• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKN 1105430 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKN 1105430 Chapter3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian mengenai peranan guru pkn dalam membina karakter kewarganegaraan ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Moleong (2010, hlm. 6) bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan, secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Dari pendapat di atas terbentuk sebuah alasan yang dijadikan sebagai landasan dalam memilih pendekatan kualitatif, yaitu untuk melihat realitas dan peristiwa yang terjadi di lapangan yang berkenaan dengan peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti dapat melaksanakan penelitian secara maksimal sehingga peneliti dapat memperoleh data secara sistematis, faktual dan akurat.

2. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Metode Deskriptif (Descriptive). Menurut Danial dan Warsiah (2009, hlm. 62) “Metode Deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistimatik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu secara akurat”.

(2)

yang sistematis, akurat, dan faktual mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus mencari sumber yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, harus ditentukan subjek penelitian dengan dipilih secara purpossive yang berkaitan dengan tujuan tertentu. Sugiyono (2013, hlm. 300) mengemukakan bahwa “purposive sampling adalah “tekhnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini tidak adanya sampel acak, melainkan teknik sampel bertujuan (purposive sample).

Adapun yang menjadi subjek penelitian untuk memperoleh data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Satu orang Kepala Sekolah SMPN 3 Cugenang Cianjur

b. Satu orang Wakasek bidang Kesiswaan SMPN 3 Cugenang Cianjur c. Dua orang Guru PKn SMPN 3 Cugenang Cianjur

d. Tujuh siswa/i perwakilan dari setiap angkatan di SMPN 3 Cugenang Cianjur

Hal tersebut dilakukan agar peneliti memperoleh data yang diperlukan dari setiap responden yang berkenaan dengan peranan guru pkn dalam membina karakter kewarganegaraan. Dengan data yang diperoleh dari responden tersebut, diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam mengolah data tersebut.

2. Tempat Penelitian

(3)

Pemilihan lokasi penelitian didasarkan bahwa SMPN 3 Cugenang Cianjur adalah sekolah yang menerapkan pembinaan karakter dengan berbasis lingkungan, banyak prestasi yang diraih sekolah baik mlelalui intra maupun ekstra, dan belum adanya penelitian khusus yang mengkaji mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di sekolah tersebut.

Pembinaan karakter yang berkualitas tidak ditentukan oleh sarana dan prasarana pendukung sekolah, melainkan pada peranan guru pendidikan kewarganegaraan dan strategi yang diterapkan dalam proses pembinaan tersebut untuk menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter.

C. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan pendekatan penelitian dan metode penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam melakukan penelitian ini diperlukan sebuah teknik pengumpulan data.

Adapun tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Danial dan Warsiah (2009, hlm 71), menjelaskan bahwa:

Wawancara adalah tekhnik mengumpul data dengan cara mengadakan dialog, tanya jawab antara peneliti dan responden secara sungguh-sungguh. Wawancara atau interview dilakukan dimana saja selama dialog ini dapat dilakukan, misalnya sambil berjalan, duduk santai disuatu tempat, dilapangan, dikantor, dikebun, atau dimana saja.

(4)

2. Observasi

Observasi atau pengamatan yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan dengan jalan mengamati dan mencatat (Mardalis, 2007, hlm. 63).

Sedangkan observasi menurut Satori dan Komariah (2011, hlm. 105) “observasi penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian”.

Dari pemaparan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti sehingga peneliti memperoleh informasi yang akurat.

Adapun alasan peneliti menggunakan teknik observasi, yaitu bertujuan untuk memperoleh data yang memiliki validitas data tinggi, dengan artian data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan serta menghindari peneliti dari data yang tidak nyata. Dalam penelitian ini, Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi langsung. Observasi ini perlu dilakukan agar mendapatkan data yang faktual dan rinci.

Observasi dalam penelitian ini, dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur. Dalam penelitian ini, yang akan diobservasi yaitu:

a. Kegiatan Pembelajaran PKn di dalam kelas

b. Keadaan karakter peserta didik SMPN 3 Cugenang Cianjur c. Interaksi warga sekolah.

3. Studi Dokumentasi

(5)

masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan”.

