• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajer dan Lingkungannya berdasarkan arsitektur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajer dan Lingkungannya berdasarkan arsitektur "

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJER DAN LINGKUNGANNYA

Disusun Oleh:

Citra Anugrah Lifany

Helen Suciati

Ira Windawati

Nandya Hudawati

Romantika Purba

Pengajar:

Pupung Purnamasari SE, MM

Program Studi Ekonomi Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERTIWI

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Manajer dan Lingkungannya” guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajeman.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Pupung Purnamasari SE, MM selaku Pembimbing dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Demikian penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Cikarang, Oktober 2015

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulis

BAB II Pembahasan

2.1. Penger

tian Manajer

2.2.

Jenis-Jenis Manajer

2.3. Fung

si, Tugas dan Peran Manajer

2.4. Peng

ertian Lingkungan

2.5. Fakto

(4)

2.6. Cara

Menjadi Manajer yang Baik

BAB III Penutup

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manajer adalah seseorang yang merencanakan dan membuat keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber-sumber daya manusia, financial, fisik, dan informasi. Manajer merupakan pimpinan atau pemimpin organisasi dalam suatu lingkungan. Dalam organisasi, istilah manager digunakan dengan berbagai istilah, yaitu direktur, rektor, pimpinan, dan sebagainya. dalam lembaga pendidikan, ada yang disebut dengan rektor, ketua umum, kepala sekolah, dan sebagainya. Manajer dewasa ini dihadapkan dengan situasi yang menarik dan menantang. Rata-rata, para eksekutif bekerja selama enampuluh jam seminggu, menghadapi permintaan yang berlimpah atas waktunya, dan menghadapi kompleksitas yang meningkat sebagai akibat dari globalisasi, persaingan domestic, peraturan pemerintah, tekanan pemegang saham, dan ketidakpastian yang berhubungan dengan internet.

Manajer memegang otoritas sebagai penentu berkembangnya suatu lembaga atau perusahaan. Kedudukannya sangat strategis karena hubungan secara langsung dengan pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang ditetapkan untuk dilaksanakan secara operasional oleh seluruh bawahannya.

Sebagian besar organisai beroprasi dalam suatu jaringan pasar lingkungan yang kompleks. Singkatnya pasar adalah suatu mekanisme untuk pertukaran antara barang dan jasa tertentu. Selain itu pula suatu organisasi selalu terkait dengan nama manajer karena suatu organisasi tidakan akan manju tanpa didalamnya terdapat manajer dan manajemennya. Di jaman dahulu pasar merupakan tempat fisik yang aktual dimana pembeli dan penjual bertemu.

(6)

2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:

Apa pengertian manajer ? Apa pengertian lingkungan?

Bagaimana kaitan antara lingkungan dan manajer ? Apa sajakah jenis-jenis manajer ?

Apa fungsi dan tugas manajer ?

Bagaimana peranan seorang manajer?

Factor apa saja yang mempengaruhi keputusan manajer?

Bagaimana cara menjadi seorang manajer yang baik?

3. Tujuan Penulis

Sesuai dengan masalah yang dihadapi, tujuan penulisan makalah ini untuk:

 menjelaskan pengertian manajer dan lingkungannya,  mengetahui kaitan manajer dengan lingkungannya,

 mengetahui beberapa fungsi, tugas dan peran seorang manajer,

 mengetahui jenis-jenis manajer,

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajer

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Manajer adalah (1) orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; (2) orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

Menurut Robert Tanembaum (2012), Manajer adalah seseorang yang mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenag formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggungjawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Sabardi (1992), Manajer adalah orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain.

Menurut Griffin (2004), Manajer adalah seseorang yang tanggung jawab utamanya adalah melaksanakan proses manajemen dalam suatu organisasi.

2. Jenis-Jenis Manajer

Manajer bagi dua jenis, yaitu:

(8)

2) Manajer Umum, bertugas mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan-satuan kerja secara keseluruhan yang mencakup beberapa kegiatan-kegiatan fungsional satuan kerja.

3. Fungsi, Tugas, dan Peran Manajer

Fungsi dari seorang manajer adalah:

1) Memahami visi dan misi perusahaan.

2) Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.

 Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:

a) Visi dan Misi.

b) Antisipasi (memperkirakan) tentang masa depan.

 Tujuan harus memenuhi empat syarat:

a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka.

b) Chalenging (menantang), tidak boleh mudah dicapai sehingga motivasi kerja akan dapat dibangkitkan.

c) Realistic (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan.

d) Time Frame (jangka waktu).

3) Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan (membuat plan atau rencana).

(9)

5) Memimpin pelaksanaan rencana agar para pegawai depat bekerja dengan motivasi yang tinggi.

6) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources agar rencana yang dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya.

7) Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menghadapi hal-hal yang di luar perkiraan).

Menurut SugiyantoWiryoputrao dalam buku "Dasar-dasar Manajemen", yang menjadi tugas atau pekerjaan dari manajer itu adalah sebagai berikut :

a. Bekerja dengan dan melalui orang lain dalam arti luas.

b. Memadukan dan menyeimbangkan berbagai tujuan yang saling bertentangan dan menentukan perioritas-perioritas.

c. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan, dimana sukses dan kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses dan kegagalan manajer.

d. Berfikir secara analitis dan konseptual.

e. Sebagai mediator antar anggota.

f. Sebagai seorang politisi dengan mengembangkan hubungan-hubungan baik untuk mendapatkan dukungan atas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya.

g. Sebagai seorang diplomat, yaitu sebagai wakil (refresentatif) resmi dari kelompok kerja pada berbagai pertemuan-pertemuan baik dengan kelompok kerja organisasi lain, dengan masyarakat maupun dengan pemerintah.

(10)

Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain adalah sebagai berikut:

1) Interpersonal Role

Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihak-pihak lain.

Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinya.

Leader : manajer harus bisa memimpin bawahanya secara efektif.

Liaison : manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang lain.

2)Informational Role (peran informasi)

Monitoring

Manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang dipimpinya dalam rangka aktivitas produksi dan pengumpulan data.

Disseminator

Manajer harus berperan menyampaikan informasi yang dikumpulkanya kepada pihak yang membutuhkannya.

Spoke person

Manajer harus berperan menyampaikan kebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang mudah dimengerti (bisa menyampaikan keinginan, aspirasi, dan usul kepada pimpinan).

3) Decision Making

(11)

Enterperneur (pengusaha)

Manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang dipimpinya.

Disturbance Handler

Manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi gangguan-gangguan.

Resource Allocator

Manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber daya.

Negotiator

Manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding dengan unit-unit yang lain.

Menurut Sugiyanto Wiryoputro peran dari manajer, yang disadurnya dari Ranupandojo, yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai Produser.

2. Sebagai Administrator.

3. Sebagai Entrepreneur.

4. Sebagai Integrator.

(12)

1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.

2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.

3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

4. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar organisasi yang dapat memberikan pengaruh terhadap organisasi tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.Lingkungan menciptakan ketidakpastian bagi para manajer organisasi, dan mereka harus menjawab dengan merancang organisasi tersebut untuk beradaptasi dengan lingkungan atau mempengaruhi lingkungan. ( “Richard L. Daft”/ 89&99/2002)

5. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Keputusan Manajer

A. Faktor- Faktor Lingkungan Eksternal

(13)

1. Lingkungan Ekstern Mikro

Lingkungan ekstern mikro terdiri dari :

Pesaing ( Competitor )

Lingkungan persaingan perusahaan tercermin dari tipe, jumlah dan norma-norma perilaku organisasi-organisasi pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang dihadapinya, organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya, sehingga lebih mampu mengoptimalkan operasi-operasinya.

Pelanggan ( Comtumers )

Strategi, kebijaksanaan dan taktik-taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung pada situasi pasar dan pelanggan.Biasanya, manajer pemasaran menganalisa profil pelanggan sekarang dan potensial serta kondisi pasar dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan berdasarkan hasil analisis.Alanisis pelanggan ini juga berguna untuk mengantisipasi perubahaan perilaku pasar atau pelanggan dan mengarahkan pengelokasian sumber dayanya sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam situasi persaingan yang ketat, melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan, perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan keuntungan.

Pasar Tenaga Kerja ( Labor Supply )

(14)

tersebut.Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan dan cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi perusahaan sukses.

Lembaga- Lembaga Keuangan

Organisasi-organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangan. Kebutuhan akan dana dari lembaga-lembaga keuangan tersebut dalam jangka pendek untuk membelanjai operasi-operasinya, atau jangka panjang untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru. Perusahaan perlu menjalin hubungan kerja yang baik dengan lembaga-lembaga keuangan dengan memahami prosedur-prosedur perbankan, mampu membuat transaksi yang berharga, mempunyai pembukuan yang lengkap dan jaminan yang diperlukan.

