• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLASTISITAS OTAK PERKEMBANGAN SARAF DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PLASTISITAS OTAK PERKEMBANGAN SARAF DAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PLASTISITAS OTAK PERKEMBANGAN SARAF DAN

KERUSAKAN OTAK

Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biopsikologi. Dosen Pembimbing : Rizki Dawanti, M.Psi, Psi.

Disusun Oleh :

Ilham Saputro 46117310018

Pia Garini Jati 46117310023

Fatma Maghfirah Harahap 46117310036

Imran Khadafi 46117310042

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCUBUANA

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

...2

BAB I PENDAHULUAN

...3

BAB II PLASTISITAS

...4

2.1 Perkembangan Sistem Saraf...4

2.2 Definisi Plastisitas Otak...6

2.3 Penyebab Kerusakan Otak...6

2.4 Epilepsi...11

2.5 Respon Neuroplastik terhadap Kerusakan Sistem Saraf...14

2.6 Neuro Plastisitas dan Penanganan kerusakan Sistem Saraf 16

BAB III KESIMPULAN

...17

Daftar Pustaka

...18

(3)

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Otak merupakan system saraf pusat yang rentan dan mudah menerima cidera atau penyebab-penyabab lain yang mengurangi fungsi otak tersebut.

Di lain sisi otak juga mempunyai kemampuan luar biasa untuk memperbaiki kerusakannya secara mandiri.

Dengan makalah ini akan dibahas mengenai penyebab kerusakan otak dan kemampuan otak untuk merecovery fungsi-fungsi yang terganggu.

.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Apa definisi Plastisitas otak?

2. Apa saja jenis kerusakan otak? 3. Apa penyebab kerusakan otak?

4. Apa peranan plastisitas otak dalam pemulihan?

1.3. TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah

1. Mengetahui berbagai penyebab kerusakan otak dan penyakit neuropsikologis. 2. Mengetahui kemampuan neuroplastisitas dan penanganan kerusakan sistem saraf. 3. Mengetahui respons neuroplastik terhadap kerusakan sistem saraf.

BAB II

ISI

(4)

A.

PERKEMBANGAN SISTEM SARAF

Urutan perkembangan system saraf

1. Ovum dan sperma menyatu menjadi zigot 2. Zigot membelah menjadi 2 sel

3. 2 (dua) sel membelah dan menjadi 4 sel

4. Sel terus membelah dan berlipat ganda (MULTIPLIKASI) 5. Sampai terbentuk Organisme

Untuk membentuk organisme, sel-sel harus melalui hal-hal sbb:

1. Terdeferensiasi

contoh: sebagian harus menjadi sel otot, neuron-neuron multipolar, sel-sel glia dll.

2. Sel-sel harus menuju tempat yang tepat dan menyelaraskan diri dengan sel-sel sekitarnya untuk membentuk struktur-struktur tertentu

3. Sel-sel harus menjalin hubungan fungsional yang tepat guna dengan sel-sel lainnya

Untuk memenuhi 3 hal diatas, sel-sel harus melalui fase sbb:

1. INDUKSI PELAT NEURAL

Pelat neural adalah jaringan kecil di lapisan endotermal (terluar) embrio. Pelat neural melipat dan membentuk neural tube.

(5)

Adalah proses melipatgandakan sel-sel yang terjadi di zona ventrikuler.

3. MIGRASI DAN AGREGASI

Migrasi adalah proses perpindahan sel-sel yang sudah berlipat ke tempat yang tepat.

Agregasi adalah proses penyelarasan neuron-neuron dengan neuron –neuron lain yang sedang berkembang untuk membentuk struktur sitem saraf

4. PERTUMBUHAN AKSON DAN PEMBENTUKAN SINAPSIS

Setelah neuron berpindah ke tempat yang tepat, akan membentuk akson dan dendrit.

Neuron dapat menciptakan sendiri akson dan diantara neuron-neuron tersebut akan terbangun sinapsis.

5. KEMATIAN NEURON DAN PENYUSUNAN ULANG SINAPSIS

Neuron yang dihasilan adalah 50% lebih banyak yang dibutuhkan, sehingga akan muncul neuron yang mati karena gagal bersaing mendapatkan bahan kimia untuk mempertahankan hidup.

