• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI KOTA

SURAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Metode Penelitian Semester V

Pengampu: Rina Trisnawati

Oleh:

TAUFIK DANAR ARDIANTO

B 200130328

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sudah sangat berkembang pesat dan sudah merambah ke hampir semua sendi kehidupan manusia, termasuk juga dalam lingkup akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan tumbuh dan berkembangnya sistem informasi akuntansi yang begitu cepat. Sistem informasi akuntansi merupakan aktivitas pendukung yang penting dalam menjalankan aktivitas utama suatu organisasi agar lebih efektif dan efisien.

Akan tetapi penerapan sistem dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu permasalahan. Menurut De Lone dan Raymond dikutip oleh Arzia biwi, Ananta Wikrama Tungga Atmaja, Nyoman Ari Surya Darmawan 2015 menyatakan penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem. Menghindari kegagalan sistem, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas atau keberhasilan implementasi suatu sistem informasi.

Sistem Informasi Akuntansi memberikan manfaat yang besar untuk mencapai tujuan organisasi. Secara tipikal, suatu sistem dikatakan berhasil jika dipenuhi tiga kondisi yakni: penggunaan dari sistem tersebut meningkat, persepsi pemakai atas kualitas sistem lebih baik dari sebelumnya, atau kepuasan pemakai informasi meningkat.

(3)

pengetahuan yang cukup dan berakibat kinerja sistem informasi tersebut kurang maksimal.

Bank perkreditan rakyat yang biasa disingkat BPR adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Fungsi BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat. Adapun jenis pelayanan yang diberikan oleh bank perkreditan rakyat yaitu, menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu, dan memberikan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.

Terdapat sejumlah penelitian yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi, yaitu Susilatri, Tanjung dan Pebrina (2010) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan Sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, terdapat pengaruh yang positif antara dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dan ada pengaruh program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini tidak sesuai dengan penelitian Prabowo, Sukirman dan Hamadi (2013) yang menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh keterlibatan pengguna sistem informasi akuntansi dalam pengembangan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

(4)

manajemen puncak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi telah dilakukan oleh Antari, Diatmika dan Adiputra (2015). Penelitian ini mereplikasi penelitian tersebut. Dalam penelitian tersebut dibahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi di BPR kabupaten Buleleng yaitu keterlibatan pemakai, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak dan formalitas pengembangan SIA

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini akan menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada BPR di kota Surakarta. Sehingga dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah keterlibatan pemakai akan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?

2. Apakah pelatihan dan pendidikan pemakai akan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?

3. Apakah dukungan manajemen puncak akan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?

4. Apakah formalisasi pengembangan SIA akan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh keterlibatan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

(5)

3. Untuk menganalisis pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

4. Untuk menganalisis pengaruh formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sebagai referensi untuk melakukan transaksi dikarenakan sistem informasi akuntansi yang sudah diterapkan pada pelayanannya

2. Bagi manajemen BPR

Penelitian ini diharapkan dapat membuat pihak manajemen di BPR untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan sistem informasi akuntansi

3. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

4. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat menjadi referensi dalam melakukan penelitian dengan tema yang sama

TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori efektifitas sistem informasi akuntansi 2. Pengertian sistem informasi akuntansi

1. Sistem

(6)

Sedangkan menurut Bodnar dalam Susilatri,Tanjung dan Pebrina (2010) menyatakan bahwa Sistem adalah gabungan berbagai elemen yang berinteraksi dan secara bersama berfungsi untuk mencapai tujuan. Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang menimbulkan hubungan satu dengan Iainnya.Jadi bisa dikatakan sistem adalah suatu kumpulan dari unit-unit yang ada dengan maksud untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai

2. Sistem informasi akuntansi

Menurut Moscove dalam Prabowo,Sukirman dan Hamadi (2013), sistem informasi akuntansi merupakan suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar

Hasil dari sistem informasi akuntansi yang diterima oleh pemakai informasi harus mempunyai prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh, agar informasi yang dihasilkan tidak menyesatkan. Suatu sistem informasi akuntansi dapat dilakukan secara manual maupun secara komputerisasi tergantung dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing suatu perusahaan, tetapi tetap berpedoman pada sebuah konsep akuntansi.

3. Keterlibatan pemakai

(7)

untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi maka pemakai akan merasa bahwa sistem informasi tersebut merupakan tanggung jawabnya, sehingga diharapkan kinerja sistem informasi akan meningkat.