Penyedia ( Suppliers )

Setiap organisasi sangat bergantung pada sumber daya-sumber dayanya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan, energi dan peralatan, yang digunakan untuk memproduksi keluaran. Organisasi biasanya berhubungan dengan para penyedia melalui agen-agen atau manajer pembeliannya.Manajer pembelian senantiasa harus menilai kemampuan reputasi, pelayanan, harga, potongan kuantitas, kualitas dan sebagainya dari para penyedia sehingga dapat disesuaikan dengan karasteristik-karasteristik yang diinginkan perusahaan.

Perwakilan-Perwakilan Pemerintah

(15)

masyarakat.Di samping itu perwakilan-perwakilan pemerintah sering merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur besar bagi perusahaan.

2. Lingkungan Ekstern Makro

Lingkungan ekstern makro mempengaruhi organisasi dengan dau cara, yaitu :

 Kekuatan-kekuatan di luar tersebut mempengaruhi suatu organisasi secara

langsung atau secara tidak langsung melalui satu unsure atau lebih unsur-unsur lingkungan ekstern makro.

 Unsur-unsur lingkungan makro menciptakan iklim.missal teknologi tinggi, kedaan

perekonomian cerah atau lesu dan perubahan-perubahan sosial di mana organisasi ada dan harus memberikan tanggapan.

Lingkungan ekstern makro terdiri dari faktor-faktor teknologi, ekonomi, politik, sosial, dan dimensi internasional sebagai kekuatan-kekuatan yang berada di luar jangkauan perusahaan dan biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan, dengan organisasi jarang memiliki kekuatan untuk memberikan pengaruh balik yang berarti.

Perkembangan Teknologi

Dalam setiap masyarakat atau industri, tingkat kemajuan teknologi memainkan peranan berarti pada penentuan produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan, dan bagaimana macam-macam operasi akan dikelola. Perubahan-perubahan teknologi, yang biasanya bersifat inovatif dan menolak keusangan, dapat terjadi seketika dan dramatik dalam mempengaruhi perusahaan dan situasi persaingan.

(16)

Para manajer akan selalu terlibat dengan masalah-masalah biaya sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan organisasi. Biaya-biaya ini berubah-ubah setiap waktu karena pengaruh faktor-faktor ekonomi.Sehingga manajer senantiasa perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor-faktor ekonomi.Jadi, manajer-manajer perusahaan harus mencurahkan waktu dan sumber daya-sumber daya untuk melakukan peramalan-peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan-perubahan harga.

Lingkungan Sosial-Kebudayaan

Lingkungan sosial-kebudayaan suatu masyarakat merupakan pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh organisasi dan manajer akan beroperasi. Lingkungan ini mencakup kepercayaan, niali-nilai, sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi, pendidkan, kelompok etnis, ekologi, demografis, geografis, serta agama dan kepercayaan dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu.

Variabel-variabel Politik & Hukum

Politik dan hukum dalam suatu periode waktu tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Manajer tidak mungkin mengabaikan iklim politik, peraturan-peraturan pemerintah maupun dampaknya terhadap pemerintah dalam pembuatan keputusan.Pemerintah dapat berperan sebagai pencipta kesempatan, pemberi perlindungan, dan penetap batasan-batasan.

Dimensi Internasional

(17)

lagi, kekuatan-kekuatan ini berwujud, misalnya ketergantungan sumber daya impor, persaingan dengan perusahaan-perusahaan multinasional, perubahan pola kehidupan menjadi lebih materialistik dan individualistik, tingkat pertukaran mata uang asing, dan sebagainya.

B. Faktor-Faktor Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal ini juga berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dari sebuah organisasi.

1. Pekerja/karyawan

Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga yang dimiliki oleh pekerja dan manajer memilik kepentingan-kepentingan tersendiri. Para pekerja menginginkan adanya imbalan berupa upah dan gaji yang layak dari hasil kerja mereka. Sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh besarnya omzet penjualan dan laba.

2. Dewan Komisaris

Untuk ukuran organisasi atau perusahaan besar semacam PT, biasanya terdiri dari beberapa dan bahkan ribuan orang yang terlibat di dalamnya. Keterlibatan orang-orang tersebut biasa kita sebut sebagai pemegang saham. Oleh karena itu dewan komisaris diperlukan untuk mewakili kepentingan para pemegang saham. Dewan komisaris akan selalu memantau kegiatan dan mengawasin, memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kependudukan dewan komisaris di dalam perusahaan adalah independen terhadap manajemen.

