• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MODUL PRATIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MODUL PRATIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM BERBASIS ANDROID PADA UNIVERSITAS

PAMULANG Oleh: EMI SITA ERIANA

2011141263

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS INFORMATIKA

UNIVERSITAS PAMULANG 2015

ABSTRAKSI

Universitas Pamulang memerlukan modul praktikum yang praktis untuk menunjang proses pembelajaran di laboratorium. Modul ini untuk membantuk praktek matakuliah algoritma dan pemograman,struktur data,jaringan computer dan basis data, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Selama ini mahasiswa mendapat modul berupa hardcopy dan tidak jelas , lembaran kertas yang kebalik atau hilang sehingga itu menghambat kelancaran praktikum laboratorium. Maka perlu di buat perancangan modul praktikum berbasis mobile programing dengan android. Pengembangan aplikasi perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall sehingga kepraktisan rekayasa, yang membuat kualitas softwa re tetap terjaga karena pengembangannya yang terstruktur dan terawasi.Aplikasi ini ditampilkan sesuai kebutuhan kegiatan belajar dan mengajar di laboratorium, dari penguraikan konsep dan penerapannya berdasar dari analisis SWOT dengan metode Kuantitatif. Fungsi dari SWOT sendiri ialah sebagai alat bantu pembuatan peta untuk menjukkan cara yang dapat diambil atau ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan yang ditetapkan. Modul praktikum untuk mahasiswa dapat mengunakan dan mengakses aplikasi modul ini kapan saja dan dimana saja saat dibutuhkan.

Kata kunci: waterfall, smartphone, SWOT,

android, modul, praktikum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Pamulang merupakan salah satu universitas swasta di tangerang Selatan yang memiliki fasilitas pendidikan yang cukup lengkap seperti laboratorium komputer dan tersedianya fasilitas yang mendukung. Hal ini sangat di bermanfaat dan menunjang Pembelajaran untuk menggali potensi Mahasiswa/mahasiswi untuk

melakukakan praktikum secara rutin di laboratorium dan tidak hanya di ruang kelas saja.

Masalah lain yang muncul adalah mahasiswa terkadang tidak bisa memperoleh softcopy modul praktikum karena tidak diperbolehkan, dikarenakan mahasiswa bisa meng-copypaste dari modul softcopy tanpa mengetik sourcode latihan dalam modul praktikum, sehingga mahasiswa menjadi aktif. Jika mengalami kesulitan trouble error maka dengan mudah akan mencari penanganan tersendiri atau bisa bertanya kepada dosen/assisten laboratorium dimatakuliah praktikum basis data, algotitma pemograman, jaringan computer, dan struktur data maka akan di bantu.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka laboratorium Universitas Pamulang memerlukan modul praktikum yang praktis untuk menunjang proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Selama ini mahasiswa mendapat modul berupa hardcopy dan terkadang tidak jelas copyannya atau ada lembaran kertas yang terbalik atau hilang .Hal itu akan menghambat praktikum laboratorium. Maka perlu di buat perancangan modul praktikum berbasis.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, sebagai panduan mahasiswa dalam melakukan praktikum laboratorium dengan baik dan benar. Maka penulis menyelesaikan masalah dengan judul “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MODUL PRAKTIKUM

LABORATORIUM BERBASIS ANDROID

PADA UNIVERSITAS PAMULANG”. Aplikasi

ini ditampilkan sesuai kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar dan mengajar, sehingga akan lebih mudah untuk mencari tindakan yang harus dilakukan. Selain itu, mahasiswa/mahasiswi dapat mengakses aplikasi menggunakan aplikasi ini dapat digunakan kapan saja dan dimana saja saat dibutuhkan, khusunya para pengguna mobile smartphone android

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perancangan

(2)

menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

2.2. Sistem

Menurut (Kenneth C. Laudon, 2010), Perancangan Sistem merupakan keseluruhan rencana atau model untuk sistem yang terdiri dari semua spesifikasi sistem yang memberikan bentuk dan struktur.Jadi dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem adalah keseluruhan rencana atau model sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan solusi masalah dengan menambahkan, menghapus dan mengubah sistem yang asli sehingga akan mengasilkan spesifikasi sistem yang memberikan bentuk dan struktur.

2.3. Aplikasi

Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan;lamaran;penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat

digunakan oleh sasaran yang

dituju.(www.totalinfo.or.id).