4. Pelatihan dan pendidikan pemakai

Program pendidikan dan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi sehingga pemakai akan dapat menggunakan sistem informasi dengan baik dan dapat meningkatkan rasa kepuasan terhadap sistem informasi akuntansi perusahaan. Brady dalam Antari,Diatmika dan Adiputra (2015) menyarankan bahwa kurangnya pendidikan merupakan alasan utama kurangnya pemanfaatan sistem informasi.

5. Dukungan manajemen puncak

Dukungan manajemen puncak dapat memberikan motivasi kepada karyawannya untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Menurut Ikhsan dalam Antari,Diatmika dan Adiputra (2015) dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang menentukan efektifitas penerimaan sistem informasi dalam organisasi.

6. Formalisasi pengembangan SIA

(8)

dikonfirmasi dengan dokumen yang ada, dan akan mempengaruhi keberhasilan penerapan sistem informasi.

7. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi yang terdiri dari:keterlibatan pemakai,pelatihan dan pendidikan pemakai,dukungan manajemen puncak dan formalisasi pengembangan SIA telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebagai berikut:

Susilatri,Tanjung dan Pebrina (2010) tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Kota Pekanbaru.Dalam penelitian ini variabel independennya adalah Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem,Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi, Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai,Ukuran Organisasi,Kemampuan teknik personal sistem informasi,Keberadaan Dewan Pengarah Sistem Informasi,Lokasi dari Departemen Sistem Informasi.

(9)

besar,karyawan mempunyai kemampuan spesialis,adanya dewan pengaruh,dan lokasi departemen sistem informasi berdiri sendiri.

Prabowo,Sukirman dan Hamadi (2013) tentang Faktor-Faktor yang Mempengarugi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi di Bank Umum Kota Surakarta.Dalam penelitian ini variabel independennya terdiri dari keterlibatan pengguna sistem informasi akuntansi di pengembangan sistem informasi akuntansi, program pelatihan dan pendidikan pengguna sistem informasi akuntansi,kemampuan pengguna sistem informasi akuntansi, dukungan top management dan formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi.

Hasil dari penelitian ini yaitu tidak adanya pengaruh antara keterlibatan pengguna sistem informasi akuntansi dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dan formalisasi pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.Sedangkan untuk pelatihan dan pendidikan pengguna sistem informasi akuntansi,kemampuan pengguna sistem informasi akuntansi dan dukungan top management memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntasi.

(10)

pengembangan sistem,pelatihan dan pendidikan pemakai,dan keberadaan dewan pengarah.

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial kinerja pada LPD hanya keterlibatan pemakai SIA dan dukungan manajemen puncak yang berpengaruh signifikan.Sedangkan hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa semua variabel berpengaruh signifikan pada variabel terikat yaitu kepuasaan pemakai SIA.

Biwi,Atmaja dan Darmawan (2015) tentang Pengaruh Kapabilitas Personal dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi PT.TIRTA JAYA MUMBUL ABADI SINGARAJA.Dalam variabel ini hanya diteliti mengenai dua variabel independen saja yaitu kapabilitas personal dan dukungan manajemen puncak.

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kapabilitas personal dan dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di PT.TIRTA JAYA MUMBUL ABADI SINGARAJA

(11)

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA,pelatihan dan pendidikan pemakai,dukungan manajemen puncak,dan formalisasi pengembangan SIA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

8. Pengembangan Hipotesis 1. Keterlibatan Pemakai

Faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi merupakan aktivitas pemakai dalam tahap pengembangan sistem informasi. Karena keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi dapat menunjukkan pemakai Bank Perkreditan Rakyat di Kota Surakarta mampu menjalankan sistem yang ada, mampu mengekspresikan kebutuhan sistem informasi, mampu mengekspresikan bagaimana sistem seharusnya, mampu mengerjakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dan mampu menyelaraskan pekerjaan dengan tugas

H1:Keterlibatan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi

2. Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

(12)

pemakai akan dapat menggunakan sistem informasi dengan baik dan dapat meningkatkan rasa kepuasan terhadap sistem informasi akuntansi perusahaan. Dengan adanya program pelatihan dan pendidikan bagi pemakai dapat meningkatkan pengetahuan pemakai mengenai sistem tersebut dan pemakai menjadi lebih mudah dalam penggunaan sistem.

H2:Pelatihan dan pendidikan Pemakai berpengaruh terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi

3. Dukungan Manajemen Puncak

Dukungan manajemen puncak dapat memberikan motivasi kepada karyawannya untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Dukungan tersebut penting tidak hanya untuk alokasi sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan tersebut, namun yang terpenting memberikan strong signal bagi karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan sesuatu yang penting. Dukungan manajemen puncak dan kinerja sistem informasi akuntansi berbanding lurus, jika semakin tinggi dukungan manajemen puncak, maka semakin tinggi pula kinerja sistem informasi akuntansi.