Ketika neuron mati akan meninggalkan ruang kosong dan akan diisikan oleh neuron baru sehingga akan muncul sinapsis baru.

B.

Definisi Plastisitas Otak

Plastisitas berasal dari bahasa Yunani ‘plaistikos’ yang berarti ‘membentuk’.

Plastisitas otak atau neuroplastisitas adalah kemampuan system saraf otak untuk beradaptasi dan memodifikasi organisasi secara structural dan fungsional terhadap kebutuhan dan stimulus yang bisa berlangsung terus sesuai kebutuhan dan stimulasinya.

Mekanisme ini merupakan mekanisme kompleks yang mellibatkan:

(6)

Saat ini otak dipahami otak mampu menyusun kembali jalur-jalurnya, sambungan-sambungannya dengan menciptakan koneksi baru dan bahkan menciptakan neuron baru. Penelitian modern membuktikan bahwa otak terus membangun jalur neural baru dan mengubah jalur yang telah ada sebagai hasil adaptasi pada pengalaman baru, mempelajari informasi baru dan menciptakan memori baru.

C.

Penyebab Kerusakan Otak

Beberapa penyebab kerusakan otak yaitu : tumor otak, gangguan-gangguan

serobrovaskuler, closed-head injuries, infeksi otak, neurotoksin, dan faktor-faktor genetik.

1. Tumor otak

Tumor atau neoplasma (pertumbuhan baru). Adalah masa sel yang tumbuh secara independen dari seluruh bagian tubuh lainnya. Dengan kata lain tumor adalah kangker. Sekitar 20% tumor pada otak manusia adalah meningiomas atau encapsulated tumor adalah tumor yang tumbuh dalam selaputnya sendiri.

Meningiomas tumor yang tumbuh diantara meninges, tiga selaput yang menutupi sistem saraf pusat. Tumor ini dapat mempengaruhi funsi otak hanya dengan

tekanan yang diakibatkannya pada jaringan disekitarnya, tumor ini biasanya adalah benign tumors (tumor jinak) tumor yang dapat diangkat melalui oprasi dengan resiko kecil pada pertumbuhan lebih lanjut pada tubuh.

Selain meningiomas, sebagian tumor bersifat menginfiltrasi. Infiltrating tumors (tumor yang menginfiltrasi) adalah tumor yang tumbuh menyebar melalui jaringan sekitarnya. Tumor ini biasanya adalah malignant tumors (tumor ganas). Tumor ini sulit dibuang sepenuhnya, dan setiap jaringan yang bersifat kanker yang tertinggal setelah operasi dan akan terus tumbuh.

(7)

penyakit dari satu organ ke organ lain. Banyak tumor otak metastatik yang bermula sebagai kanker paru-paru, peluang untuk sembuh dari kanker yang sudah

menyerang dua tempatatau lebih sangat kecil.

Tumor terenkapsulasi yang tumbuh di saraf kranial VIII disebut acoustic neuromas (nuromas akustik: neuromas adalah tumor yang tumbuh disaraf atau traktus).

2. STROKE (Gangguan Serebrovaskuler)

Stroke adalah gangguan serebrovaskuler yang onsetnya tiba-tiba, yang menyebabkan kerusakan otak. Ada dua tipe utama stroke yaitu: pendarahan serebral (cerebral hemorrhage) dan iskemia serebral (cerebral ischemia). Di

amerika serikat, stroke adalah penyebab kematian tertinggi ke tiga dan merupakan penyebab paling sering untuk disabilitas pada orang dewasa. Konsekuensi yang seri ng dijumpai dari stroke adalah anemia, afasia (kesulitan berbicara), dan koma.

Daerah jaringan yang mati sekarat yang diakibatkan oleh stroke disebut infarct (infark). Di sekitar infark terdapat daerah disfungsional yang disebut

penumbra. Jaringan dipenumbra dapat pulih atau mati, tergantung berbagai macam faktor, dan tujuan penanganan setelah stroke adalah berusaha menyelamatkannya.

