• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Strategi Investasi Bioenergi da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Potensi Strategi Investasi Bioenergi da"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Potensi - Strategi Investasi Bioenergi dan

Pembangkit Listrik Biomassa untuk

mendukung KEK MALOY, Provinsi Kaltim

Seri Pengantar Bisnis

Bioenergi

Dr. M. Syukri Nur

1

dan Mufaqih J. Roben

2

1. Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan, Universitas Darma Persada,

Jakarta dan Direktur Proyek di PT. Insan Fajar Mandiri Nusantara, Serta Pengelola website: http://bioenerginusantara.com.

2. Analis Senior Pembiayaan Proyek Energi Terbarukan, Tim Kerja Bioenergi Nusantara.

(2)

• Bioenergi sebagai salah satu sumber energi terbarukan menjadi sebuah harapan besar dalam pemenuhan energi nasional. Kehadiran harapan ini karena untuk memenuhi tuntutan lingkungan, ekonomi, dan sosial pada tingkat daerah, nasional, dan internasional.

• Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki potensi biomassa dari limbah hasil pengolahan subsektor perkebunan, kehutanan, dan pertanian yang dapat diubah menjadi energi listrik dan produk bioenergi.

• Kaltim juga memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MALOY yang langsung

berhadapan dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yaitu Selat Makassar. Posisi strategi itu harus dimanfaatkan untuk ekspor bioenergi ke manca negara seiring dengan upaya pemenuhan pasokan listrik di sentra-sentra pertanian.

• Merangkai POTENSI dan KEPENTINGAN ini merupakan pemicu untuk menyajikan konsep yang berjudul “Potensi - Strategi Investasi Bioenergi dan Pembangkit Listrik Biomassa untuk mendukung KEK MALOY, Provinsi Kaltim” kepada

pembaca.

• Konsep ini akan membuka diskusi-dialog kita demi kemajuan bersama.

Kata Pengantar

2

Untuk komunikasi dengan penulis: syukrimnur@gmail.com

Dr. M. Syukri Nur

(3)

D a f t a r I s i

1. Pendahuluan

2. Kerangka Pikir

3. Apakah Agroindustri Kelapa Sawit Kaltim hanya sebatas produksi CPO?

4. Potensi Pasar: Daerah perlu listrik, Internasional perlu Energi

5. Pilihan Teknologi hanya untuk listrik atau multi produk ?

6. Kelayakan Investasi akan menarik minat investor?

7. Potensi KEK MALOY sebagai muara ekspor bioenergi Kaltim?

8. Bagaimana strategi dan program mendayagunakan potensi ini?

9. Penutup – Ucapan Terimakasih.

(4)

1. Pendahuluan

4

 Kelangkaan dan makin mahalnya sumber energi fosil, serta desakan untuk lebih peduli pada penurunan kualitas pelayanan lingkungan global, merupakan pemicu untuk mendayagunakan sumber energi terbarukan.

 Sumber daya energi terbarukan berasal dari sinar matahari, angin, hidro, biomassa, dan kelautan (marine). Biomassa diubah melalui penggunaan teknologi konversi untuk mendapatkan bioenergi.

 Bagi Indonesia yang berada di wilayah tropis, memiliki potensi besar untuk mendayagunakan biomassa sebagai sumber energi terbarukan. Contohnya, Provinsi Kaltim memiliki agroindustri sawit dan posisi KEK MALOY sebagai muara ekspor energi, tanpa melupakan kebutuhan listrik yang sangat mendesak di setiap kabupaten.

 Pilihan teknologi dan dukungan infrastruktur menjadi bagian dari pertimbangan untuk menanamkan modalnya di daerah ini.

 Bagaimana potensi dan strategi untuk investasi di wilayah tersebut ? Jawabannya tersaji dalam publikasi ini.

Kebutuhan pasokan listrik untuk daerah-daerah (luar Pulau Jawa) di Indonesia sudah sangat mendesak dan menjadi tantangan utama untuk unjuk kinerja kesuksesan pendayagunaan

(5)

5

• Jenis-jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kalimantan Timur antara

lain: karet, kelapa, kopi, lada, coklat, kelapa sawit, gula aren dan lainnya yang merupakan gabungan dari beberapa tanaman perkebunan.Usaha tanaman

perkebunan ini terbagi menjadi perkebunan besar pemerintah, perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat.