2.4 Modul

Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga diharapkan pembaca dapat menyerap sendiri materi tersebut dengan tanpa atau sesedikit mungkin membutuhkan bantuan dari orang lain.

Ciri-ciri modul yang baik yaitu:

a.Harus menggunakan bahasa yang sederhana dan sudah dikenal mahasiswa

b.Berisi pengetahuan sesuai dengan bahasan pada jenjang dan kelas tertentu sehingga harus disesuaikan dengan pokok bahasan

c.Disusun dengan memperhatikan aspek kejiwaan pengguna

d.Menggunakan format yang lazim digunakan seperti dalam buku.

2.5 Android

Android merupakan generasi baru platform mobile, platform yang memberikan pengambang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkannya. Menurut (Safaat N. , 2014), android dipuji sebagai platform mobile pertama yang lengkap, terbuka, dan bebas. Adapun keterangannya, sebagai berikut :

a.Lengkap (Complete Platform)

b.Para desainer dapat melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform Android.

c.Terbuka (Open Source Platform)

d.Platform Android disediakan melalui lisensi open source. Pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi. Android sendiri menggunakan Linux Kernel

e.Bebas (Free Platform)

f.Android adalah platform/aplikasi yang bebas untuk develop. Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan pada platform Android. Tidak ada biaya keanggotaan yang diperlukan, tidak diperlukan biaya pengujian dan tidak ada kontrak yang diperlukan. Aplikasi untuk Android tidak dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.

2.6 UML(Unified Modeling Language)

UML adalah sebuah bahasa standard untuk pengembangan sebuah software yang dapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk model-model, tetapi tidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat yang merupakan salah satu proses implementasi pengembangan software.

2.6.1. Komponen Pembentuk Use Case

Diagram

Use Case diagram digunakan untuk menggambarkan konteks dari sistem yang akan dibangun danfungsi yang dihasilkan dari sistem tersebut.Secara sederhana use case diagram dapat mendeskripsikan serangkaian interaksi antara pengguna dengan sistem. Dengan membuat serangkaian use case, kita dapat mendeskripsikan keseluruhan sistem yang akan dibuat dengan singkat dan jelas. Sebuah use case diagram dapat menjelaskan manfaat dari suatu sistem jika dilihat menurut sudut pandang orang diluar sistem.Use case diagram dapat juga digunakan selama proses analisa untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan (requirement ) suatu sistem dan untukmerencanakan bagaimana sistem tersebut bekerja. Dalam sebuah system memungkinkan hanya terdapat satu atau beberapa use case. Adapun komponen pembentuk use case diagram antara lain:Actor,Use Case,Relation.

2.7. Pengembangan metode Waterfall

(3)

pengembangan perangkat keras, karena pada waktu itu belum terdapat metodologi pengembangan perangkat lunak yang lain.

Gambar 2.8.1 Tahapan Waterfall

Metode Wa terfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fa se perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian.

2.8. Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths (kekuatan)

dan weaknesses(kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities(ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.

2.9. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian yang dilakukan terhadap keseluruhan sistem (secara lengkap) dan sistem yang telah terintegrasi untuk mengevaluasi apakah sistem yang dibuat telah.

2.9.1. Pengujian Black Box

Adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box).

2.9.2. Langkah Pengujian Black Box

Berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi. Pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan :

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

d. Kesalahan kinerja

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

f. Kesalahan performansi

g. Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Gambaran Umum

Agar menghasilkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan maka harus dilakukan analisis dan perancangan yang baik dan benar. Analisis dan perancangan sistem ini dilakukan dengan metode UML (Unified Modelling Language). Pada metode UML Use Case digunakan untuk mendeskripsikan kebutuhan sistem dan bagaimana user berinteraksi dengan sistem.Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas user (pengguna) dan sistem. Class Diagram digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram Sequence digunakan untuk menggambarkan kelakuan dinamis sistem yang terjadi diantara objek atau entitas.

3.2. Analisis Masalah

(4)

tersebut dapat dijadikan media solusi yang dapat menjawab semua kesulitan tersebut.

3.2.1. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem merupakan beberapa kebutuhan bahan dalam sistem yang akan dipergunakan untuk menambah dan membantu jalan proses pembuatan suatu obyek. Dibagian ini akan dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis fungsional dan analisis kebutuhan non-fungsional.