Oleh karena itu, maka dalam penelitian ini akan mempelajari dokumen-dokumen sebagai berikut:

a. Visi dan Misi SMPN 3 Cugenang Cianjur

b. Data rinci Guru dan Siswa-siswi SMPN 3 Cugenang Cianjur

c. RPP yang dikembangkan oleh Guru PKn SMPN 3 Cugenang Cianjur d. Foto-foto kegiatan pembelajaran PKn di dalam kelas, sarana dan

prasarana sekolah, dan kondisi lingkungan sekolah.

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan “penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku ataupun majalah-majalah yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian” (Danial dan Warsiah, 2009, hlm. 80). Sumber ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dan landasan teori dalam menjelaskan masalah-masalah yang sedang diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah. Oleh karena itu, literatur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

D. Tahap Penelitian

1. Tahap Pra Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengupayakan perizinan penelitian dari instansi terkait. Berikut adalah prosedur perizinan penelitian yang ditempuh oleh peneliti, sebagai berikut:

(6)

b. Pembantu Rektor I atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat permohonan izin penelitian untuk disampaikan kepada SMPN 3 Cugenang.

c. SMPN 3 Cugenang Cianjur memberikan izin untuk melaksanakan penelitian selama batas waktu yang ditentukan.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap pra penelitian selesai, maka tahap berikutnya adalah peneliti mulai melaksanakan penelitian dilapangan. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menghubungi dan melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah SMPN 3 Cugenang Cianjur

b. Menghubungi dan melakukan wawancara kepada Wakasek Bidang Kesiswaan SMPN 3 Cugenang Cianjur

c. Menghubungi dan melakukan wawancara dengan Guru PKn SMPN 3 Cugenang Cianjur

d. Menghubungi dan melakukan wawancara dengan Siswa-siswi SMPN 3 Cugenang Cianjur

Selain wawancara, peneliti juga menggunakan observasi saat proses penelitian berlangsung. Tahapan observasi tersebut sebagai berikut:

a. Observasi terhadap kegiatan pembelajaran PKn di dalam kelas saat proses pembelajaran PKn berlangsung, dan

b. Mengobservasi sikap guru PKn, keadaan karakter peserta didik, dan interaksi warga sekolah.

(7)

E. Teknik Analisis Data

Menurut Moleong (2010, hlm. 280) bahwa analisis data merupakan “proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja”. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga diperoleh data yang kredibel.

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337) berpendapat bahwa ‘dalam analisis data kualitatif terdiri dari data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification’.

Adapun analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data (Data Reduction) 2. Penyajian Data (Data Display)

3. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)

Dari tiap tahap analisis data memiliki penjelasan masing-masing. Adapun penjelasan dari tiap tahapan analisis data tersebut sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

(8)

Dalam hal ini, peneliti akan mengempulkan data dari hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak dan kompleks. Oleh karena itu, peneliti akan mengelompokan data tersebut dan memfokuskan pada data-data yang penting untuk data penelitian. Dengan adanya reduksi data, maka akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya, yaitu menyajikan data (Data Display). “Display data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh. Dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya” (Nasution, 2003, hlm. 129).

Penyajian data yang disusun secara jelas, terperinci dan menyeluruh akan memudahkan peneliti dalam memahami gambaran terhadap aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun secara parsial. Melalui penyajian data, maka data akan terorganisasi dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)

(9)

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Dalam suatu penelitian kualitatif pengujian keabsahan data sangat diperlukan, hal ini agar hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 366), bahwa “uji keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependentbility), dan obyektivitas (confirmability).

Adapun penjelasan dari tiap tahapan pengujian keabsahan data tersebut sebagai berikut:

1. Pengujian Validitas Internal (Credibility)

Sugiyono (2013, hlm. 368-375) mengemukakan bahwa “untuk hasil penelitian yang kredibel, terdapat teknik yang diajukan yaitu perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, menggunakan bahan referensi dan mengadakan member check.