• Areal perkebunan di Kalimantan Timur secara keseluruhan pada tahun 2014 adalah 1.187.421 ha dengan produksi 9.714.443 ton. Wilayah terbesar dari luas adalah perkebunan kelapa sawit. Produksi kelapa sawit mencapai 9.628.072 ton dari luas tanaman 1.020.413 ha. Produksi terbesar kedua adalah perkebunan karet sebesar 63.281 ton dan perkebunan kelapa 11.424 ton dari luas tanaman 113.485 ha dan 26.674 ha.

• Tercatat pada perkebunan besar produksi kelapa sawit mencapai 275.025 ton dari luas tanaman 22.342 ha. Sementara perkebunan besar swasta tercatat

7.118.437ton produksi kelapa sawit dengan luas 761.119 ha, dan perkebunan Rakyat memproduksi 1.654.337 ton.

• Luas hutan Kalimantan Timur tahun 2014 sekitar 8.256.767 ha.Terbagi menjadi 6 (enam) jenis hutan yaitu hutan lindung, hutan suaka alam dan wisata, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi, dan hutan pendidikan/penelitian.Dari 6 (enam) jenis hutan tersebut yang terluas adalah hutan produksi tetap dan hutan produksi terbatas masing-masing 3.024.576 ha dan 2.881.569 ha. Daerah kabupaten/kota yang

mempunyai kawasan hutan terluas yaitu Kabupaten Kutai Timur dengan luas areal hutan mencapai 2.110.024 ha

• Terkait dengan pembentukan hutan HPH dan HTI juga Program reboisasi dan rehabilitasi lahan hutan. Jumlah hutan konsesi di Kalimantan Timur sebanyak 63 perusahaan dengan luas 4.193.354 ha konsesi hutan, sementara Hutan Tanaman Industri (HTI) pada tahun 2014 tercatat 1.489.147 ha dikelola oleh 38

perusahaan perkebunan. Sumber:http://www.kaltimprov.go.id/hal-potensi-kehutanan.html

Potensi Biomassa Kaltim

(6)

2. Kerangka Pikir

6

Kerangka pikir lima paradigma

(7)

Penjelasan Kerangka Pikir

• Pada Gambar 1, tampak lima kotak berwarna kuning yang menunjukkan paradigma yang harus dibangun dan dimasukkan kedalam rencana bisnis yang terkait dengan energi terbarukan. Terutama dalam pendayagunaan biomassa menjadi energi.

• Selain paradigma tersebut, empat faktor lain yang menjadi pertimbangan dan penentu keberhasilan penerapan bioenergi adalah sumberdaya manusia, penelitian dan penerapan (R & D), manajemen, dan modal (keuangan).

• Kombinasi lima paradigma dan empat faktor tersebut harus digunakan dengan tepat pada aspek waktu, lokasi, dan kebutuhan wilayah supaya penggunaan sumberdaya energi dan manusia (tenaga-pemikiran) dapat lebih efisien.

• Manfaat yang diperoleh adalah indikator penilai keberhasilan pelaksanaan kombinasi paradigma dengan empat faktor pertimbangan tersebut. Semakin banyak manfaat ekonomi, lingkingan, dan sosial akan menunjukkan semakin berhasilnya pelaksanaan konsep ini.

7

P2: Dari limbah ke produk

P3: Dari mono ke poli

produk

P4: dari tunggal pertanian ke tautan energi

P5: Dari tumbuh

secara ekonomi ke keberlanjutan

(8)

3

Tuntutan untuk Mencapai Keberlanjutan

8

 Masyarakat dan lingkungan juga

menuntut kepedulian dari kegiatan ekonomi-pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan perusahaan.

 Lingkungan menuntut pelestarian sedangkan masyarakat menuntut peningkatan

(9)

3. Apakah Agroindustri Kelapa Sawit Kaltim

hanya sebatas produksi CPO?