Pendarahan serebral (cerebral hemorrhage)

Pendarahan serebral atau pendarahan di otak, terjadi ketika pembuluh darah

serebral pecah dan darah mengalir ke jaringan neural disekitarnya dan merusaknya. Bursting aneurisms (aneurisma yang pecah) adalah penyebab pendarahan

intraserebral. Aneurisms adalah dilasi (pembesaran). Aneurisma dapat bersifat kongenital (ada pada saat lahir) atau dapat diakibatkan oleh paparan racun atau infeksi vaskuler. Individu-individu yang memiliki anrisma seharusnya berusaha sebisanya untuk menghindari tekanan darah tinggi atau aktivitas berat.

Iskemia serebral (cerebral ischemia)

(8)

1. Trombosis (trombosis) adalah sebuah sumbatan yang disebut thrombus terbentuk dan memblokir aliran darah ditempat pembentukannya. Sebuah trombus dapat terdiri dari bekuan darah, lemak, minyak, gelembung udara, sel-sel tumor atau kombinasinya.

2. Embolism (embolisma) disebut embolus dibawa oleh darah dari pembuluh yang lebih besar ke pembuluh yang lebih kecil.

3. Arterischlerosis (arteriosklerosis) dinding pembuluh darah menebal dan salurannya menyempit. Biasanya sebagai akibat penumpukan lemak, penyempitan ini pada akhirnya dapat menghasilkan penyumbatan total pembuluh darah.

Banyak kerusakan yang dihasilkan oleh iskemia serebral yang hanya

membutuhkan waktu satu atau dua hari untuk berkembang penuh dan secara paradoksikal. Sebagai neurotransmiter otak itu sendiri berperan kunci dalam perkembangannya. Banyak kerusakan otak yang terkait dengan stroke adalah konsekuensi pelepasan eksesif neurotransmiter asam amino eksitatorik dalam glutamat tertentu, neurotransmiter esitatorik yang paling menonjol diotak.

Kerusakan otak yang di induksikan iskemia memiliki tiga properti penting,

1. Ia membutuhkan beberapa waktu untuk berkembang. Segera setelah episode iskemik serebral temporer selama 10 menit biasanya hanya ada sedikit atau tidak ada kerusakan otak, tapi kehilangan neuron yang substensial dapat di deteksi sehari atau dua hari kemudian.

2. Kerusakan otak yang induksi iskemia tidak terjadi merata di seluruh tubuh bagian otak. Yang paling rentan adalah neuron-neuron di daerah-daerah tertentu di hipokampus.

3. Mekanisme-mekanisme kerusakan yang di induksikan iskemia bervariasi dari struktur-struktur dalam otak.

Salah satu implikasi penemuan bahwa pelepasan glutamat yang eksesif menyebabkan banyak kerusakan otak yang terkait dengan stroke adalah

(9)

binatang-binatang laolatorium, tapi belum ada yang terbukti membatasi kerusakan otak akibat stroke pada manusia.

3. . Closed-Head Injuries

Adalah Cedera Otak yang dihasilkan oleh benturan yang tidak menetrasi tulang tengkorak .

Contusions (kontusi) adalah cedera kepala tertutup yang melibatkan kerusakan pada sistem sirkulatorik sereba. Kerusakan semacam ini menghasilkan pendarahan dalam yang mengakibatkan hematoma (memar) • Kontusi sering mengalami benturan yang disebut Contrecoup Injuries (benturan

yang menyebabkan otak menabrak ke bagian dalam tulang tengkorak.

Concussion (Konkusi) ialah gangguan kesadaran setelah terjadi benturan di kepala.

Punch-drunk syndrome adalah dementia (kemunduran intelektual secara umum)

4.Infeksi Otak

Invasi Otak oleh Mikroorganisme disebut infeksi otak, dan inflamasi yg diakibatkannya disebut enchepalitis (baca : ensefalitis).

Ada 2 (dua) tipe infeksi otak :

a. Infeksi Bakterial adalah ketika bakteri menginfeksikan otak, mereka sering kali menyebabkan pembentukan cerebal abscess (kantung nanah di otak).

b. Inveksi Viral terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :

- Rabies (yang di tularkan melalui gigitan hewan yang menggila)

Contoh : meningkatkan probabilitas binatang gila yg biasanya

menyerang dg mengigit. Seperti anjing, kucing, rakun, kelelawar dan tikus. Utk menyerang otak paling sedikit 1 bulan setelah dikontraksikan.