(18)
(19)

6. Cara Menjadi Manajer yang Baik

Ada beberapa cara untuk menjadi seorang yang manajer yang baik :

1) Memotivasi Karyawan

 Berikan motivasi kepada karyawan

 Nilai-nilai kita adalah yang membuat kita “bergerak”. Jika anda mengatur

lingkungan dengan menghargai nilai-nilai yang ada dalam tim anda, maka mereka akan memberikan usaha yang terbaik.

 Tanyakan secara teratur pada karyawan bagaimana mereka menyukai

pekerjaanya. Doronglah mereka untuk jujur pada anda. Lalu, ambil tindakan berdasarkan apa yang mereka utarakan pada anda.

 Buatlah karyawan agar merasa bahagia dengan apa yang dikerjakan

 Dalam sebuah rapat dengan atasan anda misalnya, utarakan sesuatu yang

dilakukan dengan baik oleh salah satu karyawan. Jika atasan anda kebetulan menyampaikan pada karyawan tersebut bahwa anda mengatakan hal yang baik dan berusaha dan berusaha member dukungan padanya, maka ia akan merasa kalau anda menghargainya.

 Pujilah suatu hal baik yang dilakukan karyawan secara pribadi. Utarakan pujian ini diwaktu yang tepat. Jelaskan secara mendetail. Pembicaraan yang pribadi dan singkat dapat memberikan dampak positif terhadap semangat kerja sehingga memberikan motivasi yang lebih besar kepada karyawan

 Utarakan pada karyawan betapa anda menghargai mereka

 Jangan berbelit-belit, katakana saja terus terang. Seorang karyawan yang tahu

(20)

2) Menentukan Tujuan

 Under-promise, over-deliver (Tidak memberikan harapan yang muluk namun

menunjukan hasil yang luar biasa).

 Pastikan karyawan mengetahui apa yang ditargetkan

 Memiliki tujuan yang kongkrit akan member wewenang pada karyawan dan

membuat mereka fosus kerja. Uraikan secara jelas apa yang anda targetkan, kapan tenggang waktunya, dan apa yang akan anda lakukan dengan hasilnya.

 Berikan masukan yang berorientasi tujuan

 Memberikan masukan yang cepat pada karyawan yang terfokus pada usaha

mereka dapat membantu mendorong ke arah kemajuan. Lakukan pertemuan dalam skala tim atau secara perorangan dan utarakan pendapat anda secara mendetail.

 Aturlah sebuah jadwal pertemuan untuk member masukan. Lakukan jadwal

tersebut secara berkala sehingga karyawan tahu kapan bias mengetahuinya dan bias meluangkan waktu disela-sela jadwal kerja mereka.

 Berpeganglah pada standar tinggi

 Ada tipe manajer yang terus menerus berteriak dan mengeluh secara kasar

ketika terjadi kesalahan dan bersikap ‘maklum’ ketika gagal. Idealnya cobalah bersikap lebih keras pada diri sendiri daripada kepada karyawan. Cara ini bias menimbulkan efek yang menular: Karyawan melihat tujuan dan standar yang anda tentukan untuk diri sendiri dan mereka akan meniru anda karena mengagumi anda.

(21)

 Delegasikan

 Mulailah dari hal kecil. Berikan tugas yang bias diperbaiki karyawan jika keliru.

Ambil peluang untuk mengajarkan dan memberdayakan karyawan. Lalu secara bertahap berikan mereka tugas-tugas dengan tanggung jawab yang lebih besar saat anda mulai memahami kekuatan dan kelemahan mereka.

 Pelajari cara mengantisipasi masalah yang akan timbul sehingga anda dapat

melatih mereka dengan benar sebelum mereka mulai bekerja.

 Berikan tugas-tugas yang akan meningkatkan kemampuan karyawan

 Ketika karyawan mulai mengambil tanggung jawab lebih dan menunjukan bahwa

mereka mampu, maka berikan mereka tugas yang akan meningkatkan kemampuan dan membantu mereka mendapatkan rasa memiliki yang lebih besar terhadap pekerjaannya. Tak hanya sekedar mengetahui kemampuan karyawan menangani pekerjaannya, namun anda juga sedang menjadikan mereka lebih berharga untuk perusahaan.

 Ambil tanggung jawab atas kesalahan karyawan

(22)

 Melakukan hal ini memungkinkan karyawan untuk berinovasi dan pada akhirnya

belajar untuk berkembang. Pekerja yang belajar dari kesalahannya akan tumbuh menjadi pekerja yang lebih baik, sedangkan mereka yang tidak membuat kesalahan ditahap awal biasanya akan bermain terlalu aman, tidak pernah berani masuk ke dalam hal yang lebih menantang.

 Jangan menerima penghargaan atas prestasi karyawan

 Biarkan mereka yang menerima atas prestasinya. Hal ini akan memotivasi mereka

untuk terus mengejar keberhasilan. Menejer yang berhasil seperti seorang kondukter. Ia mengaransemen musik sehingga tiap elemen terdengar sebaik mungkin dan ia terhubung dengan groupnya secara keseluruhan. Kondukter hebat akan memimpin dengan memberi contoh, menyatu dengan lingkungannya.

 Kenali kesalahan anda

 Saat sesuatu tidak seperti yang diharapkan, kenalilah apa yang telah anda

lakukan dengan cara yang berbeda dan ungkapkan kenyataan ini kepada karyawan. Hal ini menunjukan pada mereka kalau anda juga melakukan kesalahan dan juga menunjukan bagaimana mereka seharusnya menangani kesalahannya.

4) Berkomunikasi secara efektif

 Bersikaplah secara terbuka

 Ingatkan selalu karyawan anda jika memiliki pertanyaan atau masalah. Anda siap

(23)

membuat anda mengetahui masalah dengan cepat, sehingga anda dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

 Jangan meminimalisir atau membiarkan masalah karyawan dan pastikan anda

selalu menjawab pertanyaan mereka sepenuhnya.

 Curahkan perhatian pada karyawan

 Jangan membuat interaksi dengan karyawan benar-benar murni urusan

pekerjaan. Berbicara dan bangunlah sebuah hubungan yang pribadi.

 Menyesuaikan diri dengan kehidupan karyawan diluar kantor kemungkinan besar

bias membuat anda diperhatikan kapan mereka memerlukan perhatian ekstra dari anda. Jika anda membantu mengatasi kegundahandalam kehidupan pribadi karyawan anda, maka mereka akan merasa senang hati bersikap loyal terhadap anda.

 Ketahuilah batasan anda. Jangan terlibat terlalu jauh dan menanyakan hal-hal yang terlalu pribadi pada karyawan. Anda dapat memelihara hubungan yang bersahabat tanpa harus terlibat terlalu dalam.

 Jangan mencampurkan masukan positif dan negative

 Ketika anda mencampurkan masukan positif dan negatif, maka akan berakibat

buruk. Masukan positif menjadi tersisih akibat masukan negatif.

 Ketika anda memisahkan masukan positif dan negatif, maka masukan positif

semakin menonjol dan masukan negatif menjadi lebih vital.

 Dengarkan

 Ketika karyawan aktif mengutarakan ide, jangan menyela pembicaraan. Bicaralah

(24)

 Ketika emosi bergolak, biarkan karyawan menyuarakan emosinya dalam situasi

aman dan terkendali. Emosi yang tertahan bias menjadi kemarahan dan dapat menghancurkan hubungan kerja, emosi yang tidak dapat ditangani dengan tepat dapat megganggu diskusi yang rasional, yang seharusnya menjadi hal utama dalam lingkungan kerja anda.

 Ketika tim anda sedang membangun kesepakatan atau berdiskusi, tawarkan

kesediaan untuk mendengarkan.

 Perjelas apa yang anda dengar

 Manajer yang baik tidak hanya berusaha agar dirinya menjadi lebih paham, namun juga berusaha mengerti apa yang dikatakan orang-orang disekitarnya. Anda dapat melakukan hal ini dengan mengulang apa yang telah dikatakan orang lain sebagai percakapan dari anda. Gunakan teknik ini ketika anda tidak yakin dengan apa yang dikatakan orang lain.

 Bertanyalah

 Pertanyaan yang cerdas menunjukan kalau anda dapat mengikuti alur

percakapan dan memperjelasnya ketika diperlukan. Manajer yang efektif peduli untuk memahami pa yang memang penting. Orang lain mungkin memiliki pertanyaan dan mungkin tidak mau bertanya, jika anda menanyakan pertanyaan mereka, anda dapat bertindak sebagai fasilitator dan membangun komitmen tim. Inilah nilai sejati seorang manajer.

(25)

 Perlakukan setiap orang dengan setara.

 Perlakukan karyawan anda dengan baik

(26)

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan ini sudah jelas bahwa Manajer (manager) adalah seorang yang tanggung jawab utamanya adalah melaksakan proses manajemen. Khusus, manajer adalah seseorang yang merencanakan dan membuat keputusan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan sumber-sumber daya manusia, finansial, fisik, dan informasi. Manajer dewasa ini dihadapkan dengan berbagai situasi yang menarik dan menantang. Pekerjaanya lebih diperumit dengan cepatnya perubahan, gangguan yang tidak diharapkan, dan krisis kecil maupun besar. Pekerjaan manajer tidak dapat diramalkan dan syarat dengan tantangan, tapi juga dipenuhi peluang untuk membuat perbaikan yang berarti. Maka dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam mengelola konflik dalam suatu organisasi itu sangan penting diantaranya:

1. Manajer sebagai mediator dalam memecahkan masalah

2. Manajer sebagai konsultan terhadap bawahan

3. Manajer sebagai motivator terhadap organisasinya

4. Manajer mempunyai peran penting dalam pengambil keputusan

5. Seorang manajer diharuskan bisa menguasai semua permasalahan dan dapat diselesaikan dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum memutuskannya.

(27)

2. Saran

Dari Pembahasan di atas adapun beberapa yang bias menjadi masukan bagi seorang manajer:

 Manajer seharusnya lebih bisa mengontrol apa saja yang dilakukan oleh anggotanya

sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat mengetahui perkembangan yang sedang terjadi dan tidak dilepas begitu saja.

 Manajer juga seharusnya bisa membimbing dan mengarahkan dengan baik anggotanya

sehingga organisasi yang dipimpinnya bisa berkembang dan menjadi lebih baik sesuai yang diharapkan.

 Jika salah seorang dalam suatu organisasi melakukan suatu kesalahan maka segera ditindak

dan diarahkan serta meminimalisir kesalahan untuk tidak melakukannya lagi, dan jangan sampai terulang kembali.

 Manajer bisa memberikan solusi yang terbaik untuk organisasinya, agar tidak kalah

(28)

Daftar Pustaka

Griffin , Ricky W , 2004. MANAJEMEN , Edisi 7 , Jilid 1, terj.Gina Gania. Jakarta: Erlangga. Herujito , Yayat M , 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo.

http://lizhasyafar.blogspot.co.id/2012/06/manajer-dan-lingkungan-organisasi.html

https://id.scribd.com/doc/121300538/Makalah-Manajemen-dan-Lingkungan

http://pou-pout.blogspot.co.id/2010/04/manajer-dan-lingkungan-eksternal.html

http://vesper2.blogspot.co.id/2014/04/lingkungan-manajemen.html

http://ekonomiislammynewblogaddress.blogspot.co.id/2015/04/makalah-manajer-dan-lingkungannya.html

http://amel-ameliaagustina.blogspot.co.id/2010/01/lingkungan-internal-dan-eksternal.html

https://faisal14.wordpress.com/2010/02/01/contoh-makalah-peran-manajer-dalam-mengelola-konflik-organisasi/

http://www.damandiri.or.id/file/yurniwatiunpadbab5.pdf

http://id.wikihow.com/Menjadi-Manajer-yang-Baik

Referensi

Dokumen terkait

Banyaknya perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia setiap tahunnya dengan level underpricing yang relatif tinggi ini menjadi alasan bagi penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai

”SETIAP ORANG YANG DENGAN TUJUAN MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI ATAU ORANG LAIN ATAU SUATU KORPORASI, MENYALAHGUNAKAN KEWENANGAN, KESEMPATAN ATAU SARANA YANG ADA PADANYA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas PertolonganNya, sehingga Tugas Akhir dengan Judul “EVALUASI WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP

Untuk mencari jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam proses produksi pembuatan  beton tiang pancang bulat ( spunt piles) dapat dilakukan dengan membagi waktu proses  produksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diazinon (pestisida) terhadap tingkat keberhasilan larva yang terbentuk dan waktu dari setiap tahap perkembangan

Metode geokronologi Pb-210 juga dapat diterapkan pada studi paleoseismik dengan melakukan dating pada organic – rich sediment yang dapat mengukur umur peristiwa

Dimana pencairan kearah bawah lebih cepat oleh produksi tofografi daerah rendah “diamict” supraglacial pada prosese sedimentasi ulang secara umum diakibatkan oleh

Data inventaris yang telah dibuat dengan program excel dapat dijadikan sebagai acuan data untuk ditransfer ke dalam sistem CIMS.. Data bahan kimia yang diinput adalah bahan kimia