3.2.1.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Analisis kebutuhan fungsional adalah bagian paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukan kedalam aplikasi yang akan dibuat.

3.2.1.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional Ananlisis kebutuhan non-fungsional adalah bagian yang akan mendukung jalan proses pembuatan aplikasi modul praktikum laboratorium pada Universitas Pamulang.

3.3 Analisis SWOT

Dalam menguraikan tentang konsep dan penerapan dari metode analisis SWOT. Dijelaskan bahwa yang menjadi perhatian pokok pada metode analisis SWOT ini adalah strategi yang ditempuh dalam menghadapi suatu krisis dengan memadukan elemen yang terdapat di metode SWOT Kualitatif maupun Kuantitatif SWOT memiliki strategi dengan saling memadukan 4 elemen didalamnya antara lain :

a.Strength b.Opportunity c.Weakness d.Threath

Fungsi dari SWOT sendiri ialah sebagai alat bantu pembuatan peta untuk menjukkan cara yang dapat diambil atau ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Tujuan tersebut terkait dengan visi misi dan akan berguna apabila tujuan telah ditetapkan. 4 elemen tersebut akan saling dipadukan untuk menentukan strategi yang akan diambil dalam memutuskan pemecahan krisis yang ada pada suatu organisasi (Rangkuti, 2011).

Dalam analisis SWOT terdapat empat (4) elemen dalam pemecahan suatu masalah akan saling dipadukan untuk membentuk suatu strategi yang dapat dimanfaatkan antara lain :

a. Progresif(SO)

Strategi Progesif memadukan antara elmen Strength dan Opportunity. Strategi ini idgunakan untuk memperoleh sutau peningkatan dalam menghadapi suatu krisis.

b. Mobiliation(ST)

Mobilization pada dasarnya memadukan antar elemen Strebgth dan Trearth yang dalam penerapannya diharapkan dapat mengubah suatu ancaman menjadi peluag yang dapat dimanfaatkan.

c. Divestment(WO)

Straegi ini merupakan perpaduan antara Weakness dan Opportunity. Inti dari strategi ini adalah pada pemutusan dimana stratgei diambil untuk investasi aatau melepaskan.

d. Damage Control(WT)

Damage Control merupakan perpaduan dari Weakness dan Treath. digunakan ketika terjadi suatu masa yang sangat kritis. Diharapka dapat mengendalikan kerugian yang ada. Penulis menganalis pemetaan dalam perancangan aplikasi ini .

3.1. Gambar pemetaan analisis SWOT Aplikasi Modul Laboratorium.

3.4 Perancangan Sistem

Rancang sistem secara umum dilakukan dengan maksud untuk memberikan gambaran umum tentang sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan. Rancangan ini mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi yang dirancang secara rinci.perancangan ini biasanya menggunakan UML.

3.4.1. Use Case Diagram

(5)

act activ ity

aktor

m ul ai

M embuka Aplikasi M odul

M enampilkan M enu Utama

M enampilkan Latihan Pertemuan

Gambar 3.2 Use Case Diagram. 3.2.2. Activity Diagram

Logika prosedural dan jalur kerja dari aplikasi modul praktikum laboratorium yang akan dijelaskan pada Aktivity Diagram dibawah

3.2.2.1 Activity Diagram Algoritma dan Pemograman

Activity Diagram algoritma dan pemograman menggambarkan proses-proses yang terjadi di dalam menu algoritma dan memograman, dari aktivitas mulai sampai aktivitas berhenti.

Gambar 3.3 Activity Diagram menu modul Algoritma Dan Pemograman

3.2.3. Sequence Diagram

Squence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu).

3.2.3.1. Sequence Diagram dari Use Case

Modul Algoritma dan Pemograman

Sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan dalam modul algoritma dan pemograman untuk memahami dan menggunakan.

Diagram diatas mengenai proses untuk menampilkan menu Latihan dalam modul praktikum Algoritma dan pemograman. Proses untuk gambar diatas yaitu :

a.User memilih menu Modul Praktikum Algoritma dan pemograman dari menu utama.

b.User memilih menu Latihan Praktikum yang ditampilkan dari form Modul

Algoritma dan pemograman

c.Sistem menampilkan materi, latihan Soal dan tugas dari modul yang telah dipilih.