Efek : sangat mematikan

- Virus mumps (gondong) dan Herpes (Virus-virus yang dapat menyerang sistem saraf yang tidak memiliki afinitas khusus). Virus ini menyebar ke otak, biasanya menyerang jaringan2 tubuh lainnya.

5. Neurotoksin

Sistem saraf yang dapat dirusak oleh paparan salah satu diantara beragam bahan kimia beracun, yang dapat memasuki sirkulasi umum dari traktus gastrointestinal,

(10)

Contoh : Logam-logam berat seperti Merkuri dan timah dapat terakumulasi (menumpuk) di otak dan merusaknya secara permanen.

6.Faktor-Faktor Genetik

Sel manusia normal mempunyai 23 pasang kromosom. Akan tetapi kadang-kadang kecelakaan saat pembelahan sel terjadi dan sel telur yang sudah dibuahi menjadi sebuah kromosom abnormal atau kromosom-kromosom normal yang jumlahnya abnormal.

Jadi ketika sel telur yang telah dibuahi membelah dan membelah lagi, anomali kromosomal ini terduplikasi di setiap sel tubuh.

Down Syndrome adalah gangguan genetik yang bukan disebabkan oleh gen yang cacat, tetapi oleh sebuah kecelakaan genetik, yang terjadi pada sekitar 0,15% kelahiran.

7. Kematian Sel Terprogram

Neuron dan sel-sel lain-nya memiliki program genetik untuk menghancurkan dirinya sendiri melalui proses yang disebut Apoptosis

Peran dari Apoptosis adalah :

• Memainkan peran kritis dalam perkembangan awal dengan mengeliminasi neuron-neuron ekstra.

• Berperan dalam kerusakan otak, bahkan ke-6 (enam) dari kerusakan otak di atas dapat menghasilkan kerusakan neural, sebagian dengan mengaktifkan program

Apoptotik Destruksi-Sel.

Apoptosis sebuah neuron berlangsung secara gradual, dimulai dengan penciutan badan sel. Setelah itu ketika bagian-bagian neuron itu mati, puing-puing yang dihasilkannya dibungkus dalam vasikel. Akibatnya tidak ada inflamasi dan kerusakan pada sel-sel yang berdekatan dipertahankan pada tingkat minimum.

C . PENYAKIT NEUROPSIKOLOGIS

1. Epilepsi

Adalah Epileptic Seizure (kejang-kejang).

Tapi tidak semua orang yang mengalami kejang dianggap mengidap epilepsi. Beberapa penyebab Epilepsi ialah termasuk virus neurotoksin, tumor, dan pukulan di kepala.

(11)

buruk, perhatian yang khas, perasaan akrab yang tidak jelas, halusinasi, atau dada sesak).

• Partial Seizures adalahSeizures yang tidak melibatkan seluruh otak. Ada 2 (dua) kategori utama Partial Seizures :

a. Simple Partial Seizures (yang gejalanya terutama bersifat sensori atau monorik atau keduanya)

b. Complex Partial Seizures (yang sering kali terbatas pada lobus temporal). • Generalized Seizures adalah yang melibatkan seluruh Otak. Ada 2 (dua) kategori

Generalized Seizures :

a. Seizures Grand Mal (masalah besar) adalah hilangnya kesadaran, kehilangan keseimbangan.

b. Seizures Petit Mal (masalah kecil) adalah kesadaran yang berhubungan dengan penghentian perilaku yang sedang berlangsung, pandangan kosong, dan kadang- kadang kelopak mata yang berkedip-kedip.