9

Paradigma Lama:

Sistem agroindustri kelapa sawit hanya menghasilkan CPO, yang menjadi sumber utama pembiayaan operasional

pabrik/perusahaan, program CSR dan perlindungan lingkungan. Keuntungan perusahaan akan kecil, dan persoalan lingkungan tidak selesai.

Paradigma Baru:

(10)

10

• Limbah Sawit yang dimanfaatkan adalah tandan kosong (Empty Fruit Bunch

EFB) dan atau serat (Mesocarp Fiber-MF), sedangkan cangkang sawit (Palm Kernel Shell-PKS) tidak dimanfaatkan untuk menghindari persaingan dengan pedagang komoditi tersebut.

Agroindustri kelapa sawit tidak hanya menghasilkan CPO, tetapi juga

(11)

Perubahan Paradigma Agroindustri Sawit

(12)
(13)

13

(14)

4.

Potensi Pasar: Daerah perlu listrik,

Internasional perlu Energi

14

• Setiap kabupaten di Kaltim berpotensi

menghasilkan energi untuk menambah pasokan listrik di sekitar cluster pabrik biocoal yang juga berfungsi sebagai pembangkit listrik biomassa.

(15)

Setiap kabupaten berpotensi mendapatkan dua penghasilan yaitu penjualan

listrik ke PLN (masyarakat) dan penjualan biocoal sebagai komoditi ekspor.

15

Asumsi:

 Harga jual listrik Rp2.280,-/kWh

sesuai Permen ESDM 21 Tahun 2016.

(16)

5. Pilihan Teknologi hanya untuk listrik

atau multi produk ?

16

Pilihan teknologi sangat ditentukan pada pertimbangan teknis sistem produksi dan pemeliharaannya serta aspek ekonominya, terutama kebutuhan modal investasi

(CAPEX) dan modal kerja (OPEX). Untuk pabrik

bioenergi-pembangkit listrik yang multi produk akan memberikan keuntungan ekonomi lebih kendati CAPEX tinggi namun OPEX rendah.

Sumber: Teichmann, I., 2014. Climate Protection Through Biochar in German Agriculture: Potentials and Costs. DIW Economic Bulletin, 4(4), pp.17-26.

Pilihan proses konversi sangat menentukan jumlah gas, biochar/biocoal, dan bio-oil yang dihasilkan. Hal ini

(17)

17

Teknologi Thermal Combustion - Organic Rankine Cycle: AQYLON – Perancis

NO Indikator Penjelasan

1 Kapasitas Produksi

listrik 1 – 10 MW

2 Bahan Baku

Biomassa; Sinar Matahari; Panas Bumi;

Limbah Panas;

3 Waktu Pembangunan 12-14 Bulan

4 Sistem Pembangunan Modular – Sistem Kontainer 40 feet

5 Usia Mesin - Pabrik 20 tahun

-1. Multi input bahan baku sehingga dapat digunakan dengan pilihan asupan biomassa, sinar matahari, panas bumi, dan limbah panas dari mesin pabrik.

2. Teknologi terkemas dalam paket container –modular sehingga mudah dipindahkan dan mampu mencapai wilayah pedalaman atau daerah yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN.

3. Tersedia paket modular untuk kapasitas neto produksi listrik 500 KWe hingga 5 MWe,

4. Waktu pembangunan hanya 12 bulan, termasuk pengiriman dan pekerjaan sipil untuk pendukung pabrik.

5. Modal investasi yang terjangkau.

6. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan lebih murah.

7. Jaminan purna jual didukung oleh perusahaan dengan membuat perwakilannya di Indonesia.

Teknologi ini Hanya Menghasilkan Listrik !

(18)

18

Teknologi Gasifikasi Biomassa, Jerman

NO Indikator Penjelasan

1 Kapasitas Produksi listrik 5 – 20 MW

2 Bahan Baku Biomassa

3 Waktu Pembangunan

12-14 Bulan untuk listrik; 24 bulan untuk multi

produk

4 Sistem Pembangunan Modular

5 Usia Mesin - Pabrik 20 tahun

6 Produk Listrik, bioenergi, dan tar

Menghasilkan Listrik dan Biocoal/Biochar !