3.2.4. Class Diagram

Class Diagram merupakan suatu informasi tentang banyaknya class yang ada pada pembuatan aplikasi ini.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN TESTING SISTEM

4.1 Implementasi

Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem (Usman, 2012). Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Implementasi program Aplikasi Modul Praktikum Laboratorium ini terdiri dari implementasi perangkat lunak, implementasi perangkat keras, implementasi class, implementasi antar muka, implementasi instasi program. Bagian utama implementasi merupakan penjabaran rancangan kelas menjadi kelas yang ditulis dalam sintakx atau source code Bahasa pemrograman java.

4.1.1Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat Lunak yang digunakan pada pembangunan program Aplikasi Modul Praktikum Laboratorium Berbasis Mobile Smartphone ini yaitu :

a. Eclipse juno versi 64 bit b. JDK (Java Development Kit)

c. ADT (Android Development Tools) d. Sistem Operasi Windows 7

4.1.2Implementasi Perangkat Keras

class Class Diagram

Menu Utama

- Modul Algoritma&Pemograman: char - Modul Jaringan Komputer: char - Modul Struktur Data: char - Modul Basis Data: char

Actor MenuT ampilContlMenUtamaModulAlgo&pemgraman ControlLatiModulT ampilanLatihan

(6)

Perangkat keras yang digunakan pada pembangunan program Aplikasi Modul Praktikum Berbasis mobile smartphone ini yaitu terdiri dari komputer/ laptop yang digunakan untuk membangun aplikasi dan handphone yang digunakan untuk implementsi aplikasi. komputer/laptop yang digunakan untuk membangun apliksi spesifikasinya yaitu:

a.Intel Core i3 b.Memori 2 GB. c.VGA onboard (shared) d.Harddisk 350 GB. e.Mouse dan Keyboard.

Sedangkan untuk spesifikasi handphone yang digunakan untuk implementasi aplikasi yaitu:

a.Sistem Opersi : Android Froyo 2.2 b.CPU : Dual Core

c.Memory : 512MB Ram, 512Mb ROM

4.1.3 Implementasi Antar Muka

Implementasi antar muka akan menampilkan implementasi tampilan dari program aplikasi yang dibangun sesuai dengan perancancangannya. Implementasi antar muka aplikasi modul praktikum laboratorium berbasis mobile smartphone yaitu :

a.Tampilan Menu Utama Program

Tampilan utama program Aplikasi Modul Praktikum Laboratorium Berbasis Mobile Smartphone Berbasis Mobile Smartphone akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah yang terdiri dari empat tombol yaitu tombol button modul algoritma, basis data, struktur data dan jaringan komputer untuk menampilkan modul pilihan modul praktikum laboratorium tampilanannya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama Program

b. Tombol button Modul Algoritma

Tombol button Modul Algoritma untuk membuka menu Modul Algoritma, berikut adalah tampilannya:

Gambar 4.2 Tampilan Menu Modul Algoritma Menu pertememuan 1 sampai 13 Modul Basis data merupakan listview untuk membuka menu Modul Algoritma sesuai kebutuhan pembelajarandari pertemuan 1 sampai 13, contoh tampilan pertemuan 1 sebagai berikut:

Gambar 4.3 Tampilan Modul Pertemuan

Algoritma ke-1

4.2 Pengujian Aplikasi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi yang dibangun pada Aplikasi Modul Praktikum Berbasis Mobile Smartphone ini sesuai dengan perancangan yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan mengimplementasikan aplikasi baik dikomputer maupun dimedia handphone smartphone

Pengujian selanjutnya yaitu dilakukan secara objektif secara langsung dilakukan pengujian kepada bebrapa responden yaitu pengguna Smartphone Android dengan mengisi Quesioner.

Quesioner ini menggunakan skala Likert juga adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau

kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Prosedur Dalam Membuat Skala Likert :

(7)

sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai dan tidak disukai.

b.Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti.

c.Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi (+) atau tidak menyukainya (-). Respons tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberi skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun.

d.Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut.

e.Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skor tinggi atau rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.