2. Penyakit Parkinson

Adalah gangguan gerakan di usia paruh baya dan tua yang menimpa sekitar 0,5% populasi. Gejala-gejala penyakit Parkison mungkin sangat ringan tidak lebih dari kaku atau tremor ringan di jari jemari tetapi tingkat keparahannya meningkat secara tak terhindarkan seiring bertambahnya umur. Gejala paling lazim gangguan yang sudah berkembang penuh adalah tremor yang nyata selama tidak aktif kaku otot, kesulitan untuk memulai gerakan, gerakan yang lamban, dan wajah seperti topeng. Para korban penyakit Parkinson menganggap dirinya seperti dirinya terperangkap dalam tubuh yg tdk dapat mereka kontrol. Penyakit Parkinson tampaknya tidak memiliki penyebab tunggal ; cacat gen, infeksi otak, stroke, tumor, cedera otak traumatis dan neurotoksin. Di kebanyakan kasus tidak ada penyebab yang jelas dan tidak ada riwayat keluarga. Gejala penyakit Parkinson dapat dikurangi dengan cara ;

1. Suntikan L-dopa ( bahan kimia dopamin yang disintesis)

2. Deep Brain Stimulation yaitu penanganan dimana stimulasi elektrik

intensitas – rendah di terapkan secara terus menerus ke sebuah daerah otak melalui elektroda yang diimplantasikan secara stereotaksik

3. Penyakit Huntington

(12)

awalnya adalah fidgetness (kegelisahaan) yang meningkat. Akibatnya adalah tidak dapat makan sendiri, tidak mampu mengontrol buang air besarnya, atau tidak dapat mengenali anak-anaknya sendiri. Penyakit ini tidak ada obatnya, kematian

biasanya terjadi sekitar 15 tahun setelah munculnya gejala-gejala pertama. Ini berarti penyakit Huntington dari generasi ke generasi oleh sebuah gen dominan. Gen dominan tersebut diidentifikasi dan dikarakterisasikan pada tahun 1993 penyakit ini dinamai Huntington. Bila salah satu ayah/ibu anda mengembangkan penyakit Huntington peluang anda untuk mengembangkan 50%.

4. Multiple Sclerosis (MS)

Adalah sebuah penyakit progresif yang menyerang mielin akson-akson di sistem saraf pusat. Penyakit ini biasanya menyerang orang-orang muda saat mereka mulai memasuki masa dewasanya. Gejala – gejala Multiple Sclerosis lanjut adalah

gangguan visual, kelemahan otot, mati rasa, tremor dan ataksia (kehilangan

koordinasi motorik). Studi Epidemiologis memberikan bukti faktor lingkungan dan genetik adalah penyebabnya.

Contoh utk faktor lingkungan : Sclerosis Multiple ini lebih sering muncul di kalangan orang – orang yang masa kanak2nya dihabiskan di lingkungan yang dingin. Ada sejumlah obat yang telah ditemukan efektif memperlambat progresi Sclerosis Multiple tapi sampai saat ini masih belum ada obatnya.

5. Penyakit Alzheimer

Adalah penyebab paling lazim untuk demensia (berumur 40 tahun), tahap-tahap awalnya sering kali ditandai dengan penurunan selektif ingatan, Tahap-tahap pertengahannya ditandai oleh konfusi, iritabilitas, kecemasan, dan deteriorasi (kemunduran) bicara, dan pada tahap lanjut adalah sulitnya menelan serta mengontrol kandung kemih.

Adalah perkembangan progresif dan intensifikasi konvulsi yang ditimbulkan oleh serangkaian stimulasi otak priodik.

Dua karakteristik penentu penyakit ini adalah :

1. Neurofibrillary Tangles yaitu kekusutan protein seperti benang kusut di sitoplasma neural

(13)

Orang dengan korban Alzheimer di keluarganya memiliki peluang 50% untuk menjadi korban. Metode pengobatannya adalah imunoterapiutik yaitu

menggunakan vaksin aminoid untuk mengurangi timbunan plak dan memperbaiki performa ingatan.

D. RESPON NEUROPLASTIK TERHADAP KERUSAKAN SISTEM SARAF

Kerusakan pada sistem saraf dapat memicu 4 (empat) respon neuroplastik : 1. Degenerasi Neural

2. Regenerasi Neural 3. Reorganisasi Neural

4. Pemulihan Fungsi setelah kerusakan otak

1. Degenerasi Neural

Jika terjadi cidera pada sel saraf, maka akan terjadi degenerasi seluruh neuron karena tidak terjadi sintesis protein. Pada akhirnya neuron akan mati dan ruangan yang ditinggalkan akan diganti dengan jaringan parut.