(19)

Pilihan: Teknologi dengan multi produk.

19

(20)

Dayagunakan lintasan konversi bioenergi

20

 Dayagunakan lintasan konversi energi melalui penggunaan teknologi

konversi yang sesuai dengan kondisi ekologi, sosial, ekonomi, politik (budaya) pada suatu wilayah.

 Tujuannya untuk mendapatkan nilai ekonomi yang baik tanpa

meninggalkan manfaat sosial dan upaya pelestarian lingkungan.

 Kemampuan manajemen yang profesional menjadi kuncu

(21)

6. Kelayakan Investasi akan menarik minat

Kepastian pasar harus tersedia pasar dalam skala ekonomi dengan harga yang bagus.

Sistem produksi biocoal terjamin berdasarkan kepastian mata rantai pasokan bahan baku di setiap cluster pengolahan bioocoal – pabrik/pembangkit listrik.

Sistem teknologi yang digunakan harus mampu memproduksi listrik dan biocoal secara bersamaan.

Kejelasan kerjasama antara unit bisnis dengan panduan Pemerintah Daerah. Pelaksana usaha harus professional.

Regulasi dan Kebijakan Pemerintah harus memberikan kepastian prosedur investasi dan keamanan dalam berusaha.

Investor memiliki kepastian sumber permodalan dan unit usaha yang dijalankan memenuhi syarat perbankan (bankable) dan accountable.

(22)

22

NO Kabupaten Jumlah Kluster

1 Paser 3 18 283.800 9.5 94.600

2 PPU 1 6 99.000 3.3 33.000

3 Kutai Barat 1 3 89.100 1.5 14.850

4 Kutai Kertanegara 3 12 199.650 6.7 66.550

5 Kutai Timur 5 22 363.300 12.2 121.000

6 Berau 2 7 158.400 5.3 52.800

Jumlah 15 68 1.148.400 38.5 382.800

Asumsi-Asumsi:

Perhitungan potensi energi berdasarkan penggunaan hanya limbah padat tandan kosong dan tidak menggunakan cangkang sawit karena tidak terjadi persaingan harga . dengan pedagang komoditi tersebut. Kabupaten

Mahakam Hulu belum termasuk dalam perhitungan ini.

Pemanfaatan limbah sawit (tandan kosong) akan mampu menambah pasokan listrik di setiap sentra

perkebunan – kabupaten dan memberi peluang KEK

(23)

Estimasi Produksi & Pendapatan dari Penjualan Biocoal

dan Listrik dari Limbah Sawit (Tandan Kosong)

23

382,800

Asumsi Harga Biocoal : 150 US$/Ton - FOB

(24)

24

Contoh Perhitungan setiap kluster Pabrik Kelapa Sawit & Biochar

di Kabupaten Kutai Timur

INDIKATOR KELAYAKAN

NO Nama Kluster Jumlah PKS

POTENSI IRR ROI ROE BEP

TBS

1 Muara Wahau 11 392.700 65.450 6.6 5.5 22.18 15.74 17.65 4.4

2 Kaubun

Kaliorang 3 85.800 14.300 1.4 1.2 20.99 16.85 18.70 4.6

3 Sangkulirang 3 89.100 14.850 1.5 1.3 20.99 16.85 18.70 4.6

4 Bangalon 3 89.100 14.850 1.5 1.3 20.99 16.85 18.70 4.6

5 Bengkal

-Ancalong 2 69.300 11.150 1.2 1 Disajikan dalam Studi Kelayakan

(25)

7.

Potensi KEK MALOY sebagai muara

ekspor bioenergi Kaltim?

25

(26)

26

 Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) memiliki status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diresmikan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 85 tahun 2014. KEK MBTK merupakan KEK ke-8 yang dirancang Pemerintah RI untuk zona industri, logistik dan pengelolaan ekspor produk.

 KEK MBTK memiliki luas lahan 557,34ha dengan lokasi yang sangat strategis yakni terletak di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, ini memiliki manfaat bagi investor dalam hal insentif fiskal dan non-fiskal.

 Pemerintah RI telah membangun Infrastruktur jalan ke arah Maloy, JT- Pelabuhan untuk kapal pengangkut CPO,

(27)

27

KEK MALOY MAHAKAM HULU

BERAU

CENTRAL SULAWESI

GORONTALO

EKSPOR

(28)

Potensi Pasar Produk Bioenergi ke Jepang dan

Korea Selatan

28

(29)

8.

Bagaimana strategi dan program

mendayagunakan potensi ini?

29

• Sinergi antara pemerintah daerah di tingkat Kabupaten se Kaltim perlu ditunjukkan dengan realisasi konsep ini supaya secara bertahap juga mendapatkan dukungan dari Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Gorontalo yang juga memiliki sumberdaya biomassa yang melimpah dari perkebunan sawit dan kelapa.

• Tahapan realisasi srategi dalam bentuk program kerja pemerintah dan rencana bisnis bagi perusahaan harus ada sinergi dan kemitraan yang saling memberikan manfaat dan keuntungan.

Strategi dan program pendayagunaan potensi Provinsi Kalimantan Timur, harus melibatkan empat pelaku yaitu pemerintah,

pengusaha, masyarakat, dan peneliti.

Pemerintah Pemegang regulasi dan kebijakan ini harus mampu memberikan ruang dan suasana bagi semua pihak untuk saling bersinergi.

Pengusaha Pengusaha yang telah aktif dalam industri sawit dan kehutanan di wilayah ini berupaya menangkap

peluang bisnis baru yaitu penyediaan listrik dan penjualan produk bioenergi.

Masyarakat harus memberikan dukungan untuk realisasi konsep ini demi mendapatkan peluang usaha dan pekerjaan

(30)

Penutup - Ucapan Terimakasih

P

enulis ucapkan terimakasih atas dukungan Universitas Darma Persada dan

berberapa perusahaan sehingga publikasi bertipe micro learning ini dapat

diselesaikan dan diterbitkan dalam bentuk digital kepada publik di Indonesia.

(31)

Berminat jadi Sponsor ?

Jika perusahaan anda berminat menjadi sponsor

penulisan buku seperti ini, silakan kontak melalui email

ke: info@bioenerginusantara.com atau

syukrimnur@gmail.com untuk mendapatkan informasi

lengkap.

Logo perusahaan anda akan ditampilkan dalam

lembaran khusus pada buku yang diterbitkan.

Tipe buku adalah microlearning dengan menyajikan

sebuah materi yang diawali dengan kerangka pikir dan

dlengkapi diagram atau skema.

Penulisan buku ini disampaikan ke publik dalam Bahasa

Indonesia sebagai upaya sosialisasi bioenergi kepada

masyarakat Indonesia.

Buku digital akan ditautkan di Media digital:

academia.edu, bioenerginusantara.com, dan issuu.com

Referensi

Dokumen terkait

73 dari jumlah input produksi yang digunakan jauh lebih sedikit daripada petani dengan luas lahan < 0,5 Ha sehingga biaya yang dikeluarkan pun menjadi jauh

Berdаsаrkаn hаsil ROА bаnk umum yаng terdаftаr di Bursа Efek Indonesiа tаhun 2011 hinggа 2016, bаnk yаng memiliki predikаt tertinggi аtаu kondisinyа

-Reflex tendon achiles , tungkai pasien ditekuk pada sendi lutut, kaki didorsoflexikan tendon achiles diketuk, positif terjadi plantar flexi kaki, negatif pada kerusakan S1..

Keracunan akan timbul jika seseorang menelan bakteri atau bentuk sporanya, kemudian bakteri bereproduksi dan menghasilkan toksin di dalam usus, atau seseorang mengkonsumsi pangan

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari religiusitas seperti yang dikatakan oleh Siswanto Religiusitas adalah hubungan antara manusia dengan penciptanya, serta

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi sukrosa dan kombinasi konsentrasi sukrosa dengan NAA terbaik terhadap induksi akar jeruk siam asal Kampar