4.2.3 Hasil Pengujian Pilihan Kategori Jawaban

Berikut penulis akan menguraikan pemanfaatan Modul praktikum Laboratorium dengan menggunakan skala Likert. Aspek yang ingin diukur ialah manfaat penggunaan aplikasi ini dalam praktikum di laboratorium maupun diluar Laboratorium, dari 50 panelis yang digunakan, berikut rangkuman hasil penilaian panelis.

a.Responden yang menjawab sangat setuju (5) berjumlah 14 orang

b.Responden yang menjawab setuju (4) berjumlah 35 orang

c.Responden yang menjawab cukup setuju (3) berjumlah 1 orang

d.Responden yang menjawab tidak setuju (2) berjumlah 0 orang

e.Responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) berjumlah 0 orang

RUMUS : T X Pn keterangan

T = Total jumlah Responden yg memilih Pn = Pilihan angka Skor likert

a.Responden yang menjawab sangat suka (5) = 14 x 5 = 70

b.Responden yang menjawab suka (4) = 35 x 4 = 140

c.Responden yang menjawab netral (3) = 1 x 3 = 3

d.Responden yang menjawab tidak suka (2) = 0 x 2 = 0

e.Responden yang menjawab sangat tidak suka (1) = 0 x 1 = 0

Semua hasil dijumlahkan total skor = 213 Interpretasi skor perhitungan

Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui dulu skor tertinggi (X) dan angka terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut :

Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden X = Skor terendah likert x jumlah responden

Jumlah skor tertinggi untuk item sangat setuju ialah 5 x 50 = 250, sedangkan item Sangat Tidak sejutu ialah 1 x 70 = 70. Jadi, jika total skor penilaian panelis di peroleh angka 213, maka penilaian interpretasi panelis terhadap penggunaan Aplikasi Modul Praktikum Laboratorium tersebut adalah hasil nilai yang dihasil dengan menggunakan rumus Index %.

Sebelum menyelesaikannya kita harus mengetahui interval (Jarak) dan interpretasi persen agar mengetahui penilaian dengan metode mencari Interval skor persen (I).

RUMUS INTERVAL I = 100 / Jumlah Skor (likert)

RUMUS INDEX % = Total Skor / Y x 100 Maka = 100 / 5 = 20

Hasil (I) = 20

(Ini adalah intervalnya jarak dari terendah 0 % hingga tertinggi 100%)

Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval :

a.Angka 0% – 19,99% = Sangat tidak setuju

b.Angka 20% – 39,99% = Tidak setuju c.Angka 40% – 59,99% = Cukup setuju d.Angka 60% – 79,99% = Setuju e.Angka 80% – 100% = Sangat setuju Penyelesaian Akhir

= Total skor / Y x 100 = 213 / 250 x 100

= 85,2 %, kategori Sangat Setuju 4.2.3Kesimpulan Hasil Pengujian

(8)

dibagikan kepada beberapa responden dapat ditentukan kesimpulan bahwa pembangunan apliksi modul praktikum berbasis mobile smartphone ini dapat membantu para responden untuk melakukan pembelajaran melalui alat komunikasi mereka sendiri karena dari questioner yang telah diisi dari bebrapa responden dikarenakan kefleksibelan dan efisiensi menjadi solusi praktikum laboratorium.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dikesimpulan dan saran dari uraian pada bab-bab sebelumnya yaitu:

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari rumusan masalah sebelumnya penulis akhirnya dapat bahwa laporan Perancangan Aplikasi Modul Praktikum Laboratorium Informatika Berbasis Android ini maka sebagai berikut:

a.Perancangan aplikasi modul praktikum laboratorium ini diperlukan mahasiswa agar memperoleh modul praktikum yang lebih mudah dan hemat tanpa harus fotocopy kertas sehngga lebih go green serta mengurangi resiko kertas rusak atau hilang dan tinta yang kurang jelas. Kesimpulan ini didapat data kuisioner yang dilakukan oleh penulis dari data sampling 50 respondent setuju bahwa modul ini perlu dibuat dengan berbasis Android.

b.Perancangn aplikasi modul praktikum laboratorium ini berbasis Android karena bersifat open source yang dapat dikembangkan oleh pengguna tanpa harus membayar royalty, bersifat mobile dan aplikasi ini dirancang dengan menggunakan alur yang sederhana sehingga mudah digunakan oleh mahasiswa.

c.Penggunakan aplikasi modul praktikum laboratorium ini mudah dengan cara di install di handphone smartphone Android dengan memindahkan PraktikumLab.apk di memory handphone sehingga lebih mudah diakses dan digunakan dalam belajar di laboratorium maupun di luar laboratorium.