H3:Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi 4. Formalisasi Pengembangan SIA

(13)

yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja SIA. Kegagalan dalam pengembangan sistem informasi baru diakibatkan karena suatu perusahaan tidak memperhatikan aspek organisasional. Sehingga dalam pengembangan sistem informasi diperlukannya suatu perencanaan dan pelaksanaan yang harus berhati-hati agar tidak terjadinya suatu penolakan terhadap sistem yang dikembangkan.

H4:Formalisasi pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi 9. Kerangka Pemikiran Teoritis

(14)

Gambar 1.Kerangka Teoritis

METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner.Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang berasal dari kuesioner dan sumber data skunder yang berupa penjelasan atau gambaran umum organisasi. .Subjek penelitian ini adalah karyawan Bank Perkreditan Rakyat yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam menyelesaikan tugasnya.Objek penelitian adalah masalah bagaimana pengaruh antara variabel (X₁) keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, (X₂)

pelatihan dan pendidikan pemakai, (X₃) dukungan manajemen puncak, (X₄) formalisasi pengembangan SIA dan variabel Y (kinerja sistem informasi akuntansi).

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BPR di Kota Surakarta. Pada penelitian ini menggunakan 5 Bank Perkreditan Rakyat di Kota Surakarta. Pola pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan

(15)

tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam menyelesaikan pekerjaannya.

3. Data dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang berasal dari kuesioner dan sumber data skunder yang berupa penjelasan atau gambaran umum organisasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dan dokumentasi.

4. Pengukuran Variabel

Berdasarkan pokok permasalahan diatas,maka variabel dependen di penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi.Sedangkan untuk variabel independennya adalah keterlibatan pemakai,pelatihan dan pendidikan pemakai,dukungan manajemen puncak,dan formalisasi pengembangan SIA.

Definisi Operasional Variabel

Keterlibatan pemakai

Hasil uji t, diperoleh harga thitung sebesar 6,290 dengan taraf signifikansi

(16)

Karena thitung lebih besar dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dair 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Pelatihan dan pendidikan pemakai

Hasil uji t, diperoleh harga thitung sebesar 6,875 dengan taraf signifikansi

lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 55-1 = 54 adalah 2,021.

Karena thitung lebih besar dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Dukungan manajemen puncak

Hasil uji t, diperoleh harga thitung sebesar 7,268 dengan taraf signifikansi

lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel (2-tailed) pada dk = 55-1 = 54 adalah 2,021.

Karena thitung lebih besar dari ttabel dan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Formalisasi pengembangan SIA

Hasil uji t,diperoleh harga thitung sebesar 2,797 dengan taraf signifikansi

(17)

Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

5. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk pengolahan data. Sebelum melakukan analisis linear berganda, metode ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil regresi yang baik (Ghozali, 2006) dalam Antari,Diatmika dan Adiputra (2015). Dalam pengujian ini dilakukan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation factor (VIF).

Uji normalitas dengan statistik dapat digunakan melalui uji KolmogorovSmirnov (KS test), yaitu dengan melihat angka profitabilitas signifikan dimana data dapat disimpulkan berdistribusi normal jika angka signifikansinya lebih besar dari 0,05. Pengujian hipotesis ini menggunakan tingkat signifikan (alpha) 5%. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Surakarta.

(18)

terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.Model regresi liniear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut:

KSIA = α + β1 KP + β2 PPPe + β3 DMP + β4 FPSIA +

e

KETERANGAN:

KSIA

= Variabel Dummy Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

α

= Konstanta

β1-β4

= Koefisien Regresi

KP

= Keterlibatan Pemakai

PPPe

= Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

DMP

= Dukungan Manajemen Puncak

FPSIA

= Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

e

= Kesalahan Residual

DAFTAR PUSTAKA

(19)

Mardiana,I Gede Eka Putra;Sinarwati,Ni Kadek;Atmadja,Anantawikrama Tungga 2014.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Susut

Prabowo,Rizki Respati;Sukirman;Hamidi,Nurhasan 2013.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi di Bank Umum Kota

Surakarta

Biwi,Arzia;Atmaja,Ananta Wikrama Tungga;Darmawan,Nyoman Ari Surya 2015.Pengaruh Kapabilitas Personal dan Dukungan Manajemen Puncak

Susilatri;Tanjung,Amris Rusli;Pebrina,Surya 2010.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum

Referensi

Dokumen terkait

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

[r]

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga