliskan ‘Pada mulanya adalah Firman’. Kalau kita membandingkan antara Musa dan Yohanes, berdasarkan sejarah pasti berbeda bahasa dan wilayah dan ketika Yohanes menulis injil ini tentunya Musa suda mati. Tapi kenapa mereka memiliki tulisan yang sama ?, perbedaannya adalah Ketika Musa menulis Kitab Kejadian, dia sedang menceritakan permulaan alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan Allah.

Sedangkan Yohanes tidak menceritakan permulaan alam semesta ini tetapi ia menuliskan dan hendak menyampaikatentang sebelum adanya segala sesuatu ada; permulaan dari segala permulaan adalahtentang Tuhan Allah sendiri. Dengan begitu kita bisa melihatperbedaan yang mendasardari kata “permulaan” tersebut. Jika kitab Kejadian mencatat permulaan dari segala yang diciptakan; maka Yohanes mencatat permulaan Sang Pencipta itu sendiri. Dengan demikian Yohanes tahu dengan benar dan yakin 100 % bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang sejati.

II.Pertanyaan

(2)

2. Kepada siapa Injil Yohanes 3:1-21 dituliskan ? 3. Dimanakah Injil Yohanes 3:1-21 dituliskan ?

4. Pada tahun berapakah Injil Yohanes 3:1-21 dituliskan ? 5. Apa latar belakang Injil Yohanes 3:1-21 ?

6. Secara umum seperti apakah struktur dan garis-garis besar Injil Yohanes 3:1-21 ini ?

7. Apakah tujuan Injil Yohanes 3:1-21 ini dituliskan ? 1. Penulis Injil Yohanes 3:1-21

Injil Yohanes ini ditulis sendiri oleh Yohanes murid Tuhan Yesus (Pasal 1:6).Dari berbagai pendapat berdasarkan ayat-ayat dalam injil Yohanes maupun injil lainnya menujukan bahwa Yohanes adalah penulis kisah yang diceritakan dalam injil Yohanes 3:1-21 ini. Secara garis besar Injil ini diberikan nama oleh LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) adalah Yohanes yang berarti semua peristiwa dalam catatan Injil Yohanes ini yang menuliskan adalah Yohanes sendiri.

Menurut Injil Yohanes ini menyebutkan ‘murid yang dikasihi oleh Tuhan Yesus’ yang pada waktu itu tertujuk kepada Yohanes. Dengan demikian kalau melihat Murid yang paling lama mati sebagaimana dalam Yohanes Pasal 21: 20, 23-24, maka jelas bahwa Injil Yohanes ditulis sendiri oleh Rasul Yohanes.

2. Penerima Injil Yohanes 3:1-21

Injil Yohanes ini ditulis untuk orang-orang percaya yang sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat agar tetap percaya dan setia kepada Tuhan Yesus Kristus. Karena pada jaman itu banyak perdebatan diantara orang Yahudi sendiri tentang kepercayaan bahwa Yesus adalah Tuhan sehingga ketika Rasul Yohanes masih berada di Efesus sebelum ia ditangkap dan kemudian dibawa ke Roma untuk dihukum ia menuliskan inji Yohanes ini.

(3)

kemudian Rasul Yohanes menegaskan lagi supaya kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang sejati sehingga dengan iman kita memperoleh hidup di dalam-Nya (Pasal 20:31).

3. Tempat Penulisan Injil Yohanes 3:1-21

Berdasarkan teks dan konteks injil ini tidak ditemukan dimana tempat penulisannya. Tetapi dari berbagai pendapat para ahli menyetujui bahwa Injil ini ditulis di kota Efesus.Dari beberapa pendapat ini secara tegas Irenaeusseorang uskup yang hidup antara tahun 142-202 M, menyatakan bahwa Injil Yohanes ditulis di Asia Kecil, yaitu di Efesus ketika pertumbuhan gereja mulai matang dan timbul kebutuhan akan ajaran yang lebih lanjut tentang kaidah iman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Injil Yohanes ditulis oleh Yohanes di Efesus.

4. Tahun Penulisan Injil Yohanes 3:1-21

Berdasarkan sejarah para ahli menyatakan bahwa Injil Yohanes ini dituliskan antara tahun 80-98 M sebelum ia mati. Walaupun di dalam teks injil tidak ada pasal yang menentukan kapan Injil Yohanes di Tulis. Dari sejarah kematian para murid Tuhan Yesus menceritakan bahwa Yohanes ditangkap di Efesus lalu di bawa ke Roma untuk dihukm dan digoreng ke dalam bak minyak yang mendidih karena bersaksi tentang Tuhan Yesus, tetapi karena pertolongan Tuhan keajaiban terjadi sehingga Yohanes tidak mati walaupun ia telah di goreng hidup-hidup.

Kemudian ia dibuang dan diasingkan ke pulau Patmos oleh Kaisar Domitianuntuk kerja paksa di tambang batubara. Pada saat ia berada di sana, ia mendapatkan wahyu dari Allah sehingga ia bisa menulis kitab Wahyu(Wah. 1:9) Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya kembali ke Efesus. Kemudian Di Efesus Yohanes meninggal tua sekitar tahun 98 M.

5. Latar Belakang Penulisan Injil Yohanes 3:1-21

(4)

melalui percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus. Nikodemus merupakan pemimpin agama Yahudi dan Farisi. Farisi adalah satu organisasi keagamaan yang berkaitan dengan politik pada zaman itu. Sehingga orang Farisi adalah orang penting di masyarakat.

Jadi Nikodemus pasti orang penting, berpendidikan dan berkedudukan di masyarakat Yahudi serta dihormati. Tetapi orang yang berkedudukan tinggi seperti ini ternyata mempunyai kegelisahan waktu melihat Tuhan Yesus yang masih muda namun dapat melakuka mukjizat yang luar biasa. Sehingga pada malam hari Nikodemus datang kepada Yesus agar tidak diketahui oleh orang-orang Yahudi lainnya.

Pada waktu itu Tuhan Yesus sedang dituduh menyebarkan ajaran-ajaran yang aneh dan lain dari apa yang diajarkan oleh para ahli Taurat di jaman itu. Sehingga pasti beresiko besar bagi Nikodemus jika ia bertemu dengan Tuhan Yesus di siang hari. Tetapi jika demikian seharusnya Nikodemus memiliki kedudukan tinggi di masyarakat Yahudi, maka lebih memiliki kuasa untuk meminta Yesus atau mengundang Yesus datang ke rumahnya tetapihal itu tidak dilakukan, malah Nikodemus melakukan hal yang sebaliknya datang ke pada Tuhan Yesus di malam hari agar tidak diketahui orang Yahudi. ini berarti di mata Nikodemus Tuhan Yesus adalah seorang yang sangat terhormat. Memang waktu itu Nikodemus masih belum tahu siapa Tuhan Yesus dan belum bertobat. Kalau melihat dari segi usia pasti Nikodemus lebih tua dari pada Tuhan Yesus tetapi ia mau datang kepada Tuhan Yesus yang masih muda untuk bertanya tentang kebenaran ajaran Tuhan Yesus.

6. Garis-Garis Besar Injil Yohanes 3:1-21

Garis-garis besar dalam Injil Yohanes 3 :1-21 ini adalah sebagai berikut :

(5)

2. Agar manusia bisa masuk ke dalam kerajaan Allah harus dilahir barukan oleh Roh Kudus artinya harus bertobat (ayat 5);

3. Supaya manusia tidak binasa dan bisa masuk ke dalam kerajaan Allah manusia harus percaya kepada Tuhan Yesus (ayat 15 dan ayat 18);

4. Respon dari lahir Baru manusia membuat manusia tersebut melakukan perbuatan-perbuatan yang benar di dalam Allah (ayat 21);

5.Secara keseluruhan Rasul Yohanes menekankan supaya kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, Anak Allah yang sejati (Pasal 20:31).

7. Tujuan Dituliskan Injil Yohanes 3:1-21

Pada (ayat 2) Nikodemus mengatakan ‘kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.’ Kata kami di sini mungkin mewakili orang-orang Farisi dan pemuka agama lainnya. Ada dua penekanan dalam pernyataan yang disampaikan oleh Nikodemus, yang pertama, “Guru yang diutus Allah,” dan kedua “disertai Allah” (ayat 3) tetapi jawaban Tuhan Yesus untuk menanggapi Nikodemus sepertinya tidak nyambung. Maksud Tuhan Yesus menjawab tidak nyambung disni adalah Dia ingin Nikodemus harus bertobat atau dilahirbarukan dulu sehingga mengerti bahwa Yesus itu lebih dari pada Guru yang baik.

Tujuan Tuhan Yesus berkata kepada Nikodemus sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah (ayat 3-7). Adalah sebagai berikut :

(6)

3:7 Tuhan Yesus berkata pada Nikodemus, kamu harus dilahirkan kembali, tetapi itu bukan pekerjaan mu melainkan pekerjaan Allah.

Berarti lahir baru adalah rohani yang sudah mati kemudian dihidupkan oleh Tuhan. Dalam konteks percakapan Nikodemus dengan Tuhan Yesus, Nokodemus melihat secara fsik / lahiriah berdasarkan mukjizat yang dilakukan Tuhan selama pelayanan-Nya, tetapi yang dimaksud Tuhan Yesus adalahhidup rohani dari Nikodemus. Ini sebabnya Nikodemus tidak nyambung karena Tuhan Yesus berbicara bukan hal-hal yang dapat dilihat dengan mata jasmani melainkan mata rohani, dengan kata lain, orang yang lahir baru adalah orang yang tadinya buta rohani kemudian dicelikkan rohaninya oleh Allah. Pada konteks ini cukup unik ketika Tuhan Yesus menyambut Nikodemus, karena tidak biasanya Tuhan Yesus memperlakukan orang Farisi dengan baik. Tuhan Yesus selalu memaki orang Farisi sebagai ular beludak, kuburan yang dalamnya penuh kebusukan, orang buta, dan lain sebagainya. Tetapi ada halnya yang lain ketika menyambut Nikodemus. Maksud Tuhan Yesus kepada Nikodemus adalah jika rohaninya tidak dihidupkan terlebih dahulu, ia tidak mungkin melihat Kerajaan Allah.

(7)

Pada konteks ini Tuhan Yesus berkata “tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (ayat 3)lalu kemudian berkata “tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (ayat 5) ini berarti, bukan kita yang memilih Tuhan, tetapi Tuhan yang memilih kita,dalam konteks pengertian lahir baru,Kita yang buta dan mati rohani tidak mungkin dapat menghidupkan dan membuka mata rohani kita sendiri. Harus Allah yang berinisiatif, bukan kita, setelah itu kita dapat melihat diri kita, melihat Allah yang benar dan kemudian bertobat. Dengan demikian harus lahir baru dahulu baru bisa bertobat.

Kedua, tujuan Tuhan Yesus ingin mengatakan kepada Nikodemus dan pada kita semua bahwa dengan semua kepemimpinan dan kedudukan kita yang tinggi tetapi tanpa kasih karunia Allah kita tidak mungkin bisa mengerti hal-hal rohani. Setelah Tuhan Yesus menjelaskan tentang kelahiran baru, Diajuga menjelaskan tujuan Kerajaan Allah, (ayat 16) “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Maksud Tuhan Yesus adalah agar Nikodemus jangan hanya memikirkan hal-hal lahiriah saja tetapi memikirkan hal hal rohani, yaitu Kerajaan Allah (ayat 13-21).

III. Kesimpulan

1. Mari kita sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus jangan seperti Nikodemus tidak bisa melihat bahwa ia buta. Jangan kemudian kita berpikir kalau Nikodemus sebagai pemimpin agama tidak mengerti, maka kita tidak perlu belajar untuk tidak mengerti Firman Tuhan;

2. Kita tetap perlu belajar dengan baik, orang Yahudi terkenal sebagai orang-orang yang suka dan tekun untuk belajar. Termasuk murid-murid Tuhan Yesus, mereka ikutbelajar selama 3,5 tahun pada Tuhan Yesus. Mereka mendengar dan melihat apa yang dikatakan dan dilakukan Yesus;

(8)

kita, maka kita bisa mengerti hal-hal rohani yang pada waktu itu tidak dapat dimengerti oleh Nikodemus;

4. Mari kita bertekun untuk belajar supaya kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang sejati (Pasal 20:31), dan agar oleh iman kita memperoleh hidup yang kekal dalam Tuhan (Pasal 16:28).

5. Kita sebagai orang Kristen harus terus menerus bertahan dan percaya hanya bahwaTuhan Yesus adalah Juruselamat satu-satunya bagi hidup kita sehingga kita tidak tersesatkan oleh ajaran-ajaran palsu yang semakin menyebar luas dilingkungan dimana kita berada (Markus 13:22);

6. Mari kita bersungguh-sungguh dan jangan hanya melihat hal-hal lahiriah seperti yang terjadi kepada Nikodemus namun jika kita ingin memperoleh hidup yang kekal maka kita harus percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat hidup kita (Pasal 3:15) dengan percaya pada Tuhan, maka kita dibebaskan dari hukuman dosa oleh darah Yesus Kristus (Pasal 3:18).

Sumber Bacaan :

1. Alkitab

2. http://jameswidodo-heart.blogspot.co.id/2010/08/studi-perjanjian-baru-injil-yohanes.html

3. http://www.griingagel.org/index.php?

option=com_content&view=article&id=191:ringkasa-khotbah&catid=6:ringkasan-khotbah&Itemid=15

4. https://www.facebook.com/christian.answers.ind/posts/ 470297943058323

5. http://gkkbybaru.org/?page_id=1037

6. http://jurnalilmiahiksm.blogspot.co.id/2015/03/pak-tentang-injil-yohanes.html

7. http://www.grii-ngagel.org/index.php?

option=com_content&view=article&id=134:ringkasan-khotbah&catid=6:ringkasan-khotbah&Itemid=15

Oleh:

Referensi

Dokumen terkait