Adalah komponen lazim perkembangan dan penyakit otak. Ada 2 (dua) macam degenerasi :

a. Degenerasi Anterograd adalah degenerasi segmen distal yaitu segmen akson yang dipotong diantara tempat pemotongan itu dan terminal-terminal sinaptiknya.

degenerasi segmen proksimal -> segmen akson yang dipotong diantara tempat pemotongan itu dan badan sel.

b. Degenerasi Retrograd adalah degenerasi segmen proksimal yaitu segmen akson dipotong diantara tempat pemotongan itu dan badan sel.

2. Regenerasi Neural

Adalah neuron-neuron rusak yang tumbuh kembali, tidak berjalan sukses pada mamalia dan vetebrata-vetebrata tingkat tinggi lainnya seperti yang terjadi pada kebanyakan invertebrata dan vertebrata tingkat rendah.

(14)

Regernerasi nyari tidak tejadi lagi di CNS (sistem saraf pusat) mamalia dewasa, dan hanya terjadi paling jauh adalah proses hit and miss pada sistem PNS (sistem saraf periferal/tepi).

3. Reorganisasi Neural

Beberapa studi tentang reorganisasi neural pasca kerusakan telah difokuskan pada korteks sensori motoric dari hewan-hewan laboratorium.

Reorganisasi kerusakan terinduksi dari korteks sensori dan motorik primer telah dikaji dibawah dua kondisi.

A. Reorganisasi Kortikal Pasca Kerusakan pada Manusia

Temuannya konsistensi dengan hipotesis bahwa ada kompetisi terus menerus untuk mendapatkan ruang kortikal diantara sirkuit-sirkuit fungsional.

Misal, pada tuna netra ada ekspansi neuron ke korteks auditori, dan somatosensori, sehingga daya dengar dan raba mereka lebih peka.

B. Mekanisme Reorganisasi Neural

Dua macam mekanisme diduga menjelaskan atas reorganisasi sirkuit-sirkuit neural, adalah yaitu:

1. penguatan penghubungan yang sudah ada, mungkin melalui pelepasan dari hambatan.

2. penciptaan penghubungan-penghubungan baru melalui pertunasan kolateral.

4. Pemulihan Fungsi Setelah Kerusakan Otak

Adalah sebuah fenomenon yang baru sedikit sekali dipahami. Ada dua alasan kesulitan dalam memahami pemulihan fungsi sitem saraf, yaitu:

a. Sulit untuk melaksanakan eksperimen terkontol terhadap pasien yang mengalami kerusakan otak.

b. Kerusakan sistem saraf mungkin menimbulkan beragam perubahan kompensatorik yang dapat dengan mudah dikacaukan dengan pemulihan fungsi yang sesungguhnya.

Tetapi ada hasil study menyebutkan pemulihan otak dapat dipengaruhi oleh hal-hal sbb:

 Ukuran lesi (luas vs sempit? umbra vs penumbra?)

 Umur (bgmn bayi vs orang dewasa vs lanjut usia?)

 Jenis kelamin (bgmn lelaki vs wanita?)

 Tipe/perjalanan kerusakan (mendadak vs perlahan?)

(15)

 Fungsi dari area tersisa

 Pengalaman (didapat dari specific training)

 Pemakaian/latihan motorik/ (dari therapeutic intervention)

 Lingkungan

 Intervensi obat-obatan (pharmacotherapy)

V. NEUROPLASTISITAS DAN PENANGANAN KERUSAKAN SISTEM SARAF

Penemuan penemuan mutakir tentang neuroplastisitas dapat diterapkan di dunia medis dengan metode penaganan sbb:

1. Mengurangi kerusakan otak dengan memblokir Neurodegenerasi

Beberapa studi pada binatang menunjukan bahwa ada kemungkinan untuk mengurangi kerusakan otak dengan memblokir degenerasi neural pada pasien manusia.

2. Membantu Pemulihan dari Kerusakan CNS dengan Membantu Regenerasi

Meskipun regenerasi biasanya tidak terjadi pada CNS mamalia, beberapa studi pada hewan-hewan laboratorium menunjukan bahwa hal itu dapat diinduksikan.