Berikut adalah penjelasan dari tiap tahapan teknik yang diajukan dalam pengujian validitas internal:

a. Perpanjangan Pengamatan

Untuk memeriksa absah atau tidaknya data penelitian, perpanjangan pengamatan atau masa observasi penelitian di lapangan akan mengurangi kebiasaan suatu data, karena dengan waktu yang lebih lama di lapangan, peneliti akan mengetahui keadaan secara mendalam serta dapat menguji ketidakbenaran data, baik yang disebabkan oleh peneliti itu sendiri ataupun oleh subjek penelitian. Dalam perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan wawancara, pengamatan dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data atau informasi yang valid dari sumber data itu sendiri. Apakah data yang telah diperoleh merupakan data yang benar atau tidak. Jika data yang diperoleh kemudian dicek kembali pada sumber data ternyata benar berarti data tersebut kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat di akhiri.

b. Meningkatkan Ketekunan

(10)

urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan demikian juga dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.

c. Triangualasi

Sugiyono (2013, hlm. 372) mengemukakan bahwa:

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik dan triangulasi sumber dijelaskan sebagai berikut:

1) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Berikut adalah bentuk triangulasi teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 3.1

Triangulasi teknik pengumpulan data

Wawancara Observasi

Studi Dokumentasi

Sumber: Diolah oleh peneliti (Sugiyono, 2013, hlm. 372)

2) Triangulasi Sumber

(11)

Berikut adalah bentuk triangulasi sumber yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 3.2

Triangulasi sumber pengumpulan data

Kepala Sekolah Peserta Didik

Guru

Sumber: Diolah oleh peneliti (Sugiyono, 2013, hlm. 372)

d. Menggunakan Bahan Referensi

Sugiyono (2013, hlm. 275) memaparkan bahwa “...yang dimaksud dengan menggunakan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti”. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara, dokumentasi dengan narasumber. Sehingga informasi yang diperoleh dapat meningkatkan kabsahan data yang tinggi.

e. Mengadakan Member Check

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 375), member check adalah “proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data”. Member check juga dimaksudkan untuk memeriksa keabsahan data. Member check dilakukan setiap akhir kegiatan wawancara, dalam hal ini transkrip dan tafsiran data hasil penelitian yang telah disusun oleh peneliti kemudian diperlihatkan kembali kepada para responden untuk mendapatkan konfirmasi bahwa transkrip itu sesuai dengan pandangan mereka.

(12)

2. Pengujian Validitas Eksternal (Transferability)

Menururt Sugiyono (2013, hlm. 376) menjelaskan bahwa “nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian ini dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain’. Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas dalam memahami hasil penelitian tersebut sehingga ia dapat memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.

3. Pengujian Reliabilitas (Dependability)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 377) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif, uji “dependability” dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian”. Berkaitan dengan uji dependability, peneliti bekerjasama dengan pembimbing untuk mengaudit terhadap keseluruhan proses penelitian dengan tujuan agar penulis dapat menunjukan jejak aktivitas di lapangan dan mempertanggung jawabkan seluruh rangkaian penelitian di lapangan mulai dari menentukan masalah/fokus penelitian, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan pengujian keabsahan data sampai membuat kesimpulan.

4. Pengujian Obyektivitas (Konfirmability)

Gambar

Gambar 3.1 Triangulasi teknik pengumpulan data
Gambar 3.2

Referensi

Dokumen terkait

pendidikan anak. Jika dilihat pada jawaban responden, anak lulusan SD yang tidak melanjutkan ke SLTP di Desa Marga Batin menunjukan bahwa lingkungan bermain tidak

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang selalu memberikan berkah dan rahman-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Dari contoh reaksi penguraian batu kapur, tampak adanya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan kalor sistem setelah reaksi

Faktor Internal: Kekuatan yang di miliki objek wisata air terjun Sumber Pitu yaitu (panorama alam yang indah, sejuk dan masih asli, suasana objek wisata, kondisi alam,

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Anak-anak mulai mengenal tentang keterampilan dasar konseling dari kegiatan membaca modul, kegiatan berdiskusi kelompok dengan mendiskusikan secara bersama-sama sub

menggunakan metode team quizberbasis Lesson study, hal ini sesuai dengan hasil angket yang diperoleh yakni dari 32 siswa 28 siswa setuju berdasarkan hasil angket

Pencampuran pestisida dengan pupuk merupakan prosedur pengendalian yang dapat dilakukan untuk menekan biaya aplikasi, meningkatkan aktivitas produksi, memperluas