5.2 Saran

Saran yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk pengembangan aplikasi pada penelitian selanjutnya.

a.Penambahan konten berupa gambar untuk memperjelas dan menggambarkan program yang ada pada praktikum laboratorium pada semua modul sehingga lebih menarik.

b. Perlu penambahan database sehingga admin bisa memenage data pada modul sehingga pengguna atau mahasiswa dalam menerima informasi penambahan dan

perubahan modul praktikum laboratorium yang up to date

DAFTAR PUSTAKA

Aplikasi Cek Tagihan Listrik Berbasis Android. Agan, Lifrandi. 2013. 2013, p. 5.

Aplikasi PembelajaranBbangun Datar danBbangunRruang Berbasis Mobile Android. Septianto, Rhesa. 2014. 2014, p. 15.

Aplikasi Pengingat Shalat dan Arah Kiblat Menggunakan Global. Amiral, Muhammad. 2010. 2010, p. 118.

Irayani, indah. 2012. Algoritma dan Pemograman. 4 6, 2012.

Jefrey L Whitten, Lonnie D Bentley Kevin C Dittaman. 2011. System Analysis and Design Methods. Yogyakarta : Andi Offset, 2011.

John W. Satzinger, Robert B. Jackson and Stephen D. Burd. 2015. Systems Analysis and Design in a Changing World. America : at American Public University, 2015.

Kenneth C. Laudon, Carol Guercio Traver. 2010. Management Information Systems. New York : Prentice Hall, 2010.

Memahami Pengenalan UML (Unified Modelling Language). Haviluddin. 2011. 2011, Jurnal Informatika Mulawarman vo 6, p. 1.

Modelling Distributed Service Systems with Resource using UML. V. Valero, M. E. Cambronero. 2013. 2013, Procedia Computer Science 18, pp. 140-148.

Prof.DR.A.Muri Yusuf, M.Pd. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta : Prenadamedia Group, 2014.

Prototype Aplikasi Info Rekening Listrik Pln Berbasis Mobile. Fauziah, Indah. 2011. 2011, p. 190.

Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Igro Berbasis Android. Ramadhan, Kgs. M. Hendra dan Adinda. p. 9.

(9)

Reynolds, Ralph Stair and George. 2010. Fundamentals of Information Systems. American : Course Technology, 2010.

Safaat, Nasruddin. 2014. Android Pemograman Aplikasi Mobile smartphone dan Tablet PC berbasis Android. Jakarta : Informatika Bandung, 2014.

Susanto, AB. 2014. Manajemen Strategik Komprehensif. Jakarta : Erlangga, 2014.

Syamsuir, Abdul Kadir. 2010. Materi Kuliah Jaringan Komputer. Februari 28, 2010.

Thomas Connolys, Carolyn Begg, Anne Strachan. 2011. Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation and Management 3rd edition. new York : Addison Wesley, 2011.

Gambar

Gambar 3.2  Use Case Diagram. 3.2.2. Activity Diagram
Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama Program

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi kemudian dipilih salah satu konsep yang dikembang, yakni konsep 3, karena mobilitasnya yang tinggi dan faktor keamanan yang baik sehingga

6 Karenanya, patron-klien adalah hubungan pertukaran sosial antara dua orang atau lebih yang berkembang ke arah hubungan pertukaran yang tidak seimbang, di mana

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Tidak hanya masyarakat dan Pemerintah Indonesia saja, melainkan juga masyarakat internasional, regional dan berbagai organisasi-organisasi kemanusiaan turut terkejut dengan

7 menunjukkan bahwa dengan permainan potensial dan mempertimbangkan interferensi co-tier dan cross-tier pada kurva ketiga, diperoleh kurva yang lebih baik daripada dua

Dari perhitungan uji pengaruh faktor terhadap respon yang diamati tersebut, dapat disimpulkan bahwa material, konsentrasi asam, dan konsentrasi katalis tidak

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Munif (1997) yang menyatakan bahwa Bti Cair SH-14 pada dosis terendah (208g/m 2 ) mampu membunuh larva sampai dengan satu

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 36 responden yang diambil sebagai sampel, sebanyak 91,67% menyatakan bahwa mereka mengetahui iklan Djarum 76 seri