3. Membantu Pemulihan dari Kerusakan CNS denagn Neurotransplantasi

Beberapa upaya untuk menangani kerusakan otak melalui neurotransplantasi telah dilakukan melalui dua macam yaitu :

a. Mentransplantasi Jaringan Fetal kedalam daerah yang rusak. b. Mentransplantasi kultur batang sel.

4. Membantu Pemulihan dari Kerusakan CNS dengan Latihan Rehabilitas

(16)

b. Cedera Tulang Belakang salah satu pendekatannya yaitu dengan di topang oleh harnes diatas tradmill (ban berjalan)

c. Latihan Kognitif dan Fisik

BAB III

KESIMPULAN

1. Pemulihan sebenarnya (true recovery) pada otak mungkin terjadi pada situasi tertentu. Kompensasi mungkin bisa lebih menonjol dibanding dengan pemulihan sebenarnya bila kompensasi dikedepankan maka pemulihan sebenarnya tidak akan terjadi. Pasien harus tahu kapan mengembangkan pemulihan sebenarnya atau kompensasi, karena pemulihan sebenarnya memungkinkan gerakan fungsional yang efektif dan efisien walaupun akan terjadi kelambatan kemajuan gerak fungsional.

2. Proses pembelajaran dan latihan dini lebih efektif daripada intervensi yang terlambat, semakin intens latihan menghasilkan outcome yang lebih baik, semakin spesifik jenis latihan, semakin baik hasil fungsionalnya. Pemulihan maksimal terjadi pada masa-masa awal (golden period) tetapi pemulihan dapat terus berlangsung hingga beberapa tahun (jangka panjang). Study pada otak hewan, latihan motorik memperkuat hubungan neuron yang ada dan menciptakan hubungan yang baru. Pada manusia, latihan motorik menghasilkan perubahan fungsional di dalam otak.

3. Informasi yang masuk dan diterima memori jangka pendek hanya merupakan fenomena biolistrik yang berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam. Keberhasilan pembelajaran dan latihan terjadi, bila informasi ditransfer ke memori jangka panjang sehingga dapat diingat lebih lama Proses transfer informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang melalui strategi latihan, ulangan, perhatian dan asosiasi

(17)

bisa dianalogikan dengan otot, dimana semakin diaktifkan semakin baik hasil yang diperoleh. Neural Plasticity dapat terjadi tidak hanya pada pemulihan kemampuan motorik dan sensorik, tetapi juga pada kemampuan memori, penglihatan ataupun bicara, bahkan beberapa tahun setelah stroke, plastisitas otak dapat terus terjadi sepanjang kehidupan.

Daftar Pustaka

Media Elektronik, Google Search : Biopsikologi – Plastisitas Otak

John P.J. Pinel 2009, BIOPSIKOLOGI. Jakarta: Penerbit Pustaka Pelajar

School of Physiotherapy, 2001, Physiotherapy Studies 1: Neurological Physiotherapy, School of Physiotherapy The University of Melbourne.

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi yang tergambar dari hasil penelitian ini bahwa pemahaman mahasiswa tentang himpunan dan operasi biner mempengaruhi pemahaman mahasiswa tentang grup. Mahasiswa yang

Jika dilihat dari aspek sejarah dakwah Rasulullah s.a.w suatu ketika dahulu, golongan mualaf atau saudara baru yang memeluk Islam telah mendapat sokongan dan jaminan daripada

Sesungguhnya banyak manusia di zaman kita ini senantiasa berada dalam kenikmatan Allah, mereka memenuhi perut mereka dengan berbagai makanan dan minuman, memakai pakaian yang

[Lihat

Hal ini karena pada semakin rendah pemunculan mata air, maka semakin lama waktu sirkulasi air tanah di dalam akifer serta jarak antara daerah imbuhan air dengan daerah

Yang dimaksud opsi saham dalam SE-13/PJ.43/1999 adalah janji atau penawaran yang diberikan oleh suatu perusahaan di luar negeri yang telah menjual sahamnya di bursa efek di luar

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan guru PPKn, Wali Kelas dan Guru BK dapat disimpulkan bahwa rekomendasi pada anak yang belum mencapai sikap sosial yang diinginkan